Anda di halaman 1dari 7

Presevasi gamet ikan dan

fisiologi spermatozoa

Nama : tiarsa halilu


Stambuk : O 27119108
MORFOLOGI SPERMATOZOA

♣ morfologi spermatozoa ikan sangat sederhana, terdiri dari kepala dan ekor.
♥ Bagian kepala berbentuk membulat (spherical) dan bagian leher mengalami reduksi cahaya
memanjang 10-20 kali dari Panjang ekornya.
♠ Ekor sperma berguna sebagai organ renang.
♦ Pada saat di keluarkan dari kelamin jantan, spermatozoa berada dalam seminal plasma.
☺Camp\uran spermatozoa dan plasma di sebut milt.
☻Inti spermatozoa berada di bagian kepala yang mengandung gen pembawa sifat
MOILITY SPERMATOZOA

Sperma harus mencapai ovum untuk pembuahan dengan energi yang berasal dari tengah sperma.
motalitas di bagi menjadi 4 grande :
0 : spermatozoa tidak menunjukan pergerakan
1 : spermatozoa bergerak ke depan dengan lambat
2 : spermatozoa bergerak ke depan dengan cepat
3 : spermatozoa bergerak dengan sangat cepat
KUALITAS GAMET

• Kualitas gamet yang buruk merupakan salah satu kendala utama dalam perluasan budidaya
ikan baik laut maupun banyak spesies ikan air (ovum dan spermatozoa) ikan tawar. Dalam
industri budidaya ikan maupun liar, bergantung pada produksi sel gamet dan kualitas
sel gamet yang dihasilkan. Kualitas gamet yang buruk merupakan salah satu
kendala utama dalam perluasan budidaya ikan baik laut maupun banyak spesies ikan
air tawar (ovum dan spermatozoa). Dalam industri budidaya ikan, telur yang baik
akan menunjukkan kematian rendah dan tingkat penetasan yang tinggi
PRESEVASI SPERMA

Preservasi sperma adalah kegiatan penyimpanan sperma dalam waktu tertentu.


Komposisi bahan pengencer semen harus dapat memenuhi kebutuhan dan dapat
mempertahankan fungsi fisiologis spermatozoa selama penyimpnan. Pengawetan
sperma membutuhkan sperma yang baik kualitas dan kuantitasnya, sedangkan kriteria kualitas
sperma yang baik untuk proses penyimpanan menurut Toelihere (1981) yaitu sperma dengan
motilitas lebih dari 70% dan lama gerak menurut Fujaya (2002) yaitu lebih dari dua menit. Bentuk
teknologi pembekuan semen ini disebut dengan kriopreservasi sperma (Partodiharjo,1992).
Kriopreservasi sperma merupakan suatu teknik penyimpanan semen dan oosit dalam keadaan beku,
sedangkan keuntungan dari kriopreservasi sperma ialah sperma dapat disimpan dalam waktu yang
tidak terbatas dan dapat digunakan kapan saja bila diperlukan (Toelihere,1981).
PRESERVASI OVARIUM

Pada masa reproduktif atau masa subur tidak semua oosit tersebut yang dimatangkan dan
diovulasikan (Gilbert, 1994; Gordon, 1994). Untuk meningkatkan jumlah oosit yang dapat
dimanfaatkan dari suatu ovarium berbagai teknik terus dikembangkan termasuk teknik preservasi
terhadap ovarium.
Salah satu teknik yang dikembangkan adalah preservasi ovarium dengan cara transplantasi ovarium
intraspesies atau interspesies baik dari ovarium yang segar maupun ovarium yang telah dibekukan
(Parkening et al., 1985; Dissen et al., 1994; Gunasena et al., 1997; Liu et al., 2000; Kim et al., 2001;
Liu et al., 2002; Cushman et al., 2002; Snow et al., 200
KRIOPRESERVASI GAMET

Kriopreservasi gamet merupakan suatu teknik penyimpanan gamet dalam keadaan


beku melalui reduksi aktivitas metabolisme tanpa mempengaruhi organel-organel di
dalam sel sehingga fungsi fisiologis, biologis, dan morfologis tetap ada. Teknik
kriopreservasi merupakan teknik penyimpanan yang dilakukan pada suhu yang
sangat rendah (-196oC) dalam nitrogen cair (BOEDIONO, 2003). Teknik
kriopreservasi gamet juga sebagai faktor pendukung tambahan yang sangat baik
untuk konservasi in situ dan mungkin juga digunakan dalam program seleksi
(DANCHINBURGE dan HIEMSTRA, 2003). Sementara itu, menurut FULTON
(2006) kriopreservasi plasma nutfah akan menjadi alat yang sangat berharga bagi
industri perikanan dan untuk keberhasilan pelestarian sumber daya genetik ikan.

Anda mungkin juga menyukai