DIODA SILIKON
Kelas LT-2D
KELOMPOK 1 :
3. Teori dasar
Dioda semikonduktor adalah komponen elektronika yang terdiri dari pertemuan
semikonduktor jenis P dan semikonduktor jenis N ( P-N Junction ). Elektroda yang
dihubungan dengan material jenis P disebut anoda dan yang dihubungkan dengan material
jenis N disebut katoda
Kontruksi dan simbol dioda seperti pada gambar berikut :
Dioda akan mengalirkan arus ( konduksi ) jika diberi bias maju ( forward ) yaitu
anoda mendapat tegangan positif dan katoda mendapat tegangan negatif. Sebaliknya jika
diberi bias mundur ( reverse ) yaitu anoda mendapat tegangan negatif dan katoda mendapat
tegangan positif , maka dioda akan mempunyai resistansi tinggi, sehingga dioda tidak
konduksi.
Dioda dapat dipergunakan sebagai saklar elektronik, karena pada saat dioda diberi
bias maju akan terjadi aliran arus ( saklar menutup ) dan apabila diberi bias mundur arus
tidak akan mengalir ( seperti saklar yang terbuka ). Keadaan ini hanya terjadi pada dioda
yang ideal, pada kenyataannya dioda akan konduksi jika diberi tegangan maju 0.7 V untuk
silikon dan 0,2 untuk germanium. Tegangan ini disebut tegangan tegangan Dadal (
Breakdown ) .Setelah mencapai tegangan ini setiap kenaikan tegangan akan
mengakibatkan kenaikan arus yang cukup besar.
Gb. 2.2 Rangkaian Untuk mengukur Gb. 2.3 . Kurva Karakteristi Dioda
Karakteristik Dioda
Bila harga Vs diubah, maka arus Id dan Vd akan berubah pula. Bila kita
mempunyai Karakteristik statik dioda dan kita tahu harga Vs dan RL , maka harga arus
Id dan Vd dapat ditentukan sebagai berikut :
Bila hubungan di atas digambarkan pada karakteristik statik dioda , maka akan
didapat garis lurus dengan kemiringan ( I/RL ). Garis ini disebut garis beban ( Load Line
) , seperti ditunjukkan pada gambar berikut :
Gb. 2.5 kondisi Dioda saat Forward Bias dan Reverse Bias
5. Diagram Rangkaian
Gb. 4.1 Dioda bias maju Gb. 4.2 Dioda bias Mundur
6. Langkah Percobaan
2.1 Rangkailah dioda seperti pada gambar 4.1
2.2 Pastikan Posisi range alat ukur sudah benar sesuai dengan fungsinya dan catu
daya pada kondisi minimum.
2.3 Hidupkan Catu daya, naikkan tegangan Catu Daya ( Vs ) dari 0 Volt sampai dengan
5 Volt dengan penambahan 0.2 Volt . Ukur Arus dan Tegangan dioda serta tegangan
beban , catat hasil pengukuran pada tabel 6.1 untuk setiap harga Vs.
2.6 Naikkan tegangan catu daya, sehingga tegangan dioda VAB sesuai dengan tabel 6.2
2.7 Catat penunjukkan multieter untuk setiap kenaikan tegangan dan catat pada tabel
6.2.
2.8 Kembalikan Pengatur tegangan pada posisi minimum dan matikan semua
peralatan.
6.1.1. Pada percobaan bias maju, hasil dari percobaan terbaca dan terjadi kenaikan secara
signifikan. Bila nilai tegangan sumber diubah, maka arus dioda dan tegangan dioda akan
ikut berubah juga. Dioda mengalirkan arus apabila diberi bias maju (forward) yaitu anoda
mendapatkan tegangan postif dan katoda mendapatkan tegangan negatif.
6.1.2. Pada percobaan bias mundur, hasil tidak terbaca karena dioda dipasang terbalik. Apabila
dioda dipasang terbalik maka arus tidak akan bisa mengalir, jadi hasil percobaan adalah
0 atau tidak terbaca. Dioda jika diberi bias mundur (reverse) tidak akan mengalirkan arus,
karena anoda mendapat tegangan negatif sedangkan katoda mendapatkan tegangan
positif.
ID = VRL/RL
ID = 0,15 V / 100 ohm
ID = 1,5 mA
ID = VRL/RL
ID = V / 100 ohm
ID = 3 mA
ID = VRL/RL
ID = 23,2 V / 100 ohm
ID = 232 mA
2.5
1.5
Id
0.5
0
-30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Vd
10. Kesimpulan
1. Pada Dioda bias maju, anoda mendapat kutub positif, sedangkan katoda
mendapat kutub negatif.
2. Dioda bias maju menyebabkan rangkaian menjadi rangkaian tertutup sehingga
arus dapat mengalir.
3. Dioda bias mundur menyebabkan rangkaian menjadi rangkaian terbuka karena
dioda berubah menjadi tahanan yang sangat besar sehingga arus tidak dapat
mengalir.
4. Tegangan pada dioda akan mengalami kenaikan setelah dioda mencapai tegangan
jatuh yaitu 0,8 V (silikon). Kenaikan tegangan menyebabkan kenaikan arus yang
sangat besar.