Oleh:
NIM : 120402021
FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
2016
Oleh :
Disetujui oleh :
Pembimbing Tugas Akhir,
Diketahui oleh :
Ketua Departemen Teknik Elektro,
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si selaku Ketua Departemen Teknik
Elektro FT-USU, dan Bapak Rahmad Fauzi, ST, MT selaku Sekretaris
Departemen Teknik Elektro FT-USU.
4. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai di Departemen Teknik Elektro FT-USU.
5. Sahabat-sahabat terbaik Grumble, Rizka Nurmiza, S.Pd, Bripda Nindy
Handayani, Atika Aprilla, Esty Vidiah Addha, Uswatun Hasanah, A.md,
Henri Fauzi Harahap, S.E, Serda M. Husein, Brian Reza Kawalta Tarigan,
dan Novrizal Sirmi yang telah membuat hari-hari selalu baru dan berbeda
sehingga selalu ada semangat bagi penulis untuk menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
6. Teman-teman tercantik, Agida Putranti N., Rini Mulia Sari, Muadzzah
Rahmat, Fauziah Nur Siregar, Elyani Br. Surbakti, Desy Sarah Tarigan, Ira
Melati Silalahi, Novayanti Simalango, terimakasih telah menjadi teman
terbaik selama perkuliahan.
7. Teman-teman asisten Laboratorium Dasar Elektronika, Guntur Gusmao
Lintang, M. Kennedy Ginting, Bobby B Kewas, Sudarmin Pasaribu, Mohd.
Antan Wisuga, terimakasih telah berbagi pengalaman selama perkuliahan.
8. Asisten Laboratorium Analisis Sitem Tenaga, Arif, Mahatir, Yudi, Riovan
yang secara ikhlas memberikan izin wifian di laboratorium.
9. Asisten Laboratorium Konversi Energi Listrik, Ibas, Gading, Wira, Syahrul
yang telah membantu memberikan saran penulisan Tugas Akhir juga wifi
gratis.
10. Teman-teman kos, Dodi, Fajar, Hendra, Junaidi, Arif, yang telah bersedia
menjadikan kosnya sebagai tempat mengerjakan tugas kuliah dan Tugas
Akhir.
11. Senior – senior dan adik – adik junior yang telah bersedia berbagi
pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan dan selalu siap sedia
menolong penulis kapanpun dibutuhkan.
12. Seluruh koordinator dan anggota IMTE dan MMEGS.
13. Seluruh teman-teman terhebat lainnya angkatan 2012.
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung selama
menjalani masa perkuliahan di Departemen Teknik Elektro FT-USU.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis pribadi dan juga semua pihak
yang membutuhkannya.
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan .......................................................................... 2
1.5 Batasan Masalah............................................................................. 2
1.6 Metodologi Penelitian .................................................................... 2
1.7 Sistematika Penulisan..................................................................... 3
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III METODE PERANCANGAN
3.1 Proses Perancangan Antena ........................................................... 18
3.2 Simulator MMANA- GAL Basic versi 3.0.0.31 ............................ 21
3.3 Spesifikasi Antena Yagi-Uda yang Dikaji ..................................... 22
3.4 Pemodelan Antena Yagi-Uda pada Software MMANA-GAL....... 24
3.5 Perancangan Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 1 dan iterasi 2 25
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 54
5.2 Saran ................................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.8 Tampilan Menu Calculate yang Menampilkan Gain dan
VSWR Antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 1 ...................... 34
Gambar 4.9 Grafik Pola Radiasi Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 1 .. 35
Gambar 4.10 Grafik Bandwidth Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 1 ..... 35
Gambar 4.11 Tampilan Menu Calculate yang Menampilkan Gain dan
VSWR Hasil Optimalisasi Antena Yagi-Uda Kurva Koch
Iterasi 1 ..................................................................................... 38
Gambar 4.12 Grafik Pola Radiasi Hasil Optimalisasi Antena Yagi-Uda
Kurva Koch Iterasi 1 ................................................................ 39
Gambar 4.13 Grafik Bandwidth Hasil Optimalisasi Antena Yagi-Uda
Kurva Koch Iterasi 1 ................................................................ 39
Gambar 4.14 Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 2 ................................... 41
Gambar 4.15 Tampilan Menu Geometry Simulator MMANA-GAL ............ 42
Gambar 4.16 Tampilan Menu View Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 2 42
Gambar 4.17 Tampilan Menu Calculate yang Menampilkan Gain dan
VSWR Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 2 ...................... 43
Gambar 4.18 Grafik Pola Radiasi Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 2 .. 43
Gambar 4.19 Tampilan Menu Calculate yang Menampilkan Gain dan
VSWR Hasil Optimalisasi Antena Yagi-Uda Kurva Koch
Iterasi 2 ..................................................................................... 46
Gambar 4.20 Grafik Pola Radiasi Hasil Optimalisasi Antena Yagi-Uda
Kurva Koch Iterasi 2 ................................................................ 46
Gambar 4.21 Grafik Bandwidth Hasil Optimalisasi Antena Yagi-Uda
Kurva Koch Iterasi 2 ................................................................ 47
Gambar 4.22 Perbandingan Ukuran Panjang Fisik Linear Antena Yagi-Uda
tanpa fraktal dengan Antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 1
dan iterasi 2 .............................................................................. 48
Gambar 4.23 Hasil Simulasi Pola Radiasi Antena ......................................... 50
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.2 Rumusan Masalah
Merancang sebuah antena Yagi-Uda fraktal Kurva Koch untuk dapat
menerima siaran televisi UHF dengan performansi yang lebih baik dan panjang
fisik linear yang lebih kecil dari antena Yagi-Uda pabrikasi konvensional.
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Studi Literatur
Studi literatur berkaitan dengan studi kepustakaan tentang antena Yagi-
Uda dan fraktal Kurva Koch dari berbagai sumber pustaka yang
relevan.
2. Simulasi Antena Yagi-Uda
Simulasi ini dilakukan dengan menginputkan data ukuran fisik antena
Yagi-Uda pabrikasi kedalam simulator MMANA-GAL Basic versi
3.0.0.31, sehingga dapat diketahui karakteristik antena seperti gain,
VSWR, pola radiasi, bandwidth, dan panjang fisik linear antena.
3. Perancangan Antena
Melakukan perhitungan panjang elemen fraktal antena menggunakan
rumus berdasarkan panjang elemen, jumlah elemen, diameter dan jarak
antar elemen antena Yagi-Uda pabrikasi.
4. Simulasi Antena Yagi-Uda Kurva Koch
Simulasi ini dilakukan seperti simulasi antena Yagi-Uda tetapi
menggunakan antena yang sudah dimodelkan dengan fraktal Kurva
Koch iterasi 1 dan iterasi 2.
5. Analisis
Analisis yang akan dilakukan adalah membandingkan performansi
antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 1 dan iterasi 2 dengan antena
Yagi-Uda pabrikasi pada televisi UHF dengan mengacu pada hasil
simulasi.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang pemilihan topik penelitian,
rumusan masalah, tujuan Tugas Akhir yang ingin dicapai, manfaat
penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian dan pembahasan
Tugas Akhir, dan sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini.
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisi penjelasan tentang televisi UHF, penjelasan tentang
antena secara umum, penjelasan mengenai teknik fraktal antena,
dan penjelasan tentang macam-macam fraktal.
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
DASAR TEORI
23 487.250-MHz Indosiar
25 503.250-MHz MNCTV
27 519.250-MHz Trans TV
29 535.250-MHz ANTV
31 551.250-MHz Global TV
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 2.1 Lanjutan
33 567.250-MHz RCTI
35 583.250-MHz SCTV
37 599.250-MHz tvOne
39 615.250-MHz Metro TV
41 631.250-MHz Trans7
iNews TV
45 663.250-MHz
Medan
TVRI Nasional
47 679.250-MHz
TVRI Sumatera
Utara
49 695.250-MHz DAAI TV
6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2 Defenisi dan Parameter Antena
Dalam Kamus Webster, antena didefinisikan sebagai perangkat logam
untuk memancarkan atau menerima gelombang radio. Menurut The IEEE
Standard Definitions of Terms for Antennas (IEEE Std 145-1983), definisi antena
adalah suatu bagian dari sistem telekomunikasi nirkabel yang digunakan untuk
memancarkan atau menerima gelombang radio. Berdasarkan definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa antena dapat berfungsi sebagai penerima maupun
pemancar yang merupakan medium perantara antara gelombang terpandu dengan
gelombang bebas. Gelombang terpandu adalah gelombang dengan sedikit rugi-
rugi dalam saluran transmisi, sedangkan gelombang ruang hampa adalah
gelombang yang dipancarkan ke ruang bebas sehingga membentuk lapisan-
lapisan. Kinerja dari suatu antena ditentukan oleh beberapa parameter, diantaranya
pola radiasi, lebar berkas (beamwidth), gain, bandwidth, dan VSWR [5].
7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.2 Lebar Berkas (Beamwidth)
Pola dari suatu lebar berkas didefinisikan sebagai sudut interval dari dua
titik identik yang terletak berlawanan dari pola maksimum. Dalam suatu pola
antena, terdapat sejumlah lebar berkas. Salah satu lebar berkas yang sering
digunakan adalah Half-Power Beamwidth (HPBW), yang didefinisikan oleh IEEE
sebagai suatu bidang yang berisi arah maksimum dari suatu berkas sudut yang
terdapat diantara dua arah dimana intensitas radiasi bernilai setengah dari berkas.
Lebar berkas lain yang penting untuk diketahui adalah sudut interval antara titik-
titik level nol dari pola yang disebut dengan First-Null Beamwidth (FNBW) [5].
Untuk memahami lebar berkas dengan lebih jelas, maka dapat dilihat pada
Gambar 2.2.
2.2.3 Gain
Penguatan (gain) dari antena (dalam arah tertentu) didefinisikan sebagai
"rasio intensitas”, yaitu perbandingan intensitas dalam arah tertentu dengan
intensitas radiasi yang akan diperoleh jika daya diterima oleh antena yang
dipancarkan secara isotropic. Intensitas radiasi yang sesuai dengan daya yang
terpancar secara isotropic adalah sama dengan daya yang diterima (input) oleh
antena dibagi dengan 4π. Gain dapat dihitung dengan Persamaan 2.1 [5].
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
𝑈 (𝜃,∅)
𝐺 = 4𝜋 (2.1)
𝑃𝑖𝑛
dengan:
𝑈 (𝜃, ∅) = intensitas radiasi dalam arah tertentu
Pin = total daya yang diterima
2.2.4 Bandwidth
Bandwidth antena didefinisikan sebagai interval frekuensi kerja antena.
Bandwidth biasanya juga dijadikan sebagai frekuensi tengah dimana karakteristik
antena bisa diterima menjadi nilai frekuensi tengah. Untuk Broadband antenna,
bandwidth dinyatakan sebagai perbandingan frekuensi operasi atas dengan
frekuensi bawah [5].
Bandwidth dapat dihitung dengan Persamaan 2.2 – 2.4 [6].
fu − fl
Bp = 100 %
fc (2.2)
fu + fl
fc =
2 (2.3)
fu
Br =
fl (2.4)
dengan :
Bp = bandwidth dalam persen (%)
Br = bandwidth rasio
fu = jangkauan frekuensi atas (Hz)
fl = jangkauan frekuensi bawah (Hz)
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tegangan yang direfleksikan dengan tegangan yang dikirimkan disebut sebagai
koefisien refleksi tegangan (Γ). Koefisien refleksi tegangan ini dapat dirumuskan
seperti pada Persamaan 2.5 [5].
𝑽− 𝒁 −𝒁
𝚪 = 𝑽𝟎+ = 𝒁𝑳 −𝒁𝟎 (2.5)
𝟎 𝑳 𝟎
dengan:
ZL = impedansi beban (ohm)
Z0 = impedansi saluran (ohm)
Oleh karena itu untuk menentukan VSWR dapat menggunakan rumus pada
Persamaan 2.6 [6].
̅ |𝒎𝒂𝒙
|𝑽 𝟏+| 𝚪|
𝑽𝑺𝑾𝑹 = ̅ |𝒎𝒊𝒏
|𝑽
= 𝟏−| 𝚪| (2.6)
Kondisi yang baik adalah ketika VSWR bernilai 1 yang berarti bahwa
tidak ada refleksi dan saluran dalam keadaan matching sempurna. Namun, kondisi
ini kenyataannya sulit diperoleh. Oleh karena itu, nilai standar VSWR yang
diijinkan dalam perancangan antena adalah ≤ 1.5 [5].
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
gelombang elektromagnetik menjadi sebuah sinyal yang akan di pancarkan atau
sebagai penerima daya yang terhubung ke saluran transmisi secara langsung.
Panjang elemen driven ini dapat berkisar 0.449λ sampai dengan 0.476λ.
Reflektor
Driven
Direktor
Boom
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kelemahan yang dimiliki antena Yagi-Uda adalah pada antena Yagi-Uda
dapat terjadi mutual coupling [7]. Mutual coupling adalah suatu efek gandengan
yang terjadi pada antena array. Hal ini dapat terjadi jika kapasitansi setiap elemen
besar sehingga arus yang dihasilkan kecil, tegangan yang dihasilkan kecil, luas
penampang besar, dan jarak antar elemen yang kecil.
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat timbul akibat adanya efek mutual
coupling [8]:
1. Dapat menyebabkan kapasitansi parasit. Kapasitansi parasit adalah
kapasitansi yang menyebabkan arus yang mengalir tidak terkontrol.
2. Dapat meningkatkan nilai koefisien pantul dan VSWR.
3. Dapat merubah arus, fase, pola radiasi, dan Zin.
12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kurva Koch, fraktal Kurva Minkowski, dan fraktal geometri Cohen-Minkowski.
Perbedaan antara kedua jenis fraktal adalah pada proses iterasi, dimana pada
fraktal acak tidak terdapat proses iterasi [9].
Beberapa keuntungan pemakaian bentuk fraktal pada antena adalah sebagai
berikut [10]:
1. Meminiaturisasi bentuk dari antena.
2. Memiliki impedansi masukan yang baik.
3. Mengurangi mutual coupling pada antena susun larik.
4. Dapat memiliki sifat multiband
13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dimensi, disimbolkan dengan D, untuk menyatakan pangkat pada bilangan 3 yang
menghasilkan 4, yakni 3D = 4. Dimensi fraktal snowflake Koch, dengan
demikian, adalah log 4/log 3 atau mendekati 1,26 [12].
Rumus yang digunakan untuk mengetahui panjang total fraktal Kurva
Koch ditunjukkan pada Persamaan 2.7 [9].
4 𝑛
𝐿 = ℎ (3) (2.7)
dengan:
L = Panjang total fraktal
h = panjang kawat iterasi awal
n = banyaknya iterasi
tanpa iterasi
iterasi satu
iterasi dua
Gambar 2.5 Fraktal Kurva Koch [11]
14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tanpa iterasi
iterasi satu
iterasi dua
iterasi tiga
8 𝑛
𝐿 = ℎ (4) (2.8)
dengan:
L = Panjang total fraktal
h = panjang kawat iterasi awal
n = banyaknya iterasi
15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3 𝑛
𝐿 = ℎ (2) (2.9)
dengan:
L = Panjang total fraktal
h = panjang kawat iterasi awal
n = banyaknya iterasi
tanpa iterasi iterasi satu iterasi dua iterasi tiga iterasi empat
Gambar 2.7 Fraktal Sierpinski Gasket [9]
tanpa iterasi
Iterasi satu
Iterasi dua
16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Rumus yang digunakan untuk mengetahui panjang total fraktal Cohen
Minkowski ditunjukkan pada Persamaan 2.10 [9].
5 𝑛
𝐿 = ℎ (3) (2.10)
dengan:
L = Panjang total fraktal
h = panjang kawat iterasi awal
n = banyaknya iterasi
17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
METODE PERANCANGAN
Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan kajian secara simulasi mengenai antena
Yagi-Uda televisi UHF pabrikasi, antena Yagi-Uda fraktal Kurva Koch iterasi 1,
dan antena Yagi-Uda fraktal Kurva Koch iterasi 2 untuk mengetahui dan
membandingkan karakteristik dan performansinya pada simulator MMANA-GAL
Basic versi 3.0.0.31.
Pada saat melakukan kajian dan simulasi antena Yagi-Uda pabrikasi dan
antena Yagi-Uda fraktal Kurva Koch diperlukan tahapan-tahapan untuk
membantu dalam proses simulasi seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.1
18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mulai
Spesifikasi
Antena VSWR 2
Gain 8 dBi
Lebar pita kanal
8 MHz
Pengukuran Fisik
Elemen Antena
Yagi-Uda
Simulasi Antena
Analisis Hasil
Selesai
Gambar 3.1 (a) Diagram Alir Pengukuran dan Simulasi Antena Yagi-Uda
19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mulai
Teknik
Fraktal yang
digunakan
adalah Kurva
Koch Iterasi I
dan Iterasi II
Menentukan Iterasi
Fraktal Kurva Koch I
atau II
Perhitungan Ukuran
Elemen Antena
Fraktal Kurva Koch
sesuai Iterasi
dengan Rumus
n
L = h (4/3)
Simulasi Fraktal
Antena Optimalisasi panjang elemen
fraktal dan jarak antar elemen
fraktal
Tidak
Sesuai spesifikasi
yang diharapkan ?
Ya
Analisis Hasil
Spesifikasi yang
diharapkan
VSWR 2
Gain 8 dBi
Lebar Pita Kanal 8 MHz
Selesai
Gambar 3.1 (b) Perancangan dan Simulasi Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi
1 dan Iterasi 2
20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.2 Simulator MMANA-GAL Basic versi 3.0.0.31
MMANA-GAL adalah software (perangkat lunak) gratis yang dapat
digunakan untuk menganalisis kinerja antena. Simulator ini diciptakan oleh
Alexander Schewelev DL1PBD, Igor Gontcharenko DL2KQ, dan Makoto Mori
JE3HHT. Dalam simulator MMANA-GAL terdapat beberapa fungsi untuk
merancang dan menganalisis kinerja antena, seperti:
a. Tabel untuk merancang antena dengan koordinat titik letak
b. Menu untuk melihat bentuk antena yang telah dirancang
c. Menu untuk melihat pola radiasi hasil simulasi antena secara vertikal dan
horizontal
d. Menu untuk melihat tampilan 3D pola radiasi antena yang dirancang.
e. Tabel pembanding untuk dua atau lebih parameter karakteristik hasil dari
perancangan antena.
f. Menu untuk pengeditan elemen antena.
g. Menu untuk pengeditan jenis kawat antena dan ground yang akan
digunakan.
21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.2 Tampilan Menu Geometry
22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.2 Spesifikasi Antena Yagi-Uda
Frekuensi 470-806 MHz
Diameter driven 4 mm
Diameter reflektor dan direktor 3 mm
Tipe boom Square section
Jenis bahan elemen Pipa aluminium
Jumlah direktor 7 elemen
Jumlah driven 2 elemen
Jumlah Reflektor 8 elemen
Sementara itu keadaan awal antena Yagi-Uda sebelum difraktal dapat dilihat pada
Gambar 3.3. Untuk ukuran panjang serta jarak tiap elemen antena ditampilkan
pada Tabel 3.3.
23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.3 Lanjutan
Reflector 4 0.1125 0.020 0.045
Reflector 5 0.113 - 0.025
Reflector 6 0.111 - 0.025
Reflector 7 0.113 0.020 0.045
Reflector 8 0.111 0.020 0.045
Driven 0.267 0.242 0.287
Driven 0.18 0.010 0.297
Director 1 0.138 0.020 0.317
Director 2 0.138 0.020 0.337
Director 3 0.138 0.0374 0.3744
Director 4 0.138 0.08 0.4544
Director 5 0.138 0.0656 0.52
Director 6 0.138 0.1 0.62
Director 7 0.138 0.04 0.66
24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
simulasi akan diketahui karakteristik dan performansi antena Yagi-Uda sebelum
difraktal dengan melihat hasil simulasi pada simulator.
25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Reflektor
Driven
Direktor
Reflektor
Driven
Direktor
Dalam Tugas Akhir ini dilakukan perancangan dan simulasi antena Yagi-
Uda fraktal Kurva Koch iterasi 1 dan iterasi 2, dimana bentuk tiap elemen antena
Yagi-Uda akan diubah seperti pada Gambar 3.6 untuk iterasi 1 dan Gambar 3.7
untuk iterasi 2 dengan menggunakan rumus sebagai berikut [9]:
4 𝑛
𝐿 = ℎ (3) (2.7)
dengan:
L = Panjang total fraktal
h = panjang kawat iterasi awal
n = banyaknya iterasi
26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Setelah mendapatkan ukuran fraktal tiap elemen antena, tahap selanjutnya
adalah melakukan simulasi antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 1 dan iterasi 2 ke
dalam software MMANA-GAL dengan langkah-langkah yang sama yang
dilakukan pada antena Yagi-Uda. Karakteristik dan performansi antena fraktal
iterasi 1 dan iterasi 2 akan diketahui dari hasil simulasi tersebut. Setelah itu
masing-masing karakteristik dan performansi antena Yagi-Uda fraktal iterasi 1
dan iterasi 2 akan dibandingkan dengan karakteristik dan performansi antena
Yagi-Uda tanpa fraktal dengan melihat beberapa parameter yang telah ditentukan
sebelumnya.
Apabila dari hasil simulasi antena Yagi-Uda Kurva Koch belum
memenuhi spesifikasi antena untuk televisi UHF, maka akan dilakukan
optimalisasi ukuran panjang fraktal antena dan jarak antar elemen antena Yagi-
Uda Kurva Koch agar diperoleh karakteristik dan performansi yang memenuhi
spesifikasi.
27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan dilakukan perhitungan, simulasi, dan analisis hasil
simulasi antena Yagi-Uda, antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 1, dan antena
Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 2, dimana masing-masing antena harus memenuhi
spesifikasi parameter antena yang diinginkan untuk televisi UHF yaitu VSWR ≤
2, gain ≥ 8 dBi, dan lebar pita kanal ≥ 8 MHz.
Apabila hasil simulasi belum mencapai nilai parameter spesifikasi yang
diharapkan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan optimalisasi panjang
elemen dan jarak antar elemen antena.
Gambar 4.1 Tampilan Pemodelan Antena Yagi-Uda pada Menu View Simulator
MMANA-GAL
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.2 Tampilan Menu Calculate yang Menampilkan Gain dan VSWR
Antena Yagi-Uda
Berdasarkan Gambar 4.2 diperoleh nilai gain sebesar 12.94 dBi dan
VSWR sebesar 1.4. Dari nilai kedua parameter ini, diketahui bahwa antena Yagi-
Uda telah memenuhi spesifikasi antena untuk menerima siaran televisi UHF yaitu
VSWR ≤ 2 dan gain ≥ 8 dBi. Sementara itu pada Gambar 4.3 menunjukkan
bahwa pola radiasi yang dihasilkan adalah unidireksional. Sedangkan untuk
29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bandwith antena diperoleh sebesar 329471.5 kHz, seperti yang ditampilkan pada
Gambar 4.4.
30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.3.1 Perhitungan Elemen Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 1
Setelah diperoleh ukuran fisik tiap elemen antena Yagi-Uda pada Tabel
3.3, selanjutnya adalah menentukan panjang total fraktal antena Yagi-Uda Kurva
Koch iterasi 1 untuk masing-masing elemen reflektor, driven, dan direktor
menggunakan Persamaan 2.7. Setelah diperoleh panjang total fraktal untuk
masing-masing elemen, kemudian panjang total masing-masing elemen dibagi
dua untuk mendapatkan ukuran panjang ruas kiri dan kanan seperti pada Gambar
2.5.
Salah satu contoh perhitungan elemen antena Yagi-Uda Kurva Koch untuk
elemen driven dapat dilihat sebagai berikut:
Setelah itu bagi dua panjang total driven yang telah diukur tersebut untuk ruas kiri
dan kanan, sehingga :
Setelah driven dibagi dua, kemudian cari panjang fraktal iterasi pertama untuk
masing-masing ruas dengan menggunakan Persamaan 2.7:
4 𝑛 4 1
𝐿 = ℎ (3) = 0.09(3) = 0.12 meter
1
L= dari panjang ruas bagian driven
4
1
L = 4 * 0.12 meter = 0.03 meter
Untuk ruas bagian kiri dan kanan driven mempunyai ukuran yang sama.
Perhitungan juga dilakukan dengan cara yang sama untuk elemen-elemen antena
lainnya. Untuk memperjelas hasil perhitungan tiap elemen fraktal antena Yagi-
Uda Kurva Koch iterasi 1, Tabel 4.1 memperlihatkan ukuran fraktal tiap elemen
antena.
31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.1 Panjang Elemen Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 1
Panjang Fraktal
Elemen Jarak (m)
L1 (m) L2 (m) L3 (m) L4 (m)
Reflektor 1 0.025 0.03665 0.03665 0.03665 0.03665
Reflektor 2 0.025 0.0375 0.0375 0.0375 0.0375
Reflektor 3 0.045 0.03765 0.03765 0.03765 0.03765
Reflektor 4 0.045 0.0375 0.0375 0.0375 0.0375
Reflektor 5 0.025 0.03765 0.03765 0.03765 0.03765
Reflektor 6 0.025 0.037 0.037 0.037 0.037
Reflektor 7 0.045 0.03765 0.03765 0.03765 0.03765
Reflektor 8 0.045 0.037 0.037 0.037 0.037
Driven 0.287 0.0453 0.0453 0.0453 0.0453
Driven 0.297 0.03 0.03 0.03 0.03
Direktor 1 0.317 0.0213 0.0213 0.0213 0.0213
Direktor 2 0.337 0.0213 0.0213 0.0213 0.0213
Direktor 3 0.3744 0.0213 0.0213 0.0213 0.0213
Direktor 4 0.4544 0.0213 0.0213 0.0213 0.0213
Direktor 5 0.52 0.0213 0.0213 0.0213 0.0213
Direktor 6 0.62 0.0213 0.0213 0.0213 0.0213
Direktor 7 0.66 0.0213 0.0213 0.0213 0.0213
Sedangkan Gambar 4.5 memperlihatkan desain elemen antena fraktal Kurva Koch
iterasi 1 ruas kiri dan kanan.
L2 L3 L2 L3
L1 L4 L1 L4
32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.3.2 Pemodelan Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 1 pada Simulator
MMANA-GAL
Setelah dilakukan perhitungan ukuran panjang elemen fraktal antena Yagi-
Uda Kurva Koch iterasi 1, selanjutnya adalah melakukan simulasi dengan
menginputkan ukuran panjang fraktal antena, jarak antar elemen, maupun
diameter antena kedalam menu geometry simulator MMANA-GAL. Tampilan
menu geometry dapat dilihat pada Gambar 4.6.
33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.7 Tampilan Pemodelan Antena Kurva Koch Iterasi 1 pada Menu View
simulator MMANA-GAL
Gambar 4.8 Tampilan Menu Calculate yang Menampilkan Gain dan VSWR
Antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 1
Berdasarkan Gambar 4.8, diperoleh nilai gain sebesar 10.73 dBi dan
VSWR sebesar 12.5. Nilai VSWR antena yang sangat besar ini tentunya belum
memenuhi spesifikasi antena untuk menerima siaran televisi UHF, oleh karena itu
perlu dilakukan optimalisasi antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 1 ini agar nilai
masing-masing parameter dapat memenuhi spesifikasi yang diinginkan.
34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.9 Grafik Pola Radiasi Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 1
Sementara itu, berdasarkan Gambar 4.9 dan Gambar 4.10 diketahui bahwa
pola radiasi yang dihasilkan dari simulasi antena ini adalah unidireksional, dan
bandwidth antena sebesar 32653 kHz. Dari hasil simulasi kedua parameter ini,
dapat dinyatakan bahwa kedua parameter telah memenuhi spesifikasi. Tetapi
untuk dapat memenuhi seluruh spesifikasi, perlu perbaikan pada VSWR antena.
Oleh karena itu selanjutnya akan dilakukan optimalisasi ukuran panjang dan jarak
antar elemen antena Yagi-Uda iterasi 1 untuk memperbaiki karakteristik antena.
35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.4 Optimalisasi Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 1
Untuk mendapatkan karakteristik antena Yagi-Uda iterasi 1 yang optimal
agar memenuhi spesifikasi antena untuk televisi UHF, dibutuhkan optimalisasi
antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 1 baik dari segi jarak antar elemen fraktal
maupun ukuran fraktal tiap elemen antenanya.
Reflektor 0.045
Driven 1 0.257
Driven 2 0.277 47.9 14.81
Direktor 0.317
Reflektor 0.045
Driven 1 0.25
Driven 2 0.297 21.7 9.64
Direktor 0.307
Reflektor 0.045
Driven 1 0.297
Driven 2 0.307 13.8 10.2
Direktor 0.337
36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.2 Lanjutan
Hasil
Elemen Jarak (m) VSWR Gain (dBi)
Reflektor 0.045
Driven 1 0.267
Driven 2 0.277 4.8 11.4
Direktor 0.337
Reflektor 0.45
Driven 1 0.19
Driven 2 0.21 2.1 12.5
Direktor 0.25
Reflektor 0.045
Driven 1 0.18
Driven 2 0.199 1.18 13.97
Direktor 0.267
Tabel 4.3 Panjang Elemen Fraktal Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 1
37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Reflektor 4 0.045 0.0375 0.0375 0.0375 0.0375
Reflektor 5 0.025 0.03765 0.03765 0.03765 0.03765
Reflektor 6 0.025 0.037 0.037 0.037 0.037
Reflektor 7 0.045 0.03765 0.03765 0.03765 0.03765
Reflektor 8 0.045 0.037 0.037 0.037 0.037
Driven 0.18 0.0453 0.0453 0.0453 0.0453
Driven 0.199 0.03 0.03 0.03 0.03 1.18 13.97
Gambar 4.11 Tampilan Menu Calculate yang Menampilkan Gain dan VSWR
Hasil Optimalisasi Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 1
38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.12 Grafik Pola Radiasi Hasil Optimalisasi Antena Yagi-Uda Kurva
Koch Iterasi 1
Gambar 4.13 Grafik Bandwith Hasil Optimalisasi Antena Yagi-Uda Kurva Koch
Iterasi 1
Dari hasil optimalisasi jarak antar elemen yang telah dilakukan dapat
dianalisis bahwa nilai VSWR yang diperoleh adalah 1.18, nilai gain sebesar 13.97
39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dBi, pola radiasi undireksional, dan bandwith sebesar 158262.3 kHz. Hal ini
berarti bahwa keseluruhan nilai parameter antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 1
ini telah memenuhi spesifikasi antena untuk televisi UHF yaitu VSWR ≤ 2, gain
≥ 8 dBi, dan lebar pita kanal ≥ 8 MHz dengan jumlah elemen antena sama.
Setelah itu bagi dua panjang total driven yang telah diukur tersebut untuk ruas kiri
dan kanan, sehingga :
Setelah driven dibagi dua, kemudian cari panjang fraktal iterasi kedua untuk
masing-masing ruas dengan menggunakan Persamaan 2.7:
40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4 𝑛 4 2
𝐿 = ℎ (3) = 0.09(3) = 0.16 meter
1
L= dari panjang ruas bagian driven
16
1
L = 16 * 0.16 meter = 0.01 meter
Untuk ruas bagian kiri dan kanan driven mempunyai ukuran yang sama.
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk mendapatkan ukuran fraktal elemen
antena yang lain. Untuk memperjelas hasil perhitungan tiap elemen fraktal antena
Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 2, ukuran fraktal tiap elemen antena Yagi-Uda
diperlihatkan pada Lampiran A, sedangkan Gambar 4.14 memperlihatkan desain
elemen antena fraktal Kurva Koch iterasi 2 ruas kiri dan kanan.
41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.15 Tampilan Menu Geometry Simulator MMANA-GAL
Gambar 4.16 Tampilan Menu View Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 2
42
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.17 Tampilan Menu Calculate yang Menampilkan Gain dan VSWR
Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 2
Gambar 4.18 Grafik Pola Radiasi Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 2
Dari hasil simulasi yang telah dilakukan disimpulkan bahwa VSWR antena
dan pola radiasi antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 2 ini belum memenuhi
spesifikasi antena televisi UHF. Oleh karena itu perlu dilakukan optimalisasi jarak
antar elemen antena ataupun ukuran elemen fraktal antena untuk memperbaiki
nilai parameter karakteristik antena ini.
43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.6 Optimalisasi Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 2
Optimalisasi dilakukan agar antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 2
memenuhi spesifikasi antena untuk televisi UHF, baik dari segi jarak antar elemen
fraktal atau panjang tiap elemen fraktal antenanya.
44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.4 Lanjutan
Reflektor 0.045
Driven 1 0.207 4.09 12.02
Driven 2 0.217
Direktor 0.3
Reflektor 0.45
Driven 1 0.17
Driven 2 0.2 1.94 12.3
Direktor 0.25
Reflektor 0.045
Driven 1 0.117
Driven 2 0.139 1.13 14.57
Direktor 0.207
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.19 Tampilan Menu Calculate yang Menampilkan Gain dan VSWR
Hasil Optimalisasi Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 2
Gambar 4.20 Grafik Pola Radiasi Hasil Optimalisasi Antena Yagi-Uda Kurva
Koch Iterasi 2
46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.21 Grafik Bandwidth Hasil Optimalisasi Antena Yagi-Uda Kurva
Koch Iterasi 2
Sementara itu, dari Gambar 4.20 dan Gambar 4.21 dapat dianalisis bahwa
pola radiasi antena yang dihasilkan pada simulasi antena Yagi-Uda Kurva Koch
iterasi 2 ini adalah unidireksional dan bandwidth antena sebesar 74288.8 kHz.
Dengan demikian seluruh parameter karakteristik dari antena Yagi-Uda Kurva
Koch iterasi 2 ini sudah memenuhi spesifikasi antena televisi UHF dengan ukuran
panjang tiap elemen dan jumlah elemen antena yang sama.
47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
0.069 m
(a)
0.0213 m
0.0213 m 0.0213 m
0.0639 m
(b)
0.007 m
0.007 m 0.007 m
0.063 m
(c)
Gambar 4.22 Perbandingan Ukuran Panjang Fisik Linear Antena Sebelum dan
Sesudah Difraktalkan (a) Antena Yagi-Uda (b) Antena Yagi-Uda Kurva Koch
Iterasi 1 (c) Antena Yagi-Uda Kurva Koch Iterasi 2
Dari Gambar 4.22 dapat disimpulkan bahwa panjang fisik linear antena Yagi-Uda
dapat berkurang sebesar:
1. Jika antena Yagi-Uda difraktalkan dengan fraktal Kurva Koch iterasi 1,
0.069 − 0.0639
persentase pengurangan = x 100 % = 7.4 %
0.069
48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hal ini terbukti bahwa antena Yagi-Uda yang dimodelkan dengan fraktal
Kurva Koch iterasi 1 dan iterasi 2 pada frekuensi 600 MHz untuk televisi UHF
dapat mereduksi panjang fisik linear antena.
Tabel 4.5 Perbandingan antena Yagi-Uda dengan antena Yagi-Uda Kurva Koch
Hasil Simulasi
Parameter Yagi-Uda Yagi-Uda Kurva Yagi-Uda Kurva
Koch Iterasi 1 Koch Iterasi 2
VSWR 1.4 1.18 1.13
Gain (dBi) 12.94 13.97 14.57
Bandwidth (kHz) 329471.5 158262.3 74288.8
Z (Ω) 62.1 - j 14.43 58.46 – j 3.225 45.9 + j 4.065
Pola Radiasi Unidireksional Unidireksional Unidireksional
49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14.57−13.97
Persentase kenaikan gain = x 100%
14.57
Berdasarkan hasil simulasi juga dapat diketahui bentuk pola radiasi dari
ketiga antena seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.23.
50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berdasarkan Gambar 4.23 dapat diketahui bahwa pola radiasi dari ketiga
antena tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Antena tetap memancarkan
gelombang secara unidireksional, dengan daya terbesar dipancarkan ketika antena
berada pada posisi φ = 00 dan φ = 1800, dan daya terkecil dipancarkan ketika
antena berada pada posisi φ = 900 dan φ = 2700. Hal tersebut menandakan bahwa
pemberian tingkat iterasi fraktal kurva Koch pada antena tidak mempengaruhi
pola radiasi dari antena.
Untuk nilai VSWR yang didapatkan pada simulasi, dapat diketahui bahwa
terdapat kenaikan seiring bertambahnya iterasi fraktal. Hal tersebut dikarenakan
pemberian iterasi fraktal akan menghasilkan tekukan pada bentuk antena yang
menyebabkan distribusi arus menjadi tidak merata. Ketidakrataan distribusi arus
tersebut mempengaruhi perambatan sinyal dari saluran transmisi menuju antena.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian bentuk iterasi fraktal pada antena akan
mempengaruhi nilai VSWR dari antena. Akan tetapi berdasarkan hasil simulasi
yang diperoleh terlihat bahwa semua antena memiliki nilai VSWR di bawah 2,
sehingga dapat dikatakan antena yang dibuat sudah memenuhi standar nilai
VSWR yang diizinkan dalam pembuatan antena.
1. Untuk antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 1 ditampilkan pada Tabel 4.6.
51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.6 Lanjutan
16 Yagi-Uda Kurva Koch I 13.78 1.16 Unidireksional 156157.5
15 Yagi-Uda Kurva Koch I 13.62 1.15 Unidireksional 145471.9
14 Yagi-Uda Kurva Koch I 13.47 1.18 Unidireksional 143838.1
13 Yagi-Uda Kurva Koch I 13.17 1.2 Unidireksional 160083.9
12 Yagi-Uda Kurva Koch I 12.78 1.15 Unidireksional 166418.3
11 Yagi-Uda Kurva Koch I 12.6 1.1 Unidireksional 154306.1
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dianalisis bahwa jumlah elemen antena tidak
cukup signifikan berpengaruh pada perubahan nilai VSWR, tetapi cukup
berpengaruh pada nilai gain antena Yagi-Uda fraktal Kurva Koch iterasi 1. Nilai
VSWR dapat mengalami perubahan seiring dengan perubahan jarak tiap elemen
antena. Jarak antar elemen antena yang tepat akan menghasilkan nilai VSWR
yang baik pula. Selain itu dengan jumlah elemen 13 masih memiliki karakteristik
yang lebih baik daripada antena Yagi-Uda tanpa fraktal dengan 17 elemen, yaitu
dengan nilai gain 13.17 dBi, VSWR 1.2, bandwidth sebesar 160083.9 kHz dan
pola radiasi unidireksional. Sehingga ukuran panjang boom antena juga dapat jauh
berkurang dan tidak memerlukan ruang penempatan antena yang besar, dengan
penurunan sebesar 41%. Seiring dengan pengurangan jumlah elemen antena,
maka biaya pembuatan antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 1 juga dapat jauh
berkurang.
2. Untuk antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 2 ditampilkan pada Tabel 4.7.
52
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.7 Lanjutan
14 Yagi-Uda Kurva Koch II 14.06 1.13 Unidireksional 67791.5
13 Yagi-Uda Kurva Koch II 13.73 1.1 Unidireksional 76110.7
12 Yagi-Uda Kurva Koch II 13.42 1.17 Unidireksional 77722.9
11 Yagi-Uda Kurva Koch II 13.27 1.24 Unidireksional 69278.0
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dianalisis bahwa jumlah elemen antena tidak
cukup signifikan berpengaruh pada perubahan nilai VSWR, tetapi cukup
berpengaruh pada nilai gain antena Yagi-Uda fraktal Kurva Koch iterasi 2. Nilai
VSWR dapat mengalami perubahan seiring dengan perubahan jarak tiap elemen
antena. Jarak antar elemen antena yang tepat akan menghasilkan nilai VSWR
yang baik pula. Selain itu dengan jumlah elemen 11 masih memiliki karakteristik
yang lebih baik daripada antena Yagi-Uda tanpa fraktal dengan 17 elemen, yaitu
dengan nilai gain 13.27 dBi, VSWR 1.24, bandwidth sebesar 69278 kHz dan pola
radiasi unidireksional. Sehingga ukuran panjang boom antena juga dapat jauh
berkurang dan tidak memerlukan ruang penempatan antena yang besar, dengan
penurunan sebesar 48%. Seiring dengan pengurangan jumlah elemen antena,
maka biaya pembuatan antena Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 2 juga dapat jauh
berkurang.
Dengan demikian antena fraktal Yagi-Uda Kurva Koch memiliki parameter
karakteristik yang lebih baik dan ukuran panjang fisik linear yang lebih kecil
dibandingkan antena Yagi-Uda tanpa fraktal pada aplikasi televisi UHF.
53
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil simulasi yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hal yang harus diperhatikan pada saat perancangan antena Yagi-Uda
Kurva Koch adalah jenis elemen, ketebalan elemen, ukuran fraktal dan
jarak antar elemen fraktal.
2. Nilai VSWR antena Yagi-Uda 17 elemen yang diperoleh pada simulasi
sebesar 1.4, sedangkan untuk Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 1 meningkat
yaitu sebesar 1.18, dan Yagi-Uda Kurva Koch iterasi 2 sebesar 1.13.
3. Peningkatan nilai gain yang diperoleh dari simulasi antena Yagi-Uda
tanpa fraktal setelah difraktal dengan Kurva Koch iterasi 1 sebesar 7.3%,
sedangkan peningkatan nilai gain antena Yagi-Uda tanpa fraktal setelah
difraktal dengan Kurva Koch iterasi 2 sebesar 11.2%.
4. Pemberian iterasi fraktal Kurva Koch pada antena Yagi-Uda tidak
mempengaruhi pola radiasi dari antena. Antena akan tetap memiliki sifat
pola radiasi antena Yagi-Uda, yaitu unidireksional, dimana daya terbesar
dipancarkan ketika antena berada pada posisi φ = 00 dan φ = 1800, dan
daya terkecil dipancarkan ketika antena berada pada posisi φ = 900 dan φ =
2700.
5. Penurunan panjang fisik linear antena Yagi-Uda tanpa fraktal setelah
difraktal dengan Kurva Koch iterasi 1 sebesar 7.4%, sedangkan setelah
difraktal dengan Kurva Koch iterasi 2 mengalami penurunan sebesar
8.7%. Hal ini dapat berarti bahwa dengan menggunakan fraktal, antena
Yagi-Uda dapat memiliki ukuran fisik yang lebih kecil sehingga tidak
memerlukan ruang yang besar untuk penempatan antena.
6. Dengan menerapkan teknik fraktal pada antena Yagi-Uda, jumlah elemen
antena dapat direduksi sampai 4 elemen dengan karakteristik dan
performansi yang lebih baik daripada antena Yagi-Uda pabrikasi.
54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan pada Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Perancangan antena Yagi-Uda untuk televisi UHF dapat dimodelkan
menggunakan fraktal jenis lain seperti Sierpinski Gasket dan Kurva
Minkowski
2. Perancangan antena Yagi-Uda Kurva Koch dapat menggunakan bahan
jenis kawat yang lain seperti kawat tembaga, pipa tembaga, atau kawat
aluminium
55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA