Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

KARAKTERISASI DAN UJI POLIMER

AMANDA PRASETYANI
1516051

Kelompok 2:
Yogi Roy Moses
Alifia Rizki Handini
Linda Rohmata Sari
Muhamad Firdaus

PROGRAM STUDI
TEKNIK KIMIA POLIMER
POLITEKNIK STMI JAKARTA
2019
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi antara cahaya
dan materi. Spektroskopi mengacu pada cabang ilmu “cahaya tampak” digunakan
dalam teori-teori struktur materi serta analisa kuantitatif dan kualitatif. Namun,
seiring berkembangnya ilmu pengetahuan spektroskopi tidak hanya
memanfaatkan cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi
elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang
radio, eketron, foton, gelombang suara, dan sinar x.
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analis untuk
mengidentifikasi suatu substransi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang
diserap. Alat untuk merekan spektrum disebut spektrometer. Salah satu jenis
spektroskopi adalah spektroskopi infra merah (IR) atau FTIR (Fourier Transform
Infrared Spectroscopy).
Spektofotometri infra merah adalah metode yang digunakan untuk mengamati
interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada panjang
gelombang 0,75-1.000 μm atau pada bilangan gelombang 13.000-10 cm-1.
Spektroskopi didasarkan pada vibrasi suatu molekul.

I.2 Dasar Teori


Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah adalah suatu metode untuk
mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada
daerah panjang gelombang 0,75-1.000 µm atau pada bilangan gelombang 13.000-
10 cm-1. Prinsip dasar spektrofotometri FTIR adalah frekuensi sinar infra merah
yang diserap saat melewati suatu senyawa yang akan menghasilkan energi. Energi
tersebut ditransfer ke dalam senyawa dan energi pada infra merah sebanding
dengan energi yang timbul pada getaran-getaran ikatan (vibrasi, translasi, dan
rotasi). Prinsip dasar spektrofotometri infra merah dapat dilihat pada Gambar II.1:
Gambar I.1 Skema IR
Dasar spektrofotometri infra merah dikemukan oleh Hooke dan didasarkan
atas senyawa yang teridiri dari dua atom yang digambarkan dengan dua buah bola
yang saling terikat oleh pegas. Jika pegas direntangkan atau ditekan pada jarak
keseimbangan tersebut maka energi potensial dari sistem tersebut akan naik.
Setiap senyawa pada keadaan tertentu telah mempunyai tiga macam gerak, yaitu :
1. Gerak translasi, adalah perpindahan gerak dari satu titik ke titik lain.
2. Gerak rotasi, adalah berputar pada porosnya.
3. Gerak vibrasi, adalah bergetar pada tempatnya.
Dalam spektrofotometri infra merah terdapat istilah panjang gelombang
dan bilangan gelombang yang merupakan nilai yang digunakan untuk
menunjukkan posisi dalam spektrum serapan. Atom-atom di dalam molekul tidak
dalam keadaan diam, tetapi biasanya terjadi peristiwa vibrasi. Hal tersebut
tergantung pada atom-atom dan kekuatan ikatan yang menghubungkannya.
Vibrasi molekul sangat khas untuk suatu molekul tertentu dan biasanya disebut
dengan vibrasi finger print. Vibrasi molekul dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu : vibrasi ulur (strecthing), dan vibrasi bengkokkan (bending).
a. Vibrasi ulur (strecthing)
Dalam vibrasi ini atom bergerak terus sepanjang ikatan yang
menghubungkannya sehingga terjadi perubahan jarak antar kedua atom
tersebut, walaupun sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan dibagi
menjadi dua jenis, yaitu: vibrasi simetris, unit struktur bergerak bersamaan
dan searah dalam satu bidang datar dan vibrasi asimetris, unit struktur
bergerak bersamaan dan tidak searah namun masih dalam satu bidang datar.

Gambar I.2 Vibrasi ulur Simetris dan Asimetris


b. Vibrasi bengkokkan (bending)
Apabila sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang
lebih besar, maka dapat terjadi vibrasi bengkokkan yang mempengaruhi
osilasi atom atau molekul secara keseluruhan. Vibrasi bengkokkan dibagi
menjadi empat jenis, yaitu: Vibrasi Goyangan (Rocking), unit struktur
bergerak mengayun asimetris tetapi masih dalam satu bidang datar; Vibrasi
Guntingan (Scissoring/Deformation), unit struktur bergerak mengayun simetri
dan masih dalam satu bidang datar; Vibrasi Kebasan (Wagging), unit struktur
bergerak mengibas keluar dari bidang datar; Vibrasi Pelintiran (Twisting), unit
struktur berputar mengelilingi ikatan yang menghubungkan dengan molekul
induk dan berada dalam bidang datar.

Gambar I.3 Tipe-Tipe Vibrasi Bengkokkan

I.3 Tujuan Praktikum


Tujuan dari Praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengenal dan mengoperasikan alat FTIR (Fourier
Transform Infra Red Spectroscopy)
2. Mahasiswa dapat mampu menginterpretasikan spektra IR
BAB II METODE PRAKTIKUM

II.1 Tempat dan Waktu


Praktikum ini dilakukan di laboratorium Instrumentasi bertempat di Politeknik
STMI Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada Hari Selasa, 29 Oktober 2019 pada
pukul 10.30-selesai.

II.2 Bahan dan Alat


II.2.1 Bahan
Gelas plastik minuman air mineral yang terbuat dari Poliester.
II.2.2 Alat
FTIR iS 10 (TA Instruments)

II.3 Pelaksanaan Penelitian


Langkah-langkah pengoperasian alat FTIR iS 10 sebagai berikut:
a. Menyalakan alat FTIR iS 10
1. Pastikan lingkungan di lab terjaga (suhu terkontrol, kelembaban <80%
RH serta melihat alat kelembaban pada alat berwarna biru atau pink)
2. Nyalakan FTIR iS 10 dengan menekan tombol on pada power supply
3. Nyalakan komputer
4. Double click icon Omnic Software
b. Pengukuran sampel
1. Sebelum analisa sampel, ukur background dan pastikan sample holder
2. Kemudian klik icon experiment setup pada Toolbar kiri atas
3. Kemudian isi pada kolom no. of scan dan resolution sesuai dengan
kebutuhan sampel.
- Untuk scan time biasa dipilih 16
- Untuk resolusi biasa dipilih 16 atau 8
4. Klik Save lalu OK
5. Klik Collect background pada Toolbar untuk melakukan pengukuran
background
6. Masukkan sampel pada aksesoris Smart iTR
7. Klik Collect sample pada Toolbar
8. Kemudian akan muncul notifikasi untuk memberikan label pada sampel
yang akan diukur, kemudian klik OK.
9. Jika menggunakan aksesoris beam condenser, pastikan sinar laser
mengenai sampel
10. Simpan hasil pengukuran sampel yang telah dilakukan dengan “File
Save as
11. Pengukuran sampel selesai dilakukan
12. Untuk membuka lagi spektrum yang telah disimpan, klik Open My
Document Omnic Spectra, pilih yang mau diopen lalu klik Open
c. Find peeks (mencari titik puncak sampel)
1. Untuk menentukan titik puncak sampel maka bisa dilakukan dengan klik
Find Peeks
2. Klik bawah spektrum untuk menarik garis peek
3. Jika mau di replace spektrum tersebut, klik Replace
d. Mencari area peek
1. Pilik peek yang akan dicari areanya, kemudian klik Region tools yang
ada pada Toolbar bawah
2. Klik pada peek yang akan diukur dan ditarik panah kanan kirinya sesuai
lebar peek. Lalu klik Annotate
e. Spectra interpretation
1. Untuk membantu mengetahui dan interpretasi masing-masing peek, klik
Analyze IR spectra interpretation
2. Klik ikon kacamata untuk mendapatkan bantuan literatur pada software
f. Search library
1. Untuk analisis kualitatif berdasarkan pada Library. Klik Analyze lalu
pilih Library Setup
2. Masukkan semua Library dengan klik Add lalu OK
3. Untuk membandingkan spektrum yang anda punya dengan library maka
klik Search pada Toolbar dan software akan mencocokan sampel pada
library
g. Menggunakan substract (penghilangan senywa yang ingin dihilangkan)
1. Open 2 spektrum yang mau dilakukan substraction
2. Select All spektrum lalu klik Substract
3. Geser tombol yang akan dilingkari merah ke atas dank e bawah agar
membentuk baseline yang lurus. Lalu klok Add
4. Jangan lupa simpan ulang hasil substraction

Gambar II.1 Diagram Alir Praktikum


BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar III.1 Diagram Alir Praktikum

Grafik di atas merupakan grafik yang didapat setelah melakukan pengujian


FTIR terhadap gelas plastik. Dapat dibaca bahwa pada grafik ada gambar yang diplot
dalam koordinat Cartesian dengan sumbu x menunjukkan Wavenumber (bilangan
gelombang) dan sumbu y menunnjukkan transmitan. Gambar tersebut akan
digunakan untuk menganalisa hasil uji, dengan pembahasan sebagai berikut:
Berdasarkan grafik hasil uji FTIR di atas, dapat dianalisis ikatan-ikatan kimia
yang terkandung dalam material gelas plastik berbahan polistirena. Spektrum infra
merah diambil pada daerah bilangan gelombang dari 500 cm-1 sampai 4000 cm-1.
Pada bilangan gelombang 694 cm-1 menunjukkan adanya gugus fungsi
monosubstitusi dari hidrokarbon aromatik, pada bilangan gelombang 1451 cm-1
terdapat ikatan C-H lentur dari CH2. Pada bilangan gelombang selanjutnya 1599 dan
1492 cm-1 terdapat ikatan C=C regang yang berasal dari cincin aromatic, lalu pada
bilangan gelombang 2920 dan 2851 cm-1 terdapat ikatan C-H regang dari gugus
alkana. Hal ini sesuai dengan kandungan yang terdeteksi oleh alat FTIR bahwa gelas
plastik tersebut terbuat dari bahan Styrofoam atau dengan nama lainnya polistirena.
BAB IV KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum ini dapat disimpulkan:


1. FTIR prinsipnya merupakan gelombang inframerah yang bekerja menggunakan
prinsip Fourier Transform
2. Ikatan kimia yang terkandung dalam material uji secara garis besar adalah ikatan
C-H dan C=C yang kemudian membentuk polimer bernama polistirena. Sehingga
material uji yang digunakan adalah polistirena dengan monomer stirena.
BAB V DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35816071/Makalah_FTIR_FOURIER_TRANSFORM_IN
FRARED_SPECTROSCOPY_Kinetika_Katalisa diakses pukul 21.21 WIB 3
November 2019
Khopkar, S. M. 2003., Konsep Dasar Kimia Analitik., Universitas Indonesia Press,
Jakarta.
Setiabudi, A., Hardian, R., Mudzakir, A. 2012. Karakterisasi Material Prinsip dan
Aplikasinya dalam Penelitian Kimia.
Pujiastuti, S., Indriyati., Hendrana, S. 2003., Analisis Spektrum Infra Merah pada
Sulfonasi Polistirena dengan Metode Sulfonasi Heterogen., Prosiding Simposium
Nasional Polimer IV, Pusat Penelitian Fisika (P2F)-LIPI, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai