Anda di halaman 1dari 22

PERCOBAAN V

RANGKAIAN DIODA

A. TUJUAN

Tujuan dari percobaan rangkaian dioda adalah sebagai berikut :


1. Untuk membuat statik dioda dan menggunakannya
2. Untuk memahami sifat dioda baik secara teoritis maupun praktik
3. Untuk mengaplikasikannya dalam berbagai rangkaian dioda

B. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Dioda

Dioda merupakan komponen elektronika yang mempunyai dua


elektroda (terminal), dapat berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Ada
dua jenis dioda yaitu dioda tabung dan dioda semikonduktor. Dalam
praktikum ini hanya dibahas dioda semikonduktor saja karna dioda tabung
sekarang jarang dipakai.

(a) Sambungan P-N (b) Simbol

Gambar 5.1 Dioda Semikonduktor


2. Karakteristik Statik Dioda
Kita dapat menyelidiki karakteristik statik dioda (grafik I sebagai
fungsi V) dengan cara memasang dioda secara seri dengan catu daya DC
dan sebuah resistor seperti gambar 5.2 berikut.
Gambar 5.2 Rangkaian Pengukran karakterisik dioda.
Karakteristik dioda dapat diperoleh dengan mengukur tegangan dioda
(Vab) dan arus yang melalui dioda (I). Harga I dapat diubah dengan 2 cara
yaitu mengubah Vdd atau mengubah R1. Dalam percobaan ini kita akan
mengubah I dengan mengubah Vdd. Bila arus dioda I diplot terhadap
tegangan Vab akan diperoleh karakteristik statik dari dioda seperti gambar
5.3.

Gambar 5.3 Karakteristik statik dioda


Bila anoda berada pada tegangan lebih tinggi dari katoda (Vd positif)
dioda dikatakan mendapat panjar maju (forward bias). Bila Vd negatif
disebut reverse bias. Bila harga Vdd diubah maka arus I dan Vdd akan
berubah pula. Bila kita mempunyai karakteristik statik dioda dan kita tahu
harga Vdd dan RL, maka harga arus I dan Vd dapat ditentukan sebagai
berikut :
Dari Gambar 5.2 diperoleh :

Vdd = Vab + I RL (5.1)

I =(Vdd – Vab)/RL (5.2)


Bila hubungan diatas kita lukiskan pada karakteristik statik dioda kita akan
mendapatkan garis lurus dengan kemiringan –(1/RL). Garis ini disebut garis
beban (Load Line). Ini ditunjukkan pada Gambar 5.4 berikut.

Gambar 5.4 Karakteristik statik dan garis beban.


(Anonim, 2017)

Penggunaaan diode yang paling umum adalah sebagai penyearah.


Penyearah adalag suatu rangkaian yang berfungsi untuk mengubah
tegangan bolak balik menjadi tegangan searah. Penyearah dengan dioad
mengikuti dengan sifat diode yang akan menghantar pada suatu arah
dengan drop tegangan yang kecil yaitu sebesar 0.7 volt. Ada dua tipe
rangkaian penyearah dengan menggunakan diodea yaitu penyearah diode
penuh dengan penyearah setangah gelombang yang mana kedua rangkaian
tersebut akan diuji pada praktikum. Sebagian diode semikonduktor bila
dihungkan dengan suatu tegangan balik yang cukup akan melakukan arus
balik. Akan tetepi diode zener suatu diode yang dirancang untuk bisa
melakukan arus balik dengan aman dan drop tegangan hanya seberapa volt
saja. Symbol dioada zener adalah seperti pada gambar 5.5 dimana bentuk
symbol tersebut menyerupai diode biasa kecuali garis melintang pada
kepala panah yang digunakan untuk menyatakan sudut karakteristik static
balik pada arah maju diode zener berperilaku seperti diode biasa.
Gambar 5.5 Dioda Zener

C. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan Rangkaian Dioda


adalah sebagai berikut.
Tabel 5.1 Alat dan Bahan Percobaan Rangkaian Dioda
No Alat dan Bahan Fungsi NST JU
Papan Sebagai tempat merangkai
1 - -
rangkaian komponen elektronika
2 Resistor Untuk menghambat arus - -
0,0001
3 Multimeter Untuk mengukur tegangan ∞
V
Kabel Sebagai penghubung
4 - -
Penghubung trangkaian elektronika
Dioda :
5 Dioda Biasa Sebagai penyearah arus listrik - -
Dioda Zener Sebagai penstabil tegangan
Untuk membuat grafik
6 Kertas grafik - -
karakteristik statik dioda
7 Power supply Sebagai sumber tegangan 0,1 V 15 V

D. PROSEDUR KERJA

Prosedur kerja pada percobaan Rangkaian Dioda adalah sebagai berikut.

1. Dioda Biasa
a. V panjar maju
1) Membuat rangkaian seperti gambar 5.7 menggunakan dioda biasa
dengan resistor 100kΩ
Gambar 5.7 Rangkaian dioda panjar maju

2) Mengatur tegangan Vdd pada power supply menjadi 2 V.


3) Menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan dioda.
4) Mencatat tegangan pada multimeter.
5) Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk tegangan power supply 4, 6,
8, 10 dan 12 V
6) Mengulangi langkah 1 hingga 5 dengan menggunakan resistor 22
kΩ dan 12 Kω.

b. V panjar mundur
1) Membuat rangkaian seperti gambar 5.8 menggunakan dioda biasa
(hanya saja letak katoda dan anoda dibalik) dengan resistor 100kΩ

Gambar 5.8 Rangkaian dioda panjar maju


2) Mengatur tegangan Vdd pada power supply menjadi 2 V.
3) Menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan dioda.
4) Mencatat tegangan pada multimeter.
5) Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk tegangan power supply 4, 6,
8, 10 dan 12 V
6) Mengulangi langkah 1 hingga 5 dengan menggunakan resistor 22
kΩ dan 12 kΩ.

2. Dioda Zener

Perlakuan dengan dioda zener sama seperti dioda biasa, hanya


menganti dioda biasa dengan dioda zener. Kemudian mengulangi semua
langkah yang dilakukan pada dioda biasa.

E. DATA PENGAMATAN

1. Dioda Biasa
a. Resistor 12000 Ω
Tabel 5.2 Data Pengamatan pada Resistor 12000 Ω.
NO Vdd(V) Vp maju Vp mundur

1 2 0.489 -4.18

2 4 0.515 -8.21

3 6 0.545 -12.09

4 8 0.56 -16.06

5 10 0.571 -20.02

6 12 0.58 -24.11

b. Resistor 12000 Ω
Tabel 5.3 Data Pengamatan pada Resistor 22000 Ω.
NO Vdd(V) Vp maju Vp mundur
1 2 0.46 -4.15

2 4 0.495 -8.17

3 6 0.515 -12.06

4 8 0.53 -16.06

5 10 0.541 -20.01

6 12 0.55 -24.1

c. Resistor 2000 Ω
Tabel 5.4 Data Pengamatan pada Resistor 2000 Ω.
NO Vdd(V) Vp maju Vp mundur

1 2 0.574 -4.06

2 4 0.612 -8.09

3 6 0.633 -12.16

4 8 0.647 -16.04

5 10 0.658 -20.12

6 12 0.667 -24.03

2. Dioda Zener
a. Resistor 12000 Ω
Tabel 5.5 Data Pengamatan pada Resistor 12000Ω.
NO Vdd(V) Vp maju Vp mundur

1 2 0.65 -1.939

2 4 0.68 -2.211

3 6 0.694 -2.355

4 8 0.705 -2.466

5 10 0.712 -2.543

6 12 0.718 -2.616
b. Resistor 22000 Ω
Tabel 5.6 Data Pengamatan pada Resistor 22000Ω.
NO Vdd(V) Vp maju Vp mundur

1 2 0.624 -1.814

2 4 0.657 -2.048

3 6 0.672 -2,188

4 8 0.685 -2.282

5 10 0.692 -2.358

6 12 0.698 -2.42

c. Resistor 2000 Ω
Tabel 5.7 Data Pengamatan pada Resistor 2000 Ω.
NO Vdd(V) Vp maju Vp mundur

1 2 0.713 -2.389

2 4 0.736 -2.76

3 6 0.753 -2.955

4 8 0.758 -3.089

5 10 0.764 -3,194

6 12 0.769 -3.277
F. ANALISIS DATA
1. Dioda Biasa
a) Resisitor 100 kΩ
Panjar maju
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑎𝑗𝑢
Imj =
𝑅

2 −0,397
=
100000

= 0,000016 A

Panjar mundur
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟
Imd =
𝑅

2 −(−4,05)
=
100000

= 0,00006 A
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada
tabel 5.8 berikut.
Tabel 5.8 Analisis Data Resistor 100 kΩ.
Vp Vp
Resistor Vdd Ip maju Ip mundur
No maju mundur
(Ω) (Volt) (A) (A)
(Volt) (Volt)
1 12000 2 0.489 0.000125917 -4.18 0.000515
2 12000 4 0.515 0.000290417 -8.21 0.0010175
3 12000 6 0.545 0.000454583 -12.09 0.0015075
4 12000 8 0.56 0.00062 -16.06 0.002005
5 12000 10 0.571 0.00078575 -20.02 0.002501667
6 12000 12 0.58 0.000951667 -24.11 0.003009167
Hubungan antara Vdd dengan Ipmj
0.000140
0.000120 y = 1E-05x - 4E-06
R² = 1 Hubungan antara
0.000100
Ipmj (A) Vdd dengan Ipmj
0.000080
0.000060
0.000040
Linear
0.000020 (Hubungan
0.000000 antara Vdd
0 5 10 15 dengan Ipmj)
Vdd (Volt)

Gambar 5. 9 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmj (R=100 kΩ)


Hubungan antara Vdd dengan Ipmd
0.00040
0.00035 y = 3E-05x - 1E-06
0.00030 R² = 0.9993
0.00025 Hubungan antara
Ipmd (A)

0.00020 Vdd dengan Ipmd


0.00015
0.00010 Linear (Hubungan
0.00005 antara Vdd
0.00000 dengan Ipmd)
0 5 10 15
Vdd (Volt)

Gambar 5.10 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmd (R=100 kΩ)

b) Resistor 22 kΩ
Panjar maju
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑎𝑗𝑢
Imj =
𝑅

2 −0,396
=
22000

= 0,0000729 A

Panjar mundur
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟
Imd =
𝑅

2 −(−4,05)
=
22000
= 0,000275 A
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat
pada tabel 5.9 berikut.
Tabel 5.9 Analisis Data Resistor 22 kΩ.
N resistor Vvd Vp Vp Ip mundur
o (Ω) (volt) maju(volt) Ip maju (A) mundur (A)

0.00027954
1 22000 2 0.46 0.00007 -4.15 5

0.00015931 0.00055318
2 22000 4 0.495 8 -8.17 2

0.00024931 0.00082090
3 22000 6 0.515 8 -12.06 9

0.00033954 0.00109363
4 22000 8 0.53 5 -16.06 6

0.00042995 0.00136409
5 22000 10 0.541 5 -20.01 1

0.00052045 0.00164090
6 22000 12 0.55 5 -24.1 9

Hubungan antara Vdd dengan Ipmj


6.000E-04
5.000E-04 y = 5E-05x - 2E-05
R² = 1
4.000E-04 Hubungan antara
Ipmj (A)

3.000E-04 Vdd dengan Ipmj

2.000E-04
Linear (Hubungan
1.000E-04 antara Vdd dengan
0.000E+00 Ipmj)
0 5 10 15
Vdd (Volt

Gambar 5.11 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmj (R=22 kΩ)
Hubungan antara Vdd dengan Ipmd
0.001800
0.001600 y = 0.0001x + 6E-06
0.001400 R² = 1
0.001200 Hubungan antara
Ipmd (A) 0.001000 Vdd dengan Ipmd
0.000800
0.000600
Linear (Hubungan
0.000400
antara Vdd dengan
0.000200
Ipmd)
0.000000
0 5 10 15
Vdd (Volt)

Gambar 5.12 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmd (R=22 kΩ)

c) Resisitor 122kΩ
Panjar maju
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑎𝑗𝑢
Imj =
𝑅

2 −0,461
=
12000

= 0,000013 A

Panjar mundur
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟
Imd =
𝑅

2 −(−4,08)
=
12000

= 0,00051 A
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada
tabel 5.10 berikut.
Tabel 5.10 Analisis Data Resistor 12 kΩ.
resistor Vvd Vp maju Vp Ip mundur
No Ip maju (A)
(Ω) (volt) (volt) mundur (A)

1 20000 2 0.574 0.0000713 -4.06 0.000303

2 20000 4 0.612 0.0001694 -8.09 0.0006045

3 20000 6 0.633 0.00026835 -12.16 0.000908


4 20000 8 0.647 0.00036765 -16.04 0.001202

5 20000 10 0.658 0.0004671 -20.12 0.001506

6 20000 12 0.667 0.00056665 -24.03 0.0018015

Hubungan antara Vdd dengan Ipmj


0.00120
0.00100 y = 8E-05x - 4E-05
R² = 1 Hubungan
0.00080 antara Vdd
Ipmj (A)

0.00060 dengan Ipmj

0.00040
Linear
0.00020 (Hubungan
antara Vdd
0.00000 dengan Ipmj)
0 5 10 15
Vdd (Volt)

Gambar 5.13 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmj (R=12 kΩ)

Hubungan antara Vdd dengan Ipmd


0.00350
0.00300 y = 0.0002x + 1E-05
R² = 1
0.00250 Hubungan antara
Vdd dengan
Ipmd (A)

0.00200
Ipmd
0.00150
0.00100 Linear
(Hubungan
0.00050
antara Vdd
0.00000 dengan Ipmd)
0 5 10 15
Vdd (Volt)

Gambar 5.14 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmd (R=12 kΩ)

2. Dioda Zener
a) Resisitor 100 kΩ
Panjar maju
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑎𝑗𝑢
Imj =
𝑅

2 −0,545
=
100000

= 0,00001455 A

Panjar mundur
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟
Imd =
𝑅

2 −(−1,5)
=
100000

= 0,000035 A
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat
pada tabel 5.11berikut.
Tabel 5.11 Analisis Data Resistor 100 kΩ.
Vp
resistor Vvd maju(vol Vp Ip mundur
no (Ω) (volt) t) Ip maju (A) mundur (A)

1 12000 2 0.65 0.0001125 -1.939 0.00032825

0.00027666 0.00051758
2 12000 4 0.68 7 -2.211 3

0.00044216
3 12000 6 0.694 7 -2.355 0.00069625

0.00060791 0.00087216
4 12000 8 0.705 7 -2.466 7

5 12000 10 0.712 0.000774 -2.543 0.00104525

0.00094016
6 12000 12 0.718 7 -2.616 0.001218
Hubungan antara Vdd dengan Ipmj
0.00012
0.0001 y = 1E-05x - 5E-06
R² = 1
0.00008 Hubungan antara
Ipmj (A) 0.00006 Vdd dengan Ipmj

0.00004
Linear (Hubungan
0.00002 antara Vdd
0 dengan Ipmj)
0 5 10 15
Vdd (Volt)

Gambar 5.15 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmj (R=100 kΩ)

Hubungan antara Vdd dengan Ipmj


0.00016
0.00014 y = 1E-05x + 1E-05
0.00012 R² = 0.9999
0.0001 Hubungan antara
Ipmj (A)

0.00008 Vdd dengan Ipmd


0.00006
0.00004 Linear (Hubungan
antara Vdd
0.00002 dengan Ipmd)
0
0 5 10 15
Vdd (Volt)

Gambar 5.16 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmd (R=100 kΩ)

b) Resistor 22 kΩ
Panjar maju
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑎𝑗𝑢
Imj =
𝑅

2 −0,628
=
22000

= 0,0000624 A

Panjar mundur
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟
Imd =
𝑅

2 −(−1,803)
=
22000

= 0,0001729 A
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat
pada tabel 5.12 berikut.
Tabel 5.12 Analisis Data Resistor 22 kΩ.
Vp
resisto Vvd maju(volt Vp
no r (Ω) (volt) ) Ip maju (A) mundur Ip mundur (A)

1 22000 2 0.624 6.25455E-05 -1.814 0.000173364

0.00015195
2 22000 4 0.657 5 -2.048 0.000274909

0.00024218
3 22000 6 0.672 2 -2,188 0.099727273

4 22000 8 0.685 0.0003325 -2.282 0.000467364

0.00042309
5 22000 10 0.692 1 -2.358 0.000561727

0.00051372
6 22000 12 0.698 7 -2.42 0.000655455

Hubungan antara Vdd dengan Ipmj


0.0006
0.0005 y = 5E-05x - 3E-05
R² = 1 Hubungan
0.0004 antara Vdd
Ipmj (A)

0.0003 dengan Ipmj

0.0002
Linear
0.0001 (Hubungan
0 antara Vdd
0 5 10 15 dengan Ipmj)
Vdd (Volt)
Gambar 5.17 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmj (R=22 kΩ)

Hubungan antara Vdd dengan Ipmd


0.0007
0.0006 y = 5E-05x + 8E-05
R² = 0.9998 Hubungan antara
0.0005
Vdd dengan
Ipmd (A)

0.0004
Ipmd
0.0003
0.0002 Linear
0.0001 (Hubungan
antara Vdd
0 dengan Ipmd)
0 5 10 15
Vdd (Volt)

Gambar 5.18 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmd (R=22 kΩ)

c) Resisitor 12kΩ
Panjar maju
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑎𝑗𝑢
Imj =
𝑅

2 −0,654
=
12000

= 0,0001122 A

Panjar mundur
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟
Imd =
𝑅

2 −(−1,931)
=
12000

= 0,0003276 A
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat
pada tabel 5.13 berikut.
Tabel 5.13 Analisis Data Resistor 12 kΩ.
Vp Vp
resisto Vvd maju(volt mundu Ip mundur
no r (Ω) (volt) ) Ip maju (A) r (A)

1 20000 2 0.713 0.00006435 -2.389 0.00021945


2 20000 4 0.736 0.0001632 -2.76 0.000338

3 20000 6 0.753 0.00026235 -2.955 0.00044775

4 20000 8 0.758 0.0003621 -3.089 0.00055445

5 20000 10 0.764 0.0004618 -3,194 0.1602

6 20000 12 0.769 0.00056155 -3.277 0.00076385

Hubungan antara Vdd dengan Ipmj


0.001
y = 8E-05x - 5E-05
0.0008 Hubungan
R² = 1
antara Vdd
Ipmj (A)

0.0006
dengan Ipmj
0.0004
0.0002 Linear
(Hubungan
0 antara Vdd
0 5 10 15 dengan Ipmj)
Vdd (Volt)

Gambar 5.19 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmj (R=12 kΩ)

Hubungan antara Vdd dengan Ipmd


0.0014
0.0012 y = 9E-05x + 0.0002
R² = 0.9997 Hubungan
0.001
antara Vdd
Ipmd (A)

0.0008 dengan Ipmd


0.0006
0.0004 Linear
0.0002 (Hubungan
0 antara Vdd
dengan Ipmd)
0 5 10 15
Vdd (Volt)

Gambar 5.20 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmd (R=12 kΩ)
G. PEMBAHASAN
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya
bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu
arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus sebalik (kondisi panjar
mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup didalam bidang
elektronika. Dioda sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan
yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan
tegangan kompleks yang tidak linear dan seringkali tergantung pada
teknologi atau material yang digunakan serta perameter penggunaan.
Beberapa dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditunjukan untuk
penggunaan penyarahan. Pada dioda terdapat daerah deplesi atau daerah
transisi, daerah deplesi adalah daerah yang sangat tipis dekat sambungan
antara semikonduktor tipe p dan semikonduktor tipe n pada sebuah dioda.
Daerah ini dapat membangkitkan pasangan lubang electron. Salah satu dari
pembawa muatan minoritas ini, misalnya electron pada tipe – p, akan
mengalami pengaruh dari proses penolakan electron difusi dari proses
penolakan electron difusi dari tipe – n. dengan kata lain electron minoritas ii
akan ikut tertarik ke semikonduktor.
Dioda biasa adalah dioda yang bersifat menyearahkan arus listrik,
artinya ia melewatkan arus pada satu arah dan menahan arus dari arah
sebaliknya. Pada pengamatan diperoleh data yang menunjukan bahwa
semakin besar hambatannya maka tegangan panjar majunya akan semakin
kecil karean arus listrik yang dihambat smakin besar jadi teganganya menjadi
rendah. Sedangkan tegangan panjar mundurnya bernila negatif bukan
menandakan bahwa tegangan itu kecil tetapi dikarenakan sifat dioda yang
menghambat arus jika dirangkai secara panjar mundur sehingga tegangan
yang terukur hanya tegangan yang berasal dari power supply negatif yang
bernilsi negatif dan dapat kita lihat bahwa semakin kecil hambatannya maka
tegangan panjar mundurnya semakin besar hanya saj nilainya negatif.
Dioda zenar adalh dioda yang berfungsi sebagai penstabil
tegangan dioda zener menstabilkan tegangan dengan car menyalurkan aus
listrik kearah berlawanan jika diberi tegangan melampaui batas “breakdown
voltage “ atau tegangan tembus dioda zenernya. Pada pengamatan diperoleh
ketika rangkaian diberi arus listrik dengan hambatan yang berbeda-beda maka
nilai tegangan panjar majunya juga berbeda yaitu semakin besar hambatan
rangkaiannya maka nilai tegangan panjar majunya juga semakin kecil begitu
pula dengan tegangan panjar mundurnya yang smakin kecilnya seiring
penambahan namun nilai tegangan negatif karena yang terukur multimeer
adalah tegangan yang berasal dari power supply negatif karena tegangan dari
kutub positif di hambat oleh dioda karena dipasang secara panjar mundur, hal
ini karena nilai tegangan berbanding terbalik dengan nilai hambatan.
Depletion layer adalah daerah pengosongan dalam dioda ketika
dioda dihubungkan secara panjar maju maka elektron dan proton pada kutub
N dan kutup P akan saling mendekati Karena ada tarik-menarik karena dioda
dihubungkan secra panjar mundur maka muatan-muatan pada kutub P dan
kutub N ditarik keujung kutub N dan ujung P sehingga muatan-muatannya
saling menjauhi sehingga daerah pengosongan lebih besar jika dibandingkan
ketika dioda dihubungkan secara panjar mundur.

H. KESIMPULAN
Kesimpulan pada percobaan Rangkaian Dioda adalah sebagai
berikut :
1. Karakteristik dioda sambungan P-N ketika diberi tegangan panjar maju
terlihat pada hubungan tegangan dan kuat arus yang melewati dioda
tersebut. Hubungan keduanya dapat dilihat pada kurva grafik hasil
praktikum, yang menunjukkan bahwa arus listrik pada dioda akan
mengalami kenaikan seiring dengan tegangan. Karakteristik dioda yang
diperoleh adalah kesearahan sempurna atau linear
2. Secara teori dan praktek sifat dioda yang diperoleh sesuai yaitu dioda
biasa menyearahkan arus dan dioda zener menstabilkan tegangan
3. Pengaplikasian sifat dioda yaitu ketika menggunakan dioda biasa kita
dapat mengubah arus AC manjadi DC contohnya pada charge hp arus
listrik dari PLN di ubah menjadi DC pada charge. Sedangkan dioda zener
sering digunakan untuk mencegah korsleting pada rumah-rumah akibat
kelebihan tegangan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Jayadin.2007.e-Book Ilmu Elektronika. Jayadinwordpress.com.


Anonim.2017.Elektronika Dasar. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Anonim.2017.Penuntun Praktikum Elektronika. Kendari : Universitas Halu Oleo.
Zain, Ruri Hartika .2013.Sistem Keamanan Ruangan Menggunakan Snesor
..............Passive Infrared (PIR) Dilengkapi Kontrol Penerangan pada Ruangan
..............Berbasis Mikrokontroler Atmega8535 dan Real Time Clock DS1307.
..............Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan. 6 .(1).

Anda mungkin juga menyukai