Anda di halaman 1dari 15

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di

Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


Disusun oleh:

Andre Ginting 1306456844


Ryandi Fachri 1306407003
Tria Sri Wahyuni 1306454694
Ufi Hani 1306406991

University of Indonesia
Abstrak
Kapitalisme merupakan suatu ideologi yang lahir dan berkembang di Eropa.
Sebagai ideologi yang berkembang di Eropa, yang memiliki pengaruh kuat
terhadap dunia, kapitalisme telah menyebar ke berbagai negara di dunia termasuk
Indonesia. Kapitalisme mulai memasuki ranah Indonesia sekitar abad 19 dan
mengalami berbagai pembaharuan di masanya. Benih-benih kapitalisme secara
nyata mulai diterapkan Indonesia pasca kemerdekaan yakni ketika tokoh
Indonesia Dr Soemitro Djojohadikoesoemo melalui pemikirannya berpendapat
bahwa bangsa Indonesia harus secepatnya menumbuhkan kelas pengusaha. Paham
kapital ini sempat redup di masa demokrasi terpimpin, dan mulai merebak
kembali pada masa Orde Baru, yang menyebabkan tumbuhnya kelas kapitalis
pribumi baru. Meskipun demikian, pola kapitalisme yang diterapkan Indonesia
tidak sama dengan sistem kapitalisme di Eropa yang tidak mengikutsertakan
pemerintah dalam penerapannya.

Kata kunci : Kapital, Kapitalisme, Kelas Kapitalis Pribumi, Pola Kapitalisme

Abstract
Capitalism is an ideology that was born and developed in Europe. As an ideology
that developed in Europe, that have a strong influence in the world, capitalism
has spread to many countries in the world including Indonesia. Capitalism entered
the realm of Indonesia since era 19th century and subjected to various reforms in
its time. Capitalism began to be applied after the Indonesia’s independence era
when Dr Soemitro Djojohadikoesoemo thought the Indonesian nation must
quickly create entrepreneur class. Capitalism dimmed during the era of guided
democracy and began to spread again in the New Order. that causes the growth of
new indigenious capitalist class. However, the pattern of capitalism implemented
in Indonesia is not the same as Europe that tends to be a capitalism in which the
state doesn’t take a part in its application.

Keywords: Capital, Capitalism, Indigenous capitalist class, pattern of capitalism

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


Pendahuluan

Kapitalisme secara etimologi berasal dari kata capital dan ism.1 Capital
(dalam bahasa Latin caput yang berarti kepala) memiliki arti modal. Modal yang
dimaksud adalah alat produksi seperti tanah, uang dan sebagainya. Kata isme
berarti suatu paham atau cara pandang, sehingga, arti kapitalisme adalah sistem
dan paham ekonomi yang berdasarkan modal atau pemilik modal.2 Kapitalisme
merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia pada saat
ini, khususnya di Indonesia. Kapitalisme yang erat kaitannya dengan liberalisme,
meyakini bahwa pemilik modal dapat melakukan usaha untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya.3
Menurut Milton Friedman, sistem kapitalisme memiliki tiga faktor
utama, yaitu pasar bebas, kebebasan individual, dan demokrasi. 4 Max Weber
mendefinisikan usaha kapitalis sebagai suatu kegiatan ekonomi yang ditunjukan
pada suatu pasar dan dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya pertukaran
di pasar.5 Pasar bebas merupakan sistem sosial masyarakat modern yang
menjamin terealisasinya kebebasan kodrati dan keadilan. Oleh karena itu, pasar
bebas akan berjalan harmonis manakala setiap pelaku ekonomi dibiarkan bebas
dalam mengejar kepentingan ekonominya. Dalam menjalankan perekonomian
harus ada kebebasan individu dalam mengembangkan modal yang dimilikinya
baik pada wilayah lokal maupun tansnasoinal. Adam Smith begitu yakin bahwa
kesejahteraan akan lahir manakala kebebasan individu itu terealisasikan.

1
Peter L Berger, Revolusi Kapitalis, Jakarta: LP3ES, 1990, hal. 20.
2
Ibid, hal. 21.
3
Robert L Heilborner, Hakikat dan Logika Kapitalisme , Jakarta: LP3ES, 1991, hal. 82.
4
Ibid, hal. 85.
5
Peter L Berger, Op. cit, hal. 21.

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


Kapitalisme awalnya tumbuh dan berasal dari Amerika Utara dan Eropa.
Menurut Tan Malaka, sistem kapitalisme di Indonesia masih muda atau masih
prematur karena negara Indonesia baru menggunakan mesin untuk proses industri
seperempat abad belakangan ini.6 Susunan kapital Indonesia yang prematur ini,
akibat penjajahan yang terlalu lama mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia,
sehingga masyarakat Indonesia belum dapat menggunakan sumber daya alamnya
dengan maksimal. Munculnya kapitalisme di Indonesia tidak terlepas dari sejarah
eksploitasi kapitalisme imperialis yang dilakukan oleh negara Belanda yang
merupakan negara model kapitalis pada abad 17. Semenjak penjajahan Belanda di
Indonesia, nasib Indonesia sudah terhubung dengan kapitalisme dunia, hingga
pada awal kemerdekaan Indonesia sistem politik dan ekonomi masih tidak
beraturan.
Presiden Soekarno sebagai seorang pemimpin Indonesia memberikan
komando untuk mengatasi hal tersebut. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
Presiden Soekarno tidak mampu mengatasi pemasalahan politik dan ekonomi
yang bergejolak di Indonesia, yang pada masa orde lama membatasi para investor
asing yang mau menanamkan modalnya di Indonesia. Pemerintah berupaya semua
sumber daya alam yang dimiliki Indonesia akan dikeloloa langsung oleh
Indonesia sendiri.
Memasuki era Orde Baru, Soeharto yang menjabat sebagai presiden.
Bersamaan itu pula era kapitalisme mulai berjalan di Indonesia. Orde Baru
memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan
menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer,
namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. Kebijakan-kebijakan
yang dikelurkan pada masa orde baru ini pada dasarnya sangat baik, tetapi dalam
prosesnya mengalami penyimpangan. Salah satu penyimpangan yang terjadi
adalah pembangunan industri-industri untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat justru malah membuat orang yang kaya semakin kaya dan orang yang
miskin semakin miskin.7 Masyarakat pun secara langsung mendukung kapitalisme
6
Tan Malaka, Kapitalisme Indonesia dalam Aksi Massa, 2008, Yogyakarta: Penerbit Narasi, hal.
44.
7
Ruth MC Vey, Kaum Kapitalis Asia Tenggara. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997, hal 149.

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


dengan lebih memilih barang atau jasa dari perusahaan multinasional milik kaum
kapitalis. Pola masyarakat yang konsumtif membuat para kapitalis semakin subur
dan kuat menancapkan akar kapitalisme di Indonesia, sementara nasib buruh tidak
kunjung baik dari dahulu.

Definisi Kapitalisme
Kapitalisme adalah sebuah istilah yang mengacu pada serangkaian tatanan
ekonomi baik dalam bahasa awam maupun dalam terminologi ilmiah. Tetapi,
tatanan ekonomi ini jarang terwujud karena terpisah dari unsur-unsur pengalaman
lain yang tidak ada hubungannya dengan ilmu ekonomi. Seorang warga
masyarakat “kapitalis” yang awam menghadapi tatanan ekonomi yang sudah
begitu dikenal sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari “dunia-dunia” social
yang jauh lebih besar. Di Amerika, kapitalisme muncul dalam keadaan yang
sangat terkait dengan mitos kelimpahruahan material peradaban industri maju,
sistem kelas yang sangat dinamis, demokrasi politik dan serbuan pola-pola
budaya, misalnya individualism.8
Kapitalisme juga merupakan suatu konsep. Kapitalisme merupakan suatu
konsep yang secara khas berisi penilaian-penilaian, baik negatif maupun positif.
Oleh sebab itu, defenisi kapitalisme biasanya memasukkan suatu penilaian.
Misalnya, suatu sistem ekonomi yang dilakukan oleh beberapa orang
mengeksploitasi buruh lainnya, atau suatu sistem ekonomi yang menghormati
hak-hak pemilikan alami. Upaya pendefinisian harus memiliki maksud untuk
merancang batas-batas fenomena tersebut. 9
Kapitalisme adalah suatu fenomena historis. Pernyataan ini tidak dapat
diragukan lagi. Ini berarti bahwa kapitalisme tumbuh selama jangka waktu yang
lama. Kapitalisme merupakan hal yang sama dengan fenomena sejarah lainnya.
Ada beberapa dasar tempat dari berkembangnya kapitalisme, seperti meluasnya
perekonomian-perekonomian pasar pada masa Eropa abad pertengahan, dengan

8
Peter L Berger, Op.cit, hal. 18.
9
Ibid.

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


berbagai kelembagaan istimewa yang menyertainya (seperti perkembangan kota-
kota Eropa dan rumah-rumah dagang).
Pada akhir abad pertengahan, pusat perekonomian Eropa bergeser dari
pantai Mediterania ke Eropa Utara, suatu pergeseran yang kemudian menjadi
stabil pada awal periode modern, dengan fokus mula-mula di Belanda, kemudian
yang menentukan di Inggris. Kapitalisme modern menjadi kuat antara abad ke-16
dan abad ke-18. Tetapi langkah ke depan yang menentukan terjadi pada abad ke-
18, pertama di Inggris, dengan munculnya suatu perekonomian kapitalis yang
membawa kekuatan teknologi luar biasa yang disebarkan oleh Revolusi Industri.
Sistem dunia kapitalis moderen terbentuk pada abad ke-19 dan telah semakin
mantap pada abad ke-20. 10
Awal mulanya, kapitalisme merupakan bagian kecil dari perekonomian-
perekonomian Barat, kemudian secara bertahap menjadi prinsip pengorganisasian
dasar bagi perekonomian-perekonomian tersebut secara keseluruhan. Namun,
tidak satu pun dari hal ini yang membebaskan orang dari keharusan untuk
mendefenisikan fenomena tersebut.
Istilah caput yang berarti kepala dalam kapitalisme, muncul pertama kali
pada abad ke-12 dan ke-13, yang artinya dana, persedian barang, sejumlah uang
dan bunga uang pinjaman. Ferdinand Braudel mengutip suatu khutbah seorang
pendeta St. Bernardino dari Siena (1380-1444), yang mengacu pada quamdam
seminale rationem lucrosi quamcummuniter capital vocamus (bahwa sebab utama
kemakmuran biasanya adalah kapital). Istilah tersebut menjelaskan, secara lebih
sempit, kekayaan uang suatu perusahaan atau seorang pedagang. Dalam abad ke-
18 istilah ini digunakan secara umum dalam artian yang sempit ini, khususnya
dengan mengacu pada kapital produktif. Karl Marx merupakan orang yang
membuat istilah ini menjadi suatu konsep sentral, yang disebutnya dengan cara
produksi (mode of production).11
Kata kapitalis sendiri barangkali bermula pada pertengahan abad ke-17,
yang mengacu kepada pemilik kapital. Jika dikaji secara teliti, istilah kapitalisme

10
Ibid, hal 20.
11
Ibid.

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


adalah yang paling akhir. Adam Smith, yang biasanya dianggap sebagai teorisi
kapitalisme klasik, sama sekali tidak menggunakan istilah tersebut. Bahkan, Karl
Marx jarang sekali menggunakan kata kapitalisme sebagai kata benda. Kata
kapitalisme menjadi popular setelah karya besar Sombart terbit dan sejak saat itu
secara umum telah dianggap sebagai lawan kata dari istilah sosialisme.12
Beberapa analisis ada yang kurang setuju dengan alasan-alasan hubungan
historis antara kapitalisme dengan revolusi industri. Tetapi, langkah selanjutnya
dalam membangun teori, haruslah mengarah pada hubungan ini. Kiranya masuk
akal untuk mencari penjelasan kehadiran dua jenis keahlian manusia secara
bersamaan yaitu wirausahawan dan ahli teknik. Pada prinsipnya, sebenarnya,
keduanya merupakan tipe-tipe manusia yang berbeda, kecuali beberapa ciri
umumnya. Tetapi perekonomian yang didasarkan atas produksi bagi pasar dalam
skala yang besar dan luas memberikan kesempatan yang tak pernah terjadi
sebelumnya bagi pengembangan kedua tipe keahlian manusia itu. Hal inilah yang
selalu diupayakan oleh para pendukung kapitalisme. Dalam hal ini, kekuatan-
kekuatan pasar memberikan rangsangan terbaik, yang unik, bagi produktivitas
yang selalu bertambah baik. Jika diperhatikan, pasar dengan isyarat-isyarat
harganya, adalah komputer pertama yang pernah ditemukan manusia, belum ada
tandingannya yang dapat menyediakan informasi maupun rangsangan bagi orang-
orang berbakat yang bertujuan memperbaiki ekonomi mereka. Tentu saja, dalam
kondisi yang tepat, orang-orang inilah yang akan menjadi wirausahawan. Ahli
teknik mungkin memiliki motivasi yang sangat berbeda, ia mungkin tidak
memiliki aspirasi ekonomi samasekali, ia hanya ingin memperbaiki penemuan
alat-alat mekanisnya dan melihat bagaimana barang-barang tersebut bisa
digunakan. Tetapi perekonomian pasar memberikan konteks social ekonomi yang
sangat menjanjikan , sehingga tipe keahlian manusia yang lain ini, yaitu ahli
teknik, dapat berkembang. Melalui penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa
teknologi dan kapitalisme memiliki hubungan yang produktif. Ledakan

12
Ibid, hal 21.

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


produktivitas bukan hanya sekadar kebetulan sejarah; melainkan berakar pada
karakter sosial dan ekonomi intrinsik dalam kapitalisme.13
Meningkatnya kapasitas produksi yang meluas dapat memberikan
keuntungan-keuntungan terhadap sebagian orang saja, sedangkan sebagian besar
orang lainnya tetap dalam kead 68aan buruk atau bahkan lebih parah. Memang,
kapitalisme mendatangkan kemakmuran yang melimpah-ruah, hanya saja siapa
yang mendapat keuntungan dari kemakmuran baru ini? Kapitalisme industri
secara akurat dapat dipandang sebagai suatu mesin yang amat kuat untuk
menciptakan kesejahteraan. Tetapi siapa yang memiliki akses terhadap kekayaan
ini? 14
Kapitalisme merupakan suatu puncak kemakmuran yang besar, serta
memberikan kemakmuran terhadap semua golongan dan tidak menghancurkan
dirinya sendiri. Kapitalisme juga merupakan sasaran kekuatan-kekuatan intrinsik
tertentu modernisasi yang mempengaruhi distribusi pendapatan dan kekayaan,
akibatnya, kapitalisme tidak lebih dan tidak kurang egalitarian daripada
masyarakat-masyarakat lain yang dari segi teknologi sudah maju.15

Penerapan Kapitalisme di Indonesia

1. Sejarah Awal Penerapan Kapitalisme di Indonesia


Secara umum penerapan kapitalisme di Indonesia dapat ditelaah
sejarahnya hingga sebelum masa penjajahan kolonial. Pada masa Indonesia yang
masih berbentuk Hindia Belanda, pemerintah kolonial sudah menerapkan sistem
ini sekitar akhir abad 19. Pada masa pemerintah kolonial sendiri kebijakan
ekonomi berubah-ubah hingga pada akhirnya kapitalisme yang kemudian menjadi
dasar bagi sistem ekonomi kolonial.
Setelah merdeka, Indonesia berusaha mencari sistem ekonomi nasional
yang baru untuk menggantikan sistem ekonomi kolonial. Usaha ini mengubah
sistem ekonomi ini, dimulai oleh Dr Sumitro Djojohadikusumo, melalui
13
Ibid, hal 50.
14
Ibid, hal 51.
15
Ibid, hal 68.

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


pemikiran-pemikirannya Soemitro berpendapat bahwa pada bangsa Indonesia
harus selekas mungkin ditumbuhkan kelas pengusaha. 16 Hal ini tercermin dalam
Program Benteng Kabinet Natsir dengan usahanya melindungi pengusaha-
pengusaha pribumi, agar tidak terhegemoni etnis Cina. Namun upaya ini gagal
dengan sebab ketidakefektifan dan penyalahgunaan bantuan yang diberikan
program ini. Kebijakan serupa juga diterapkan dengan cara mendorong tumbuh
kembang pengusaha swasta nasional pribumi melalui Indonesianisasi. 17
Pada era demokrasi terpimpin pemerintah Indonesia dalam masalah
ekonomi lebih cenderung menerapkan Marxisme. Pada masa ini persoalan
penerapan kapitalisme tidak banyak dibahas. Hal ini karena marxisme adalah
bentuk dari anti-Kapitalisme.
Kapitalisme di Indonesia mulai bangkit kembali setelah runtuhnya era
demokrasi terpimpin Soekarno dan dimulainya era Orde Baru. Ekonomi Indonesia
saat itu sangat terpuruk akibat kebijakan konfrontasi. Menyambut hal itu
pemerintah Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto berusaha melakukan
stabilitasi dan rehabilitasi ekonomi. Masalah utama yang dihadapi dalam
kebijakan stabilitasi dan rehabilitasi ini antara lain inflasi, penyelamatan keuangan
negara, dan masalah lainnya.
Dalam proses penerapan kebijakan tersebut pemerintah Orde Baru
berusaha mengganti landasan ekonomi nasional. Landasan ekonomi yang
sebelumnya berupa ekonomi terpimpin yang lebih condong kepada Marxisme,
berusaha diganti dengan demokrasi ekonomi. Pada saat inilah mulai berusaha
ditumbuhkan kembali kapitalisme dengan mencontoh pola kapitalisme yang ada
di negara-negara barat. Solusi ini dimotori oleh Widjojo Nitisastro, Emil Salim,
Wardhana, dan Sadli. Mereka adalah lulusan perguruan tinggi ternama di Amerika
Serikat yang kemudian diberi label sebagai Mafia Berkeley. 18
Dinamika tumbuh kembang kapitalisme di Masa Orde Baru secara umum
dalam sejarah terbentang dari masa awal Orde Baru hingga keruntuhannya di

16
Leirissa & Soejono (ed). Sejarah Nasional Indonesia, jilid 6. Jakarta: Balai Pustaka, 2011, hal.
332.
17
Ibid, hal 333.
18
Brian May. The Indonesian Tragedy. Singapore: Graham Brash, 1978, hal. 338.

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


tahun 1998. Dalam rentang waktu tersebut penerapan kapitalisme di Indonesia
oleh beberapa penulis digeneralisasikan ke dalam lingkup kapitalisme Asia
Tenggara, bahkan Asia. Generalisasi yang dijabarkan secara umum
menggambarkan kesamaan pola kapitalisme di Asia Tenggara. Tidak luput dari
pembahasan tersebut pula dibahas pola-pola kapitalisme yang terdapat di
Indonesia dilihat dari perspektif kebijakan yang diterapkan.

1. Kesamaan dengan Pola Kapitalisme Asia Tenggara


Mula-mula kapitalisme Asia Tenggara memiliki kesamaan pola seperti
yang terdapat di Asia Timur. Kesamaan pola ini memiliki keterkaitan terhadap
pola kapitalisme yang diterapkan di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, bila
dilihat dari perspektif krisis finansial Asia pada tahun 1997-1998. Kapitalisme
Asia Timur dijabarkan dalam buku Capitalism karya Victor D. Lippit sebagai
berikut:

“Many developing and transitional economies have tended to follow the East Asian model
of state-led development,... state-owned banks ‘rewarded’ firms that achieved state-determined
export goals with low-cost loans, and the state-created growth environment that enabled highly
leveraged firms to prosper (Kim 1997: 82-83). ...managing exchange rates to keep them stable
and favorable, the state in effect encouraged firms to borrow short term form abroad at low
interest rates to fund long-term domestic investments. ...the state has become more
constrained...”19

Dengan penjabaran tersebut dapat dimaknai bahwasanya kapitalisme yang


berkembang lebih menggunakan pola perkembangan yang dipimpin negara.
Pemerintah negara memberikan iklim yang mendukung berkembangnya
perusahaan besar. Cara ini dilakukan dengan mengkondisikan nilai tukar agar
tetap stabil dan baik. Pengkondisian ini berdampak meningkatnya pinjaman-
pinjaman jangka pendek perusahaan-perusahaan besar kepada lembaga luar negeri
untuk mendanai investasi domestik jangka panjang. Akibat dari campur tangan
pemerintah dengan cara seperti ini adalah munculnya kredit macet dan pinjaman
buruk. Krisis finansial Asia pada tahun 1997-1998 membuktikan kelemahan cara
tersebut. Di Indonesia sendiri dampak krisis tersebut sangat buruk dengan
puncaknya yaitu tumbangnya pemerintahan Orde Baru.
19
Victor D. Lippit. Capitalism. New York: Routledge, 2005, hal 8.

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


Pola-pola kapitalisme yang diterapkan di Asia Tenggara lebih banyak
dijabarkan dalam bentuk kritik di buku Kapitalisme Semu Asia Tenggara yang
ditulis oleh Yoshihara Kunio. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwasanya di Asia
Tenggara muncul fenomena erzats capitalism, yang kemudian disebut kapitalisme
semu. Kapitalisme semu dapat terjadi di Asia Tenggara disebabkan oleh besarnya
campur tangan pemerintah yang memunculkan suatu golongan yang
mengeliminasi persaingan. Selanjutnya adalah karena terdapat ketertinggalan
teknologi akibat terlambatnya penerapan kapitalisme di Asia Tenggara.
Kesamaan-kesamaan dalam pola kapitalisme di Asia Tenggara disebabkan
oleh kesamaan latar belakang. Latar belakang yang dimaksud adalah seperti
sama-sama negara yang dahulu dikolonisasi negara-negara barat (kecuali
Thailand). Di samping kesamaan latar belakang, negara-negara di Asia Tenggara
memiliki kesamaan antara lain negara-negara yang dikuasai modal asing. Modal
asing begitu kuat keberadaannya di negara-negara Asia Tenggara hinga
menyulitkan pengusaha swasta pribumi untuk bersaing. Investasi di Asia
Teenggara juga lebih terhegemoni oleh etnis Cina yang memiliki jaringan-
jaringan bisnis.
Pada sebab-sebab yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat golongan
kapitalis yang dekat dengan pemerintah akibat besarnya campur tangan
pemerintah. Kedekatan ini kemudian memberi manfaat lebih kepada golongan
tersebut. Sebab kedua yang merupakan ketertinggalan teknologi adalah akibat dari
kurangnya minat negara-negara Asia Tenggara dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk menunjang kapitalisme. Hal ini disebabkan oleh
terlambatnya negara-negara di Asia Tenggara dalam menerapkan kapitalisme dan
juga terlambatnya minat dalam mengembangkan teknologi penunjang.

2. Pola-Pola Kapitalisme Asia Tenggara di Indonesia


Indonesia dalam lingkup Asia Tenggara baru menerapkan kapitalisme dan
meninggalkan arahan sosialis pada tahun 1965 di bawah Suharto. 20 Secara umum

20
Bafoil. Emerging Capitalism in Central Europe and Southeast Asia: A Comparison of Political
Economies. New York: Palgrave Macmillan, 2014, hal 13.

10

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


pola kapitalisme Indonesia telah tergambarkan dalam pemaparan di atas, tetapi
kemudian akan dikemukakan kembali pola-pola tersebut dengan penyesuaian
yang terjadi di Indonesia.
Campur tangan pemerintah Indonesia mula-mula adalah dengan
menerapkan proteksi perusahaan-perusahaan domestik milik pribumi.21 Proteksi
ini diterapkan guna meningkatkan daya saing terhadap perusahaan-perusahaan
asing, terutama etnis Cina yang menghegemoni. Namun kemudian pemerintah
Indonesia tetap menjalin hubungan dengan perusahaan etnis Cina, tetapi tidak
secara terbuka. Kebijakan proteksi ini diadopsi dari kebijakan yang sama dari
Malaysia.
Proteksi yang diberikan pemerintah pada kelanjutannya memunculkan
kelas baru. Kelas baru yang muncul adalah kelas kapitalis pribumi yang
jumlahnya sedikit. Instrumen institusional pemerintah sebagai bentuk proteksi ini
lantas menjadi penghubung antara golongan kapitalis dengan pemerintah dan
membentuk semacam keistimewaan. Keistimewaan inilah yang pada bahasan
sebelumnya telah dibahas. Di luar keistimewaan tersebut terdapat pula pilihan
yang diberikan oleh pemerintah, yakni mengikuti regulasi yang diibuat
pemerintah atau memberikan bayaran kepada pemerintah.
Kelanjutan dari proteksi yang diberikan pemerintah adalah monopoli dan
keuntungan keluarga besar. Keistimewaan yang diberikan dari kebijakan proteksi
berkembang menjadi dominasi beberapa bandar produksi. Kepanjangan dari ini
adalah penggunaanya dalam memperkuat partai dan posisi elite politik. Dalam
contoh kasusnya, Indonesia yang mengalami oil boom memperkuat kontrol
22
Suharto akan bandar produksi semen, kertas dan pupuk. Penguatan posisi ini
berujung pada berkembangnya dominasi politik yang otoritatif.
Kaum kapitalis yang dekat dengan pemerintah Indonesia diperkuat
posisinya dengan metode kapitalisme yang diterapkan. Golongan ini walaupun
minoritas dalam hitungan, memegang porsi besar perekonomian Indonesia.

21
Ibid, hal 51.
22
Ibid, hal 68.

11

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


Perkembangan mereka dalam kasus ini hingga memegang 62 persen pasar
finansial.

3. Persoalan Kapitalisme di Indonesia


Brian May dalam bukunya The Indonesian Tragedy menjelaskan bahwa
Indonesia merupakan negara yang terkenal buruk karena pinjaman-pinjamannya.
Indonesia terlebih lagi melakukan ini tidak didasarkan atas kebutuhan atau tidak.
May mengutip Boeke, seorang antropolog, yang menjelaskan bahwasanya
masyarakat Indonesia masih belum menerapkan pola pikir yang salah tentang
uang. 23 Selanjutnya hal ini disebut sebagai mental pra-Kapitalis.
Contoh dari mental pra-kapitalis lain adalah mempercayai hal-hal mistis.
Presiden Republik Indonesia saat itu pula tidak luput dari persoalan ini. Dalam
penentuan tanggal-tanggal pertemuan, misal, Suharto masih mempercayai nasihat
orang, yang Brian May sebut dalam bukunya, sebagai dukun. Akibat persoalan ini
delegasi bisnis Jerman menolak Indonesia sebagai tempat Investasi. Mereka
menolak karena saat kunjungan mereka (sejumlah 28 orang), yang mulanya akan
disambut oleh Presiden, batal disambut oleh Presiden. Batalnya penyambutan ini
dikarenakan Presiden hendak melakukan meditasi, meminta penjelasan mistis.
Penolakan ini dianggap serius oleh para pebisnis Jerman tersebut yang notabene
merupakan jumlah terbesar yang pernah meninggalkan Eropa.
Mental pra-kapitalis masih digunakan di Indonesia karena hal ini didukung
oleh penjualan minyak yang menguntungkan perekonomian negara. Apabila
minyak habis, Indonesia akan kesulitan untuk meneruskan pertumbuhan
ekonominya. Bahkan bila terus memegang mental pra-kapitalis Indonesia tidak
akan mampu menjadi negara maju dan bersaing dengan Singapura ataupun
Jepang.24

Kesimpulan

23
Brian May. Op.cit, hal 372-373.
24
Ibid, hal 373.

12

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


Kapitalisme sebagai sebuah ideologi yang berkembang di Eropa,
membuat pengaruh yang besar terhadap perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Kapitalisme merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian
dunia pada saat ini, khususnya di Indonesia. Kapitalisme yang erat kaitannya
dengan liberalisme, meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usaha untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.25
Kapitalisme awalnya tumbuh dan berasal dari Amerika Utara dan Eropa.
Menurut Tan Malaka, sistem kapitalisme di Indonesia masih muda atau masih
prematur karena negara Indonesia baru menggunakan mesin untuk proses industri
seperempat abad belakangan ini.26 Kapialisme sempat mengalami keredupan pada
masa demokrasi terpimpin karena pengaruh komunisme yang cukup besar
mengisi sistem perpolitikan Indonesia, namun demikian Kapitalisme kembali
merebak pada masa Orde Baru yakni ketika kebijakan Orde Baru yang
menitikberatkan pada kekuatan pengusaha. Pada masa Orde Baru, berdasarkan
kebijakan yang diberlakukan pemerintah kepada pengusaha, telah melahirkan
golongan kelas pengusaha pribumi baru meskipun masih didominasi oleh etnis
Cina.
Hal tersebut dibuktikan dalam karya Brian May dalam bukunya The
Indonesian Tragedy menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang
terkenal buruk karena pinjaman-pinjamannya. Indonesia terlebih lagi melakukan
ini tidak didasarkan atas kebutuhan atau tidak. May mengutip Boeke, seorang
antropolog, yang menjelaskan bahwasanya masyarakat Indonesia masih belum
menerapkan pola pikir yang salah tentang uang.27 Itulah yang menyebabkan
Indonesia belum bisa bersaing dengan pengusaha-pengusaha asing di Indonesia
maupun di luar Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, untuk melindungi pengusaha
pribumi, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakannya yang berfungsi untuk
pengusaha Indonesia.
Kapitalisme merupakan suatu puncak kemakmuran yang besar, serta
memberikan kemakmuran terhadap semua golongan dan tidak menghancurkan
25
Peter L Berger. Op.cit, hal 21.
26
Tan Malaka. Op.cit, hal 44.
27
Brian May. Loc.cit, hal 372-373.

13

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


dirinya sendiri. Kapitalisme juga merupakan sasaran kekuatan-kekuatan intrinsik
tertentu modrenisasi yang mempengaruhi distribusi pendapatan dan kekayaan;
akibatnya, kapitalisme tidak lebih dan tidak kurang egalitarian daripada
masyarakat-masyarakat lain yang dari segi teknologi sudah maju.28

28
Peter L Berger. Loc.cit, hal. 68.

14

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya


Daftar Pustaka
Bafoil, François. 2014. Emerging Capitalism in Central Europe and Southeast
Asia: A Comparison of Political Economies. New York: Palgrave
Macmillan.
L Berger, Peter. 1990. Revolusi Kapitalis. Jakarta: LP3ES.
L Heilborner, Robert. 1991. Hakikat dan Logika Kapitalisme. Jakarta: LP3ES.
Leirissa, R. Z & Soejono (ed). 2011. Sejarah Nasional Indonesia, jilid 6. Jakarta:
Balai Pustaka.
Lippit, Victor D. 2005. Capitalism. New York: Routledge.
Kunio, Yoshihara. 1990. Kapitalisme Semu Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES.
Malaka, Tan. 2008. Kapitalisme Indonesia dalam Aksi Massa. Yogyakarta:
Penerbit Narasi.
May, Brian. 1978. The Indonesian Tragedy. Singapore: Graham Brash.
Mc Vey, Ruth. 1997. Kaum Kapitalis Asia Tenggara. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.

15

Analisis Penerapan Model Kapitalisme Barat di Indonesia: Penyesuaian dan Realisasinya

Anda mungkin juga menyukai