Dosen Pengampu:
Bambang Supriyo, BSEE,MEngSc,PhD
Disusun Oleh:
1. Tujuan :
Tujuan dari percobaan ini praktikkan dapat :
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara kerja rangkaian.
2. Mahasiswa dapat mengetahui spesifikasi generator.
3. Mahasiswa dapat membuat dan menampilkan grafik waktu (t)
4. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi MATLAB untuk membaca
tegangan keluaran dari generator.
2. Dasar Teori
2.1 Motor DC
Sebuah motor DC adalah salah satu dari kelas mesin listrik berputar yang
mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik. Jenis yang
paling umum bergantung pada gaya yang dihasilkan oleh medan magnet.
2.2 Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC
menghasilkan arus DC / arus searah. Pada umumnya generator DC dibuat
dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator
tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi,
penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor.
Gambar 2.2 Simbol Generator DC
2.3 Pembagi Tegangan
Pembagi tegangan adalah suatu rangkaian sederhana yang mengubah
tegangan besar menjadi tegangan yang lebih kecil. Fungsi dari pembagi
tegangan ini di rangkaian elektronika adalah untuk membagi tegangan
input menjadi satu atau beberapa tegangan output yang diperlukan oleh
komponen lainnya didalam rangkaian.
4. Pelaksanaan Percobaan
1. Gambar Rangkaian
3. Langkah Percobaan
1. Menyiapkan alat dan komponen yang akan digunakan
2. Merangkai komponen sesuai skematik yang ada
3. Membuat program menggunakan MATLAB Simulink
4. Menghubungkan Arduino dengan rangkaian
5. Mengatur Set Point menjadi 5 Volt, mula-mula lampu mati
6. Membaca A0 kemudian mengubah ke VO1 dan Vg = 2*V01
7. Apabila Set Point > Vg maka, pin 3 = 1 (motor ON) Selain itu motor
pin 3 = 0 motor OFF
8. Setelah Vg stabil maka lampu dinyalakan. Setelah Vg stabil kembali
lampu di matikan, Setelah Vg stabil kembali matikan system (run
selesai/stop)
9. Ulangi langkah 5-8 untuk Set Point 6 Volt dan Set Point 7 Volt
10. Amati perbedaan gelombang dari set point yang berbeda.
4. Program Matlab
Gambar Program Matlab
5. Hasil Percobaan
Vsp
No Gambar Grafik
[volt]
VG
7
6
5
4
1. 5
3
2
1
0
0 20 40 60 80 100 120
SP VG
VG
8
7
6
5
2. 6 4
3
2
1
0
0 20 40 60 80 100 120
SP VG
VG
9
8
7
6
5
3. 7
4
3
2
1
0
0 20 40 60 80 100 120
SP VG
6. Pembahasan
1. Percobaan pada set point 5 volt
Jika Vg < Vsp maka motor DC akan berputar hingga Vg mencapai Vsp.
Rise time yang dibutuhkan yaitu 0.9 detik. Selanjutnya jika Vg > Vsp
maka motor DC akan berhenti berputar. Motor DC akan berputar lagi
ketika Vg < Vsp. Overshoot terjadi pada saat Vg = 5.28 volt dengan
selisih 0.28 volt dari Vsp. Pada saat ini lampu belum menyala. Kemudian
saat Vg sudah mulai stabil, lampu dinyalakan. Hal ini menyebabkan
penurunan tegangan pada Vg menjadi berkisar antara 4.62 volt sampai
5.21 volt.
2. Percobaan pada set point 6 volt
Jika Vg < Vsp maka motor DC akan berputar hingga Vg mencapai Vsp.
Rise time yang dibutuhkan yaitu 1.1 detik. Selanjutnya jika Vg > Vsp
maka motor DC akan berhenti berputar. Motor DC akan berputar lagi
ketika Vg < Vsp. Overshoot terjadi pada saat Vg = 6.41 volt dengan
selisih 0.41 volt dari Vsp. Pada saat ini lampu belum menyala. Kemudian
saat Vg sudah mulai stabil, lampu dinyalakan. Hal ini menyebabkan
penurunan tegangan pada Vg menjadi berkisar antara 5.82 volt sampai
6.54 volt.
3. Percobaan pada set point 7 volt
Jika Vg < Vsp maka motor DC akan berputar hingga Vg mencapai Vsp.
Rise time yang dibutuhkan yaitu 1.3 detik. Selanjutnya jika Vg > Vsp
maka motor DC akan berhenti berputar. Motor DC akan berputar lagi
ketika Vg < Vsp. Overshoot terjadi pada saat Vg = 7.38 volt dengan
selisih 0.38 volt dari Vsp. Pada saat ini lampu belum menyala. Kemudian
saat Vg sudah mulai stabil, lampu dinyalakan. Hal ini menyebabkan
penurunan tegangan pada Vg menjadi berkisar antara 6.93 volt sampai
7.40 volt.
4. Dari ketiga pembahasan di atas, dibandingkan dan kemudian didapat:
1. Rise time terbesar terjadi pada Vsp = 7 volt dengan waktu 1.3 detik
untuk Vg mencapai Vsp. Sedangkan rise time terkecil terjadi pada
Vsp = 5 volt dengan waktu 0.9 detik.
2. Overshoot tertinggi terjadi saat Vsp = 6 volt dengan selisih 0.41 volt
dari Vsp. Sedangkan overshoot terendah terjadi saat Vsp = 5 volt
dengan selisih 0.28 volt dari Vsp.
3. Kondisi Vg dengan fluktuasi paling mendekati Vsp terjadi pada Vsp
= 7 volt yaitu berkisar antara 6.93 volt sampai 7.40 volt.
7. Kesimpulan
1. Semakin tinggi set point, maka rise time yang dibutuhkan semakin lama.
2. Semakin tinggi set point, maka overshoot yang terjadi cenderung
mendekati set point.
Daftar Pustaka