Poltekkessby Studi 2730 Draftseminar
Poltekkessby Studi 2730 Draftseminar
ABSTRAK
Rotator Shaker merupakan salah satu alat pencampur sampel dengan reagennya yang
menggantikan cara mengocok secara manualt. Pencampuran yang ditempatkan pada wadah dalam bentuk
silinder yang ditempatkan sedemikian rupa, sehingga dapat diputar pada sebuah sumbu. Gerakan putaran
yang dihasilkan yaitu memutar sampel 360˚ secara terus menerus, diputar oleh motor secara mekanik
dengan kecepatan putaran 40,45,50,55,60 rpm.
Selama ini proses pencampuran telah dikembangkan dengan berbagai alat shaker. Pembuatan alat
ini difungsikan untuk mencampur sampel dalam jumlah yang sedikit.
Untuk meringankan tugas tenaga medis di bidang laboratorium dalam proses pencampuran,
dibuatlah alat “Rotator Shaker” berbasis mikrokontroller AT89S51 yang terdapat pemilihan waktu yaitu 5,
10 dan 15 menit. Berakhirnya proses pencampuran ditandai dengan indikator suara(buzzer).
Menurut data hasil pengukuran timer, nilai error yang didapat dari perbandingan pengukuran
antara timer pada display dengan stopwatch pada pengukuran 5 menit error 0.4%, 10 menit error 0.4%, 15
menit error 0.4%. Sedangkan putaran kecepatan motor 40 rpm, nilai error yang didapat 0.825%. Untuk
kecepatan motor 45 rpm, nilai error yang didapat 0.733%. Sedangkan pada kecepatan motor 50 rpm, nilai
error yang didapat 0%. Pada kecepatan motor 55 rpm, nilai error yang didapat 0.6% dan pada kecepatan
motor 60 rpm, nilai error yang didapat 0.55%.
Bedasarkan hasil pengukuran timer dan kecepatan putaran motor didapat nilai error kurang dari 5
%.
Perpindahan
Persamaan usaha dapat dirumuskan Gambar 2.6. Rangkaian Target AT 89S51
sebagai berikut : Sedangkan yang berseri ‘C’
mengindikasikan bahwa chip tersebut dalam
W =∑ F . s pemrogramannya harus menggunakan
Ket : rangkaian terpisah yang biasa disebut dengan
W = usaha (joule) ”downloader”. Sehingga bila ingin melakukan
F = gaya yang sejajar dengan pemrograman ulang sebuah chip AT89Cxx
perpindahan (N) harus mengeluarkannya (mencabut) dari
s = perpindahan (m) rangkaian aplikasi. Oleh Karena itu
penggunaan mikrokontroler bertipe ‘C’ sangat dapat di pilih motor seri untuk daerah
merepotkan untuk digunakan. perubahan kecepatan yang luas. Misalnya
2.5 Seven Segment untuk traksi, pengangkutan dan lain – lain.
Kebanyakan tampilan angka Prinsip kerja dari motor arus searah
menggunakan konfigurasi sebuah seven berdasarkan pada penghantar yang
segment untuk membentuk karakter desimal membawa arus di tempatkan dalam suatu
dari 0 sampai 9, dan kadang-kadang karakter medan medan magnet maka penghantar
heksa desimal A sampai F. Tampilan seven tersebut akan mengalami gaya.
segment ini terdiri dari tujuh buah segment Gaya menimbulkan torsi yang akan
yang disusun sedemikian rupa membentuk menghasilkan rotasi mekanik sehingga
angka delapan Tiap-tiap segment tersebut motor akan berputar, jadi motor arus searah
diberi tanda dengan huruf a, b, c, d, e, f, dan g. ini menerima sumber arus searah dari jala –
Sebagai contoh bila segment b dan e yang jala kemudian dirubah menjadi energi
mati maka decimal 5 yang mekanik berupa perputaran lain.
menyala/ditampilkan dan bila segment dari a
sampai g nyala maka akan ditampilkan Secara ringkas prinsip kerja dari motor
desimal 8. membutuhkan :
Seven Segment merupakan gabungan 1. Adanya garis – garis gaya medan
dari 7 buah LED (Light Emitting Diode) yang magnet (fluks) antara kutub yang
dirangkaikan membentuk suatu tampilan berada di stator.
angka. Terdapat dua macam seven segment 2. Penghantar yang dialiri arus
display, yaitu common anoda dan common ditempatkan pada jangkar yang
catoda. Pada common anoda dari ketujuh berada dalam medan magnet.
LED dijadikan satu dan Vcc pada common 3. Pada penghantar timbul gaya yang
catoda kaki katoda ketujuh LED dihubungkan menghasilkan torsi.
menjadi satu kebumi atau ground. Atau Gaya yang dihasilkan oleh arus
dengan kata lain Seven Segment terdiri dari 2 mengalir pada penghantar yang
jenis, yaitu Common Katode (kaki katoda ditempatkan dalam suatu medan
dihubungkan bersama) dan Common Anode magnet tergantung dalam hal – hal
(kaki anoda dihubungkan bersama). berikut :
1. Kekuatan dari magnet
2. Harga dari arus melalui
penghantar
Gambar 2.13. Seven Segment 3. Panjang kawat yang membawa
arus
Konstruksi Motor Arus Searah
Motor arus searah terdiri dari beberapa
12
11
10
J1
U3
1
A
B
SI
S2
S3
F
J6
bagian, diantaranya :
7 s eg m e n 2
1 3
2 o 4
3 o 5
4 6
7
S4
G
D
C
E
CON 8
1
LS1
2
BU ZZ ER
Selesai
√
5.1 Pengujian dan Analisa Modul 2 2 2
( X 1−X ) + ( X 2− X ) + ( X 3−X ) + ( X 4−X )
Setelah membuat modul maka perlu STD=
diadakan pengujian dan analisa. Tujuan n−1
dari pengujian dan analisa adalah untuk
mengetahui ketepatan dari pembuatan 3. Error (rata-rata simpangan)
modul dan memastikan apakah masing – Error (rata-rata simpangan) adalah selisih
masing komponen dari rangkaian modul rata-rata nilai dari harga yang dikehendaki
yang dimaksud sudah bekerja sesuai dengan nilai yang diukur.
dengan fungsinya seperti yang telah Rumus % error :
direncanakan. Xn−X
% Error= x 100 %
Langkah – langkah analisa dan Xn
pengujian modul ini dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Menyiapkan peralatan – peralatan yang 4. UA ( ketidakpastian )
dibututuhkan UA adalah perkiraan mengenai hasil
2. Melakukan pengecekan terhadap masing – pengukuran yang didalamnya terdapat
masing jalur rangkaian pada PCB tentang harga yang benar.
ketepatan komponen, koneksi pin – pin pada IC. Rumus ketidakpastian adalah :
3. Melakukan pengukuran terhadap TP (Test STD
Point) yang dibutuhkan. UA=
4. Melakukan pengujian alat dengan cara √N
mengecek kecepatan putaran motor. 5.3 Hasil pengukuran dan Analisa
5. Melakukan perhitungan terhadap hasil 5.3.1 Perbandingan Pengukuran Waktu
pengukuran untuk mengetahui tingkat error, pada Stopwatch dengan Tampilan
simpangan, rata-rata dan standart deviasi. Seven Segmen
6. Membuat kesimpulan. Pengukuran pada stopwatch yang akan
5.2 Sistematika Pengukuran dibandingkan dengan tampilan pada
Pengukuran kecepatan putaran seven segmen akan menunjukkan besar
motor, timer dan driver motor yang kesalahan pengukuran. Pengukuran
dilakukan beberapa kali dalam melakukan dilakukan dengan cara
membandingkan waktu pada stopwatch
Stopwat X1 X2 X3 X4 X5 X kemudian hasilnya dibandingkan
N %
o
ch
(menit)
meni
t
meni
t
meni
t
meni
t
meni
t men
Simpangan
Error
SD Ua
dengan tampilan pada seven segmen.
it
1 5 5 5 5.1 5 5 5.02 0.02 0.4 % 0.05 0.022
Tabel 5.1 Data Perbandingan
2 10 10 10 10 10.1 10
10.0
0.02 0.2 % 0.05 0.022
Pengukuran Waktu pada Stopwatch
3 15 15 15 15.1 15 15
2
15.0
0.02 0.13 % 0.05 0.022
dengan tampilan Seven Segmen
2
√
5−5.02 2 2
( X 1−X ) + ( X 2− X ) + ( X 3−X ) + ( X 4
2
¿ x 100 %
5 STD=
n−1
¿ 0.4 %
√
2 2 2
( 10−10 ) + ( 10−10 ) + ( 10−10 ) + ( 10−1
2 ¿
√
2 2 2 2
( X 1−X ) + ( X 2− X ) + ( X 3−X ) + ( X 4−X ) + ( X 5− X ) 5−1
STD=
n−1
¿
√
0+ 0+0+ 0.01+ 0
√
2 2 2 2
( 5−5 ) + ( 5−5 ) + ( 5−5.1 ) + ( 5−5 ) + ( 5−5 )
2 5−1
¿
5−1 ¿ √ 0.0025
¿
√ 0+ 0+0.01+0+ 0
5−1
UA=
¿ 0.05
STD
¿ √ 0.0025 √N
¿ 0.05 0.05
¿
STD √5
UA=
√N ¿
0.05
2.236
0.05
¿
√5 ¿ 0.022
0.05
¿
2.236 C. Waktu 15 menit
¿ 0.022 Rata−rata ( X )=
∑ Xi
n
75.1
B. Waktu 10 menit ¿
5
Rata−rata ( X )=
∑ Xi
n ¿ 15.02
50.1 Simpangan=X −Xn
¿
5
¿ 15.02−15
¿ 10.02
¿ 0.02
Xn−X c. Titik Pengukuran 3 (TP3) yaitu
% Error= x 100 % output Multiplexer pada
Xn
kecepatan 40 sebesar 5,5 volt
15−15.02 d. Titik Pengukuran 4 (TP4) yaitu
¿ x 100 % output Multiplexer pada
15 kecepatan 40 sebesar 6 volt
e. Titik Pengukuran 5 (TP5) yaitu
¿ 0.13 % output Multiplexer pada
kecepatan 40 sebesar 6,5 volt
√
2 2 2 2 2
( X 1−X ) + ( X 2− X ) + ( X 3−X ) + ( X 4−X ) + ( X 5− X )
STD= Analisa :
n−1
Jika output tegangan kecil
√
2 2 2 2 2
( 15−15 ) + ( 15−15 ) + ( 15−15.1 ) + (15−15mengakibatkan
) + ( 15−15 ) kecepatan putaran
¿ motor lambat, dan sebaliknya jika
5−1 output tegangan diperbesar
mengakibatkan kecepatan putaran
¿
√
0+ 0+0.01+0+ 0
5−1
motor bertambah cepat. Hal itu
dikarenakan tegangan (V) berbanding
lurus dengan kecepatan putaran motor
¿ √ 0.0025 (ɷ).
Rata−rata ( X )=
∑ Xi
5.3.5 Pengukuran pada IC
n
Mikrokontroller
a. Titik Pengukuran 12 (TP12) yaitu 119
pada kaki 1, 2, 25, 4 port P1.0, ¿
P1.1, P2.4, dan P1.2 sebagai input 3
tombol pemilihan waktu 5 menit,
10 menit, 15 menit dan ENTER ¿ 39.67
sebesar 0 volt ketika tombol
ditekan. Dan 4.82 volt ketika Simpangan=X −Xn
tombol tidak ditekan.
b. Titik Pengukuran 13 (TP13) yaitu ¿ 39.67−40
pada kaki 39 s/d 32 port P0.0 s/d
P0.7 sebagai output seven segmen ¿ 0.33
sebesar 0 volt saat ic
mikrokontroller mengirim data. Xn−X
% Error= x 100 %
c. Titik Pengukuran 14 (TP4) yaitu Xn
pada kaki 10 s/d 13 port P3.0 s/d
P3.3 sebagai output driver seven 40−39.67
segmen sebesar 0 volt. ¿ x 100 %
40
d. Titik Pengukuran 15 (TP15) yaitu
pada kaki 14 port P3.4 sebagai
output driver motor sebesar 4.70
¿ 0.825 %
volt saat motor tidak bekerja. Dan
√
2 2 2
0 volt ketika motor bekerja. ( X 1−X ) + ( X 2− X ) + ( X 3−X )
e. Titik Pengukuran 16 (TP16) yaitu STD=
n−1
pada kaki 21 port P2.0 sebagai
√
output driver buzzer sebesar 4.70 2 2
volt saat buzzer mati. Dan 0 volt ( 40−39.67 ) + ( 39−39.67 ) + ( 40−39.67
¿
ketika buzzer berbunyi. 3−1
√
Analisa : 0.33+ 0.67+0.33
Dari pengukuran diatas, terlihat ¿
bahwa pada port ic mikrokontroller 3−1
saat mengaktifkan driver buzzer, driver
seven segmen dan driver motor akan ¿ √ 0.665
mengirimkan logika 0 (low) pada saat
aktif dan logika 1 (high) pada saat ¿ 0.815
tidak aktif.
STD
RP X1 X2 X3
X Simpang % SD Ua UA=
M an Error √N
0.815
¿
40 40 39 40 39. 0.33 0.825 0.815 0.47
√3
67 %
0.815
45 45 45 46 45. 0.33 0.733 1.997 0.575 ¿
33 % 1.732
50 50 50 50 50 0 0% 0 0
Rata−rata ( X )=
∑ Xi ¿ 50
n
Simpangan=X −Xn
136
¿ ¿ 50−50
3
¿0
¿ 45.33
Xn−X
Simpangan=X −Xn % Error= x 100 %
Xn
¿ 45.33−45
50−0
¿ x 100 %
¿ 0.33 50
Xn−X ¿0%
% Error= x 100 %
Xn
√
2 2 2
( X 1−X ) + ( X 2− X ) + ( X 3−X )
30−30.86 STD=
¿ x 100 % n−1
30
√
2 2 2
¿ 0,733 % ( 50−50 ) + ( 50−50 ) + ( 50−50 )
¿
3−1
√
2 2 2
( X 1−X ) + ( X 2− X ) + ( X 3−X )
STD=
n−1 ¿
√ 0+ 0+0
3−1
√
2 2 2
( 45−45.33 ) + ( 45−45.33 ) + ( 46−45.33 ) ¿√0
¿
3−1
¿0
¿
√ 0.33+ 0.33+1.33
3−1 UA=
STD
√N
¿ √ 0.995
0
¿
¿ 0.997 √3
STD 0
UA= ¿
√N 1.732
0.997 ¿0
¿
√3 D. Putaran 55 rpm
¿
0.997
Rata−rata ( X )=
∑ Xi
1.732 n
¿ 0.575 166
¿
3
C. Putaran 50 rpm
Rata−rata ( X )=
∑ Xi ¿ 55.33
n
Simpangan=X −Xn
¿ 55.33−55 60−60.33
¿ x 100 %
60
¿ 0.33
¿ 0.55 %
Xn−X
% Error= x 100 %
√
Xn ( X 1−X ) + ( X 2− X ) + ( X 3−X )
2 2 2
STD=
55−55.33 n−1
¿ x 100 %
55
√
2 2
( 60−60.33 ) + ( 60−60.33 ) + ( 61−60.33
¿ 0.6 % ¿
3−1
√ √
2 2 2
( X 1−X ) + ( X 2− X ) + ( X 3−X ) 0.33+ 0.33+1.33
STD= ¿
n−1 3−1
√
2 2
( 56−55.33 ) + ( 55−55.33 ) + ( 55−55.33 )
2 ¿ √ 0.995
¿
3−1 ¿ 0.997
¿
√ 1.33+ 0.33+ 0.33
3−1
UA=
STD
√N
¿ √ 0.995 0.997
¿
¿ 0.997 √3
0.997
STD ¿
UA= 1.732
√N
¿ 0.575
0.997
¿
√3 Analisa :
Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh
0.997 pengukuran untuk kecepatan putaran
¿ motor 40, 45, 50, 55, dan 60 rpm
1.732
didapatkan rata-rata tingkat kesalahan
(% Error) sebesar 0 s/d 0.825 %
¿ 0.575
dimana pengukuran dilakukan
E. Putaran 60 rpm sebanyak 3 kali.
Rata−rata ( X )=
∑ Xi 6 PEMBAHASAN
n 6.1 Pembahasan Hardware
6.1.1 Pembahasan Rangkaian
181 Keseluruhan
¿ J6 J7 J8 J9
3
1 1 1 1
CON1 CON1 C ON 1 C ON 1 V C C J4
1
2
VC C
J1 LS 1
VC C
CON8
1
2
1
2
3
4
5
6
7
8
BU ZZ E R
¿ 60.33
220 J2
220 C ON 4
PN P B C E_ 0
22 0 Q5
R4 R5 R6 R7 R8 R9 R 14
1
2
3
4
R2 R3 220 2 20 220 22 0 22 0
22 0
PROGRAMMER VCC
J P13
VC C
1
PR O G RA M ER
R1 A T8 9 s 5 1
2 1 2 39 21
3 P 0. 0 /A D 0 P 2. 0 / A 8 J5 R 11 R12 R 13
3 38 22
4
R -P A C K 10 K
D1 4 37 P 0. 1 /A D 1 P 2. 1 / A 9 23 1 Q1 Q2 Q3
Simpangan=X −Xn
5 5 36 P 0. 2 /A D 2 P 2. 2 /A 10 24 2 P N P B C E _0 P N P B C E _0
6 6 35 P 0. 3 /A D 3 P 2. 3 /A 11 25 3 PN P B C E_ 0
7 34 P 0. 4 /A D 4 P 2. 4 /A 12 26 220 2 20 22 0
P 0. 5 /A D 5 P 2. 5 /A 13 C ON 3
8 33 27 VCC VC C VC C
9 32 P 0. 6 /A D 6 P 2. 6 /A 14 28
C P 0. 7 /A D 7 P 2. 7 /A 15
up 1 10
d wn 2 P 1. 0 U1 P 3 .0 / R XD 11
e nt P 1. 1 P3 .1 / TXD
3 12
1 4 P 1. 2 P 3. 2 /I N TO 13
2 P 1. 3 P 3. 3 /I N T1 R10
5 14
3 6 P 1. 4 P 3 .4 / TO 15 Q4
4 P 1. 5 P3 .5 / T1 PN P BC E _ 0
7 16 J3
5 8 P 1. 6 P 3. 6 /W R 17
P 1. 7 P 3 .7 / R D VCC 1 2 20
¿ 60.33−60
40 2 V CC
9 VCC 31 CON2
dw n
up R ST E A/ V P P
en t
V CC 30
A LE /PR O G
X T AL1
X T A L2
1 2 29
PS E N 20
SW4
GND
S W3 SW5 SW 6 S W7 SW 8
XTA L1
18
R E S ET
19
up d o wn en t e r 1 2
C 11
10 uF
10 K R 26 TARGET
C1 12 M H z C 2
30 p F 3 0 pF
3
5
R 25
¿ 0.33
SW9 SW 10 SW 1 1
10 K
3 4 5
Xn−X
% Error= x 100 %
Xn
V CC J6
1 VC C R 1
VCC
2
PO T
1
VCC
VCC
2
a
1
VCC
J 16
U5
3
VC C R 2 13 16 C1
C ON 1 X0 V DD
J5
VC C
e d c b a
PO T 14 VCC
X1
R 14 1K
1
15
12 X2 J1
X3 R1 3 3 nF
2 1
1
11
1
BUZ
47K LM32 4
X4
pnp bd 140 E C B
b
2
5 6 2 -
