Anda di halaman 1dari 77

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM

TENTANG SENAM NIFAS DI RS MUHAMMADIYAH


KOTA KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

MUALIMATUL HASANAH

NIM. 0502200023
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2008
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM
TENTANG SENAM NIFAS DI RS MUHAMMADIYAH
KOTA KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

MUALIMATUL HASANAH

NIM. 0502200023

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2008
LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM


TENTANG SENAM NIFAS DI RS MUHAMMADIYAH
KOTA KEDIRI

Oleh :

MUALIMATUL HASANAH
NIM. 0502200023

Telah disetujui untuk diseminarkan

Pembimbing I :

Koekoeh Hardjito, S.Kep.Ners, M.Kes. Tanggal :


NIP. 140310099

Pembimbing II :

P.H. Wahjurini, S.Pd. Tanggal :


NIP. 140052233
LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM


TENTANG SENAM NIFAS DI RS MUHAMMADIYAH
KOTA KEDIRI
Oleh :

MUALIMATUL HASANAH
NIM. 0502200023
Telah dipertahankan di depan Team Penguji
pada tanggal 7 Agustus 2008
Susunan Team Penguji

(Ribut Eko Wijanti, SP, SST, M.Kes) ( )


NIP. 140 254 174 Tanda tangan
Penguji I

(Shinta Kristianti, S.SiT) ( )


NIP. 140 396 755 Tanda tangan
Penguji II

(Koekoeh Hardjito, S.Kep.Ners, M.Kes)


NIP. 140 310 099 ( )
Penguji III Tanda tangan

Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Malang, tanggal Agustus 2008


Mengetahui
Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Depkes Malang

Surachmindari, SST, M.Pd


NIP : 140 114 079
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh sebutan Profesional Ahli

Madya Kebidanan di suatu Politeknik Kesehatan, dan sepanjang pengetahuan saya

juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan

dalam daftar pustaka.

Dan apabila terdapat karya maupun pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, selain dari daftar pustaka, saya bersedia menerima

sanksi dari institusi.

Kediri, 2008

Mualimatul Hasanah
NIM. 0502200023
HALAMAN PERSEMBAHAN

Banyak mata yang tetap melek dan banyak pula yang tidur, dalam masalah yang mungkin
terjadi atau tidak akan terjadi.. Tinggalkanlah kesedihan sedapat yang engkau lakukan,, sebab
jika engkau terus bersedih engkau akan berubah menjadi gila. Sesungguhnya Rabb yang telah
mencukupimu sebelumnya, Dia kan mencukupimu besok dan hari-hari mendatang

Jangan bersedih,, karena kesedihan hanya akan membuatmu lemah dalam beribadah,
membuatmu malas untuk berjihad, membuatmu putus harapan, menggiringmu untuk berburuk
sangka dan menenggelamkanmu ke dalam pesimisme
(La tahzan)
Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan untuk :
¾ Ibu dan Bapakku tercinta yang dengan tulus ikhlas yang selalu
mendo’akan aku sehingga aku bisa seperti ini semoga aku menjadi
anak sholeh, Buk, Pak !!!
¾ Masku, Adikku yang tersayang terima kasih atas dukungan dan
bantuannya yang telah diberikan selama ini.
¾ Temen-temen “MIORI ‘05” makasih yo …, alhamdulillah perjuangan
selama 3 tahun ini akhirnya membuahkan hasil, dengan semangat,
sabar dan kompak, pasti Insya Allah semua halangan akan
terlewati!!!
¾ Mantan warga Anggrek dan warga Anggrek semua terima kasih atas
dukungan dan bantuannya selama ini
¾ Mas “I” dan Mas “Fun”dan semua yang gak bisa disebutin satu-satu
makasih ya BROW, tanpa kalian KTI ini gak terselesaikan.
¾ Serta almamaterku yang tercinta

iv
ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG


SENAM NIFAS DI RS MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI
TAHUN 2008

Peneliti : MUALIMATUL HASANAH


Pembimbing I : KOEKOEH HARDJITO, S.Kep.Ners, M.Kes.
Pembimbing II : P. H. WAHJURINI, S.Pd.

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari


persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil, masa
nifas ini yaitu 6-8 minggu. Dalam masa nifas alat-alat genetalia interna maupun
eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Dimana pada saat hamil beberapa otot mengalami penguluran terutama otot tahim
dan perut, setelah melahirkan rahim tidak secara cepat kembali seperti semula
tetapi melewati proses. Oleh karena itu, untuk mengembalikan ke kondisi semula
diperlukan suatu senam yang dikenal dengan senam nifas. Akan tetapi umumnya
para ibu pasca melahirkan takut melakukan banyak gerakan, sang ibu khawatir
gerakan- gerakan yang dilakukannya akan menimbulkan dampak yang tidak di
inginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan ibu
post partum tentang senam nifas di RS Muhammadiyah Kota Kediri.
Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Nifas RS Muhammadiyah Kota
Kediri pada tanggal 13-20 Juli 2008. Desain penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang fisiologis
dan patologis yang ada di ruang nifas RS Muhammadiyah Kota Kediri yang
berjumlah 11 orang. Teknik sampling adalah Sampling Jenuh. Alat ukur yang
digunakan adalah angket yang bersifat tertutup. Data yang diperoleh di tabulasi
kemudian dikelompokkan dan dianalisa.
Hasil penelitian diperoleh 11 responden dimana 3 responden (27,27%)
mempunyai pengetahuan baik, 8 responden (72,73%) mempunyai pengetahuan
cukup serta tidak ada responden yang mempunyai pengetahuan kurang dan tidak
baik. Sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu 72,73%. Saran yang
disampaikan perlu ditingkatkan pengetahuan ibu post partum tentang senam nifas
melalui penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan oleh bidan / perawat.

Kata kunci : pengetahuan, ibu post partum, senam nifas.


ABSTRACT

The Description of Post Partum Mother’s Science About Child Bed


Gymnastic at The Hospital in Muhammadiyah in Kediri
2008

Researcher : Mualimatul Hasanah


Counselor 1 : Koekoeh Hardjito, S.kep.Ners, M.kes.
Counselor 2 : P.H. Wahyurini, S.Pd.

The period of child bed (peurperium) is the period of recovery from


finishing to give birth up to the organ op pregnant to be pra-pregnant. The period
of child bed is 6-8 weeks in the period of genetalia internal organ child bed or
external organ will recover to be the condition before pregnant. When getting
pregnant the muscles get loose, especially the muscle of uterus and stomach. After
giving birth doesn’t come back to be beginning but getting process, that why to
return the first condition is needed a kind of gymnastic which is called with child
bed gymnastic but in general the mothers pasca giving birth are afraid to do close
of movement. The mother is worried with the movement which is done by her
will wake the impact that she doesn’t want.
The purpose of research is to understand the description of post partum
mother’s science about child bed gymnastic at the hospital of Muhammadiyah in
Kediri, this research is done in the room of child bed at the hospital of
Muhammadiyah In Kediri on July, 13-20 2008. The design of research is a kind of
descriptive research, sample in this research is child bed mother that physiological
and pathologically is in the room of child bed at the hospital of Muhammadiyah in
Kediri the total is 11 people. The method of sampling in sampling jenuh. The
scale measurement that is used is questionnaire. Which is closed, the data is
obtained in the tabulation.
The result of research is 3 respondents (27,27%) have good science, 8
respondent (72,74%) have sufficient science, as well as. There isn’t respondent
who has less science and bed science. The most of respondent have sufficient
science 72,73%
The suggestion that is given, it needs to increase past partum mother’s
science about child bed gymnastic through counseling that is done by midwife /
nurse.

Key words: science, postpartum mother, child bed gymnastic.


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan

judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Senam Nifas di RS

Muhammadiyah Kota Kediri”. Terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini tidak

lepas dari bantuan dan dorongan dari semua pihak untuk itu penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Isnaeni, DTN, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Malang.

2. Ibu Temu Budiarti, S. Pd. M. Kes. selaku Ketua Prodi Kebidanan Kediri

3. Bapak Koekoeh Hardjito, S. Kep. Ners. M. Kes. selaku Koordinator Karya

Tulis Ilmiah dan pembimbing I yang telah memberikan saran dan kritik

4. Ibu P.H Wahjurini, S. Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan saran

dan kritik.

5. Kepala Direktur Rumah Sakit RS Muhammadiyah Kota Kediri beserta staf

yang telah memberikan ijin penelitian.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

ini baik secara langsung maupun tidak langsung

7. Serta semua teman-teman angkatan 2005


Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

masih jauh dari kesempunaan, penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai

dengan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharap

adanya kritik dan saran yang membangun.

Semoga dengan tersusunnya Karya Tulis Ilmiah ini, sekiranya dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Kediri, Agustus 2008

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

LEMBAR PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan ............................................................... 6

2.2 Konsep Ibu ............................................................................... 9

2.3 Konsep Nifas ........................................................................... 10

2.4 Konsep Senam Nifas ............................................................... 13


2.5 Konsep Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Senam Nifas .. 24

2.6 Kerangka Konsep .................................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ..................................................................... 26

3.2 Populasi, Sampel dan Sampling .............................................. 26

3.3 Kriteria Sampel ....................................................................... 27

3.4 Variabel Penelitian .................................................................. 28

3.5 Definisi Variabel ..................................................................... 28

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 29

3.7 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 30

3.8 Alat Ukur ................................................................................. 30

3.9 Teknik Analisa Data ................................................................ 30

3.10 Etika Penelitian ....................................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................... 33

4.2 Pembahasan ............................................................................. 38

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................. 45

5.2 Saran ........................................................................................ 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 TFU dan Berat Menurut Involusi................................................... 11

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional ........................................................... 29

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan responden .................... 33

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan responden .................. 34


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Latihan Pernafasan Iga-Iga ...................................................... 16

Gambar 2.2 Latihan Pergelangan Kaki ........................................................ 16

Gambar 2.3 Latihan 1 Gerakan Dorsi Fleksi Dan Plantar Fleksi................. 16

Gambar 2.4 Latihan 2 Gerakan Inversi Dan Eversi ..................................... 17

Gambar 2.5 Latihan 3 Gerakan Sirkumduksi............................................... 17

Gambar 2.6 Latihan 1 Kontraksi Otot Perut Dan Otot Pantat


Secara Ringan .......................................................................... 18

Gambar 2.7 Latihan 2 Kontraksi Otot Perut dan Otot Pantat


Secara Ringan .......................................................................... 18

Gambar 2.8 Latihan 3 Kontraksi Otot Perut Dan Otot Pantat


Secara Ringan .......................................................................... 19

Gambar 2.9 Latihan Hari Ke-2 Pernafasan Iga-Iga ..................................... 19

Gambar 2.10 Latihan Otot Perut .................................................................... 20

Gambar 2.11 Latihan Kaki............................................................................. 21

Gambar 2.12 Latihan 1 Otot Dada ................................................................ 22

Gambar 2.13 Latihan 2 Otot Dada ................................................................ 22

Gambar 2.14 Latihan Untuk Mengembalikan Rahim


Ke Bentuk Semula ................................................................... 23

Gambar 2.15 Latihan 1 Sikap Baik Secara Ringan........................................ 23

Gambar 2.16 Latihan 2 Sikap Baik Secara Ringan........................................ 23

Gambar 2.17 Latihan Hari ke-3 ..................................................................... 24

Gambar 2.18 Kerangka Konsep .................................................................... 25


Gambar 4.1 Diagram Distribusi Pengetahuan Ibu Post Partum tentang
Pengertian Senam Nifas di RS Muhammadiyah Kota Kediri . 35

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Pengetahuan Ibu Post Partum tentang


Manfaat Senam Nifas RS Muhammadiyah Kota Kediri ......... 36

Gambar 4.3 Diagram Distribusi Pengetahuan Ibu Post Partum tentang


Tujuan Senam Nifas di RS Muhammadiyah Kota Kediri ....... 36

Gambar 4.4 Diagram Distribusi Pengetahuan Ibu Post Partum tentang


Indikasi dan Kontra Indikasi Senam Nifas RS Muhammadiyah
Kota Kediri .............................................................................. 37

Gambar 4.5 Diagram Distribusi Pengetahuan Ibu Post Partum tentang


Cara Senam Nifas di RS Muhammadiyah Kota Kediri .......... 38
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ijin Penelitian

Lampiran 2 Informasi Penelitian

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 4 Kisi-kisi Angket

Lampiran 5 Lembar Angket

Lampiran 6 Kunci Jawaban Angket

Lampiran 7 Tabulasi Data

Lampiran 8 Tabulasi Frekuensi

Lampiran 9 Jadwal Penelitian


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil,

masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Rustam, 1998). Dalam masa nifas alat-alat

genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali

seperti kadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetalia ini dalam

keseluruhannya disebut involusi (Sarwono, 2002)

Pada saat hamil, beberapa otot mengalami penguluran, terutama otot

rahim dan perut (Mellyana, 2003). Dinding perut menjadi lembek dan lemas

disertai adanya garis-garis putih dan hitam (strie gravidarum) yang dari

sudut keindahan tubuh akan terasa sangat mengganggu. (Rustam, 1998).

Setelah melahirkan, rahim tidak secara cepat kembali seperti semula tetapi

melewati proses. Oleh karena itu, untuk mengembalikan ke kondisi semula

diperlukan suatu senam yang dikenal dengan senam nifas. Senam nifas

memberikan latihan gerak secepat mungkin agar otot-otot yang mengalami

penguluran selama kehamilan dan persalinan kembali normal, seperti

sebelum hamil sehingga terhindar dari segala perasaan yang kurang nyaman

(Mellyana, 2003)

Manfaat senam nifas untuk mengencangkan otot perut, liang

senggama, otot-otot sekitar vagina maupun otot-otot dasar panggul, selain

1
memperlancar sirkulasi darah. Dengan melakukan senam nifas, kondisi

umum ibu jadi lebih baik, rehabilitasi atau pemulihan jadi bisa lebih cepat.

Selain menumbuhkan/ memperbaiki nafsu makan, hingga asupan makannya

bisa mencukupi kebutuhannya. Paling tidak, dengan melakukan senam nifas,

ibu tak terlihat lesu ataupun emosional. Senam nifas sebaiknya dilakukan

dalam waktu 24 jam setelah melahirkan, lalu secara teratur setiap hari.

(Dedeh, 2006)

Umumnya para ibu pasca melahirkan takut melakukan banyak

gerakan, sang ibu khawatir gerakan-gerakan yang akan dilakukannya akan

menimbulkan dampak yang tidak di inginkan. Padahal, apabila ibu bersalin

melakukan ambulasi dini, itu bisa memperlancar terjadinya proses involusi

uterus (kembali rahim ke bentuk semula). (Salamah, 2003). Menurut

Hasnah umumnya wanita yang habis melahirkan kerap mengeluhkan

bentuknya yang melar, belum lagi kondisi tubuhnya yang kurang prima

lantaran letih dan tegang. Sementara peredaran darah dan pernapasan belum

kembali normal, hingga untuk membantu mengembalikan tubuh ke bentuk

dan kondisi semula harus melakukan senam nifas yang teratur. (Dedeh,

2006)

Dari data observasi pada tanggal 2-27 Januari 2008, di RSUD

Kertosono ruang nifas terdapat 18 ibu post partum dengan persalinan normal

dan 12 pasien post SC. Dari 30 ibu nifas tersebut, yang mengetahui tentang

senam nifas hanya 5 orang, bahkan ada 1 ibu post SC yang tidak turun dari

tempat tidur + 5 hari, karena ibu takut untuk bergerak.


Data PKL tanggal 21 Februari 2008 di Desa Banjarejo Kecamatan

Ngadiluwih Kabupaten Kediri, ada 3 ibu nifas yang tidak mengetahui

tentang senam nifas, bahkan ada 1 ibu nifas yang oleh orang tuanya dilarang

untuk bergerak, dan disuruh untuk memakai stagen agar perutnya mengecil,

sehingga kaki ibu tersebut agak bengkak. Dari penelitian Susanti P. (2001)

terhadap ibu nifas di RSU USD Gambiran, ibu yang memiliki tingkat

pengetahuan tentang senam nifas tinggi ada 7 responden (70%). Dimana

pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang

Studi pendahuluan yang dilakukan di ruang nifas RS Muhammadiyah

Kota Kediri pada tanggal 5 April 2008, di dapatkan 7 ibu nifas. Dari 7

orang ibu nifas yang mengetahui tentang senam nifas hanya 2 orang.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran

pengetahuan ibu post partum tentang senam nifas di Ruang nifas RS

Muhammadiyah Kota Kediri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut ”Bagaimanakah gambaran pengetahuan

ibu post partum tentang senam nifas di RS Muhammadiyah Kota Kediri?”


1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui gambaran pengetahuan ibu post partum tentang

senam nifas

1.3.2 Tujuan khusus

1.3.2.1 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang

pengertian senam nifas.

1.3.2.2 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang

manfaat senam nifas.

1.3.2.3 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang

tujuan senam nifas.

1.3.2.4 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang

indikasi dan kontra indikasi untuk senam nifas.

1.3.2.5 Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang cara

melakukan senam nifas.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peneliti mengenai

pengetahuan ibu post partum tentang senam nifas.

1.4.2 Bagi Institusi

Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pertimbangan untuk

penelitian tentang senam nifas.


1.4.3 Bagi Lahan Praktek

Sebagai masukan informasi dan motivasi untuk bidan dan perawat

yang berada di ruang nifas dalam pemberikan penyuluhan kepada ibu

post partum tentang senam nifas

1.4.4 Bagi Responden

Dapat meningkatkan pengetahuan responden tentang senam nifas.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Pengertian

Pengetahuan ialah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu : indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Soekidjo,

2003).

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, segala sesuatu

yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran) (Tim penyusun

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Benjamin Bloom (1956), seorang ahli pendidikan, membuat

klasifikasi (taxonomy) pertanyaan-pertanyaan yang dapat dipakai

untuk merangsang proses berfikir pada manusia. Menurut Bloom

kecakapan berfikir pada manusia dapat dibagi dalam 6 kategori yaitu :

2.1.2.1 Pengetahuan (knowledge)

Mencakup ketrampilan mengingat kembali faktor-faktor yang

pernah dipelajari.

6
2.1.2.2 Pemahaman (comprehension)

Meliputi pemahaman terhadap informasi yang ada.

2.1.2.3 Penerapan (application)

Mencakup ketrampilan menerapkan informasi atau

pengetahuan yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru.

2.1.2.4 Analisis (analysis)

Meliputi pemilahan informasi menjadi bagian-bagian atau

meneliti dan mencoba memahami struktur informasi.

2.1.2.5 Sintesis (synthesis)

Mencakup menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang

sudah ada untuk menggabungkan elemen-elemen menjadi

suatu pola yang tidak ada sebelumnya.

2.1.2.6 Evaluasi (evaluation)

Meliputi pengambilan keputusan atau menyimpulkan

berdasarkan kriteria-kriteria yang ada biasanya pertanyaan

memakai kata: pertimbangkanlah, bagaimana kesimpulannya.

(http://anakdankeluarga.blog.com)

2.1.3 Pengukuran Pengetahuan

Menurut Soekidjo (2003) pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang

isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.
2.1.4 Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Soekidjo (2005) cara untuk memperoleh

pengetahuan ada 2 yaitu :

2.1.4.1 Cara Tradisional atau Non Ilmiah

a. Cara coba salah (Trial and error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya

kebudayaan bahkan mungkin sebelum adanya peradaban.

Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi persoalan

atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan

coba-coba saja.

Bahkan sampai sekarang pun metode ini masih

sering dipergunakan, terutama oleh mereka yang belum

atau tidak mengetahui suatu cara tertentu dalam

memecahkan masalah yang dihadapi.

b. Cara kekuasaan atau otoritas

Para pemegang otoritas, baik pemimpin

pemerintahan, tokoh agama maupun ahli ilmu

pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme

yang sama di dalam penemuan pengetahuan. Prinsip ini

adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan

oleh orang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu

menguji atau membuktikan kebenarannya baik

berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran


sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima

pendapat tersebut menganggap bahwa apa yang

ditemukannya adalah sudah benar.

c. Berdasarkan pengalaman pribadi

Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

d. Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat

manusia, cara pikir manusia pun ikut berkembang. Dari

sini manusia telah mempu menggunakan penalarannya

dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain,

dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikirannya.

2.1.4.2 Cara Modern atau Cara Ilmiah

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan

pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini

disebut metode penelitian ilmiah.

2.2 Konsep Ibu

2.2.1 Pengertian

Ibu adalah orang perempuan yang telah melahirkan seseorang.

Untuk wanita yang telah bersuami (Tim penyusun Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2002).


2.3 Konsep Nifas

2.3.1 Pengertian

2.3.1.1 Masa nifas mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah

kira-kira 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genetalia baru

pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3

bulan (Sarwono, 2000).

2.3.1.2 Masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan

selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum

hamil 6-8 minggu (Rustam, 1998).

2.3.1.3 Masa nifas mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu (Saifuddin,

2004).

2.3.1.4 Masa nifas adalah jangka waktu 6 minggu yang dimulai

setelah melahirkan bayi sampai pemulihan kembali organ-

organ reproduksi seperti sebelum kehamilan (Bobak,

Lowdermilk& Jensen, 2005).

2.3.2 Pembagian Periode Post Partum

Dibagi menjadi 3 periode, yaitu :

2.3.2.1 Peurperium dini

Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri

dan berjalan-jalan.
2.3.2.2 Puerperium intermedial

Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang

lamanya 6-8 minggu.

2.3.2.3 Remotte Puerperium

Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat

sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan

mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa

berminggu-minggu bulanan atau tahunan (Rustam, 1998 ).

2.3.3 Involusi alat-alat kandungan:

2.3.3.1 Uterus, secara-berangsur menjadi kecil (involusi) sehingga

akhirnya kembali seperti sebelum hamil

Tabel 2.1 TFU dan Berat Menurut Masa Involusi


Involusi Tinggi fundus uterus Berat uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gr
Uri lahir 2 jari bawah pusat 750 gr
1 minggu Pertengahan pusat symfisis 500 gr
2 minggu Tidak teraba diatas symfisis 300 gr
6 minggu Bertambah kecil 50 gr
8 minggu Sebesar normal 30 gr

2.3.3.2 Bekas Implantasi Uri

Placental bed mengecil karena kontraksi dan menonjol ke

kavum uteri dengan diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu

menjadi 3,5 cm, pada minggu keenam 2,4 cm, dan akhirnya

pulih.

2.3.3.3 Luka-luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan

sembuh dalam 6-7 hari.


2.3.3.4 Rasa sakit (after pains) biasanya 2-4 hari pasca persalinan.

2.3.3.5 Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan

vagina dalam masa nifas

a. Lochia rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput

ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo dan

mekoneum selama 2 hari pasca persalinan.

b. Lochia sanguinolenta : berwarna merah kuning berisi

darah lendir, hari ke 3-7 pasca persalinan.

c. Lochia serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah

lagi pada hari ke 7-14 pasca persalinan.

d. Lochia alba : cairan putih, setelah 2 minggu.

e. Lochia purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti

nanah berbau busuk.

f. Lochiostatis : lochia tidak lancar keluarnya.

2.3.3.6 Serviks

Bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna

merah kehitaman, konsistensinya lunak, kadang-kadang ada

perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih

bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3

jari dan setelah 7 hari dapat dilalui 1 jari.

2.3.3.7 Ligamen

Ligamen, fasia dan diafragma pelvis yang meregang pada

waktu persalinan, setelah bayi lahir secara berangsur-angsur


akan menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang

uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi, karena

ligamentum rutundum menjadi kendor.

(Rustam, 1998)

2.4 Konsep Senam Nifas

2.4.1 Pengertian

Senam nifas adalah mobilisasi dan gerakan-gerakan sederhana

yang dilakukan oleh ibu nifas supaya involusi tubuh berjalan dengan

baik dan otot-otot mendapatkan tonus elastisitas dan fungsinya

kembali (Rustam, 1998).

Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu-ibu setelah

melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih kembali

(Suster nada, 2007).

2.4.2 Manfaat

Senam nifas membantu :

2.4.2.1 Memperbaiki sirkulasi darah.

2.4.2.2 Memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot abdomen.

2.4.2.3 Memperbaiki juga memperkuat otot panggul

(http://www.ibudananak.com/indek.php).

2.4.2.4 Membantu manfaat psikologis, menambah kemampuan

menghadapi stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi

pasca persalinan. (Boni, 2003)


2.4.2.5 Mengencangkan otot perut, liang senggama, otot sekitar

vagina.(Dedeh, 2006)

2.4.3 Tujuan

2.4.3.1 Mencegah pembuluh darah yang menonjol, terutama dikaki.

2.4.3.2 Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki

2.4.3.3 Mencegah kesulitan BAB & BAK

2.4.3.4 Mempertahankan postur tubuh yang baik.

2.4.3.5 Membantu kelancaran pengeluaran ASI.

2.4.3.6 Mengembalikan kerampingan tubuh.

(Mellyana, 2003).

2.4.4 Indikasi dan Kontra Indikasi

2.4.4.1 Indikasi

- Semua ibu yang telah melahirkan secara spontan tanpa

adanya komplikasi (Mellyana, 2003). Pada persalinan

normal bila keadaan ibu cukup baik semua gerakan senam

bisa dilakukan (Dedeh, 2006).

- Ibu yang melahirkan secara caesar, pada mereka yang

caesar latihan untuk mengencangkan otot perut dan

melancarkan sirkulasi darah ditungkai baru dilakukan 2 – 3

hari setelah ibu dapat bangun dari tempat tidur (Dedeh,

2006).
2.4.4.2 Kontra Indikasi

Menurut Ira Kusyairi dari RSAB Harapan Kita “Tak” semua

ibu setelah melahirkan dapat melakukan senam nifas. Ibu-ibu

yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak boleh

melakukan senam nifas. Demikian juga untuk kelainan-

kelainan seperti jantung, ginjal dan diabetes (Dedeh, 2006).

Ada komplikasi, senam masih tetap dapat dijalankan, hanya

saja perlu disesuaikan dengan kondisi dan komplikasi yang

terjadi (Mellyana, 2003).

2.4.5 Cara Senam Nifas

Senam nifas dapat dilakukan setelah 6 jam persalinan, senam ini

terbagi 2 yaitu :

2.4.5.1 Senam nifas dini

2.4.5.2 Senam nifas rombongan : senam nifas lanjutan sekitar tiga

bulan setelah melahirkan

Berikut ini tahap-tahap senam nifas dini (setelah 6 jam persalinan) :

1) Latihan hari ke-I

1. Latihan Pernafasan Iga-iga

Sikap :

- Pakaian dilonggarkan (pada bagian dada dan pinggang)

- Tidur terlentang dengan satu bantal dan satu bantal kecil

di bawah lutut, kepalkan kedua tangan, lalu letakkan pada

iga-iga sebagai perangsang


Kegiatan :

- Keluarkan nafas dari mulut (tiup),

sedangkan tangan menekan iga-iga

kedalam sehingga dada menipis

- Tarik napas dari hidung dengan Gambar 2.1

mulut tertutup sehingga iga-iga

mengambang serta dorong kedua

tangan kesamping luar

- Lakukan 15 x gerakan pagi dan

sore

2. Latihan Gerak Pergelangan Kaki

Sikap :

- Tidur terlentang dengan satu

bantal, kedua lutut lurus

Kegiatan Gambar 2.2

¾ Latihan 1 (gerakan dorsi fleksi dan

plantar fleksi)

- Tegakkan kedua telapak kaki

dengan lutut bagian belakang

menekan kasur sehingga betis

dan lutut bagian belakang


Gambar 2.3
terasa sakit.
- Tundukkan kedua telapak kaki

bersama jari-jarinya.

¾ Latihan 2 (gerakan inversi dan

eversi)

- Hadapkan kedua telapak kaki

satu sama lain, lutut

menghadap ke atas, lalu

kembali ke posisi semula,


Gambar 2.4
ulangi beberapa kali

- Posisi telapak kaki berhadapan,

lalu lakukan gerakkan kaki ke

bawah, buka ke samping dan

tegakkan kembali

¾ Latihan 3 gerakan sirkumduksi

- Kedua telapak kaki diturunkan

ke bawah, buka ke samping,

tegakkan kembali dan

seterusnya.
Gambar 2.5
- Kedua telapak kaki dibuka dari

atas kesamping, turunkan,

hadapkan kembali dan

seterusnya
- Lakukan 15x gerakan setiap

pagi dan sore

3. Latihan Kontraksi otot perut dan otot

pantat secara ringan

¾ Latihan 1

Sikap :

- Tidur terlentang dengan satu

bantal, kedua lutut lurus tangan

disamping badan.

Kegiatan : angkat kepala dan Gambar 2.6

bahu hingga dagu menyentuh

dada.

- Lakukan 4 x gerakan

dilanjutkan latihan dua

¾ Latihan 2

- Tidur terlentang dengan satu

bantal kedua lutut lurus tangan

disamping badan.

- Kegiatan
Gambar 2.7
Bengkokkan lutut kiri luruskan

kemudian bengkokkan lutut

kanan lalu luruskan lakukan


bergantian. 4x gerakan tiap sisi

lanjutkan lanjutkan latihan 3.

¾ Latihan 3

- Tidur terlentang dengan satu

bantal kedua kaki lurus

ditumpangkan pada kaki

lainnya.
Gambar 2.8
- Tundukkan kepala kerutkan

pantat dalam sehingga lepas

dari kasur atau matras, lalu

kempeskan perut sehingga

punggung menekan kasur.

Lepaskan kembali.

- Lakukan 15 x gerakan (pagi

sore setiap 3 x gerakan berhenti

sebentar).

2) Latihan hari ke-2

- Latihan hari 1 ditambah latihan berikut :

1. Latihan pernapasan iga-iga

Sikap : Pakaian dilonggarkan dan

tidur terlentang dengan satu bantal

Gambar 2.9
- Letakkan kedua telapak tangan

diatas perut yaitu disekitar pusat

sebagai perangsang

Kegiatan : tarik napas dari hidung

dengan mulut tertutup sehingga perut

tertarik atau mengembang ke atas

mendorong kedua tangan.

- Keluarkan nafas sekuat-kuatnya

dari mulut sambil menekan perut

sehingga perut mengempis.

- Lakukan 5-6 x dalam sekali latihan

2. Latihan otot perut

Sikap : tidur terlentang dengan satu

bantal dua lutut dibengkokkan

setengah tinggi, telapak kaki rata

pada kasur.

Kegiatan : angkat kepala dan bahu

perlahan hingga dagu menempel di Gambar 2.10

dada turunkan dengan lambat.

Atau dilakukan dengan meletakkan

tangan pada bahu hingga sekaligus

melatih tangan.
- Lakukan 5 x gerakan (pagi dan

sore)

3. Latihan kaki :

Sikap : tidur terlentang satu bantal

lutut dibengkokkan setengah tinggi

lurus dan rapatkan. Tangan

terlentang disamping dengan bahu

lurus.

Kegiatan :

Putar pinggang, ayunkan kedua lutut

bersama-sama ke kiri sehingga Gambar 2.11

menyentuh lantai, panggul kanan

tetap mengarah ke depan kemudian

kembali ke posisi semula

Ulangi gerakan tersebut bergantian

arah.

- Lakukan 5 x gerakan ke kiri dan ke

kanan, setiap pagi dan sore hari

4. Latihan Otot Dada

¾ Latihan I

Sikap :

- Duduk tegak/ berdiri, kedua tangan

saling berpegangan pada lengan


bawah dekat siku. Angkat siku

sejajar dengan bahu.

Kegiatan

- Pegang tangan erat dan dorong jauh-

jauh secara bersamaan kearah siku

tanpa menggeser telapak tangan

sampai otot dada terasa tertarik, lalu

lepaskan.
Gambar 2.12
- Gerakan ini dilakukan 45 x, setiap

15 x gerakan berhenti sebentar (pagi

dan sore)

¾ Latihan II

- Sikap : berdiri dengan kedua tangan

dibelakang punggung

- Kegiatan : angkat tangan hingga

sejajar dengan kepala

- Dilakukan 45 x, setiap 15 x gerakan

berhenti sebentar. Gambar 2.13

5. Latihan untuk mengembalikan rahim ke

bentuk dan tempat semula

Sikap :

- Tidur tengkurap dengan dua bantal

menyangga perut dan satu bantal


menyangga punggung kaki, kepala

menoleh kesamping kiri/kanan tangan

disamping badan dengan siku sedikit

dibengkokkan.

- Lakukan 1 x setiap hari sampai tertidur. Gambar 2.14

6. Latihan sikap baik secara ringan

¾ Latihan I

Sikap : tidur terlentang tanpa bantal

dan tangan disamping badan.

Kegiatan : kerutkan pantat, kempeskan


Gambar 2.15
perut sehingga bahu menekan kasur,

ulurkan leher, lepaskan.

- Lakukan 5 x gerakan setiap pagi dan

sore hari

¾ Latihan II

Sikap : posisi duduk atau berdiri,

kedua tangan diletakan di atas sendi

bahu

Kegiatan : putar sendi bahu kearah

depan, atas, kebelakang kebawah, ke


Gambar 2.16
depan dan seterusnya.
- Lakukan 15 x gerakan dan berhenti

sebentar setiap 5 gerakan lakukan

setiap kali selesai menyusui bayi.

3) Latihan hari ke-3

Latihan I dan II ditambah sikap baik dalam

mengangkat dan menggendong bayi.

Sikap : berdiri dengan kaki sedikit

diregangkan

Kegiatan : langkahkan kaki kanan kedepan,

kempiskan perut, bengkokkan lutut


Gambar 2.17
lalu jongkok sampai tumit.

Tundukkan kepala dan ambil dengan bayi tetap

tegak, selanjutnya, kembali berdiri tegak dan

baru lepaskan kerutan.

Lakukan hal yang sama untuk sikap baik dalam

posisi belajar menggendong bayi.

(Mellyana, 2003).

2.5 Konsep Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Senam Nifas

Banyak orang beranggapan, bila seorang ibu sudah melahirkan

anaknya dengan selamat, berarti selesai sudah semua urusan. Padahal, masih

ada hal yang penting yang harus diperhatikan, yaitu perawatan nifas, salah

satunya adalah senam nifas (Indah, 2006).

.
2.6 Kerangka Konsep

Cara memperoleh pengetahuan :


1. Cara Tradisional 2. Cara Modern
- Cara coba-salah
- Cara kekuasaan
- Pengalaman pribadi
- Jalan pikiran

Tingkat Pengetahuan :
- Pengetahuan
- Pemahaman
- Penerapan
- Analisis
- Sisntesis
- Evaluasi

Pengetahuan tentang
senam nifas : Kategori
Ibu post partum pengetahuan :
- Pengertian
- Manfaat - Baik
- Tujuan - Cukup
- Indikasi & Kontra - Kurang
indikasi - Tidak baik
- Cara

Keterangan :

: diteliti

: tidak diteliti

Bagan 2.18 : Kerangka konsep gambaran pengetahuan ibu post partum


tentang senam nifas
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara

obyektif (Soekidjo, 2002).

Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan pengetahuan ibu Post

Partum tentang senam nifas di Ruang nifas RS Muhammadiyah Kota Kediri.

3.2 Populasi, Sampel dan Sampling

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002)

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu

nifas yang ada di Ruang Nifas RS Muhammadiyah Kota Kediri pada

tanggal 13-20 Juli 2008.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat digunakan

sebagai subyek peneliti (Nursalam, 2003). Sampel dalam penelitian

ini adalah ibu nifas yang ada selama penelitian berlangsung.

26
3.2.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang

dapat mewakili populasi (Nursalam, 2003).

Dalam mengambil sampel penelitian digunakan cara untuk

teknik-teknik tertentu sehingga sampel tersebut sedapat mungkin

mewakili populasinya. Teknik ini biasanya disebut teknik sampling

(Soekidjo, 2005).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling

jenuh. Menurut Sugiyono (2006) yaitu teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

3.3 Kriteria Sampel

Kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel adalah kriteria

inklusi dan eksklusi.

3.3.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti

(Nursalam, 2003).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

3.3.1.1 Ibu nifas yang fisiologis dan patologis yang ada di ruang

nifas.

3.3.1.2 Ibu nifas yang bersedia menjadi responden

3.3.1.3 Ibu nifas yang bisa membaca dan menulis.


3.3.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/ mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2003).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

3.3.2.1 Ibu nifas yang mengundurkan diri.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan

nilai beda terhadap sesuatu (Nursalam, 2003).

Dalam penelitian ini variabelnya yaitu pengetahuan ibu post partum

tentang senam nifas.

3.5 Definisi Variabel

3.5.1 Definisi Konsep

3.5.1.1 Pengetahuan ialah merupakan hasil tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek

tertentu (Soekidjo, 2003).

3.5.1.2 Ibu adalah orang permpuan yang telah melahirkan seseorang,

untuk wanita yang telah bersuami (Tim Penyusun Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 2002).

3.5.1.3 Masa nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan

selesai sampai alat-alat kandung kembali seperti hamil 6-8

minggu (Rustam, 1998).


3.5.1.4 Senam nifas adalah mobilisasi dan gerakan-gerakan

sederhana yang dilakukan oleh ibu nifas supaya involusi

tubuh berjalan dengan baik dan otot-otot mendapat tonus

elestisitas dan fungsinya kembali (Rustam, 1998).

3.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik

yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut

(Nursalam, 2003).

Tabel 3.1 Definisi Operasional


Definisi
Variabel Parameter Alat Ukur Skala Skor
operasional
Pengetahuan Hasil dari tahu Pengetahuan ibu Angket Ordinal Baik
ibu Post yang terjadi Post Partum tentang (76-100%)
Partum setelah melalui senam nifas Cukup
tentang proses mengenai (56-75%)
senam nifas penginderaan pengertian, manfaat, Kurang baik
ibu Post tujuan, indikasi, (40-55%)
Partum tentang kontra indikasi dan Tidak baik
senam nifas cara melakukan (< 40%)
senam nifas

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian

3.6.1 Tempat

Penelitian dilakukan di RS Muhammadiyah Kota Kediri.

3.6.2 Waktu

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13-20 Juli 2008.


3.7 Tehnik Pengumpulan Data

3.7.1 Dilakukan langsung dengan menemui ibu nifas di ruang nifas.

3.7.2 Peneliti mengadakan pendekatan dan memberikan penjelasan kepada

calon responden dan dipersilahkan untuk mengisi persetujuan.

3.7.3 Peneliti memberikan penjelasan tentang cara mengisi angket kepada

responden dan dipersilahkan bertanya jika ada yang belum jelas.

3.7.4 Peneliti membagikan angket kepada responden.

3.7.5 Peneliti mempersilahkan kepada responden untuk mengisi angket.

Selama pengisian, peneliti berada di dekat responden.

3.7.6 Setelah semua pertanyaan diisi, angket ditarik kembali oleh peneliti,

dikumpulkan dan dilakukan pengumpulan ulang angket kemudian

ditabulasi, diprosentase dan dianalisis.

3.8 Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan adalah angket.

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataaan tertulis keada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2006 )

3.9 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dengan

menguraikan beberapa faktor didalam bentuk tabel, kemudian dihitung dan

dijumlahkan, selanjutnya diprosentase.


Dari data angket yang telah diteliti, dicek dan ditabulasikan dan diberi

skor :

1. Jawaban benar skor 1

2. Jawaban salah skor 0

Skor yang didapat setiap responden, dihitung dengan rumus :

A
P= x 100%
B

Keterangan :

P : Presentasi hasil
A : Jumlah benar
B : Jumlah soal

Setelah data terkumpul, dianalis secara deskriptif, hasil pengolahan data

berupa prosentase diinterpretasikan dengan kriteria kualitatif, maka hasil

penilaian akan menggambarkan pengetahuan ibu, yaitu :

- Pengetahuan baik : 76-100%

- Pengetahuan cukup : 56-75%

- Pengetahuan kurang : 40-55%

- Pengetahuan tidak baik : < 40%

(Arikunto, 1998)

3.10 Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyerahkan surat izin kepada

Direktur RS Muhammadiyah Kota Kediri. Setelah mendapat ijin, peneliti

melakukan penelitian dengan memperhatikan etika penelitian yang meliputi:


3.10.1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)

Lembar persetujuan diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan

agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian dan jika

responden bersedia, maka responden menandatangani lembar

persetujuan tersebut.

3.10.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Responden tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

persetujuan untuk dapat merahasiakan seluruh obyek penelitian

3.10.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Informasi yang diberikan oleh responden dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti.

(Nursalam, 2003)
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan penelitian

mengenai gambaran pengetahuan ibu post partum tentang senam nifas yang

dilaksanakan pada tanggal 13-20 Juli 2008 di RS Muhammadiyah Kota Kediri

dengan jumlah responden 11 orang dengan menggunakan data primer.

Pada bab ini akan disajikan tentang data umum dan khusus. Data umum

menyajikan tabel tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu post partum tentang

senam nifas. Sedangkan data khusus menyajikan variabel yang akan diteliti.

Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Data Umum

4.1.1.1 Karakteristik Tingkat Pendidikan

Karakteristik tingkat pendidikan ibu post partum di RS

Muhammadiyah Kota Kediri adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan responden

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)


1. SD 1 9,09
2. SMP 0 0
3. SMA / SMK 10 90,91
JUMLAH 11 100

33
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mayoritas

responden berpendidikan SMA / SMK yaitu sebanyak

90,91%.

4.1.1.2 Karakteristik Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Senam

Nifas

Karakteristik Pengetahuan Ibu Post Partum tentang

Senam Nifas di RS Muhammadiyah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Post


Partum tentang Senam Nifas.

No Kriteria Frekuensi Prosentase %


1. Baik 3 27,27
2. Cukup 8 72,73
3. Kurang 0 0
4. Tidak baik 0 0
JUMLAH 11 100

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa mayoritas

responden mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 8

responden (72,73%)
4.1.2 Data Khusus

4.1.2.1 Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Pengertian Senam

Nifas.

Berdasarkan hasil angket tentang pengetahuan ibu

post partum tentang pengertian senam nifas yang dibagikan

kepada responden didapatkan mayoritas berpengetahuan

baik yaitu sebanyak 8 responden (72,73%).

Untuk lebih rinci dapat dilihat dalam gambar diagram

pie berikut ini:

Baik 72.73
Kurang 18.18
Tidak baik 9,09%9.09
18,18%
Baik
Kurang
Tidak baik

72,73%

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Pengetahuan Ibu Post


Partum tentang Pengertian Senam Nifas di RS
Muhammadiyah Kota Kediri.

4.1.2.2 Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Manfaat Senam Nifas.

Berdasarkan hasil angket tentang pengetahuan ibu post

partum tentang manfaat senam nifas yang dibagikan kepada

responden didapatkan mayoritas berpengetahuan baik yaitu

sebanyak 6 responden (54,55%).


Untuk lebih rinci dapat dilihat dalam gambar diagram pie

berikut ini:

Baik 54.55
Cukup 45.45

45,45%

Baik
Cukup

54,55%

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Pengetahuan Ibu Post Partum


tentang Manfaat Senam Nifas di RS Muhammadiyah
Kota Kediri.

4.1.2.3 Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Tujuan Senam Nifas

Berdasarkan hasil angket tentang pengetahuan ibu post

partum tentang tujuan senam nifas yang dibagikan kepada

responden didapatkan sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu

sebanyak 7 responden (63,64%). Untuk lebih rinci dapat dilihat

dalam gambar diagram pie berikut ini:

Baik 27.27
9,09%
Cukup 63.64 27,27%
Tidak Baik 9.09

Baik
Cukup
63,64% Tidak Baik

Gambar 4.3 Diagram Distribusi Pengetahuan Ibu Post Partum


tentang Tujuan Senam Nifas di RS Muhammadiyah
Kota Kediri.
4.1.2.4 Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Indikasi dan Kontra Indikasi

Senam Nifas.

Berdasarkan hasil angket tentang pengetahuan ibu post

partum tentang indikasi dan kontra indikasi senam nifas yang

dibagikan kepada responden didapatkan sebagian besar

berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 7 responden (63,64%).

Untuk lebih rinci dapat dilihat dalam gambar diagram pie

berikut ini:

Cukup 27.27
9,09%
Kurang 63.64 27,27%
Cukup
Tidak baik 9.09
Kurang
Tidak baik

63,64%

Gambar 4.4 Diagram distribusi pengetahuan ibu post partum


tentang indikasi dan kontra indikasi senam nifas di
RS Muhammadiyah Kota Kediri.

4.1.2.5 Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Cara Senam Nifas

Berdasarkan hasil angket tentang pengetahuan ibu post

partum tentang cara senam nifas yang dibagikan kepada responden

didapatkan sebagian besar berpengetahuan baik yaitu sebanyak 6

responden (54,55%)
Untuk lebih rinci dapat dilihat dalam gambar diagram pie

berikut ini:

Baik 36.36
Cukup 54.55
9,09%
Kurang 9.09 Baik
36,36%
Cukup
Kurang
54,55%

Gambar 4.5. Diagram Distribusi Pengetahuan Ibu Post Partum


tentang Cara Senam Nifas di RS Muhammadiyah
Kota Kediri.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Senam Nifas


Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 11 responden

terdapat 8 responden (72,73%) memiliki pengetahuan cukup dan 3

responden (27,27%) memiliki pengetahuan baik. Responden

mempunyai pengetahuan mayoritas cukup baik (72,73%).

Kemungkinan responden tertarik dengan senam nifas, sehingga

mencari informasi tentang senam nifas baik melalui media massa,

elektronik, maupun orang lain. Selain itu mungkin senam nifas tidak

hanya diinformasikan oleh petugas kesehatan pada responden yang

sudah melahirkan tetapi juga pada responden yang dulu hamil

trimester III, sehingga responden tidak hanya mengetahui senam

hamil saja tetapi juga senam nifas, atau bisa juga karena sebagian

besar responden berpendidikan SMA.


Adanya informasi tentang senam nifas, ibu akan termotivasi

untuk melakukan senam nifas setelah melahirkan. Berbagai media

mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan

kepercayaan orang lain. Dalam menyampaikan informasi sebagai

tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang

berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya

informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif

baru bagi terbentuknya hal tersebut (Saifuddin Azwar, 2005).

Namun ternyata ada pengetahuan ibu post partum yang

sangat mencolok yaitu pengetahuan tentang indikasi dan kontra

indikasi yang didapatkan mayoritas mempunyai pengetahuan kurang

63,64%. Hal ini mungkin pengaruh faktor budaya, dimana 45,45%

responden ibu nifas dengan post SC takut untuk bergerak karena

takut jahitannya akan terbuka dan rasanya sakit sekali. Padahal ibu

post SC sudah boleh untuk melakukan gerak 8 jam setelah operasi

Caesar. Tertanamnya rasa takut dan larangan bergerak oleh orang

tuanya memungkinkan ibu post partum mempunyai pengetahuan

kurang. Hal ini sesuai dengan pendapat Syaifudin Azwar (2005)

bahwa kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai

pengaruh besar terhadap sikap kita.


4.2.2 Pengetahuan Ibu Post Partum tetang Pengertian Senam Nifas

Dari gambar 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar

pengetahuan ibu post partum tentang pengertian senam nifas

adalah baik yaitu 8 responden (72,73%). Hal ini mungkin sebagian

besar pendidikan responden adalah SMA (90,91%) sehingga

memungkinkan responden lebih mudah untuk menjelaskan kembali

apa yang dimaksud senam nifas serta mampu memahami dan

mengerti tentang senam nifas. Dalam penelitiannya, Mawaryanti

(2004) menyebutkan bahwa tingkat pendidikan responden yang

tinggi akan lebih mudah ia mengerti dan memahami informasi

yang didapatkan sehingga kemampuan dalam menjelaskan kembali

apa yang didapatkan telah terlatih. Menurut Gumiarti, dkk (2002)

tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi penerimaan dan

pemahaman terhadap suatu obyek atau materi yang di

manifestasikan dalam bentuk pengetahuan, semakin tinggi jenjang

pendidikan seseorang akan mempengaruhi tingkat penguasaan

terhadap materi yang ada.

Sedangkan sisanya 2 responden (18,18%) memiliki

pengetahuan kurang dan 1 responden (9,09%) memiliki

pengetahuan tidak baik. Hal ini kemungkinan responden belum

mengetahui secara pasti apa yang dimaksud senam nifas, sehingga

responden tidak bisa dengan baik menerapkan informasi yang telah

di dapat. Selain itu kurangnya pengalaman ibu post partum tentang


senam nifas baik dari pribadi maupun orang lain. Pada hal secara

tidak langsung dengan pengalaman akan menambah wawasan

seseorang. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo S. (2005)

bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang

lain.

4.2.3 Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Manfat Senam Nifas

Dari gambar 4.2 diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan

ibu post partum tentang manfaat senam nifas yaitu baik sebanyak 6

responden (54,55%). Sebagian besar responden berpengetahuan

baik ini mungkin karena mereka sudah mendengar dari tenaga

kesehatan melalui penyuluhan tentang senam nifas, ada juga yang

mengetahui dari media sebagai sarana komunikasi yang dibaca

atau dilihat baik dari media cetak maupun elektronik tentang

manfaat senam nifas. Hal ini sesuai menurut Notoatmodjo (2005)

bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan yang dimaksud dimana indra manusia yaitu indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, raba dan rasa. Sebagian

besar pengindraan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Karena banyaknya manfaat senam nifas diantaranya

adalah memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki tonus otot serta

memperbaiki juga memperkuat otot panggul

(http://www.ibudananak.com/indeks.php), maka ini akan membuat


ibu tertarik terhadap senam nifas dan ibu akan mencari informasi

tentang senam nifas yang memungkinkan pengetahuan ibu menjadi

cukup. Dimana ibu dapat menjelaskan manfaat beserta alasannya

yang dapat dilihat dari hasil jawaban responden pada sebagai

angket yang sebagian besar bisa menjawabnya dengan baik.

4.2.4 Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Tujuan Senam Nifas

Dari gambar 4.3 dapat diketahui bahwa pengetahuan

responden tentang tujuan senam nifas mayoritas berpengetahuan

cukup yaitu sebanyak 7 responden (63,64%). Responden

diharapkan mau untuk melakukan senam nifas, tetapi pada

kenyataannya responden tidak sempat untuk melakukan senam

nifas, mungkin karena responden disibukkan oleh bayinya.

Sehingga responden hanya mengetahui saja tanpa di pratekkan

yang memungkinkan pengetahuan responden menjadi cukup. Hal

ini mungkin juga kurangnya informasi dari petugas kesehatan

tentang tujuan senam nifas serta kurangnya kesadaran responden

untuk mencari informasi dari media massa, radio, elektronik

maupun orang lain. Bisa juga responden belum begitu bisa

memahami tujuan senam nifas secara benar meskipun ibu sudah

mendapatkan informasi dari segala pihak sehingga akan

menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai

baru yang dikenalkan. Menurut Notoatmojo (2003) memahami

diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar.


4.2.5 Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Indikasi dan Kontra Indikasi

Senam Nifas

Dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa pengetahuan

responden tentang indikasi dan kontra indikasi sebagian besar

memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 7 orang (63,64%).

Hal ini kemungkinan responden menganggap bahwa ibu post

partum yang memiliki luka jahitan akan terbuka jahitannya jika

bergerak bahkan ada juga orang tua yang melarang ibu post partum

untuk bergerak dan harus menuruti apa yang dikatakan oleh orang

tuanya, ini merupakan salah satu faktor budaya turun temurun yang

dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Mugkin juga karena faktor informasi yaitu berupa

penyuluhan kesehatan, hal ini didukung dari lapangan yang

menunjukkan bahwa penyuluhan tentang senam nifas masih

kurang jelas dan kurangnya informasi yang diterima oleh

responden, sehingga ibu menganggap bahwa semua ibu post

partum boleh melakukan senam nifas. Padahal ada ibu post partum

yang tidak boleh melakukan senam nifas yaitu ibu yang mengalami

kelainan seperti jantung, ginjal. Menurut Akhmad Sudrajat (2008)

lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

terhadap pembentukan dan perkembangan individu. Dimana dapat

membentuk pribadi seseorang, karena manusia hidup adalah

manusia yang berpikir dan serba ingin tahu dan coba-coba terhadap

segala hal apa yang tersedia di alam sekitarnya.


4.2.6 Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Cara Senam Nifas

Dari gambar 4.5 menunjukkan bahwa pengetahuan responden

tentang cara senam nifas mayoritas adalah berpengetahuan cukup

yaitu 6 responden (54,55%). Dimana responden diharapkan

melakukan senam nifas secara teratur setelah mengetahui tentang

senam nifas. Namun sebaliknya mungkin responden kurang rutin

untuk melakukan senam nifas atau bisa juga dari kebiasaan

responden yang dipengaruhi oleh ketimpangan antara anjuran

bidan dan kebudayaan dimana bidan menganjurkan ibu untuk

melakukan senam nifas untuk pemulihan tubuh, tetapi orang tua

melarang untuk melakukan hal tersebut karena takut jahitan akan

terbuka. Sehingga memungkinkan pengetahuan responden cukup.

Semakin sering responden melakukan senam nifas maka

pengetahuan responden tentang cara senam nifas akan lebih baik,

selain itu juga adanya informasi sumber media sebagai sarana

komunikasi yang dibaca atau dilihat, baik dari media cetak

maupun elektronik seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan

lain sebagainya

Dengan pengetahuan cukup, ibu diharapkan lebih mudah

dalam menyerap dan memahami hal-hal yang baru dan mampu

mengapliaksikan materi yang telah dipelajari pada situasi dan

kondisi yang diperlukan. Menurut Notoatmodjo (2003) aplikasi

diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Umum

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang

telah dilakukan secara umum pengetahuan ibu post partum di RS

Muhammadiyah Kota Kediri didapatkan hasil cukup yaitu 72,73%

5.1.2 Khusus

5.1.2.1 Pengetahuan ibu post partum tentang pengertian senam

nifas sebagian besar yaitu baik (72,73%).

5.1.2.2 Pengetahuan ibu post partum tentang manfaat senam nifas

sebagian besar yaitu baik (54,55%).

5.1.2.3 Pengetahuan ibu post partum tentang tujuan senam nifas

sebagian besar yaitu cukup (63,64%).

5.1.2.4 Pengetahuan ibu post partum tentang indikasi dan kontra

indikasi senam nifas sebagian besar yaitu kurang (63,64%).

5.1.2.5 Pengetahuan ibu post partum tentang cara senam nifas

sebagian besar yaitu cukup (54,55%).


5.2 Saran

5.2.1 Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan dapat meningkatkan peran dan fungsi pelayanan bagi

petugas kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan dan informasi

bagi masyarakat khususnya ibu post partum.

5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar atau

awal untuk penelitian selanjutnya, sehingga dapat lebih

dispesifikasikan batas-batas khususnya agar lebih jelas tingkat

pengetahuan ibu post partum tentang senam nifas.

5.2.3 Bagi Responden

Hendaknya ibu selalu menambah informasi dan pengetahuan

tentang senam nifas melalui media masa misalnya surat kabar,

televisi, dan dari petugas kesehatan atau bidan


DAFTAR PUSTAKA

Azwar Saifudin, 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :


Pustaka Pelajar Offset.

Boni, D. (2003). 40 Hari Pasca Persalinan. Jakarta : Puspa Swara

Bobak, Lowdermilk, Jensen (2005). Maternity Nursing (4th ed), Maria A& Piter I
(2004). (Alih Bahasa), Jakarta : EGC

Dedeh, K. (2006). Senam, Yuk, BU!. http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3?


diakses pada tanggal 3 April 2008

Gumiarti, Moh. Wildan dan Sugijanti. (2002). Hubungan antara Pendidikan


Umur Jumlah Anak dan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perkembangan
Motorik Pada Anak Usia 1-3 Tahun atau (Tolded) di Desa kemuning Lor
Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, Jurnal Kesehatan (The Journal of
Health) Vol. No. 1 hal. 1-54 Mei 2005. Malang : Politeknik Kesehatan
Malang.

Indah. (2006). Perawatan Tubuh Usai Melahirkan. http://inoenk.blogsome.com/


2006/05/17 diakses pada tanggal 3 April 2008

Mawaryanti, (2007). Pengetahuan Ibu Post SC tentang Mobilisasi Dini di Ruang


Sakura RSUD Dr. Soedomo Trenggalek.

Mellyna, H. (2003). Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta Puspa Swara

Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Rustam, M. (1998). Sinopsis Obstetri I. Jakarta. EGC

_________. (1998). Sinopsis Obstetri II. Jakarta. EGC

Sarwono, P. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Saworno

Salamah Ummu Hammah, (2003). Senam Nifas. www.AsySyariah.com diakses


pada tanggal 3 April 2008

Saifuddin, dkk. (2004). Buku Panduan Praktis Pelayanan Keseahatan Maternal


dan Neonatal. Jakarta : Yaysan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Soekidjo, N. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.


_________. (2002). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
__________. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Rineka Cipta.

__________. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Jakarta : PT


Rineka Cipta

Suharsimi, A. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :


PT Rineka Cipta

Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian. Jakarta : Alfabeta

Susanti, P. (2001). Pengaruh Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Pelaksanaan


Senam Nifas di Ruang Bersalin RSU USD Gambiran Kediri.

Tim Penyusun Kamus Pusat. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.

Suster Nada. (2007). Senam Nifas. http://susternada.blogspot.com/2007/07/senam-


nifas.html. diakses tanggal 3 April 2008.

http://www.anak dan keluarga.blog.com diakses pada tanggal 9 April 2008

http://www.ibu dan anak.com/indek.php diakses pada tanggal 3 April 2008

http://www.wordpress.com/2008/02.Bimbingan dan konseling diakses pada


tanggal 25 Juli 2008
Lampiran 2

INFORMASI PENELITIAN

Dengan ini saya :

Nama : Mualimatul Hasanah


NIM : 0502200023
Institusi : Politeknik Kesehatan Malang
Jurusan Kebidanan Program Studi Kebidanan Kediri

Akan melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Post

Partum Tentang Senam Nifas di RS Muhammadiyah Kota Kediri. Adapun tujuan

dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu post partum

tentang senam nifas di RS Muhammadiyah Kota Kediri.

Untuk keperluan di atas saya mohon kesediaan saudara untuk ikut berpersan

serta dalam penelitian ini dengan cara mengisi angket yang telah disediakan.

Demikian informasi penelitian ini atas partisipasi responden kami ucapkan

terima kasih.

Kediri, Juli 2008

Peneliti

Mualimatul Hasanah
0502200023
Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bersedia berperan serta

dalam penelitian yang dilakukan oleh :

Nama : Mualimatul Hasanah

NIM : 0502200023

Judul : “Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Senam

Nifas di RS Muhammadiyah Kota Kediri”

Oleh karena itu saya bersedia mengisi angket yang telah disediakan. Saya

mengetahui bahwa peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas saya dan

menggunakan data yang diperoleh hanya untuk kepentingan penelitian semata.

Demikian pernyataan ini saya buat secara sukarela dan tidak ada unsur

paksaan dari pihak manapun.

Kediri, Juli 2008


Responden

(.............................)
Lampiran 4

KISI – KISI ANGKET


GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM
TENTANG SENAM NIFAS

No Variabel Sub variable No. soal Kunci jawaban

1 Pengetahuan ibu post - Pengertian 1, 2 A, A,

partum tentang senam - Manfaat 3, 4, 5, 6 A, B, B, B

nifas - Tujuan 7, 8, 9 C, A, C

- Indikasi dan 10, 11, 12, 13 A, A, A, C

Kontra indikasi

- Cara 14, 15, 16, 17, 18, C, A, A, A, A, A, A

19, 20
Lampiran 5

ANGKET

JUDUL : GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM


TENTANG SENAM NIFAS

Tanggal pengisian : (diisi oleh petugas)


Kode pengisian : (diisi oleh petugas)
Tanda tangan :
Pendidikan terakhir :

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut Anda paling benar!

1. Senam nifas adalah……


a. gerakan- gerakan sederhana yang dilakukan oleh ibu setelah melahirkan.
b. gerakan- gerakan sederhana yang dilakukan oleh ibu
c. gerakan-gerakan sederhana yang dilakukan oleh ibu hamil.

2. Senam yang dilakukan ibu-ibu setelah melahirkan setelah keadaan tubuhnya


pulih kembali disebut …
a. senam nifas.
b. senam aerobik
c senam pagi

3. Senam nifas akan membantu:


a. memperbaiki peredaran darah.
b. mengendorkan otot pinggul
c. meningkatkan gairah seksual.

4. Dengan senam nifas, tubuh akan………..


a. menjadi lelah.
b. menjadi lebih baik.
c. menjadi tambah sakit

5. Melakukan senam nifas sejak awal membuat tubuh menjadi :


a. lelah
b. baik
c. lemas

6. Manfaat senam nifas adalah ….


a. lelah
b. mengencangkan otot perut
c. pusing
7. Tujuan senam nifas adalah, kecuali…
a. menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki
b. membantu memperlancar ASI.
c. mengencangkan otot perut.

8. Dengan senam nifas tubuh menjadi …


a. ramping
b. gemuk
c. kurus

9. Tujuan senam nifas adalah….


a. tubuh kencang
b. tubuh semampai
c. mepertahankan postur tubuh yang baik

10. Orang yang boleh melakukan senam nifas adalah…


a. ibu nifas.
b. ibu dengan penyakit kencing manis
c. ibu melahirkan

11. Ibu yang tidak boleh melakukan senam nifas adalah…


a. ibu yang mempunyai sakit jantung.
b. ibu yang melahirkan secara normal
c. semua benar

12. Senam nifas dapat dilakukan:


a. 6 jam setelah melahirkan
b. 12 jam setelah melahirkan
c. semua benar

13. Jika ibu mengalami komplikasi dalam persalinan, apakah ibu boleh melakukan
senam nifas?
a. tidak
b. boleh
c. sesuai dengan saran dokter

14. Dalam latihan pernafasan, hal- hal yang harus dilakukan adalah...
a. mengeluarkan nafas dari mulut
b. menarik nafas dari hidung
c. semua benar

15. Dalam latihan otot perut, sikap yang harus dilakukan oleh ibu adalah...
a. tidur terlentang dengan satu bantal, dua lutut di bengkokkan setengah
tinggi, telapak kaki rata pada kasur
b. tidur terlentang kaki lurus
c. tidur tengkurap
16. Sikap ibu dalam latihan gerak pergelangan kaki adalah...
a. tidur terlentang dengan satu bantal, kedua lutut lurus
b. tidur terlentang lutut di tekuk
c. tidur dengan kaki diangkat

17. Senam yang dilakukan setelah 6 jam melahirkan biasa disebut dengan…
a. senam nifas dini
b. senam aerobik
c. semua benar

18. Sikap latihan I dalam latihan otot adalah ….


a. duduk tegak/berdiri, kedua tangan saling berpegangan pada lengan bawah
bawah dekat siku, angkat siku sejajar bahu
b. Berdiri dengan kedua tangan di belakang punggung
c. Pakaian di longgarkan dan tidur terlentang dengan satu bantal

19. Senam nifas harus dilakukan secara…


a. teratur
b. semaunya sendiri
c. semua benar

20. Latihan untuk mengembalikan perut ke bentuk dan tempat semula dapat
dilakukan:
a. 1 x setiap hari sampai tertidur
b. 2 x setiap hari
c. 1 x setiap minggu
Lampiran 6

KUNCI JAWABAN ANGKET

NO. SOAL JAWABAN


1 A
2 A
3 A
4 B
5 B
6 B
7 C
8 A
9 C
10 A
11 A
12 A
13 C
14 C
15 A
16 A
17 A
18 A
19 A
20 A
Lampiran 7
Data Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Senam Nifas
Tabulasi Jawaban Responden

Kode No. Soal dan Skor Prosentase


Skor Kriteria
responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 (%)
01 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14 70 C
02 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 14 70 C
03 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 16 80 B
04 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14 70 C
05 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 15 75 C
06 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 14 70 C
07 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16 80 B
08 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 13 65 C
09 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 B
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 14 70 C
11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 14 70 C
Lampiran 8

Tabulasi Frekuensi Hasil Penelitian

1. Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)


SD 1 9,09
SMP 0 0
SMA 10 90,91
Jumlah 11 100

2. Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Senam Nifas

Kriteria Frekuensi Prosentase (%)


Baik 3 27,27
Cukup 8 72,73
Kurang 0 0
Tidak baik 0 0
Jumlah 11 100

3. Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Pengertian Senam Nifas.

Kriteria Frekuensi Prosentase (%)


Baik 8 72,73
Cukup 0 0
Kurang 2 18,18
Tidak baik 1 9,09
Jumlah 11 100

4. Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Manfaat Senam Nifas

Kriteria Frekuensi Prosentase (%)


Baik 6 54,55
Cukup 5 45,45
Kurang 0 0
Tidak baik 0 0
Jumlah 11 100
5. Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Tujuan Senam Nifas

Kriteria Frekuensi Prosentase (%)


Baik 3 27,27
Cukup 7 63,64
Kurang 0 0
Tidak baik 1 9,09
Jumlah 11 100

6. Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Indikasi dan Kontra Indikasi Senam

Nifas

Kriteria Frekuensi Prosentase (%)


Baik 0 0
Cukup 3 27,27
Kurang 7 63,64
Tidak baik 1 9,09
Jumlah 11 100

7. Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Cara Senam Nifas

Kriteria Frekuensi Prosentase (%)


Baik 4 36,36
Cukup 6 54,55
Kurang 1 9,09
Tidak baik 0 0
Jumlah 11 100
Lampiran 9
Lampiran 1
JADWAL PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Bulan
No Kegiatan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
2 Januari s/d 25
1. Penyusunan (sosialisasi) KTI
Februari
2. Pengajuan judul KTI 4
3. ACC Judul KTI oleh Pembimbing 8
4. Penyusunan Proposal KTI 31 Maret s/d 17 April
5. ACC Proposal KTI oleh Pembimbing 29
6. Pengumpulan Proposal KTI 29
7. Ujian Proposal KTI 30
8. Pengumuman Kelulusan Ujian Proposal KTI 31
9. Revisi Proposal KTI 31 April s/d 2 Mei
10. Pengumpulan Proposal KTI 2
11. Pengambilan Data Penelitian 13-20
12. Penyusunan Hasil Penelitian 21 Juli s/d 4 Agustus
13. Pengumpulan KTI 4
14. Pelaksanaan Ujian Sidang KTI 6 s/d 8
15. Revisi Hasil KTI 8 s/d 20
16. Yudisium 21
BERITA ACARA PERBAIKAN PROPOSAL KTI

Nama : Mualimatul Hasanah


NIM : 0502200023
Judul KTI : GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM
TENTANG SENAM NIFAS DI RSIA ACHMAD DAHLAN
RS MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI

Pembimbing I : KOEKOEH HARDJITO, S.Kep.Ners, M.Kes.


Pembimbing II : P.H. WAHJURINI, S.Pd.
Tanggal Ujian : 22 April 2008

Nama Dosen Tanda


No Usulan Perbaikan Keterangan
Penguji Tangan
1 Ribut Eko
Wijayanti, SP,
SST.M,Kes

2. Shinta Kristianti,
S.SiT

Anda mungkin juga menyukai