Kode Genetik
A. Kodon tersusun atas tiga nukleotida
Terdapat 20 macam asam amino yang ditemukan pada sel dan keseluruhan asam
amino tersebut dikodekan dalam gen. Kode yang digunakan untuk mengkodekan
asam amino spesifik dikenal sebagai kodon. Setidaknya harus terdapat 20 kodon agar
semua asam amino bisa terkodekan. Kombinasi terkecil yang memungkinkan
terbentuk setidaknya 20 kodon dari empat macam nukleotida adalah 43 yang artinya
satu kodon yang tersusun atas basa A,U,G,C harus memiliki 3 nukleotida dalam satu
kodon sehingga menghasilkan kemungkinan 64 kombinasi kodon yang dikenal
sebagai kodon triplet.
Mekanisme pembuktian kodon triplet dilakukan oleh Crick dan kawan-kawan
pada tahun 1961. Crick menguji gen yang kemudian diberikan perlakuan berupa
mutasi delesi dan adisi. Crick berpendapat bahwa apabila mutasi disebabkan oleh
penambahan atau pengurangan satu pasang basa, maka supresornya juga berupa
penambahan atau pengurangan satu pasangan basa. Menurut Crick, adisi akan
menghambat delesi tetapi tidak menghambat adisi lainnya, begitu juga sebaliknya.
Hasil dari eksperimen tersebut yaitu apabila terjadi penambahan satu pasang
nukleotida, maka seluruh asam amino yang dihasilkan setelah titik mutasi akan
berubah total dan menyebabkan mutasi. Ketika terjadi delesi satu pasangan basa pada
mutan tersebut, maka asam amino yang dihasilkan setelah titik delesi akan kembali
normal. Ketika terjadi penambahan atau pengurangan tiga pasangan nukleotida, maka
asam amino yang dihasilkan relatif sama dengan gen non mutan. Hal ini
membuktikan bahwa kodon tersusun atas triplet nukleotida.
Hal penting yang ditemukan dari eksperimen tersebut yaitu.
a. Trinukleotida mampu memicu terjadinya ikatan spesifik antara aminoasil-
tRNAS pada ribosom. Contohnya 5’-UUG-3’ memicu pengikatan
phenylalanyl-tRNAphe-.
b. RNA sintesis yang memiliki sekuens dinukleotida berulang mengatur sintesis
kopolimer yang tersusun atas pasangan asam amino.
c. Molekul dengan sekuens trinukleotida yang berulang mengatur sintesis
campuran tiga homopolimer, misalnya poly UUGn mengatur sintesis tiga
poliserin, poliarginin dan polivaline
Gambar 1. Mekanisme Ekperimen Pembuktian Kodon Triplet oleh Crick
E. Universalitas Kodon
Secara umum, semua kode genetik menunjukkan kesamaan pada semua
organisme yaitu kodonnya mengkodekan asam amino yang sama. Namun, ada
beberapa pengecualian seperti pada mitokondria manusia, khamir, dan organisme
lainnya, di mana UGA merupakan kodon untuk triptofan padahal UGA merupakan
kodon terminasi (stop) pada sistem nonmitokondrial atau sintesis protein biasa. Selain
itu, pada mitokondria khamir, CUA mengkodekan threonin yang berbeda dengan
organisme lain yang mengkodekan leusin. Pada mamalia mitokondria, AUA
mengkodekan metionin, bukan isoleusin seperti yang dikodekan pada mekanisme
sintesis protein biasanya. Selain pengecualian tersebut, kode genetik pada seluruh
organisme sifatnya sama..