Anda di halaman 1dari 46

KAJIAN PERBEDAAN FREKUENSI IKAN NILA (Oreochromis

Niloticus) PADA TIGA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA DI


DAERAH KABUPATEN PASURUAN, KABUPATEN MALANG, DAN
KABUPATEN MAGETAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PERHITUNGAN JUMLAH NUKLEOLUS

1
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Latar Belakang
Poliploidi Ikan di Alam

• Fenomena umum di alam terutama pada hewan


akuatik
• Poliploidisasi secara alami terjadi akibat pengaruh
suhu, tekanan hidrostatis, senyawa kimia terlarut
dalam air, serta faktor internal seperti aktivitas gen,
protein, dan enzim.

3
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Habitat Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Suhu pH Salinitas
Toleransi Suhu : 14-38°C Toleransi pH : 6-8,5 Toleransi Salinitas : 0-35 ppm

Suhu Optimum : 25-30°C pH optimum : 7-8 Salinitas optimum : 0-29 ppm

4
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Pemilihan Ikan dan
Ketinggian Habitat
• Kami menentukan perairan yang potensial, mudah di jangkau, dan
juga sesuai dengan kriteria
• Dari berbagai kandidat, dipilih 3 tempat yang masing-masing mewakili
ketinggian <500 MDPL, 500-1000 MDPL, >1000 MDPL
• Dilakukan survei tempat dengan tujuan melihat potensi ikan yang ada
sekaligus pengukuran faktor abiotik berupa ketinggian, suhu, dan pH
perairan
• Tempat terpilih yaitu Mata Air Umbulan, Pasuruan; Waduk Selorejo,
Malang; dan Telaga Sarangan Magetan
• Dari berbagai macam ikan yang ada, kami memutuskan menggunakan
ikan Nila (Oreochromis niloticus) karena ikan tersebut ditemukan di
ketiga tempat tersebut
5
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Faktor
Eksternal pada
Habitat
Faktor eksternal yang kali ini Suhu Perairan pH Perairan
digunakan sebagai acuan
Mengapa cuma 2 yang diukur? Salah satu faktor utama adalah keterbatasan
dalam menentukan bagaimana
alat dan juga waktu sehingga kedua parameter tersebut sudah bisa dianggap
pengaruh ketinggian terhadap
representative untuk diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap poliploidi, dan
frekuensi ploidi ikan dibagi juga kedua faktor itu umumnya bervariasi pada setiap perairan
menjadi 2 parameter
6
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Teknik penghitungan nukleolus murah,
mudah, dan cepat mendapatkan hasil
jika dibandingkan dengan teknik lain
1 seperti dengan teknik fluoresens.

Alasan Nukleolus yang terwarnai sudah mampu

Menggunakan mewakili jumlah ploidi karena NOR yang


Why? 2
Teknik ada di set kromosom yang sama memiliki
lokus yang sama dan akan berkumpul di
Penghitungan titik yang sama.
Nukleolus
3 Penelitian ini berfokus pada ploidi sel
hewan sehingga pewarna yang paling
mudah digunakan adalah AgNO3. Kenapa
bukan asetokarmin? Karena asetokarmin
khusus digunakan pada sel tumbuhan
7
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Penggunaan Perak
Nitrat
Pro
• Pewarna selektif, hanya mampu diikat oleh RNA
polymerase I
• Dapat larut dengan mudah dalam air
• Mudah didapatkan

Kontra
• Mudah terurai oleh cahaya (light sensitive)
• Korosif
• Hanya mampu mendeteksi NOR yang sedang
aktif mengalami transkripsi 8
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Rumusan
Masalah
Bagaimana frekuensi ploidi pada ikan Nila
(Oreochromis niloticus) dari daerah Mata Air
Umbulan (Pasuruan), Waduk Selorejo (Malang), dan
Telaga Sarangan (Magetan) melalui metode
penghitungan jumlah nukleolus?

1 Bagaimana perbedaan frekuensi ploidi pada ikan Nila

Rumusan (Oreochromis niloticus) dari daerah Mata Air


Umbulan (Pasuruan), Waduk Selorejo (Malang), dan
Masalah 2
Telaga Sarangan (Magetan) melalui metode
Penelitian penghitungan jumlah nukleolus?
3
Bagaimana keefektifan metode penghitungan jumlah
nukleolus untuk mengetahui frekuensi ploidi ikan
Nila (Oreochromis niloticus) dari daerah Mata Air
Umbulan (Pasuruan), Waduk Selorejo (Malang), dan
Telaga Sarangan (Magetan)?
10
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Gambaran
Umum
Nukleolus

Nukleolus merupakan bagian dari


segmen DNA di dalam inti sel yang
senantiasa mengalami proses sintesis
protein terutama proses transkripsi
untuk membentuk RNA yang berfungsi
menyusun komponen terpenting dalam
Nukleolus dan proses sintesis protein yaitu ribosom

NOR NOR (Nuclear Organizer


Region)
NOR merupakan segmen kromosom
yang memiliki gen-gen yang mengatur
rRNA dan memberikan bentuk pada
nukleolus. Daerah ini terletak pada
daerah penyempitan kedua (secondary
contriction) yang mengandung gen
12
The Power of PowerPoint - thepopp.com
kode 18, 5,8S dan 28S rRNA.
Profil Wilayah Pengambilan Data
Mata Air
Umbulan
Desa Umbulan, Kecamatan
Winongan, Kabupaten Pasuruan,
Jawa Timur.
pH terukur : 7,4
Suhu terukur : 250C
Ketinggian tempat : 24 MDPL
14
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Waduk Selorejo
Desa Pandansari, Kecamatan
Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa
Timur.
pH terukur : 7,86
Suhu terukur : 230C
Ketinggian tempat : 630 MDPL
15
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Telaga Sarangan
Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan,
Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
pH terukur : 7,2
Suhu terukur : 180C
Ketinggian tempat : 1279 MDPL

16
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Fungsi Larutan Percobaan

Larutan Pewarna Silver stain Larutan Gelatin

Terdiri atas serbuk AgNO3 yang Terdiri atas serbuk gelatin, gelatin jenuh,

dilarutkan dalam Aquades yang A B dan aquades hangat digunakan untuk

berfungsi untuk mewarnai nukleolus melekatkan suspense pada kaca benda

Larutan Asam Asetat Glasial Larutan Fiksatif Corney


D C
Terdiri dari asam asetat glasial dan Terdiri dari larutan asam asetat glasial,
aquades yang berfungsi untuk alkohol absolut (96%) dan larutan
menjaga kelembaban suspense saat kloroform untuk memfiksasi sirip kaudal
dicacah ikan Nila (Oreochromis niloticus)

17
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Hasil dan
Analisis Data
Contoh Sel
Haploid dari
Ikan Nila
(Oreochrom
is niloticus)
Contoh Sel
Diploid dari
Ikan Nila
(Oreochrom
is niloticus)
Contoh Sel
Triploid dari
Ikan Nila
(Oreochrom
is niloticus)
Contoh Sel
Tetraploid
dari Ikan
Nila
(Oreochrom
is niloticus)
Tabel
Ringkasan
Hasil
Pengamatan
Ploidi Ikan Nila
(Oreochromis
niloticus)
Persentase ploidi ikan Nila
(Oreochromis niloticus) yang
diambil dari Mata Air
Umbulan, Kabupaten
Pasuruan dengan ketinggian
lokasi 24 MDPL didapati
hanya memiliki dua macam
ploidi yaitu haploid (n) dan
diploid (2n) dengan masing-
masing persentase ploidi
yaitu haploid sebesar 90%
dan diploid sebesar 10%.
Persentase ploidi ikan Nila
(Oreochromis niloticus) yang
diambil dari Waduk
Selorejo, Kabupaten Malang
dengan ketinggian lokasi
630 MDPL didapati memiliki
tiga macam ploidi yaitu
haploid (n), diploid (2n),
serta triploid (3n) dengan
masing-masing persentase
ploidi yaitu haploid sebesar
88%, diploid sebesar 10%,
dan triploid sebesar 2%.
Persentase ploidi ikan Nila
(Oreochromis niloticus) yang
diambil dari Telaga
Sarangan, Kabupaten
Magetan dengan ketinggian
lokasi 1280 MDPL didapati
empat macam ploidi yaitu
haploid (n), diploid (2n),
triploid (3n), dan tetraploid
(4n) dengan masing-masing
persentase ploidi yaitu
haploid sebesar 75%, diploid
sebesar 17%, triploid
sebesar 7%, dan tetraploid
sebesar 1%.
Uji Pengaruh Ketinggian
Signifikansi >0,05. H0 diterima. Ketinggian habitat ikan Nila
Habitat dengan Frekuensi
tidak berpengaruh terhadap frekuensi ploidi
Ploidi
27
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Uji Pengaruh Ketinggian Signifikansi >0,05. H0 diterima. Ketinggian habitat
Habitat dengan Frekuensi ikan Nila tidak berpengaruh terhadap frekuensi
Ploidi Haploid ploidi haploid
28
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Uji Pengaruh Ketinggian Signifikansi <0,05. Hipotesis diterima. Ketinggian
Habitat dengan Frekuensi habitat ikan Nila berpengaruh terhadap frekuensi
Ploidi Diploid ploidi diploid
29
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Uji Lanjut LSD Pengaruh Ketinggian habitat ikan Nila berpengaruh terhadap

Ketinggian Habitat frekuensi ploidi diploid dengan rerata tertinggi pada ikan

Terhadap Frekuensi Ploidi dari ketinggian tinggi (29,3) dan berbeda nyata dari ikan

Diploid dari habitat lain. 30


The Power of PowerPoint - thepopp.com
Signifikansi <0,05. Hipotesis diterima. Ketinggian
Uji Pengaruh Ketinggian
Habitat dengan Frekuensi habitat ikan Nila berpengaruh terhadap frekuensi

Ploidi Triploid ploidi triploid


31
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Uji Lanjut LSD Pengaruh Ketinggian habitat ikan Nila berpengaruh terhadap frekuensi
Ketinggian Habitat ploidi triploid dengan rerata tertinggi pada ikan dari ketinggian
Terhadap Frekuensi tinggi (11,3) dan berbeda nyata dari ikan dari habitat lain.
Ploidi Triploid 32
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Signifikansi <0,05. Hipotesis diterima. Ketinggian
Uji Pengaruh Ketinggian
Habitat dengan Frekuensi habitat ikan Nila berpengaruh terhadap frekuensi
Ploidi Tetraploid ploidi tetraploid
33
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Uji Lanjut LSD Pengaruh Ketinggian habitat ikan Nila berpengaruh terhadap frekuensi
Ketinggian Habitat ploidi tetraploid dengan rerata tertinggi pada ikan dari ketinggian
Terhadap Frekuensi Ploidi tinggi (2,33) dan berbeda nyata dari ikan dari habitat lain.
Triploid 34
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Pembahasan
• Dominansi sel haploid masih sangat tinggi yaitu sebesar 75-90%
dari total keseluruhan sampel

Mengapa Secara • Frekuensi ploidi selain haploid yang tergolong kecil jika
Keseluruhan dibandingkan dengan yang haploid
Ketinggian Tidak
Berpengaruh Tetapi • Adanya tren jumlah macam ploidi yang bertambah seiring dengan

Ketika Diuji Per Ploidi bertambahnya ketinggian habitat


Ada yang • Frekuensi ploidi selain haploid (diploid, triploid, dan tetraploid)
Berpengaruh? pada ketinggian rendah dan sedang jika dibandingkan tidak
berbeda nyata, tetapi pada ketinggian tinggi jika dibandingkan
dengan ketinggian lainnyaberbeda nyata
36
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Suhu Perairan

24 MDPL → 630 MDPL → 1280 MDPL


250C → 230C → 180C
Ada tren penurunan suhu air seiring dengan
ketinggian tempat → Suhu turun 0,670C
Perbedaan Faktor setiap kenaikan ketinggian 100 M

Abiotik Antara Ketiga pH Perairan


Tempat
24 MDPL → 630 MDPL → 1280 MDPL
7,4 → 7,86 → 7,2
pH air fluktuatif tidak tergantung ketinggian → pH
dipengaruhi oleh kandungan CO2, konsentrasi garam
karbonat dan bikarbonat, serta proses dekomposisi
bahan-bahan organik oleh decomposer
37
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Mekanisme Faktor Eksternal Menyebabkan Poliploidi

Komponen Faktor
Induksi Faktor
Eksternal Ketinggian Pembelahan Sel
Internal
Seperti Suhu, pH, Abnormal
Pembelahan Sel
dan faktor lain

Sel Memiliki Lebih


Deteksi Dengan
Poliploidi Dari Satu Set
Teknik Silver stain
Kromosom
• Suhu yang berada diluar suhu normal dapat menyebabkan
temperature stress

• Semakin lama individu terpapar oleh temperature stress,


maka peluang terjadinya poliploidi juga meningkat

Suhu • Suhu menginduksi proses pembelahan dengan cara merusak


Menginduksi benang-benang spindel dan FMA (furrow microtubule array)
Poliploidi sehingga terjadi kegagalan dalam pembelahan sel

• Suhu yang diperlukan agar terjadi kegagalan pembelahan sel


tersebut umumnya berada di kisaran 150C diatas atau
dibawah suhu optimum

39
The Power of PowerPoint - thepopp.com
• pH rendah dapat memicu poliploidi salah satunya
ketika mengalami lactic acidosis

• Asam laktat dapat menjadi sinyal yang menginduksi


Pengaruh pH
poliploidi
Terhadap
Poliploidi • Pada ikan Nila yang diteliti, faktor ini kemungkinan
berperan kecil karena dari semua habitat yang diuji
masih beada dalam rentang pH optimum untuk ikan
Nila yaitu pH 7-8

40
The Power of PowerPoint - thepopp.com
• Tekanan hidrostatis habitat ikan berpengaruh terhadap
terjadinya poliploidi karena dapat menginduksi terjadinya
poliploidi pada ikan dengan efek menghambat
Faktor Lain yang
peloncatan polar body karena rusaknya spindel meiosis
Kemungkinan Besar
Mempengaruhi • Terjadinya polispermi dimana satu sel telur dibuahi oleh
Frekuensi Poliploidi lebih dari satu sperma

• Faktor internal lain seperti terjadinya Non-disjunction,


faktor hormonal, dsb

41
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Keefektifan Metode Silver
Staining dalam Mewarnai
Nukleolus

• Metode ini bergantung pada pengikatan Ag dari


senyawa AgNO oleh enzim RNA Polimerase I
• RNA Polimerase I hanya ditemukan saat terjadi
transkripsi DNA penyusun komponen ribosom di
NOR
• Teknik ini digunakan karena merupakan teknik yang
paling mudah, murah, dan juga paling umum
digunakan untuk penghitungan ploidi
42
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Kesimpulan
• Frekuensi ploidi pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang
teramati dengan menggunakan metode penghitungan jumlah
nukleolus dari daerah Mata Air Umbulan (Pasuruan), Waduk
Selorejo (Malang), dan Telaga Sarangan (Magetan) yang masing-
masing memiliki perbedaan ketinggian yang signifikan
menunjukkan perbedaan frekuensi yang berbeda antara sampel
yang diambil dari satu tempat dengan tempat lain
KESIMPULAN • Perbedaan ketinggian habitat secara umum tidak berpengaruh
terhadap frekuensi ploidi ikan Nila (Oreochromis niloticus), namun
ketika diuji satu persatu diketahui bahwa ketinggian habitat
berpengaruh terhadap frekuensi ploidi diploid pada ikan Nila
(Oreochromis niloticus) dimana ikan dari habitat dataran tinggi
memiliki rerata diploid tertinggi dan berbeda nyata dengan sampel
ikan yang berasal dari habitat dataran rendah dan sedang.
• Keefektifan metode penghitungan jumlah nukleolus
dengan teknik silver stain untuk mengetahui frekuensi
ploidi ikan Nila (Oreochromis niloticus) dinilai kurang
KESIMPULAN efektif karena hanya akan bekerja ketika area nukleolus
atau NOR aktif mengalami transkripsi karena senyawa
AgNO3 akan berikatan pada RNA polymerase I yang
hanya ditemukan ketika proses transkripsi

45
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Thank you for watching!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai