Anda di halaman 1dari 3

Manfaat ayam bagi prestasi para atlet asian games 2018

Asian Games 2018 menjadi salah satu kesempatan terbaik bagi para atlet untuk menunjukkan performa
dirinya di mata dunia dalam bidang permainan olahraga. Motivasi inilah yang menjadikan tim atlet
berupaya sekeras mungkin untuk menjadikan atletnya unggul di setiap pertandingan. Salah satu hal
penting yang tidak dapat diabaikan selama persiapan pertandingan yakni asupan gizi atlet. Asupan gizi
yang tepat menjadi strategi khusus yang sangat mempengaruhi kekuatan, ketahanan, kecepatan dan
teknik dari para atlet.

Perancangan diet bagi setiap atlet memang berbeda tergantung pada cabang olahraga yang diikuti serta
kondisi fisik dan fisiologis tubuh setiap atlet. Namun, secara umum, diet yang ditujukkan bagi atlet
bertujuan untuk meminimalisasi terjadinya risiko kesakitan atau injury atlet pada saat sebelum, saat dan
setelah bertanding. Diet yang tepat bagi atlet juga mampu mendukung daya tahan tubuh, kekuatan,
menunda terjadinya fatigue atau kelelahan saat bertanding, serta mendukung adaptasi tubuh secara
optimal saat bertanding.

Pencapaian keseimbangan energi yang sesuai dengan kebutuhan para atlet memang menjadi tantangan
dalam upaya pemenuhan gizi bagi atlet. Pengaturan diet untuk mencapai kecukupan energi yang tepat
disesuaikan dengan berat badan dan tinggi badan atlet serta cabang olahraganya. Ketidakseimbangan
energi dapat terjadi ketika energi yang diasup kurang atau melebihi angka kebutuhan. Keseimbangan
energi yang negative atau terjadinya kekurangan energi dapat membahayakan tubuh atlet seperti
terjadinya gangguan pola makan, gangguan menstruasi pada atlet wanita dan juga rendahnya kepadatan
tulang. Selain kurangnya energi, kelebihan energi juga dapat membuat atlet mengalami gastrointestinal
discomfort atau ketidaknyaman saluran pencernaan selama pertandingan. Hal ini tentunya berdampak
pada performa atlet pada saat bertanding. Pencegahan terjadinya ketidakseimbangan energi pada atlet
dapat dilakukan dengan memperhatikan pemenuhan energi dari berbagai makanan yang mengandung
karbohidrat, protein, lemak dan zat gizi mikro.

Ayam sebagai salah satu sumber protein yang baik bagi atlet

Latihan fisik atlet membutuhkan metabolisme tubuh yang sehat. Sementara, metabolisme tersebut pasti
melibatkan berbagai komponen tubuh yang mungkin dapat mengalami terjadinya injury atau luka pada
saat sebelum, saat maupun setelah melakukan latihan fisik. Upaya pemulihan komponen tubuh
memerlukan penanganan recovery yang tepat. Proses recovery yang tepat menjadi salah satu kunci
keberhasilan atlet dalam menunjang performa fisiknya. Salah satu upaya recovery yang tepat dapat
didukung dengan asupan protein yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing atlet.

Asupan protein berhubungan dengan proses recovery setelah melakukan latihan fisik. Upaya recovery
dan penyesuaian tubuh setelah latihan melibatkan pembentukan protein. Protein dalam hal ini
berkaitan dengan perbaikan sel otot, pembuluh darah, hormone dan enzim yang mungkin saja
mengalami kerusakan saat latihan fisik.

Konsensus dari American College of Sport Medicine (ACSM) menyatakan bahwa kebutuhan protein atlet
per harinya adalah 1.2-1.7 g/kg berat badan sedangkan International Society for Sport Nutrition (ISSN)
dan International Olympic Committee (IOC) mengenai kebutuhan protein atlet setiap harinya yakni
berkisar antara 1.2-2.0 g/kg berat badan/hari. Rekomendasi yang dikeluarkan oleh ISSN didasarkan pada
volume dan intensitas latihan sedangkan rekomendasi dari IOC ditujukkan khusus untuk atlet latihan
jenis kekuatan dan atlet yang ingin mencegah kehilangan lean body mass serta mendukung penurunan
massa lemak tubuhnya.

Adapula konsensus dari ACSM, ISSN dan IOC yang menyatakan adanya dampak positif dari asupan 20 g
protein disertai dengan karbohidrat dalam 30 menit setelah latihan. Penggunaan suplemen setelah
latihan masih menjadi perdebatan karena beberapa publikasi menyatakan bahwa suplemen olahraga
dapat meningkatkan risiko hypertrophy otot atau pembesaran yang tidak wajar pada otot. Konsumsi
makanan sumber protein berkualitas tinggi disertai karbohidrat menjadi pilihan yang lebih baik untuk
proses recovery yang baik.

The Complete Guide to Food for Sport Performance Third Edition menyatakan bahwa ayam sebagai salah
satu produk unggas dinilai menjadi protein berkualitas tinggi dan baik bagi atlet karena banyak
mengandung asam amino (baik esensial maupun nonesensial). Salah satu penelitian dari Departemen
Teknologi Hasil ternak IPB pada tahun 2006 juga menyatakan bahwa asam amino esensial (asam amino
yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia) cukup baik terdapat pada ayam khususnya
ayam kampung panggang.

Asam amino pada ayam dan manfaatnya bagi performa atlet

Asupan asam amino begitu penting bagi para atlet saat sebelum, selama dan setelah bertanding. Asam
amino sangat dibutuhkan untuk mendukung kerja hormone dan enzim yang meregulasi metabolisme
tubuh. Pembentukan jaringan otot yang telah rusak dan menua juga memerlukan asam amino yang
cukup.

Hasil penelitian pada tahun 2006 mengenai kandungan asam amino pada ayam mengungkapkan bahwa
ayam bagian dada kaya akan asam amino histidin, metionin, fenilalanin dan treonin sedangkan paha
ayam kaya akan arginine, isoleusin, leucin, lysine dan valin. Publikasi lain pada Critical Reviews in Food
Science and Nutrition juga menyebutkan bahwa dada ayam tanpa kulit dan tulang mengandung
triptofan yang cukup banyak.

Triptofan dianggap sebagai salah satu asam amino yang berperan dalam mendukung peningkatan
konsentrasi dan performa otak. Namun, penting diingat bahwa konsumsi triptofan juga harus dicukupi
dengan konsumsi karbohidrat. Selain trtiptofan, asam amino leucin, isoleucin, dan valin merupakan
Brached Chain Amino Acid (BCAA) yang bermanfaat untuk mendukung performa atlet diantaranya
membantu mencegah kelelahan sistem saraf pusat dan mental serta mendukung perbaikan performa
kognitif setelah latihan.

Efek yang dapat meningkatkan performa atlet atau yang disebut sebagai efek ergogenik juga dapat
diperoleh dari asam amino arginine yang terdapat pada daging ayam. Arginin merupakan subtrat
pembentukan nitric oxide (NO). NO dikenal sebagai zat yang dapat berperan sebagai vasodilator
(pembantu pelebaran pembuluh darah) sehingga dapat mendukung aliran darah dan kapasitas daya
tahan atlet.

Sumber protein yang rendah lemak

Selain asam amino dari protein yang patut diperhatikan, atlet juga harus mengonsumsi lemak sesuai
kebutuhannya. Konsumsi lemak yang berlebih meningkatkan risiko terjadinya gastrointestinal
discomfort atau ketidaknyamanan fungsi saluran pencernaan pada saat latihan fisik atau bertanding.
Lemak yang berlebih juga dapat memicu gangguan aliran darah pada tubuh atlet yang dapat berdampak
pada gangguan aliran oksigen ke seluruh tubuh. Daging ayam tanpa kulit dan tulang menjadi salah satu
sumber protein yang baik bagi atlet karena memiliki kandungan lemak yang cenderung rendah.

Pemilihan sumber makanan yang sesuai kebutuhan juga harus diiringi dengan cara pengolahan dan
penyajian makanan penyerta yang tepat. Daging ayam tanpa kulit sebaiknya diolah secara matang
dengan sedikit minyak dan pemanasan yang tidak terlalu tinggi sehingga kandungan zat gizi pada ayam
tetap terjaga. Konsumsi daging ayam juga harus diiringi dengan konsumsi kabohidrat yang cukup.
Kombinasi ini bertujuan agar asam amino dari protein ayam serta vitamin dan glukosa dari karbohidrat
dapat terserap lebih optimal sehingga mampu mendukung performa atlet sesuai dengan jenis latihan
fisik atau cabanag olahraga yang dipertandingan.

Pilihan pangan sebelum bertanding juga penting diperhatikan. Pangan yang sebaiknya dipilih saat 3-4
jam sebelum berolahraga yakni pangan berindeks glikemik (nilai kecepatan penyerapan glukosa dari
pangan ke dalam darah) yang rendah seperti kombinasi karbohidrat kompleks seperti nasi merah,
gandum bersama dengan protein berkualitas tinggi, kacang-kacangan, serta buah dan sayur. Sementara
30-60 menit berolahraga, sebaiknya atlet mengonsumsi makanan yang bertekstur lembut serta
berindeks glikemik sedang seperti snack bar dan buah pisang sedangkan sesaat (kurang dari lima menit)
sebelum berolahraga, sebaiknya atlet mengonsumsi pangan yang mudah dicerna dan tidak
memberatkan kerja lambung seperti sport drink.

Anda mungkin juga menyukai