Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN DDMA PENGENALAN

ALAT

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

JURUSAN AKUAKULTUR

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN

2020
LAPORAN PRATIKUM SEMENTARA

DDMA

PENGENALAN ALAT

Disusun sebagai salah satu syarat

untuk meneyelesaikan mata kuliah

dasar-dasar mikrobiologi akuatik

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR

JURUSAN AKUAKULTUR

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2020
Kata pegantar

i
Daftar isi

Halaman sampul

Kata pengantar..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

1.1 Latar Belakang........................................................................................................................

1.2 tujuan dan manfaat..................................................................................................................

BAB II METODE PRAKTIKUM................................................................................

2.1 Alat Dan Bahan.......................................................................................................................

2.2 Prosedur kerja.........................................................................................................................

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................

3.1 hasil pengamatan.....................................................................................................................

3.2 pembahasan.............................................................................................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................

4.1 kesimpulan..............................................................................................................................

4.2 saran........................................................................................................................................

Daftar pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam melakukan praktikum atau percobaan di laboraturium, praktikan harus mengenal


alat-alatyang akan digunakan pada saat praktikum di laboraturium. Saat ini alat
merupakan salah satu pendukung pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium.
Sehingga untuk memudahkandan melancarkan berlangsungnya prakrikum atau
percobaan pengetahuan mengenai penggunaanalat sangat diperlukan. Kebersihan alat-
alat juga sangat menentukan keberhasilan kegiatan yangkita lakukan, baik untuk
menghindari kontaminasi maupun untuk kejelasan dan ketetapan pengamatan. Dalam hal
ini kebersihan dapat diartikan sebagai jernih, kering, serta bebas daridebu dan
lemak.Dalam praktikum mikrobiologi ini, banyak alat-alat yang digunakan di
laboraturium sepertimikroskop cahaya, mikroskop stereo, rotamixer, mikropapet, cawan
petri, rubber bulb, tabungreaksi, labu erlenmeyer, bunsen, mortal & pestle, beaker glass,
gelas ukur, batang L, pinset,skapel, jarun Ent, jarum Ose, kaca preparat, spatula,
magnetic stirrer, timbangan elektronik,hyaimocytometr, oven, autoklaf serta Laminar Air
Flow dan sebagainya.

1.2. Tujuan Dan Manfaat


1. Mahasiswa mengetahui nama alat alat yang ada di laboratorium

1
2. Mahasisawa mengetahui fungsi dan cara penggunaan alat.
3. Mahasiswa mampu menggunakan dan cara penggunaan alat dengan benar.

Manfaat dari praktikum ini yaitu mahasiswa/praktikan akan dapat mengetahui alat-
alat yang akan digunakan dalam praktikum beserta fungsinya masing-masing.

BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada peraktikum ini adalah autoklaf, oven,
cawan petri, tabung reaksi, lampu bunchen, hot plate, labu erlenmeyer, kaca obyek
biasa, kaca penutup, mikroskop cahaya, pipet tetes, pipet ukur, pinset, timbangan
analitik, batang pengaduk, gelas ukur, inkubator, dan laminar air flow.

2.2 Prosedur Kerja

Adapun Prosedur kerja dalam praktikum “Pengenalan Alat” adalah :


1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum mikrobiologi.
2. Mengamati bagian-bagian dari alat-alat tersebut dan mengetahui fungsi masing-
masing alat.

3. Menggambar semua alat-alat tersebut dan menuliskan bagian-bagiannya beserta


fungsinya.

2
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini dapat di lihat pada table 1 berikut:

Tabel 1. Hasil pengamatan pada praktikum pengenalan alat-alat laboratorium.

No Nama Alat Gambar Fungsi


1 Mikroskop Untuk melihat benda-
cahaya benda yang sangat kecil
seperti mikroorganisme,
sel, dan benda-benda lain
yang bersifat mikroskopis.
Bayangan benda pada
mikroskop ini bersifat 2
dimensi.

 Mikroskop Cahaya
a. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu
diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah
maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan
bayangan yang tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya

3
yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang juga mikroorganisme yang
dilihat. Mikroskop memiliki pembesaran objektif (4x, 10x, 40x, dan 100x) serta
pembesaran okuler (10x).

b. Cara penggunaan mikroskop cahaya

 Menyalakan Lampu
o Tekan tombol on pada tombol on-off
o Atur kekuatan cahaya lampu dengan memutar bagian pengatur itensitas
keterangan cahaya.
 Menempatkan spesimen pada meja benda
 Letakan objek glass diatas meja benda kemudian jepit dengan penjepit spesimen.
Jika meja benda belum turun maka turunkan dengan sekrup kasar (Makrometer).
 Cari bagian objek glass yang terdapat preparat ulas (dicari dan diperkirakan
memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horozontal
(penggeser).
 Memfokuskan
 Putar revolver pada pembesaran objektif yang diperlukan, misalnya 40x lalu putar
sekrup kasar (Makrometer) sehingga meja benda bergerak ke atas untuk mencari
fokus.
 Setelah terlihat bayangan benda lalu fokuskan dengan menggunakan sekrup halus
(Mikrometer) untuk mendapatkan bayangan yang lebih bersih dan jelas.

4
2 Nama alat gambar fungsi
Mikroskop Untuk melihat objek
stereo yang membutuhkan
pembesaran tidak terlalu
besar. Bayangan benda
yang diamati dengan
mikroskop ini terlihat 3
dimensi.

a) Prinsip kerja mikroskop stereo

Mikroskop stereo merupakan mikroskop yang terdiri dari gabungan dua mikroskop yang
memiliki dua lensa objektif dan lensa okuler serta dilengkapi prisma ganda (Gambar 1)
yang berfungsi menghasilkan gambar nyata dan tiga dimensi (Locquin and Langeron,
1983). Mikroskop stereo hanya dapat digunakan untuk melihat benda yang berukuran
relatif besar, contohnya embrio ayam, akar krisan, bunga. 

b) Cara penggunaan mikroskop stereo


 Letakan mikroskop pada meja yang datar dan stabil, pastikan meja kokoh dan
tidak mudah goyah.
 Jika mikroskop menggunakan sumber listrik untuk media pengamatan objek,
pastikan kabel mikroskop menjangkau sumber listrik dan hubungkan.
 Sediakan objek yang akan diamati dengan mikroskop dan letakan dekat
dengan mikroskop.

5
3 Nama alat gambar fungsi
autoklaf Berfungsi Untuk
mensterilkan berbagai
macam alat medium
dengan memanfaatkan
tekanan uap panas, pada
suhu 121 derajat celcius,
tekanan 1 atm.

a. Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan untuk
membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada alat atau bahan
yang akan digunakan dalam praktikum atau percobaan.

b. Cara penggunaan :
 Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air
kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambahkan air sampai batas
tersebut. Gunakan air hasil destilasi (air penyulingan/aquadest), untuk menghindari
terbentuknya kerak dan karat.
 Masukkan peralatan dan bahan yang akan di sterilkan. Jika mensterilkan botol
bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
 Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih
dahulu.
 Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C.

6
 Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf
dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klap pengaman ditutup
(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 menit dimulai
sejak tekanan mencapai 2 atm.
 Jika alarm tanda selesasi berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara lingkungan (jarum pada presure gauge
menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi
autoklaf dengan hati-hati.

4 Nama alat gambar fungsi


Inkubator Berfungsi Untuk
menginkubasi atau
memeram mikroba pada
suhu yang terkontrol.

a) Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukan atau menyimpan biakan murni
mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur siatas suhu
tertentu.

b) Cara penggunaan inkubator

7
 Hubungkan kabel power ke stop kontak (listrik).

 Putar tombol power pada incubator ke arah kiri (lampu indicator akan menyala
hijau)
 Atur suhu yang diperlukan di dalam incubator dengan menkan tombol set.
 Ketika menekan tombol set,putarlah tombol di sebelah kanan hingga mendapatkan
suhu yang diperlukan.

5 Nama alat gambar fungsi


oven Berfungsi untuk
mensterilisasi alat yang
terbuat dari kaca,
menggunakan suhu panas
90 derajat celcius.

a) Prinsip Kerja Oven


Prinsip kerja oven laboratorium ini sesuai dengan fungsi-fungsi yang sudah
dijelaskan diatas. Bahwa oven laboratorium ini memanfaatkan udara kering yang
bertemperatur tinggi untuk melakukan sterilisasi peralatan. Suhu panas dalam oven
ini akan diabsorbsi ke permukaan peralatan yang disterilkan. Kemudian merambat
ke bagian dalam permukaan sampai suhu sterilisasi tercapai. Sehingga
mikroorganisme mati melalui oksidasi dari suhu panas tersebut.

8
Proses sterilisasi ini biasanya menggunakan suhu yang tinggi yaitu 180 derajat
celcius, dan membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 jam. Dalam penggunaan oven
laboratorium ini, beberapa peralatan yang akan disterilkan biasanya perlu dilapisi
alumunium foil. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya kontaminasi tehadap
peralatan laboratorium tersebut.

b) Cara penggunaan

 Pertama, hubungkan oven dengan sumber listrik.


 Masukkan benda
 Tekanlah tombol “ON” dan tunggu beberapa saat hingga display menyala.
 Anda bisa menyesuaikan timer sesuai dengan kebutuhan.
6 Nama alat gambar fungsi
Laminary air Berfungsi membuat
flow ruang kerja tetap steril
agar tidak dapat
terkontaminasi proses
persiapan medium &
ruang kerja yang ada di
laminar air flow.

a) Prinsip Kerja Laminar Air Flow

Pada dasarnya prinsip kerja laminar air flow sangatlah sederhana. Yakni, digunakan


untuk menghirup udara dari luar, dilakukan pemrosesan hingga bersih dengan
penyaringan, dan dihembuskan di dalam ruang laminar air flow. Hembusan angin pada
laminar air flow diharapkan bisa konstan atau stabil. Bentuk laminar air flow biasanya
berupa kubus, hal ini dimaksudkan untuk memperluas meja kerja pengguna dan
mengurangi kemungkinan turbulensi hembusan angin. Turbulensi bisa saya
menyebabkan pengendapan debu atau kotoran di sekitaran clean bench.

b) Cara menggunakan laminar air flow

9
 Nyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit, sebelum laminar air flow
digunakan. Hindarkan sinarnya dari mata. 
 Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan
ke dlam laminar air flow cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70%
atau spiritus. 
 Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau dengan spiritus
untuk mensterilkan LAF. 
 Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow. 
 Nyalakan lampu dalam LAF. 
 LAF sudah siap untuk digunakan.

7 Nama alat gambar fungsi


Hot plate Berfungsi untuk
memanaskan bahan
berupa cairan ataupun yg
padat.

a) Prinsip kerja hotplate


 didasarkan pada proses perubahan energi listrik menjadi energi panas yang terjadi
pada alas hotplate yang merupakan sebuah konduktor. Jadi, energi listrik yang
berasal dari listrik yang mengalir ke hotplate, diubah menjadi energi panas pada
alas/lempeng hotplate.Prosedur kerja hot

b) Cara penggunaan hot plate

 Pastikan hot plate sudah tersambung pada sumber daya listrik.

10
 Timbang bahan kimia yang akan dilarutkan dengan menggunakan timbangan
analitik.
 Masukkan bahan kimia tersebut ke dalam gelas kimia atau tabung erlenmeyer.
 Tambahkan sejumlah pelarut ke dalamnya, seperti aquades.
 Letakkan gelas kimia tersebut di atas hot plate.
 Nyalakan tombol ON pada hot plate dan atur suhunya agar bahan melarut.
 Masukkan batang pengaduk dan atur kecepatan adukan.

8 Nama alat gambar fungsi


Colony counter Berfungsi untuk
mempermudah
perhitungan koloni yang
tumbuh di dalam cawan.

a) prinsip kerja colony counter 

dengan memanfaatkan lup untuk memperbesar koloni atau dengan menandai beberapa
koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada colony
counter. Colony Counter pada umumnya masih bersifat manual, hanya mengandalkan
daya ingat petugas laboratorium.

b) Cara penggunaan colony counter 

11
 Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
 Nyalakan alat dengan menekan tombol ‘ON’.
 Reset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka ‘0’.
 Letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas meja
yang dilengkapi dengan skala.
 Tandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala.
 Hitung koloni bakteri yang terpisah.
 Lihat koloni dengan bantuan kaca pembesar.
 Matikan alat dengan menekan tombol ‘OFF’

9 Nama alat gambar fungsi


Cawan petri Untuk membiakan
(kultivasi)
mikroorganisme pada
medium yang dituangkan
diatas cawan ini.

a) Prinsip kerja cawan petri

Yaitu medium dapat di tuang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai
penutup.

b) Cara penggunaan Cawan Petri

Misalkan akan mengamati pertumbuhan bakteri, maka media agar kita isikan ke dalam
cawan petri. Media ini mengandung nutrisi, garam, indikator, dan anti biotik untuk

12
membantu mikro organisme tumbuh dan berkembang. Langkah selanjutnya menyimpan
cawan petri ke dalam refrigrafor.

10 Nama alat gambar fungsi


Pipet skala Untuk memindahkan atau
mengambil larutan
dengan volume yang
diketahui.

1. Prinsip Kerja Pipet skala


Mengukur cairan secara tidak teliti dan tidak masuk dalam perhitungan. Fungsi : Dapat
digunakan untuk merendam pipet dalam asam pencuci. Gelas ukur yang dilengkapi
dengan tutup asah digunakan untuk melarutkan zat hingga volume tertentu.
2. Cara penggunaan Pipet skala
 Pasang/hubungkan pipet ukur dengan rubber bulb/elektronik pipet kontroler.
Pastikan terpasang dengan benar.
 Ambil larutan yang ingin dipindahkan,sesuaikan volumenya dan pindahkan ke
wadah yang diinginkan.
11 Nama alat gambar fungsi
Pipet tetes Untuk memindahkan atau
mengambil larutan
dengan volume yang di
tentukan ukurannya.

a) Prinsip kerja pipet tetes

13
pipet tetes adalah penerapan tekanan udara dalam tabung yang besarannya diatur dari
seberapa kuat kita memencet bagian karet di ujung pipet tetes. Cairan bisa masuk ke
dalam tabung pipet tetes dengan cara memperkecil tekanan di dalam badan pipet. 

b) Cara penggunaan pipet tetes

Pertama bagian bola karet yang ada diatas pipet tetes dipencet dan tahan kemudian
dimasukkan ke dalam cairan. Saat pipet dimasukkan bola karet dipencet lalu lepaskan
dan angkat pipet dari cairan lalu pindahkan ke wadah lain. Untuk memindahkan ke
dalam wadah lain kita hanya perlu memencet kembali karet dibagian atas pipet secara
perlahan, pengambilan cairan ini sesuai dengan kebutuhan.

12 Nama alat gambar fungsi


Tabung reaksi & Sebagai wadah
rak tabung pengenceran,
menempatkan media agar
miring dan media cair
untuk kultur.
Rak tabung merupakan
tempat tabung reaksi

a) Prinsip kerja tabung reaksi dan rak tabung

Penggunaan tabung reaksi biasany vca diisi air ke dalam sebuah gelas beker yang
diletakkan terbalik air yang terisi tersebut berguna untuk menangkap gas, tabung
reaksi biasanya disimpan pada sebuah rak khusus, klem, dan tang.

14
Rak tabung tersebut didesain dengan berbagai posisi biasanya horizontal, supaya
dapat memaksimalkan permukaan tabung reaksi dan perkembangbiakan di dalamnya.
Pada umumnya dalam tahap pemanasan bahan kimia yang memakai tabung reaksi
terdapat 2 cara.

13 Nama alat gambar fungsi


erlenmeyer Untuk menampung
larutan, bahan atau
cairan. Labu ini juga
dapat digunakan untuk
meracik dan
menghomogenkan bahan-
bahan, komposisi media,
menampung aquadest,
kultivasi mikroba dalam
kultur cair dan lain-lain.

a) Prinsip kerja erlenmeyer
Prinsip kerja Erlenmeyer sebagai alat yang tertutup yang digunakan untuk mencampur
reaksi kuat-cocok sehingga tanpa tutup penajam biasanya alat ini tidak dapat digunakan
untuk mencampur reaksi kecepatan yang rendah.
b) Cara penggunaan erlenmeyer

Pada saat mencampur larutan, maka cara menggunakan labu erlenmeyer ini adalah


dengan cara tetap memegang pada leher botol. Dan pencampuran dilakukan adalah
memegang leher botol dengan menggunakan satu tangan, selanjutnya digoyangkan
secara berputar dengan perlahan-lahan sampai larutan bisa menyatu.

15
14 Nama alat gambar fungsi
Beaker glass Berfungsi untuk
memanaskan larutan,
menghomogenkan bahan
komposisi media dan
tempat penyimpanan
medium.

a) Prinsip kerja beaker glass

Pada saat mencampur larutan, maka cara menggunakan labu erlenmeyer ini adalah


dengan cara tetap memegang pada leher botol. Dan pencampuran dilakukan adalah
memegang leher botol dengan menggunakan satu tangan, selanjutnya digoyangkan
secara berputar dengan perlahan-lahan sampai larutan bisa menyatu.

b) Cara penggunakan beaker glass


 Saat mengangkat beaker glass menggunakan lap halus saat di angkat dari
konfor.
 Merendam beaker glass dalam aquades atau air saat menuangkan larutan asam
dengan konsentrasi tinggi.

16
15 Nama alat gambar fungsi
Gelas ukur Berfungsi Untuk
mengukur volume suatu
cairan dengan volume
tertentu.

a) Prinsip kerja gelas ukur

Prinsip kerja dari gelas ukur adalah mengukur larutan kimia secara tidak teliti (tidak
memerlukan ketelitian yang tinggi) dan tidak masuk dalam perhitungan. 

b) Cara penggunaan gelas ukur

 gelas ukur dipegang dengan tangan dan ibu jari menuju batas volume yang di
kehendaki. Gelas ukur diangkat sehingga batas volume setinggi mata dan cairan
dituangkan sampai batas volume.

16 Nama alat gambar fungsi


Batang L Berfungsi Untuk
menyebarkan cairan
dipermukaan agar supaya
bakteri yang tersuspensi
dalam cairan tersebut
merata

a) Prinsip kerja batang L

17
dengan cara mengaduk larutan atau zat kimia secara langsung.

b) Cara penggunaan batang L

Ambil batang L dan ratakan cairan di permukaan media, gara cairan tersebut tersebar
merata.

17 Nama alat gambar fungsi


Batang Berfungsi Untuk
pengaduk mengaduk zat atau
medium di dalam
erlrnmeyer.

a) Prinsip kerja batang pengaduk


Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah. Digunakan untuk mengaduk
larutan atau suspensi yang umumnya berada pada gelas kimia, Erlenmeyer atau
tabung reaksi.
b) Cara Penggunaan:

 Persiapan menggunakan batang pengaduk adalah memotong batang


pengaduk yang terlalu panjang dan memoles kedua ujungnya.

18
 Ketika basah, bersihkan setiap pemakaian agar tidak mengkontaminasi larutan
berikutnya.
 Ketika telah selesai, letakkan batang pengaduk di dalam beaker yang berisi air
suling dan aduk.
18 Nama alat gambar fungsi
Jarum ose Untuk memindahkan
mikro organisme dengan
cara menggores pada
medium yang ada pada
cawan petri.

a) Prinsip kerja jarum ose


sebelum alat ini digunakan, terlebih dahulu disterilkan dengan memanaskan ujungnya
sampai berpijar, kemudian membiarkan ujung ose dingin sebelum digunakan untuk
mencegah matinya bakteri.

b) Cara penggunaan jarum ose

Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca


preparat untuk diamati.

19 Nama alat gambar fungsi


Karet penghisap Berfungsi Untuk
menyedot larutan yang
dapat dipasangkan pada
pangkal pipet ukur.

a) Prinsip kerja karet penghisap

19
 karet penghisap ini hampir sama dengan pipet tetes yakni dengan memanfaatkan
tekanan udara yang ada dalam karet untuk menaikkan zat cair menuju pipet.
Dalam karet penghisap kita dapat membuat tekanan ataupun melepaskan tekanan
melalui bola karet dan beberapa kontrol yang tersedia.

b) Cara penggunaan karet penghisap


 Sebelum dipakai menghisap, bola dikosongkan dengan menekan bola dan
ujung atas pipa (1)
 Pasang ujung bawah pipa ke pipet. Pipet yang digunakan dimasukkan melalui
ujung bawah dan jangan sampai melebihi pipa cabang.
 Tekan/pijat pipa bawah (2) untuk menyedot cairan ke atas. Perhatikan : jangan
sampai larutan masuk ke dalam bola. Lepas pijatan pipa bawah (2), cairan
akan terhenti.
 Cairan yang terhisap dapat dalam pipet dapat dikeluarkan dengan menekan
pipa cabang (3).
 Sesudah menggunakan alat ini, bola harus segera dilepas dari pepetnya dan
dibiarkan udara masuk kembali.

20 Nama alat gambar fungsi


Pinset Untuk mengambil
dengan menjepit benda
atau sampel.

a) Prinsip kerja pinset

Yaitu dengan menjepitkan benda, misalkan benda cakram anti biotik.

b) Cara penggunaan pinset

Bahan yang akan diambil, dijepit dengan pinset yang tengah-tengahnya ditekan.

20
21 Nama alat gambar fungsi
Gegep atau Berfungsi untuk
penjepit mengambil atau
memindahkan tabung
reaksi, erlenmeyer dan
benda lain dengan cara
menjepit

a) Prinsip kerja gegep


 dengan cara memegang bagian pegangan gegep, kemudian menjepit cawan yang
ingin dipindahkan atau digunakan.

b) Cara penggunaan
 Ambil gegep untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan
Dan benda benda lain yg dalam kondisi panas

21
19 Nama alat gambar fungsi
Botol semprot Berfungsi sebagai tempat
aquades untuk membilas
alat yang akan di
gunakan.

a) Prinsip Kerja botol semprot


menyimpan dan meneteskan cairan.

b) Cara penggunaan botol semprot


Cara menggunakannya cukup dengan menekan badan botol sampai airnya keluar. 

3.2 pembahasan

Pada praktikum tentang pengenalan alat-alat yang ada di laboraturium mikrobiologi


agar praktikan dapat mengetahahui nama alat-alat, bagian-bagiannya maupun prinsip
kerjanya. Alat-alatnya pun terbuat dari bahan yang berbeda-beda, seperti ada yang
berupa elektronik(contohnya: mikroskop cahaya maupun stereo dan sebagainya), ada
yang terbuatkeramik (contohnya: cawan petri dan mortal & pestle dan sebagainya)
serta ada juga yangterbuat dari non gelas (contohnya: pinset, jarum ose dan
sebagainya). Praktikan juga dapatmengetahui fungsi yang berbeda-beda pada setiap
alat-alat yang telah diamati pada praktikum.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

22
4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum ”Pengenalan Alat” ini adalah:

1. Alat-alat yang digunakan di laboratorium mempunyai fungsi dan cara penggunaan


yang berbeda, jadi diperlukan pengetahuan pengenalan alat untuk dapat bekerja
dengan baik di laboratorium.
2. Kebersihan dan ketelitian seorang praktikan mempengaruhi hasil yang akan dia
peroleh.

3. Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.

4. Kesalahan dalam penggunaan alat akan sangat mempengaruhi hasil praktikum.

5. Bunsen dan autoklaf digunakan dalam sterilisasi alat3.

6. Alat-alat ada yang terbuat dari gelas, non gelas, berupa elektrik dan sebagainya.

7. Pensterilisasi pada alat penting dilakukan agar alat terbebas dari debu dan lain-
lain.

8. Penguasaan penggunaan alat akan sangat membantu dalam pelaksanaan praktikum


selanjutnya

4.2 Saran

23
Saran saya sebagai praktikan yaitu diharapkan kepada rekan-rekan praktikan yang lain
agar membawa semua alat ataupun bahan yang disuruhkan oleh asisten agar praktikan
dapat mengikuti praktikum dengan baik, tanpa dipulangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Pengenalan Alat dan Mikrobiologi. Jakarta. Erlangga.

, 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Universitas Haluoleo. Kendari.

Afrianto, L., 2004, Menghitung Mikroba Pada Bahan Makanan, Cakrawala (Suplemen
pikiran rakyat untuk iptek), Farmasi FMIPA ITB : Bandung.

Amelia,G., R. Handayani, I. Saskiawan, T. Khusniati, A. Cholic. 2005. Isolasi dan


Pengujian Aktivasi Enzim Amilase dan Protease Mikroba dari Terasi Asal Kalimantan
Timur. Bogor: Pusat Penelitian Biologi.

Djida, N., 2000, Metode Instrumental dalam Mikrobiologi Umum, UNHAS Press :
Makassar.

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta

Ginting, Tjurmin. 2004. Penuntun Praktikum mikrobiologi Dasar I. Fakultas Pertanian.

Hadioetomo. 2000. Mikrobiologi Dasar dalam praktek. Penerbit PT Gramedia. Jakarta

Ibnu, 2006. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta:Erlangga

24
Imamkhasani. 2005. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.

Indra. 2008. Media Pertumbuhan. 14 Februari 2011.

Judoamidjojo, Muljono. 1991. Teknologi Fermentasi. Bogor : IPB

Label, C. 2008. Pembuatan Media Agar dan Sterilisasi. 14 Februari 2011.

Mail. 2010. Laporan Pembuatan Medium. 14 Februari 2011.

M. Natsir Djide. 2006 .Mikrobiologi Farmasi Dasar. Universitas Hasanuddin. Makassar

Moechtar. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Bogor : Regina.


Mored. 2005. Biokimia 2000. Erlangga. Jakarta.
Neilands, 1990. Analisa Kimia. Jakarta : Erlangga.

Nur, I. dan Asnani. 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Akuatik. Universitas Haluoleo. Kendari

Pelczar, M. 1986. Dasar- Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia. Jakarta.


Roesheroe, Indrawati, Gandjar. 2006. Mikrobiologi Dasar dan Terapan. Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia.

Rachdie. 2006. teknik-dasar-analisa-mikrobiologi-2. Jakarta

Sandjaja, B. 1992. Isolasi dan Identifikasi Mikrobakteria. Jakarta: Widya Medika.

Sarita, H. 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Universitas Haluoleo. Kendari.

Sudarmadji. 2005. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta : Lepdikbud

Sumanti, Debby M., dkk. 2008. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.Universitas
Padjajaran:Jatinangor.

Tyas, S. 2000. Pengecatan. Umum Press. Jakarta.

25
Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang press. Malang.

26

Anda mungkin juga menyukai