Oleh :
ADELIA PUSPITA SARI
NIM 201807002
TAHUN 2021
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
ADELIA PUSPITA SARI
NIM 201807002
TAHUN 2021
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Denga segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan atas dukungan
dan doa dari orang-orang tercinta, akhirnya Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat di
selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Alhamdulillah, dengan rasa bangga dan
Adik Ahmad Zaini Ikhsanudin, dan keluarga lain yang selalu menjadi
2. Kepada bapak Kuswanto., S.Kep., Ners., M.Kes selaku dewan penguji yang
3. Kepada ibu Dosen Pembimbing 1 dan 2, Ibu Retno Widiarini, S.KM., M.Kes
selaku Dosen Pembimbing 1, dan Ibu Dian Anisia W, S.Kep. Ns., M.Kep
selaku Dosen Pembimbing 2 yang selalu menuntun Karya Tulis Ilmiah ini dari
Bang Fa’i dan masih banyak lagi tidak dapat sebutkan satu persatu.
5. Kepada Muhammad Hanif Prasojo terimakasih atas alur cerita dari awal
hingga selalu mendukung apa yang penulis lakukan untuk mengerjakan Karya
6. Kepada Riki Agung Pradana yang selalu membantu dan memberi motivasi
berjalannyaa pengerjaan Karya Tulis Ilmian (KTI) ini dari awal hingga selesai.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
v
8. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me, I
wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for having no
days off, I wanna thank me for never quitting, for just being me at all time.
Atas segala kekuarangan dan ketidak sempurrnaan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
ini, penulis sangat mengharapkan masukan, kritik, dan saran yang bersifat
membangun kea rah perbaikan dan penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini,
Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pihak dan semoga segala amal baik yang telah diberikan kepada penulis
vi
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul
Udara Dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi Magetan” ini adalah hasil pekerjaan
saya sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam
pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang
daftar pustaka.
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
Program Studi Perekam dan Informasi Kesehatan, STIKES Bhakti Husada
Mulia Madiun
ABSTRAK
Adelia Puspita Sari
Kata Kunci: Sistem Pengelolaan, Fish Bone, Alur Pengelolaan Rekam Medis
ix
Recorder and Health Information Study Program, STIKES Bhakti Husada
Mulia Madiun
ABSTRACT
Adelia Puspita Sari
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
ABSTRACT .............................................................................................................x
xi
2.1 Rekam Medis ......................................................................................9
LAMPIRAN .........................................................................................................112
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR SINGKATAN
RS Rumah Sakit
RM Rekam Medis
xvi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
Sistem Pengelolaan Rekam Medis Pasien Di Rumah Sakit Angkatan Udara Dr.
Efram Harsana Lanud Iswahjudi Magetan”, sehingga salah satu syarat dalam
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Tjatur Budi W., Sp.B selaku Kepala Rumah Sakit Angkatan Udara Dr.
dan Informasi Kesehatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun yang telah
5. Kuswanto, S.Kep., Ners., M.Kes selaku dewan penguji yang telah menguji
xviii
6. Retno Widiarini, S.KM., M.Kes, selaku pembimbing 1 yang telah
terselesaikan.
terselesaikan.
8. Seluruh Staf Rekam Medis Rumah Sakit Angkatan udara dr. Efram Harsana
Semoga Tuhan Yang maha Esa memberikan belasan pahala atas segala amal
baik yang telah diberikan dan semoga proposal penelitian ini berguna bagi semua
Penulis
xix
1
BAB 1
PENDAHULUAN
setiap pasien dalam lingkup kemampuan teknis dan fasilitas yang disediakan
mendukung pelaksanaan rekam medis yang baik, setiap rumah sakit dituntut
untuk:
rumah sakit. Riwayat kesehatan adalah riwayat kesehatan pasien, yang dapat
digunakan untuk memberikan informasi berupa data kegiatan yang dilakukan
pada pasien selama perawatan di rumah sakit. Riwayat kesehatan tersebut juga
dapat dijadikan acuan untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan rumah sakit
tetap optimal dan maksimal, sehingga informasi dan data yang yang diberikan
harus akurat, lengkap, dan tepat waktu, serta disajikan dalam format yang
harus mengacu pada SOP yang berlaku. Masalah utama yang dihadapi dalam
pelaksanaan rekam medis adalah baik dokter maupun dokter gigi belum
institusi medis dan praktik pribadi, sehingga rekam medis yang ada masih jauh
dari kata lengkap serta masih belum jelas dalam penulisannya. Proses
pengisian berkas rekam medis rawat inap jika mengacu pada SOP yang ada
membutuhkan waktu 2x24 jam, sedangkan SOP untuk berkas rekam medis
sering kali dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan beban
kerja oleh pemberi layanan kesehatan seperti dokter, perawat dan tenaga
menyebabkan berkas rekam medis tidak diisi secara lengkap dan tidak
2
dikembalikan tepat waktu. Hal ini mengakibatkan hambatan bagi petugas
tersebut catatan berkas rekam medis menjadi hal yang perlu untuk dilakukan
kesehatan yang sesuai dan akurat (sugiharto & Edy Susanto, 2017).
rawat jalan, rawat inap, dan pasien gawat darurat. Rekam medis bagi pasien
rawat inap yang telah dirawat minimal satu hari meliputi: identitas data diri
pasien, tanggal dan waktu, hasil pengumpulan riwayat medis, dan hasil
rencana penatalaksanaan medis, terapi dan tindakan. Selain itu rekam medis
3
juga menyertakan persyaratan administrative peniunjang yang lain seperti
pengobatan, ringkasan pemulangan, nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi
2008).
Medis Rawat Inap Di salah satu Rumah Sakit Umum di Medan, menunjukkan
sudah menggunakan sentralisasi, hal ini dapat diartikan bahwa rumah sakit
sudah mengikuti SOP Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit. Dari sisi
petugas dan sarana prasarana instalasi rekam medis masih kurang memadai.
Ketelitian diperlukan dalam proses pengolahan berkas rekam medis, selain itu
RS Lanud Iswah Judi masih memiliki kekurangan dan kelemahan. Bagian dari
4
dilakukan penahanan, proses Assembling tidak dialokasikan waktu secara
khusus, dan pengkodean tidak dijalankan maksimal, karena hanya satu orang
Jawa Timur merupakan rumah sakit tipe C. Rumah sakit ini memeliki 111
tempat tidur dan 199 tenaga kesehatan dengan rincian: 8 dokter umum, 20
jumlah rata-rata berkas harian rekam medis rawat inap yang masuk ke bagian
rekam medis sebanyak 20-30 berkas perhari. Dari 20-30 berkas tidak kurang
dari 15 berkas yang masih belum lengkap pengisiannya. Bagian rekam medis
lulusan D3 RM, 4 orang lulusan SMA sederajat, dan 1 orang masih dalam
tahap kuliah. Pembagian tugas kerja dari 9 orang dibagi menjadi 1 orang
5
mengingat bertambahnya tahun akan bertambahnya juga berkas rekam medis
rekam medis yang tidak aktif lagi dan masih disimpan dalam satu ruangan
kurun waktu kurang dari 1x24 jam setelah pasien menerima pelayanan, dan
harus dikembalikan 2x24 jam sesuai dengan SOP yang telah ditentukan.
tidak memenuhi SOP serta mengalami keterlambatan sekitar 3-4 hari. Hal ini
mengembalikan berkas jika ditemukan isi yang belum sesuai dan kurang
6
terakhir adalah pelaporan (analisising) data yang diperoleh dari setiap unit
atau ruangan.
Rumah Sakit Angkatan Udara dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi Magetan.
Magetan.
medis pasien.
medis pasien.
medis pasien.
7
1.4 Manfaat Penelitian
8
9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis harus dibuat secara
tertulis, atau secara elektronik dan harus secara jelas dan lengkaap
Rekam medis memiliki arti yang lebih luas karna didalam catatan
kesehatan. Rekam medis juga mempunyai arti yang luas tidak hanya
(Depkes, 2006).
2.1.2 Tujuan Rekam Medis
2018).
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga ahli lainnya yang
10
3. Sebagai nukti tertulis atas segala tindakan pelayanan,
medis pasien.
Tifhanny, 2019).
rawat inap, dan gawat darurat. Setiap pelayanan membuat rekam medis
11
1. Identitas Pasien
riwayat penyakit
4. Hasil Pemeriksaan
5. Diagnosis
6. Rencana Penatalaksanaan
11. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
isi rekam medis merupakan milik pasien. Berkas rekam medis dapat
diberikan, dicatat, atau dicopy oleh pasien atau yang telah diberikan
12
2.1.6 Proses Penyelenggaraan Rekam Medis
a. Nama pasien sendiri yang terdiri dari satu kata atau lebih
gelar
pasien
Indonesia
13
g. Bila seorang bayi yang baru lahir dan belum mempunyai nama,
Tifhanny, 2019).
Jika kartu pasien hilang, nomor pasien masuk dapat diperoleh dari
Tetapi jika menggunakan nomor kartu indeks pasien kelar tidak akan
14
harus dapat digunakan diseluruh instalasi yang terkait didalam
c. Lembar poliklinik
e. Salinan resep
a. Ringkasan
b. Pembatas masuk
15
d. Surat dokumen pengantar
e. Intruksi dokter
m. Lembar konsultasi
n. Catatan perawat
p. Pengawasan khusus
s. Salinan resep
menggunakan huruf atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang
ada didalam rekam medis harus diberi kode dan selanjutnya diindeks
16
menunjang fungsi perencanaan, manjemen, dan riset bidang kesehatan.
tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait, tidak boleh diubah
oleh karenanya harus diagnosis yang ada dalam rekam medis diisi
dengan lengkap dan jelas sesuai dengan arahan yang ada pada buku
jawab atas keakuratan kode dari suatu diagnosis yang sudah ditetapkan
oleh tenaga medis. Oleh karenanya untuk hal yang kurang jelas atau
(Depkes, 2006).
17
indeks atau komputerisasi). Didalam kartu indeks tidak boleh
1. Indeks Pasien adalah satu tabulasi kartu katalog yang berisi nama
3. Indeks Dokter adalah satu tabulasi data yang berisi nama dokter
18
meningkatkan peralatan/tenaga. Cara penyimpanan disusun
19
waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan dan
20
‘petugas’ adalah dokter dan dokter gigi atau tenaga kesehtan lain
meminta dokter dan dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang
mutu dan setiap berkas rekam medis. Petugas akan mengambil dan
medis, para staf medis dan unit penunjang medis lainya. Ketidak
21
pelayanan di suatu rumah sakit. Dokter, perawat dan tenaga
2006).
1. Sentralisasi
dan kekurangan.
a. Kelebihan
22
1) Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan
penyimpanan
b. Kekurangan
2. Desentralisasi
rekam medis rawat jalan dan rawat inap disimpan pada tempat
a. Kelebihan
lebih cepat
23
b. Kekurangan
banyak
(Depkes, 2006).
24
pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba dirumah
tidak baik bila mana petugas melakukan dengan sikap yang ramah,
medis.
rekam medis.
25
2. Tugas Pokok Bagian Coding dan Indeeksing
meliputi:
indeks dokter.
26
3. Tugas Pokok Bagian Analising
yang diperlukan.
rawat jalan.
tentang data mrobiditas pasien bayi baru lahir atau lahir mati
27
e. Setiap tahun menyusun laporan RL3 tentang data inventaris
bagian kepegawaian.
inveksi nosocomial.
28
d. Pelindung arsip-arsip dokumen rekam medis terhadap bahaya
2019).
bersangkutan.
pasien rawat inap: Nama, Nomor RM, Identitas dan Data sosial
lainya.
dimaksud.
4. Pasien diterima oleh petugas di ruang rawat inap dan dicatat pada
buku register.
29
kepada pasien pada lembaran-lembaran rekam medis dan menanda
8. Setelah pasien keluar dari rumah sakit, berkas rekam medis pasien
rumah sakit.
30
12. Petugas instalasi rekam medis mengeluarkan berkas rekam medis
keperluan lain.
14. Rekam medis pasien yang tidak pernah berobat lagi ke rumah sakit
31
2.2 Rumah Sakit
berjenjang dan fungsi rujukan, rumah sakit umum dan rumah sakit
Medik.
32
2. Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas C
Anak/Keluarga berencana.
dengan standar.
33
9. Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan
tingkat pelayanan.
10. Pada pelayanan medic dasar minimal harus ada 9 (Sembilan) orang
dokter umum dan 2 (dua) orang dokter gigi sebagai tenaga tetap.
berbeda.
tata laksana.
34
2.3 Fishbone Analysis
dari satu masalah atau pokok persoalan dengan cara yang mudah
dimengerti dan rapi. Juga alat ini membantu kita dalam menganalisis
35
(sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh factor-
direncanakan.
(Fauziah, 2009).
2. Mengidentifikasi akibat.
(Fauziah, 2009).
36
2.3.4 Faktor analisis Fishbone dalam system pengelolaan rekam medis
a. Faktor Man
atau instalasi kesehatan. Oleh karena itu, manajer perlu upaya agar
yang terdiri atas tiga fungsi utama. Pertama, yaitu fungsi manajerial
37
Suatu sistem pengelolaan dalam mencapai pelayanan
Rekam medis dalam rumah sakit sangat berperan penting, oleh karna
b. Faktor Materials
c. Faktor Machines
38
antara lain ketersediaannya komputer. Computer merupakan alat
d. Faktor Methode
dilakukan setiap hari untuk proses pelaporan kegitan unit rawat inap
dapat diketahui dalam batas waktu 1x24 jam sesuai dengan protap
e. Faktor Money
salah satunya adalah dana. Anggaran untuk peralatan harus ada dan
39
Gambar 2.2 FishBone Diagram
40
41
BAB 3
KERANGKA KONSEP
kerangka konseptual yaitu beberapa konsep terkait dengan variabel yang akan
2018).
pengelolaan rekam medis di RSAU dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi Magetan
dan Money/Dana. Adapun dengan proses analisis sistem pengelolaan rekam medis
42
43
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.2 Responden
keseluruhan petugas rekam medis yang ada di unit rekam medis RSAU dr.
adalah:
43
penelitian (Notoadmojo, 2018). Kerangka penelitian ini adalah sebagai
berikut:
44
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional
4.4.1 Variabel
Variable adalah suatu tolak ukur yang harus dimiliki suatu anggota
2018).
1. MAN
2. MATHERIAL
3. MACHINES
4. METHODE
5. MONEY
45
sumber daya manusia dalam hal
optimal.
kesehatan.
tidak terhambat.
46
mempercepat dalam pelaksanaan
rumah akit.
sakit.
47
4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Data Primer
2. Data Sekunder
mengumpulkan data dan dokumen yang ada. Data sekunder berasal dari
data dan setelah pengumpulan data selesai dalam waktu yang ditentukan.
48
Menegaskan bahwa kegiatan dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
49
50
BAB 5
Magetan
tahun 1959. Pada periode tahun 1960-an TNI AU yang pada waktu itu
Umum.
ditandai dengan didirikannya Poli BKIA serta Poli Gigi yang ditujukan
TNI AU, Rumkit Lanud Iswahjudi dikukuhkan sebagai Rumkit Tk. III
Iswahjudi.
4) Tahun 1973 :
51
Jl. Raya Solo, Bakung, Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten
5.1.3 Visi, Misi dan Moto RSAU dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi
Magetan
a. Visi
masyarakat umum”.
b. Misi
Magetan adalah:
secara berkesinambungan.
52
c. Motto
Tujuan Kami”.
53
5.1.5 Karakteristik Responden
orang.
(Responden) Terakhir
54
Pelaksana Rekam Medis Bagian 24 thn DIII Rekam Medis
Analising/Pelaporan
Distribusi
1. Faktor Man
rekam medis ada 9 orang, dengan rincian lima orang dengan kualifikasi
55
Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara mendalam kepada 9
56
b. tidak 0 0%
9 Uraian tugas
a. ya 9 100%
b. tidak 0 0%
10 Kualifikasi pendidikan
a. SMP 0 0%
b. SMA 4 44,4%
c. D3 5 55,5%
d. S1 0 0%
e. S2 0 0%
f. S3 0 0%
sudah bekerja lebih dari 7 tahun, dan 3 orang yang sudah bekerja
menyelesaikan pekerjaan dokter RSAU saat ini dan waktu kerja riwayat
Kamis pukul 07: 00-14: 30, Jumat pukul 07: 00-11: 30, Sabtu pukul 07:
30-13: 00 dan waktu luang yaitu rapat setiap 2 jam setiap hari Istirahat
57
pengelola rekam medis di setiap bahian kurang lebih 23 orang. Menurut
rekam medis kategori B dan paling sedikit dua tenaga rekam medis
58
deskripsi tugasnya, selain itu ada satu responden mengemukakan pada
2. Matherial
10 untuk kode diagnose dan ICD 9 untuk kode tindakan, juga terdapat
rekam medis.
responden.
“Adanya SOP dan petugas bekerja sesuai dengan SOP yang ada”
59
3. Mechines
prasarana yang ada RSAU dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi Magetan
penyimpanan yang ada masih jauh dari kata cukup, karena banyak
dokumen.
sarana yang ada dalam pelaporan data rekam medis masih sangat
kurang. Sarana yang ada hanya terdapat satu komputer saja sehingga
ada harus merangkap pekerjaan dalam satu computer yang ada antara
indikator dan statistika. Dan dari hasil wawancara tempat rekam medis
sendiri berkas rekam medis yang tidak aktif dan yang masih aktif
filling/penyimpanan.
60
Hasil checklist menunjukkan bahwa sarana dan prasarana di
memesan berkas rekam medis untuk berkas rekam medis yang sudah
61
4. Methode
62
b. Kegiatan Assembling
Rekam Medis
63
8 104947 √ √
9 101804 √ √
10 104940 √ √
11 103921 √ √
12 069139 √ √
13 104805 √ √
14 069594 √ √
15 104961 √ √
16 105069 √ √
17 102002 √ √
18 105032 √ √
19 104947 √ √
20 105081 √ √
Presentase (%)
Jumlah Berkas
Rekam Medis Tidak Tepat Tidak
Tepat Waktu Lengkap
Waktu Lengkap
20 12 8 11 9
60% 40% 55% 45%
c. Kegiatan Filling
64
yang diperoleh untuk digunakan di masa mendatang. Selama
penyebaran, dan miss file masih sering muncul, yaitu file rekam
yang tidak aktif dan yang masih aktif dijadikan satu rak yang
65
Tabel 5.8 Sistem Retensi Rekam Medis
66
d. Kegiatan Analising
dan untuk jumlah pasien dari IGD, RANAP, dan RAJAL dari
67
Gambar 5.3 Alur Sensus di RSAU dr. Efram Harsana Lanud
Iswahjudi Magetan
5. Money
68
Tabel 5.9 Lembar Check List Observasi
Medis Pasien
2020).
69
Sumber daya manusia di Instalasi Rekam Medis memiliki
diungkapkan berikut :
termasuk kepala unit, untuk yang lulusan DIII Rekam Medisnya itu ada
sebagai berikut :
semua petugas rekam medis tamatan rekam medis, hanya 4 orang yang
responden 2
pada unit rekam medis dari 9 orang yang ada terdapat 5 orang petugas
70
yang berlatar belaakang tamatan SMA. hal ini menunjukkan bahwa
2013).
71
SDM rekam medis, para petugas ditugaskan untuk mengikuti berbagai
sminar tetapi cuman secara umum tetang rekam medis saja, yang
pelatihan secara umum tidak spesifik dibidang coding dan itu juga
jarang.
berikut :
“Seminar ya, ada tapi jarang klaupun ada itu seminar luar dan
72
Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa responden 2
responden 6
data bahwa petugas rekam medis bagian filling sama sekali belum
“Ada, tapi untuk yang khusus distribusi tidak ada. Adanya yang
73
Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa responden 8
(Responden)
Bagian Analising/Pelaporan
Bagian Distribusi
74
Tabel diatas menunjukan bahwa 4 petugas rekam medis rata-rata
rekam medis yang memiliki kualifikasi dan latar belakang perekam medis
SDM rekam medis sebagai upaya agar pengelolaan rekam medis rumah
75
kapasitas dan keilmuan untuk menambah kinerja petugas lebih optimal.
mengikuti pelatihan dan seminar melainkan bukan dari rumah sakit tetapi
rumah sakit.
Sumber Daya Manusi di RSAU dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi dapat
oleh petugas bahwa rasio petugas rekam medis dengan jumlah pasien di
76
kerja yang ada. hal yang demikian ini mengakibatkan tenaga rekam medis
yang ada diluar bagian filling harus saling bahu-membahu dan merangkap
pelayanan efektif, efisien, canggih dan memuaskan bagi pasien. Maka dari
dari itu, sudah saatnya bagi tenaga perekam medis dapat mengembangkan
diri sesuai dengan tuntutan pada zaman modern seperti saat ini yang erat
kompetensi petugas rekam medis baik yang sudah memiliki latar belakang
77
5.2.2 Mendiskripsikan Faktor Matherials Pada Sistem Pengelolaan
dapat berupa bahan setengah jadi maupun bahan yang sudah jadi.
Dalam mencapai hasil yang lebih baik, selain kompetensi sumber daya
manusia yang kompeten dan ahli dalam bidangnya juga harus dapat
Hal ini disebabkan materi dan manusia memiliki kaitan erat yang tidak
78
“SOP sudah ada, sudah melaksanakan sesuai SOP cuman hanya
saja masih ada beberapa yang tidak sesuai dengan SOP mungkin karna
sebagai berikut :
responden 2
sudah memiliki SOP yang berlaku serta ditaati oleh setiap petugas
sebagai berikut :
pekerjaannya.
79
“Ada, sesuai dengan SOP yang ada” responden 6
80
5.2.3 Mendiskripsikan Faktor Machines Pada Sistem Pengelolaan
2020).
suatu kesatuam dari berbagai unsur yang saling berkaitan secara teratur
al., 2013).
Dalam Permenkes No. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis, telah
81
Hasil wawancara yang dilakukan kepada responden mengenai
pasien” responden 1
khusus berkas non aktifnya tidak ada masih dijadikan satu sama yang
82
Pernyataan responden diatas juga didukung oleh pelaksana rekam
ruangannya jadi satu dengan ruang Filling, hanya saja ada 1 meja dan
kurang, rak-rak juga kurang, ya tempatnya aja sih dek kurang luas”
responden 6
responden 7
83
informan yang menyatakan bahwa ruang yang ada masih kurang luas
penyimpanan.
responden 8
Filling” responden 9
tersedia.
84
Berdasarkan hasil wawancara mendalam diatas, sebagian besar
penunjang dirasa masih kurang dari standar serta kuarang luas jika
rekam medis sudah tidak cukup lagi untuk menampung berkas yang
ada.
rekam medisnya, hanya ada ruang kerja untuk kepala rekam medis itu
masih ditemukannya berkas rekam medis yang aktif dan inactive masih
85
sendiri memang ruangannya sangat kecil yang diakibatkan masih jadi
terdapat satu komputer lagi, dan di ruang Filling terdapat satu rak Roll
O Pack.
tempat penyimpanan berkas rekam medis yang baru serta adanya ruang
medis sendiri.
Medis Pasien
86
suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan pada sasaran,
fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan
2020).
sesuai dengan alur yang ada karena hal ini merupakan satu hal
sistematis dan tidak ada satupun proses yang terlewat sehingga dapat
(Analising/Pelaporan).
87
Proses Pengolahan Rekam Medis di RSAU dr. Efram Harsana
BPJS langsung.
88
“Sebenarnya direkam medis ini mempunyai tangung jawab
responden 5
medis, dan untuk tugas seorang koder di RSAU dr. Eftam Harsana
sebagai berikut :
89
“Dari psien masuk ke IGD, ada pencatatan data pribadi pasien
semua yang ada di status itu barulah dikirim ke rekam medis untuk
berkas rekam medis yang dibuat dan ditetapkan oleh Rumah Sakit.
90
Permenkes melalui Assembling terdahulu baru setelah itu dikirim
ke proses pengkodingan.
sebagai berikut :
masih ada yang belum lengkap saya lengkapi disini kalau gak
91
Observasi yang telah dilakukan peneliti mengenai kelengkapan
dokter juga anggota TNI maka jam kerja dokter dibagi dengan jam
tugas TNI.
tidak jelas, kalau sudah dokter sendiri yang menulisnya tidak jelas
responden 4
92
Dari pernyataan kedua responden bahwa kendala yang paling
adalah tulisan dokter yang kurang jelas dan tidak terbaca dalam
SOP dan kejadian actual di lapangan. Akan tetapi kalau dilihat dari
alur rekam medis yang diterapkan oleh RSAU dr. Efram Harsana
93
komunikasikan terlebih dahulu pada dokter yang membuat
diagnosis.
dahulu.
nomornya” responden 2
94
terlihat bagaimana alur rekam medis RSAU dr. Efram Harsana
sebagai berikut :
responden 2
lengkap :
95
“Masih, resume catatan dokter yang kurang lengkap. Berkas
responden 3
96
Petugas bagian Assembling akan mengalami hambatan yang
c. Penyimpanan (filing)
rekam medis kembali yang sudah lengkap dari bagian Coding dan
medis tersusun sesuai nomor urut dan tertata dengan rapi sehingga
97
mengantar status ke poli-poli yang di tuju. Mencari status pasien
masing” responden 6
status-status” responden 7
responden 3
satu untuk rawat inap dan dua untu bagian rawat jalan. Kalau
responden 6
98
serta pembagian tugas untuk masing-masing meliputi rawat jalan
kesulitannya” responden 6
99
“Ya kadang-kadang kita kan manusia inikan hamper sama
kalau udah banyakkan bisa kita pilah yang aktif sama non aktif,
datanya cuman statusnya saja yang baru, yang lama gak dapat.
Kadang double tapi kalau sudah ketemu berkas yang lama akan
“Ada, kalau raknya kurang dan status yang dari poli rawat
responden 7
rekam medis yang aktif dan non aktif masih jadi satu.
100
Selanjutnya pernyataan responden mengenai pemusnahan
meninggal” responden 6
“Pernah” responden 7
terhadap berkas yang sudah tidak aktif dan yang diperkirakan tidak
sama.
101
berkas yang tidak sengaja untuk satu pasien dikarenakan berkas
hal itu jika sudah ditemukan berkas yang lama maka berkas
d. Analisa (anaising/laporan)
LOS, TOI. Untuk jumlah pasien dari IGD, RANAP, dan RAJAL
102
didapatkan dari masing-masing ruangan dan unit kerja. Laporan
yang ada masih dikerjakan secara maual. Hal ini disebabkan karena
103
pelaporan sudah meminta berkas rekam medis dari masing-masing
Medis Pasien
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
masuk serta beredar dalam rumah sakit selama satu bulan.. Oleh karena
itu uang merupakan sumber daya krusial yang sangat dibutuhkan untuk
104
diperhitungkan secara tepat karena berhubungan langsung dengan
sakit, membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus
dibeli, serta hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi (Kholifah et
al., 2020).
akan dipilah lagi sama manajemen mana yang prioritas. Ketika ada hal
105
yang diperlukan setelah itu akan di ajukan ke pihak manajemen untuk
tidak dapat dianggap sepele. Tingkat urgensi dari proses ini dapat
dilihat dari fungsi suatu anggran bagi rumah sakit, yaitu sebagai alat
106
107
BAB 6
6.1 Kesimpulan
Pasien Di Rumah Sakit Angkaatan Udara dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi
1. Faktor man
Untuk SDM rekam medis RSAU dr. Efram harsana Lanud Iswahjudi
menjadi hambatan utama yang ada. Pelatihan yang sudah berjalan belum
2. Faktor material
ada serta pekerjaan sudah dilakukan petugas sesuai dengan prosedur yang
sudah ditetapkan.
3. Faktor machines
sudah memadai, namun masih ada beberapa hal yang perlu dilakukan
maksimal. Terlihat dari berkas rekam medis aktif dan inactive masih
dijadikan satu rak dan satu ruangan, mengakibatkan banyak berkas rekam
4. Faktor methode
yang ditulis oleh dokter kurang jelas dan tidak dapat terbaca serta ada
beberapa berkas rekam medis rawat inap yang belum lengkap sehingga
untuk dilengkapi.
baik karena masih terdapat berkas yang diterima masih belum lengkap
108
ditemukan seperti adanya kesalahan penempatan dokumen rekam
5. Faktor money
rekam medis tidak memegang atas keuangan hanya saja apabila petugas
6.2 Saran
1. Faktor man
2. Faktor Material
109
(SOP) ketika melaksanakan tugas sehingga seluruh pekerjaan dapat
3. Faktor Machines
banyak.
4. Faktor Method
5. Faktor money
110
111
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, 2006 (2006) ‘Departemen Kesehatan RI, 2006, hal. 13..pdf’, Jurnal
Kesehatan,
Farida, Maya Istia, 2015 (2015) ‘Analisis Pengelolaan Data Rekam Medis Di
SARI’.
REKAM MEDIS’,
Pratiwi, dyah Tifhanny, 2019 (2019) Analisis Sistem Pengelolaan Rekam Medis
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2019, Jurnal Kajian
Kesehatan Masyarakat.
UU Nomor 29, 2004 (2004) ‘UU No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
112
LAMPIRAN
Lampiran 1
113
Lampiran 2
114
Lampiran 3
Tabel Observasi
5 penyekat (Treacer)
7 Penunjuk
8 tangga
9 Trolly
10 Meja Kerja
12 Kursi
13 Komputer
14 Printer
115
Lampiran 4
Pedoman Wawancara 1
PEDOMAN
WAWANCARA
ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN REKAM MEDIS
PASIEN DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA DR.
EFRAM HARSANA LANUD ISWAHJUDI MAGETAN
PERTANYAAN
1. Menurut saudara/i bagaimana alur pelaksanaan rekam medis
di RSAU dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi ?
116
7. Menurut saudara apa kendala/hambatan yang ditemukan
selama pengisian isi RM ?
117
Lampiran 5
Pedoman Wawancara 2
PEDOMAN
WAWANCARA
ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN REKAM MEDIS
PASIEN DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA DR.
EFRAM HARSANA LANUD ISWAHJUDI MAGETAN
PERTANYAAN
1. Menurut saudara/i bagaimana alur pelaksanaan rekam medis
di RSAU dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi ?
118
8. Apa hambatan yang terjadi terkait proses pengolahan berkas
rekam medis?
119
Lampiran 6
Pedoman Wawancara 3
PEDOMAN
WAWANCARA
ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN REKAM MEDIS
PASIEN DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA DR.
EFRAM HARSANA LANUD ISWAHJUDI MAGETAN
PERTANYAAN
1. Menurut saudara/i bagaimana alur pelaksanaan rekam medis
di RSAU dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi ?
120
8. Apa hambatan yang terjadi terkait proses pengolahan berkas
rekam medis ?
121
Lampiran 7
Pedoman Wawancara 4
PEDOMAN
WAWANCARA
ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN REKAM MEDIS
PASIEN DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA DR.
EFRAM HARSANA LANUD ISWAHJUDI MAGETAN
PERTANYAAN
1. Menurut saudara/i bagaimana alur pelaksanaan rekam medis
di RSAU dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi ?
2. Berapa jumlah tenaga rekam rekam medis RSAU dr. Efram
Harsana Lanud Iswahjudi ?
3. Adakah upaya yang dilakukan dari pihak rumah sakit untuk
meningkatkat kualitas SDM di rekam medis ?
4. Bagaimana sarana dan prasarana di instalasi rekam medis ?
5. Apakah di RSAU dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi ini
memiliki SOP? Jika ya, apakah petuas sudah bekerja dengan
SOP yang ada ?
6. Apa saja tugas saudara/i di bagian Filling ?
7. Bagaimana alur berkas rekam medis hingga sampai di proses
Filling ?
8. Bagaimana pembagian tugas dibagian Filling ?
122
9. Bagaimana sistem penyimpanan berkas rekam medis di
RSAU dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi ?
Sentralisasi/desentralisasi ? Apakah dengan penyimpanan
yang seperti itu menemukan kesulitan ?
10. Apa hambatan yang terjadi terkait proses pengolahan berkas
rekam medis ?
11. Pernahkah dilakukan pemusnahan berkas rekam medis yang
sudah
inactive (tidak aktif) ?
123
Lampiran 8
Pedoman Wawancara 5
PEDOMAN
WAWANCARA
ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN REKAM MEDIS
PASIEN DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA DR.
EFRAM HARSANA LANUD ISWAHJUDI MAGETAN
PERTANYAAN
1. Apa saja tugas saudara dibagian Analising/laporan ?
2. Data yang akan diolah menjadi laporan berasal darimana?
3. Adakah upaya yang dilakukan dari pihak rumah sakit untuk
meningkatkat kualitas SDM di rekam medis ?
4. Adakah hambatan dan kendala yang dihadapi ?
124
Lampiran 9
125
Lampiran 10
Dokumentasi
126
Rak Penyimpanan Berkas Rekam Medis
127
Rak Penyimpanan Berkas Rekam Medis
128
Lampiran 11
129
Lampiran 12
130
KEPUTUSAN KEPALA RSAU dr. EFRAM HARSANA
Nomor Kep / 291 / VI/ 2019
tentang
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Madiun
pada tanggal 24 Juni 2019
BAB I
PENDAHULUAN
c. RSAU dr. Efram Harsana sebagai rumah sakit tingkat III milik TNI
Angkatan Udara memiliki visi menjadi rumah sakit rujukan terbaik di
wilayah Magetan. dengan salah satu misinya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu terhadap anggota TNI/TNI AU berikut keluarganya
serta masyarakat umum. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, rumah
sakit melaksanakan asuhan kepada pasien. Asuhan pasien diberikan secara
berkelanjutan yang dituangkan dalam form rekam medis. Agar asuhan pasien
dapat berjalan secara berkelanjutan maka rekam medis harus tersedia
selama asuhan pasien rawat inap, rawat jalan, dan setiap saat dibutuhkan,
serta dijaga untuk selalu mencatat perkembangan pasien terkini.
-2-
a. Standar ketenagaan
b. Standar fasilitas
d. Keselamatan personil
e. Keselamatan kerja
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Kualifikasi
No Nama Jabatan Keterangan
Formal
D III Perekam Berijazah DIII Perekam
1 Ka Unit RM
Medis Medis
Berijazah DIII Rekam Medis
DIII Perekam
2 Pelaporan / mempunyai Sertifikat
Medis / SMU
Pelatihan Rekam Medis
-4-
D III Perekam
3 Koding Berijazah DIII Rekam Medis
Medis
DIII Perekam Berijazah DIII Rekam Medis
4 Assembling Medis / SMU / / Mempunyai Sertifikat
SMK Pelatihan Rekam Medis
Bersertifikat Pelatihan
5 Filing SMU / SMK
Rekam Medis
a. Dinas Pagi. Personel Unit Rekam Medis yang bertugas pada saat dinas
pagi sejumlah 6 (enam) orang, dengan perincian sebagai berikut :
1) 1 orang Ka Ru
2) 1 orang Pelaporan
2) Penugasan apabila ada yang tidak masuk dinas. Jika ada petugas
rekam medis yang berhalangan hadir karena sakit atau alasan lain,
maka diusahakaan jumlah staf yang jaga menjadi tidak berkurang
dengan cara memajukan jadwal jaga yang sudah ada.
BAB III
STANDAR FASILITAS
9. Denah Ruang. Area kerja pelayanan Unit Rekam Medis adalah di Ruang
Rekam Medis dengan denah ruangan sebagai berikut :
6
3
6 2 2 7
1 2
6
5 5
8
6
2 2 9
KETERANGAN :
1. MEJA PENDAFTARAN 6. ROLL O’PACK
2. MEJA KERJA 7. KAMAR MANDI
3. FILLING KABINET 8. RUANG PERALATAN
4. LEMARI KAYU 9. LEMARI BESI
5. RAK FORMULIR
-7-
b. Ruang kerja memadai untuk staf agar dapat mengelola rekam medis,
pengambilan dan distribusi rekam medis lancar.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Ya
Dirujuk Ke
Dirawat RS
POLIKLINIK Lain
Pulang Berobat
Tidak Perlu Berobat Ulang Ya Ulang/Kontrol
-8-
Ya
Dirujuk Ke
Berobat
RS
Lain
Ulang/Kontrol RAWAT INAP
Pulang
Poliklinik Ya Perlu Berobat Ulang Tidak
12. Tata Laksana Pelayanan. Tata laksana pelayanan di Unit Rekam Medis
antara lain :
Cara Penggunaan Unit Numbering System adalah pada saat seorang pasien
berkunjung pertama kali ke rumah sakit apakah sebagai pasien berobat
jalan ataupun pasien rawat inap, kepadanya diberikan satu nomor
(Admisson number) yang digunakan selamanya untuk kunjungan
seterusnya. Sehingga rekam medis pasien tersebut tersimpan dalam
berkas di bawah satu nomor.
Dengan sistem ini, semua rekam medis pasien memiliki satu nomor dan
terkumpul dalam satu map (folder). Sistem ini secara cepat memberikan
kepada rumah sakit/staf medis satu gambaran lengkap mengenai riwayat
- 12 -
1) NIK
2) Nama Lengkap.
3) Alamat.
4) Pangkat
5) NRP/NIP
6) Kesatuan (Khusus pasien Anggota TNI/PNS TNI)
7) Telepon/HP.
8) Tempat/Tgl Lahir dan umur pasien.
9) Jenis Kelamin
10) Agama dan Suku bangsa.
11) Golongan Darah.
12) Status pemikahan.
13) Pendidikan.
14) Pekerjaan.
15) Nama suami/istri pasien.
16) Pekerjaan suami/istri Pasien.
17) Nama orang tua kandung pasien.
18) Nama, Alamat dan No Tlp/HP penanggung jawab pasien.
19) Cara pembayaran pasien.
20) Tanda tangan dan nama terang pembuat pernyataan dan petugas
pendaftaran.
Pemasangan gelang pasien dilakukan saat pasien datang di IGD atau saat
pasien ditentukan untuk rawat inap. Pemasangan gelang pasien dilakukan
dengan prosedur yang telah ditetapkan sebagai alat identifikasi pasien saat
berada di ruang perawatan. Gelang pasien dipakai selama pasien dirawat
di Rumah Sakit dampai dengan pasien pulang.
jadi pengantar, penolong tidak mengenal pasien. Bila keadaan sudah lebih
tenang dan dapat diatasi, Petugas Pendaftaran wajib melengkapi
kekurangan data melalui kartu identitas pasien atau melalui keterangan
pasien, keluarga pasien/wali yang ada.
Secara umum untuk identifikasi pasien korban bencana adalah sama
dengan pasien umum dan pasien IGD (identitas pasien yang belum
diketahui) dengan penambahan sebagai berikut:
1) Jenis Bencana.
1) Nama pasien sendiri, apabila nama sudah terdiri dan satu kata
atau lebih;
1) Ketentuan Umum
3) Nama bayi. Bagi bayi baru lahir biasanya belum diberi nama oleh
orang tuanya, sehingga penulisan nama bayi baru lahir menggunakan
nama ibunya. Contoh :
- 19 -
c)
- 25 -
(b) Koopsau II
(a) Dokter:
(b) Perawat:
(a) Dokter:
(b) Perawat:
i. Dokter:
ii. Perawat:
i. Perawat:
ii. Dokter:
(a) Perawat:
(b) Dokter:
(a) Dokter:
i) Ringkasan Pasien
(b) Perawat:
dipergunakan pada pasien baik pasien rawat inap, rawat jalan, maupun
pasien gawat darurat, formulir rekam medis disesuaikan dengan
kebutuhan rumah sakit dan diperbaharui secara berkarang sesuai dengan
keadaan sekarang. Formulir rekam medis rawat jalan, rawat inap dan
IGD terdiri dari :
a) Bio-psiko-spiritual;
b) Ekonomi;
c) Skrining dan asesmen nyeri;
d) Status fungsional;
e) Risiko jatuh;
f) Risiko nutrisional;
g) Masalah keperawatan;
h) Rencana asuhan;
a) Bio-psiko-spiritual
b) Ekonomi
c) Skrining dan asesmen nyeri
d) Status fungsional
e) Risiko jatuh
f) Risiko nutrisional
g) Masalah keperawatan
h) Rencana asuhan
i) Identifikasi pemulangan pasien yang komplek
- 42 -
a) Bio-psiko-spiritual
b) Skrining dan asesmen nyeri
c) Status fungsional
d) Risiko jatuh
e) Risiko nutrisional
f) Masalah keperawatan
g) Rencana asuhan
a) Identitas pasien;
b) Riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
diagnostik;
c) Diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat;
d) Prosedur terapi dan tindakan yang telah dikerjakan;
e) Obat yang diberikan termasuk obat setelah keluar rumah
sakit;
f) Kondisi kesehatan pasien saat akan dipulangkan
g) Instruksi tindak lanjut.
NO KODE URAIAN
1 RM.01 Identitas Pasien
2 RM.02 Persetujuan Umum
3 RM.KL.5a Asesmen Awal Pasien Rawat Jalan
4 RM.KL.04 Masing-Masing Poliklinik
5 RM.KM.01 Ringkasan Riwayat Sambungan
NO KODE URAIAN
1 RM.01 Identitas Pasien
2 RM.02 General Consent (Persetujuan Umum)
3 RM.03 Persetujuan Rawat Inap
4 RM.04a Permintaan Dirawat
5 RM.05 Discharge Summary (Resume)
6 RM.06 Ringkasan Masuk Keluar
7 RM.07 Grafik, Suhu, Nadi dan Pernafasan
- 44 -
NO KODE URAIAN
8 RM.08 Asesman Pasien Rawat Inap
9 RM.09 Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
10 RM.10 Early Warning System
11 RM.11 Rencana Asuhan Keperawatan/Kebidanan
12 RM.12 Lembar Konsultasi
Surat Persetujuan & Penolakan Tindakan
13 RM.12.1
Kedokteran
14 RM.13 Asesmen Pra Bedah
15 RM.13.1a Persetujuan & Penolakan Anestesi Umum
16 RM.13.1b Persetujuan & Penolakan Anestesi Spinal
17 RM.13.1c Persetujuan & Penolakan Anestesi Blok Perifer
18 RM.13.1d Persetujuan & Penolakan Anestesi Lokal
19 RM.13.2 Lokasi Penandaan Operasi
20 RM.13.3 Persiapan Pra Operasi
21 RM.13.4 Laporan Pra Anestesi & Sedasi
22 RM.13.5 Laporan Pembedahan
Checklist Keselamatan Pasien di Kamar Operasi
23 RM.13.6
(Sign In, Time & Sign Out)
24 RM.13.7 Checklist Asuhan Keperawatan Kamar Operasi
25 RM.13.8 Laporan Pemantau Anestesi Lokal
26 RM.14.1a Catatan Riwayat Kebidanan
27 RM.14.1b Catatan Obsetrik
28 RM.14.2 Partograf
29 RM.14.3 Catatan Persalinan, Peurperum
30 RM.14.4 Catatan Bayi Baru Lahir
31 RM.14.5 Identifikasi Bayi
32 RM.14.6 Catatan Perkembangan Bayi
33 RM.15 Rekonsiliasi Obat
34 RM.16.a Daftar Pemberian Obat Injeksi
35 RM.16.b Daftar Pemberian Obat Non Injeksi
36 RM.17 Resiko Jatuh
37 RM.19a-b Skrining Gizi Lanjut
38 RM.19c Proses Asuhan Gizi
39 RM.21 Hasil EKG
40 RM.22 Hasil Pemeriksaan Laboratorium
- 45 -
NO KODE URAIAN
41 RM.23 Hasil Pemeriksaan Radiologi
42 RM.24 Discharge Planning
43 RM.25 Keterangann Keluar dari Perawatan
44 RM.26 Lembar Harian Kontrol Istimewa
45 RM.28 Monitoring Nyeri
46 RM.32a Transfer Intra RS
47 RM.48 SBAR
48 RM.49 Hand Over
o. Informed Consent
(1) Pasien:
(2) Hak Akses Ruangan Rekam Medis. Petugas kesehatan yang bisa
mengakses ke ruangan rekam medis terdiri dari Dokter, perawat dan
pegawai rumah sakit yang berkepentingan untuk masuk ke ruang
rekam medis dan meminjam rekam medis, harus memakai tanda
pengenal atau tanda hak akses sehingga orang yang tidak mempunyai
kepentingan tidak ada hak akses masuk keruangan rekam medis. Di
unit Rekam Medis Sudah Terpasang security System Door dimana
hanya yang punya akses bisa masuk ke ruangan rekam medis.
- 51 -
(5) Pengembalian Rekam Medis. Berkas yang telah keluar dari rak
penyimpanan harus segera dikembalikan ketempat semula setelah
urusan/kegiatan pelayanan atau penelitian selesai. Ketentuan
mengenai pengembalian dan penyimpanan berkas adalah sebagai
berikut:
d) Isi rekam medis hanya boleh dilihat dan diminta oleh pasien
sendiri. Apabila pasien mengijinkan orang lain untuk melihat isi
rekam medisnya maka harus dengan Surat Kuasa bermaterai
6000 yang ditanda tangani oleh pasien.
7) Ketentuan ini tidak saja berlaku bagi bagian rekam medis, tetapi
- 62 -
juga berlaku bagi semua orang yang menangani rekam medis dibagian
perawatan, bangsal-bangsal dan lain-lain.
8) Rekam medis yang asli tidak boleh dibawa keluar rumah sakit,
kecuali bila atas permintaan pengadilan, dengan surat kuasa khusus
tertulis dan pimpinan rumah sakit.
50 93 26
angka ketiga angka kedua angka pertama
(tertiary digits) (secondary digits) (primary digits)
Sebagai contoh :
Angka 7 : Coklat
- 65 -
Misalnya :
berlaku.
Tata cara penilaian berkas rekam medis yang telah berakhir fungsi
dan nilai gunanya adalah berkas yang telah 5 tahun in aktif. Indikator
yang digunakan untuk menilai berkas rekam medis in aktif adalah
frekuensi rekam medis digunakan untuk pendidikan dan penelitian,
- 68 -
AKTIF INAKTIF
NO KELOMPOK
RJ RI RJ RI
1 Umum 5 TH 5 TH 2 TH 2 TH
2 Mata 5 TH 10 TH 2 TH 2 TH
3 Jiwa 10 TH 5 TH 5 TH 5 TH
4 Orthopedi 10 TH 10 TH 2 TH 2 TH
5 Kusta 15 TH 15 TH 2 TH 2 TH
6 Ketergantungan Obat 15 TH 15 TH 2 TH 2 TH
- 70 -
7 Jantung 10 TH 10 TH 2 TH 2 TH
8 Paru 5 TH 10 TH 2 TH 2 TH
d) Tata Cara Penilaian Berkas Rekam Medis. Adapun tata cara
penilaian berkas rekam medis yang akan diretensi dapat dilihat pada
alur proses berikut ini :
Alur Retensi Berkas Rekam Medis
RSAU dr. Efram Harsana
RM Dinilai
ada Nilai guna Tim Penilai
RM Rusak /
Penyusutan Tidak Terbaca RM Tidak
Berkas RM ada Nilai guna
Dimusnahkan
DIMUSNAHKAN TIM
PEMUSNAH
RM DILESTARIKAN
Tertentu
(1) Berkas rekam medis yang dinilai adalah berkas rekam medis
yang telah 2 tahun inaktif.
3) Berkas rekam medis yang telah non aktif dan telah disortir
tersebut oleh Unit Rekam Medis dilaporkan kepada kepala RSAU
dr. Efram Harsana untuk diterbitkan surat perintah
pemusnahan.
- 72 -
Tahun
Nomor Nama Diagnosa
No. Terakhir Keterangan
RM Pasien Akhir
Berkunjung
a) Intruduction ( pendahuluan )
b) Kelompok daftar tabulasi
c) Kode kondisi tertentu.
d) Petunjuk yang digunakan dalam daftar tabulasi
e) Kategori karakteristik perintah
BAB V
LOGISTIK
14. Uraian Kebutuhan Logistik. Kebutuhan logistik tiap bulan yang digunakan
dalam pelaksanaan pelayanan di Unit Rekam Medis antara lain adalah :
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
2) Kerahasiaan.
4) Fleksibilitas.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
- 76 -
17. Keselamatan Kerja di Unit Rekam Medis. RSAU dr. Efram Harsana.
Unit Rekam Medis RSAU dr. Efram Harsana telah mempersiapkan
penanggulangan/pencegahan kecelakan kerja di rekam medis meliputi sebagai
berikut:
keselamtan dll.
1) Hubungan pendek.
2) Arus berlebih.
3) Kebocoran instalasi.
4) Binatang pengerat yang bisa menyebabkan kerusakan sehingga
terjadi hubungan pendek.
5) Manusia yang lengah terhadap risiko dan spo.
6) Bencana alam atau buatan manusia.
7) Pengaturan tata letak jaringan isntalasi listrik termasuk kabel
yang sesuai dengan syarat kesehatan dan keselamatan kerja.
8) Perlindungan terhadap kabel dengan menggunakan pipa
pelindung.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
1) Keprofesian
2) Efisiensi
3) Keamanan pasien
4) Kepuasan pasien
5) Sarana dan lingkungan fisik
BAB IX
PENUTUP
- 81 -
20. Demikian pedoman pelayanan Unit Rekam Medis disusun untuk dijadikan
pedoman pada penyelenggaraan pelayanan di Unit Rekam Medis, sehingga
semua tindakan pelayanan yang dilaksanakan menjadi standar dan semoga
dapat meningkatkan mutu pelayanan di Unit Rekam Medis.