Anda di halaman 1dari 6

Quality Jurnal Kesehatan, Vol. 1 No. 1, Mei 2018, Hal.

8 – 13

Efektifitas Peyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Media


Video Melalui WhatsApp Dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan
Gigi Dan Mulut Di Panti Asuhan Yos Sudarso Jakarta
Jusuf Kristianto1, Dwi Priharti1, Abral 2
1
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I
2
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
Email: jusufkristianto@gmail.com

Abstrak dengan demonstrasi disertai video menyikat gigi


terbukti meningkatan derajat kebersihan mulut
Salah satu cara untuk meningkatkan perilaku (OHIS)pada anak asuh di Yos Sudarso ,
anak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut Cilandak Jakarta Selatan
adalah dengan memberikan pendidikan Disarankan kepada tenaga kesehatan gigi untuk
kesehatan gigi tentang cara menyikat gigi yang menggunakan modifikasi penyuluhan disertai
baik dan benar dengan menggunakan alat bantu demostrasi menyikat gig dan diperkuat dengan
atau media yang tepat dan sesuai. video melalui WhatsApp agar dapat
Upaya promotif sebagai bagian atau cabang dari meningkatkan derajat kebersihan mulut yang
ilmu kesehatan mempunyai dua sisi yakni sisi pada akhirnya akan menurunkan angka kejadian
ilmu dan seni. Sisi seni, yakni praktisi atau gigi berlubang
aplikasi promosi kesehatan, merupakan Kata Kunci:
penunjang bagi program-program kesehatan lain Video Interaktif WhatsApp, Peran,Pengasuh,
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Derajat Kebersihan Gigi dan Mulut ( OHIS )
dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya tidak terkecuali kesehatan gigi dan
mulut. Abstract
Sebagian besar penduduk menyikat gigi setiap
hari saat mandi pagi atau mandi sore. Kebiasaan One way to improve your child's behavior in
benar menyikat gigi penduduk Indonesia hanya keeping oral health is to provide dental health
2,3% (Riskesdas, 2013). education on how to brush your teeth is good
Metode penelitian menggunakan Quasi and right with using tools or proper and
experiment with control group design. Penelitian appropriate media AIDS Promotif as part of the
dilakukan pada dua kelompok intervensi. Jumlah effort or the branch of health science has two
sampel sebanyak 30 untuk kelompok intervensi sides i.e. side of science and art. Side of the art,
maupun kontrol. Uji statistik menggunakan i.e., the practitioner or the application of health
dependent t-test, independent t-test. promotion is supporting, for other health
Pada penelitian ini terlihat terjadi penurunan programs to improve the community in
OHIS yang siknifikan dari 2,1 turun menjadi maintaining and improving health is no
1,162 exception of oral health.
Pada kelompok dengan Program menyikat gigi Most of the inhabitants of brushing your teeth
dan disertai pemberian penyuluhan disertai every day while bathing in the morning or
video melalui WhatsApp. afternoon shower. Custom correct brushing
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada Indonesia residents only 2.3% (Riskesdas,
perbedaan terhadap peningkatan kebersihan gigi 2013).
dan mulut antara kelompok yang diberikan The research method uses Quasi experiment
intervensi WhatsApp dan kelompok yang tidak with control group design. The study was
diberikan WhatsApp, di mana p = 0,001< 0,05, conducted on two intervention groups. The
Hasil Penelitian menunjukkan penyuluhan

8
Jusuf K dkk, Efektifitas Penyuluhan Kesehatan Gigi.... 9

number of samples is 30 for the intervention and paripurna, merata bermutu dan berkeadilan
control groups. dengan strategi meningkatkan pelayanan
Statistical test using dependent t-test, kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
independent t-test.In this study, there was a berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan
significant decrease in OHIS from 2.1 down to pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
(17)
1.162In the group with a tooth brushing program
and accompanied by counseling accompanied by
video through WhatsApp. Upaya promotif sebagai bagian atau cabang dari
The results showed that there is a difference ilmu kesehatan, juga mempunyai dua sisi yakni
towards improved oral hygiene among groups sisi ilmu dan seni. Dari sisi seni, yakni praktisi
given by group WhatsApp interventions and not atau aplikasi promosi kesehatan, merupakan
shipped WhatsApp, where p = 0.001 < 0.05, penunjang bagi program-program kesehatan lain
The research results with extension untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
demonstration of brushing teeth proved to be an dalam memelihara dan meningkatkan
increase in the degree of oral hygiene (OHIS) in kesehatannya tidak terkecuali kesehatan gigi dan
foster care at the Yos Sudarso Cilandak, South mulut.(13)
JakartaThe results showed that there were Kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
differences between groups and groups given (UKGS) merupakan bagian dari kegiatan Usaha
with groups that were not given WhatsApp, Kesehatan Sekolah (UKS) yang secara rutin
where p = 0.001 <0.05, dilaksanakan di sekolah dengan tujuan
The results of the study showed that counseling menumbuhkan dan mewujudkan kemandirian
with a demonstration with a tooth brushing siswa untuk hidup sehat yang memungkinkan
video was proven to increase the degree of oral terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang
hygiene (OHIS) in foster children in Yos optimal.
Sudarso, Cilandak, South Jakarta.
It is advisable to dental health personnel to use Presentasi penduduk yang mempunyai masalah
modification to tooth brushing demonstrations gigi dan mulut menurut Riskesdas tahun 2007
and reinforced with videos through Whattapps in dan 2013 meningkat dari 23,2 % menjadi 25,9%.
order to improve the degree of oral hygiene Dari penduduk yang mempunyai masalah
which will ultimately reduce the incidence of kesehatan gigi dan mulut, presentase penduduk
cavities yang menerima perawatan medis gigi meningkat
Keywords: dari 29,7% tahun 2007 menjadi 31,1% pada
WhatsApp Interactive Video , Caregiver Roles, tahun 2013. Sama halnya dengan EMD yang
Degree of Dental and Oral Hygiene (OHIS) didefinisikan sebagai presentase penduduk yang
bermasalah dengan gigi dan mulut dalam 12
bulan terakhir dikali presentase penduduk yang
Pendahuluan menerima perawatan atau pengobatan gigi dari
tenaga medis gigi meningkat dari 6,9% tahu
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau 2007 menjadi 8,1% tahun 2013.(15)
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara
Setiap orang perlu menjaga kesehatan gigi dan
terpadu, terintregasi dan berkesinambungan
mulut dengan cara menyikat gigi dengan benar
untuk memelihara dan meningkatkan derajat
untuk mencegah terjadinya karies gigi.
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan
Pertanyaan tentang perilaku menyikat gigi dalam
penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan
Riskesdas 2013 bertujuan untuk mengetahui
penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh
kebiasaan dan waktu menyikat gigi. Jumlah
pemerintah dan atau masyarakat.(16)
sampel untuk kelompok umur ≥10 tahun
Hal ini sesuai dengan misi Kementerian berjumlah 835.256 responden. Penduduk umur
Kesehatan Republik Indonesia 2014 yaitu ≥10 tahun sebagian besar (93,8%) menyikat gigi
melindungi kesehatan masyarakat dengan setiap hari. Sebagian besar penduduk juga
menjamin tersedianya upaya kesehatan yang menyikat gigi pada saat mandi sore, yaitu
10 Jurnal Health Quality Vol. 1 No. 1, Mei 2018, Hal. 8 - 13

sebesar 79,7. Sebagian besar penduduk menyikat Sumber-sumber utama yang diperlukan
gigi setiap hari saat mandi pagi atau mandi sore. dalam penelitian ini adalah: 1) sikat gigi, 2)
Kebiasaan benar menyikat gigi penduduk murid, 3) pengasuh anak, dan 4) Video
Indonesia hanya 2,3%.(1) WhatsApp.
Proporsi masyarakat yang menggosok gigi setiap Pembuatan metode baru ini dilaksanakan
hari sesudah makan pagi hanya 12,6% dan dengan beberapa langkah: 1) promosi dengan
sebelum tidur malam hanya 28,7%. Hal ini cara demonstrasi menggosok gigi yang benar
mungkin disebabkan kurangnya pengetahuan dan memberikan video melalui Media
dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan WhatsApp, 2) meningkatkan kemampuan
gigi-mulut, juga adanya wilayah yang masih keluarga di Panti Asuhan dalam pencegahan
sulit terjangkau informasi akibat keadaan dini terhadap lubang gigi, 3) memantau
geografi yang bervariasi. Tiga provinsi yang menggosok gigi dengan Video WhatsApp, 4)
mempunyai presentase tertinggi dalam hal metode pengujian melalui penelitian lapangan,
menggosok gigi adalah DKI Jakarta (98,5%), 5) kesimpulan dan pengajuan rekomendasi.
Jawa Barat (95,8%), dan Kalimantan Timur
(95,5%), sedangkan yang terendah di Provinsi
NTT (74,7%) dan Papua (58,4%).(1) Hasil
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan
Pengabdian Masyarakat di Panti Asuhan Yos 1. Peranan Media Interaktif Video Melalui
Sudarso Cilandak untuk dilakukan penyuluhan WhatsApp Terhadap Kebersihan Gigi
dan pemeriksaan kesehatangigi dan mulut pada Dan Mulut
seluruh siswa Panti Asuhan Yos Sudarso Pemilihan metode didasarkan pada teori
Cilandak. Faktor lainnya adalah sikap dan bahwa perawatan kesehatan gigi dengan
perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi menyikat gigi menggunakan model rahang, serta
seperti antara lain, kebersihan mulut yang pendampingan dengan menggunakan video
berhubungan dengan frekuensi dan kebiasaan melalui WhatsApp mempunyai hasil yang lebih
menggosok gigi, jumlah dan frekuensi makan baik dibanding dengan tanpa melakukan
makanan kariogenik yang menyebabkan pendampingan. Peran pendamping sangat
karies(2). diperlukan dalam mengasuh, mendidik,
mendorong dan mengawasi.Sikap pengasuh
Metode berperan penting terhadap kesehatan gigi anak
dalam mendasari terbentuknya perilaku positif
Penelitian ini merupakan upaya untuk yang mendukung kesehatan gigi anak(3).
menciptakan metode baru dengan menggunakan Pemberian video melalui WhatsApp akan
Peyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan membantu dalam pelaksanaan pemantauan
Media Video Kesehatan Melalui WhatsApp kebiasaan menyikat gigi anak oleh guru maupun
untuk meningkatkan derajat kebersihan gigi dan Pengasuh Panti Asuhan. Kesehatan gigi dan
mulut pada anak Panti Asuhan Yos Sudarso mulut anak tergantung pada kepatuhan anak dan
Cilandak. Penelitian ini dilaksanakan di Panti pendampingan orang tua/ pengasuh panti asuhan
Asuhan Yos Sudarso Cilandak , Jakarta Selatan dalam merawatnya(4). Dengan adanya
pada tahun 2017 dengan jumlah sampel Penyuluhan dengan demotrasi dan disertai
sebanyak 60 orang. Kelompok pertama yaitu penguatan melalui video menyikat gigi melalui
kelompok intervensi yang diberi pendidikan WhatsApp akan memberikan dampak positif
kesehatan gigi dengan demonstrasi menyikat berupa meningkatnya tingkat kebersihan gigi
gigi dengan alat bantu model rahang serta dan mulut anak yang dilihat dari penurunan
didampingi dengan Video WhatsApps dan Debris Index pada sasaran yang diberikan video
kelompok kontrol diberikan pendidikan menyikat gigi . Untuk lebih jelasnya dapat
menyikat gigi dengan menggunakan alat bantú dilihat pada Tabel 1.
model rahang tanpa Video WhatsApp.
Jusuf K dkk, Efektifitas Penyuluhan Kesehatan Gigi.... 11

Tabel 1
Distribusi Rata-rata Oral Hygiene Index (OHIS) Responden Menurut Pengukuran Pertama dan Keempat
pada Panti Asuhan di Cilandak Jakarta Selatan dengan intervensi video menyikat gigi melalui
WhatsApps Tahun 2017

Variable Mean SD SE P Value N


OHIS
Before Intervention 2.106 1.034 0.188 0.0001 30
After Intervention 1.162 0.622 0.113

Pada penelitian ini terlihat terjadi penurunan sikap dan Perilakunya. Perubahan perilaku
OHIS dari 2,1 turun menjadi 1,162, Jumlah dapat dibantu dengan penerapan inovasi media
anak panti asuhan pada penelitian ini sebanyak interaktif melalui WhatsApp yang akan
30 siswa dengan rentang usia yang relative memberikan cara menggosok gigi yang baik
sama, Mean Awal OHIS dikisaran 2.106 dan dan efisien bagi sasaran, agar menjadi lebih
Mean Akhir OHIS dikisaran 1,162, Ada baik.
Perbedaan signifikan antara nilai OHIS awal Sedangkan dalam jangka panjang,
dan akhir , dimana terbukti bermakna dengan p setelah perubahan perilaku tentu akan
value =0,0001. Pada penelitian ini terbukti , meningkatkan kesehatan gigi dan mulut,
telah terjadi penurunan OHIS dengan rata rata sehingga akan mencegah terjadinya gigi
sebesar 1,0 berlubang serta penurunan angka kesakitan
akibat karies gigi dan gingivitis.
Dari hasil analisis disimpulkan bahwa Penelitian ini menyajikan penggunaan
Intervensi memberikan Video Penyuluhan media interaktif melalui video WhatsApp
melalui WhatsApp disertai dengan demonstrasi sebagai metode untuk meningkatkan kesehatan
menyikat gigi terbukti dapat meningkatkan gigi dan mulut siswa sekolah dasar yang tinggal
derajat kebersihan gigi dan mulut. Pengaruh di Rumah atau di Panti Asuhan .
paling kuat dalam meningkatkan kebersihan Namun disadari bahwa sebagian media
gigi dan mulut adalah faktor peran orang tua penyuluhan kesehatan yang ada pada saat ini
dan terbukti sangat berinteraksi dengan hanya menggunakan media konvensional
pengetahuan dalam upaya meningkatkan berupa brosur, leaflet ,poster, flipchard Artinya
kebersihan gigi dan mulut murid Panti Asuhan media penyuluhan kesehatan yang digunakan
di Cilandak Jakarta Selatan Disarankan agar oleh para penyuluh kesehatan saat ini sebagian
pendidik atau penyuluh, baik tenaga kesehatan besar belum menggunakan media dunia maya
gigi maupun kader kesehatan gigi dalam dengan memanfaatkan fasilitas website, blog,
melakukan promosi dan demonstrasi kesehatan yang biasa disebut dengan media sosial.(18)
gigi dan mulut disertai Kartu Senyum agar Sebagai media baru dalam
dapat diperoleh tujuan yang optimal terhadap berkomunikasi, media sosial merupakan sarana
peningkatan derajat kebersihan gigi dan mulut komunikasi yang memanfaatkan internet dan
anak Sekolah Dasar yang tinggal di Panti handphone (HP) yang ditopang oleh aplikasi
Asuhan. atau software. Tidak seperti komunikasi di
internet pada masa sebelumnya yang cenderung
searah, komunikasi di media sosial kini bersifat
Pembahasan interaktif, terbuka dan memungkinkan setiap
orang untuk ikut berpartisipasi di dalamnya.
Penyelenggaraan penyuluhan kesehatan Sehingga dimungkinkan media sosial ini akan
dimaksudkan untuk merubah perilaku sasaran efektif dalam rangka mempengaruhi orang baik
(anak panti asuhan , pengasuh dan orang tua) secara individu, kelompok bahkan dalam
baik dari aspek peningkatan pengetahuan, jumlah yang banyak (massal), karena media
peningkatan keterampilan maupun perubahan
12 Jurnal Health Quality Vol. 1 No. 1, Mei 2018, Hal. 8 - 13

sosial ini didesain untuk memudahkan interaksi pengasuh sehingga mereka memperoleh
sosial, yang bersifat interaktif atau dua arah. pengalaman tentang suatu kejadian(13). Semakin
Beberapa media social yang popular dan aktif peranan orang tua/ pengasuh terhadap
banyak digunakan antara lain : Facebook, anaknya sehingga akan semakin baik pula
Twitter, Instagram, Path dan WhatsApp(18) perilaku anak. Status kesehatan gigi
Pengetahuan anak dan orang tua/ dipengaruhi oleh faktor perilaku kesehatan
pengasuh tentang kesehatan gigi dan mulut yang antara lain terdiri dari faktor pengetahuan,
sangat penting dalam membentuk perilaku yang sikap dan tindakan. Peranan orang tua /
mendukung kebersihan gigi dan mulut anak pengasuh sangat penting dalam membimbing,
orang tua dengan pengetahuan rendah memberikan pengertian, mengingatkan dan
mengenai kesehatan gigi dan mulut memberi teladan sehingga anak mampu
merupakan faktor predisposisi dari perilaku mengembangkan pertumbuhan pribadinya,
yang tidak mendukung kesehatan gigi dan tanggung jawab orang tua dan perhatian penuh
mulut anak(8),(4). Hal tersebut dapat terjadi kasih sayang serta menyediakan fasilitas
karena orang tua/ pengasuh adalah kekuatan kapada anak agar anak dapat memelihara
sosial utama yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulutnya. (14).
perkembangan anak, termasuk perawatan
kesehatan gigi dan mulut anak(9),(3),(10). Kesimpulan
Pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan,
terutama promosi dan demonstrasi perawatan Penelitian ini telah merekomendasikan
kebersihan gigi dan mulut. Pendidikan pemberian video interaktif sebagai terobosan
kesehatan adalah pendekatan yang paling dalam peningkatan kebersihan gigi dan mulut
sederhana dan hemat biaya(11),(12). Pendidikan pada murid Sekolah Dasar yang tinggal di
penyuluhan berupa promosi dan demonstrasi Rumah maupun di Panti Asuhan Metode ini
yang dilengkapi dengan video interaktif melalui dapat digunakan dalam promosi yang diberi
program aplikasi WhatsApp akan penyuluhan , praktek / demostrasi menyikat
mempermudah anak dan orang tua/ pengasuh gigi dan disertai penyuluhan melalui video serta
untuk makin mahir dalam perawatan kesehatan memberikan video cara menggosok gigi yang
gigi dan mulut anak. Pendidikan kesehatan baik melalui media interaktif whatapp.
meningkatkan kesadaran akan pentingnya Pada Penelitian ini melalui pengabdian
kesehatan gigi dan mulut(6). Oleh karena itu masyarakat yang berbasis pada Research ini
adanya video interaktif melalui WhatsApp akan dapat dibuktikan, telah terjadi peningkatan
membantu anak dan orang tua / pengasuh untuk derajat kesehatan masyarakat, sesuai dengan
merawat kesehatan gigi dan mulut anak. Sistem Kesehatan Nasional yaitu upaya
Perhatian orang tua/ pengasuh terhadap peningkatan derajat kesehatan melalui
kesehatan gigi dan mulut anak dimulai sejak peningkatan peran serta masyarakat sebagai
kecil agar diperoleh suatu kebiasaan untuk agen pembaharuan bidang kesehatan. Upaya
memperoleh kesehatan secara umum. PSM sejalan dengan butir SKN yaitu
Peran orang tua/ pengasuh mempunyai Pemberdayaan Masyarakat baik Perorangan,
pengaruh terhadap kebersihan gigi dan mulut Kelompok, atau masyarakat umum di bidang
anak. Keluarga, yaitu, sikap orang tua/ kesehatan.Hasil penelitian membuktikan bahwa
pengasuih terhadap pentingnya kebersihan pemberian video interaktif melalui program
mulut, memainkan peran utama dalam WhatsApp mempunyai pengaruh terhadap
pelestarian gigi anak-anak yang sehat.(7). Hal ini peningkatan kebersihan gigi dan mulut anak.
dapat terjadi karena perilaku dan praktek
kesehatan orang tua/ pengasuh umumnya
memiliki pengaruh terhadap kesehatan gigi Daftar Pustaka
anak(5). Anak belajar melalui pengamatan
1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
mereka terhadap suatu kegiatan yang dilakukan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. Riset
ibu-ayah, pengasuh atau gurunya. Anak belajar Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan
dari apa yang mereka dengar dari orang tua dan
Jusuf K dkk, Efektifitas Penyuluhan Kesehatan Gigi.... 13

Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, 17. Visi Misi Kementerian Kesehatan Republik
Republik Indonesia; 2007. 1–290 p. Indonesia , 2014
2. Jovina TA. Pengaruh Kebiasaan Menyikat Gigi 18. Anshor, Sokhibul., Penggunaan Media Pembelajaran
Terhadap Status Pengalaman Karies. Riskesdas Berbasis Video Terhadap Aktivitas dan Hasil
2007. :96. Belajar Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
3. Suci Mentari, Zuraida Usman Bany, Cut Fera Pendidikan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Novita. Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Sosial. Universitas Lampung. Hal : 2201
Indeks DMF-T Siswa Sekolah Dasar Dengan UKGS
(Studi Pada SDN 20 Kecamatan Kuta Alam Kota
Banda Aceh). Journal Caninus Denstistry. 2016
Nov;1(4):63–9.
4. Mahmoud K. Al-Omiri, Jor Board, Ahed M. Al-
Wahadni, Khaled N. Saeed. Oral Health Attitudes,
Knowledge, and Behavior Among School Children
in North Jordan. Pubmed, Journal of Dental
Education. 2006 February;70(2):179–87.
5. Almoudi MM, Hussein AS, Doss JG, Schroth RJ.
Expectant Mothers’ Readiness to Initiate Preventive
Oral Health Care for Their Children. The Saudi
Journal for Dental Research. 2016 Jul;7(2):118–26.
6. Djordjevic A. Parents´ Knowledge about the Effects
of Oral Hygiene, Proper Nutrition and Fluoride
Prophylaxis on Oral Health in Early Childhood.
Balkan Journal of Dental Medicine. 2018 Mar
1;22(1):26–31.
7. Saldūnaitė K, Bendoraitienė EA, Slabšinskienė E,
Vasiliauskienė I, Andruškevičienė V, Zūbienė J. The
Role of Parental Education and Socioeconomic
Status in Dental Caries Prevention among Lithuanian
Children. Medicina. 2014;50(3):156–61.
8. Sariningrum E. Hubungan Tingkat Pendidikan,
Sikap dan Pengetahuan Orang Tua tentang
Kebersihan Gigi dan Mulut Pada Anak Balita 3 - 5
Tahun dengan Tingkat Kejadian Karies di PAUD
Jatipurno. 2009;2-7.
9. Bozorgmehr E, Hajizamani A, Malek Mohammadi
T. Oral Health Behavior of Parents as a Predictor of
Oral Health Status of Their Children. ISRN
Dentistry. 2013;2013:1–5.
10. Chand S, Chand S, Dhanker K, Chaudhary A. Impact
of Mothers′ Oral Hygiene Knowledge and Practice
on Oral Hygiene Status of Their 12-Year-Old
Children: A Cross-Sectional Study. Journal of Indian
Association of Public Health Dentistry.
2014;12(4):323.
11. Garbin CAS, Soares GB, Dócusse FRM, Garbin AJÍ,
Arcieri RM. Oral Health Education in School:
Parents’ Attitudes and Prevalence of Caries in
Children. Revista de Odontologia da UNESP. 2015
Oct 6;44(5):285–91.
12. Dinea SD, Domnariu CD. Evaluation of Parental
Knowledge About Oral Health of A Preschool
Children Population. 2017;3.
13. Soekidjo Notoatmodjo. Promosi Kesehatan dan
Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. 2012
14. Husna A. Peran Orang Tua dan Perilaku Anak
Dalam Menyikat Gigi Dengan Kejadian Karies
Anak. :7. 2016
15. Infodatin, Pusat Data dan Informasi Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI, 2014
16. Undang Undang Kesehatan Republik Indonesia,
2009

Anda mungkin juga menyukai