Anda di halaman 1dari 7

Peran Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan

Nova Mahlini Harahap/ 181101065

novaharahap12@gmail.com

Abstrak

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah di susun
pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait
dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-
keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perawat dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan. Metode yang dilakukan adalah literature review yaitu dengan menganalsis
jurnal yang relevan dan sesuai dengan peran perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
Hasilnya tahap implementasi keperawatan termasuk kedalam kategori baik yaitu 27 (84,4%)
responden, sedangkan 5 (15,6%) responden termasuk dalam kategori buruk. Melihat masih
belum maksimalnya penerapan asuhan keperawatan pada tahap implementasi keperawatan
maka menurut asumsi peneliti hal ini dapat dipengaruhi oleh umur responden
Kata kunci: Peran Perawat, keperawat. Pelaksanaan/Implementasi

Pendahuluan hubungan interpersonal, dan


keterampilan dalam melakukan
Implementasi adalah
tindakan. Proses pelaksanaan
pengelolaan dan perwujudan dari
implementasi harus berpusat kepada
rencana keperawatan yang telah di
kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang
susun pada tahap perencanaan. Ukuran
mempengaruhi kebutuhan keperawatan.
intervensi keperawatan yang diberikan
kepada klien terkait dengan dukungan, Implementasi yaitu melakukan

pengobatan, tindakan untuk dan mendokumentasikan tindakan yang

memperbaiki kondisi, pendidikan untuk merupakan tindakan keperawatan

klien-keluarga, atau tindakan untuk khusus yang diperlukan untuk

mencegah masalah kesehatan yang melaksanakan intervensi (Kozier, 2010,

muncul dikemudian hari. p.429)


Perawat mengimplementasikan
Untuk kesuksesan pelaksanaan
tindakan yang telah diidentifikasi dalam
implementasi keperawatan agar sesuai
rencana asuhan keperawatan.
dengan rencana keperawatan, perawat
Implementasi ini untuk mencapai tujuan
harus mempunyai kemampuan kognitif
yang telah ditetapkan dan partisipasi
(intelektual), kemampuan dalam
klien dalam tindakan keperawatan
berpengaruh pada hasil yang Dalam penelitian jenis ini, dikaji
diharapkan. pengetahuan, gagasan, atau temuan
yang terdapat di dalam literature
Perawat merupakan sumber
sehingga memberikan informasi teoritis
daya manusia terpenting di rumah sakit
dan ilmiah. Adapun data yang
karena selain jumlahnya yang dominan
digunakan dalam penelitian ini
juga merupakan profesi yang
merupakan data dari hasil pecarian di
memberikan pelayanan yang konstan
dalam jurnal dan buku yang berkaitan
dan terus menerus selama 24 jam
dengan peran perawat dalam
kepada pasien setiap hari. Oleh karena
pelaksanaan asuhan keperawatan..
itu pelayanan keperawatan sebagai
bagian integral dari pelayanan Hasil
kesehatan jelas mempunyai kontribusi
Implementasi adalah
yang sangat menentukan kualitas
pengelolaan dan perwujudan dari
pelayanan di rumah sakit.Sehingga
rencana keperawatan yang telah di
setiap upaya untuk meningkatkan
susun pada tahap perencanaan. Ukuran
kualitas pelayanan rumah sakit harus
intervensi keperawatan yang diberikan
juga disertai upaya untuk meningkatkan
kepada klien terkait dengan dukungan,
kualitas pelayanan keperawatan (Yani,
pengobatan, tindakan untuk
2007)
memperbaiki kondisi, pendidikan untuk
Tujuan
klien-keluarga, atau tindakan untuk
Tujuan dilakukannya penelitian mencegah masalah kesehatan yang
ini adalah untuk mengetahui peran muncul dikemudian hari.
perawat dalam pelaksanaan asuhan
Rencana tindakan keperawatan
keperawatan.
dibuat berdasarkan kebutuhan klien.
Metode Pelaksanaan praktik keperawatan
dilakukan sesuai dengan rencana yang
Dalam kajian ini metode yang
telah disepakati bersama antara klien
dilakukan adalah literature review yaitu
dan keluarganya. Pelaksanaan praktik
dengan menganalsis jurnal yang relevan
keperawatan harus berpedoman pada
dan sesuai dengan peran perawat dalam
standar profesi (Putra, A. 2010).
pelaksanaan asuhan keperawatan..
Dalam memberikan pelayanan, pendokumentasian asuhan keperawatan
perawat memberikan asuhan pada tahap implementasi keperawatan
keperawatan yang terangkum dalam termasuk kedalam kategori baik yaitu
satu siklus yaitu proses keperawatan. 27 (84,4%) responden, sedangkan 5
Pelaksanaan asuhan keperawatan yang (15,6%) responden termasuk dalam
simultan tersebut akan mendatangkan kategori buruk.
implikasi terhadap tingkat kepuasan Melihat masih belum maksimalnya
klien. Salah satu ciri profesionalisme penerapan asuhan keperawatan pada
adalah adanya cara kerja profesional tahap implementasi keperawatan maka
setiap subyek yang ada di dalamnya dan menurut asumsi peneliti hal ini dapat
diantaranya didukung dengan dipengaruhi oleh umur responden yang
dokumentasi yang akurat, jelas, termasuk pada kelompok dewasa tengah
terpercaya dan sah secara hukum (31-40 tahun) sebanyak 31 (53,4%)
(Rimbun LR, 2012). responden. Sebagaimana diungkapkan
Robins (2003) yaitu ada keyakinan
Untuk kesuksesan pelaksanaan
bahwa kinerja seseorang akan merosot
implementasi keperawatan agar sesuai
seiring dengan meningkatnya usia.
dengan rencana keperawatan, perawat
Selain itu peneliti juga berasumsi bahwa
harus mempunyai kemampuan kognitif
status kepegawaian perawat pelaksana
(intelektual), kemampuan dalam
juga sangat mempengaruhi, dimana
hubungan interpersonal, dan
perawat non PNS sebanyak 36 (62,1%)
keterampilan dalam melakukan
responden sedangkan perawat PNS
tindakan. Proses pelaksanaan
sebanyak 22 (37,9%) responden.
implementasi harus berpusat kepada
Terdapat dua faktor yang
kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kinerja pegawai yaitu
mempengaruhi kebutuhan keperawatan.
motivasi dan kemampuan. Semakin
Penelitian ini tidak sejalan tinggi motivasi kerja dan kemampuan
dengan hasil penelitian yang dilakukan staf maka semakin tinggi pula kinerja
Supratman dan Utami mengenai yang dihasilkan, sebaliknya semakin
pendokumentasian asuhan keperawatan rendah motivasi dan kemampuan staf
ditinjau dari beban kerja perawat tahun maka semakin rendah pula kinerjanya.
2009. Penelitian ini menjelaskan bahwa Pembahasan
Implementasi yaitu melakukan Faktor intrinsik yaitu pendidikan, masa
dan mendokumentasikan tindakan yang kerja, pengalaman pelatihan, dan
merupakan tindakan keperawatan motivasi. Faktor ekstrinsik antara lain
khusus yang diperlukan untuk kompensasi, kepemimpinan, iklim
melaksanakan intervensi (Kozier, 2010, kerja, dan supervisi.
p.429). Implementasi, merupakan Berdasarkan analisis multiple
pemberian tindakan yang nyata kepada regression antara karakteristik
pasien, evaluasi, digunakan untuk responden yang meliputi jenis kelamin,
efisiensi dan efektifitas keputusan, umur, tingkat pendidikan, lama kerja,
perencanaan dan pelaksanaan untuk status kepegawaian dan pelatihan
meningkatkan praktik keperawatan. asuhan keperawatan terhadap kinerja
Rencana tindakan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan
dibuat berdasarkan kebutuhan klien. menunjukkan tidak adanya hubungan
Pelaksanaan praktik keperawatan yang bermakna.
dilakukan sesuai dengan rencana yang Hasil penelitian ini berbeda
telah disepakati bersama antara klien dengan hasil penelitian sebelumnya
dan keluarganya. Pelaksanaan praktik yang menyatakan bahwa karakteristik
keperawatan harus berpedoman pada responden yang meliputi jenis kelamin,
standar profesi. umur, tingkat pendidikan, lama kerja,
Untuk kesuksesan pelaksanaan status kepegawaian, pengalaman
implementasi keperawatan agar sesuai pelatihan mempunyai hubungan yang
dengan rencana keperawatan, perawat bermakna terhadap peningkatan kinerja
harus mempunyai kemampuan kognitif seseorang. Perbedaan ini bisa
(intelektual), kemampuan dalam dikarenakan adanya confounding factor
hubungan interpersonal, dan lain yaitu adanya motivasi yang dapat
keterampilan dalam melakukan mempengaruhi tingkat kinerja
tindakan. Proses pelaksanaan seseorang.
implementasi harus berpusat kepada Menurut Brucks cit. Budiningsih
kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang , kinerja adalah suatu produk dari tiga
mempengaruhi kebutuhan keperawatan. faktor yaitu kemampuan, motivasi, dan
lingkungan, serta gangguan pada salah
Kinerja perawat dipengaruhi
satu dari ketiga faktor tersebut akan
oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik.
berpengaruh terhadap kinerja. Namun
dari data tersebut tampak bahwa Kesimpulan
karakteristik responden yang paling
Peran perawat dalam
berpengaruh terhadap kinerja yaitu lama
pelaksanaan asuhan keperawatan
kerja dan status kepegawaian
terhadap pasien sangat penting. Tanpa
mempunyai hubungan yang rendah.
adanya peran perawat pelaksanaan atau
Menurut Muchlas , karyawan
implementasi dari asuhan keperawtan
yang sudah lama bekerja akan lebih
tidak dapat dieberikan kepada pasien.
banyak pengalaman dan lebih bijaksana
Untuk itu dalam pelaksanaannya,
dalam pengambilan keputusan.Kinerja
kinerja perawat haruslah berkompeten.
perawat PNS lebih tinggi dibandingkan
Terdapat dua faktor yang
perawat kontrak karena memiliki
mempengaruhi kinerja pegawai yaitu
kemampuan lebih baik, masa kerja rata-
motivasi dan kemampuan. Semakin
rata lebih lama, umur rata-rata lebih tua
tinggi motivasi kerja dan kemampuan
dan lebih mapan, serta lebih banyak
staf maka semakin tinggi pula kinerja
kesempatan dibandingkan dengan
yang dihasilkan, sebaliknya semakin
perawat kontrak, serta fasilitas yang
rendah motivasi dan kemampuan staf
diterima pun juga berbeda.
maka semakin rendah pula kinerjanya.
Hasil penelitian sebelumnya
Dengan adanya motivasi dan
menunjukkan adanya hubungan yang
kemampuan maka pelaksanaan asuhan
bermakna antara umur, status
keperawatan akan terlaksana dengan
perkawinan, tingkat pendidikan dengan
baik.
kinerja perawat. Selain itu pengalaman
kerja perawat yang tinggi, status Referensi
kepegawaian dan pengalaman pernah Achmadi, L. D., Pondaag, L., &
mengikuti pelatihan asuhan Babakal, A. (2015).
keperawatan yang tinggi juga dapat Gambaran Tingkat
berpengaruh terhadap kinerja perawat, Pengetahuan Perawat Dalam
selain karakteristik pribadi perawat Penerapan Standar Asuahan
seperti umur, jenis kelamin, masa kerja, Keperawatan Diruang Rawat
dan pendidikandapat mempengaruhi Inap Interna Rsud Datoe
kinerja.
Bhinangkang. E-Journal Perawat. Berita Kedokteran
Keperawatan (E-Kp) , 3 (3). Masyarakat , 28 (1), 1-9.

Alimul, A. (2010). Pengantar Nursalam. (2008). Proses dan


Pendidikan Keperawatan . Dokumentasi Keperawatan.
Jakarta: Sagung Seto. Jakarta: Salemba Medika.

Barbara, K. (2010). Buku Ajar Potter,A.&Perry,a.(2017) Buku Ajar


Fundamental Keperawata : Fundamental
Konsep Proses Dan Praktik (7Ed.) .Jakarta:Salemba
(7 Ed.). Jakarta: Egc. Medika

Budiono. (2016). Konsep Dasar Roshdahl, C. B., & Kowalski, M. T.


Keperawatan. Jakarta: (2014). Buku Ajar
Kementerian Kesehatan Keperawatan Dasar (Edisi 10
Republik Indonesia. Ed.). (E. A. Mardela, D.
Yulianti, Penyunt., & W.
Deswani. (2009). Proses Keperawatan
Praptiani, Penerj.) Jakarta:
Dan Berpikir Kritis . Jakarta:
EGC.
Salemba Medika.
Sudono, B., & Setya, D. (2017).
Doeges, & Dkk. (2014). Penerapan
Gambaran Kemampuan
Proses Keperawatan Dan
Berpikir Kritis Perawat
Diagnosis Keperawatan.
Primer Dalam Pelaksanaan
Jakarta: Egc.
Asuhan Keperawatan Di
Hidayat, A. A. (2007). Konsep Dasar Rumah Skit Islam Surakarta.
Keperawatan (Edisi 2 Ed.). Jurnal Ilmu Keperawatan
Surabaya: Salemba Medika. Indoensia , 10 (1), 79-106.

Ibrahim, R., Kurnia, A., & Sumijatun.(2009).Konsep Dasar Dan


Sedyowinarso, M. (2012). Aplikasi Pengambilan
Evaluasi Pelaksanaan Sistem Keputusan Klinis. Jakarta:
Pemberian Asuhan Trans Info Media
Keperawatan Di Ruang
Rawat Inap Terhadap Kinerja
Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
Proses Keperawatan. Jember
University Press.

Simamora, R. H. (2010). Komunikasi


Dalam Keperawatan. Jember
University Press.

Simamora, R. H. (2008). Peran


Manajer Dalam Pembinaan
Etika Perawat Pelaksana
Dalam Peningkatan Kualitas
Pelayanan Asuhan
Keperawatan. IKESMA , 2
(4).

Zaidin, A. (2009). Dasar-Dasar


Keperawatan Profesional .
Jakarta: Widya Medika.

Anda mungkin juga menyukai