Anda di halaman 1dari 34

Praktikum Rekayasa Proses &

Produklndustri Kimia

u

l ~Ster

Chemical Engineering-Sriwijaya University


OvervielV

Metil Ester & 1


Karakteristiknya 2 Transesterifikasi

faktorPengaruh 3 4 Pengolahan Data


Reaksi
ara
You can enter a subtitle here if you need it
Metil Ester

Metil Ester merupakan bioenergi cair berbahan baku


minyak nabati atau hewani yang memiliki pembakaran
seperti petrodiesel dan diproduksi melalui proses
transesterif ikasi.
Karakteristik
NO PARAMETER UJl METODE UJI PERSYARATAN I SATUAN,
Min/Max
850-890 kP/m3
1 Massa ienis nada 40 •c SNI 7182:2015
Yiskositas kinematik SNI 7182:2015 2,3 - 6,0 mm2 / s (cSt)
2 oada 40 •c
SNI 7182:2015 51 Min
3 Angka setana
4 Titik nyala (mangkok SNI 7182:2015 130 °C, min
tcrtutun\
5 Korosi lempeng tembaga SNI 7182 :2015 nomor 1
13 iam nada 50 "Cl
6 Residu karbon dalam SNI 7182:2015 /4-massa,
0

percontoh asli atau 0,05 maks


dalarn IO % amnas distilasi 0 .3
7 Temoeratur cilstilasi 90 SNI 7182:2015 360 ·c maks
Abu tersulfatkan SN! 7182:2015 o,v2 %-massa,
8
maks
9 Belerang SNI 7182:2015 10 mg/ kg,
ma ks
SNI 7182:2015 4 mg/ kg,
10 Fosfor
maks
SN! 7182:2015 0,4 mg-KOH/ g,
11 Angka asam
maks
SNI 7182:2015 0,02 %-massa,
12 Gliserol bebas
ma ks
SN! 7182:2015 0,24 %-mas sa .
13 Gliserol total
maks
14 Kadar ester metil SN! 7182:2015 96,5 %-massa •
.
nun
SNI 7182:2015 l 15 %-massa
15 Angka iocilum
(g-12/ 100 g),
ma ks
Transesterifikasi
• Transesterifikasi merupakan metode untuk
mengubah minyak menjadi alkil ester atau biodiesel.
• Trigliserida bereaksi dengan alkohol seperti metanol
untuk menghasilkan metil dan gliserol.
• Reaksi Transesterifikasi disarankan untuk bahan
baku minyak yang memiliki FFA <5%.
• Katalis yang pada umumnya digunakan adalah katalis
alkali(KOH , NaOH, dsb)
• Katalis basa yang digunakan haruslah anhidrat
Reaksi Transesterifikasi
OCOR 2 OCOR 2
1. R10CO OCOR 3 + ROH R100CR + HO OCOR3
Triglycende AJoohoJ Ester O~lyceride

OCOR2
2 HO OCOR3 + ROH

O,gtyceride AJoohol Ester Monogtyceride

OH OH
3· HO OCOR3 + ROH Rp()CR + HO OH

~1onoglyceride AJoohol Ester Glycerol


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reaksi Transesterifikasi

--
--

Jenis Alkohol don Rosio Mol Alkohol Jenis don Jumloh


BohonBoku donMinyok SuhuReoksi
Kotolis

W oktu Reoksi KandunganAirdan


Homogenisasi FFAdalam Bohan
Baku
Pengolahan Data
Tabel 4.1. Data Praktikum Metil Ester Tabel 4.2. Neraca 1'/fassa Secara Teoritis dengan Jumlah Katalis xx°/4
Parameter Input (g) Output (g)
Parameter Nilai
. 1. Trigliserida
1. Berat )iak Jelantah
2. Metanol
2. isbah Katalis
3. Metil ester
3. isbah Metanol 4. Gliserol
4. Massa Metil Ester 5. aOH
5. Densitas Metil Ester Total

Tabel 4.3. Neraca Massa Secara Praktek denan Jumlah Katalis xx%
Grafik 4.1. Grafik Hubungan Yield Metil Ester dan Jumlah Katalis
Gratlk 4.2. Grafik Hubungan Densitas Metil Ester dan Jumlah Katalis
la111piran Perhitungan

1. Mal Trigliserida 6. Perhitungan Secara Teoritis


2. Massa Metanol 7. Perhitungan Secara Praktev
3. Mal Metanol 8. %Yield

4. Massa Katalis 9. %Error


5. Densitas Metil Ester

---
----
----
Q Zoom Meeting (Locked) You are viewing Putri Midelin's screen View Options v X

■■

Laboratorium Rekayasa Proses Produk


Industri Kimia

• 0 0
e o
• • 0

Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
2022
Zoom Meeting (Locked) X

■■

Sabun merupakan garam monoafalen dari asam


karboksilat dengan rumus umum RCOOM
R adalah rantai lu rus ( ali f atik) panj ang
dengan jumlah atom C yang beragam, yaitu C12-
C18
M adalah kation dari kelompok alka[ i
Zoom Meeting (Locked) X

■■
Bahan Penunjang Pembuatan Sabun


Bertujuan untuk menutupi bau yang Bertujuan untuk memperbaiki
tidak enak dan memberikan aroma penampilan asli dari suatu
menyenangkan bagi konsumen. p roduk. Pigmen yang digunakan
Pa rfum yang di tambahkan sebanyak harus stabil dan konsentrasinya
0, 05-2o/o. sebesar 0,01-0,5%.
Pewarna Zat z
z
Parfume Aditif
Zoom Meeting (Locked) X

•• I

Mekanisme Reaksi Saponifikasi


Secara Singkat
Lemak + Basa Kuat ➔ Sabun + Gliserol ◊

NaOH - - Na+ + OH-

Na++ RCOO- - - RC_QONa.


Zoom Meeting (Locked) X

■■
Mekanisme Reaksi Saponifikasi
a. Tahap I c. Tahap 3
0
CR1-0H CH:-OH


ti
CB:-0 - C - R CHJ-08
0

I 0
II
CH - 0 - C- R
+ 3 NaOH CH -
11
0 - C- R
0
+ RCOONa . Cff'-OR
+ JNaOB CH -

I
OH + RCOONa

II 0 Ol2- 0H
0 ca,- o - c - R II
11 CH2- 0 -C- R
CH1- 0 - C - R
d. Hasil Reaks t
0
CE2 - 0B 11
CEli-0 - C- R CR,-

OH

0
II + JNaOH
I
CB - OH f RCOONa
0
II - '3NaOH C'R - OR +- 1 JCOONa

~
CH - 0 - C- R CH -0- C- ll

0
IClu - 0- C-R 0
I
CB,- 0B
II
11 ~ -o - c -R
CB,-0 -C- R
Zoom Meeting (Locked) X

■■■
Karakteristik Sabun

Sabun Cair Sabun Lunak Sabun Keras

Menggunakan KOH, Menggunakan minyak Menggunakan NaOH dan


berbentuk cair dan yang bersifat tak sukar larut dalam

tidak mengental pada jenuh, alkali yang air
suhu kamar digunakan KOH dan
berbentuk pasta

• o•
Zoom Meeting

■■ !
I

Pembuatan Sabun

Sabun yang
ihasilkan denganr--~ Sabun yang
metode ini dihasilkan dengan
memerlukan waktu metode ini dapat
2-4 minggu untuk ~ digunakan setelah
bis2t digunakan 1 jam

Proses dingin Proses panas


(cold process) (hot process)
Zoom Meeting (Locked) - 151 X

a Recording

••
Ketebihan Proses Panas

Menghasilkan sabun Suhu panas


lebih cepat karena Pewarna dan
pewang,• mendorong reaksi
panas mempercepat gelling untuk
reaksi ditambahkan
setelah reaksi warna yang lebih
untuk menjaga kuat
kualitas sabun

0 0
Zoom Meeting (Locked) X

■■


an,sme

Sabun didalam air menghasilkan busa yan akan
menurunkan tegangan permukaan.
2. Molekul sabun akan mengelilingi kotoran dengan
. .......,
........
. ........ ekornya dan mengikat molekul kotoran .
.........
✓.-- ♦

. _................
............... 3. Bagian kepala moleku; sabun didalam air menari
molekul kotoran keluar sehingga menjadi bersih

micelle assemblies of amphiphiles


Zoom Meeting (Locked) - 151 X

a Recording

■■
METODE BATCH
0 0

•o•
e o O <D
Minyak dipanaskan
dengan alkali. Setelah •o• •
reaksi saponifikasi
ditambahkan dengan
METODE PEMBUATAN SABUN
garam agar mengendapkan
sabun.
Zoom Meeting (Locked) - 151 X

• Recording

■■
METODE KONTINU
0 0

•o•
Minyak terhidrolisis oleh e O O CD

a,r pada suhu dan tekanan
tinggi dengan dibantu oleh • o• •
katalis. Asam yang
dikeluarkan pada proses
ini dinetralkan dengan METODE PEMBUATAN SABUN
alkali untuk menjadi
sabun.
Zoom Meeting X

■■ ,
Pengaruh Jenis Asam Lemak Terhadap= Sabun
Asam Lemak Karakterisktik sabun ■
mengeraskan, membersihkan dan menghasilkan busa
Asam laurat yang lembut
Melembabkan, menghasilkan busa yang stabil dan
Asam ricinoleat lembut

Asam palmitat Keras, menghasilkan busa yang stabil

Asam stearat Keras, menghasilkan busa yang stabil

Asam oleat Melembabkan kulit

Asam linoleat Mel embabkan kulit


Zoom Meeting (Locked) X

h - - - --=--S arat dan Mutu Sabun Mandi ••


Mutu (96 fraksi
No Kriteria Uji
massa)

1 Kadar air Max 15 ■


2 Total lemak Min 65

3 Bahan tak la r ut dalam etanol Max 5

4 Alkali bebas Max 0, 1

5 Asam lemak bebas Max 2 , 5

6 Kadar kl orida Max 1

7 Lemak yang tak tersabunkan Max 0,5


Zoom Meeting (Locked) - 151 X

■■ ,
a or yang mempengaru
saponifikasi
Suhu Konsentrasi
O erasi reaktan

Waktu
Pengadukan
Reaksi
Zoom Meeting (Locked) X

■■
1. Uji asam Lemak Bebas ➔ Sabun yang baik menurut SNI adalah sabun dengan kadar asam
lemak bebas <2,5%
2. Uji Alkali Bebas ➔ Alkali bebas adalah alkali dalam sabunAiang tidak terikat sebagai
senyawa. Jumlah alkali bebas pada sabun sudah memenuhi ~ ndar SNI yaitu < 0, 1 o/o.
Kelebihan alkali bebas yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan iritasi pada kulit
3. Uji Fraksi tak Tersabunkan ➔ Fraksi tak tersabunkan adalah lemak netral/trigliserida netral
yang tidak bereaksi selama proses penyabunan
4. Uji Kadar Air ➔ Kadar Air merupakan jumlah kadar air yang terkandung dalam suatu
bahan (Masri, 2009). Berdasarkan hasil uji, kadar air semakin menurun seiring dengan
bertambahnya konsentrasi NaOH yang digunakan pada pembuatan sabun
5. Uji pH ➔ Sabun dengan pH yang terlalu basa dapat meningkatkan daya absorbsi kulit
sehingga kulit menjadi iritasi seperti Iuka, gatal atau mengelupas, dan dapat menyebabkan
kulit kering
6. Uji Organoleptik ➔ Uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui kesukaan panelis
terhadap sabun yang dibuat berdasarkan tekstur, penampakan (warna dan bentuk sabun),
pembusaan, wangi, kesan lembut dan kesan kesat dari sabun
Zoom Meeting (Locked) You are viewing Putri Midelin's screen X

Hasil Praktikum

Tabel 4.1. Hasil Pengamatan


Tabel 4.2. Neraca Massa Saponifikasi Teoritis
Tabel 4.3. Neraca Massa Saponifikasi Praktek
© ~

• o• • o•
0 0 0 0
Zoom Meeting (Locked) X

Garam (NaCl) Garam (NaCl)

Aquadest Aquadest

Minyak Minyak

NaOH NaOH

Sabun Sabun

Gliserol Gliserol

Total Total
Zoom Meeting (Locked) X

Lampiran Perhitungan
• Massa Minyak
• Massa NaOH
• Massa NaCl
• BM NaOH
• BM NaCl
• BM sabun yang terbentuk
• BM GLISEROL
• Mol Sabun
• Mol NaOH
• Mol NaCL
• Perhitungan Stokiometri Reaksi Teoritis
• Perhitungan Stokiometri Reaksi Praktek

