Anda di halaman 1dari 19

DINAMIKA DEMOKRASI DI INDONESIA

Oleh : WARTONO, M.Pd.


Pendahuluan

• Meskipun hingga abad ke-20, banyak


negara di dunia menyatakan bahwa sistem
yang tidak demokratis itu lebih unggul baik
dalam teori maupun dalam praktek (Dahl,
2001:62)
• Andrian Karatnycky (dalam Sulasmono,
2011:125) menyebutkan bahwa 121 dari
192 negara di berbagai belahan dunia saat
ini telah memenuhi standar minimal
demokrasi,
SYARAT MINIMAL NEGARA
DEMOKRASI
• wakil rakyat di pemerintahan dipilih melalui
pemilu periodik, kompetitif, bebas dan jujur
dan hampir semua warganegara dewasa
mempunyai hak memberikan suara.
KEUNGGULAN NEGARA
DEMOKRASI
• (1) demokrasi menolong mencegah
tumbuhnya pemerintahan oleh kaum otokrat
yang kejam dan licik,
• (2) demokrasi menjamin bagi warga
negaranya sejumlah hak asasi yang tidak
diberikan, dan tidak dapat diberikan oleh
sistem-sistem yang tidak demokratis,
• (3) demokrasi menjamin kebebasan pribadi
yang lebih luas bagi warga negaranya
daripada alternatif lain yang memungkinkan,
• (4) demokrasi membantu orang-orang untuk
melindungi kepentingan pokok mereka,
• (5) hanya pemerintahan yang demokratis
yang dapat memberikan kesempatan
sebesar-besarnya bagi orang-orang untuk
menggunakan kebebasan menentukan
nasibnya sendiri, yaitu untuk hidup di bawah
hukum yang mereka pilih sendiri,
• (6) hanya pemerintahan yang demokratis
yang dapat memberikan kesempatan
sebesar-besarnya untuk menjalankan
tanggung jawab moral,
• (7) demokrasi membantu perkembangan
manusia lebih total daripada alternatif lain
yang memungkinkan,
• (8) hanya pemerintahan yang demokratis
yang dapat membantu perkembangan kadar
persamaan politik yang relatif tinggi,
• (9) negara-negara demokrasi perwakilan
modern tidak berperang satu sama lain, dan
• (10) negara-negara dengan pemerintahan
yang demokratis cenderung lebih makmur
daripada negara-negara dengan
pemerintahan yang tidak demokratis.
Pengertian Demokrasi
• Demokrasi merupakan terjemahan dari
istilah demokra­tia. Istilah itu muncul di
Yunani pada abad ke-5 sebelum Masehi,
• istilah demok­ratia itu terbentuk dari dua kata
dalam Bahasa Yunani, yaitu demos, yang
berarti rakyat, dan kratia, yang berarti
pemerintahan. Dengan demikian secara
harafiah kata demokrasi mempunyai arti
“pemerintahan oleh rakyat”.
• Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi
sebagai government of the people, by the
people, and for the people (pemerintahan
“dari” rakyat, “oleh” rakyat dan “untuk”
rakyat.”
Perkembangan Demokrasi di Indonesia

• Sejarah perkembangan demokrasi di


Indonesia dapat dibagi dalam 5 (lima)
periode waktu, yaitu (1) Demokrasi di awal
kemerdekaan RI, (2) Demokrasi
parlementer di masa berlakunya Konstitusi
RIS dan UUDS 1950 (27-12-1949 s/d 5-7-
1959), (3) Demokrasi terpimpin (5 Juli
1959 s/d 11 Maret 1966), (4) Demokrasi di
masa Orde Baru (11 Maret 1966 sampai
21 Mei 1998), dan (5) Demokrasi pada
masa reformasi
Demokrasi di awal kemerdekaan
Republik Indonesia
• Pada awal kemerdekaan RI para pendiri negara
telah memiliki komitmen yang kuat untuk
mewujudkan demokrasi politik di Indonesia,
sekalipun implementasi demokrasi ketika itu baru
terbatas pada interaksi politik di parlemen dan
berfungsinya pers yang mendukung revolusi
kemerdekaan (Gaffar, 2002:10-11).
• Upaya mewujudkan demokrasi juga sudah
dilakukan, selain untuk mengubah kesan bahwa
pemerintah Indonesia  bersi­fat fasisme
(Sjamsuddin, 1989:131), tetapi juga mencerminkan
usaha bangsa Indonesia untuk mewujudkan
demokrasi.
Demokrasi Parlementer (27-12-
1949 s/d 5-7-1959)
• Dalam praktik pelaksanaan demokrasi
parlementer/liberal itu ternyata menimbulkan
ketidakstabilan politik karena sering berganti-
gantinya Kabinet/ Dewan Menteri. Hal-hal negatif
yang terjadi selama berlakunya sistem parlementer
itu antara lain adalah: (a) Usia (masa kerja) rata-
rata kabinet yang  pendek  menyebabkan banyak
kebijaksanaan pemerintahan jangka  panjang  tidak
 dapat terlaksana. Selama masa antara 17-8-1950
sampai dengan tahun 1959 telah terjadi tujuh kali
pembentu­kan kabinet. Itu berarti bahwa usia kerja
rata-rata tiap kabinet kurang dari 1 1/4 tahun,
Demokrasi Terpimpin (5 Juli 1959
s/d 11 MAret 1966)
• Ciri demokrasi terpimpin adalah dominasi dari
presiden, terbatasnya peranan partai politik,
berkembangnya pengaruh komunis, dan
meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial
politik (Budiardjo, 2008: 129).
• Gaffar (2002:29), karakteristik utama perpolitikan
era demokrasi terpimpin adalah mengaburnya
sistem kepartaian, lemahnya peranan lembaga
legislatif dalam sistem politik, sangat lemahnya
penghargaan terhadap basic human rights,
merupakan puncak semangat anti-kebebasan
pers, dan dominannya sentralisasi kekuasaan.
Demokrasi di masa Orde Baru (11
Maret 1966 sampai 21 Mei 1998)
• Menurut Mahfud MD (2000:61), pemerintah
Orde Baru memulai pemerintahannya dengan
langgam pluralistik, dalam arti memulai
dengan langkah demokratis mengakomodasi
berbagai aspirasi dalam masyarakat. Namun,
langkah tersebut hanyalah strategi awal
untuk mencari bentuk pemantapan
legitimasi, karena yang kemudian terjadi Orde
Baru semakin menjelmakan diri sebagai
negara organis yang kuat dan mengatasi
segala kekuatan yang ada di dalam
masyarakat.
Demokrasi pada masa Reformasi
(22 Mei 1998 sampai sekarang)
• . Sejumlah langkah demokratisasi dilakukan
dalam Orde Reformasi (Budiardjo, 2008:134).
Pertama, mempersiapkan dan melaksanakan
pemilu. UU politik yang meliputi UU Partai Politik,
UU pemilu, dan UU Susunan dan Kedudukan
MPR, DPR, dan DPRD yang baru disahkan pada
awal 1999. UU politik ini jauh lebih demokratis
dibandingkan dengan UU politik sebelumnya
sehingga Pemilu 1999 yang diikuti oleh 48 partai
politik menjadi pemilu yang relatif lebih
demokratis dan tertib yang diakui oleh dunia
internasional.
• Langkah demokratisasi kedua berupa
penghapusan dwifungsi ABRI sehingga
fungsi sosial politik ABRI (sekarang TNI)
dihilangkan. Fungsi pertahanan menjadi
fungsi satu-satunya yang dimiliki TNI
semenjak reformasi internal TNI tersebut.
• Langkah ketiga, mengamandemen UUD
1945 yang dilakukan oleh MPR hasil Pemilu
1999 dalam empat tahap selama 4 tahun
(1999-2002).
• Langkah demokratisasi berikutnya adalah
pemilihan umum untuk memilih kepala
daerah secara langsung yang diatur dalam
UU No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. Pilkada bertujuan
untuk menjadikan pemerintah daerah lebih
demokratis dengan diberikan hak bagi rakyat
untuk menentukan kepala daerah. Hal ini
berbeda dengan pemilihan kepala daerah
sebelumnya yang bersifat tidak langsung
karena dipilih oleh DPRD.
DISKUSIKAN BERSAMA TEMAN-
TEMAN ANDA DI ONCLASS
• 1. Menurut analisis anda bagaimanakah
pelaksanaan pemilu di negara kita, sudah
luber dan jurdilkah?
• 2. Mengapa sistem demokrasi parlementer
menimbulkan ketidakstabilan politik?
• 3. Bagaimanakah pelaksanaan demokrasi
terpimpin?
• 4. Apa ciri khas demokrasi Pancasila?

Anda mungkin juga menyukai