DISUSUN OLEH :
FADILLAH ZAKIA PUTRI (005)
M.YANWAR ALFATIH (006)
AL AINI MAHMUDAH D. (007)
BELLA SEPTIANI DWI CAHYA (011)
ZAHIDIN ZIDAN HERDIANSYAH (013)
TRINITASIANO WINARDY (018)
NURUL KANIA PUSPITHA DIANI (019)
INE SALSA BILA SHOFA (031)
MICAELIS EKA SUKMANINGTYAS (046)
1. WATERBATH BERSIRKULASI
Waterbath adalah oven atau bisa disebut penangas air yang fungsi utamanya untuk
menciptakan suhu yang konstan. Waterbath merupakan wadah yang berisi air yang bisa
mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.
a. Prinsip Kerja Alat :
Pada saat saklar diposisi “on” maka arus listrik dari sumber akan member suplay listrik
ke heater. Heater yang diberi arus listrik memberikan panas pada alat, suhu semain tinggi,
dan berhenti naik sampai suhu yang diinginkan.
b. Fungsi Waterbath:
1. Untuk pemanasan pada suhu rendah 30°-100°C.
2. Menguapkan zat/larutan dengan suhu tidak terlalu tinggi, dan
3. Menginkubasi kultur mikrologi.
c. Cara menggunakan Waterbath (Merk MEMMERT)
Sebelum memulai praktikum pastikan selalu memperhatikan K3 dengan menggunakan
APD (Alat Pelindung Diri) yang baik dan benar, dan tetap ingat Safety First
1) Cek air yang ada di dalam waterbath, caranya dengan membuka terlebih dahulu tutup
utama waterbath
2) Pastikan air berada diantara baris bawah dan atas (jangan terlalu sedikit ataupun terlalu
banyak). Tambahkan air apabila air ada dibawah garis batas bawah, atau kurangi air
apabila ada di atas garis batas atas
3) Tutup kembali waterbath
4) Hubungkan waterbath dengan sumber listrik
5) Nyalakan waterbath dengan cara menekan knop sampai keluar
6) Setelah display hidup, set suhu pada waterbath yang akan kita gunakan. Caranya dengan
menekan dan tahan tombo “set”, lalu memutar knop ke kiri atau ke kanan sesuai suhu
yang diinginkan
7) Tanda bahwa waterbath sudah mulai pemanasan adalah adanya tanda 3 anak panah naik
8) Lalu, tunggu sampai suhu di water bath mencapai suhu yang diinginkan
9) Setelah suhu sudah tercapai, waterbath siap digunakan.
10) Cara menggunakan waterbath adalah dengan membuka tutup ring yang berbentuk
lingkaran yang ada diatas tutup utama waterbath.
Untuk lingkaran kecil, biasa digunakan untuk memanaskan tabung reaksi dan
sejenisnya.
Untuk lingkaran kedua , biasa digunakan untuk beaker glass kecil dan
sejenisnya yang muat
Untuk lingkaran besar digunakan untuk alat yang berukuran lebih besar,
contohnya beaker glass ukuran 400 ml
11) Kemudian masukkan alat sesuai dengan ukuran lubang waterbath
12) Tunggu sampai waktu yang dibutuhkan untuk pemanasan. Waktu yang dibutuhkan
tergantung dari metode analisa yang dilakukan
13) Sekali menggunakan waterbath ini dapat langsung digunakan untuk 6 pemanasan
dengan suhu yang sama
14) Cara mengambil sampel yang sudah dipanaskan yaitu dengan memakai sarung tangan
tahan panas, kemudian angkat dengan hati hati sampel yang sudah dipanaskan dari
waterbath
15) Letakkan alat/sampel pada tempat yang aman
16) Setelah selesai digunakan tutup kembali waterbath
4. DENSITOMETER
Densitometer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur optical density atau
derajat kegelapan atau kerapatan suatu zat. Alat ini sering digunakan untuk mengukur kerapatan
cahaya dari sebuah zat. Alat ini nantinya akan mengukur jumlah cahaya yang diterima dari
sebuah benda (sampel). Kemudian densitometer tersebut akan menampilkan hasilnya dengan
menggunakan satuan OD (optical density).
a. MACAM DENSITOMETER BERDASAR CARA KERJA
1. Densitometer Manual
2. Densitometer Digital (densitometer transmisi dan refleksi)
b. TIPE DENSITOMETER
1. Tranmission Densitometer
2. Bone densitometer
3. Reflection densitometer
4. TLC scanner
c. FUNGSI DENSITOMETER
1. Fungsi Densitometer Manual
Densitometer jenis ini berfungsi untuk mengukur density atau kerapatan zat cair secara
langsung.
2. Fungsi Densitometer Digital
Berfungsi untuk mengukur densitas cahaya yang dipantulkan dari permukaan sebuah
benda. Dapat digunakan untuk mengukur saturasi warna cetak para professional. Dapat
digunakan untuk penyesuaian warna sehingga hasilnya dapat sesuai dengan warna yang
diharapkan.
d. PRINSIP KERJA DENSITOMETER
1. Densitometer Manual
Prinsip kerja densitometer manual menggunakan prinsip kerja Archimedes. Langkah awal
yang perlu dilakukan yaitu larutan zat cair yang sudah diukur massa jenisnya ditempatkan
pada sebuah tabung kaca. Selanjutnya mencelupkan densitometer secara pelan-pelan dan
pastikan bahwa tinggi zat cair tersebut benar-benar cukup. Setelah itu tunggu hingga
posisi stabil dan massa jenis cair pun dapat dibaca. Skala yang ditunjukkan pada
permukaan dari zat cair yang telah diukur masa jenisnya.
2. Densitometer Digital
Sumber cahaya mentinari sampel secara tegak lurus (sudut 90 derajat) namun sensor
dipasang pada sudut 45 derajat untuk menghindari efek glossy sehingga yang tertangkap
oleh sensor adalah benar-benar cahay yang direfleksikan oleh permukaan sampel. Sensor
menangkap cahaya yang direfleksikan oleh permukaan sampel, kemudian diubah menjadi
skala logaritma dengan rumus tertentu sehingga didapatkan hasil kerapatan cahaya dari
sampel. Hasil perhitungan akan ditampilkan pada display.
e. CARA PENGGUNAAN DENSITOMETER
1) Langkah pertama yaitu menyalakan tombol on pada densitometer. Perlu diingat sebelum
menggunakan alat ukur ini pastikan untuk melakukan kalibrasi terlebih dahulu pada
densitometer. Untuk kalibrasinya menggunakan kalibrasi reference yang ada.
2) Selanjutnya atur beberapa warna yang ingin dipakai dengan mengubah nilai pada tombol
densitometer. Jika anda sudah selesai mengalibrasi, anda bisa menempatkan densitometer
diatas warna yang akan dilakukan pengukuran.
3) Tekan densitometer dan jika bunyi sudah selesai maka densitas warna akan langsung
muncul di layarnya.
f. APLIKASI PEMAKAIAN DENSITOMETER
Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengatur density suatu benda yang
memantulkan cahaya (reflection densitometer) atau yang meneruskan cahaya
(transmission densitometer)
Dalam dunia industri grafika densitometer digunakan untuk mengukur kepekatan film
separasi
Mengukur kepekatan tinta cetakan, nilai density ini biasanya diasumsikan memiliki
korelasi dengan ketebalan lapisan tinta pada cetakan tetapi hal ini tidak sepenuhnya
proposional.
Dalam dunia kesehatan, densitometer digunakan dalam mendeteksi keadaan
osteophorosis. Densitometer akan mengukur kerapatan tulang. Tulang yang rapuh
kerapatannya akan berkurang.
g. KOMPONEN PADA DENSITOMETER
Optik untuk memfokuskan sinar jatuh tepat pada sampel.
Penyaring untuk merespon spectral unut
Detector untuk membaca sinar yang direfleksikan/amplifier logarithmic
Layer display
Sumber cahaya yang stabil
h. PEMELIHARAAN DENSITOMETER
1. Tempatkan pada permukaan yang datar.
2. Bersihkan bagian optik stelah digunakan menggunakan kertas lensa atau tissue.
3. Tempatkan pda keadaan yang kering tidak lembab
i. GAMBAR DENSITOMETER
1. Densitometer Digital
2. Densitometer Manual
5. INCUBATOR GENERAL
Incubator serbaguna adalah sebuah perangkat berbentuk kubus ,yang digunakan untuk
menginkubasi, menggerami atau mengembangbiakkan bakteri ataupun sel mikroba
lainnya dengan memanfaatkan suhu dan kelembapan yang dapat dikontrol sesuai
kebutuhan.
a. Fungsi
Fungsi yang utama adalah untuk mengontrol atau menjaga kondisi lingkungan di
dalam inkubator, seperti suhu dan kelembapan.
Dengan adanya inkubator, laboran sangat terbantu ketika melakukan penelitian
terkait dengan pertumbuhan mikroorganisme (bakteri, jamur, fungi, ragi, dll).
b. Bagian-bagian
Thermometer
Lampu indicator
Selector temperature
Thermostart
Glass Inkubator
Sensor suhu
Ventilasi
c. Cara Penggunaan
1) Sambungkan kabel ke stop kontak
untuk menyalakan alat
2) Tekan tombol “ON”
3) Diatur suhu,waktu dan kelembapan
sesuai dengan kebutuhan.
