Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

DIODA SILIKON
Kelas LT-2D
KELOMPOK 1 :

1. Angie Silvia 3.39.18.0.04


2. Muhammad Iqbal Fasa 3.39.18.0.14
3. Muhammad Thoriq Pradana 3.39.18.0.15
4. Wildan Zainuddin Muttaqin 3.39.18.0.23

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2018
1. Judul
Karakteristik Dioda Silikon

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah selesai melalukan percobaan ini mahasiswa dapat :
1. menggambarkan karakteristik dioda bias maju dan bias mundur
2. menentukan tegangan lutut
3. menggambarkan garis beban dioda

3. Teori dasar
Dioda semikonduktor adalah komponen elektronika yang terdiri dari pertemuan
semikonduktor jenis P dan semikonduktor jenis N ( P-N Junction ). Elektroda yang
dihubungan dengan material jenis P disebut anoda dan yang dihubungkan dengan material
jenis N disebut katoda
Kontruksi dan simbol dioda seperti pada gambar berikut :

Gb. 2.1 Konstruksi dan Simbol Dioda

Dioda akan mengalirkan arus ( konduksi ) jika diberi bias maju ( forward ) yaitu
anoda mendapat tegangan positif dan katoda mendapat tegangan negatif. Sebaliknya jika
diberi bias mundur ( reverse ) yaitu anoda mendapat tegangan negatif dan katoda mendapat
tegangan positif , maka dioda akan mempunyai resistansi tinggi, sehingga dioda tidak
konduksi.
Dioda dapat dipergunakan sebagai saklar elektronik, karena pada saat dioda diberi
bias maju akan terjadi aliran arus ( saklar menutup ) dan apabila diberi bias mundur arus
tidak akan mengalir ( seperti saklar yang terbuka ). Keadaan ini hanya terjadi pada dioda
yang ideal, pada kenyataannya dioda akan konduksi jika diberi tegangan maju 0.7 V untuk
silikon dan 0,2 untuk germanium. Tegangan ini disebut tegangan tegangan Dadal (
Breakdown ) .Setelah mencapai tegangan ini setiap kenaikan tegangan akan
mengakibatkan kenaikan arus yang cukup besar.

Gb. 2.2 Rangkaian Untuk mengukur Gb. 2.3 . Kurva Karakteristi Dioda
Karakteristik Dioda

Bila harga Vs diubah, maka arus Id dan Vd akan berubah pula. Bila kita
mempunyai Karakteristik statik dioda dan kita tahu harga Vs dan RL , maka harga arus
Id dan Vd dapat ditentukan sebagai berikut :

Vs = Vab + ( I.RL ) atau I = - ( Vab/RL) + ( VD/RL )

Bila hubungan di atas digambarkan pada karakteristik statik dioda , maka akan
didapat garis lurus dengan kemiringan ( I/RL ). Garis ini disebut garis beban ( Load Line
) , seperti ditunjukkan pada gambar berikut :

Gb. 2.4. Kurva Karakteristik Dioda dan Garis Beban


Pada Gambar di atas garis beban memotong sumbu V dioda pada harga Vs yaitu
bila arus I = 0 , dan memotong sumbu I pada harga Vs/R L. Titik potong antara
karakteristik statik dengan garis beban memberikan harga tegangan dioda VD(q) dan arus
dioda ID(q). Dengan mengubah harga Vs kita akan mendapatkan garis – garis beban
sejajar seperti pada gambar di atas.

Cara Kerja Dioda


Cara kerja dioda dapat digambarkan seperti sebuah saklar/switch, ketika dioda
diberi tegangan positip pada anoda dan tegangan negatip pada katoda (forward bias),
maka dioda bekerja seperti saklar tertutup (ON), arus akan mengalir melewati dioda.
Namun jika tegangan negatip diberikan pada anoda dan tegangan positip diberikan pada
katoda (reverse bias), maka ini seperti saklar terbuka(OFF) dan arus tidak bisa melewati
dioda. Kondisi seperti itu adalah kondisi kerja ideal sebuah dioda secara teori, namun
kenyataan secara praktek berbeda. Hal tersebut dapat digambarkan seperti grafik
dibawah ini:

Gb. 2.5 kondisi Dioda saat Forward Bias dan Reverse Bias

Bias Maju Dioda


Adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Jika anoda
dihubungkan dengan kutub positif batere, dan katoda dihubungkan dengan kutub
negative batere, maka keadaan diode ini disebut bias maju (forward bias). Aliran arus
dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup. Pada kondisi
bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang diberikan ke
diode dan akan selalu positif.

Gb. 2.6 kondisi Dioda saat Forward Bias

Bias Mundur Dioda


Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi tegangan
positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini
dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju diperlakukan baterai tegangan
yang diberikan dengan tidak terlalu besar maupuntidak ada peningkatan yang cukup
significant. Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode
tersebut relative sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Nilai-nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh dilampaui karena
akan mengkibatkan rusaknya dioda.

Gb. 2.7 kondisi Dioda saat Reverse Bias


Dioda akan bekerja seperti saklar ketika diberikan tegangan DC, pemberian
tegangan DC pada kaki-kaki dioda ini disebut Bias. Ketika dioda dipasang forward bias
dioda memiliki tegangan drop sebesar 0,7V untuk dioda silikon dan 0,3V untuk dioda
germanium. Sehingga arus yang mengalir pada dioda akan terpotong sebesar drop
tegangan dioda. Dan pada kondisi reverse bias dioda memiliki batas tegangan breakdown
dimana jika tegangan yang diberikan pada dioda melebihi batas maksimum tegangan
breakdown, akan terjadi kebocoran arus bahkan bisa merusak dioda tersebut. Contoh
tegangan breakdown dioda 4001= 50V, 4002=100V, 4003=200V, 4004=400V,
4005=600V, 4006=800V dan 4007=1000V.

Gb. 2.8 Data Sheet Dioda 1N4001- 1N4007

4. Peralatan dan bahan


No Nama Jumlah
1. Sumber tegangan DC 1 Buah
2. Multimeter 2 Buah
3. Resistor 220 ohm , 100 ohm 1 Buah
4. Dioda IN 4001 , IN4002 1 Buah

5. Diagram Rangkaian

Gb. 4.1 Dioda bias maju Gb. 4.2 Dioda bias Mundur

6. Langkah Percobaan
2.1 Rangkailah dioda seperti pada gambar 4.1

2.2 Pastikan Posisi range alat ukur sudah benar sesuai dengan fungsinya dan catu
daya pada kondisi minimum.
2.3 Hidupkan Catu daya, naikkan tegangan Catu Daya ( Vs ) dari 0 Volt sampai dengan
5 Volt dengan penambahan 0.2 Volt . Ukur Arus dan Tegangan dioda serta tegangan
beban , catat hasil pengukuran pada tabel 6.1 untuk setiap harga Vs.

2.4 Kembalikan pengatur tegangan pada posisi minimum.


2.5 Ubah rangkaian dioda seperti pada gambar 4.2

2.6 Naikkan tegangan catu daya, sehingga tegangan dioda VAB sesuai dengan tabel 6.2
2.7 Catat penunjukkan multieter untuk setiap kenaikan tegangan dan catat pada tabel
6.2.
2.8 Kembalikan Pengatur tegangan pada posisi minimum dan matikan semua
peralatan.

Gambar 6.1 Hasil Percobaan Gambar 6.2 Hasil Percobaan

Gambar 6.3 Hasil Percobaan Gambar 6.4 Hasil Percobaan


7. Lembar Kerja

Tabel. 7.1. Pengukuran 1 Dioda dioda Silikon Bias Maju


Vs[V] 0.2 0.4 1,014 28,29 - - - -
Id[mA] 0 0,01 1,9 123,5 - - - -
Vd[ V ] 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
VRL [ V ] 0 0,02 0,43 27,2 - - - -
Id=VRL/RL 0 0,009 1,96 123,6 - - - -

Tabel 7.2. Pengukuran 2. Dioda silikon bias mundur


VAB [V] 1 2 5 10 15 20 25 30
ID [ µ A ] 0 0 0 0 0 0 0 0
RD=VAB/ID ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞

Tabel 7.3. Pengukuran 3. Dioda Germanium bias maju


Vs [V] 0,26 0,904 1,68 2,857 4,22 5,32 6,32 7,77
Id [Ma] 0,26 2,23 4,88 9,24 13,9 18,32 22,48 27,74
Vd [V] 0,2 0,2 0,6 08 1 1,2 1,4 1,6
Vrl [V] 0,06 0,06 1,092 2,054 3,01 4,11 5,01 6,08
Id [Vrl/rl] 0,27 0,27 4,96 9,336 13,68 18,68 22,77 27,63

Tabel 7.4. Prngukuran 4. Dioda Germanium bias mundur


Vab [V] 1 2 5 10 15 20 25 30
Id [MA] 0 0 0 1,5 2 2,5 3 3,5
Rd=Vab/Id ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
8. Pembahasan Data

6.1.1. Pada percobaan bias maju, hasil dari percobaan terbaca dan terjadi kenaikan secara
signifikan. Bila nilai tegangan sumber diubah, maka arus dioda dan tegangan dioda akan
ikut berubah juga. Dioda mengalirkan arus apabila diberi bias maju (forward) yaitu anoda
mendapatkan tegangan postif dan katoda mendapatkan tegangan negatif.
6.1.2. Pada percobaan bias mundur, hasil tidak terbaca karena dioda dipasang terbalik. Apabila
dioda dipasang terbalik maka arus tidak akan bisa mengalir, jadi hasil percobaan adalah
0 atau tidak terbaca. Dioda jika diberi bias mundur (reverse) tidak akan mengalirkan arus,
karena anoda mendapat tegangan negatif sedangkan katoda mendapatkan tegangan
positif.

9. Tugas dan Pertanyaan.


1. Hitung arus dioda ID = VRL/RL ?
Jawab : ID = VRL/RL
ID = 0,009 V / 100 ohm
ID = 0,09 mA

ID = VRL/RL
ID = 0,15 V / 100 ohm
ID = 1,5 mA

ID = VRL/RL
ID = V / 100 ohm
ID = 3 mA

ID = VRL/RL
ID = 23,2 V / 100 ohm
ID = 232 mA

2. Dari hasil pengukuran gambarkan karakteristik dioda pada kertas grafik


Buatlah garis beban untuk Vs = 1.5 V ?
Jawab:
3

2.5

1.5
Id

0.5

0
-30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Vd

3. Dari kurva karakteristik hitunglah resistansi dinamisnya ?


Jawab: Vd/ Id =0,8 V / 0,232 = 3,45 Ohm
4. Berapa tegangan lutut dioda Silicon dan germanium?
Jawab: Silikon 0,7 V dan Germanium 0,3 V
5. Berikan kesimpulan

10. Kesimpulan
1. Pada Dioda bias maju, anoda mendapat kutub positif, sedangkan katoda
mendapat kutub negatif.
2. Dioda bias maju menyebabkan rangkaian menjadi rangkaian tertutup sehingga
arus dapat mengalir.
3. Dioda bias mundur menyebabkan rangkaian menjadi rangkaian terbuka karena
dioda berubah menjadi tahanan yang sangat besar sehingga arus tidak dapat
mengalir.
4. Tegangan pada dioda akan mengalami kenaikan setelah dioda mencapai tegangan
jatuh yaitu 0,8 V (silikon). Kenaikan tegangan menyebabkan kenaikan arus yang
sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai