Anda di halaman 1dari 137

GAMBARAN PROSES SELEKSI KARYAWAN DALAM

MEMENUHI KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI


KEPERAWATAN HOME CARE RUMAH SAKIT PANTI RINI
KALASAN, YOGYAKARTA

SKRIPSI
Disusun Guna Mencapai Derajat Sarjana Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh:

NAMA : ELSYE TURU’ PADANG


NIM : 19110028

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM SARJANA FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2022

1
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi Dengan Judul

“Gambaran Proses Seleksi Karyawan Dalam Memenuhi Kebutuhan Tenaga


Perawat Di Keperawatan Home Care Rumah Sakit Panti Rini Kalasan,
Yogyakarta

Skripsi Ini Disiapkan Dan Disusun Oleh :

Nama : ELSYE TURU’ PADANG


NIM : 19110028

Telah diperiksa, disetujui, dan disiap untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi FIKES Universitas Respati Yogyakarta, pada :

Hari : Senin
Tanggal : 11 April 2022
Waktu : 09.15- 10. 40 WIB
Tempat/Ruangan : Via Online (Zoom Meeting)

Pembimbing I Pembimbing II

Jati Untari, SKM, M.Kes Hesti Yuningrum, SKM., MPH


(NIK 450108006) ( NIK 450516001)

2
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi Dengan Judul

GAMBARAN PROSES SELEKSI KARYAWAN DALAM MEMENUHI


KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI KEPERAWATAN HOME CARE
RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN, YOGYAKARTA

Disusun Oleh:

NAMA : ELSYE TURU’ PADANG

NIM : 19110028

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Pada Tanggal 11 April 2022

Susunan Dewan Penguji

PENGUJI I

Jati Untari, SKM, M.Kes ( …………………)


NIK (450108006)
PENGUJI II

Hesti Yuningrum, SKM., MPH


( ………………….)
NIK (450516001)
PENGUJI III

Dwi Endah, SKM, M.PH ( ………………….)


NIK (450515004)

Mengetahui,

Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat

Yelli Yani Rusyani,S.KM., M.Kes


NIK (450511001)

3
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT

4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa penulis panjatkan atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu pemenuhan syarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bimbingan, dukungan dan bantuan dari

seluruh pihak yang membantu penulis dalam menyelesikannya. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Santoso ,MS, Sp.Ok,. selaku Rektor Universitas Respati

Yogyakarta.

2. Bapak Wahyu Rochdiat M.,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.J selaku Dekan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.

3. Ibu Yelli Yani Rusyani, S.KM., M.Kes selaku Kepala Program Studi

Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, sekaligus sebagai dosen pembimbing

akademik penulis yang telah mendidik dan memberikan bimbingan selama

masa perkuliahan.

4. Ibu Jati Untari, S.KM., M.Kes selaku penguji dan dosen pembimbing I

yang telah banyak membantu dan memberi masukan selama penulisan skripsi

ini.

5. Ibu Hesti Yuningrum, SKM.,MPH selaku penguji dan dosen pembimbing

II yang telah banyak membantu dan memberi masukan selama penulisan

skripsi ini.

5
6. Ibu Dwi Endah, SKM, M.PH selaku dosen penguji III yang telah menyiapkan

waktu dan tenaga untuk memberi masukan yang berguna untuk penulisan

Skipsi yang lebih baik.

7. Seluruh Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana

Universitas Respati Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan

selama masa studi.

8. Direktur dan Staf Rumah sakit Panti Rini yang telah memberikan ijin

sekaligus bantuan selama proses penelitian.

9. Sr Yovitha SPC selaku Provinsial Indonesia dan para Suster-suster Santo

Paulus dari Charthers yang selalu mendoakan dan memberi semangat.

10. Kedua orang tua dan keluarga besar yang selalu mendukung, mendoakan dan

memberi semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman Kesehatan Masyarakat angkatan 2019 peminatan AKK yang

memberikan dukungan sehingga skripsi ini selesai.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta,11 April 2022

Elsye Turu’ Padang

6
GAMBARAN PROSES SELEKSI KARYAWAN DALAM MEMENUHI
KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI KEPERAWATAN HOME CARE
RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN, YOGYAKARTA

Elsye Turu’ Padang 1, Jati Untari 2, Hesti Yuningrum3

elsyeturupadang@gmail.com

INTISARI

Latar Belakang: Memperoleh tenaga perawat professional tidaklah mudah bagi suatu
Rumah sakit, menyeleksi perawat harus lebih selektif karena memiliki tanggung jawab
besar dalam memberikan pelayanan. Salah satu tenaga yang memerlukan seleksi adalah
perawat home care yang bekerja secara resmi di rumah sakit. Permasalahan yang
dihadapi Rumah Sakit Panti Rini jumlah tenaga keperawatan home care yang melamar
sedikit, kompetensi tidak mencukupi kebutuhan, turn over perawat, kompensasi yang
diterima dianggap tidak sebanding beban kerja, permasalahan ini menjadi evaluasi bagi
Rumah Sakit untuk bisa memberikan solusi demi peningkatan mutu layanan Rumah
Sakit di semua unit keperawatan
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran proses seleksi karyawan di keperawatan home care
di RS Panti Rini
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kualitatif Deskriptif.Teknik pengumpulan
data primer melalui wawancara mendalam kepada tiga orang informan, (Kepala Staff
SDM, Kepala unit keperawatan, Kepala unit home care RS Panti Rini). Pengolahan data
menggunakan analisis deskriptif model Miles dan Huberman mulai dari mengumpulkan
data, mereduksi ,menyajikan, dan verifikasi data.
Hasil: Penelitian ini menggambarkan tentang proses seleksi tenaga keperawatan home
care diRS Panti Rini. Proses seleksi sesuai kebijakan yang berlaku. Metode seleksi yang
dipergunakan adalah seleksi internal.
Kesimpulan:. Penelitian ini menggambarkan tentang proses seleksi tenaga keperawatan
home care Rumah Sakit Panti Rini. Proses seleksi sesuai kebijakan yang berlaku di
Rumah Sakit tersebut. Metode seleksi dilakukan secara internal. Adapun proses seleksi
meliputi seleksi administrasi, wawancara, Uji tulis/tes kepribadian, tes kesehatan.

Kata kunci: Proses Seleksi Tenaga perawat, Perawat Home Care

7
THE DESCRIPTION OF EMPLOYEE SELECTION PROCESS IN
MEETING THE NEEDS OF NURSES IN HOME CARE NURSING AT
PANTI RINI HOSPITAL KALASAN, YOGYAKARTA

Elsye Turu’ Padang 1, Jati Untari 2, Hesti Yuningrum3

elsyeturupadang@gmail.com

ABSTRACT

Background: having a professional nurse is not easy for a hospital, selecting a nurse
must be more selective because of having a heavy responsibility in providing service. One
of the staff that requires selection was the home care nurse who worked officially at the
Panti Rini hospital. The problems faced by Panti Rini hospital were the number of home
care nursing staff who apply for a small number, competence is not sufficient, nurse turn
over, compensation received is thought to be inadequate work load, this problem
becomes an evaluation for hospital to be able to provide solution to improve the quality
of hospital services in all nursing units.
Purpose: to describe the employee selection process in home care nursing at Panti Rini
hospital
Method: this type of research is a descriptive qualitative. Primary data collection
technique through in-depth interview to three informants, (head of human resources staff,
head of nursing unit, head of home care unit at Panti Rini hospital). Data processing uses
the descriptive analysis of the Miles and Huberman’s model starting from collecting data,
reducing, presenting and verifying data
Results: this study described the selection process of home care nursing staff at Panti
Rini hospital. The selection processes is in accordance with applicable policies. The
selection method used is internal selection.
Conclusion: This study described the selection process for home care nursing staff at
Panti Rini hospital. The selection method is done internally. The selection process
includes administrative selection, interview, written test/personality test, medical check-
up.

Keywords: the selection process for nurses, home care nurses.

8
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………….……………..i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................iii

PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT.......................................iv

KATA PENGANTAR............................................................................................v

INTISARI.............................................................................................................vii

DAFTAR ISI..........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiii

ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN...........................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumun Masalah …………………………………………………………..1

1.3 Tujuan.........................................................................................................5

1) Tujuan Umum............................................................................................5

2) Tujuan Khusus...........................................................................................5

1.4 Manfaat.........................................................................................................6

1.5 Keaslian Penelitian........................................................................................7

BAB II...................................................................................................................13

TINJAUAN TEORI.............................................................................................13

2.1 Seleksi.......................................................................................................13

9
2.1.1 Pengertian Seleksi....................................................................................13

2.1.2 Tujuan Seleksi..........................................................................................15

2.1.3 Metode Seleksi..........................................................................................16

2.1.4 Kualifikasi Dasar Seleksi..........................................................................18

2.1.5 Proses Seleksi............................................................................................21

2.1.6 Tahapan Dalam Proses Seleksi.................................................................23

2.1.7 Pendekatan Dalam Seleksi.......................................................................25

2.1.8 Hambatan Dalam Seleksi.........................................................................26

2.2 Keperawatan Home Care............................................................................27

2.2.1 Pengertian Keperawatan home care...........................................................27

2.2.2 Tujuan Pelayanan Home Care..................................................................28

2.2.3 Manfaat Pelayanan Home Care.................................................................28

2.2.4 Peran Perawat Dalam Pelayanan Home Care Nursing.............................29

2.3 Pertanyaan Penelitian.................................................................................32

BAB III...................................................................................................................33

METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................33

3.1 Jenis Penelitian............................................................................................33

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................33

3.3 Partisipan.....................................................................................................34

3.4 Definisi Istilah.............................................................................................36

3.5 Teknik Pengumpulan data............................................................................36

1. Wawancara..............................................................................................37

2. Dokumentasi............................................................................................38

3.6 Instrumen Dan Alat Bantu Penelitian..........................................................38

3.7 Keabsahan Data...........................................................................................39

1. Credibility................................................................................................39
10
2. Dependability..........................................................................................40

3. Confirmability.........................................................................................40

4. Transferability.........................................................................................41

3.8 Teknik Pengolahan Dan Teknik Analisis Data..........................................41

3.9 Rencana Jalannya Penelitian.......................................................................45

1. Tahap Persiapan Penelitian.........................................................................45

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian.....................................................................45

3. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian.......................................................47

4.0 Etika Penelitian...........................................................................................47

BAB IV.................................................................................................................48

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................49

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian..........................................................49

B. Sejarah Rumah Sakit...................................................................................49

C. Karakteristik Informan.................................................................................55

D. Keterbatasan Penelitian...............................................................................79

BAB V..................................................................................................................80

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................80

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................84

LAMPIRAN...........................................................................................................87

11
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitan………………………………………............. 7

Tabel 3.1 Karakteristik Informan Dalam Penelitian ………………………. 23

Tabel 4.1 Deskripsi Karakteristik Informan Kunci ………………………. 49

Tabel 4.2 Hasil wawancara mengenai gambaran kebijkan………………... 50

Tabel 4.4 Hasil koding wawancara mengenai gambaran kebijakan ……… 55

Tabel 4.4 Hasil Wawancara Mengenai Gambaran Metode Seleksi 55


Karyawan.......................................................................................

Tabel 4.5 Hasil Koding Wawancara Mengenai Metode Seleksi 58


Karyawan…………………………………………………………

Tabel 4.6 Jumlah Penerimaan pelamar home care Periode 2019-2021…… 59

Hasil Wawancara Mengenai gambaran Tugas dan Tanggung 60


Tabel 4.7 Jawab Tim Pelaksana Seleksi ……………………………….......

Hasil Koding Wawancara Gambaran Tugas dan Tanggung 63


Tabel 4.8 Jawab Tim Pelaksana Seleksi……………………………………

Tabel 4.9
Hasil Koding Wawancara Gambaran Proses Seleksi…………… 67

12
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Tahapan Seleksi…………………………………... 21

Gambar 2.2 Kerangka Teori …………………………………………. 27

Gambar 4.2 Data Sekunder …………………………………………… 43

Gambar 4.3 Form permintaan tambahan tenaga di unit RPSR ……….. 68

13
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

ACL : Advanced Cardiovascular Life

BPS : Badan Pusat Statistik

BPPSDMK : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia


Kesehatan

CCAT : Core Capacity Assesment Tool

KEMENKES : Kementrian Kesehatan

PEO : Profesional Employer Organization

PT : Perusahaan Terbatas

Permenkes : Peraturan Mentri Kesehatan

RSIA : Rumah Sakit Ibu dan Anak

SDM : Sumber Daya Manusia

UU : Undang – Undang

VNAS : Visiting Nurse Associations

14
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Studi Pendahuluan

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Mendalam

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 4 Informed Consent

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Informan Penelitian

Lampiran 6 Hasil Transkip dan Koding Wawancara Mendalam

Lampiran 7 Dokumentasi Lapangan

Lampiran 8 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 9 Rencana Anggaran Penelitian

Lampiran 10 Jadwal Penelitian

15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit adalah suatu organisasi padat karya yang membutuhkan

banyak tenaga dan profesi dari berbagai disiplin ilmu. Rumah sakit juga

merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan bagi masyarakat, baik yang

diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta yang berfungsi sebagai

pelaku upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan atau melakukan upaya

kesehatan penunjang. Rumah Sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan

masyarakat yang mempunyai latar belakang permasalahan yang kompleks

dalam pengelolaannya, terutama pengelolaan sumber daya manusia. Di

Indonesia rumah sakit sampai saat ini masih mendapat banyak kritikan

maupun saran atas ketidakpuasan dari masyarakat, terkait kualitas pelayanan

tenaga kesehatan. Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya

ditandai dengan mutu pelayanan yang baik. Mutu pelayanan yang baik itu

dipengaruhi oleh SDM sebagai salah satu faktor keberhasilannya. SDM dalam

hal ini adalah perawat sebagai salah satu pelaku yang terlibat dalam

pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien di rumah sakit yang

berhubungan langsung dengan pasien (Merdekawati, 2013).

Sebagai langkah awal yang sangat menentukan bagi tersedianya staf

keperawatan yang berkualitas adalah dilakukannya proses seleksi bagi

perawat. Tidak mudah mendapatkan tenaga keperawatan yang profesional

1 Universitas Respati Yogyakarta


bagi suatu rumah sakit. Hal ini merupakan tantangan yang terus-menerus bagi

kebanyakan bagian kepegawaian di rumah sakit. Meski tidak mudah untuk

memperoleh tenaga perawat, tetapi dalam merekrut tenaga perawat juga tidak

boleh sembarangan karena perawat memiliki tanggung jawab yang besar

dalam memberikan pelayanan. Menurut pasal 8 ayat (3) Permenkes No

HK.02/Menkes/38/2014 menyebutkan praktik keperawatan meliputi

pelaksanaan asuhan keperawatan, pelaksanaan upaya promotif, preventif,

pemulihan, dan pemberdayaan masyarakat dan pelaksanaan tindakan

keperawatan komplementer (Arnomo, 2016).

Salah satu tenaga yang memerlukan proses seleksi adalah perawat home

care yang bekerja secara resmi di suatu rumah sakit. Perawat home care

merupakan seorang ahli atau professional untuk memberikan pelayanan

kesehatan ditempat tinggal pasien atau dirumah dengan tujuan membantu

memenuhi kebutuhan pasien dalam menangani masalah atau problem

kesehatan dengan bekerja sama secara tim dengan petugas kesehatan

professional lainnya dengan melibatkan anggota keluarga sebagai pendukung

didalam proses perawatan dan penyembuhan pasien sehingga keluarga bisa

mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan (Parellangi, 2018).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 4

Juni 2021 Pukul 16.00 WIB dengan kepala bidang keperawatan mengatakan

bahwa di Rumah Sakit Panti Rini memberikan layanan kesehatan home care

bagi mereka yang membutuhkan perawatan lanjutan setelah melakukan

perawatan di rumah sakit maupun atas permintaan sendiri untuk layanan

2 Universitas Respati Yogyakarta


medis di rumah. Home Care Rumah Sakit Panti Rini tidak hanya melayani

pasien lansia namun juga penyakit-penyakit lainnya. Menyediakan perawat

home health care terbaik yang berlisensi/surat tanda registrasi (STR) sehingga

mampu menghadirkan layanan perawatan di rumah sampai dengan level

intensive care yang dilengkapi dengan peralatannya.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 4

Juni 2021 Pukul 16.00 WIB dan tanggal 8 November 2021 Pkl 11.00 WIB

dengan kepala bidang keperawatan mengatakan bahwa di Rumah Sakit Panti

Rini memiliki banyak permintaan untuk pelayanan keperawatan home care

tetapi masih sedikit perawat yang melamar untuk tenaga home care. Beberapa

permasalahan yang dihadapi oleh Rumah Sakit Panti Rini yakni jumlah tenaga

keperawatan home care yang melamar dan memiliki kompetensi tidak

mencukupi kebutuhan, masalah pergantian (turnover) tenaga perawat yang

cukup tinggi (10-15%) dengan alasan yang paling mendominasi adalah karena

perawat tersebut ingin mengikuti ujian untuk PNS, alasan ingin

pengembangan karir dan alasan ikut suami. Pergantian (Turn over) karyawan

adalah aktivitas pergantian karyawan suatu Perusahaan yang disebabkan oleh

faktor penentu terjadinya perpindahan karyawan tersebut baik secara sukarela

maupun tidak Permasalahan lainnya terkait kompensasi yang diterima perawat

dianggap tidak sebanding dengan beban kerja dan tanggung jawab yang harus

dilakukan. Jumlah kompensasi yang diterima oleh perawat senior dan junior

tidak jauh berbeda nilainya. Hal ini dianggap sebagai faktor perawat

3 Universitas Respati Yogyakarta


memutuskan untuk tidak bekerja lagi di rumah sakit Panti Rini juga didukung

oleh adanya jaminan kompensasi yang lebih besar dari rumah sakit lain.

Menurut (Hikmat & Melinda, 2020) menyebutkan bahwa perawat yang

tidak puas dengan pekerjaaanya akan memberikan pelayanan yang kurang

baik dan kurang bermutu kepada pasien sehingga kepuasan pasien dan

keluarga kurang terpenuhi yang pada akhirnya menurunkan citra dan

pendapatan suatu pelayanan kesehatan. Dampak lain yang ditimbulkan karena

kekurangan tenaga perawat adalalah ketidaklengkapan dalam pengisian

dokumentasi asuhan keperawatan. Intensi pergantian (turn over) karyawan

tidak muncul begitu saja adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan

karyawan untuk keluar dari perusahaan adalah ketidakpuasan kerja dan

komitmen organisasi

Adapun proses seleksi yang dilakukan di Rumah Sakit Panti Rini

biasanya dilakukan dua kali dalam setahun, jika ada permintaan yang

dianggap mendesak maka seleksi dapat dilakukan di luar jadwal yang telah

ditetapkan. Seleksi karyawan perawat biasanya prioritaskan yang berasal dari

sumber internal, yaitu sekolah keperawatan milik yayasan. Proses seleksi oleh

pihak rumah sakit di mulai dari masuknya lamaran kepada pihak Rumah Sakit

Panti Rini, kemudian dilakukan seleksi administrasi. Setelah melewati seleksi

administrasi dan hasil evaluasi maka dilakukan pemanggilan terhadap pelamar

yang lulus tahapan seleksi administrasi.

4 Universitas Respati Yogyakarta


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh peneliti, bahwa

permasalahan yang dihadapi oleh Rumah Sakit Panti Rini adalah kurangnya

tenaga keperawatan yang memiliki kompetensi sesuai yang diharapkan rumah

sakit dan tingginya pergantian (turn over) perawat, serta kompensasi yang

diterima perawat dianggap tidak sebanding dengan beban kerja dan tanggung

jawab yang harus dilakukan.

Dari permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

mengenai bagaimanakah gambaran proses seleksi karyawan perawat dalam

memenuhi kebutuhan perawat di keperawatan home care Rumah Sakit Panti

Rini Kalasan?”

1.3 Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang dipaparkan diatas, maka tujuan

penelitian menyebutkan tentang apa yang ingin diperoleh melalui kegiatan

penelitian. Tujuan penelitian ini terdiri dari:

1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran proses seleksi karyawan di keperawatan

home care di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan

2) Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran kebijakan Rumah Sakit Panti Rini yang

berkaitan dengan proses seleksi karyawan di keperawatan home care

rumah sakit Panti Rini Kalasan

5 Universitas Respati Yogyakarta


b. Untuk mengetahui gambaran metode seleksi karyawan di Rumah Sakit

Panti Rini Kalasan

c. Untuk mengetahui gambaran tugas dan tanggung jawab tim pelaksana

seleksi karyawan di keperawatan home care di RS Panti Rini?

1.4 Manfaat

a. Manfaat Secara Teoritis


Manfaat teoritis dalam penelitian ini sebagai media referensi dan

literatur bagi peneliti selanjutnya yang nantinya menggunakan konsep

dan dasar penelitian yang sama, yaitu mengenai cara mengetahui

gambaran proses seleksi karyawan keperawatan home care

b. Manfaat Secara Praktisi.

1). Bagi Universitas Respati Yogyakarta

Hasil penelitian dapat dijadikan bahan bacaan dan acuan untuk

menambah pengetahuan bagi mahasiswa dan akademik yang berkaitan

dengan gambaran proses seleksi karyawan dalam memenuhi karyawan

di keperawatan home care.

2). Bagi Rumah Sakit Panti Rini

Hasil penelitian dapat menjadi informasi dan sarana untuk evaluasi

proses seleksi dalam memenuhi kebutuhan tenaga perawat di

keperawatan home care Rumah Sakit Panti Rini.

6 Universitas Respati Yogyakarta


No Peneliti
1.5 Judul
Keaslian Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian
1. 1.5 Kumaladewi Efektivitas
Keaslian Penelitian Menggunakan metode Menunjukkan bahwa Jenis penelitian : Peneliti
(2018) Rekrutmen kualitatif, teknik pelaksanaan rekrutmen kualitatif deskriptif hanya
dan Seleksi pengumpulan data yang diterapkan Rumah Menggunakan desain mengguna
Dalam dengan wawancara Sakit RSIA Muslimat penelitian dengan In kan
Memenuhi mendalam dan Jombang pada tenaga depth interview metode
Kebutuhan dokumentasi perawat menggunakan (wawancara seleksi
Tenaga media sosial Facebook mendalam),
Perawat Di Teknik analisis data dan referensi dari orang dokumentasi
RSIA peneliti menggunakan dalam atau teman. Hasil
Muslimat Reduksi data penyajian penelitian yang telah Teknik analisis data
Jombang data, dan dilaksanakan, diketahui peneliti
simpulan/verifikasi bahwa aktivitas fungsi menggunakan
sumber daya manusia Reduksi data
yang sudah berjalan penyajian data, dan
efektif antara lain proses simpulan/verifikasi
multipel input rekrutmen,

7 Universitas Respati Yogyakarta


seleksi, perencanaan dan
pengembangan karir,
penilaian kinerja dan
pemutusan hubungan
kerja, Sedangkan aktivitas
yang belum berjalan
efektif antara lain
perencanaan SDM sub
bagian keuangan,
penempatan pegawai,
pelatihan dan
pengembangan
pegawai.perawat, perhaian
terhadap kesejahteraan
karyawan/aspek ekonomi.
2. Yudianto Efektivitas Menggunakan metode Penerapan proses Jenis penelitian : Dalam
(2015) Perekrutan penelitian kualitatif, rekrutmen dan proses Menggunakan penelitian
dan Seleksi dengan teknik seleksi yang harus metode penelitian ini

8 Universitas Respati Yogyakarta


serta pengumpulan data dilewati melalui beberapa kualitatif deskriptif mengguna
Keselamata dengan observasi tahapan, membuat kan
n dan karyawan yang diterima Menggunakan desain variabel
Kesehatan Menggunakan desain oleh PT. X merupakan penelitian dengan rekrutmen
Kerja penelitian dengan in karyawan yang depth interview dan
depth interview berkualitas. Tidak hanya depth interview seleksi
(wawancara mendalam), untuk posisi manajerial, (wawancara serta
dokumentasi posisi non-manajerial pun mendalam), sumber
harus melalui tahapan dokumentasi informann
Teknik analisis data yang sama sebelum dapat ya satu
peneliti menggunakan bekerja di PT. X. Untuk Teknik analisis data sedangkan
Reduksi data penyajian manajemen K3 yang peneliti Pada
data, dan dilakukan oleh PT. X, menggunakan penelitian
simpulan/verifikasi dapat dikatakan bahwa K3 Reduksi data saya
sangat diperhatikan karena penyajian data, dan mengguna
akan berpengaruh simpulan/verifikasi kan tiga
terhadap kinerja dari sumber
karyawan. Terdapat informan

9 Universitas Respati Yogyakarta


berbagai macam dengan
improvisasi yang variabel
dilakukan oleh PT. X agar seleksi
Departemen Produksi
menjadi tempat yang
aman bagi operator untuk
melaksanakan segala
tanggung jawabnya,
dengan tempat yang aman
maka operator akan
merasa tenang dalam
bekerja. Terdapat
beberapa hambatan yang
terjadi, baik untuk proses
perekrutan dan seleksi
maupun untuk manajemen
K3. Dari segi perekrutan
dan seleksi, terdapat

10 Universitas Respati Yogyakarta


kekurangan dari ketepatan
waktu untuk kebutuhan
posisi non-manajerial
yang disebabkan tahapan
proses seleksi. Sedangkan
dari segi manajemen K3,
terdapat sedikit
kekurangan dimana dari
segi lokasi perusahaan,
dimana PT. X memiliki
kekurangan lahan untuk
menyimpan hasil produksi
dan karyawan yang
terkadang tidak bekerja
sesuai dengan SOP K3
3. Riana (2016) Analisis Jenis penelitian lapangan Hasil penelitian Jenis penelitian : Metode
Rekrutmen (field research) dengan menunjukkan bahwa kualitatif yang
dan Seleksi pendekatan kualitatif dalam pelaksanaan proses Menggunakan desain digunakan

11 Universitas Respati Yogyakarta


Karyawan dengan teknik rekrutmen, seleksi penelitian dengan analitik
RSU pengumpulan data karyawan RSU Fastabiq teknik in depth deskriptif
Fastabiq dengan observasi, Sehat PKU interview kualitatif
Sehat PKU wawancara mendalam Muhammadiyah Pati (wawancara dengan
Muhammad dan dokumentasi. menggunakan Analisis mendalam), teknik
iah Pati pekerjaan, Deskripsi dokumentasi purposif
Pekerjaan, dan Spesifikasi sampling
Pekerjaan serta keadaan dengan
BOR RS. Selanjutnya variabel
metode yang ini seleksi
digunakan untuk oleh Tim
SDM RSU
Muhammadiyah Pati
Fastabiq Sehat PKU
dalam mencari calon
karyawan.

12 Universitas Respati Yogyakarta


BAB II

TINJAUAN TEORI

1.2 Seleksi

2.1.1 Pengertian Seleksi

Seleksi adalah proses memilih seseorang dari kelompok pelamar yang

paling cocok/mampu menduduki posisi tertentu dan untuk organisasi.

Defenisi lain mengenai seleksi adalah suatu proses kegiatan pemilihan

calon pegawai/pelamar yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Seleksi hendaknya dilakukan sedini mungkin, yaitu sejak lamaran masuk,

untuk mengetahui apakah lamaran itu memenuhi persyaraan administratif.

Seleksi terhadap persyaratan administratif ini disebut seleksi administratif.

Jadi seleksi administratif ialah seleksi atas persyaratan administratif yang

diperlukan sesuai dengan tujuan seleksi. Pelamar yang dinyatakan lulus dari

seleksi administratif dapat mengikuti seleksi atau tes tahap berikutnya.

(Rahmiyanti, 2012).

Seleksi administratif itu meliputi ; (Akila et al., 2020)

1. Surat lamaran

2. Daftar riwayat hidup

3. Salinan ijazah

4. Surat keterangan dari instalasi yang berwenang, antara lain surat

keterangan berkelakuan baik dari kepolisian

5. Surat- surat yang merinci pengalaman kerja (apabila dibutuhkan)

13 Universitas Respati Yogyakarta


6. Pas foto

7. Data diri

Hal tersebut dapat dicapai dengan cara : (Akila et al., 2020)

1. Ujian tertulis

Ujian tertulis dilaksanakan dengan maksud:

a. Secara subjektif, membuat karangan singkat untuk mendapatkan

suatu kesan tentang kepribadian si pelamar.

b. Secara objektif, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan

cara:

a) Jawaban singkat, ya atau tidak

b) Melengkapi jawaban-jawaban yang sudah tersedia dibelakang

pertanyaan- pertanyaan

c) Memilih yang benar antara dua jawaban.

d) Memilih yang benar antara dua atau lebih jawaban.

2. Ujian Inteligensi, dapat dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu :

a. Ujian inteligensi umum (yaitu psikotes) untuk mendapatkan standar

inteligensi (kecerdasan).

b. Ujian inteligensi social

c. Ujian inteligensi mekanik

3. Ujian lisan (interview), yang dilaksanakan untuk memimpin,

membentuk, gerak- gerik dan lain-lain yang tidak dapat dilihat dari ujian

tertulis.

14 Universitas Respati Yogyakarta


4. Ujian praktek, untuk mengetahui kecakapan dan ketangkasan dalam

mempergunakan alat-alat dan mesin kerja.

5. Ujian kecakapan khusus, untuk mengetahui jasmani, kecakapan

bergerak, keteraturan dan kelincahan gerak, kekuatan ingatan dan

kecakapan observasi.

6. Ujian perasaan, untuk mengetahui syarat-syarat kepribadian pelamar,

yang diperlukan untuk jabatan-jabatan tertentu, misalnya dokter, juru

rawat, pelaut, pegawai sosial dan sebagainya

7. Achievement test, untuk mengetahui tingkat kecakapan pelamar dalam

suatu pekerjaan di mana ia sudah mempunyai kecakapan tertentu.

8. Test kesehatan, untuk mengetahui kesehatan sesuai dengan syarat bagian

bagi tiap-tiap jabatan yang lowong yang diperlukan.

2.1.2 Tujuan Seleksi

Dalam mengadakan proses seleksi suatu perusahaan memiliki

tujuan seperti yang dikemukakan oleh (Irianto, 2017) menyebutkan tujan

seleksi sebagai berikut:

a. Mendapatkan karyawan yang jujur dan memiliki moral yang baik.

Artinya yang utama bagi perusahaan adalah memperoleh karyawan yang

jujur dan memiliki moral atau perilaku yang baik.

b. Mendapatkan karyawan yang mau dan mampu. Artinya karyawan yang

mau dan mampu melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

c. Mendapatkan karyawan yang rasa memiliki perusahaan. Artinya rasa

memiliki ini akan mendorong karyawan bekerja lebih baik.

15 Universitas Respati Yogyakarta


d. Mendapatkan karyawan yang loyal dan integritas tinggi. Artinya

mendapatkan karyawan yang memiliki kesetiaan kepada perusahaan

seperti tidak membongkar rahasia perusahaan kepada pihak manapun.

e. Mendapatkan karyawan yang memiliki inovasi dan motivasi. Artinya

dengan adanya seleksi yang baik akan memperoleh karyawan yang

inovatif guna mengembangkan produk perusahaan.

2.1.3 Metode Seleksi

Menurut (Rahmiyanti, 2012 ) metode dalam seleksi karyawan akan

berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke dalam

perusahaan. Adapun cara seleksi calon karyawan yang dilakukan oleh

perusahaan dengan dua metode yaitu:

1. Metode Non ilmiah

Seleksi dengan metode non ilmiah adalah seleksi yang

dilaksanakan tidak didasarkan kepada kriteria, standar, atau spesifikasi

kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan

kepada perkiraan dan pengalaman saja. beberapa unsur-unsur yang

diseleksi biasanya hanya meliputi hal-hal

a. Surat lamaran bermaterai atau tidak.

b. Ijazah sekolah dan daftar nilainya

c. Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman.

d. Refrensi atau rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya.

e. Wawancara langsung dengan pelamar bersangkutan.

16 Universitas Respati Yogyakarta


f. Penampilan dan keadaan fisik pelamar.

g. Keturunan dari pelamar yang bersangkutan.

h. Tulisan pelamar

2. Metode Ilmiah

Seleksi dengan metode ilmiah adalah seleksi yang didasarkan

kepada job specification dan kebutuhan nyata jabatan yang akan diisi,

serta berpedoman kepada kriteria dan standar-standar tertentu. Job

specification adalah surat pernyataan tertulis yang berisi keterampilan,

kemampuan dan kualifikasi yang harus dimiliki oleh seseorang yang

akan melaksanakan jabatan atau pekerjaan tertentu secara efektif. Job

description adalah surat pernyataan tertulis yang berisi tentang

berbagai tugas dan tanggungjawab yang harus dilakukan oleh

seseorang yang memangku jabatan tertentu, kondisi kerja, peralatan

dan material serta informasi yang akan digunakan untuk melaksanakan

pekerjaan tersebut. (Rahmiyanti, 2012)

3. Seleksi metode ilmiah merupakan pengembangan seleksi non ilmiah

dengan mengadakan analisis cermat tentang unsur-unsur yang akan

diseleksi supaya diperoleh karyawan yang kompeten dengan

penempatan yang tepat). Berikut beberapa unsur-unsur yang diseleksi

biasanya hanya meliputi hal-hal:

a. Seleksi surat lamaran yang masuk.

b. Pengisian blanko lamaran.

c. Pemeriksaan refrensi.

17 Universitas Respati Yogyakarta


d. Tes Psikologi.

e. Wawancara akhir dengan atasan langsung.

f. Memutuskan diterima atau ditolak

Dengan seleksi ilmiah diharapkan akan diperoleh karyawan

yang qualified dengan penempatan yang tepat, sehingga pembinaan

dan pengembangannya relatif lebih mudah. (Rahmiyanti, 2012)

2.1.4 Kualifikasi Dasar Seleksi

Menurut (Pahlevi, 2015) penyeleksi harus mengetahui secara jelas

kualifikasi yang akan diseleksi dari pelamar. Hal ini sangat penting supaya

sasaran dicapai dengan baik. Tanpa mengetahui secara jelas kualifikasi

seleksi akan mengakibatkan sasaran yang dicapai menyimpang. Kualifikasi

yang menjadi dasar seleksi meliputi :

a. Umur harus mendapatkan perhatian karena akan mempengaruhi kondisi

fisik, mental, kemampuan kerja, tanggung jawab seseorang. Umur

pekerja juga diatur oleh undang-undang perburuhan. Keahlian harus

mendapatkan perhatian utama kualifikasi seleksi. Hal ini yang akan

menentukan mampu tidaknya seseorang menyeleksi pekerjaan yang

ditugaskan kepadanya. Keahlian ini mencakup technical skill, human

skill, conceptual skill, kecakapan untuk memanfaatkan kesempatan,

serta kecermatan menggunakan peralatan yang dimiliki perusahaan

dalam mencapai tujuan.

18 Universitas Respati Yogyakarta


b. Kesehatan fisik

Kesehatan fisik sangat penting untuk menduduki suatu jabatan. Tidak

mungkin seseorang dapat menye an tugas-tugasnya dengan baik jika

sering sakit. Bahkan, perusahaan akan dibebani pengeluaran biaya

perawatan yang cukup besar

c. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan

seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar

belakang pendidikan pula seseorang dianggap akan mampu menduduki

suatu jabatan tertentu

d. Jenis kelamin

Jenis kelamin harus diperhatikan berdasarkan sifat pekerjaan, waktu

mengerjakan, dan peraturan perburuhan. Misalnya untuk pekerjaan

berat atau untuk jaga malam kurang pantas dijabat wanita demikian

juga untuk pekerjaan merawat bayi kurang cocok dilakukan oleh pria.

e. Pengalaman kerja

Pengalaman kerja seorang pelamar hendaknya mendapat pertimbangan

utama dalam proses seleksi. Orang yang berpengalaman merupakan

calon karyawan yang telah siap pakai

f. Kerja sama

Kerja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi, karena kesediaan

kerjasama, baik vertikal maupun horizontal merupakan kunci

19 Universitas Respati Yogyakarta


keberhasilan perusahaan asalkan kerja sama itu sifatnya positif serta

berdasarkan kemampuan

g. Kejujuran

Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting karena

kejujuran merupakn kunci untuk mendelegasikan tugas kepada

seseorang. Perusahaan tidak akan mendelegasikan wewenang kepada

seseorang yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab

h. Kedisiplinan

Kedisiplian perlu diperhatikan dalam proses seleksi karena untuk dapat

menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus displin, baik pada

dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan. Karyawan yang

kurang disiplin sulit diharapkan mendapat hasil kerja yang baik

i. Inisiatif dan kreatif merupakan kualifikasi seleksi yang penting karena

inisiatif dan kreatif dapat membuat seseorang mandiri dalam

menyelesaikan pekerjaannya

Menurut (Kumaladewi, 2018) sistem seleksi yang efektif pada

dasarnya memiliki tiga sasaran, yaitu:

1. Keakuratan, artinya kemampuan dari proses seleksi untuk secara tepat

dapat memprediksi kinerja pelamar.

2. Keadilan, artinya memberikan jaminan bahwa setiap pelamar yang

memenuhi persyaratan diberikan kesempatan yang sama di dalam sistem

seleksi.

20 Universitas Respati Yogyakarta


3. Keyakinan, artinya taraf orang-orang yang terliba dalam proses seleksi

yakin akan manfaat yang diperoleh.

Menurut (Kumaladewi,2018) yang menjadi acuan untuk

mengetahui efektivitas seleksi di sebuah Pelayanan Kesehatan dapat

dilihat dari keakuratan proses seleksi, yaitu sudah sesuai tahapan atau

belum, sesuai waktu yang telah ditentukan atau tidak, dan ketepatan hasil

nilai yang lolos seleksi sudah sesuai standar yang ditetapkan atau tidak,

serta kinerja pelamar sesuai prediksi jika dilihat dari hasil seleksi.

Pemenuhan persyaratan bagi setiap pelamar menjadi penentu apakah

seleksi tersebut efektif atau tidak, dengan mengetahui jumlah pelamar

yang memenuhi persyaratan dari lamaran yang masuk, dan diberikan

kesempatan mengikuti seleksi, serta jumlah pelamar yang lolos seleksi

lebih besar dari tenaga perawat yang dibutuhkan. Keterlibatan tenaga

seleksi dari beberapa bagian yang bisa mendukung kelancaran proses

seleksi di sebuah Pelayanan Kesehatan sangat penting, sehingga seleksi

tes yang diberikan pada calon tenaga perawat sesuai dengan bagian yang

dibutuhkan.

2.1.5 Proses Seleksi

Proses seleksi adalah serangkaian langkah khusus yang digunakan

untuk memutuskan calon anggota mana yang akan di sewa. Proses di

mulai ketika calon tenaga kerja melamar pekerjaan dan berakhir dengan

keputusan penyewaan. Proses seleksi merupakan pokok dari manajemen

personalia. Analisis jabatan, perencanaan sumber daya manusia, dan

21 Universitas Respati Yogyakarta


penarikan tenaga kerja dilaksanakan terutama untuk membantu seleksi

pegawai. Apabila seleksi tidak dilaksanakan dengan baik, maka usaha-

usaha sebelumnya menjadi sia-sia. Seleksi merupakan pokok terhadap

suksesnya manajemen personalia dan bahkan suksesnya organisasi.

Untuk metode seleksi yang lazim dipergunakan dalam proses

penerimaan ada empat, yaitu didasarkan pada data yang diperoleh dari

persyaratan yang telah ditentukan dalam job spesification yang harus

dapat dipenuhi oleh calon perawat yaitu surat lamaran, ijasah sekolah,

daftar nilai, surat keterangan pengalaman kerja, wawancara langsung,

referensi atau rekomendasi dari pihak yang dipercaya atau disebut

dengan seleksi alamiah (Yudianto, 2015).

Metode selanjutnya yang biasa digunakan adalah didasarkan pada

persyaratan formal dalam job spesification, tetapi ikut dipengaruhi oleh

beberapa faktor lain seperti bentuk tulisan dalam lamaran, cara berbicara

dalam wawancaran dan penampilan atau disebut dengan seleksi non

alamiah. (Fant, et al. 2015)

Menurut (Pottale, 2016) metode lain seperti:

1. Interview

2. Tes psikologi

3. Tes mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan

4. Pusat pelatihan

5. Biodata

6. Referensi

22 Universitas Respati Yogyakarta


7. Grafologi (ilmu yang berkenaan dengan tulisan tangan)

2.1.6 Tahapan Dalam Proses Seleksi

Tahapan proses seleksi terdiri dari : (Yudianto, 2015)

1. Seleksi surat lamaran

Seleksi surat lamaran artinya memillih surat-surat lamaran dan

mengelompokkan atas surat lamaran yang memenuhi syarat dan yang

tidak memenuhi syarat. Lamaran yang memenuhi syarat dipanggil

untuk mengikuti seleksi berikutnya. Dalam surat panggilan harus

dicantumkan: waktu, tempat, dan alat-alat yang diperlukan untuk

mengikuti seleksi tersebut.

2. Pengisian blanko lamaran

Pelamar yang di panggil harus mengisi blanko (formulir) lamaran yang

telah disediakan. Formulir ini memuat rincian data yang lengkap dari

pelamar seperti : nama orang tua, pengalaman kerja, gaji yang diminta.

Formulir lamaran akan digunakan sebagai salah satu alat referensi

pelamar bersangkutan

3. Pemeriksaan referensi

Memeriksa referensi adalah meneliti siapa referensi pelamar, dipercaya

atau tidak untuk memberikan informasi mengenai sifat, perilaku,

pengalaman kerja, dan hal-hal lain yang dianggap penting dari pelamar.

Referensi adalah seseorang yang memberikan informasi dan jaminan

mengenai sifat, perilaku dan hal lain dari pelamar tersebut.

23 Universitas Respati Yogyakarta


4. Tes penerimaan

Tes psikologi adalah proses menguji atau mengetes kemampuan mental

pelamar untuk mengukur apakah mentalnya sesuai dengan yang

diinginkannya.

5. Wawancara akhir dengan atasan langsung

Wawancara bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

praktis pelamar dalam mengerjakan pekerjaan dan juga untuk

memperoleh gambaran apakah pelamar dapat diajak bekerja tidak.

Wawancara akhir akan menetukan diterima atau tidaknya pelamar

menjadi calon karyawan pada perusahaan tersebut

6. Memutuskan diterima atau ditolak

Top manager akan memutuskan diterima atau ditolaknya pelamar

setelah memperoleh hasil dari seleksi-seleksi terdahulu. Pelamar yang

tida memenuhi spesifikasi ditolak, sedangkan pelamar yang lulus

diputuskan diterima dengan status karyawan dalam masa percobaan

atau training selama 3 bulan.

