Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH

MANAJEMEN KUALITAS AIR

TIARSA HALILU

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


JURUSAN AKUAKULTUR
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH
MANAJEMEN KUALITAS AIR

OKSIGEN TERLARUT

Di Susun Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Menyelesaikan Mata Kuliah
Manajemen Kualitas Air

Oleh:

TIARSA HALILU
0 271 19 108

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


JURUSAN AKUAKULTUR
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
3

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Karbondioksida

Nama : TIARSA HALILU

Stambuk : O 271 19 108

Kelompok : 2 (dua)

Kelas : Akua 02

Palu, Maret 2021

Mengetahui,

Koordinator Praktikum Asisten Praktikum

Dadang Saleh Maulana Erlangga ilyas


O 271 14 069 O 271 17 120

Rahmat Wahyu Bumi S.Pi Sri Herlina

Menyetujui,

Koordinator Mata Kuliah


Manajemen Kualitas Air

Rusaini M.Sc., Ph.D


NIP: 19690627 199903 1 001
4

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Puji Syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

2. Berterimakasih kepada dosen pembimbing Bapak Rusaini, M.Sc, Ph.D selaku

Dosen Mata Kuliah Manajemen Kualitas Air dan selaku Koordinator yang telah

membimbing

3. asisten dosen yang telah membimbing pada saat praktikum berlangsung,

4. serta teman-teman yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan baik dari

segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu Penulis mengharapkan kritikan dan

saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan

praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri.

Palu, Maret 2021

TIARSA HALILU
5

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL................................................................................................i
HALAMAN JUDUL...................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................iii
UCAPAN TERIMAKASIH........................................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................................................v
DAFTAR TABEL.......................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................vii

BAB 1. PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan dan Kegunaan................................................................................2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................3


2.1 Sumber karbondioksida dalam Perairan....................................................3
2.2 Penyebab Peningkatan dan Penurunan karbondioksida dalam perairan. . .3
2.3 Hubungan karbondioksida dengan Parameter Lainnya.............................3
2.3.1 hubungan karbondioksida dengan alkalinitas..................................4
2.3.2 hubungan karbondioksida dengan ph..............................................4
2.4 Manfaat karbondioksida dalam Perairan...................................................4

BAB 3. METODE PRAKTIKUM............................................................................5


3.1 Waktu dan Tempat.....................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan..........................................................................................5
3.3 Prosedur Kerja...........................................................................................6
3.4 Analisa Data..............................................................................................6

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................7


4.1 Hasil...........................................................................................................7
4.2 Pembahasan...............................................................................................7

BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN..........................................................................8


6

5.1 Simpulan....................................................................................................8
5.2 Saran..........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan media internal dan eksternal bagi organisme di perairan. Dalam dunia

budidaya, kualias air didefinisikan sebagai kesesuaian air untuk kelangsungan hidup dan

pertumbuhan organisme perairan. Pengelolaan kualitas air dimaksudkan untuk meningkatkan dan

mempertahankan kualitas air agar layak bagi kehidupan organisme yang dibudidayakan ( Idris

2010).

Karbondioksida (CO2) mempunyai peranan yang sangat besar bagi kehidupan organisme

air. Senyawa tersebut dapat membantu dalam proses dekomposisi atau perombakan bahan

organik oleh bakteri. Namun jika dalam keadaan yang berlebihan dapat mengganggu bahkan

menjadi racun bagi beberapa jenis ikan [9]. Kandungan CO2 diperairan digunakan untuk

melarutkan kapur, yaitu untuk mengubah senyawa menjadi kalsium bikarbonat Ca(HCO3 - ).

Agar supaya bikarbonat menjadi mantap sejumlah karbondioksida (CO2) tertentu harus tetap

berada dalam larutan yang dapat memperbaiki dan mempertahankan kalsium. Kadar

karbondioksida (CO2) yang baik bagi organisme perairan yaitu kurang lebih 15 mg/l. Jika lebih

dari itu sangat membahayakan karena menghambat pengikatan oksigen (O2). Lebih lanjut

dikatakan kadar karbondioksida yang berlebih dapat diatasi dengan melakukan penggantian air

secara rutin, mengurangi pertumbuhan ganggang yang terlalu lebat dan peningkatan peranan

kincir air Hasnunidah (N., & Marpaung, R. R. T. 2018).


