Anda di halaman 1dari 12

ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 1 / 11-9-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Laporan Pratikum Saklar Statis

1. Dasar Teori

Switching Static (saklar statis) sebuah komponen elektronik yang dirancang khusus
untuk menghubungkan dan memutuskan arus pada suatu rangkaian elektronik yang
mampu bekerja dalam waktu yang sangat cepat biasanya mikrodetik. Komponen yang
termasuk sebagai saklar statis diantaranya dioda, SCR, TRIAC, transistor, mosfet.
Masing-masing komponen tersebut memiliki prinsip kerja yang berbeda meski sama-
sama berfungsi sebagai saklar.

Silicon Controlled Rectifier ( SCR ) adalah salah satu komponen yang mirip dengan
transistor karena memiliki tiga buah kaki. Tapi kaki pada SCR tidak sama dengan kaki
yang terdapat pada transistor. Kaki yang terdapat pada SCR terdiri dari ; A = Anoda, G
= Gate, K = Katoda. SCR ini memiliki berbagai macam daya dan kekuatan, misalnya
saja SCR yang memiliki daya dan kekuatan sebesar 100 V / 2A. Ini berarti SCR tersebut
hanya bisa dipakai tidak lebih dari 2 Ampere atau sama dengan tak lebih dari 200 Watt.
Fungsi SCR adalah sebagai pengatur daya dan juga sebagai saklar arus yang otomatis.
Dengan karakteristik yang serupa tabung thiratron, maka SCR atau Tyristor (Therystor)
masih termasuk keluarga semikonduktor. Kaki gate (G) adalah sebagai pengendalinya.
Sebetulnya SCR terbuat dari bahan campuran P dan N. SCR berisi bahan-bahan yang
terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut sebagai PNPN
Trioda. Dengan memberi arus gate melalui kaki (pin) gate tersebut memungkinkan
komponen ini dipicu menjadi ON. Ternyata dengan memberi arus gate yang semakin
besar dapat menurunkan tegangan breakover sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah
tegangan minimum yang diperlukan SCR untuk menjadi ON.

Triac merupakan komponen semikonduktor yang tersusun atas diode empat lapis
berstruktur p-n-p-n dengan tiga p-n junction. Triac memiliki tiga buah elektrode, yaitu :
gate, MT1, MT2. Triac biasanya digunakan sebagai pengendali dua arah (bi-
directional). Triac akan tersambung (on) ketika berada di quadran I yaitu saat arus
positif kecil melewati terminal gate ke MT1,dan polaritas MT2 lebih tinggi dari MT1,
saat triac terhubung dan rangkaian gate tidak memegang kendali, maka triac tetap
tersambung selama polaritas MT2 tetap lebih tinggi dari MT1 dan arus yang mengalir
lebih besar dari arus genggamnya (holding current/Ih), dan triac juga akan tersambung
saat arus negatif melewati terminal gate ke MT1,dan polaritas MT1 lebih tinggi dari
MT2, dan triac akan tetap terhubung walaupun rangkaian gate tidak memegang kendali
selama polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2. Selain dengan cara memberi pemicuan
melalui teminal gate, triac juga dapat dibuat tersambung (on) dengan cara memberikan
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 1 / 11-9-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

tegangan yang tinggi sehingga melampaui tegangan breakover-nya terhadap terminal


MT1 dan MT2, namun cara ini tidak diizinkan karena dapat menyebabkan triac akan
rusak. Pada saat triac tersambung (on) maka tegangan jatuh maju antara terminal MT1
dan MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5 volt sampai dengan 2 volt.

MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) merupakan salah


satu jenis transistor yang memiliki impedansi mauskan (gate) sangat tinggi (Hampir tak
berhingga) sehingga dengn menggunakan MOSFET sebagai saklar elektronik,
memungkinkan untuk menghubungkannya dengan semua jenis gerbang logika. Dengan
menjadikan MOSFET sebagai saklar, maka dapat digunakan untuk mengendalikan
beban dengan arus yang tinggi dan biaya yang lebih murah daripada menggunakan
transistor bipolar. Untuk membuat MOSFET sebgai saklar maka hanya menggunakan
MOSFET pada kondisi saturasi (ON) dan kondisi cut-off (OFF).

Ada dua jenis MOSFET menurut jenis bahan semikonduktor pembuatnya, yaitu tipe
N (nMOS) dan tipe P (pMOS). Bahan semikonduktor yang digunakan untuk membuat
MOSFET adalah silikon, namun beberapa produsen IC, terutama IBM, mulai
menggunakan campuran silikon dan germanium (SiGe) sebagai kanal MOSFET.
Sayangnya, banyak semikonduktor dengan karakteristik listrik yang lebih baik daripada
silikon, seperti galium arsenid (GaAs), tidak membentuk antarmuka semikonduktor-ke-
isolator yang baik sehingga tidak cocok untuk MOSFET. Hingga kini terus diadakan
penelitian untuk membuat isolator yang dapat diterima dengan baik untuk bahan
semikonduktor lainnya.

2. Alat dan Bahan

Pada pratikum ini menggunakan alat dan bahan sebagai berikut

 SCR TIC 116


 Triac TIC 226
 Mosfet IRF 530N
 Rvar 1kΩ
 Resistor 1kΩ
 Lampu
 Protoboard
 Jumper
 Multimeter
 Power Supply
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 1 / 11-9-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

3. Langkah Percobaan
Percobaan 1
1. Buat rangkaian seperti pada gambar 1. Dengan Vs = 6 V.
2. Posisikan Rvar pada nilai minimum (Vg=0). Catat harga Vd dan Id awal.
3. Naikan tegangan di Gate (dengan memutar Rvar) perlahan-lahan hingga terlihat
lampu menyala.
4. Tepat lampu menyala, catat harga: Ig, Id, Vg dan Vd
5. Kemudian turunkan tegangan catu perlahan-lahan hingga lampu padam kembali.
Catat harga-harga Ig, Id, Vg dan Vd yang menyebabkan lampu padam.
6. Ulangi langkah 2-5 dengan beberapa Vs lain : 8, 10, 12, 14 V.
7. Kemudian catat hasilnya pada tabel 1.1.

Gambar 1. Rangkaian SCR


Percobaan 2
1. Buat rangkaian seperti pada gambar 2. Dengan Vs = 6 V.
2. Posisikan Rvar pada nilai minimum (Vg=0). Catat harga Vd dan Id awal.
3. Naikan tegangan di Gate (dengan memutar Rvar) perlahan-lahan hingga terlihat lampu
menyala.
4. Tepat lampu menyala, catat harga: Ig, Id, Vg dan Vd .
5. Kemudian turunkan tegangan catu perlahan-lahan hingga lampu padam kembali. Catat
harga-harga Ig, Id, Vg dan Vd yang menyebabkan lampu padam.
6. Kemudian catat hasilnya pada tabel 1.2.
7. Kemudian balik polaritas sumber (Vs= -6 V) dan ulangi langkah 2-6, lalu catat hasilnya
pada tabel 1.3.
8. Ulangi langkah 1-7 dengan beberapa Vs lain : 8, 10, 12, 14 V.
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 1 / 11-9-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Gambar 2. Rangkaian TRIAC


Percobaan 3
1. Buat rangkaian seperti pada gambar 3. Dengan Vdd = 6 V.
2. Posisikan Rvar pada nilai minimum (Vgs=0). Catat harga Vds dan Id awal.
3. Naikan tegangan di Gate (dengan memutar Rvar) perlahan-lahan hingga terlihat lampu
menyala.
4. Tepat lampu menyala, catat harga: Ig, Id, Vgs dan Vds
5. Kemudian turunkan tegangan catu perlahan-lahan hingga lampu padam kembali. Catat
harga-harga Ig, Id, Vgs dan Vds yang menyebabkan lampu padam.
6. Ulangi langkah 2-5 dengan beberapa Vdd lain: 8, 10, 12, 14 V.
7. Kemudian catat hasilnya pada tabel 1.4.

Gambar 3. Rangkaian MOSFET


ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 1 / 11-9-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

4. Wiring Gambar

Gambar 4. Wiring SCR

Gambar 5. Wiring TRIAC


ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 1 / 11-9-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Gambar 6. Wiring MOSFET

5. Hasil Pengukuran

Tabel 1. 1. Hasil Percobaan 1


Vs Ig Vg Id Vd Lampu (On/Off)
2.64 mA 0.75 V 164.7 mA 0.80 V On
Vs = 6 Vdc
0A 0.80 V 70.3 mA 0,80 V Off
3.62 mA 0.75 V 199.4 mA 0.80 V On
Vs = 8 Vdc
0A 0.80 V 69.2 mA 0,80 V Off
4.59 mA 0.75 V 229 mA 0.80 V On
Vs = 10 Vdc
0 A 0.80 V 68.2 mA 0,80 V Off
5.58 mA 0.75 V 256.6 mA 0.80 V On
Vs = 12 Vdc
0A 0.80 V 67.2 mA 0,80 V Off
6.6 mA 0.75 V 281.2 mA 0.80 V On
Vs = 14 Vdc
0A 0.80 V 65.2 mA 0.80 V Off
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 1 / 11-9-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Tabel 1. 2. Hasil Percobaan 2


Vs Ig Vg Id Vd Lampu (On/Off)
2.64 mA 0.75 V 164.7 mA 0.80 V On
Vs = 6 Vdc
0.45 mA 0.60 V 24 mA 0.75 V Off
3.62 mA 0.75 V 199.9 mA 0.80 V On
Vs = 8 Vdc
0.49 mA 0.60 V 27 mA 0.75 V Off
4.59 mA 0.75 V 229.7 mA 0.80 V On
Vs = 10 Vdc
0.56 mA 0.60 V 29 mA 0.75 V Off
5.58 mA 0.75 V 256.3 mA 0.80 V On
Vs = 12 Vdc
0.60 mA 0.60 V 33 mA 0.75 V Off
6.6 mA 0.78 V 281.2 mA 0.80 V On
Vs = 14 Vdc
0.60 mA 0.60 V 35 mA 0.75 V Off

Tabel 1. 3. Hasil Percobaan 2


Vs Ig Vg Id Vd Lampu (On/Off)
-4.8 mA -0.8 V -166.3 mA -0.80 V On
Vs = -6 Vdc
-2 mA 0V -0.2 mA -0.75 V Off
-6.9 mA -0.8 V -199.9 mA -0.80 V On
Vs = -8 Vdc
-2 mA 0V -0.2 mA -0.75 V Off
-9.1 mA -0.8 V -229.7 mA -0.80 V On
Vs = -10 Vdc
-2 mA 0V -0.2 mA -0.75 V Off
-11.1 mA -0.8 V -256.3 mA -0.80 V On
Vs = -12 Vdc
-2 mA 0V -0.2 mA -0.75 V Off
-12.8 mA -0.8 V -281.2 mA -0.80 V On
Vs = -14 Vdc
-2 mA 0V -0.2 mA -0.75 V Off

Tabel 1. 4. Hasil Percobaan 4


Vdd Ig Vgs Id Vds Lampu (On/Off)
3.88 mA 0.8 V 164.8 mA 0.82 V On
Vs = 7 Vdc
0A 0V 1 mA 5V Off
5.17 mA 0.8 V 198.3 mA 0.82 V On
Vs = 8 Vdc
0A 0V 1 mA 5.5 V Off
6.18 mA 0.8 V 229.5 mA 0.82 V On
Vs = 10 Vdc
0A 0V 1 mA 5.7 V Off
7.5 mA 0.8 V 254.9 mA 0.82 V On
Vs = 12 Vdc
0A 0V 1 mA 6V Off
8.81 mA 0.8 V 282 mA 0.82 V On
Vs = 14 Vdc
0A 0V 1 mA 6.3 V Off
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 1 / 11-9-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

6. Analisa
Setelah merangkai rangkaian seperti gambar rangkaian, didapatlah data dan hasil
penyajian data dalam grafik adalah sebagai berikut

Gambar 7. Contoh rangkaian pratikum SCR,TRIAC dan MOSFET

Grafik 1. SCR
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 1 / 11-9-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Grafik 2. TRIAC saat MT2 dapat positif dan MT1 dapat negatif

Grafik 2. TRIAC saat MT2 dapat negatif dan MT1 dapat positif
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 1 / 11-9-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Grafik 4. MOSFET

Pada SCR terdapat 3 kaki komponen yaitu A = Anoda, G = Gate, K = Katoda. Gate
digunakan sebagai pengendali jika ada arus yang mengalir dari positif menuju negatif.
Jadi hanya melewatkan arus positif saja. Memberikan arus gate yang semakin besar
dapat menurunkan tegangan breakover sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah
tegangan minimum yang dibutuhkan SCR untuk menjadi ON. Makin besar kita
memberikan tegangan supply maka arus yang mengalir di gate dan anoda ke katoda akan
besar pula tetapi tegangan yang melalui gate dan anoda tetap. Ini terbukti tegangan
supply 6 Volt dan 14 Volt adalah sama. Pada saat SCR dalam kondisi off, tidak ada arus
yang mengalir ke gate, sebenarnya ada tetapi ukurannya sangat kecil dan tidak terbaca
oleh Multimeter analaog.
TRIAC dapat digunakan sebagai pengendali 2 arah. Dengan memberikan pemicu
melalui gate, TRIAC juga dapat dibuat tersambung (on) dengan cara memberikan
tegangan yang tinggi sehingga melampui tegangan breakover terhadap terminal MT1
dan MT2, saat TRIAC tersambung (on) maka tegangan jatuh maju antara terminal MT1
dan MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5 volt sampai2 volt. Pada garfik 2 arus
yang mengalir adalah positif melalui anoda ke katoda tetapi pada grafik 3 adalah arus
negatif, hal ini terjadi karna polaritas komponen di rubah. Tegangan gate dan anoda-
katoda saat rangkaian mendapat forward bias sama dengan tegangan saat reverse bias,
yang membedakannya adalah polaritasnya saja. Walaupun tegangan supply dinaikkan
dari 6 volt menjadi 14 volt, tegangan gate dan anoda-katoda relatif sama.
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 1 / 11-9-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

MOSFET merupakan salah satu jenis transistor yang memiliki impedansi masukkan
(gate) sangat tinggi (Hampir tak berhingga) sehingga dengn menggunakan MOSFET
sebagai saklar elektronik, memungkinkan untuk menghubungkannya dengan semua
jenis gerbang logika. Dengan menjadikan MOSFET sebagai saklar, maka dapat
digunakan untuk mengendalikan beban dengan arus yang tinggi. Pada pratikum ini, arus
yang melewati gate sangat kecil yaitu kisaran 3-8 mA dan arus yang mengalir di anoda-
katoda lumayan besar yaitu sekitar 160 mA keatas. Tegangan anoda-katoda dan gate
hampir sama saat kondisi on walaupun tegangan supply nya di naikkan. Saat MOSFET
dalam kondisi off arus yang mengalir dan tegangan yang ada di gate 0 karna tegangan
yang diberikan kecil dan arus yang mengalir kecil juga, serta arus yang mengalir di
anoda-katoda hampir 0 dan lampu padam saat tegangan kisaran antara 5 volt-6 volt.
Dalam kondisi ini, dapat disimpulkan bahwa komponen-konponen ini bisa digunakan
sebagai kendali.

7. Pertanyaan
1. Jelaskan prinsip kerja dari SCR, TRIAC, MOSFET?
Prinsip kerja dari SCR yaitu ketika gate diberikan arus maka komponen ini akan
memicu on sehingga arus mengalir dari kaki anoda menuju kaki katoda. Dengan
memberikan arus gate yang semakin besar dapat menurunkan breakover sebuah
SCR, dimana tegangan ini adalah tegangan minimum yang di perlukan SCR untuk
on. SCR hanya melewatkan arus positif saja atau hanya bisa bekerja sebagai
pengendali ketika forward bias.
Prinsip kerja TRIAC yaitu ketika memberikan arus di kaki gate, maka saklar
elektronik ini akan terbuka dan arus akan mengalir dari MT2-MT1 ketika kondisi
forward bias dan saat komponen dikondisikan reverse bias, arus dan tegangan tetap
mengalir tetapi dalam bentuk teganga atau arus yang negatif. Komponen ini bisa
bekerja sebagai pengendali dengan 2 arah.
Prinsip kerja MOSFET yaitu memberikan tegangan input gate lebih tinggi daripada
tegangan tresholdnya (menghubungkan input ke vdd), sehingga mosfet menjadi
saturasi dan saklar akan kondisi tertutup. Dengan demikian akan ada arus yang
mengalir dari drain menuju source.
2. Jelaskan perbedaan dari ketiga komponen tersebut diatas?
SCR hanya bisa dijadikan saklar ketika anoda mendapat positif dan katoda mendapat
negatif atau saat kondisi forward bias.
TRIAC dapat dijadikan pengendali 2 arah karna dalam mengendalikan saat kondisi
forward bias dan reverse bias.
MOSFET dapat dijadikan pengendali ketika gate diberikan tegangan yang tinggi,
sehingga ada arus yang mengalir dari drain ke source. Hal ini dapat digunakan untuk
mengendalikan beban yang tinggi dan memungkinkan untuk dihubungkan ke
gerbang logika.
ELEKTRONIKA DAYA / MK- 4307

Tugas 1 / 11-9-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

8. Kesimpulan
Setelah melakukan beberapa pratikum diatas dapat disimpulkan bahwa SCR,TRIAC dan
MOSFET dapat digunakan sebagai saklar meskipun prinsip kerja masing-masing
komponen beda. SCR dapat digunakan sebagai pengendali satu arah ketika kondisi
forward bias dan TRIAC dapat digunakan sebagai kendali dua arah saat kondisi forward
bias dan reverse bias. Sedangakan MOSFET dapat digunakan untuk mengendalikan arus
yang tinggi ketika gate mendapatkan tegangan yang lebih besar daripada tegangan
tresholdnya. Pemberian tegangan harus sesuai dengan datasheet maksimum karna
memberikan tegangan diatas tegangan kerja dapat menyebabkan komponen menjadi
rusak. Namun tujuan yang ingin dicapai adalah sama sebagai pengendali. Dalam
pratikum ini kita harus memahami gambar rangkaian dan cara kerja komponen, sehingga
tujuan yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan baik. Kita harus memperhatikan
prosedur yang ada dan keselamatn diri ketika pratikum.

Anda mungkin juga menyukai