Proses seleksi dapat dilihat pada dibawa ini yang memperlihatkan

bagaimana proses seleksi dilakukan:

24 Universitas Respati Yogyakarta


Gambar 2.1 Proses Tahapan Seleksi
Sumber : (Yudianto, 2015)

2.1.7 Pendekatan Dalam Seleksi

Menurut (Prasetya et al., 2019) Pendekatan seleksi yang ditetapkan

dalam seleksi terdiri dari dua pendekatan berikut :

a. Sistem gugur (successive Hurdles Selection Approach).

Dimana seorang peserta mengikuti tahap seleksi satu per satu secara

berjenjang. Jika tidak lulus pada satu tahap, ia dinyatakan gugur dan

tidak dapat mengikuti tahap seleksi berikutnya.

b. Sistem kompensasi (Compensatory Selection Approach)

25 Universitas Respati Yogyakarta


Dimana peserta mengikuti seluruh tahap seleksi atau seluruh tes yang

diberikan. Kelulusan peserta ditentukan dengan mengevaluasi nilai atau

hasil dari seluruh tahapan tes. Nilai tinggi pada suatu tahap atau tes dapat

menambah nilai rendah pada tahap atau tes yang lain

2.1.8 Hambatan Dalam Seleksi

Menurut (Ekotama Suryono,2015) Pelaksanaan seleksi selalu ada

hambatan atau kendala–kendala walaupun telah direncanakan secara cermat

karena yang akan diseleksi adalah manusia yang mempunyai fikiran

dinamika dan harga diri. Seleksi pelamar jauh lebih sulit dari pada memilih

mesin-mesin yang akan dipergunakan. Kendala-kendala itu antara lain:

1. Tolok ukur

Kendala tolok ukur adalah kesulitan untuk menentukan standar tolok

ukur yang akan dipergunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi seleksi

secara obyektif. Misalnya mengukur kejujuran, kesetiaan, prakarsa dan

lain sebagainya dari pelamar mengalami kesulitan. Bobot nilai yang

diberikan sering didasarkan pada pertimbangan yang subyektif saja.

2. Kendala penyeleksi adalah kesulitan mendapatkan penyeleksi yang

benar–benar qualified, jujur dan obyektif penilaiannya. Penyeleksi sering

memberikan nilai atas penyeleksi pertimbangan peranannya bukan atas

fisis pikirannya

3. Pelamar

Kendala pelamar adalah kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang

jujur dari pelamar. Mereka selalu berusaha memberikan jawaban

26 Universitas Respati Yogyakarta


mengenai hal-hal yang baik–baik saja tentang dirinya sedangkan yang

hal–hal yang kurang baik disembunyikan. Hal ini terjadi karena pelamar

adalah manusia yang mempunyai pikiran, kepintaran dan kelihaian untuk

mengelabuhi penyeleksi.

2.1.9 Konseptualisasi sumber ketidakefektifan proses seleksi

Menurut (Garaika & Margahana, 2019) Sumber ketidakefektifan

proses seleksi ini terjadi akibat adanya kegagalan strategi perusahaan

terutama dalam strategi pengadaan SDM dimana strategi ini terdiri dari

kesesuaian strategi dengan etika serta peraturan dan POAC (Planning,

Organizing, Actuating dan Controlling). Kegagalan strategi perusahaan

ini berhubungan dengan adanya pengambilalihan peran dalam proses

seleksi oleh pihak ketiga, sehingga peran organisasi lemah dan dapat

memungkinkan terjadinya ketidaksesuaian pelamar dengan kebutuhan

organisasi. Selain itu, kegagalan strategi perusahaan juga berhubungan

dengan kesesuaian pekerjaan bagi calon karyawan yang tidak tepat

karena organisasi abai dalam memonitor dan mengevaluasi

pelaksanaan proses seleksi.

2.2 Keperawatan Home Care

2.2.1 Pengertian Keperawatan home care

Home care nursing adalah pemberian asuhan keperawatan yang

berkualitas kepada pasien di rumah yang diberikan secara intermittent atau

part time. Home care adalah sosial di mana pelayanan kesehatan dan

27 Universitas Respati Yogyakarta


pelayanan social diberikan di rumah kepada orang-orang cacat atau orang-

orang yang harus tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya (Parellangi,

2018).

(Kemenkes RI, 2020) mengatakan bahwa home care adalah

pelayanan kesehatan yang berkesinabungan dan komperhensif yang

diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang

bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan

tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. Home care

merupakan layanan kesehatan oleh profesional di tempat tinggal pasien (di

rumah) dengan tujuan membantu memenuhi kebutuhan pasien dalam

mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan oleh tim kesehatan

profesional dengan melibatkan anggota keluarga sebagai pendukung di

dalam proses perawatan dan penyembuhan pasien sehingga keluarga bisa

mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya.

2.2.2 Tujuan Pelayanan Home Care

Tujuan dari pelayanan home care nursing adalah untuk

meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian,

serta meminimalkan dampak dari penyakit untuk mencapai kemampuan

individu secara optimal dalam jangka waktu yang lama secara

komperhensif dan berkesinambungan (Parellangi, 2018).

Menurut (Parellangi, 2018) tujuan dari pelayanan home care nursing

yaitu:

1. Umum

28 Universitas Respati Yogyakarta


Meningkatnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara

komprehensif dan berkesinambungan

2. Khusus

a. Meningkatkan, mempertahankan, dan memulihkan kesehatan.

b. Mengoptimalkan tingkat kemandirian klien dan keluarganya.

c. Meminimalkan akibat yang ditimbulkan dari masalah kesehatan yang

dialami klien

2.2.3 Manfaat Pelayanan Home Care

Manfaat home care nursing bagi pasien, yaitu:

1. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprehensif.

2. Pelayanan lebih profesional.

3. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah

naungan legal dan etik keperawatan

4. Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih

nyaman dan puas dengan asuhan keperawatan yang professional

(Parellangi, 2018)

2.2.4 Peran Perawat Dalam Pelayanan Home Care

Menurut (Parellangi,2018) ekspektasi yang diharapkan oleh pengguna

jasa pelayanan home care terhadap peran perawat sangat besar. Jika di

rumah sakit perawat memiliki tim kerja yang setiap waktu bisa

berkoordinasi, maka di home care perawat haruslah seorang expert yang

memliki kemampuan lebih karena harus mampu mengatasi setiap

29 Universitas Respati Yogyakarta


permasalahan yang muncul. Peran perawat di dalam pelayanan home care

yaitu :

1. Patient educator

Perawat dalam melakukan kunjungan ke pasien biasanya dilakukan

secara paruh waktu atau dalam kurun waktu tertentu, sehingga waktu

kontak langsung dengan pasien terbatas. Untuk itu peran perawat

sebagai edukator sangat penting, untuk mendidik caregiver, keluarga

atau pasien agar mereka mampu melakukan penanganan terhadap

masalah yang dihadapi. Perawat wajib memberikan informasi yang

cukup terkait manajemen kasus yang ditangani dan membimbing

mereka untuk memilih tindakan yang tepat.

2. Patient advócate

Sebagai bagian dari perilaku caring terhadap pasien, perawat

merupakan advocate, yang tidak saja memastikan bahwa tindakan telah

dilakukan dengan benar, tetapi juga memastikan bahwa tindakan tersbut

dilakukan dengan memperhatikan nilai–nilai kemanusiaan dan menjaga

hak-hak pasien. Advokasi merupakan refleksi dari perilaku standar

profesional etika praktik

3. Case manager

Sebagai manajer kasus, perawat berperan melakukan pengkajian,

mengimplementasikan, dan mengevaluasi tindakan yang diberikan

kepada pasien. Selain itu, sebagai manajer juga melakukan evaluasi

terhadap kualitas pelayanan yang diberikan melalui kajian analisis cost-

30 Universitas Respati Yogyakarta


effective, kualitas pelayanan dari semua disiplin yang menjadi team

home care

4. Spiritual-aesthetic communer

Perawat home care akan mengahadapi pasien yang memiliki berbagai

latar belakang kondisi dan prognosis penyakit. Kasus yang ditangani

dalam home care penyakit kronis dan terminal. Untuk itu perawat wajib

membantu melakukan realisasi dan memberikan dorongan semangat,

harapan, dan tuntunan spiritual agar pasien siap menghadapi terjadinya

perubahan.

Spiritual-aesthetic communer merupakan satu bentuk penghargaan

terhadap berupa proses pengembangan pola pikir, bahwa perawat perlu

memberikan apresiasi terhadap upaya penyembuhan lain vang

dilakukan oleh pasien sesuai budaya dan keyakinan pasien. Model ini

sebagai bentuk pemahaman terkait penghargaan diri dari pasien

terhadap hidup dan kehidupan serta pemahaman spiritual pasien tentang

proses yang dialami. Model ini dilakukan ketika kata–kata sudah tidak

mampu lagi untuk mengungkapkan perasaan antara pasien dan perawat

(Parellangi, 2018).

Dari latar belakang yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

diketahui bahwa peneliti ingin mengetahui proses seleksi karyawan di

keperawatan di Rumah Sakit Panti Rini. Berikut kerangka teori dalam

penelitian ini.

31 Universitas Respati Yogyakarta


Kerangka Teori

Perencanaan Tenaga Keperawatan Home Care RS

Lowongan Pekerjaan

Pelaksanaan Proses Seleksi

Pelamar Yang Di Harapkan

Penempatan tenaga kerja untuk memenuhi


kebutuhan tenaga di keperawatan Home Care RS
Panti Rini Kalasan

Gambar 2.2
Sumber (Kumaladewi, 2018)

32 Universitas Respati Yogyakarta


2.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana kebijakan RS Panti Rini berkaitan dengan proses seleksi

karyawan keperawatan home care?

2. Bagaimana metode seleksi tenaga keperawatan home care di RS Panti

Rini?

3. Bagaimana tugas dan tanggung jawab tim pelaksana seleksi karyawan di

keperawatan home care di RS Panti Rini?

4. Bagaimana karakteristik karyawan di keperawatan home care di Rumah

Sakit Panti Rini?

5. Bagimana gambaran proses seleksi tenaga keperawatan di Rumah Sakit

Panti Rini?

33 Universitas Respati Yogyakarta


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Desain penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif

deskriptif ,pendekatan study kasus dengan fokus kajian mengenai bagaimana

proses seleksi karyawan keperawatan home care di Rumah Sakit Panti Rini.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, dan tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata–kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Herdyansah, 2019)

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti

pada kondisi objek yang apa adanya, di mana peneliti adalah sebagai

instrument kunci, dan Teknik yang dilakukan secara trianggulasi (gabungan

observasi, wawancara, dan dokumentasi), dan data yang dikumpulkan berupa

data kualitatif, analisis data yang bersifat kualitatif, sedangkan hasil penelitian

kualitatif bersifat untuk memahami makna, memahami keunikan, (Sugiyono,

2016)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

34 Universitas Respati Yogyakarta


Penelitian ini dilakukan di Keperawatan home Care RS Panti Rini yang

beralamat di Jl.Raya Solo-Yogyakarta KM.13,2, Kringinan, Tirtomartani,

Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2022. Penelitian ini dilakukan

berdasarkan surat izin penelitian eksternal no 323.2/FIKES/PL/1/2022.

3.3 Partisipan

Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi yang

diperlukan selama penelitian berlangsung. Informan pada penelitian ini

terbagi atas dua yaitu informan kunci dan informan triangulasi sumber.

Informan yang dipilih adalah pihak–pihak yang memiliki wewenang dalam

fungsi manajemen dan pelaksana dalam kegiatan seleksi Keperawatan home

Care di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan. Penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling yaitu informan dalam metode kualitatif menggunakan

kriteria sampel yang telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan tujuan

penelitian (Herdiansyah, 2011). Pemilihan informan berdasarkan atas

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti berdasarkan ciri atau sifat

populasi yang memiliki wewenang dalam fungsi manajemen dan pelaksana

dalam kegiatan proses seleksi Keperawatan home care Rumah Sakit Panti

Rini Kalasan. Adapun informan dalam penelitian ini adalah:

a. Informasi Kunci

Seseorang yang secara lengkap dan mendalam mengetahui mengenai

manajemen dan pelaksanaan dalam kegiatan proses seleksi keperawatan.

35 Universitas Respati Yogyakarta


Informan kunci dalam penelitian ini adalah seksi SDM Rumah Sakit

Panti Rini

b. Informan Triangulasi Sumber

Artinya data yang sama atau sejenis akan lebih akurat kebenarannya

apabila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Oleh karena itu

triangulasi data sering juga disebut triangulasi sumber. Informan sumber

dalam penelitian ini yakni orang yang bertangung jawab di Keperawatan

Rumah Sakit Panti Rini Kalasan dan perawat penangung jawab di

keperawatan unit home care.

Adapun kriteria informan adalah sebagai berikut:

1). Terlibat dalam pelaksaanaan kegiatan seleksi keperawatan home care

Rumah Sakit Panti Rini Kalasan

2). Mampu berkomunikasi dengan baik

3). Berada dilokasi penelitian selama penelitian berlangsung

4). Bersedia menjadi informan.

Tabel 3.1 Karakteristik Informan Dalam Penelitian


No Jabatan Keterangan Kode

1. Kepala Seksi SDM RSPR Informan Kunci IK

2. Kepala Keperawatan RSPR Informan Triangulasi IT 1


sumber 1
3. Kepala Unit Home Care RSPR Informan Triangulasi IT 2
Sumber 2

3.4 Definisi Istilah

36 Universitas Respati Yogyakarta


Variabel dalam penelitian ini terdiri dari seleksi dan perawat home care.

Adapun penjabaran variabel-variabelnya, sebagai berikut:

a. Seleksi, merupakan proses lanjutan setelah proses rekrutmen, yang

menentukan diterima atau tidaknya pelamar

b. Perawat home care, merupakan tenaga kesehatan yang mempunyai

keahlian khusus untuk melakukan layanan keperawatan kepada individu

maupun keluarga di rumah.

3.5 Teknik Pengumpulan data

Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi

mengenai pelaksanaan proses seleksi keperawatan home care Rumah Sakit

Panti Rini yaitu dengan melakukan pengumpulan data primer dan data

sekunder.

a. Pengambilan data primer

Metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan wawancara dan dokumentasi yaitu:

1. Wawancara

Menurut (Donsu, 2016) dalam melakukan wawancara peneliti perlu

mendengarkan secara saksama dan mencatat secara teliti apa yang

disampaikan oleh informan. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan jenis wawancara semi terstruktur dan percakapan

informal. Wawancara semi tersruktur termasuk dalam katagori in-depth

interview, di mana pelaksanaanya lebih bebas bertanya dan berkomunikasi

dengan informan dibandingkan dengan wawancara terstruktur yang

37 Universitas Respati Yogyakarta


kesannya lebih kaku. Wawancara percakapan informal menunjuk pada

kecenderungan sifat sangat terbuka (tidak terstruktur) sehingga wawancara

memang benar-benar mirip dengan percakapan sehari-hari. Pada

wawancara ini, akan ditanyakan hal-hal yang berkaitan dengan proses

seleksi tenaga keperawatan di RS Panti Rini. Peneliti mencatat ataupun

merekam semua perkataan dan pernyataan yang akan dilontarkan oleh

masing-masing responden, serta dokumentasi foto yang akan diambil

sebagai data untuk kepentingan penelitian ini.

Tujuan dari wawancara ini yaitu untuk menemukan permasalahan

secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta

pendapat, dan ide-idenya untuk mengetahui hal-hal dari informan secara

lebih mendalam. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara

langsung kepada Kepala Staff SDM, Kepala keperawatan, Kepala Unit

home Care Rumah Sakit Panti Rini.

2. Dokumentasi

Menurut (Donsu, 2016) teknik pengumpulan data dengan

mempelajari dokumen, arsip-arsip, laporan, peraturan dan literatur lainnya

yang relevan dengan permasalahan penelitian. Pengumpulan data melalui

dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data yang tidak diperoleh

dari kegiatan wawancara. Dalam hasil penelitian dari observasi atau

wawancara akan lebih lengkap apabila terdapat dokumentasi didalamnya,

sehingga lebih dapat dipercaya. Data dokumentasi yang dikumpulkan

peneliti berupa buku pedoman yang berlaku di RS Panti Rini, peraturan-

38 Universitas Respati Yogyakarta


peraturan yang berlaku berhubungan dengan proses seleksi untuk tenaga

kerja keperawatan, materi bahan untuk wawancara calon pelamar, materi

bahan ujian serta penilaian untuk calon pelamar. Dalam hal ini peneliti

melakaukan dokumentasi langsung dari lapangan berupa rekaman pada

saat wawancara.

b. Pengambilan data sekunder berupa:

1. Dokumen Kebijakan seleksi tenaga keperawatan di Rumah sakit Panti

Rini

2. Dokumen Kebijakan tentang pemberian gaji kepada karyawan-karyawati

Rumah Sakit Sakit Panti Rini berdasarkan struktur gaji pokok baru.

3. Dokumen pola ketenagaan keperawatan Rumah Sakit Panti Rini

4. Dokumen Perjanjian kerjasama Rumah Sakit Panti Rini

5. Dokumen pelayanan personalia Rumah Sakit Panti Rini

3.6 Instrumen Dan Alat Bantu Penelitian

Instrumen penelitian merupakan fasilitas yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Susilo, 2012).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument berupa panduan

wawancara pada saat melakukan wawancara terhadap seluruh informan.

Selain itu, peneliti juga menggunakan pedoman telaah dokumen yang dimiliki

oleh unit SDM dan keperawatan home care Rumah Sakit Panti Rini Kalasan

dalam melaksanakan kegiatan seleksi tenaga perawat. Selanjutnya peneliti

39 Universitas Respati Yogyakarta


juga menggunakan alat perekam dan catatan lapangan yang berfungsi untuk

mengumpulkan hasil wawancara sebagai bukti penelitian.

3.7 Keabsahan Data

Menurut (Mekarisce, 2020), Dalam penelitian kualitatif, data dapat

dinyatakan kredibel apabila adanya persamaan antara apa yang dilaporkan

peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Ketika di lapangan ditemukan bahwa terdapat kekurangan tenaga kesehatan

di lingkungan rumah sakit, maka permasalahan kekurangan tenaga kesehatan

inilah yang akan dieksplorasi informasinya oleh peneliti lebih detail, bukan

yang terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan. Uji

kredibilitas data atau kepercayaan data penelitian kualitatif terdiri atas

perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, analisis

kasus negatif, menggunakan bahan referensi.

Dalam penelitian kualitatif terdapat empat jenis uji keabsahan yaitu:

1. Derajat kepercayaan/Credibility

Uji kredibilitas merupakan uji dimana peneliti mencari dan mengetahui

tingkat kepercayaan terhadap data yang diteliti. Terdapat 6 macam cara

dalam pengujian, yaitu: perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan,

trianggulasi, diskusi dengan teman, analisis kasus negative, mengadakan

member check. Pada penelitian ini creadibility yang dilakukan yaitu dengan

melakukan triangulasi sumber sebagai keabsahan data.

40 Universitas Respati Yogyakarta


Triangulasi yang dilakukan yaitu dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh dari informan yaitu dengan cara peneliti melihat langsung

penerapan kebijakan dan SOP di Unit-unit Rumah sakit panti Rini. Data

yang diambil dalam triangulasi data yaitu data penerapan kebijakan dan

SOP yang dilakukan di Unit keperawatan home care Rumah Sakit Panti

Rini.

2. Kebergantungan/Dependability

Dependabilitas adalah indeks yang menunjukan sampai sejauh mana alat

pengukur bisa diandalkan atau bisa dipercaya. Pada penelitian kualitatif

pengujian ini dilakukan dengan mengaudit seluruh proses penelitian.

Peneliti menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang

dilakukan dalam keseluruhan penelitian di RS Panti Rini. Dalam proses ini

peneliti mengikutsertakan pengamat data atau dokumen oleh pengamat

dari luar. Peneliti menunjukkan jejak aktivitas penelitian di lapangan mulai

dari menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data,

sampai membuat kesimpulan gambaran Proses seleksi dalam memenuhi

kebutuhan perawat di keperawatan home care RS Panti Rini.

3. Pengujian/Confirmability

Confirmability penelitian dapat dikatakan objektif jika dibenarkan atau di

confirm oleh peneliti yang lain. Uji konfirmability dalam penelitian

kualitatif sama halnya dengan uji dependability, sehingga dalam

pengerjaannya dapat dikerjakan secara bersamaan. Arti dari pengujian ini

adalah menguji hasil penelitian dengan proses penelitian yang ada, jangan

41 Universitas Respati Yogyakarta


sampai dalam penelitian proses tidak ada akan tetapi hasilnya ada. Peneliti

menguji hasil penelitian bersamaan dengan informan dan proses

melakukan aktivitas penelitian di keperawatan home care. Hasil penelitian

berfungsi menunjukkan proses penelitian yang dilakukan di lapangan dari

menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data,

sampai membuat kesimpulan gambaran proses untuk memenuhi standart

konfirmability.

4. Keteralihan/Transferability

Transferabilitas validitas yakni berkaitan dengan masalah generalisasi

yaitu sampai manakah generalisasi yang dirumuskan berlaku untuk kasus-

kasus lain yang berada di luar penelitian. Peneliti menilai transfer

berkenaan dengan pertanyaan dan hasil penelitian. Laporan penelitian

memperoleh gambaran yang jelas gambaran proses seleksi di kepeawatan

home care RS Panti Rini .Hasil penelitian dapat diterapkan oleh lembaga

lain dengan mudah, rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya dan

memenuhi standar transferabilitas.

3.8 Teknik Pengolahan Dan Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskritif

menggunakan data model Miles dan Huberman dalam (Sugiyono, 2016) yang

bersifat kualitatif, meliputi catatan wawancara, catatan observasi yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti, data resmi yang berupa dokumen atau

arsip dalam proses pengumpulan data dan juga pencatatan dari semua

pandangan yang diperoleh dari manapun pada saat melakukan penelitian.

42 Universitas Respati Yogyakarta


Dalam penelitian ini, analisis tidak dimaksudkan untuk membuktikan suatu

prediksi atau hipotesis penelitian, akan tetapi peneliti mencoba untuk

mengembangkan semua kesimpulan yang dibuat sampai dengan teori yang

dibentuk dari semua data yang telah berhasil ditemukan dan dikumpulkan

serta dicatat pada saat melakukan penelitian di lapangan. Sifat analisis

induktif pada penelitian kualitatif sangat menekankan pentingnya apa yang

sebenarnya terjadi dan ditemukan di lapangan.

1. Teknik Pengolahan Data

a. Transkip

Transkip merupakan Langkah awal dalam pengolahan data yang

dilakukan dengan mendengar, menulis dan membaca dari hasil

melakukan wawancara. Transkip dibaca beberapa kali untuk

menemukan tema dan katagori Miles dan Huberman dalam (Sugiyono,

2016). Pada penelitian ini peneliti melakukan transkrip data langsung

setelah peneliti melakukan wawancara kepada informan.

b. Koding

Koding merupakan tahap pengolahan data dengan memberi tanda

terhadap data yang sudah dikelompokan bisa dengan manual ataupun

dengan menggunakan computer. Melalui koding ini peneliti dapat

menghasilkan katagori dan tema yang baru. Setelah melakukan koding

Selanjutnya peneliti membuat deskripsi secara singkat dan sistematis

sehingga tema-tema yang ditemukan menjadi lebih jelas, dimulai dari

yang umum sampai ke yang spesifik. Miles dan Huberman dalam

43 Universitas Respati Yogyakarta


(Sugiyono, 2016)). Pada penelitian ini peneliti melakukan koding data

secara manual.

c. Kategori

Kategorisasi adalah usaha yang dilakukan peneliti dalam memilih-

milih setiap satuan ke dalam bagian-bagian yang mempunyai

kesamaan. Miles dan Huberman dalam (Sugiyono, 2016). Setelah

melakukan koding data selanjutnya peneliti melakukan pengkatagorian

data dengan cara manual.

2. Teknik Analisis Data

Dalam proses analisis data merupakan proses pengorganisasian dan

penurutan data kedalam pola, sehinga dapat ditemukan pola dan dapat

dirumuskan apa hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data

Dalam pengolahan data ini peneliti menggunakan Teknik analisis data

model model interaktif yang diajukan Miles dan Huberman yang

terdiri dari tiga hal yaitu: Reduksi data, Display data, Penarikan

kesimpulan/verifikasi. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh. Miles dan Huberman dalam (Sugiyono, 2016)

a. Reduksi

Reduksi data merupakan sebagai proses pemilihan data.

Pemusatan perhatian, pada penyederhanaan, penabstrakan, dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang

44 Universitas Respati Yogyakarta


didapatkan di lapangan. Dalam tahap reduksi ini ada 3 tahapan:

yang pertama editing, pengelompokan dan peringkasan data.

Tahap yang kedua peneliti melakukan penyusunan temuan

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian sehingga

ditemukan pola dan data. Dan tahap ketiga yaitu peneliti

mengkoseptualkan tema dan data yang sudah ada.

Pada penelitian ini data yang telah diperoleh peneliti kemudian

disusun lalu melakukan koding terhadap data tersebut. Peneliti

memfokuskan data-data yang penting seperti metode proses

seleksi, kebijakan, tugas dan tanggung jawab tim seleksi,

karakteristik karyawan, dan proses seleksi di init home care yang

dilakukan di Rumah Sakit Panti Rini.

b. Penyajian Data

Setelah melakukan reduksi data tahap selanjutnya dilakukan

menyajikan data. Penyajian data merupakan sekumpulan

imformasi tersusun yang memungkinkan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Tujuannya yaitu untuk

memberi kemudahan kepada peneliti untuk memahami apa yang

terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan. Data yang di sajikan

dalam penelitian ini dalam bentuk naratif, yaitu gambaran proses

seleksi dalam memenuhi kebutuhan peawat di keperawatan home

care Rumah Sakit Panti Rini.

c. Penarikan Kesimpulan

45 Universitas Respati Yogyakarta


Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus mengerti apa

arti hal-hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan pola,

peraturan, pertanyaan dan proporsi. Kesimpulan akhir tidak akan

bisa didapatkan sebelum penelitian berakhir. Kesimpulan

penelitian bertujuan menjawab rumusan masalah yang telah di

rumuskan dalam penelitian ini.

3.9 Jalannya Penelitian

Alur penelitian dijadikan sebagai acuan dalam mempermudah peneliti,

berikut alur penelitian :

1. Tahap Persiapan Penelitian

a) Penentuan masalah penelitian didapatkan melalui studi pustaka dari

buku, jurnal dan internet, dan observasi lapangan

b) Pengajuan dan konsultasi judul penelitian kepada pembimbing

c) Peneliti mengurus surat izin studi pendahuluan ke bagian FIKES

UNRIYO

d) Mengurus surat izin studi pendahuluan di RS Panti Rini Kalasan

e) Menyusun proposal penelitian

f) Bimbingan proposal

g) Melakukan persentasi proposal penelitian

h) Mengerjakan revisi proposal penelitian yang telah dipersentasikan dan

i) Mengurus surat izin penelitian di RS Panti Rini Kalasan

46 Universitas Respati Yogyakarta


1. Tahap Pelaksanaan Penelitian

setelah mengurus surat izin penelitian eksternal dan kemudian bertemu

dengan ke 3 informan selanjutnya melakukan wawancara langsung dengan

informan untuk memperoleh informasi.

2. Tahap Akhir Penyusunan Laporan Penelitian

Pada tahap akhir, peneliti mengolah data yang telah didapatkan dengan

melakukan analisis data dan penulisan laporan. Langkah awal peneliti

melakukan transkrip data yaitu data yang direkam di dalam tape recorder,

catatan lapangan diubah menjadi sebuah teks narasi yang berisi pernyataan

informan atau catatan hasil observasi, langkah selanjutnya peneliti

menentukan meaning unit yaitu kata, kalimat atau paragraf yang saling

berhubungan melalui isinya dan membentuk sebuah makna. Selanjutnya

peneliti membandingkan data yang diperoleh dalam pengumpulan,

sehingga dapat ditemukan mana data yang dapat digabungkan dan

dibedakan, setelah itu peneliti mengkoding data dan akan menyampaikan

hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi yang kemudian akan

dilakukan penarikan kesimpulan.

4.0 Etika Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2016) Penelitian adalah upaya untuk menemukan

kebenaran. Etika dalam proses penelitian menjadi bagian yang esensial dalam

upaya menemukan kebenaran. Etika penelitian dapat diartikan sebagai

aplikasi prinsip-prinsip moral ke dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pelaporan hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara:

47 Universitas Respati Yogyakarta


a. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Peneliti melakukan
informed consent, menghormati keadilan, privasi dan kerahasiaan subjek
dengan meniadakan identitas subjek
b. Menggunakan prinsip keterbukaan bahwa penelitian dilakukan secara
cermat, tepat, jujur, hati-hati dan dilakukan secara professional.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Sejarah Rumah Sakit

Rumah Sakit Panti Rini beralamat di Jalan Raya Solo-Yogyakarta

KM.13,2, Kringinan, Tirtomartani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta 55571, diatas tanah seluas 2.345 m2 dan 1.140m2.

Rumah Sakit Panti Rini sebagai salah satu rumah sakit swasta di DIY berperan

serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan menyeluruh secara profesional

dan terintegrasi, ramah, ikhlas, non diskriminasi, dan menggunakan iman yang

dalam serta menjadikan rumah sakit rujukan yang memandang pasien sebagai

sumber inspirasi dan motivasi kerja dengan memberikan pelayanan kepada

siapa saja secara profesional dan penuh kasih dalam suasana syukur kepada

Tuhan.

2. Visi Misi Dan Motto Rumah Sakit Panti Rini

a. Visi

48 Universitas Respati Yogyakarta


Visi Terwujudnya pelayanan kesehatan holistik yang optimal sebagai

tanggapan atas panggilan untuk meneruskan karya Allah.

b. Misi

1) Mengupayakan pelayanan kesehatan holistik yang profesional dengan

semangat cinta kasih.

2) Memberikan pelayanan kesehatan tanpa membedakan latar belakang

ekonomi, politik agama, sosial dan budaya serta peduli kepada mereka

yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel dan berkesesakan

hidup

c. Motto

Pendamping setia anda di kala sehat dan sakit

tujuannya:
a) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

b) Menguatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat masyarakat.

c) Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan perkembangan zaman

dan teknologi.

d) mengupayakan kesejahteraan karyawan sesuai kemampuan

Yayasan

d. Falsafah

a) Melayani dengan cinta kasih dan belarasa dalam ketekunan dan

kerjasama tim.

b) Nilai: Hormat pada kehidupan , Ramah, Tulus, Tanggap

49 Universitas Respati Yogyakarta


B. Gambaran Umum Penerapan Kebijakan Rumah Sakit Panti Rini

Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan seluruh kegiatan RS

Panti Rini mengacu pada tugas pokok dan fungsi organisasi yang dijabarkan

dalam Rencana Strategis (RENSTRA) sebagaimana tercantum dalam

Rencana Strategis RS Panti Rini tahun 2020-2024.Dalam rangka optimalisasi

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sasaran strategis yang ingin dicapai di

tahun 2020-2024 adalah:

50 Universitas Respati Yogyakarta


a) Terwujudnya pemenuhan kebutuhan SDM dan peningkatan budaya kerja

pegawai,

b) Meningkatnya pendidikan dan penelitian kesehatan yang bermutu tinggi,

c) Meningkatnya jaminan keamanan, kenyamanan dan keselamatan

lingkungan rumah sakit

d) Terwujudnya tata organisasi yang baik,

e) Terwujudnya pengembangan pelayanan

Kebijakan mengenai seleksi tenaga keperawatan yang berlaku di Rumah

Sakit Panti Rini sesuai dengan Surat Keputusan Direksi nomor 03/YPR/K/B/II

tanggal 12 Oktober 2015 tentang pemberlakuan kebijakan pelayanan

keperawatan termasuk kebijakan seleksi tenaga keperawatan itu, antara lain :

a. Sistem seleksi tenaga keperawatan dilakukan oleh tim rumah sakit yang

menyertakan perawat dalam tim tersebut.

b. Dalam pelayanan keperawatan ada tim seleksi yang ditunjuk untuk

melaksanakans seleki tersebut.

c. Seleksi tenaga keperawatan harus memperhatikan kualifikasi dan

kompetensi tenaga keperawatan yang sesuai dengan persyaratan yang telah

ditentukan.

d. Seleksi dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga perawat.

Indikator mutu di setiap unit yang di gunakan untuk evaluasi kinerja

sedangkan ditingkat rumah sakit mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal

Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI NOHK.02.03/I/0630/2016

tentang pedoman teknis penilaian kinerja individu, Direktur utama

RSU/Khusus dan Kepala Balai di lingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan

51 Universitas Respati Yogyakarta


Kemenkes RI. Penilaian tentang kinerja individu di rumah sakit semakin

penting untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi produktifitas

setiap pelayanan yang dihasilkan. Selain Indikator Kinerja Individu (IKI) ada

juga indikator yang digunakan untuk penilaian kinerja pimpinan rumah sakit

mengacu pada kontrak kinerja dengan Direktur Jenderal Perbendaharaan yaitu

Indikator Kinerja Terpilih (IKT). Penilaian ini untuk melihat hasil atas

kegiatan peningkatan kinerja pelayanan, keuangan dan manfaat bagi

masyarakat dan capaian indikator ini digunakan sebagai dasar pemberian

insentif.

Hambatan dalam pelaksanaan strategi pencapaian tujuan dan sasaran di RS

Panti Rini, dilihat dari faktor internal yakni perspektif SDM & organisasi,

pemenuhan standar kompetensi khususnya perawat melalui kegiatan pelatihan

yang sudah terjadwal belum dapat dilaksanakan dikarenakan adanya pandemi

Covid-19. Seleksi tenaga masih ada beberapa formasi yang belum terpenuhi

karena jumlah lulusan yang mendaftar sedikit dan belum memenuhi

persyaratan sehingga menyulitkan dalam proses seleksi, berdasarkan sudut

pandang proses internal lainnya belum optimalnya kemampuan tata kelola

organisasi secara profesional dengan lingkup pelayanan yang semakin luas

pengaturan alur pasien yang masih belum berjalan secara optimal karena

pandemi Covid 19.

Sebuah Rumah Sakit yang baik harus memiliki struktur organisasi yang

jelas. Rumah Sakit Panti Rini dipimpin oleh seorang direktur dan dibantu oleh

bagian fungsional lainnya. Struktur organisasi Rumah Sakit Panti Rini dapat

dilihat secara lengkap dalam lampiran berikut.

52 Universitas Respati Yogyakarta


Gambar 4.2 Data Primer Dan Data Sekunder
(Wawancara Informan Kunci, Informan Triangulasi Tahun 2022)

53 Universitas Respati Yogyakarta


C. Karakteristik Informan

Informan pada penelitian ini ada tiga orang, terdiri satu orang informan

kunci dan dua orang informan triangulasi. Gambaran tentang informan, usia,

jenis kelamin, lama bekerja di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan, dapat dilihat

pada tabel berikut

Tabel 4.1 Deskripsi Karakteristik Informan


Kode Umur Jenis Jabatan Lama Keterangan
Informan Kelamin Bekerja

IK 44 Thn L Staff SDM 15 Thn S2


Manajemen

IT 1 49 Thn P Staff Keperawatan 28Thn S. Kep. Ners


IT 2 42 Thn P Staff Keperawatan 12 Thn S.Kep. Ners

Keterangan :
IK : Informan Kunci dari kepala bidang SDM RS Panti Rini
IT 1 : Informan triangulasi pertama dari Kepala Keperawatan RS
Panti Rini
IT 2 : Informan triangulasi kedua dari kepala keperawatan home care RS Panti
Rini
P : Perempuan
L : Laki-laki

Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa Informan Kunci, peneliti memilih

kepala bidang SDM yang berusia 44 tahun, jenis kelamin laki-laki dengan jabatan

sebagai kepala staff SDM, lama kerja selama lima belas tahun di RS Panti Rini.

Untuk informan triangulasi yang dipilih berasal staff keperawatan yakni kepala

keperawatan sebagai informan triangulasi 1 dengan usia 49 tahun dan lama kerja

28 tahun sedangkan kepala unit home care sebagai infoman 2 berusia 42 tahun

dengan lama kerja 12 tahun.

54 Universitas Respati Yogyakarta


D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Gambaran Kebijakan-Kebijakan mengenai proses seleksi karyawan

di keperawatan home care Yang Berlaku Di Rumah Sakit Panti Rini

Kebijakan-kebijakan di Rumah Sakit Panti Rini terdapat dalam buku

dokumen yang di terbitkan Yayasan antara lain meliputi kebijakan penerapan

standar persyaratan pokok dalam proses seleksi dan penerimaan karyawan

yang berupa Standar Operasional Prosedur (SOP).

Tabel 4.3 hasil wawancara mengenai gambaran kebijakan berkaitan


Standar Operasional Prosedur (SOP) Rumah Sakit Panti Rini mengenai
proses seleksi karyawan di keperawatan home care Rumah Sakit Panti
Rini
Kode Hasil Wawancara
Informa
n
IK: Kepala Staff SDM:
(JK laki-laki, Usia 44 Tahun, Lama Kerja 15 Tahun)

RS memiliki buku pedoman yang memuat kebijakan dan SOP


di situ tertulis bagaimana harus melakukan seleksi perawat,
kerja secara Tim, SDM dan keperawatan.

IT 1: Kepala Keperawatan RS Panti Rini


(JK Perempuan Usia 49 Tahun, Lama Kerja 28 Tahun)

Untuk kegiatan seleksi sudah ada SOPnya,


Pemenuhan karyawan di sesuaikan dengan kebutuhan Unit
dan BOR RS, serta banyaknya permintaan rawat jalan untuk
unit home care.

IT 2: Kepala unit Keperawatan Home Care RS Panti Rini


(JK Perempuan,Usia 42 Tahun, Lama Kerja 12 Tahun)
Sudah ada SOPnya suster untuk penerimaan karyawan, ini
biasanya di handle SDM

55 Universitas Respati Yogyakarta


Kebijakan Rumah Sakit Panti Rini berkaitan dengan proses seleksi

karyawan di keperawatan (rawat inap maupun home care) berdasarkan Surat

Keputusan Yayasan nomor 03/YPR/K/B/II tanggal 12 Oktober 2015, bekerja

secara Tim, dan seleksi disesuaikan dengan memperhatikan kualifikasi

kebutuhan tenaga perawat, jumlah Bed occupancy rate (BOR), serta jumlah

permintaan untuk layanan home care dan di harapkan calon yang di seleksi

memiliki latar belakang dan keterampilan terkait keperawatan.

Dari hasil wawancara mendalam yang telah konfirmasi dengan informan

bahwa perencanaan tenaga keperawatan dibuat oleh bagian keperawatan.

Perhitungan tenaga keperawatan dilakukan dengan menggunakan formula

Gilles yang didasari atas jumlah tempat tidur yang tersedia dan Bed

Occupancy Rate (BOR). Setelah ditemukan hasil dengan menggunakan

fomula tersebut, di dapat jumlah tenaga perawat yang diperlukan, kemudian

dibandingkan dengan tenaga keperawatan yang tersedia saat ini, dan di dapat

selisih ataupun kesenjangan dalam jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di

rumah sakit. Kesenjangan ini dibuat dalam bentuk laporan yang akan diberi

kepada direktur Rumah Sakit Panti Rini sebagai evaluasi dan perencanaan

untuk merekrut dan seleksi tenaga perawat baru agar dapat memenuhi

pelayanan kepada pasien

Dari telaah dokumen yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan ada

dokumen perhitungan jumlah ketenagaan keperawatan Rumah Sakit Panti Rini

tahun 2021 yang terakhir dibuat oleh bagian keperawatan dan ditandatangani

oleh Wakil Direktur Keperawatan, dimana di dalam dokumen tersebut

56 Universitas Respati Yogyakarta


terdapat perhitungan standar kebutuhan tenaga keperawatan tiap ruangan dan

perencanaan tenaga perawat dari setiap ruang perawatan pasien di rumah sakit.

Di sini terlihat jelas jumlah kesenjangan perawat yang dibutuhkan menurut

standar yang dipakai di Rumah Sakit Panti Rini.

Hal ini tidak sesuai dengan penelitian (Riana, 2016) pemenuhan kebutuhan

tenaga perawat di RSU Fastabiq Sehat PKU Muhammadiah Pati, dan

perhitungan kebutuhan perawat menggunakan metode penghitungan formula

Gillies.
OPEN CATEGORY CORE CATEGORY
CODING
Surat Tabel
Keputusan 4.4
Yayasan Hasil
SOP
Tim seleksi Kebijakan Rumah Sakit
Melibatkan Panti Rini Yang
perawat Kebijakan Rumah Berkaitan Dengan Proses
Kompensasi Sakit Seleksi Karyawan
UKM
Provinsi Job Description
Diklat
Pelatihan
RS
memfasilitasi
koding wawancara mengenai Kebijkan yang berlaku di keperawatan di
Rumah Sakit Panti Rini

57 Universitas Respati Yogyakarta


2. Gambaran Metode Seleksi Karyawan Di Rumah Sakit Panti Rini

Gambaran Metode Proses seleksi yang di lakukan di RS Panti Rini

mencakup bagaimana metode seleksi yang di pakai dalam proses seleksi, sejak

kapan metode itu gunakan, bagaimana upaya penyempurnaan metode tersebut,

dan apa saja hambatannya.

Tabel 4.5 Hasil Wawancara Mengenai Gambaran Metode Seleksi


Karyawan Di Keperawatan Home Care Rumah Sakit Panti Rini
Kode Hasil Wawancara
Informan

IK Kepala Bagian SDM:


(JK laki-laki, Usia 44 Tahun, Lama Kerja 15 Tahun)

Ow…. untuk seleksi perawat kami utamakan internal dulu


Sus, anak dari STIKES milik yayasan, kita juga rekrutnya
ada yang eksternal tapi jarang. Untuk jadi perawat Home
care ya kita memang lebih utamakan yang perawat sudah
ada di sini,tapi ada juga yang kita rekrut secara
eksternal, misalnya yang sudah pensiun tapi masih biasa
bekerja.
Sekarang ini RS Panti Rapih memberi kami kewenangan
untuk mandiri dalam hal perekrutan/seleksi karyawan
sejak tahun 2015 saat Panti Rini sudah memperoleh
akreditasi Tipe D dan puji Tuhan sejak tahun 2020 naik
tingkat lagi menjadi RS tipe C
Hambatan internal biasanya masalah dana, yang
eksternalnya kadang ya…. yang sudah lulus seleksi kadang
tidak sesuai dengan kompetensi yang kita harapkan setelah
di lapangan.

58 Universitas Respati Yogyakarta


IT 1 Kepala Unit Keperawatan :
(JK Perempuan Usia 49 Tahun, Lama Kerja 28 Tahun)

E….gini Suster secara keseluruhan pada dasarnya


sih.. .perawat yang kami rekrut kebanyakan dari STIKES
Panti Rapih, ya milik Yayasan kan sus. Memang tidak
menolak lamaran dari luar apalagi kalau situasinya
aksidental, ya kami sangat terbuka untuk lamaran dari
luar. Lamaran kita buka dua kali dalam setahun bulan
April dan Oktober.

Ya ….kalaw metode seeksi ini sih sudah turun-temurun


suster, kita utamakan dari STIKES punya Yayasan, tapi
sekarang ada kebijakan baru dari Yayasan kami bisa
melakukan seleksi mandiri, untuk home care sih… lebih
interen lagi di lingkungan RS Panti Rini, ada juga yang
dari luar misalnya yang mau kerja part time

Na ….kalau hambatan lebih ke kompetensinya sesuai orak


yg di harapkan gitu Sus….

IT 2 Kepala unit Keperawatan Home Care RSPSR:


(JK Perempuan,Usia 42 Tahun, Lama Kerja 12 Tahun)

Sampai sekarang sih kami belum pernah mengumumkan


lowongan pekerjaan untuk perawat di media maupun di
sekolah-sekolah keperawatan lainnya karena kami punya
MOU dengan sekolah keperawatan kami.
Na…kalau sudah di terima di Panti Rini kita tawarin
untuk gabung ke unit Home Care paling tidak sudah satu
tahun kerja di unit ranap dan rajal kek UGD….. proses
seleksinya kita tetep ikut prosedur seperti waktu dia
melamar pertama masuk jadi karyawaran di sini, ya gak
persis bangat si tapi paling tidak ada lamaran tertulis
sebagai bukti, lalu kita wawacara, Praktek di bangsal
yang belun pernah di tempati sebelum kita libatkan
langsung ke lapangan, ya untuk senior kita rekrut dari
dalam juga banyak, selama pandemic ini rutin cek
kesehatan.
Kalau untuk metode seleksi perawat di sini sejak awal dari

59 Universitas Respati Yogyakarta


sejak STIKES panti Rapih lebih di utamakan.
Untuk metode seleksi karyawan home care ya sama sejak
awal di bentuknya layanan Home Care biasanya kita
tawarkan dulu ke karyawan di sini baru, kita buka untuk
keluar, kek yg sudah paripurna tpi masih bisa kerja aktif,
kita libatkan juga sesuai prosedur yang berlaku.
hambatannya, ya kek lebih ke soal adminnya ya sus, dlu
kami kalo Home Care di luar itu masuk pocket langsung
sekarang semuanya di setor ke RS banyak tindakan kok
dapatnya sama dengan yang sedikit melakukn tindakan, itu
yang membuat gak banyak yang berminat di lamar di Home
Care

Metode seleksi tenaga keperawatan di Rumah Sakit Panti Rini adalah

menunggu lamaran yang masuk terutama yang berasal dari sekolah keperawatan

milik Yayasan. Meskipun tidak menutup kemungkinan bagi pelamar yang bukan

berasal dari luar sekolah keperawatan STIKES Panti Rapih sebagai bagian dari

Yayasan Rumah Sakit Panti Rini. Selama ini belum pernah memakai metode lain

dalam menyeleksi calon tenaga kerjanya, misalnya dengan membuka pendaftaran

secara on line melalui internet, ataupun membuka pengumuman melalui media

yang ada begitupun untuk seleksi perawat home care masih tetap melakukan

seleksi internal.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kumaladewi, 2018)

menyebutkan bahwa seleksi dapat dilakukan dengan mempergunakan sumber

internal maupun sumber eksternal. Metode internal merupakan metode yang

dipakai oleh Rumah Sakit Panti Rini dengan memakai sumber tenaga keperawatan

yang dominan merupakan lulusan dari STIKES Panti Rapih baik untuk

keperawatan unit rawat jalan/home care maupun unit rawat inap. seleksi internal

60 Universitas Respati Yogyakarta


adalah seleksi di mana sumber tenaga kerja dilakukan secara internal, yaitu di

dalam organisasi itu sendiri sedangkan seleksi ekssternal adalah proses di mana

seleksi dilakukan dengan menggunakan sumber luar. Selanjutnya seleksi Rumah

Sakit Panti Rini meliputi wawancara, ujian tertulis/tes kepribadian dan praktek

dilapangan, pemeriksaan kesehatan. maka metode seleksi tenaga keperawatan

yang dipakai oleh Rumah Sakit Panti Rini sudah cukup baik harapannya, rumah

sakit mendapat tenaga keperawatan yang baru dengan kemampuan dan

kepribadian yang baik dan memiliki minat serta visi dan misi yang sesuai dengan

rumah sakit saat diterima bekerja di rumah sakit.

Dari telaah dokumen yang dilakukan peneliti pada bagian SDM, ada

banyak berkas pelamar serta hasil penilaian akhir dan tes kesehatan dari pelamar

tersebut yang memenuhi persyaratan di terima sebagai karyawan di Rumah Sakit

Panti Rini. Memang berkas-berkas lamaran yang ada rata-rata tamatan STIKES

milik Yayasan. Pada telaah dokumen di bagian keperawatan juga terdapat berkas-

berkas laporan mengenai jumlah ketenagaan dari hasil seleksi serta data proses

seleksi itu dilaksanakan.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Riana, 2016) bahwa

pelaksanaan proses rekrutmen, seleksi karyawan RSU Fastabiq Sehat PKU

Muhammadiyah Pati menggunakan analisis pekerjaan, deskripsi pekerjaan, dan

spesifikasi pekerjaan. Selanjutnya metode inilah yang akan digunakan RSU

Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah Pati untuk mencari calon karyawan

sedangkan di RS Panti Rini tidak menggunakan metode analisis pekerjaan,

61 Universitas Respati Yogyakarta


deskripsi pekerjaan, dan spesifikasi pekerjan melainkan lebih ke seleksi

berdasarkan lamaran yang masuk dan lebih bersifat interen.

Tabel 4.6 Hasil Koding Wawancara Mengenai Metode Seleksi


Karyawan Di Keperawatan Home Care Rumah Sakit Panti Rini
OPEN CODING CATEGORY CORE CATEGORY
Internal
Eksternal
MOU Metode Seleksi Karyawan
aksidental Rumah Sakit Panti Rini
Metode Seleksi
Wawancara
Tes tertulis, tes Job specification
kesehatan
Tes kesehatan

Tabel 4.7 Jumlah Penerimaan pelamar home care Periode 2019-2021

Tahun Jumlah yang Jumlah yang


melamar diterima
(org) (org)
2019 4 2
2020 - -
2021 5 3

(Sumber : Data Sekunder Unit SDM RS Panti Rini 2022)

Dari tabel 4.7 dapat di simpulkan bahwa sampai saat ini pelayanan home

care Rumah Sakit Panti Rini masih tetap mlakukan pelayanan sebagaimana

mestinya meskipun tenaga yang ada di rasa kurang mencukupi tetapi yang

melamar juga tidak banyak dari tahun ke tahun.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pelaksana Seleksi Tenaga Keperawatan

Rumah Sakit Panti Rini

Rumah Sakit Panti Rini merupakan milik Yayasan maka dalam

melaksanakan kegiatan pelayanan RS memiliki tugas dan tanggung jawab oleh

62 Universitas Respati Yogyakarta


karena itu untuk memaksimalkan pelayanan tersebut di butuhkan SDM yang

handal. Salah satunya adalah tim pelaksana seleksi tenaga keperawatan rumah

sakit. Maka dalam hal ini Yayasan perlu memilih Tim seleksi tersebut meliputi,

siapa saja yang dilibatkan, bagaimana tugas dan tanggung jawab tim seleksi,

bagaimana proses pelaporan kegiatan dan apa yang menjadi pedoman dalam

melakukan kegiatan seleksi tersebut.

Tabel 4.8 Hasil Wawancara Mengenai gambaran Tugas dan Tanggung


Jawab Tim Pelaksana Seleksi Tenaga Keperawatadi Rumah Sakit Panti
Rini
Kode Hasil Wawancara
Informan

IK Kepala Bagian SDM


(JK laki-laki, Usia 44 Tahun, Lama Kerja 15 Tahun)

Untuk tim seleksi karyawan baru semuanya ditunjuk oleh


jajaran direktur yang dianggap mampu untuk melakukan
penyeleksian calon karyawan yang mampu bekerja sesuai
dengan yang diharapkan oleh rumah sakit. Na…apa-apa
saja tugas dan tanggung jawabnya, ada dalam uraian tugas

IT 1 Kepala Unit Keperawatan


(JK Perempuan Usia 49 Tahun, Lama Kerja 28 Tahun)

Yang menjadi tim seleksi karyawan baru itu ditunjuk oleh


jajaran direksi yang kompeten. Masing-masing menyeleksi
calon karyawan baru sesuai dengan bidangnya.
Kerja TIM , SDM dan keperawatan

IT 2 Kepala unit Keperawatan Home Care RS Panti Rini:


(JK Perempuan,Usia 42 Tahun, Lama Kerja 12 Tahun)
Tim seleksi itu sifatnya tetapkan langsung oleh Yayasan
Kerja sama SDM dan keperawatan
semua uraian tugas dan tanggung jawab tim seleksi itu ada
tercatat dalam uraian tugas Sus.

63 Universitas Respati Yogyakarta


Dari hasil wawancara mendalam dan telaah dokumen oleh peneliti, di dapat

bahwa tugas dan tanggung jawab tim pelaksana seleksi tenaga keperawatan telah

dibuat uraiannya secara tertulis, dan dilaksanakan oleh setiap anggota tim seleksi

yang ditunjuk langsung oleh jajaran direksi yang di anggap mampu untuk

melakukan seleksi perawat untuk Rumah Sakit Panti Rini sesuai dengan peraturan

dan ketentuan yang tertulis.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rahmiyanti, 2012)

menyebutkan bahwa metode seleksi yang digunakan oleh tim seleksi dalam

melakukan seleksi menggunakan metode multiple input yaitu :

a. Assesment dilakukan berdasarkan acuan atas sejumlah faktor yang ada dalam

kriteria kompetensi perawat

b. Menggunakan beberapa macam metode yaitu teknik wawancara terstruktrur,

tes psikotes dan uji praktek lapangan.

c. Sejumlah assessor terlibat dalam proses assesment untuk menambah objektifitas

penilaian dan meminimalkan bias.

d. Calon dilibatkan dalam proses interaksi pada saat praktek berlangsung.

Metode seleksi dengan multiple input dapat menjadi masukan bagi tim

pelaksana seleksi tenaga keperawatan di Rumah Sakit Panti Rini dalam

melakukan kegiatan seleksi tenaga perawat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Kumaladewi, 2018) diketahui bahwa aktivitas fungsi sumber daya

manusia yang sudah berjalan efektif antara lain proses multiple input, seleksi,

perencanaan dan pengembangan karir, penilaian kinerja dan pemutusan hubungan

kerja sedangkan hal ini belum semuanya di terapakan di RS Panti Rini terkait

64 Universitas Respati Yogyakarta


proses multiple input seleksi, pemutusan hubungan kerja RS Panti Rini masih

dominan pada keputusan intern Yayasan bersama tim seleksi. Jadi tanggung jawab

untuk calon karyawan sepenuhnya ada di tangan tim seleksi. Uraian tugas dan

tanggung jawab telah dibuat secara tertulis oleh pihak rumah sakit memperjelas

segala sesuatu yang harus dilakukan dan dipertanggung jawabkan oleh tim seleksi

yang telah ditunjuk oleh direksi Rumah Sakit.

Tabel 4.9 Hasil Koding Wawancara Gambaran Tugas dan Tanggung Jawab
Tim Pelaksana Seleksi Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Panti Rini

OPEN CODING CATEGORY CORE CATEGORY


Ditunjuk Oleh
Jajaran Direksi Tugas dan Tanggung
Mampu Untuk Jawab Tim Pelaksana
Tugas dan Tanggung
Melakukan Seleksi Tenaga
Jawab Tim Pelaksana
Penyeleksian Keperawatan
Seleksi Tenaga
Ada Uraian Tugas
Sesuai Dengan Conceptual skill
Bidangnya

Gambaran Proses Seleksi Tenaga Keperawatan Home Care Di Rumah


Sakit Panti Rini

Proses seleksi tenaga keperawatan di RS Panti Rini dapat di gambarkan

dengan langkah-langkah sebagai berikut bagaimana proses seleksi tenaga yang

di butuhkan, kapan prosesnya, bagaimana proses kegiatan jika ada permintaan

khusus dari kepala bagian dan bagaimna pihak RS memonitor bagian yang

memiliki lowongan pekerjaan tenaga perawat.

Tabel 4.10 Hasil Wawancara Mengenai Gambaran Proses Seleksi


Tenaga Keperawatan Di Keperawatan Rumah Sakit Panti Rini

Kode Hasil Wawancara

65 Universitas Respati Yogyakarta


Informan

IK Kepala Bagian SDM:


(JK laki-laki, Usia 44 Tahun, Lama Kerja 15 Tahun)

Ada standard penghitungannya, biasanya di sesuaikan


dengan permintaan dari masing – masing unit sih Sus…
jadi tidak tiap tahun kita lakukan penambahan perawat.

Biasanya yang rutin 2 kali suster, April dan Oktober


kecuali kalau ada yang mendesak ya…biasanya pas masa-
masa penerimaan CPNSlah, pindah ikut suamilah, pensiun,
meninggal dan sebagainya.

“….. kebanyakan yang di rekrut interen, awalanya kek


tawaran dulu gitu kalau ada yang berminat baru kita seleksi
na…untuk penerimaannya ada SOPnya, kita menyesuaikan
dengan kompetensi mereka. kalau yang senior ya tidak
banyak persyaratan karena sudah di anggap mahirlah gitu
tapi di harapkan perlu update wawasan-wawasan baru na
kalau yang perawat baru/junior di buat seperti waktu
masuk sebagi calon di unit rawat inap wawancara dan
ujian tertulis, orientasi ke unit-unit, praktek pemasangan
alat-alat yang sekiranya banyak di butuhkan pasien home
care. tes kesehatan juga ada untuk senior maupun Junior

Kami menyediakan form yang bisa diisi oleh kepala


ruangan jika ada permintaan tambahan tenaga perawat di
ruangan.Demikian pun Unit Home care tergantung
banyakya permintaan layanan dari luar.

Saat ini kami masih membutuhkan beberapa tenaga


perawat karena rumah sakit ini sedang melakukan
pengembangan yaitu penambahan kamar, layanan
penunjang, untuk pelayanan home care. maka perlu
tenaga untuk mengoperasikan alat maupun memberikan
layanan medis lainnya, masa pandemic ini cukup banyak
permintaan layanan home care tapi tenaga kurang,

IT 1 Kepala Unit Keperawatan :


(JK Perempuan Usia 49 Tahun, Lama Kerja 28 Tahun)

66 Universitas Respati Yogyakarta


Emm….. itu disesuaikan dengan BOR RS untuk Rawat
Inap dan untuk rawat jalan seperti unit Home Care di
sesuikan dengan permintaan layanan rumah, ada
standard penghitungannya

Yang berjalan sampai sekarang sih…2x suster, April dan


Oktober, tapi ini tidak menutup kemungkinan jika ada yg
aksidental Karyawan pensiun, CPNS, Pindah daerah lain
dan sebagainya ya kita fleksibel aja Sus

E…. gini suster Home care itukan bagian dari rawat jalan
tapi memang sudah ada unit sendiri dan untuk saat kita
memang proses seleksinya itu lebih banyak internal dari
unit-unit, tapi prosesnya masuknya kita lakukan seleksi
juga, kita lihat evaluasinya di unit,
kompetesinya,kewenangan klinisnya sudah sejauhmana
na…. kalau memenuhi syarat ya kita terima, prosesnya ada
lamaran tertulis, wawancara, orientasi, praktek, lalu tes
kesehatan ini yang rutin 6 bulan sekali di masa pandemic
ini, mengingat resikonya suster, ada juga yang kita seleksi
dari luar misalanya perawat yang sudah pensiun tapi
masih mau bekerja na bisanya mereka lebih suka yang
home care.

Proses rekrut sampai seleksi sama dengan internal. ada


juga yang dari STIKES kami sudah melamar di sini dan
belum terima sebagai karyarwan tetap ya karena unit rawat
inap membutuhkan na…kita tawarkan mau tidak bantu di
Unit Home care kek kontrak gitu.kenapa kami buat unit
sendiri untuk Home care suster supaya lebih tertata
administrasinya dan e… upaya perlindungan kekaryawan
juga lebih maksimal saat menjalankan kewenan

Jika ada permintaan tambahan tenaga perawat di ruangan,


mereka harus mengisi form permintaan yang sudah ada di
tiap-tiap ruangan.

Selain tenaga perawat untuk di ruangan yang ada sekarang


ini, rumah sakit memang sedang memerlukan beberapa
tenaga perawat khususnya untuk ruangan yang baru
dibuka,itu sih lebih ke ruang isolasi dan ada juga utk
PBJS, tambahan layanan penunjang.”, na pasien-pasien

67 Universitas Respati Yogyakarta


itu biasanya setalah di rawat dan di bolehkan dokter
pulang mereka masih minta di home care lanjutan di
rumah sendiri atau datang ke RS

IT 2 Kepala Unit Keperawatan Home Care RS Panti Rini


(JK Perempuan,Usia 42 Tahun, Lama Kerja 12 Tahun)

Di sesuaikan dengan BOR suster, sesuai banyaknya


permintaaan kunjungan kalau di Home care

Biasanya sih 2 kali dalam setahun yang rutin, ada juga yg


diluar itu, tergantung lamaran yang masuk dan di butuhkan
kapan ya langsung di seleksi saja

Sampai saat ini si kita ikut seperti yang sudah berjalan


selama ini Sus, ada lamaran, wawancara oleh kepala unit,
tes, orientasi, lalu diputuskan trima, ora

Ada form yang di isi ke SDM Sus

Proses seleksi tenaga keperawatan di Rumah Sakit Panti Rini dibuat

oleh bagian keperawatan Perhitungan tenaga keperawatan dilakukan dengan

menggunakan formula Gilles yang didasari atas jumlah tempat tidur yang

tersedia dan Bed Occupancy Rate (BOR) sedangkan untuk di unit home care

sesuai dengan banyaknya pemintaan layanan rawat jalan/homecare. Setelah

ditemukan hasil dengan menggunakan rumus tersebut, di dapat jumlah tenaga

perawat yang diperlukan, yang kemudian dibandingkan dengan tenaga

keperawatan yang tersedia saat ini, dan didapat selisih ataupun kesenjangan

dalam jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di RS. Kesenjangan ini dibuat

dalam bentuk laporan yang akan diberi kepada direktur Rumah Sakit Panti Rini

sebagai evaluasi dan perencanaan untuk menyeleksi tenaga perawat baru agar

68 Universitas Respati Yogyakarta


dapat memenuhi pelayanan kepada pasien. Adapun proses seleksi meliputi

seleksi administrasi, wawancara, Uji tulis/tes kepribadian, tes kesehatan.

Menurut Penelitian yang di lakukan oleh (Rizky et al., 2018) bahwa

perencanaan tenaga kerja kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah, dan

kualifikasi tenaga kerja kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan

kesehatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh (Nuryati et

al., 2013) bahwa terdapat peraturan tentang pedoman penyusunan

perencanaasumber daya kesehatan di tingkat provinsi, kebupaten/kota, serta RS

dimana dalam Kepmenkes tersebut disediakan pula menu tentang metode

perencanaan tenaga kesehatan untuk dipilih sesuai dengan kemauan dan

kemampuan.

Dari uraian metode perencanaan tenaga kerja di atas dapat dipergunakan

metode ratio. Rasio adalah satu angka yang dibandingkan dengan angka lain

sebagai suatu hubungan perhitungan dengan menggunakan rumus Gilles yang

dipergunakan oleh bagian keperawatan Rumah Sakit Panti Rini cukup baik.

Akan tetapi perlu penambahan perhitungan dengan metode rasio antara perawat

profesional dan non profesional atau perawat senior dan perawat junior. Perlu

diperhitungkan untuk seorang perawat lama yang profesional dapat

dibandingkan dengan berapa orang perawat yang baru tamat sekolah. Hal ini

mengingat bahwa Rumah Sakit Panti Rini menyeleksi tenaga perawat yang

baru berasal dari STIKES Panti Rapih, berarti bahwa perawat yang diseleksi

tersebut belum memiliki pengalaman kerja sebagai perawat profesional. Hal ini

69 Universitas Respati Yogyakarta


dapat mempengaruhi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dalam unit kerja

perawat.

Gambar 4.3 Form Permintaan Penambahan Pekerja RS Panti Rini


(Sumber: Unit Keperawatan RS Panti Rini 2022).
Tabel 4.11 Hasil Koding Wawancara Gambaran Proses Seleksi Tenaga
Keperawatan Home Care Di Keperawatan Rumah Sakit Panti Rini

OPEN CODING CATEGORY CORE CATEGORY


disesuaikan dengan BOR
RS
disesuaikan dengan
pernintaan layanan rawat Gambaran Proses
jalan/ kunjungan rumah Karakteristik Seleksi Tenaga
ada standard Seleksi tenaga Keperawatan
penghitungannya keperawatan Home Home Care
ada lamaran, wawancara care
oleh kepala unit, tes, Job description
orientasi, tes kesehatan
Ada form pemintaan
Perawat

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan secara optimal, akan tetapi penelitian ini

tidak lepas dari keterbatasan-keterbatasan yang ada. Beberapa keterbatasan

yang ada dalam penelitian ini yakni:

1. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan menggunakan data

primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam(indepth interview).

70 Universitas Respati Yogyakarta


Keterbatasan pada penelitian ini meliputi subyektifitas yang ada pada

peneliti. Penelitian ini sangat tergantung kepada pendapat peneliti tentang

makna yang tersirat dalam wawancara sehingga kecenderungan untuk

bias/kesalahan masih tetap ada.

2. Beberapa data sekunder seperti SOP masih dalam tahap revisi

3. Kurangnya dokumentasi untuk memperkuat penelitian ini

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kebijakan yang dipakai oleh Rumah Sakit Panti Rini berkaitan dengan proses

seleksi perawat sesuai dengan Surat Keputusan Yayasan nomor 03/YPR/K/B/II

tanggal 12 Oktober 2015 tentang Pemberlakuan Kebijakan Pelayanan

Keperawatan.

2. Metode seleksi tenaga keperawatan di Rumah Sakit Panti Rini yakni dengan

menunggu lamaran yang masuk terutama yang berasal dari sekolah keperawatan

milik yayasan Rumah Sakit. Pelamar yang berasal dari luar sekolah keperawatan

milik yayasan tetap di terima, akan tetapi prioritas utama penerimaan tenaga

perawat di Rumah Sakit Panti Rini adalah yang berasal dari STIKES milik

Yayasan. metode yang lebih banyak di pakai adalah metode internal (Metode

Ilmiah)

3. Tim seleksi bertanggung jawab akan proses seleksi calon karyawan baik tenaga

perawat maupun non perawat yang datang melamar ke Rumah Sakit Panti Rini.

Proses seleksi yang dilaksanakan di diawali dengan seleksi administrasi,

71 Universitas Respati Yogyakarta


wawancara, uji tulis/tes kepribadian, ujian praktek, dan tes kesehatan. Keputusan

akhir seorang calon karyawan diterima menjadi karyawan Rumah Sakit Panti Rini

merupakan sepenuhnya tanggung jawab tim seleksi.

4. Proses seleksi karyawan Rumah Sakit Panti Rini telah mempunyai kelebihan

berupa kebijakan dan SOP yang jelas, memakai sistem tim seleksi sehingga lebih

objektif menghindarkan kesalahan, dan karena lebih banyak memakai sumber dari

STIKES milik Yayasan, maka perawat baru diharapkan sudah dapat dengan cepat

beradapatasi dengan lingkungan kerj

B. Saran

1. Dengan ditetapkannya kebijakan Rumah Sakit terkait kebijakan seleksi

maka, di harapkan pihak SDM mampu merealiasasikan tugas-tugas mereka

untuk bisa melakukan seleksi sesuai tugas dan kewangan mereka agar

mampu mengadirkan calon-calon yang di seleksi bisa memenuhi harapan

dan tujuan RS Panti Rini

2. Metode seleksi perawat di Rumah Sakit Panti Rini hendaknya lebih terbuka

terhadap seleksi eksternal, walaupun tetap memprioritaskan seleksi internal.

Hal ini untuk dapat memperoleh tenaga perawat yang berkualitas sesuai

dengan harapan rumah sakit, menurut peneliti perlu bekerja sama dengan

institusi pendidikan perawat lainnya yang dianggap berkualitas.

3. Tim seleksi yang telah di bentuk oleh Yayasan RS Panti Rini hendaknya

melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagimana yang di harapkan

oleh terutama lebih objektif pada saat melakukan proses seleksi

menghindarkan bias/kesalahan yang dapat merugikan Rumah Sakit

72 Universitas Respati Yogyakarta


4. Proses seleksi berupa telah adanya kebijakan dan SOP yang jelas, memakai

system, tim seleksi sehingga lebih objektif menghindarkan bias, dan karena

lebih banyak memakai sumber dari STIKES maka perawat barudi harapkan

sudah dapat dengan cepat beradapatasi dengan lingkungan kerja. Sebaiknya

pengumuman lowongan melalui media massa juga perlu di tingkatkan

karena cara ini efektif untuk menarik minat pelamar yang professional,

dapat meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak rumah sakit

untuk melaksanakan seleksi calon karyawan

Daftar Pustaka

Akila, B., Vasantha, S., & Thirumagal, P. G. (2020). Effectiveness of e-recruitment for
man power selection process. Journal of Critical Reviews, 7(5), 306–310.
https://doi.org/10.31838/jcr.07.05.57

Arnomo, I. (2016). Efektivitas Proses Rekrutmen dan Seleksi Karyawan Menggunakan


Sistem Online. Humaniora.

Donsu, J. D. . (2016). Metodologi penelitian keperawatan. Pustakabarupress.


Ekotama Suryono. (n.d.).

Fant, Anggiar Novia. Syafi’i. Rahman, A. (2015). Audit Manajemen Atas Sumber Daya
Manusia Untuk Mengevaluasi Tingkat Efektivitas Perekrutan Dan Pengembangan
Karyawan Pada Pt Catalyt. Kesehatan Masyarakat, 51–60.
file:///C:/Users/User/Downloads/205-393-1-SM.pdf

Garaika, G., & Margahana, H. (2019). Peran Seleksi (Selection) Tenaga Kerja Yang
Tepat Terhadap Tercapainya Tujuan Organisasi. Jurnal AKTUAL, 17(2), 133.
https://doi.org/10.47232/aktual.v17i2.42

73 Universitas Respati Yogyakarta


Herdiansyah, H. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Salemba Humanika.

Herdyansah, H. (2019). Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial: Perspektif


Konvensional dan Kontemporer. http://www.penerbitsalemba.com

Irianto, J. (2017). Prinsip Psrinsip Dasar Manajemen Pelatihan. Bandung: Universitas


Pendidikan Indonesia. Journal Pelatihan Dan Pengembangan SDM, 4(November),
47–62.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Rekapitulasi Tenaga Kesehatan


yang didayagunakan di Puskesmas di Sleman, DIY Indonesia. Badan
Pengembangan Dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, 1–2.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/info/distribusi_sdmk_pkm_per_kabkota_v
2?prov=36

Kumaladewi, A. (2018). Efektivitas Rekrutmen dan Seleksi dalam Memenuhi Kebutuhan


Tenaga Perawat di RSIA Muslimat Jombang. Parsimonia, 5(1), 29–40.

Mekarisce, A. A. (2020). Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data pada Penelitian Kualitatif


di Bidang Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media
Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 12(3), 145–151.
https://doi.org/10.52022/jikm.v12i3.102

Merdekawati, Y. (2013). Tanggung Jawab Pidana Perawat dalam Melakukan Tindakan


Keperawatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan. 53(9), 1–27.

Nuryati, -, Pramono, A. E., & Wijayanti, A. (2013). Perencanaan Kebutuhan Tenaga


Rekam Medis Dengan Metode Workload Indicators of Staffing Need (Wisn)
Dipuskesmas Gondokusuman Ii Kota Yogyakarta. Jurnal Manajemen Informasi
Kesehatan Indonesia, 1(2). https://doi.org/10.33560/.v1i2.44

Pahlevi, R. (2015). Analisis Efektifitas Proses Rekrutmen Dan Seleksi Dalam Memenuhi

74 Universitas Respati Yogyakarta


Kebutuhan Sumber Daya Manusia Pt. Teknologi Riset Global Investama.
Manajemen Bisnis Telekomunikasi Dan Informatika, 5.

Parellangi, A. (2018). Home Care Nursing Aplikasi Praktik Berbasis Evidence-Based (p.
halaman 3). http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/6/1/Buku Home Care Nursing
Aplikasi Berdasarkan Evidenc Based.pdf

Pottale, B. (2016). Pengaruh Proses Rekrutmen Dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Pt Bank Sulutgo. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(4), 453–464.

Prasetya, A. I., Cahyo, A. D., & Maula, A. (2019). Metode Dan Prosedur Pelaksanaan
Rekrutmen Seleksi Pt. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Competence :
Journal of Management Studies, 12(2), 90–107.
https://doi.org/10.21107/kompetensi.v12i2.4952

Rahmiyanti, A. R. (2012). Analisis Sistem Rekrutmen Dan Seleksi Perawat Non PNS Di
Bagian Sumber Daya Manusia RS. Kanker “Dharmais” Tahun 2011. In Skripsi.

Riana, A. U. (2016). Analisis Rekrutmen dan Seleksi Karyawan RSU Fastabiq Sehat
PKU Muhammadiyah Pati. Skripsi.

Rizky, W., Darmaningtyas, N., & Yulitasari, B. I. (2018). Hubungan Jumlah Tenaga
Perawat dengan Beban Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Kelas III
RSUD Wates. Indonesian Journal of Hospital Administration, 1(1).
https://doi.org/10.21927/ijhaa.v1i1.752

Sugiyono. (2016). Prosedure Penelitian. Journal of Chemical Information and Modeling,


53(9), 1689–1699.

Susilo, W, H. (2012). Statistika dan Aplikasi Untuk Penelitian Ilmu Kesehatan. Trans
Info Media.

Yudianto, S. W. (2015). Efektivitas Perekrutan Dan Seleksi Serta Keselamatan Dan


Kesehatan Kerja Pada Departemen Produksi Di Pt. X Cikarang, BekasiPelamar

75 Universitas Respati Yogyakarta


yang di panggil harus mengisi blanko (formulir) lamaran yang telah disediakan.
Formulir ini memuat rincian data yang lengkap. Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya. Skripsi

LAMPIRAN
76 Universitas Respati Yogyakarta
lampiran 1. Surat Studi Pendahuluan

77 Universitas Respati Yogyakarta


Lampiran 2. Pedoman Wawancara Mendalam

PEDOMAN WAWANCARA MANAJEMEN RUMAH SAKIT PANTI RINI

Nama Informan : Tn Antonius Andri Wirawan


umur : 44 Tahun
Jabatan : Staff SDM
Tanggal wawancara : Senin 10 Januari 2021 (10.00-11.05 WIB)

Kebijakan Rumah Sakit


1. Bagaimana kebijakan rumah sakit dalam pemberian kompensasi di
semua unit keperawatan?
2. Bagaimana kebijakan rumah sakit dalam penerimaan karyawan perawat
yang baru?
3. Bagaimana dengan kompetensi kemampuan perawat home care yang
diharapkan oleh pihak rumah sakit?

Metode Proses Seleksi

1. Bagaimana metode seleksi yang dipakai oleh rumah sakit dalam


menjalankan kegiatan seleksi karyawan keperawatan home care Rumah
sakit Panti Rini Kalasan?
2. Sejak kapan Rumah Sakit Panti Rini Kalasan menggunakan metode
seleksi yang dipakai saat ini?
3 Apa saja hambatan dalam melakukan proses seleksi karyawan perawat
Rumah Sakit Panti Rini Kalasan?

78 Universitas Respati Yogyakarta


Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pelaksana Proses Seleksi Tenaga
Keperawatan Rumah Sakit Panti Rini Kalasan
1. Siapa saja yang terlibat dalam tim pelaksana proses seleksi karyawan
keperawatan di Rumah sakit Panti Rini?
2. Bagaimana tugas tim pelaksana seleksi?
Karakteristik Perawat

1. Bagaimana kompetensi perawat di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan?


2. Apakah rumah sakit mengadakan evaluasi mengenai kompetensi
perawat? Jika ada, bagaimana proses evaluasi itu?
3. Adakah kegiatan dari rumah sakit untuk meningkatkan kompetensi
perawat/ Jika ada, bagaimana kegiatan itu dilaksanakan?
Proses Seleksi Perawat
1. Bagaimana perencanaan tenaga kerja keperawatan yang dibutuhkan
oleh Rumah Sakit Panti Rini Kalasan?
2. Kapan saja proses seleksi karyawan dilakukan di Rumah Sakit Panti
Rini Kalasan?
3. Bagaimana proses seleksi karyawan keperawatan home care di Rumah
sakit dilakukan?
4. Bagaimana proses kegiatan jika ada permintaaan khusus dari manajer/
kepala bagian akan tenaga keperawatan home care?
5. Bagaimana pihak rumah sakit memonitor bagian yang memiliki
lowongan pekerjaan untuk tenaga keperawatan home care?

79 Universitas Respati Yogyakarta


PEDOMAN WAWANCARA MANAJEMEN RUMAH SAKIT PANTI RINI

Informan Triangulasi I : Niken Sulastri S.Kep. Ners


umur : 49 Tahun
Jabatan : Kepala Keperawatan RS Panti Rini
Tanggal wawancara : Rabu 12 January 2021 (Pkl 13.00-14.15WIB)

Kebijakan Rumah Sakit


1. Bagaimana kebijakan rumah sakit dalam pemberian kompensasi di semua
unit keperawatan?
2. Bagaimana kebijakan rumah sakit dalam penerimaan karyawan perawat yang
baru?
3. Bagaimana dengan kompetensi kemampuan perawat yang diharapkan oleh
pihak rumah sakit?

Metode Rekrutmen dan Seleksi


1. Bagaimana metode seleksi yang dipakai oleh rumah sakit dalam menjalankan
kegiatan seleksi karyawan keperawatan Rumah Sakit Panti Rini Kalasan?
2. Sejak kapan Rumah Sakit Panti Rini Kalasan menggunakan metode seleksi
yang dipakai saat ini?
3. Bagaimana upaya rumah sakit dalam melakukan penyempurnaan metode
seleksi yang dipakai saat ini?
4. Apa saja hambatan dalam melakukan proses seleksi karyawan perawat Rumah
Sakit Panti Rini Kalasan?

Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pelaksana Proses Seleksi Tenaga


Keperawatan Rumah Sakit Panti Rini Kalasan
1. Siapa saja yang terlibat dalam tim pelaksana proses seleksi karyawan
keperawatan di Rumah sakit Panti Rini?
2. Bagaimana tugas tim pelaksana seleksi?

80 Universitas Respati Yogyakarta


3. Bagaimana tanggung jawab tim pelaksana seleksi?
4. Bagaimana proses pelaporan kegiatan seleksi?
5. Apakah yang menjadi pedoman tim pelaksana dalam melakukan kegiatan
seleksi tenaga keperawatan di Rumah Panti Rini Kalasan?

Karakteristik Perawat
1. Bagaimana kompetensi perawat di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan?
2. Apakah rumah sakit mengadakan evaluasi mengenai kompetensi perawat?
Jika ada, bagaimana proses evaluasi itu?
3. Adakah kegiatan dari rumah sakit untuk meningkatkan kompetensi perawat/
Jika ada, bagaimana kegiatan itu dilaksanakan?

Proses seleksi tenaga keperawatan


1. Bagaimana perencanaan tenaga kerja keperawatan yang dibutuhkan oleh
Rumah Sakit Panti Rini Kalasan?
2. Bagaimana proses seleksi karyawan keperawatan di Rumah sakit dilakukan?
3. Bagaimana proses kegiatan jika ada permintaaan khusus dari manajer/ kepala
bagian akan tenaga keperawatan?
4. Bagaimana pihak rumah sakit memonitor bagian yang memiliki lowongan
pekerjaan untuk tenaga keperawatan?

81 Universitas Respati Yogyakarta


PEDOMAN WAWANCARA MANAJEMEN RUMAH SAKIT PANTI RINI

Informan Triangulasi II : Titik Ismul Baru, S. Kep.Ners


Umur : 41 Tahun
Jabatan : Kepala Unit keperawatan home care RS Panti
Rini
Tanggal wawancara : 2 February 2022 (Pkl 14.00 WIB)

Kebijakan Rumah Sakit


1. Bagaimana kebijakan rumah sakit dalam pemberian kompensasi di semua unit
keperawatan?
2. Bagaimana kebijakan rumah sakit dalam penerimaan karyawan kerja perawat
yang baru di unit home care?
3. Bagaimana dengan kompetensi kemampuan perawat home care yang
diharapkan oleh pihak rumah sakit

Metode Rekrutmen dan Seleksi


1. Bagaimana metode seleksi yang dipakai oleh rumah sakit dalam menjalankan
kegiatan seleksi karyawan keperawatan home care Rumah sakit Panti Rini
Kalasan?
2. Sejak kapan Rumah Sakit Panti Rini Kalasan menggunakan metode seleksi
yang dipakai saat ini?
3. Apa saja hambatan dalam melakukan proses seleksi karyawan perawat home
care Rumah Sakit Panti Rini Kalasan?

Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pelaksana Proses Seleksi Tenaga


Keperawatan Rumah Sakit Panti Rini Kalasan
1. Siapa saja yang terlibat dalam tim pelaksana proses seleksi karyawan
keperawatan di Rumah sakit Panti Rini?
2. Bagaimana tugas tim pelaksana seleksi?
3. Bagaimana tanggung jawab tim pelaksana seleksi?

82 Universitas Respati Yogyakarta


Karakteristik Perawat
1. Bagaimana kompetensi perawat di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan?
2. Apakah rumah sakit mengadakan evaluasi mengenai kompetensi perawat?
Jika ada, bagaimana proses evaluasi itu?
3. Adakah kegiatan dari rumah sakit untuk meningkatkan kompetensi perawat/
Jika ada, bagaimana kegiatan itu dilaksanakan?

Proses seleksi tenaga keperawatan Home Care


1. Bagaimana perencanaan karyawann keperawatan yang dibutuhkan oleh
Rumah Sakit Panti Rini Kalasan?
2. Kapan saja proses seleksi karyawan dilakukan di Rumah Sakit Panti Rini
Kalasan?
3. Bagaimana proses seleksi karyawan keperawatan home care di Rumah sakit
dilakukan?
4. Bagaimana proses kegiatan jika ada permintaaan khusus dari manajer/ kepala
bagian akan tenaga keperawatan home care?

83 Universitas Respati Yogyakarta


Lampiran 3. Surat Izin Penelitian

84 Universitas Respati Yogyakarta


Lampiran 4. Surat Informed Concent

85 Universitas Respati Yogyakarta


86 Universitas Respati Yogyakarta
87 Universitas Respati Yogyakarta
I. PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Senin, 2 February 2022


Jam : 10.00 – 11.05 WIB
Lokasi : Kantor Unit SDM
Informan : Informan Kunci
Pewawancara : Elsye Turu’ Padang
Perekam I : Elsye Turu’ Padang
Pencatat : Elsye Turu’ Padang
Pentranskip : Elsye Turu’ Padang
II. IDENTITAS INFORMAN

Nama : Antonius Andri Wirawan


Umur/Tgl Lahir : 44 Thn
Pendidikan : S-2 Manajemen
Jenis Kelamin : Laki-laki
Lama bekerja : 15 tahun
Status Jabatan : Kepala Staff SDM
III. TRANSKRIP

Keterangan : P (Pewawancara)

W (IK / Informan Kunci)

88 Universitas Respati Yogyakarta


KE
TRANSKIP KODING
T

Kebijakan Rumah Sakit

P: 1.Bagaimana kebijakan rumah sakit dalam


penerimaan karyawan perawat yang baru di
semua unit? Kebijakan
Oo…suda RS punya kebijakan dan SOP SK Yayasan
suster, di situ terrtulis bagaimana harus SOP
W:
melakukan seleksi perawat UMK
Provinsi DIY
2.Bagaimana kebijakan rumah sakit dalam Pelatihan, seminar
P: pemberian kompensasi di semua unit Di fasilitasi RS
keperawatan? meningkatkan
kemampuan
untuk kebijakan pemberian kompensasi
W: perawat
kepada perawat/ karyawan di rumah sakit ini
dilapangan
sudah diatur dalam SK Yayasan dan telah
home care
disesuaikan dengan UMK yang berlaku di
Provinsi DIY …..
P: 3.Bagaimana dengan kompetensi kemampuan
perawat home care yang diharapkan oleh
pihak rumah sakit?

Baik Suster sejauh saya tau bahwa bagian


W: diklat sering mengadakan pelatihan untuk
perawat baik tentang asuhan keperawatan,
kedaruratan, dll untuk mengulang kembali
ingatan, dan lebih meningkatkan kemampuan
perawat dilapangan. Selain itu, kami juga
mengirim beberapa perawat untuk mengikuti
pelatihan di luar rumah sakit tak terkecuali
dari unit home care hanya selama pandemic
ini memang kegiatan berkurang.

Metode Proses Seleksi


P: 1.Bagaimana metode seleksi yang dipakai
oleh rumah sakit dalam menjalankan
kegiatan seleksi karyawan keperawatan
home care Rumah sakit Panti Rini Kalasan?

89 Universitas Respati Yogyakarta


Ow…. untuk seleksi perawat disini kami Internal
W: utamakan internal dulu Sus, anak dari Eksternal
STIKES milik yayasan yang sudah kita RSPR
rekrut, Pedomannya ada Suster, e….kalau STIKES
utuk perawat di unit lain ya kita juga Eksternal
rekrutnya ada yang eksternal. Dan untuk jadi kurang tau
perawat Home care ya kita memang lebih persisnya
utamakan yang perawat sudah ada di sini, ada kewewangan
juga yang kita rekrut dari luar, misalnya yang perekrutan/seleksi
sudah pensiun tapi masih biasa bekerja Tahun 2015
dengan baik ya kita libatkan dengan prosedur Kadang terhambat
seperti saat baru masuk, kek melamar lagi lah dana,
2.Sejak kapan Rumah Sakit Panti Rini Diharapkan yang
P: Kalasan menggunakan metode seleksi yang Memiliki
dipakai saat ini? kompetensi
W: e …maaf suster yang sebelumnya saya perawat
kurang tau persisnya kapan ya suster, tapi
untuk yang sekarang ini kami di beri
kewewangan untuk mandiri dari Panti Rapi
dalam hal-hal tertentu salah satunya dalam
perekrutan/seleksi karyawan sejak itu tahun
2015 saat Panti Rini sudah jdi naik jdi Tipe D

P: Apa saja hambatan dalam melakukan proses


seleksi karyawan perawat Rumah Sakit Panti
Rini Kalasan?

Hambatan internal biasanya masalah dana,


W: kalau e…..yang eksternalnya kadang ya….
yang sudah lulus seleksi kita ya…. kadang
tidak sesuai dengan kompetensi yang kita
harapkan setelah di lapangan gitu Suster

Tugas dan Tanggung Jawab Tim Ada Tim seleksi


Pelaksana Rekrutmen dan Seleksi Tenaga Ditunjuk Direksi
Keperawatan Rumah Sakit. Di harapkan
1.Siapa saja yang terlibat dalam tim pelaksana Mampu
P: proses seleksi karyawan keperawatan di Uraian tugas
Rumah sakit Panti Rini?

90 Universitas Respati Yogyakarta


W: Untuk tim seleksi karyawan ada lima orang
sus, semuanya ditunjuk oleh jajaran direksi
yang dianggap mampu untuk melakukan
penyeleksian calon karyawan yang mampu
bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh
rumah sakit. Na…apa-apa saja tugas dan
tanggung jawabnya, bisa suster lihat dalam
uraian tugas untuk tim seleksi karyawan njih”

P: 2.Bagaimana tugas tim pelaksana seleksi?

W: Baik suster seperti yang sudah saya katakan


tadi bahwa Tim seleksi itu sifatnya ditunjuk
langsung. Dan semua uraian tugas dan
tanggung jawab tim seleksi itu ada tercatat
dalam uraian tugas gitu Suster

Karakteristik Perawat

P: 1. Bagaimana kompetensi perawat di Rumah Profesional


Sakit Panti Rini Kalasan? Kompetensi
W: Pedoman
Mmm…. ya suster terkait kompetensi ini ya Bekerja dengan
kita mengharapkan semua karyawan di unit hati
manapun bisa bekerja secara professional 2 tahun sekali
sesuai dengan kompetensi yang mereka Tim mutu dan
miliki, dan mengikuti pedoman yang ada. ya kepala unit
bener-bner kerja dari hatilah Sus. Di Fasilitasi
P: 2. Apakah rumah sakit mengadakan evaluasi Pandemi tidak
mengenai kompetensi perawat? Jika ada, terlaksana
bagaimana proses evaluasi itu? 2022 interen

Ada suster yang 2x setahun yang biasa


W:
dilakukan oleh Tim mutu kerjasama dengan
kepala unit masing-masing

P: 3.Adakah kegiatan dari rumah sakit untuk


meningkatkan kompetensi perawat/ Jika ada,

91 Universitas Respati Yogyakarta


bagaimana kegiatan itu dilaksanakan?

W: O….. ada suster e…. biasane dibuat dari unit


misalnya dari unit keperawatan tahun ini ada
rencana pelatihn apa ya kita siap fasilitasi
hanya saja pandemic ini banyak kegiatan
yang tidak terlaksana Sus tapi tahun 2022 ini
kita akan coba untuk adakan lagi ya mungkin
interen dlu suster

Proses seleksi tenaga keperawatan


P: 1.Bagaimana perencanaan tenaga kerja
keperawatan yang dibutuhkan oleh Rumah
Sakit Panti Rini?
Ada Standar
W: Ada standard penghitungannya Suster, ya Sesuai permintaan
biasanya kita sesuaikan dengan permintaan Tidak setiap tahun
dari masing – masing unit sih Sus…jadi tidak Penambahan
tiap tahun kita lakukan penambahan perawat. 2x dalam setahun
Mendesak
P: 2.Kapan saja proses seleksi karyawan CPNS, Ikut suami
dilakukan di Rumah Sakit Panti Rini Interen
Kalasan? SOP
Kompetensi
W: Biasanya yang rutin 2 kali suster, April dan Update
Oktober kecuali kalau ada yang mendesak Senior-Junior
ya…biasanya pas masa-masa penerimaan Wawancara, ujian
CPNSlah, ikut suamilah… ya alasannya gitu- tertulis, orientasi,
gitulah sus Praktek ,
Tes kesehatan
P: 3.Bagaimana proses seleksi karyawan Menyediakan
keperawatan home care di RSPR form
dilakukan? Di proses
Membutuhkan
W: Mmm…… sejauh yang saya pahami Sus, kita tenaga,
kebanyakan rekrutnya dari unit ya interen Pengembangan
lebih banyak gitu, awalanya kek tawaran dlu Sarana prasarana
gitu klw ada yang berminat baru kita seleksi Permintaan
na…untuk penerimaannya SOPnya ada layanan HC
karena kan kita menyussuaikan dengan Evaluasi
kompetensi mereka. Kalau yang senior ya Membayar

92 Universitas Respati Yogyakarta


tidak banyak persyaratan karena sudah di Resiko
anggap mahirlah gitu tapi di harapkan perlu
update wawasan-wawasan baru na kalau yang
perawat baru/junior ya kita buat sepeti waktu
masuk sebagi calon di unit rawat inap
wawancara dan ujian tertulis, orientasi ke
unit-unit, praktek pemasangan alat-alat yang
sekiranya banyak di butuhkan pasien home
care. tes kesehatan juga ada untuk senior
maupun Junior

P: 4.Bagaimana proses kegiatan jika ada


permintaaan khusus dari manajer/ kepala
bagian akan tenaga keperawatan home
care?

W: Kami menyediakan form yang bisa diisi oleh


kepala ruangan jika ada permintaan tambahan
tenaga perawat di ruangan.Kemudian form itu
dikembalikan ke kami untuk dilihat dan di
proses apakah dari kami bisa menyediakan
tambahan tenaga perawat untuk mereka
begitupun Unit Home care tergantung
banyakya permintaan layanan dari luar Suster.

P: 5. Bagaimana pihak rumah sakit memonitor


bagian yang memiliki lowongan pekerjaan
untuk tenaga keperawatan home care?

Saat ini kami masih membutuhkan beberapa


W: tenaga perawat karena rumah sakit ini sedang
melakukan pengembangan yaitu penambahan
kamar untuk rawat inap maupun pelayanan
home care Karena sering sekali pasien datang
untuk dirawat inap tapi kamar penuh begitu
pun juga penambahan sarana prasaran maka
perlu tenaga untuk mengoperasikan, seperti
yang saya bilang sebelumya masa pandemic
ini cukup banyak permintaan layanan home
care tapi tenaga kurang, ini mungkin jadi

93 Universitas Respati Yogyakarta


evaluasi untuk yayasan jika tidak mau
kehilangan pelanggan, yayasan harus berani
membayar sesuai beratnya resiko yang di
lakukan perawat baik di RS maupun saat
home care di luar RS.”
P: Baik Pak Andri, sekian dulu wawancara saya
terima kasih banyak Pak andri sudah
meluangkan waktunya sebagai narasumber di
penelitian saya, mohon maaf bila ada
kesalahan yang tidak berkenan di hati Pak
Andri Terima kasih. Berkah Dalem Gusti

IV. KOMENTAR

a. Komentar Substantif
Wawancara mendalam ini dapat mengggali data bahwa benar
RSPR telah memiliki kebijakan ataupun pedoman yang telah di
tetapkan oeh Yayasan baik itu berupa SK, maupun SOP sebagai
acuan dalam menetapkan kebijakan dan panduan dalam
menjalankan pelayanan di masing-masing unit.
b. Komentar Metodologis
Informan pada penelitian ini tidak sedang dalam keadaan sibuk,
beliau menyempatkan menjawab pertanyaaan wawancara dengan
santai, namun ruangan yang digunakan menyatu dengan ruang
karyawan lainnya tanpa ada sekat menyebabkan gangguan saat ada
pegawai yang bekerja dan mondar-mandir keluar masuk ruangan
c. Komentar Analitik
Wawancara yang bertujuan untuk Gambaran kebijakan RSPR
dalam melakukan seleksi untuk tenaga perawat baik di rawat inap
maupun rawat jalan seperti home care di lakukan sesuai dengan
kebijakan yang berlaku sesuai standar yang di tetapkan Yayasan,
adapun kebijakan lain yakni pemberian kompensasi.
I. PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Jumat, 4 February 2022

94 Universitas Respati Yogyakarta


Jam : Pkl 13.00 – 14.00 WIB
Lokasi : Kantor unit Keperawatan
Informan : Informan Kunci
Pewawancara : Elsye Turu’ Padang
Perekam I : Elsye Turu’ Padang
Perekam II (Back Up) : Sr Vetty KYM
Pentranskip : Elsye Turu’ Padang
II. IDENTITAS INFORMAN
Nama : Niken Sulastryani
Umur/Tgl Lahir : 49 Thn
Pendidikan : S-I Keperwatan Ners (S.Kep Ners)
Jenis Kelamin : Perempuan
Lama bekerja : 28 tahun
Status Jabatan : Kepala Staff Keperawatan

III. TRANSKRIP
Keterangan : P (Pewawancara)
W (IT I / Informan Triangulasi)

95 Universitas Respati Yogyakarta


KE
TRANSKIP KODING
T

Kebijakan Rumah Sakit

P: 1.Bagaimana kebijakan rumah sakit dalam


penerimaan karyawan perawat yang baru
disemua unit? Pengupahan
W: Ada SOPnya suster, jadi kita berjalan Di rasa kurang
sesuai standard SOP yang ada sekarang Tugas berat
Beresiko,
P: 2.Bagaimana rumah sakit dalam pemberian Tugas rangkap
kompensasi di semua unit keperawatan SOP
Pelatihan
Terkait dengan pengupahan atau kompensasi
Di Fasilitasi RS
W: sudah ada kebijakan dari yayasan Suster.
Tapi ya “Kompensasi yang kami terima saat
ini, dirasakan tidak sesuai dengan tugas
yang harus kami kerjakan di bagian unit
kerja kami. Kami merasa tugas dan
tanggung jawab kami berat dan beresiko,
apalagi pandemic padahal kompensasi yang
kami terima tidak sesuai dengan beban
tanggung jawab kami soalnya kami juga
merangkap tugas rawat inap dan rawat jalan
seperti home care
P: 3.Bagaimana dengan kompetensi kemampuan
perawat home care yang diharapkan oleh
pihak rumah sakit?
W:
Perawat di sini sudah kita atur sedemikian
rupa untuk dapat mengikuti pelatihan ataupun
seminar yang berkaitan dengan keperawatan
yang diadakan di rumah sakit ini maupun di
luar rumah sakit. Dan biasanya difasilitasi dari
RS gitu suster. Kegiatan ini baisanya usulan
dari unit keperawatan

Metode Proses Seleksi Perawat


P: 1.Bagaimana metode seleksi yang dipakai
oleh rumah sakit dalam menjalankan

96 Universitas Respati Yogyakarta


kegiatan seleksi karyawan keperawatan
home care Rumah sakit Panti Rini Kalasan?

W: E….gini Suster secara keseluruhan pada Perawat STIKES


dasarnya sih..Perawat yang kami rekrut Tidak Menolak
kebanyakan dari STIKES keperawatan kami. Aksidental
Memang tidak menolak lamaran dari luar Telatih
apalagi kalau situasinya aksidental, ya kami Disiplin
sangat terbuka untuk lamaran dari luar. Tapi Lapangan
sejauh ini tamatan perawat dari sekolah kami April-Oktober
sudah terlatih kedisiplinan mereka sehingga Biaya,
mudah di arahkn ketika sudah dilapangan. Kompetensi
Tidak susah kami mengajari mereka,na Pendampingan
biasanya lamaran kita buka dua kali dalam Layanan HC di
setahun bulan April dan Oktober, namun luar
dalam seleksi ini kadang terkendala dengan Nama baik RS
biaya maupun calon yang kita seleksi kadang Keselamatan
tidak sesuai dengan kompetensi yang kita Pribadi
harapkan jadi perlu pendampingan yang lebih Tanggung jawab
efiesien dari pada senior apalagi jika perawat Metode
yang bekerja di unit- unit beresiko salah Turun-temurun
satunya di unit Home Care pasti kita perlukan Kebijakan baru
tenaga yang benar-benar kompeten karena Seleksi mandiri
mengingat tempat layanan mereka ada yang di Hambatan
luar RS seperti saat kunjungan Rumah, jadi kompetensi
kita memang perlu tenaga yang bukan asal-
asalan suster, ya demi untuk menjaga nama
baik RS juga keselamatan pribadi tersebut
terkait tenggung jawabnya

P: 2.Sejak kapan Rumah Sakit Panti Rini


Kalasan menggunakan metode seleksi yang
dipakai saat ini?
W: Ya ….kalaw metode ini sih ya sudah turun-
temurun suster, apalagi yang seleksi karyawan
baru kita utamakan dari STIKES punya
Yayasan, tapi sekarang ada kebijakan baru
dari Yayasan kami bisa melakukan seleksi
mandiri, untuk home care sih… lebih interen
lagi di lingkungan RSPR tapi ada juga yang

97 Universitas Respati Yogyakarta


dari luar misalnya yang mau kerja part time

Apa saja hambatan dalam melakukan proses


P: seleksi karyawan perawat Rumah Sakit Panti
Rini Kalasan?

Na ….kalau hambatan sih keknya hanya lebih


W: ke kompetensinya sesuai orak yg di harapkan
gitu Sus…. ya mereka juga sebelum masuk
kesiini pasti sudah cari-cari info mengenai
gaji berapa na… kalau tidak sreggg di hati ini
yang membuat kurang peminat juga Sus

Tugas dan Tanggung Jawab Tim


Pelaksana Rekrutmen dan Seleksi Tenaga
Keperawatan Rumah Sakit.
P: 1.Siapa saja yang terlibat dalam tim pelaksana
proses seleksi karyawan keperawatan di
Rumah sakit Panti Rini?
W: Yang menjadi tim seleksi karyawan baru itu Ditunjuk Direksi
ditunjuk oleh jajaran direksi yang dianggap Mampu
kompeten. Masing-masing menyeleksi calon Sesuai bidang
karyawan baru sesuai dengan bidangnya. Dokumen uraian
Misalnya untuk perawat yang menjadi tugas
penanggung jawab seleksi adalah yang saya
berlatar belakang pendidikan keperawatan.
Tugas-tugas tim seleksi itu ada dalam
dokumen uraian tugasnyna dan kebetulan tim
dari keperawatan saya Sus

P: 2.Bagaimana tugas tim pelaksana seleksi?

W: Kerja TIM Suster, SDM dan keperawatan

Karakteristik Perawat

P: 1. Bagaimana kompetensi perawat di Rumah


Sakit Panti Rini Kalasan
W: Harapannya sih… kita perawat yang kita
seleksi maupun yang sudah ada melakukan

98 Universitas Respati Yogyakarta


tugasnya secara professional gitu Suster
P:
2. Apakah rumah sakit mengadakan evaluasi Tugas
mengenai kompetensi perawat? Jika ada, Profesional
bagaimana proses evaluasi itu? Rutin April dan
W: September
Oh kalau itu Rutin suster biasanya April dan Ada
September jadi 2x setahun Renstra
P: 3.Adakah kegiatan dari rumah sakit untuk Aktif
meningkatkan kompetensi perawat/ Jika ada, Update mandiri
bagaimana kegiatan itu dilaksanakan? Keperluan STR
juga
Ya ada Suster biasanya itu masuk dalam
W:
Renstra jadi di fasilitasi dari RS, ya
perawatanya juga aktif meng update kegiatan-
kegiatan secara mandiri, ya basanya untk
keperluan perpanjangan STR juga

Proses seleksi tenaga keperawatan


P: 1.Bagaimana perencanaan tenaga kerja
keperawatan yang dibutuhkan oleh Rumah
Sakit Panti Rini?

W: Emm….. itu disesuaikan dengan BOR RS


untuk Rawat Inap dan untuk rawat jalan BOR RS
seperti unit Home Care di sesuikan dengan Permintaan
permintaan layanan rumah dan ee… ada Standard
standard penghitungannya juga kebutuhan Penghitungan
P: tenaga perawat dengan menggunakan rumus. Rumus
2x setahun
2.Kapan saja proses seleksi karyawan Aksidental
dilakukan di Rumah Sakit Panti Rini Pensiun
W: Kalasan? CPNS
Pindah daerah
Yang berjalan sampai sekarang sih…2x Fleksibel
suster, April dan Oktober, tapi ini tidak Home care
menutup kemungkinan jika ada yg aksidental Rawat jalan
Karyawan pensiun, CPNS,Pindah daerah lain Lebih banyak
dan sebagainya ya kita fleksibel aja Sus interen
P: Masuknya
3.Bagaimana proses seleksi karyawan Lihat evaluasi

99 Universitas Respati Yogyakarta


keperawatan home care di RSPR Kewenngan
dilakukan? klinisya,
kompetensi
W: E…. gini suster Home care itukan bagian dari wawancara
rawat jalan tapi memang sudah unit sendiri Tes tertulis
dan untuk saat kita memang proses seleksinya Orientasi
itu lebih banyak internal dari unit-unit, tapi Chek kesehatan
prosesnya masuknya kita lakukan seleksi 6 bulan
juga, kita lihat evaluasinya di unit, Pandemic
kompetesinya,kewenangan klinisnya sudah Pensiun
sejauhmana na…. kalau memenuhi syarat ya Melamar
kita terima, prosesnya ada lamaran tertulis, karyawan tetap
wawancara, orientasi, praktek, lalu tes
kesehatan ini yang rutin 6 bulan sekali di Kontrak
masa pandemic ini, mengingat resikonya Unit sendiri
suster, ada juga yang kita seleksi dari luar Home care
misalanya perawat yang sudah pensiun tapi Perlidungan
masih mau bekerja na bisanya mereka lebih Menjalankan
suka yang home care kek gini, ya proses
rekrut sampai seleksi sama dengan intenal. Luar RS
ada juga yang dari STIKES kami sudah
Mengisi form
melamar di sini dan belum terima sebagai
karyarwan tetap ya karena unit rawat inap Personalia
membutuhkan na…kita tawarkan mau tidak
bantu di Unit Home care kek kontrak Proses
gitu.kenapa kita buat unit sendiri untuk Home
Memang di
care suster supaya lebih tertata
butuhkan
administrasinya dan e… upaya perlindungan
kekaryawan juga lebih maksimal saat Ruang isolasi dan
menjalankan kewenangan klinisnya di luar RS BPJS

4.Bagaimana proses kegiatan jika ada Dokter


P: permintaaan khusus dari manajer/ kepala Pulang
bagian akan tenaga keperawatan home care?
HC lanjutan
“Jika ada permintaan tambahan tenaga
W: perawat di ruangan, mereka harus mengisi
form permintaan yang sudah ada di tiap-tiap
ruangan. Setelah itu bagian personalia akan
memproses permintaan itu dan melihat

100 Universitas Respati Yogyakarta


kembali apa permintaan penambahan jumlah
perawat memang sangat dibutuhkan gitu Sus

5. Bagaimana pihak rumah sakit memonitor


bagian yang memiliki lowongan pekerjaan
P: untuk tenaga keperawatan home care?

Selain tenaga perawat untuk di ruangan yang


ada sekarang ini, rumah sakit memang sedang
memerlukan beberapa tenaga perawat
W: khususnya untuk ruangan yang baru
dibuka,itu sih lebih ke ruang isolasi dan ada
juga utk PBJS itu.”, na pasien-pasien itu
biasanya setalah di rawat dan di bolehkan
dokter pulang mereka masih minta di home
care lanjutan di rumah sendiri atau datang ke
RS

P: Ok baik kakak Niken terima kasih sudah


berkenan meluangkan waktunya sejenak
untuk saya bisa mendapat informasi
sehubungan dengan penelitian saya, mohon
maaf jika ada yang kurang berkenan dari saya
kak, selamat beraktivitas. Berkah Dalem Gusti

V: Njih sami-sami suster jika ada kurang jelas


bisa di tanyakan via telpon njih karena situasi
RS sekarang tidak memungkinkan untuk
pengunjung, e…omicron lgi banyak ….

IV. KOMENTAR

a. Komentar Substantif

Wawancara mendalam ini dapat mengggali data bahwa benar adanya


kebijakan-kebijakan Yayasana di RSPR di gunakan sebagai petujnjuk
dalam pengambilan kebijakan maupun pedomanan untuk melakukan

101 Universitas Respati Yogyakarta


aktivitas kerja di RSPR, dengan menggunakan data triangulasi RSPR
untuk meyakinkan serta memperkuat data yang ada.

b. Komentar Metodologis

Informan pada penelitian ini menyempatkan menjawab pertanyaaan


wawancara meskipun masih dalam zona jam kerja, meskipun ruangan
yang digunakan adalah kantor kepala peawat sendiri namun tetap ada
gangguan saat ada pegawai yang masuk silih berganti untuk keperluan
terntentu, dan gangguan dering telepon yang sering bunyi.

c. Komentar Analitik

Wawancara yang bertujuan untuk menggambarkan kebijakan yang di


tetapkan di RSPR sudah di jalankan dengan baik meskipun ada kebijakan
kebijakan yang masih di anggap belum maksimal seperti pemberian upah
yang belum layak meskipun telah mengikuti UMK Provinsi tetapi
tunjangan yang masih belum simbang dengan resiko dan beban kerja
perawat.

102 Universitas Respati Yogyakarta


I. PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Senin, 7 February 2022


Jam : Pkl 11.00 – 12.08 WIB
Lokasi : Ruang Tunggu Laboratorium
Informan : Informan Triangulasi 2
Pewawancara : Elsye Turu’ Padang
Perekam I : Elsye Turu’ Padang
Peekam II (back up) : Sr Vetty KYM
Pentranskip : Elsye Turu’ Padang

II. IDENTITAS INFORMAN


Nama : Titik Ismul Baru
Umur/Tgl Lahir : 41 Thn
Pendidikan : S-I Keperawatan Ners (S.Kep Ners)
Jenis Kelamin : Perempuan
Lama bekerja : 12 tahun
Status Jabatan : Kepala Unit Home care

III. TRANSKRIP

Keterangan : P (Pewawancara)

W (IT I I / Informan Triangulasi)

103 Universitas Respati Yogyakarta


KE
TRANSKIP KODING
T

Kebijakan Rumah Sakit

P: 1.Bagaimana kebijakan rumah sakit dalam


penerimaan karyawan perawat yang baru?

Sudah ada SOPnya suster Perawat senior


W: Tanggung jawab
2.Bagaimana kebijakan rumah sakit dalam Kebanggaan
P: pemberian kompensasi di semua unit Karir
keperawatan? Berlomba
Kompensasi
W: Biasanya perawat senior akan diberi
Signifikan
tanggung jawab terhadap perawat yang baru
Gak heran
ataupun menjabat sebagai kepala ruangan.
Iming-iming
Hal ini biasanya merupakan suatu
Besar
kebanggaan yang berarti untuk karir
RS
perawat. Tapi dalam hal ini kami berlomba
Kesenjangan
untuk tidak diberi tanggung jawab begitu
Senior dan Junior
karena tidak ada kompensasi lebih
Hampir sama
signifikan “Gak heran Suster kalau
Monitor
perawat-perawat senior itu keluar dari
Menjadwalkan
rumah sakit ini karena iming- iming gaji
Wawasan
yang besar di rumah sakit lain. Seperti ada
Kegiatan
kesenjangan Suster,terkait kesenjangan
berkurang
tugas dan tanggung jawab perawat senior
dan junior cukup jauh, tapi nilai
kompensasi yang diterima hampir sama

P: 3.Bagaimana dengan kompetensi kemampuan


perawat home care yang diharapkan oleh
pihak rumah sakit?

Untuk perawat junior, masing-masing


memiliki penanggung jawab misalnya satu
atau dua perawat junior, di monitor oleh
satu penanggung jawab. Kami di bagian
diklat ini sudah menjadwalkan pelatihan
dan seminar apa saja yang perlu diadakan
untuk perawat, sesuai rekomendsi dari
kepala unit dan komite keperawatan. selain

104 Universitas Respati Yogyakarta


itu ada inisiatif juga dari perawat atau
bidan untuk terus mengap date info-info
W: terbaru untuk menambah wawasan
mereka. hanya saja selama pandemic ini
kegiatan agak berkurang.

Metode Proses Seleksi Perawat


P: 1.Bagaimana metode seleksi yang dipakai
oleh rumah sakit dalam menjalankan
kegiatan seleksi karyawan keperawatan
home care Rumah sakit Panti Rini Kalasan?

W: InggiSuster saya coba jawab Sampai Belum pernah


sekarang sih kami belum pernah Mengumumkan
mengumumkan lowongan pekerjaan untuk Lowongan
perawat di media maupun di sekolah-sekolah MOU
keperawatan lainnya karena kami punya 1 tahun kerja
MOU dengan sekolah keperawatan kami. Jadi tawaran
otomatis bagi perawat yang sudah tamat Praktek
boleh melamar ke rumah sakit ini biasanya Sejak awal
bulan oktober kita prioritaskan untuk Lulusanlibatkan
mahasiwa fresh guard dari STIKES Panti paripurna
Rapi Sus Aktif
Na…kalau sudah melamar ke Panti Rini Prosedur
bakal kita tawarin untuk gabung ke unit berlaku
Home Care paling tidak sudah 1 tahun kerja admin
di unit ranap dan rajal kek UGD, nanti proses pocket
seleksinya kita tetep ikut prosedur seperti setor
waktu dia melamar pertama masuk jadi kecemburuan
karyawaran di sini, ya gak persis bangat si social
tapi pling tidak ada lamaran tertulis sebagai bnyak tindakan
bukti, lalu kita wawacara, Praktek di bangsal sedikit tindakan
yang belun pernah di tempati sebelum kita sama
libatkan langsung ke lapangan, ya untuk pandemic
senior kita rekrut dari dalam juga banyak. ketakutan

P: 2.Sejak kapan Rumah Sakit Panti Rini


Kalasan menggunakan metode seleksi yang
dipakai saat ini?

W:

105 Universitas Respati Yogyakarta


Kalau untuk perawat metode ini sejak awal
dari sejak STIKES milik yayasan, ada lulusan
pertama kali ya suster termasuk saya dari
sana juga tapi sudah angkatan 90an kok sus
he……

Na kalw metode untuk seleksi karyawan


home care ya sama sejak awal di bentuk
untuk layanan HC yaa….. kita tawarkan dlu
ke karyawan di sini baru kita buka untuk
keluar, kek yg sudah paripurna tpi masih bisa
kerja aktif ya kita libatkan juga sesuai
prosedur yang berlaku
P: Apa saja hambatan dalam melakukan proses
seleksi karyawan perawat Rumah Sakit Panti
Rini Kalasan?
W:
Hmmm….. apa ya hambatannya, ya kek lebih
ke soal adminnya ya sus, dlu kami kalo home
care di luar itu masuk pocket langsung
sekarang semuanya di setor ke RS dlu dan di
bagi rata jadi keknya ada kecemburuan social
juga ya, yg banyak tindakan kok dapatnya
sama dengan yang sedikit melakukn tindakan,
itu yang membuat gak banyak yng berminat
di lamar di HC ni sus, lalu untuk masa
pandemic ini ada ketakutan tersendiri. banyak
yang jdi pertimbangan mereka

Tugas dan Tanggung Jawab Tim


Pelaksana Rekrutmen dan Seleksi Tenaga
Keperawatan Rumah Sakit.
P: 1.Siapa saja yang terlibat dalam tim
pelaksana proses seleksi karyawan
keperawatan di Rumah sakit Panti Rini?
Wess….. ada Timnya Suster
P : 2.Bagaimana tugas tim pelaksana seleksi? Kerja Tim
Kerja TIM Suster, SDM dan keperawatan Di tunjuk langsung
P : Bagaimana tanggung jawab tim pelaksana tercatat
seleksi?
Tim seleksi itu sifatnya ditunjuk langsung.

106 Universitas Respati Yogyakarta


W: Dan semua uraian tugas dan tanggung
jawab tim seleksi itu ada tercatat dalam
uraian tugas

Karakteristik Perawat

P: 1. Bagaimana kompetensi perawat di Rumah


Sakit Panti Rini Kalasan?

Di harapkan si semuanya kerja dengan


W: bener ya Sus….sesuai kewenangan
klinisnya dan Standar SOP di sini Sus Kerja benar

2. Apakah rumah sakit mengadakan evaluasi Standard SOP


P:
mengenai kompetensi perawat? Jika ada, Pelatihan
bagaimana proses evaluasi itu?

Sudah Rutin suster di bulan April dan


W:
September
P:
3.Adakah kegiatan dari rumah sakit untuk
meningkatkan kompetensi perawat/Jika
W: ada, bagaimana kegiatan itu dilaksanakan?

Ya pelatihan pasti kita usahakan Sus tapi


saat pandemic ini emang jarang

Proses seleksi tenaga keperawatan

P: 1.Bagaimana perencanaan tenaga kerja


keperawatan yang dibutuhkan oleh Rumah
Sakit Panti Rini?

W: Di sesuaikan dengan BOR suster, sesuai


banyaknya permintaaan kunjungan kalau di
Home care
P: 2. Kapan saja proses seleksi karyawan
dilakukan di Rumah Sakit Panti Rini Sesuai BOR dan
W: Kalasan? permintaan
Biasanya si 2x dalam setahun yang rutin ya kunjungan
sus tapi ada jga yg diluar itu, tergantung

107 Universitas Respati Yogyakarta


lamaran yang masuk dan di butuhkan kapan Rutin
ya langsung di seleksi saja
3.Bagaimana proses seleksi karyawan Tergantng lamaran
P: keperawatan home caredi RSPR dilakukan? Kebutuhan
Sampai saat ini si kita ikut seperti yang
sudah berjalan selama ini Sus, ada lamaran, Langsung seleksi
W: wawancara oleh kepala unit, tes, orientasi,
Berjalan
lalu diputuskan trima, ora
4.Bagaimana proses kegiatan jika ada Diputuskan
permintaaan khusus dari manajer/ kepala
P: bagian akan tenaga keperawatan home Ada form
care?
Ada form yang di isi ke SDM Sus
W:

P: Ok Kak Titik banyak terima kasih untuk


masukannya hari ini sudah berkenan
meluangkan waktunya sejenak untuk saya,
bisa mendapat informasi sehubungan dengan
penelitian saya, mohon maaf jika ada yang
kurang berkenan dari saya kak, selamat
beraktivitas. Berkah Dalem Gusti

W: Baik Suster senang bisa membantu suster,


sukses ya buat skripsinya.

108 Universitas Respati Yogyakarta


IV. KOMENTAR

a. Komentar Substantif
Wawancara mendalam ini dapat mengggali data bahwa benar adanya
kebijakan-kebijakan Yayasana di RSPR di gunakan sebagai petujnjuk
dalam pengambilan kebijakan maupun pedomanan untuk melakukan
aktivitas kerja di RSPR, dengan menggunakan data triangulasi 2 RSPR
untuk meyakinkan serta memperkuat data yang ada.
b. Komentar Metodologis
Informan pada penelitian ini menyempatkan menjawab pertanyaaan
wawancara padahal sedang Dinas di UGD, ruangan yang digunakan
berada di sebelah ruang kantin ini menyebabkan adanya kebisingan dan
keluar masuk para pengujung kantin
c. Komentar Analitik
Wawancara yang bertujuan untuk menggambarkan kebijakan yang di
tetapkan di RSPR sudah di jalankan dengan baik meskipun ada
kebijakan kebijakan yang masih di anggap belum maksimal seperti
pemberian upah yang belum layak meskipun telah mengikuti UMK
Provinsi tetapi tunjangan yang masih belum simbang dengan resiko dan
beban kerja perawat, sehingga peminat khususnya di Unit Home care
masih kurang.

109 Universitas Respati Yogyakarta


OPEN CODING
TRANSKRIP WAWANCARA MENDALAM
Gambaran Proses Seleksi Karyawan Dalam Memenuhi Kebutuhan Tenaga
Perawat Di Keperawatan Home Care Rumah Sakit Panti Rini Kalasan,
Yogyakarta

OPEN
NO OPEN CODING KETERANGAN
CATEGORY

1. Ada SK Yayasan Regulasi/kebijakan Andri .W: 1 s/d 22

2. Sesuai SOP Regulasi/kebijakan

3. Kompensasi sesuai UMK Regulasi/kebijakan


Provinsi DIY

4. Ada pelatihan Regulasi/terkait


program kerja

5. Ada Diklat Regulasi terkait


program kerja

6. Internal Metode Seleksi

7. Ada kewenangan mandiri Metode Seleksi

8. Sesuai kompetensi Metode Seleksi

9. Ada tim seleksi 5 orang Tugas dan


komitmen

10. Dianggap mampu Tugas dan


komitmen

11. Ada uraian tugas Tugas dan


komitmen

12. Diharapkan bisa bekerja Karakteristik


secara profesional

13. Sesuai kompetensi Karakteristik

14. Mengikuti pedomanan Karakteristik

110 Universitas Respati Yogyakarta


15. Ada evaluasi Karakteristik

16. Mengikuti Pelatihan Karakteristik

17. Ada standar Proses seleksi

18. Di sesuaikan dengan Proses seleksi


permintan dari unit

19. Mengutamakan seleksi intern Proses seleksi

20. Ada SOP Proses seleksi

21. Di harapkan sesuai dengan Proses seleksi


kompetensi

22. Ada form permintaan dari unit Proses seleksi

23. Sesuai SOP Regulasi/kebijakan Niken .S: 23 s/d 55

24. Sesuai SK Yayasan Regulasi/kebijakan

25. Ada pelatihan Regulasi terkait


program kerja

26. Ada Seminar-seminar Regulasi terkait


program kerja

27. Di Fasilitasi RS Regulasi terkait


program kerja

28. Ada kerja sama antar RS Panti Regulasi terkait


Rini dan STIKES Panti Rapih program kerja

29. Sekolah milik Yayasan Regulasi terkait


program kerja

30. Seleksi lebih Internal Regulasi terkait


program kerja

111 Universitas Respati Yogyakarta


31. Penerimaan tidak setiap tahun Regulasi terkait
program kerja

32. Dua kali dalam setahun Tugas dan


(April-Oktober) komitmen

33. Keputusan direksi Tugas dan


komitmen

34. Ada tim seleksi Tugas dan


komitmen

35. Masuk Renstra Tugas dan


komitmen

36. kompeten Karakteristik

37. Professional Karakteristik

38. Karyawan aktif mengupdate Karakteristik


kegiatan daring secara mandiri

39. Sesuai bidang Karakteristik

40. Di sesuaikan dengan BOR RS Proses seleksi

41. Di sesuaikan dengan Proses seleksi


permintaan layanan home care

42. September Oktober (2x Proses seleksi


Setahun)

43. Situasinya Urgent Proses seleksi

44. Ada Evaluasi Proses seleksi

45. Sesuai kewenangan Klinis Proses seleksi

46. Sesuai kompetensi Proses seleksi

47. Ada lamaran tertulis Proses seleksi

48. Ada wawancara Proses seleksi

112 Universitas Respati Yogyakarta


49. Ada Praktek Proses seleksi

50. Ada Seleksi dari luar jika Proses seleksi


kebutuhan urgent

51. Karyawan yang sudah pension Proses seleksi


bisa di rekrut di Unit home
care

52. Melakukan permitaan Proses seleksi


tambahan

53. Mengisi Form Permintaan Proses seleksi

54. Interen Proses seleksi

55. Part time Proses seleksi

56. Ada SOP Regulasi terkait Titik Ismul 56 s/d


program kerja 76

57. Ada uraian tugas Regulasi terkait


program kerja

58. Belum membuka lowongan di Regulasi terkait


Sosial media program kerja

59. Ada MOU dengan STIKES Regulasi terkait


Yayasan program kerja

60. Ada progam pelatihan, diklat Regulasi terkait


program kerja

61. Sesuai kewenangan klinis Karakteristik

62. Ada wawancara Karakteristik

63. Ada ujian tertulis Karakteristik

65. Ada praktek Karakteristik

66. Ada pemeriksaan kesehatan Karakteristik

67. Di harapkan bisa bekerja Karakteristik


dengan benar

113 Universitas Respati Yogyakarta


68. Di harapkan bisa bekerja Karakteristik
dengan standard pedoman dan
SOP

69. Ada Evaluasi bulan April dan Regulasi terkait


September program kerja

70. Menyesuaikan dengan BOR Proses seleksi

71. Menyesuiakan dengan Proses seleksi


Banyaknya permintaan Home
Care

72. Seleksi berdasakan kebutuhan Proses seleksi

73. Di harapakan punya basic Proses seleksi


keperawatan

74. Wawancara oleh kepala Proses seleksi


keperawatan

75. Ada Form permintaan Proses seleksi


tambahan tenaga

76. Di tujuhkan ke SDM Proses seleksi

114 Universitas Respati Yogyakarta


OPEN CODING CATEGORY CORE CATEGORY

Ada SK Yayasan,
Ada SOP,
Gambaran Kebijakan
Kompensasi sesuai UMK
Rumah Sakit Panti Rini
Provinsi DIY Provinsi
berkaitan, proses seleksi
Ada pelatihan, seminar Regulasi/ karyawan di
Di fasilitasi dari RS Kebijakan keperawatan home care
Ada Upaya meningkatkan mutu
Rumah Sakit Panti Rini
karyawan
Job Description

OPEN CODING CATEGORY CORE CATEGORY

Di Utamakan yang Intenal


Fleksibel jika ada kebutuhan
urgent di buka untuk eksternal Gambaran Metode
Ada kewenangan mandiri seja Seleksi Karyawan Di
tahun 2015 Keperawatan Home
Metode Seleksi Care Rumah Sakit
Ada MOU dengan SIKES Panti
Rapih Panti Rini
Di harapakan yang memiliki Job specification
kompetensi perawat

115 Universitas Respati Yogyakarta


OPEN CODING CATEGORY CORE CATEGORY

Ada Tim seleksi Tugas dan Tanggung


Ditunjuk Direksi Jawab Tim Pelaksana
Di tunjuk langsung Rekrutmen dan Seleksi
Di harapkan Mampu melakukan Tugas dan
komitmen Tenaga Keperawatan
tugas Rumah Sakit
Sesuai bidang
Ada uraian tugas Conceptual skill
Kerja Tim

OPEN CODING CATEGORY CORE CATEGORY

Profesional
Memiliki kompetensi
Di harapkan kerja sesuai Pedoman
Bekerja dengan hati
Peningkatan skills di Fasilitasi RS
Kegiatan selama pandemi tidak
terlaksana Gambaran
Evaluasi rutin April dan Karakteristik
Karakteristik
September Karyawan Di
Perawat dan
Ada Renstra untuk pelatihan Keperawatan Rumah
program kerja
Aktif Sakit Panti Rini
Update mandiri Conceptual skill
Memiliki STR
Kerja benar
Di harapkan kerja sesuai Standard
SOP
Mengikuti Pelatihan dalam dan
luar RS

OPEN CODING CATEGORY CORE CATEGORY


Ada Standar Proses seleksi Gambaran Proses
Sesuai permintaan tenaga tenaga Seleksi Tenaga
Tidak setiap tahun dilakukan keperawatan Keperawatan
Penambahan Home Care

116 Universitas Respati Yogyakarta


Di buka 2 kali dalam setahun
Terbuka Jika keadaan Aksidental
Di utamakan Interen
Ada SOP
Memiliki Kompetensi
Ada Wawancara, ujian, tertulis,
orientasi,
Ada Praktek , Tes kesehatan
Menyediakan form
Di proses
Ada Evaluasi
Sesuai BOR RS
Sesuai Standard
Sesuai Kewenngan klinisya,
kompetensi
Job description
Melamar karyawan tetap
Karyawan Kontrak
Mengisi form
Personalia
Proses
Memang di butuhkan
Ruang isolasi dan BPJS
Sesuai BOR dan permintaan
kunjungan HC
Rutin
Tergantng lamaran
Kebutuhan
Langsung seleksi
Diputuskan
Ada form

GAMBARAN PROSES SELEKSI KARYAWAN DALAM MEMENUHI


KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI KEPERAWATAN HOME CARE
RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN, YOGYAKARTA

117 Universitas Respati Yogyakarta


Gambaran Metode
Seleksi Karyawan Di
Keperawatan Home
Care Rumah Sakit
Panti Rini

Job specification

Gambaran Standar Operasional Tugas dan Tanggung


Prosedur (SOP) dan Kebijakan Gambaran Proses
Jawab Tim Pelaksana
RS Panti Rini berkaitan, dengan Seleksi Tenaga
Rekrutmen dan
proses seleksi karyawan di Keperawatan Home
Seleksi Tenaga
keperawatan home care Rumah Care
Keperawatan Rumah
Sakit Panti Rini
Sakit Job description
Job Description

Gambaran
Karakteristik
Karyawan Di
Keperawatan Rumah
Sakit Panti Rini

Conceptual skill

118 Universitas Respati Yogyakarta


Lampiran 6. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

119 Universitas Respati Yogyakarta


Lampiran 7. Dokumentasi Wawancara

Dokumentasi Wawancara: Staff kepala SDM RS Panti Rini, 2 Februari 2022

Dokumentasi Wawancara: Staff Kepala Keperawatan RS Panti Rini, 4 Februari 2022

Dokumentasi Wawancara: Staff Kepala Keperawatan Unit Home care RS Panti Rini,
7 Februari 2022

Lampiran 8. Rencana Anggaran Penelitian

No Kegiatan Bahan dan Alat Biaya (Rp)


.
1. Studi Pendahuluan Transportasi 50.000

120 Universitas Respati Yogyakarta


2. Penyusunan Proposal Kertas, Tinta, Buku 150.000
3. Seminar proposal Jilid, Penggandaan 480.000
4. Perbaikan proposal Penjilidan 50.000
5. Perizinan proposal Penggandaan, Perizinan 400.000
6. Pelaksanaan penelitian Transportasi, Akomodasi, 100.000
Konsumsi
7. Laporan skripsi Penjilidan 100.000
8. Sidang Administrasi 590.000
9. Perbaikan laporan Kertas, Tinta, Penjilidan 200.000
10. Biaya tak terduga Souvenir, Pulsa 150.000
Jumlah 2.270.000

121 Universitas Respati Yogyakarta


No Jenis Kegiatan Juli 2021 Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April
2021 2021 2021 2021 2021 2022 2022 2022 2022

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4

1. Penyusunan
Judul/Tema
2. Penyusunan
Proposal
3. Seminar Proposal

4. Revisi proposal

5. Penelitian
Lapangan
6. Penyusunan
skripsi
7. Seminar Hasil +
Revisi
8. Pengumpulan
Syarat Yudisium
Lampiran 9. Jadwal Penelitian
9. Yudisium

122 Universitas Respati Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai