ALAT
JURUSAN AKUAKULTUR
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN
2020
LAPORAN PRATIKUM SEMENTARA
DDMA
PENGENALAN ALAT
JURUSAN AKUAKULTUR
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
Kata pegantar
i
Daftar isi
Halaman sampul
Kata pengantar..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
3.2 pembahasan.............................................................................................................................
4.1 kesimpulan..............................................................................................................................
4.2 saran........................................................................................................................................
Daftar pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Mahasisawa mengetahui fungsi dan cara penggunaan alat.
3. Mahasiswa mampu menggunakan dan cara penggunaan alat dengan benar.
Manfaat dari praktikum ini yaitu mahasiswa/praktikan akan dapat mengetahui alat-
alat yang akan digunakan dalam praktikum beserta fungsinya masing-masing.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada peraktikum ini adalah autoklaf, oven,
cawan petri, tabung reaksi, lampu bunchen, hot plate, labu erlenmeyer, kaca obyek
biasa, kaca penutup, mikroskop cahaya, pipet tetes, pipet ukur, pinset, timbangan
analitik, batang pengaduk, gelas ukur, inkubator, dan laminar air flow.
2
BAB III
Mikroskop Cahaya
a. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu
diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah
maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan
bayangan yang tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya
3
yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang juga mikroorganisme yang
dilihat. Mikroskop memiliki pembesaran objektif (4x, 10x, 40x, dan 100x) serta
pembesaran okuler (10x).
Menyalakan Lampu
o Tekan tombol on pada tombol on-off
o Atur kekuatan cahaya lampu dengan memutar bagian pengatur itensitas
keterangan cahaya.
Menempatkan spesimen pada meja benda
Letakan objek glass diatas meja benda kemudian jepit dengan penjepit spesimen.
Jika meja benda belum turun maka turunkan dengan sekrup kasar (Makrometer).
Cari bagian objek glass yang terdapat preparat ulas (dicari dan diperkirakan
memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horozontal
(penggeser).
Memfokuskan
Putar revolver pada pembesaran objektif yang diperlukan, misalnya 40x lalu putar
sekrup kasar (Makrometer) sehingga meja benda bergerak ke atas untuk mencari
fokus.
Setelah terlihat bayangan benda lalu fokuskan dengan menggunakan sekrup halus
(Mikrometer) untuk mendapatkan bayangan yang lebih bersih dan jelas.
4
2 Nama alat gambar fungsi
Mikroskop Untuk melihat objek
stereo yang membutuhkan
pembesaran tidak terlalu
besar. Bayangan benda
yang diamati dengan
mikroskop ini terlihat 3
dimensi.
Mikroskop stereo merupakan mikroskop yang terdiri dari gabungan dua mikroskop yang
memiliki dua lensa objektif dan lensa okuler serta dilengkapi prisma ganda (Gambar 1)
yang berfungsi menghasilkan gambar nyata dan tiga dimensi (Locquin and Langeron,
1983). Mikroskop stereo hanya dapat digunakan untuk melihat benda yang berukuran
relatif besar, contohnya embrio ayam, akar krisan, bunga.
5
3 Nama alat gambar fungsi
autoklaf Berfungsi Untuk
mensterilkan berbagai
macam alat medium
dengan memanfaatkan
tekanan uap panas, pada
suhu 121 derajat celcius,
tekanan 1 atm.
a. Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan untuk
membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada alat atau bahan
yang akan digunakan dalam praktikum atau percobaan.
b. Cara penggunaan :
Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air
kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambahkan air sampai batas
tersebut. Gunakan air hasil destilasi (air penyulingan/aquadest), untuk menghindari
terbentuknya kerak dan karat.
Masukkan peralatan dan bahan yang akan di sterilkan. Jika mensterilkan botol
bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih
dahulu.
Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C.
6
Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf
dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klap pengaman ditutup
(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 menit dimulai
sejak tekanan mencapai 2 atm.
Jika alarm tanda selesasi berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara lingkungan (jarum pada presure gauge
menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi
autoklaf dengan hati-hati.
a) Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukan atau menyimpan biakan murni
mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur siatas suhu
tertentu.
7
Hubungkan kabel power ke stop kontak (listrik).
Putar tombol power pada incubator ke arah kiri (lampu indicator akan menyala
hijau)
Atur suhu yang diperlukan di dalam incubator dengan menkan tombol set.
Ketika menekan tombol set,putarlah tombol di sebelah kanan hingga mendapatkan
suhu yang diperlukan.
8
Proses sterilisasi ini biasanya menggunakan suhu yang tinggi yaitu 180 derajat
celcius, dan membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 jam. Dalam penggunaan oven
laboratorium ini, beberapa peralatan yang akan disterilkan biasanya perlu dilapisi
alumunium foil. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya kontaminasi tehadap
peralatan laboratorium tersebut.
b) Cara penggunaan
9
Nyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit, sebelum laminar air flow
digunakan. Hindarkan sinarnya dari mata.
Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan
ke dlam laminar air flow cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70%
atau spiritus.
Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau dengan spiritus
untuk mensterilkan LAF.
Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow.
Nyalakan lampu dalam LAF.
LAF sudah siap untuk digunakan.
10
Timbang bahan kimia yang akan dilarutkan dengan menggunakan timbangan
analitik.
Masukkan bahan kimia tersebut ke dalam gelas kimia atau tabung erlenmeyer.
Tambahkan sejumlah pelarut ke dalamnya, seperti aquades.
Letakkan gelas kimia tersebut di atas hot plate.
Nyalakan tombol ON pada hot plate dan atur suhunya agar bahan melarut.
Masukkan batang pengaduk dan atur kecepatan adukan.
dengan memanfaatkan lup untuk memperbesar koloni atau dengan menandai beberapa
koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada colony
counter. Colony Counter pada umumnya masih bersifat manual, hanya mengandalkan
daya ingat petugas laboratorium.
11
Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
Nyalakan alat dengan menekan tombol ‘ON’.
Reset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka ‘0’.
Letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas meja
yang dilengkapi dengan skala.
Tandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala.
Hitung koloni bakteri yang terpisah.
Lihat koloni dengan bantuan kaca pembesar.
Matikan alat dengan menekan tombol ‘OFF’
Yaitu medium dapat di tuang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai
penutup.
Misalkan akan mengamati pertumbuhan bakteri, maka media agar kita isikan ke dalam
cawan petri. Media ini mengandung nutrisi, garam, indikator, dan anti biotik untuk
12
membantu mikro organisme tumbuh dan berkembang. Langkah selanjutnya menyimpan
cawan petri ke dalam refrigrafor.
13
pipet tetes adalah penerapan tekanan udara dalam tabung yang besarannya diatur dari
seberapa kuat kita memencet bagian karet di ujung pipet tetes. Cairan bisa masuk ke
dalam tabung pipet tetes dengan cara memperkecil tekanan di dalam badan pipet.
Pertama bagian bola karet yang ada diatas pipet tetes dipencet dan tahan kemudian
dimasukkan ke dalam cairan. Saat pipet dimasukkan bola karet dipencet lalu lepaskan
dan angkat pipet dari cairan lalu pindahkan ke wadah lain. Untuk memindahkan ke
dalam wadah lain kita hanya perlu memencet kembali karet dibagian atas pipet secara
perlahan, pengambilan cairan ini sesuai dengan kebutuhan.
Penggunaan tabung reaksi biasany vca diisi air ke dalam sebuah gelas beker yang
diletakkan terbalik air yang terisi tersebut berguna untuk menangkap gas, tabung
reaksi biasanya disimpan pada sebuah rak khusus, klem, dan tang.
14
Rak tabung tersebut didesain dengan berbagai posisi biasanya horizontal, supaya
dapat memaksimalkan permukaan tabung reaksi dan perkembangbiakan di dalamnya.
Pada umumnya dalam tahap pemanasan bahan kimia yang memakai tabung reaksi
terdapat 2 cara.
a) Prinsip kerja erlenmeyer
Prinsip kerja Erlenmeyer sebagai alat yang tertutup yang digunakan untuk mencampur
reaksi kuat-cocok sehingga tanpa tutup penajam biasanya alat ini tidak dapat digunakan
untuk mencampur reaksi kecepatan yang rendah.
b) Cara penggunaan erlenmeyer
15
14 Nama alat gambar fungsi
Beaker glass Berfungsi untuk
memanaskan larutan,
menghomogenkan bahan
komposisi media dan
tempat penyimpanan
medium.
16
15 Nama alat gambar fungsi
Gelas ukur Berfungsi Untuk
mengukur volume suatu
cairan dengan volume
tertentu.
Prinsip kerja dari gelas ukur adalah mengukur larutan kimia secara tidak teliti (tidak
memerlukan ketelitian yang tinggi) dan tidak masuk dalam perhitungan.
gelas ukur dipegang dengan tangan dan ibu jari menuju batas volume yang di
kehendaki. Gelas ukur diangkat sehingga batas volume setinggi mata dan cairan
dituangkan sampai batas volume.
17
dengan cara mengaduk larutan atau zat kimia secara langsung.
Ambil batang L dan ratakan cairan di permukaan media, gara cairan tersebut tersebar
merata.
18
Ketika basah, bersihkan setiap pemakaian agar tidak mengkontaminasi larutan
berikutnya.
Ketika telah selesai, letakkan batang pengaduk di dalam beaker yang berisi air
suling dan aduk.
18 Nama alat gambar fungsi
Jarum ose Untuk memindahkan
mikro organisme dengan
cara menggores pada
medium yang ada pada
cawan petri.
19
karet penghisap ini hampir sama dengan pipet tetes yakni dengan memanfaatkan
tekanan udara yang ada dalam karet untuk menaikkan zat cair menuju pipet.
Dalam karet penghisap kita dapat membuat tekanan ataupun melepaskan tekanan
melalui bola karet dan beberapa kontrol yang tersedia.
Bahan yang akan diambil, dijepit dengan pinset yang tengah-tengahnya ditekan.
20
21 Nama alat gambar fungsi
Gegep atau Berfungsi untuk
penjepit mengambil atau
memindahkan tabung
reaksi, erlenmeyer dan
benda lain dengan cara
menjepit
b) Cara penggunaan
Ambil gegep untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan
Dan benda benda lain yg dalam kondisi panas
21
19 Nama alat gambar fungsi
Botol semprot Berfungsi sebagai tempat
aquades untuk membilas
alat yang akan di
gunakan.
3.2 pembahasan
BAB IV
22
4.1 Kesimpulan
6. Alat-alat ada yang terbuat dari gelas, non gelas, berupa elektrik dan sebagainya.
7. Pensterilisasi pada alat penting dilakukan agar alat terbebas dari debu dan lain-
lain.
4.2 Saran
23
Saran saya sebagai praktikan yaitu diharapkan kepada rekan-rekan praktikan yang lain
agar membawa semua alat ataupun bahan yang disuruhkan oleh asisten agar praktikan
dapat mengikuti praktikum dengan baik, tanpa dipulangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, L., 2004, Menghitung Mikroba Pada Bahan Makanan, Cakrawala (Suplemen
pikiran rakyat untuk iptek), Farmasi FMIPA ITB : Bandung.
Djida, N., 2000, Metode Instrumental dalam Mikrobiologi Umum, UNHAS Press :
Makassar.
24
Imamkhasani. 2005. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.
Nur, I. dan Asnani. 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Akuatik. Universitas Haluoleo. Kendari
Sumanti, Debby M., dkk. 2008. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.Universitas
Padjajaran:Jatinangor.
25
Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang press. Malang.
26