Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UPAYA PEMBIASAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS)


PADA ANAK DENGAN CERITA BONEKA

Disusun oleh:
Ns. Aprilia Nuryanti, M. Kep.
Ns. Rahayu Setyaningsih, M.Kes.

POLITEKNIK INSAN HUSADA SURAKARTA TAHUN 2022

1
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul : Upaya Pembiasaan Cuci Tangan Pakai


Sabun (CTPS) pada Anak dengan Cerita Boneka
2. Ketua :
a. Nama : Aprilia Nuryanti, S.Kep., Ns., M.Kep.
b. NIM : 12345
c. Bidang keahlian 3. : Keperawatan
Anggota I:
a. Nama : Aprilia Nuryanti, S.Kep., Ns., M.Kep.
b. NIM : 12345
c. Bidang keahlian : Keperawatan
4. Anggota II (mahasiswa)
a. Nama : Therresia Agnes Lawryna
b. NIM : 21.2.008
5. Anggota III (mahasiswa) :
a. Nama : Dewa Gede Aginta Putra Adiatmika
b. NIM : 21.2.002
6. Waktu Kegiatan : 1 hari
7. Bentuk/ Sifat Kegiatan : Terstruktur
8. Biaya yang diperlukan atas sumber : Rp. 3.000.000,-

Surakarta, 05 Mei 2022

Dosen pembimbing Ketua pelaksana

(Tatik Trisnowati, S.Kep,Ns.M.Kes) (Aprilia Nuryanti, S.Kep., Ns., M.Kep.)


NIP: 0612077601 NIM: 1112048403

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................


1
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................................................
2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3
IDENTITAS KETUA PENGUSUL ......................................................................................... 4
IDENTITAS USULAN .............................................................................................................
5 RINGKASAN ...........................................................................................................................
6
I. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 7
II. SOLUSI PERMASALAHAN ......................................................................................... 8
III. METODE PELAKSANAAN ........................................................................................ 10
A. Metode
Pelaksanaan ...................................................................................................... 10
B. Pemateri/
Narasumber ................................................................................................... 11 C.
Sasaran .......................................................................................................................
.... 12
D. Tempat ........................................................................................................................... 12
E. Waktu ............................................................................................................................. 12
IV. ANGGARAN ................................................................................................................ 12
VI. JADWAL ....................................................................................................................... 13
VII. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 14
VIII. PETA LOKASI .............................................................................................................. 15
IDENTITAS KETUA PENGUSUL
Biodata Diri Ketua Pengusul
Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ns. Aprilia Nuryanti, M.Kep.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 1042.A4.08
5 NIDN 1112048403
6 ID Google Scholar 6ubg8KcAAAAJ
7 Akun SINTA 6001359
8 Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 12 April 1984
9 E-mail aprilnuryanti@gmail.com
10 Nomor Telepon/HP 082250071980
11 Mata Kuliah yang diampu Keperawatan Jiwa
Metodologi Keperawatan
Anatomi dan Fisiologi
Adult Learning

Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Gadjah Mada UniversitasAirlangga

3
Bidang Ilmu Keperawatan Keperawatan
Tahun Masuk - Lulus 2002-2008 2014-2016
IPK 3,53 3,93
Judul Skripsi, Tesis/ Gambaran Fungsi Afektif dan Pengembangan Instrumen Penilaian
Disertasi Perawatan Kesehatan Keluarga Kinerja Perawat Pelaksana berbasis
Lansia di PSTW Budhi Luhur Web di Ruang Rawat Inap
Nama Pembimbing/ Purwanto, S.Kp., M.Kes Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)
Promotor

Riwayat Pekerjaan
Tahun Instansi Jabatan
2008-2010 Akademi Keperawatan PPNI Surakarta Dosen Tetap
Feb.2011-Feb. 2020 STIKES Dirgahayu Samarinda Dosen Tetap
April 2021-Sekarang Politeknik Insan Husada Surakarta Dosen Tetap

Demikian data diri ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Surakarta, September 2021

Yang membuat pernyataan

Ns. Aprilia Nuryanti, M.Kep.


IDENTITAS USULAN

Judul
: Upaya Pembiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada Anak
dengan Cerita Boneka

Tahun Usulan : 2022

Biaya : Rp. 3.000.000

Total Biaya : Rp. 3.000.000

Target Capaian : Anak-anak usia pra-sekolah sampai dengan anak usia sekolah di
komunitas khusus sekolah minggu di Gereja Sidang Jemaat Allah Kristus Raja Jaten,
Kabupaten Karanganyar

4
RINGKASAN

Sumbangsih kelompok usia anak pra sekolah dan sekolah terhadap potret demografi di
Indonesia, di Jawa Tengah, dan di Kabupaten Karanganyar menuntut perhatian dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan mereka. Perilaku disebut sebagai salah satu penentu yang
utama terhadap derajat kesehatan masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) salah
satu upaya meningkatkan derajat kesehatan anak-anak yang hidup di tatanan rumah tangga
maupun sekolah. Penyakit kecacingan, diare, sakit kulit, sakit gigi dan gizi buruk adalah
dampak PHBS yang rendah. Kebutuhan edukasi sangat diperlukan. Tujuan kegiatan adalah
mengajarkan pada anak tentang PHBS cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan cara
sederhana. Metode edukasi adalah dengan cerita menggunakan boneka dan demonstrasi.
Sasaran kegiatan adalah anak usia 3 sampai 12 tahun beserta orang tua yang mendampingi.

5
Pelaksana kegiatan adalah dosen dan mahasiswa dari Politeknik Insan Husada Surakarta
berjumlah 4 orang. Lokasi target bertempat di gereja sidang jemaat Allah Kristus Raja Jaten.

I. PENDAHULUAN
A. Analisa Situasi
Data Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Karanganyar menurut usia menunjukkan
jumlah anak berusia 5-14 tahun adalah 136.695 jiwa (Badan Pusat Statistik Kabupaten
Karanganyar, 2022). Jumlah tersebut tentunya harus diperhitungkan sebagai asset bangsa
yang harus dijaga dan ditingkatkan derajat kesehatannya. Setiap tahun sebanyak 1,7 juta anak.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2015, sekitar 520 ribu Balita
meninggal dalam setahun. Perilaku merupakan salah satu faktor penentu utama derajat
kesehatan. Anak usia 0-4 tahun masih tergantung penuh pada orang tua dan orang dewasa di
sekitarnya dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri mereka. Usia anak 5-9 tahun lebih
besar sehingga dapat diberikan pengetahuan dan pendampingan untuk melakukan perilaku
hidup bersih dan sehat secara mandiri maupun dengan pengarahan. Derajat kesehatan
merupakan salah satu unsur penentu dalam upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia

6
(IPM) bangsa Indonesia. Sementara itu, derajat kesehatan tidak hanya ditentukan oleh
pelayanan kesehatan, tetapi yang lebih dominan justru adalah kondisi lingkungan dan
perilaku masyarakat (Kementrian Kesehatan RI, 2011).
Perilaku hidup bersih dan sehat atau disingkat dengan PHBS merupakan salah satu
upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan. PHBS tidak hanya dilaksanakan di tingkat
rumah tangga namun juga di tatanan institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan
tatanan fasilitas kesehatan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang
menjadikan seseorang keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

B. Permasalahan Mitra
Berdasarkan data dari Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) 2010
menunjukkan persentase rumah tangga yang memenuhi kriteria Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dengan kategori baik secara rata-rata nasional hanya 35,7 persen. Sedangkan
persentase penduduk yang berperilaku benar dalam CTPS secara rata-rata nasional hanya
24,5 persen (Hasanah, U. dan Mahardika, D.R., 2020). Tantangan dan hambatan untuk
mensosialisasikan CTPS Belum lagi dipengaruhi oleh sosial, budaya, geografi, dan
pendidikan (Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, 2017).

Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, tetapi hal ini terbukti tidak efektif
dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan CTPS. Saat beraktivitas sehari-hari, akan
sulit bagi tangan untuk menghindari virus, bakteri, atau kuman. Penyebabnya, mata tidak
mampu melihat virusnya langsung, sehingga mencuci tangan adalah langkah terbaik untuk
menghindari tertular penyakit. Menggunakan sabun dalam mencuci tangan sebenarnya
menyebabkan orang harus mengalokasikan waktunya lebih banyak saat mencuci tangan,
tetapi penggunaan sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan
terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya. Di dalam lemak dan
kotoran yang menempel inilah kuman penyakit hidup. Tangan merupakan pembawa utama
kuman penyakit, oleh karena itu sangat penting untuk diketahui dan diingat bahwa perilaku
cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sehat yang sangat efektif untuk mencegah
penyebaran berbagai penyakit menular (Hasanah, U. dan Mahardika, D.R., 2020).

7
II. SOLUSI PERMASALAHAN

Pandemi virus corona (Covid 19) saat ini telah melanda berbagai negara di belahan dunia.
Hingga saat ini belum ada vaksin ataupun obat yang terbukti efektif dalam mengobati
penyakit tersebut. Badan Kesehatan Dunia atau WHO serta Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Amerika Serika atau CDC pun mengeluarkan imbauan mengenai hal
yang harus dilakukan dalam mencegah corona jenis baru ini. Upaya yang bisa dilakukan
adalah melakukan berbagai upaya pencegahan, salah satunya adalah mencuci tangan
menggunakan sabun atau yang sering kita dengar dengan istilah CTPS (Cuci Tangan Pakai
Sabun).
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan
memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun (CTPS) dikenal juga sebagai
salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi
agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang
lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan
permukaanpermukaan lain seperti handuk, gelas).
Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan
tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci
dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar
bahwa dirinya sedang ditularkan. Tangan tersebut selanjutnya menjadi perantara dalam
penularan penyakit.
CPTS adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah sedikitnya 10 penyakit
seperti diare, masalah saluran napas, disentri, iritasi kulit, biang keringat, radang tenggorokan,
mata merah, jerawat, bau badan dan tifus. Mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan
risiko diare hingga 47 persen. Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik
itu sabun (mandi) biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun antiseptik/ anti
bakteri sering kali dipromosikan lebih banyak pada public (Hasanah, U. dan Mahardika, D.R.,
2020).
Cuci tangan memakai sabun terlihat sepele namun untuk di daerah terpencil itu sangat
penting. Di daerah terpencil, kasus diare masih tinggi. Karenanya, pemerintah dalam hal ini
Kemenkes terus mensosialisasikan pentingnya cuci tangan untuk mencegah diare dan
kematian pada anak (Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, 2017). Setiap
tanggal 15 Oktober selalu diperingati sebagai Global Handwashing Day (Hari Cuci Tangan
Sedunia). Cuci tangan terdengar sangat sederhana, namun sebenarnya punya manfaat yang
8
sangat penting untuk kesehatan. Diperlukan edukasi untuk anak-anak dan juga seluruh
keluarga agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Cuci tangan yang paling baik dan yang
paling ampuh yaitu dengan menggunakan sabun dan air mengalir, karena dapat membunuh
kuman ataupun penyakit yang dapat ditularkan oleh tangan kita. Salah satu upaya dari semua
profesi kesehatan di dunia mengakui bahwa cuci tangan dengan sabun/antiseptik dapat
memutus mata rantai infeksi serta membunuh kuman penyakit sehingga rantai penularan
infeksi bisa dicegah. Waktu yang paling utama dalam mencuci tangan yaitu harus sesering
mungkin seperti setiap habis menyentuh permukaan apapun, setelah beraktivitas atau setiap
keluar rumah, serta sebelum dan setelah makan, maka kita wajib mencuci tangan. Apabila
kita sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun/hand sanitizer, akan menimbulkan
efek tangan menjadi kering. Salah satu cara mencegah tangan menjadi kering yaitu dengan
menggunakan moisturizer atau pelembap kulit saat sebelum tidur. Dan Saat ini sudah ada
hand sanitizer yang sudah mengandung moisturizer. Sejak pandemi Covid-19, perilaku
masyarakat sudah banyak yang melakukan kebersihan tangan. Beberapa area yang awalnya
tidak ada akses kebersihaan cuci tangan, saat ini hampir seluruh fasilitas umum sudah
dilengkapi tempat cuci tangan (sabun cuci tangan dan air mengalir). Semoga dengan
kebiasaan mencuci tangan secara rutin, pandemi Covid-19 akan segera berakhir (Kurniati,
2021).

III. METODE PELAKSANAAN

a. Metode Pelaksanaan
Laporan kegiatan pengabdian masyarakat tentang edukasi CTPS di MI As’adiyah
Palopo menuliskan bahwa Pendidikan Kesehatan (PENKES) diberikan kepada anak dengan
tujuan meningkatkan kebiasan hidup sehat sehingga dapat dipertanggung jawabkan pada diri
sendiri dan lingkungannya juga ikut serta pada kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan
(Mardhianti, 2013), (Rindafit, 2015). Tujuan pelaksanaan pendidikan kesehatan adalah
memberikan informasi mengenai prinsip hidup sehat, menumbuhkan sikap dan perilaku hidup
sehat serta membentuk kebiasaan untuk hidup sehat (Fitriani, 2011 dikutip oleh Apriany,
2012), (Juliawan, Mirayanti, & Parwati, 2019). Kegiatan simulasi Cuci tangan Pakai Sabun
(CTPS) adalah serangkaian kegiatan berisi praktik tentang cara melakukan cuci tangan yang
baik dan benar memakai sabun. Melalui kegiatan simulasi ini anak sekolah dapat memperoleh
pengetahuan dan teknik cuci tangan yang benar. Simulasi ini diharapkan dapat menekan
angka kejadian penyakit pada anak sekolah seperti diare dan kecacingan akibat bakteri yang

9
masuk kedalam tubuh ketika anak tidak mencuci tangan (Angelia, Novita sary, & Handayani,
2019, (Tulak, Ramadhan, & Musrifah, 2020).
Metode penyampaian pesan pendidikan kesehatan harus dipertimbangan dengan usia
anak. Bahasa merupakan salah satu media yang digunakan banyak orang untuk bisa saling
berinteraksi dengan sesama dan juga bentuk komunikasi yang paling efektif. Salah satu
metode yang bisa digunakan untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak yaitu metode
bercerita. Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak
TK dengan membawakan cerita yang berisi nilai-nilai perjuangan, keagamaan, moral, sosial,
dan lain-lain baik secara lisan maupun non lisan. Agar kegiatan bercerita dapat menarik fokus
anak untuk mendengarkan, maka media boneka tangan dapat digunakan untuk dapat menarik
minat anak untuk bisa antusias, senang, dan perhatian dalam mendengarkan guru (Firdaus,
2019). Kemampuan berbicara pada anak usia dini juga dapat ditingkatkan dengan alat peraga
boneka tangan (Ramadhani & Simatupang, 2016).

Kegiatan yang akan dilakukan meliputi:


1. Bercerita dengan boneka tangan tentang pentingnya kebersihan tangan
2. Penyuluhan/ pendidikan kesehatan tentang CTPS
3. Simulasi CTPS dengan bernyanyi dan mencuci tangan
Seluruh rangkaian kegiatan yang akan dilakukan pada skema pengabdian masyarakat pada
anak usia pra sekolah dan sekolah tergambar dalam skema di bawah.
Skema kegiatan dilakukan terstruktur dan terjadwal. Alur kegiatan sebagai berikut:
Tahap Awal Tahap Pelaksanaan
Tahap Akhir

• Survei lokasi • Pengembangan materi • Evaluasi


• Mengidentifikasi penyuluhan • Rencana Tindak permasalahan • Pengembangan metode
Lanjut
• Menentukan struktur • Pelaksanaan penyuluhan: boneka • Pelaporan kegiatan dan jadwal tangan dan
simulasi CTPS • Publikasi Hasil

Gambar 1. Bagan Alur Kegiatan

10
b. Pemateri/ Narasumber
Pemberi materi adalah dosen yang berpengalaman sedikitnya 10 tahun mengajar di
bidang kesehatan khususnya keperawatan. Pengusul memiliki pengalaman sebelumnya dalam
penyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada topik kesehatan anak.
Mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dengan aktif
berperan dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan.

Tabel 1. Pembagian tugas tim penyusun kegiatan


No Jabatan Tugas
1 Ketua pengusul 1. Berdiskusi dengan pemangku kepentingan pihak mitra
mengenail data awal dan permasalahan kesehatan
2. Bersama dengan pihak mitra menyusun skema dan jadwal
kegiatan
3. Berkoordinasi dengan anggota 1 untuk mengembangkan
materi pembelajaran sesuai kebutuhan mitra
4. Melakukan penyuluhan
5. Melakukan rencana tindak lanjut kegiatan bersama pihak
mitra
6. Membuat laporan pertanggungjwaban
2 Anggota 1 1. Bersama dengan ketua pengusul mengembangkan materi
penyuluhan yang dibutuhkan
2. Menyiapkan instrument penilaian
3. Menganalisis hasil kegiatan
4. Menyiapkan administrasi kegiatan
5. membantu ketua menyusun laporan kegiatan

11
No Jabatan Tugas
3 Anggota 2 dan 1. Bersama dengan ketua dan anggota pengusul memberikan
penyuluhan sesuai dengan topik yang diberikan
Anggota 3
2. Berperan sebagai moderator dalam kegiatan
3. Membantu anggota pengusul 2 menyiapkan berkas
IV.
administrasi, laporan dan berkas lainnya

c. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah anak usia pra sekolah (3-5 tahun) dan anak sekolah
(612 tahun) yang ada di komunitas khusus sekolah minggu gereja sidang jemaat Allah
Kristus Raja di Jaten, kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

d. Tempat
Lokasi kegiatan: ruang pertemuan/ ibadah gereja sidang jemaat Allah (GSJA) Kristus
Raja di Jaten, kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Alamat: Jalan Solo-Tawangmangu,
Dusun Tegal. Desa Jaten, Kelurahan Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar,
Jawa Tengah.

e. Waktu
Kegiatan berlangsung selama satu hari dengan alokasi waktu sekitar 45-60 menit.

D.
ANGGARAN
Biaya
Sewa

A. Honorarium
Honor Honor/Jam Frekuensi Minggu Honor per
(Rp.) tahun
1. Pelaksana 1 50.000 1 12 600.000
2. Pelaksana 2 50.000 1 12 600.000
3. Pelaksana 3 50.000 1 2 100.000
4. Pelaksana 4 50.000 1 2 100.000
subTotal 1.300.000
B. Bahan Habis Pakai
1. Alat tulis kantor 150.000 1 paket 150.000
2. Pencetakan Laporan 100.000 1 paket 100.000
3. Pulsa data 100.000 1 paket 600.000
4. Snack box 10.000 30 300.000
subTotal 1.150.000
C. Biaya Perjalanan
1. Perjalanan 100.000 1 1 100.000
subTotal 100.000
1. Sewa ruangan + LCD 100.000 1 1 100.000 2. Publish jurnal 350.000 1 1 350.000
subTotal 450.000
TOTAL 3.000.000
V. JADWAL
Berikut ini adalah usulan kegiatan yang akan dilakukan tergambar dalam tabel 2 berikut.

12
Tabel 2. Usulan Kegiatan dan Jadwal Kegiatan
Kegiatan Mei Juni Juli

I II III IV I II III IV V I II III IV


Survei lokasi

Identifikasi masalah

Menentukan struktur dan


jadwal kegiatan
Pengembangan materi

Pengembangan metode

Pelaksanaan Penyuluhan

Evaluasi kegiatan

Rencana Tindak lanjut

Pelaporan

Publikasi

13
VI. DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar. (2022). Jumlah Penduduk menurut Kelompok
Umur dan Jenis Kelamin (Jiwa), 2019-2021. Karanganyar: Badan Pusat Statistik
Kabupaten Karanganyar.
Cahyani, K. O., Agushybana, F., & Nugroho, R. D. (2021). Hubungan Pola Komunikasi
ORang Tua Asuh dengan Pengetahuan dan Sikap Kesehatan Reproduksi Remaja Panti
Asuhan Kabupaten Klaten Tahun 2020. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 12(1), 15-25.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI. (2017, Oktober 16). Cuci Tangan
Pakai Sabun Cegah Kematian Anak. Retrieved from Direktur Jenderal Kesehatan
Masyarakat Kementerian Republik Indonesia:
https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/101609-cuci-tangan-pakai-sabun-
cegahkematian-anak#
Fadila, W., & Nugroho, D. N. (2018). Masa Remaja dan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi:
Analisis Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2007 dan 2012. Jurnal Kesehatan
Reproduksi, 15-25.
Firdaus, M. (2019, Januari). Pengaruh Metode Bercerita dengan Boneka Tangan terhadap
Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-kanan Dharma Wanita
Persatuan Meduran Manyar Gresik. Gresik, Jawa Timur, Indonesia.
Fitriana, H., & Siswantara, P. (2018). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja di SMPN 52
Surabaya. The International Journal of Public Health, Vol. 13(1); 107-118.
Hasanah, U. dan Mahardika, D.R. (2020). Edukasi Prilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Pada
Anak Usia Dini Untuk Pencegahan Transmisi Penyakit. Seminar Nasional
Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ (pp. 1-9). Jakarta: LPPM UMJ.
Kementrian Kesehatan, R. I. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kurniati, R. (2021, Oktober 14). Meningkatkan Budaya Cuci Tangan Pakai Sabun untuk
Menyelamatkan Anak dan Keluarga. Retrieved from RSAB Harapan Kita:
https://www.rsabhk.co.id/siaran-kesehatan/meningkatkan-budaya-cuci-tangan-
pakaisabun-untuk-menyelamatkan-anak-dan-keluarga
Ramadhani, D., & Simatupang, N. D. (2016). Pengaruh Metode Bercerita dengan Media
Boneka Tangan terhadap Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini di TK Al-Ikhlas
Surabaya . Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Retrieved from
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&u
act=8&ved=2ahUKEwjp07LxxYP5AhURlNgFHRxrCoYQFnoECBAQAQ&url=http
s%3A%2F%2Fejournal.unesa.ac.id%2Findex.php%2Fpaud-
teratai%2Farticle%2Fview%2F7582%2F3694&usg=AOvVaw0hjXRHU8EFSy285ux
WGUiU
Tulak, G. T., Ramadhan, S., & Musrifah, A. (2020, Maret). Edukasi Perilaku Cuci Tangan
Pakai Sabun pada Siswa untuk Pencegahan Transmisi Penyakit. Jurnal Masyarakat
Mandiri, 4, 37-42. Retrieved from
https://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/view/1702/pdf
Wijayanti, U. T., & Nurpratama, P. Y. (2020, September 17th). Gambaran Kesehatan
Reproduksi Remaja. Retrieved from BKKBN Jawa Tengah:
https://jateng.bkkbn.go.id/?p=1551

14
VII. PETA LOKASI

1
2

Keterangan:

1. Lokasi kampus Politeknik Insan Husada Surakarta


2. Lokasi Mitra

Sumber: Googlemap
(https://www.google.com/maps/search/GSJA+Kristus+Raja+Jaten/@-
7.5761607,110.8869056,1279m/data=!3m1!1e3)

15

Anda mungkin juga menyukai