Anda di halaman 1dari 11

MOTOR LISTRIK

ARUS BOLAK BALIK


(AC)
Muhammad Affan Yahya
Muhammad Galih Saputra
Mukhamad firmansyah
Reivaldy ika widianto
Mengukur Kecepatan Putaran
◦ Kecepatan putaran motor sama dengan jumlah putaran motor dalam
periodetertentu, misalnya putaran per menit (Rpm) atau kecepatan per
detik (Rps).
◦ Alatukur : Tachometer
Alat Ukur Tachometer
Tachometer Laser

◦ Ada 2 jenis Tachometer:


1. Tachometer laser
2. Tachometer Mekanik
◦ Cara penggunaan:
1. Tachometer Laser: Megarahkan laser pada poros motor yang
suda diberi lempengan kuningan sebagai penitik
2. Tachometer Mekanik: menempelkan poros tachometer pada
poros motor

Tachometer Mekanik
Mengukur Kecepatan Torsi
Torsi (M) merupakan perkalian gaya F (Newton)dengan panjang lengan L (meter).
M = F. L (Nm)

Gaya F 
 yang dihasilkan dari motor listrikdihasilkan dari interaksi antara medanmagnet putar pada stator dengan
medaninduksi dari rotor.
F = B. I. L
Jumlah belitan dalam rotor Z dan jari-jari polly rotor besarnya r (meter), makatorsi yang dihasilkan motor
M = B.I.L.Z.r (Nm)
Hubungan Kecepatan, Torsi dan Daya Motor
Pengukuran hubungan kecepatan, torsi dandaya motor dilakukan di laboratorium MesinListrik Torsi yang dihasilkan
oleh motor disalurkan lewat poros untukmenjalankan peralatan industri. Hubunganantara torsi dan daya motor dapat
diturunkandengan persamaan
P  sedangkan P

P kecepatan v

Dalam satu putaran poros jarak ditempuh L = 2.r.ʌ, sehingga kecepatan v = n. 2. r.ʌ

Dengan memasukkan gaya F yang terjadi pada poros, diperoleh persamaan P = n. 2. r.ʌ.F

Akhirnya diperoleh hubungan daya motor P dengan torsi poros M dengan persamaan : P = 2.ʌ.n.M (Nm/menit)
Prinsip Kerja Motor Induksi
◦ Motor induksi adalah alat listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
◦ Perangkat satu ini terdiri dari dua jenis yaitu induksi satu phasa dan tiga phase dengan fungsi berbeda.
◦ Umumnya motor induksi satu phasa memiliki ukuran lebih kecil, sedangkan tiga phase banyak digunakan untuk kebutuhan
industri.
◦ Motor induksi sering juga disebut motor tidak serempak atau motor asinkron.
◦ Motor induksi menggunakan prinsip induksi elektromagnetik, dimana gaya gerak listrik diinduksi dan melintasi konduktor
listriknya ketika medan magnet berputar.
◦ dilengkapi dengan dua bagian utama yang terdiri dari stator dan rotor.
◦ Stator merupakan bagian kumparan yang diam dan membawa belitan tumpang tindih
Konstruksi motor induksi
◦ Konstruksi motor induksi secara detail terdiri atas dua bagian, yaitu bagian stator dan bagian rotor. Stator adalah bagian motor yang
diam dan terdiri atas badan motor, inti stator, belitan stator, bearing dan terminal box. Bagian rotor adalah bagian motor yang berputar
dan terdiri atas rotor sangkar, poros rotor.
◦ Konstruksi motor induksi lebih sederhana dibandingkan dengan motor DC, dikarenakan tidak ada komutator dan tidak ada sikat arang
gambar-5.9. Sehingga pemeliharaan motor induksi hanya bagian mekanik saja, dan konstruksinya yang sederhana motor induksi
sangat handal dan jarang sekali rusak secara elektrik. Bagian motor induksi yang perlu dipelihara rutin adah pelumasan bearing, dan
pemeriksaan kekencangan baut-baut kabel pada terminal box karena kendor atau bahkan lepas akibat pengaruh getaran secara terus
menerus.

Rumus mengitung daya input motor induksi : P1 = U cos (Watt)


P1 : Daya input (Watt)
U : Tegangan (Volt)
I : Arus (Amper)
Cos : Faktor kerja
Pengasutan motor induksi
◦ Pengasutan motor induksi adalah cara menjalankan pertama kali motor,
◦ Bertujuan agar arus starting kecil dan drop tegangan masih dalam batas toleransi.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Hubungan langsung (Direct On Line = DOL)
2. Tahanan depan Stator (Primary Resistor)
3. Segitiga-Bintang (Star-Delta)
1. Hubungan langsung (Direct On Line = DOL)
◦ menggunakan tegangan jala-jala / line penuh yang dihubungkan
langsung ke terminal motor melalui rangkaia pengendali mekanik atau
dengan relay kontaktor magnit
◦ Biasanya digunakan pada motor listrik bertegangan kecil
◦ Arus starting sekitar 4 sampai 8 kali arus nominal.
◦ Dan torsi awal sekitar 0,5 – 1,5 torsi nominal.
◦ Tidak dianjurkan bila starting lebih dari 10 detik mengingat arus
starting yang sangat besar.
2. Tahanan depan Stator (Primary Resistor)
◦ menurunkan tegangan yang masuk ke motor melalui tahanan yang disebut tahanan
primer karena tahanan ini terhubung pada sisi stator.
◦ menggunakan prinsip tegangan jatuh.
◦ Untuk start kita menggunakan kontaktor 1 yang di seri dengan resistans untuk
mengurangi arus awal,
◦ setelah putaran lebih lancar, gunakan kontaktor 2 dan matikan kontaktor 1 agar
arus tidak melewati resistans.
◦ Metode ini banyak digunakan untuk motor dengan daya kecil.
3. Segitiga-Bintang (Star-Delta)
◦ Metode starting Y – ∆ banyak digunakan untuk menjalankan motor induksi rotor
sangkar yang mempunyai daya di atas 5 kW (atau sekitar 7 HP).
◦ Untuk menjalankan motor dapat dipilih starter yang umum dipakai antara lain :
 saklar rotari Y – ∆, saklar khusus Y- ∆
 atau dapat juga menggunakan beberapa kontaktor magnit beserta
kelengkapannya yang dirancang khusus untuk rangkaian starter Y – ∆.
◦ Arus starting sekitar 1,8 sampai 2,6 kali arus nominal. Dan torsi awal sekitar 0,5
torsi nominal.

Anda mungkin juga menyukai