0
~Konve r si
• % Error
Zoom Meeting (Locked) You are viewing Putri Midelin's screen X

s!
BIOPESTISIDA

• Biopestisida didefinisikan sebagai bahan yang berasal


dari makhluk hidup (tanamn, hewan atau
mikroorganisme) yang berkhasiat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan atau mematikan
hama atau organisme penyebab penyakit.
• Biopestisida merupakan senyawa organik dan organik
dan mikrobia antagonis yang menghambat atau
membunuh hama dan penyakit tanaman (D'Arcy,
2012)

i BIOPESTISIDA 7
Tujuan penggunaan biopestisida : mematikan dan menghambat hama.
Macam - macam Biopestisida CDjunaedy, 2009)
• Herbisida biologi (Bioherbisida)
• Fungisida biologi (Biofungisida)
• lnsektisida biolo i (Bioinsektisida)
PERBEDAAN BIOPESTISIDA DENGAN
PESTISIDA KIMIA

-
t Biopestisida ~ Pestisida Kimia
~

• Toksisitas pada mamalia rendah • Toksisitas pada mamalia relatif tinggi -


• Selektivitas Tinggi • Selektivitas rendah
• Potensi merusak tanaman rendah • Potensi merusak tanaman rendah -
• Cepat terurai • Tidak cepat terurai
• Ramah lingkungan • Tidak ramah lingkungan -

FUNG§I BIOPESTISIDA]

1. Repellent
2. Anbfeedant
3. Attractant
4. Fungisida
5. Bakterisida
6. Mencegah serangga bertelur
KANDUNGAN BIOPESTISIDA
Senyawa metabolit sekunder tumbuhan dari golongan saponin, tanin, flavonoid, alkoloid, dan
te rpenoid dapat dijadikan sebagai pestisida nabati karena memiliki toksisitas terhadap hama
CN uraeni dkk, 2021)

HO,.

HO

CONTOH BIOPESTISIDA NABATI LAINNYA

Nama Pestisida Senyawa Aktif Nama Patogen Tanaman Penghambatan(¾)


lnang t:l

Cengkeh (Syzgium Eugenol Phkospora Kedelai 60 (Sumartini 2010)


aromaticum) pachyrhizi

Lengkuas (Alpinia Sineol, pipena , Cercospora Kacang hijau 60 (Sumartini,2012)


galanga) kamfor, metil canescens
sinamat

Bawang Merah (Allium Dialil disulfida , alil Sphaceloma Ubi jalar 80 (Sumartini,
cepa) sistein, metil batatas 2014)

L sistein
CARA MASUK BIOINSEKTISIDA
Menurut Morallo- Rejesus dan Rejesus (1992), cara masuk insekstisida nabati pada 1-----+----+---+---

serangga dibedakan menjadi 4 cara

• INSEKTISIDA KONTAK • INSEKTISIDA SISTEMIK

• INSEKTISIDA PERUT • FUMIGANT

METODE PEMBUATAN
Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan proses perendaman bahan
dengan pelarut yang sesuai dengan senyawa aktif yang akan diambi l dengan
pemanasan rendah atau tanpa adanya proses pemanasan.

Metode maserasi menggunakan suhu ruang yang memiliki kelemahan. yaitu


proses ekstraksi kurang sempurna sehingga senyawa aktif yang terlarut
cenderung lebih sedikit.

Semakin lama waktu maserasi. maka akan semakin lama kontak antara
bahan dengan pelarut yang akan memperbanyak jumlah sel yang pecah dan
L - L - - _ l , L:C --- - - L- -1 - - .. L
TABEL HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
T■IMI U . Pengaruh Komentnsi Biope1t11ida tcrbadap Mortaliw Jangkrik
Tabel 4.l. Hasil Pengamatan Praktikum Biopestisida
Ko nst:ntu si J umlab Awai T ol:al J'n1krik Pt.rwn M ortalil:as
Paramerer y ane Diam a ti Basil Pencamatan
Dau. (9/1) J :aa1krik Mali Janakrik
Pcrbandingan bubuk : mctanol I : 15
25 10 10 100'1
Massa bubuk. d.aun mula-mula 20g,am
50 10 10 100'•
Volume mctanol mula-mula 300mL
1S 10 10 100'1
Volume st:be.lum cvaporasi 242 mL
100 10 10 100",
Massa bubuk daun sisa 24,27g,am
Volume biopcstisida sctclah cvaporasi 200 mL
Volume mctanol sctelah cnporasi 40mL J umlab J n1krik pada Koan■lnsi
\\' alm1
losses 2 mL (M uit)

10

Jumlah Jangkrik yang Mari IS


Persen Morralitas = p • x 100%
opu1as1 20

"

Anda mungkin juga menyukai