1. Hiperemesis gravidarum
Mual dan muntah merupakan gejala yang
wajar dan sering terjadi pada ibu hamil
pada trimester I, mual dan muntah sering
terjadi pada pagi hari tapi kadang juga
terjadi sepanjang hari.
b. Perdarahan
1. Abortus
Perdarahan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 22
mingu dengan gejala-gejala perdarahan, kaku perut,
keluarnya sebahagian atau seluruh hasil konsepsi,
servix berdelatasi atau uterus mengecil dari
seharusnya.
2. Kehamilan Ektopik Terganggu
Terjadi perdarahan pada wanita yang selama hamilnya
mengalami anemi, dan mengalami nyeri perut yang tidak
biasa
3. Mola Hidatidosa,
Merupakan suatu kehamilan yang berkembang secara tidak
wajar dimana tidak ditemukan nya janin, secara
makroskopis molahidatidosa dikenal sebagai gelembung –
gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih
dengan ukuran bervariasi.
c. Anemia
Anemia dalam kehamilan kurang aik bagi
ibu baik dalam kehamilan, persalinan ,dan
nifas dan ada masa selanjutnya, karena
berbagai penyulit dapat timbul karena
nya.
Kelainan – kelainan dan komplikasi
dan penyulit kehamilan pada
trimester II dan III
a. Letak janin
Letak janin yang tidak pada posisi yang normal
akan dapat menimbulkan penyulit bagi ibu pada
saat persalinan
b. Hipertensi
Hipertensi dalam kehamilan adalah hal yang
serius yang terjadi pada trimester II dan III ,
c. Ketuban Pecah Dini
pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda
persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi
inpartu, sebahagian besar KPD ini terjadi pada
kehamilan diatas 37 minggu sedangkan dibawah 36
minggu jarang terjadi.
d. Gerak anak yang kurang
Ibu merasakan gerakan bayinya antara 20 minggu
sampai 24 minggu di mana ibu merasakan gerakan
janinnya 3 X dalam periode 3 jam. Gerakan ini akan
lebih terasa bila ibu dalam posisi berbaring atau
istirahat
e. Kehamilan lewat waktu
Kehamilan yang terjadi melewati 294 hari atau 42
minggu
F. Kehamilan ganda
• Pada kehamilan ganda dapat menyebabkan
komplikasi yang dapat terjadi pada trimester II
atau III yaitu :
• Persalinan prematur
• Hidramnion
• Preeklamsi – Eklampsi
• Kelainn letak
• Plasnta previa /sulosio plasenta
• Gangguanpertumbuhan janin
g. Badan panas
Ibu mengalami peningkatan suhu badan diatas
38 C, diamana menunjukan bahwa ibu
mengalami gejala infeksi dan adanya sesuatu
yang dapat membahayakan kehamilanya.
• Cairan amnion
Keluarnya cairan yang bercampur mekonium,
darah dan berbau menunjukan adanya infeksi
• Urine
Volume urine yang sedikit dapat menyebabkan
ibu mengalami dehidrasi yang tentu akan
berpengaruh pada proses persalinannya.
Kelainan – kelainan dan komplikasi
dan penyulit kehamilan pada kala II
1. Plasenta previa
Adalah keadaan dimana implantasi plasenta terletak pada
atau dekat servix. Dan ini akan menghambat prose persalinan.
2. Solusio Plasenta
Adalah suatu keadaan lepasnya plasenta sebelum janin lahir
dari uterus. Pada kasus sulosio plsenta harus diwaspadai
terjadinya perdarahan pascasalin.
3. Trauma persalinan
Trauma persalinan pada yang lalu dapat membuat sebagai
penghambat dalam proses persalinan
4. Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahir dapat terjadinya nya perdarahan hingga
menghambat proses persalinan
5. Masalah pembekuan darah
6. Jeratan tali pusat
7. Retensi tali pusat
Kelainan – kelainan dan komplikasi
dan penyulit kehamilan pada
kala III
1. Atonia uteri
Dimana uterus gagal berkontraksi dengan baik setelah
persalinan
2. Retensio plasenta
Apabila plasenta belum lahir setengah jam setelah janin
lahir. Dapat terjadi karna plasenta belum lepas dari
dinding uterus atau plasenta sudah lepas tapi tidak ada
usaha untuk melepaskannya.
3. Inversio Plasenta
Adalah bagian atas uterus masuk ke dalam kavum uteri,
sehingga fundus uteri sebelah dalam menonjol ke dalam
cavum uteri.
Pada masa nifas
1. Kelainan – kelainan dan komplikasi dan penyulit
pada kala IV
• Adanya perdarahan karena
• Luka jalan lahir
• Atonia uteri
• Demam