2

1.2 Tujuan dan Kegunaan

 Tujuan dari praktikum Limnologi tentang pengamatan Karbondioksida (CO2) yaitu agar

praktikan dapat mengetahui kadar karbondioksida dalam perairan. Kegunaannya

adalah praktikan dapat mengetahui cara menentukan karbondioksida dalam perairan  serta

metode pengukurannya.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumber Oksigen Terlarut dalam Perairan

Karbondioksida yang terdapat dalam air laut umumnya berasal dari udara melalui proses

difusi. terbawa oleh air hujan, hasil proses respirasi mikroorganisme dan dari hasil penguraian

zat-zat organik oleh mikroorganisme. Dalam air laut. senyawa karbon dioksida terdapat dalam

bentuk ion dan bentuk molekul. dalam Hukum Henry, yakni jika suatu sistem (cair) dalam

keadaan setimbang dalam fase gas, maka tekanan parsial gas dalam media lain sebanding dengan

tekanan parsial gas dalam fase gas. CO2 mengalami penurunan daya larut dengan peningkatan

(Period of record: 1958-2014).

2.2 Penyebab Peningkatan dan Penurunan Oksigen Terlarut

tinggi rendahnya kadar CO2 dalam suatu perairan berhubungan erat dengan jumlah limbah

organik dalam perairan tersebut. Kadar CO2 total dalam air laut dapat ditentukan dengan mudah,

apabila nilai-nilai salinitas, suhu dan derajat keasaman (pH) telah diketahui. Yang dimaksud

dengan kandungan CO2 total dalam air laut adalah kadar ratarata semua bentuk CO2 dan semua

jenis karbon dalam air laut yang bereaksi dengan asam membentuk CO2. Menurut PARSONS

(1984).

2.3 Hubungan hubungan karbondioksida dengan parameter lainnya.

2.3.1 Hubungan CO2 dengan Alkalinitas:

1. CO2 → CO2 naik 1 milimole sementara alkalinitas tetap. Karena dengan masuknya

CO2 (sebelum bereaksi dengan air) tidak menambah ion yang bisa bereaksi dengan H+

(CO2 tidak bermuatan).


4

2. HCO3- → Total CO2 naik 1 milimole dan alkalinitas naik 1 meq. HCO3- bermuatan

-1, menambah jumlah ion yang bisa bereaksi dengan H+.

3. CO32- → Total CO2 naik 1 milimole dan alkalinitas naik 2 meq. CO32- bermuatan

-2, menambah jumlah ion yang bisa bereaksi dengan 2H+.

Dapat disimpulkan bahwa alkalinitas tidak berhubungan langsung dengan CO2, tetapi

dengan muatan yang ada dalam molekul CO2 tersebut. Semakin tinggi CO2 nya, maka

alkalinitasnya semakin tinggi (Mulyanto, 2011).

2.3.2 Hubungan karbondioksida dengan ph

Di air laut, pH terus bervariasi karena adanya respirasi dan fotosintesis. Saat

malam hari, jumlah CO2 naik sebagai hasil proses respirasi. CO2 bebas dilepaskan dan

bereaksi dengan air membentuk asam karbonat (yang kemudian direduksi menjadi

bikarbonat dan karbonat), membuat temperatur dan pH menjadi lebih rendah. CO2 +

H2O ↔ H2CO3 Sehingga semakin tinggi CO2 pH nya semakin rendah (Julinda, 2011).

2.4 Manfaat O2 Terlarut dalam Perairan

karbondioksida mempunyai peranan yang sangat besar bagi kehidupan organisme air.

Senyawa tersebut dapat membantu dalam proses dekomposisi atau perombakan bahan organik

oleh bakteri. Namun jika dalam keadaan yang berlebihan dapat mengganggu bahkan menjadi

racun bagi beberapa jenis ikan. Kadar karbondioksida (CO2) yang baik bagi organisme perairan

yaitu kurang lebih 15 mg/l. Jika lebih dari itu sangat membahayakan karena menghambat

pengikatan oksigen (O2).


5

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum mata kuliah manajemen kualitas air tentang oksigen terlarut di perairan

dilaksanakan pada hari Rabu, 10 maret 2021 dimulai pada pukul 10.00 Wita sampai

selesai. Bertempat di Laboratarium Kualitas Air Dan Biologi Akuatik Fakultas Peternakan Dan

Perikanan Universitas Tadulako, Palu.

3.2 Alat dan Bahan

Tabel 3-1. alat yang digunakan dalam praktikum karbondioksida:


No Alat kegunaan
1 . karet penghisap untuk memindahkan sejumlah volume larutan
2. Labu Erlenmeyer 50 – 125 mL Melakukan pencampuran zat
3. Labu semprot Sebagai wadah akuades
4. Gelas ukur dan pipet tetes Mengukur jumlah sampel dengan jumlah yang akurat
5. Buret Mengambil larutan dalam jumlah yang sedikit
6. pipet skala untuk memindahkan larutan dengan volume ukuran

Bahan yang di gunakan dalam praktikum oksigen terlarut: air sampel,  Indikator

phenolphthalein (PP)Larutan H2SO4 0,02 N.

3.3 Prosedur Kerja

Presedur kerja karbondioksida terikat yaitu :

1 Memasukan 50 ml air sampel ke dalam labu Erlenmeyer dengan perlahan-lahan, jangan

sampai ada terdapat gelembung udara.

2 Menetesi air sampel tersebut dengan indikator PP dengan menggunakan pipet tetes

sebanyak 5 tetes (0.25 ml) dengan perlahan-lahan.


6

3 Jika terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Kemudian mentitrasi lagi dengan

larutan H2SO4 0,02 N dengan menggunakan pipet skala dan bola penghisap.

4 Kemudian menghitung volume larutan H2SO4 yang di gunakan.

3.4 Analisis Data

 Karbondioksida Terikat

                         Titrasi H2SO4 0,02 N

                mg/l CO2 bebas    =

                Dimana       1000=  ml per liter air

                                    0,5   =  jumlah mg/l CaCO3 setara 0,02 N H2SO4

                                    V         =  volume air sampel yang dititrasi

                                    p       =  volume titran (H2SO4) yang digunakan


7

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil praktikum oksigen terlarut yang di lakukan di lab perikanan pada tanggal 17 maret

2021, maka hasil yang di dapatkan pada praktikum karbondioksida pada air tertera pada tabel

berikut:

Tabel 2-4
Sampel Volume sampel Volume titrasi Total CO2
(H2SO4)
Sampel air A 50 ml 0,1 ml 1 mg/L
Sampel air B 50 ml 0,32 ml 3,2 mg/L
Sampel air C 50 ml 0,18 ml 1,8 mg/L

4.2 Pembahasan

Kadar karbondioksida (CO2) yang baik bagi organisme perairan yaitu kurang lebih 15 mg/l.

sedangkan pada hasil praktikum yang kami dapat menggunakan sampel air tawar, hasil titrasi
0,1 ml menggunakan larutan H2SO4 sampel air A mendapatkan 1 mg/L Sedangkan pada hasil
titrasi yang ke-2 dengan volume titrasi 0,32 ml mendapatkan 3,2 mg/L dan pada percobaan ke-3
menggunakan volume titrasi 0,18 dan mendapatkan 1,8 mg/L.
8

BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pada Praktikum Kandungan Karbondioksida (CO2) pada Air tawar,  maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1 Penitrasi yang dilakukan pada percobaan pertama dengan larutan H2SO4 sebanyak 0,1ml

Mendapatkan total CO2 1 mg/L.

2 Penitrasi yang dilakukan pada percobaan ke dua dengan larutan H2SO4 sebanyak 0,32 ml

Mendapatkan total CO2 3,2 mg/L

3 Penitrasi yang dilakukan pada percobaan ke tiga dengan larutan H2SO4 sebanyak 0,18

ml Mendapatkan total CO2 1,8 mg/L

5.2 Saran

Diharapkan agar praktikan dapat mengetahui kadar optimum karbondioksida terlarut dalam

perairan, karena bila karbondioksida terlalu tinggi akan berdampak pada kehidupan hewan

akuatik, sedangkan bila terlalu rendah akan menghambat proses fotosintesis.


9

DAFTAR PUSTAKA

Aria, Perwira. 2013. Oksigen Terlarut. Bina Aksara. Jakarta

Bonitawenas. 2011 Telaahan Kualita Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan

Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Edward dan F.S. Pulumahuny, 2013. Kadar oksigen terlarut di Perairan Raha, Pulau Muna,

Sulawesi Tenggara. Pesisir dan Pantai Indonesia VIII, Puslit Oseanografi-LIPI, Jakarta.

Julinda, Syarifah Hikmah. 2011. Chemical Oceanography: pH and Alkalinity. FPIK-UB.

Mulyanto. 2011. Gas-Gas Terlarut dalam Air Laut. FPIK-UB.

Octasari, Z., Hasnunidah, N., & Marpaung, R. R. T. (2018). Pengembangan Buku Penuntun

Praktikum Pencemaran Lingkungan dengan Model ArgumentDriven Inquiry (ADI).

PARSONS, T.R.; Y. MAITA and CM. LAILI 1984. A manual of chemical and biological

methods for seawater analysis. Pergamon Press. New York : 142–149 pp.

Whorf, T.P., Keeling, CD (2005). “Atmospheric CO2 records from sites in the SIO air sampling

network.”. Period of record: 1958-2014.


10

lampiran
11

SAMPEL A

Mg/L CO2 terikat = 1000 x 0,1 X 0,5


50
= 2 X 0,5

= 1 mg/L

SAMPEL B

Mg/L CO2 terikat = 1000 x 0,32 X 0,5


50
= 6,4 X 0,5

= 3,2 mg/L

SAMPEL C

Mg/L CO2 terikat = 1000 x 0,18 X 0,5


50
= 3,6 X 0,5

= 1,8 mg/L
12

dokumentasi
13

Anda mungkin juga menyukai