X5 E
2
1 m o to r
2 8
Q5
X6 VSS 3
1
+
4 7
X7 VEE
11
R2
C ON 3 LM324 U 2B
J 17 U 1A
V C C +5
2
4
-
4
VC C 1 5 R3
3
VC C R 3 11 +
3 + 7 Q1
C ON 1 1 10 A R4 100 K 6 N P N BC E
PO T J 10 -
2 B 47K 1K
1
9 3 U 2A LM324
3 C X 1
LS 1
11
2 2 R5
in p u t 4051/ S O _1
1
c
o u tp u t
J 21
1
1
100K
R6
J 18 CON1
3
VC C R 4
2
C ON 1 56K
PO T
1
BU Z Z ER
J2
1
2 J 12 2
d
1 CON2
1
JC1O3 N 1 VC C
VC C
J 19 1
J3
3
VC C R 5 JC1O4 N 1 1
C ON 1 2
PO T 1
1
s u p p ly
JC1O5 N 1
1 0 0nF
CON1
1
J 20
3
C ON 1
1
2
3
4
5
6
7
8
BU Z Z E R
1
2
3
4
R2 R3 22 0 22 0 2 2 0 220 22 0
22 0
PROGRAMMER
P R O G R AM E R
R1 A T8 9s 51
2 1 2 39 21
3 P 0 . 0 /A D 0 P 2. 0/ A 8 J5 R 11 R12 R 13
3 38 22
R -P AC K 1 0K
4 D1 4 37 P 0 . 1 /A D 1 P 2. 1/ A 9 23 1 Q1 Q2 Q3
5 P 0 . 2 /A D 2 P 2. 2/ A 10
up RST E A/VPP
ent
VCC 30
AL E/ P R O G
X T AL 2
XT A L1
1 2 29
PSE N 20
SW 4
GND
SW 3 SW 5 SW 6 SW 7 SW 8
XTA L 1
19
18
R E SE T
up dow n ent er 1 2
TARGET
3 0p F 3 0 pF
3
5
R 25
SW 9 S W 10 SW 1 1
1 0K
VC C
2
a
1
VC C R2 13 16
CON1 X0 VDD
e dc b a
PO T 14
X1
1
15
12 X2
X3
5 6
2 X5 E 8
X6 VS S
1
4 7
CON3 X7 VE E
J 17
3
mikrokontroller, didalam ic
VC C R3 11
CON1 1 10 A
PO T J 10
2 B
1
9 3
3 C X 1
2 2
in p u t 4 0 51 / SO _ 1
1
c
o utput
J 18 CON1
3
VC C R4 CON1
PO T
1
2 J 12
1
1
C1O3 N 1
J
J 19
VC C R5 C1O4 N 1
J
CON1
PO T 1
1
C1O5 N 1
J
2
1
e
J 20
3
CON1
Gambar 6.2 Rangkaian PWM sebagai atau P2.4 ditekan maka akan mengirim
pengatur kecepatan motor logika 0 (low) ke ic mikrokontroller,
Cara kerja rangkaian : didalam ic mikrokontroller terdapat
Port P2.1 s/d P2.3 ic micro program untuk menampilkan setting
mengeluarkan logika yang waktu. Tombol Enter port P1.2 ditekan
memberikan inputan pada pin 9 s/d 11 maka secara otomatis timer akan
multiplexer 4051. Berikut ini tabel berhitung mundur sesuai dengan
kebenaran dari multiplexer 4051 : setting waktu yang dipilih. Tombol
reset pin 9 untuk membatalkan proses
atau kembali ke kondisi awal.