4) Dipastikan alat selalu dalam keadaan
bersih, artinya tidak ada tumpahan
media atau sejenisnya yang dapat
mengotori rak atau membuat bau
tidak sedapa pada alat, setiap
pergantian shift lakukan pengecekan
serta pembersihan alat.
5) Disiapkan media yang akan
diinkubasi sesuai dengan persyaratan
yang telah disepakati, seperti penulisan identitas yang benar.
6) Dibuka alat incubator, diletakkan media ataupun tabung yang akan diinkubasi
pada rak sesuai dengan ukuran dan kebutuhan. Serta penempatan media
diletakkan dengan posisi tutup wadah berada dibawah.
7) Diatur kembali waktu,suhu,dan kelembapan apabila dibutuhkan, apabila alat
sudah diset sebelumnya dan tidak ada perubahan ,makan perubahan tidak perlu
kembali dilakukan.
8) Setelah sudah tersusun sesuai kebutuhan ditutup kembali alat incubator.
9) Ditunggu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing tenaga
kerja laboratorium.
10) Pembersihan dapat dilakukan setiap malam pergantian hari dengan
menggunakan alcohol 70% lalu dibersihkan pada rak-rak ataupun dinding –
dinding area incubator.
11) Apabila inkubasi telah dilakukan, sebaiknya alat langsung dimatikan.
12) Tekan tombol “OFF”
13) Lepaskan kabel dari stop kontak.
6. INCUBATOR CO2
Bicara tentang Incubator CO2, Ada beberapa jenis bakteri yang perlu diteliti dengan
meningkatkan konsentrasi CO2. Untuk itu, inkubator CO2 ini dibutuhkan di beberapa
laboratorium yang memfokuskan penelitian terhadap bakteri. Cara kerja dari inkubator CO2 ini
adalah dengan menjaga kelembapan di dalam inkubator agar bakteri dapat tumbuh. Pada bagian
bawah inkubator CO2, terdapat kabinet yang berisikan air yang berfungsi untuk menjaga
kelembapan inkubator tersebut.
a. Fungsi
Fungsi Inkubator jenis ini digunakan untuk pertumbuhan budidaya bakteri yang berbeda yang
membutuhkan konsentrasi CO2 5-10%. Untuk mengontrol kelembapan, air disimpan di
bawah kabinet incubator
b. Bagian-Bagian Incubator CO2:
Pembukaan untuk tujuan pengujian
Sekrup penyetel
Tinggi minimal
Pipa penyeimbang tekanan
CO2 resp.N In2
CO2 In1
Kabel pasokan
Antarmuka parallel
Antarmuka USB
Pintu kaca bagian dalam
c. Prosedur:
1) Menghubungkan kabel power dengan arus listrik.
2) Tekan tombol power untuk menghidupkannya.
3) Atur suhu, waktu, dan parameter lainnya untuk inkubasi sampel dengan menekan tombol
untuk programming.
4) Beberapa tipe Co2 inkubator khususnya Eppendorf telah dilengkapi dengan teknologi
touchscreen yang memudahkan untuk mengontrol dan mengatur parameter,
memonitoring, mendokumentasikan serta adanya alarm untuk pengingat.
5) Setelah parameter telah diatur, siapkan sampel yang akan diinkubasi.
6) Masukkan sampel sesuai dengan rak yang terdapat dalam incubator.
7) Tutup pintu kedua (innerdoor) kemudian tutup kembali pintu pertama. Beberapa
incubator memiliki pintu dua lapis untuk mengurangi kontaminasi terhadap sampel.
8) Bersihkan Co2 inkubator setelah menggunakan secara rutin. Sampel infeksisus dapat
menggunakan HTD (high temperature disinfection). Hal ini disebabkan, untuk mencegah
cross kontaminasi bagi sampel.
7. INCUBATOR PENDINGIN
Incubator untuk mengingkubasi organisme yang akan diteliti. Incubator pendingin dilengkapi
dengan kontrol pemanas dan pendingin yang harus seimbang dan tepat agar suhu tetap terjaga.
a. Fungsi Incubator Pendingin
Untuk mengingkubasi (menumbuhkan) mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan sel
mikroba lainnya pada waktu, kelembaban dan suhu tertentu. Namun, incubator pendingin
lebih di khususkan untuk bakteri atau mikroba yang penanganannya dibawah suhu ambient.
Contohnya yaitu jamur diinkubasi pada suhu 20°C
b. Bagian bagian incubator pendingin
. Kabel konektor
Alas
Tutup incubator
Gagang
Body incubator
Monitor suhu
Tombol set
Tombol temperatur
Tombol fresh air
Lampu power
Lampu alarm
Lampu heat
Tombol power
Alarm set
Dinding pemanas
Wadah
Elemen
Tutup kaca
Flap
c. Cara kerja :
1) Koneksikan kabel konektor pada sumber listrik
2) Kemudian tekan tombol on dibagian atas, tunggu sampai display siap
3) Setelah siap, kemudian laboran bisa menyeting temperatur, waktu,dan penutupan dengan
menekan bagian samping atas
4) Lalu, untuk menyesuaikan suhu yang diinginkan bisa diatur dengan memutar not ke arah
kanan untuk menambah dan kiri untuk mengurangi temperatur, waktu, dan penutupan
5) Setelah di setting, lalu masukkan sampel bakteri yang akan diincubasi lalu tutup, dan
biarkan sampai waktu yang telah ditentukan untuk mengingkubasi
6) Setelah selesai menginkubasi ambil sampel
7) Terakhir matikan incubator dan cabut kabel konektor dari sumber listrik.
8. COLONY COUTER
Alat untuk menghitung pertumbuhan koloni bakteri dan mikroorganisme lain. Yang ditempatkan
pada tempat agar plate dan dilengkapi pencatat elektronik. Dimana, bakteri yang dihitung adalah
bakteri yang masih hidup. Dan dengan alat ini, dapat digunakan untuk melihat bentuk, jumlah,
warna, jenis, ukuran, dari suatu koloni.
a. Prinsip Kerja
Memanfaatkan lup untuk memperbesar koloni yang terdapat pada cawan petri dan
menggunakan pena yang terdapat colony counter.
b. Bagian
Loop ( kaca pembesar ) : Memperbesar media yang telah dibuat dan mempermudah
proses perhitungan koloni.
Tombol on/off : Menghidupkan & mematikan colony counter.
Fuse/sekring : Memutuskan hubungan listrik apabila terjadi arus listrik yang berlebihan
atau pada saat konsleting.
Saklar beep : berbunyi ketika spidol menyetuh cawan petri, untuk proses perhitungan.
Knop Sensitivitas : Untuk mengatur kepekaan sentuhan dengan cara memutar kekiri atau
kekanan
Wolffugle disk : Tempat meletakkan cawan petri saat perhitungan.
Tombol display
Stop kontak : sebagai penghubung colony counter dengan listrik.
c. Cara penggunaan
a. Penghitungan dengan memanfaatkan spidol ( digital )
Hubungkan stop kontak dengan sumber listrik
Tekan tombol on untuk menghidupkan colony counter
Atur knop sensitifitas, dan saklar bunyi beep
Pilih “MODE (M)”
Untuk menambah kecerahan pada saat display huruf “L”/ light pilih panah atas.
Untuk mengurangi kecerahan pada saat display huruf “L”/ light pilih panah bawah.
Untuk merubah warna dasar pada saat display “C” / colour pilih panah atas atau bawah.
Letakkan cawan petri pada permukaan yang ada garis kotak.
Hitung koloni bakteri dengan cara menekan dan menandai bakteri yang tumbuh dengan
menggunakan spidol.
Dan untuk memulai penghitungan lagi maka tekan tombol “R” / Reset sehingga display
akan terlihat angka 000.lpen/tombol hitung.
Setelah selesai penghitungan maka matikan tombol colony counter dengan menekan
tombol off.
b. Penghitungan manual : dilakukan dengan menggunakan jari tangan atau bantuan
spidol untuk menghitung langsung ). Kelemahan, hanya dapat menghitung koloni
dengan jumlah 5 sampai 10, dan berjarak berjauhan. Dan, diperlukan ketelitian dan
daya ingat yang tinggi.
c. Penghitungan dengan smartphone : bakteri yang terdapat pada cawan petri, dihitung
dengan memanfaatkan aplikasi penghitung koloni.
d. Penghitungan manual : dilakukan dengan menggunakan jari tangan atau bantuan
spidol untuk menghitung langsung ). Kelemahan, hanya dapat menghitung koloni
dengan jumlah 5 sampai 10, dan berjarak berjauhan. Dan, diperlukan ketelitian dan
daya ingat yang tinggi.
Sumber
1. https://youtu.be/W1KvNIvvW5c
2. https://youtu.be/L9i32H6jwlM
3. https://youtu.be/_wg0UTi4Jnw
4. https://youtu.be/bbnTXIq1CQs