RANGKAIAN DIODA
A. TUJUAN
B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Dioda
D. PROSEDUR KERJA
1. Dioda Biasa
a. V panjar maju
1) Membuat rangkaian seperti gambar 5.7 menggunakan dioda biasa
dengan resistor 100kΩ
Gambar 5.7 Rangkaian dioda panjar maju
b. V panjar mundur
1) Membuat rangkaian seperti gambar 5.8 menggunakan dioda biasa
(hanya saja letak katoda dan anoda dibalik) dengan resistor 100kΩ
2. Dioda Zener
E. DATA PENGAMATAN
1. Dioda Biasa
a. Resistor 12000 Ω
Tabel 5.2 Data Pengamatan pada Resistor 12000 Ω.
NO Vdd(V) Vp maju Vp mundur
1 2 0.489 -4.18
2 4 0.515 -8.21
3 6 0.545 -12.09
4 8 0.56 -16.06
5 10 0.571 -20.02
6 12 0.58 -24.11
b. Resistor 12000 Ω
Tabel 5.3 Data Pengamatan pada Resistor 22000 Ω.
NO Vdd(V) Vp maju Vp mundur
1 2 0.46 -4.15
2 4 0.495 -8.17
3 6 0.515 -12.06
4 8 0.53 -16.06
5 10 0.541 -20.01
6 12 0.55 -24.1
c. Resistor 2000 Ω
Tabel 5.4 Data Pengamatan pada Resistor 2000 Ω.
NO Vdd(V) Vp maju Vp mundur
1 2 0.574 -4.06
2 4 0.612 -8.09
3 6 0.633 -12.16
4 8 0.647 -16.04
5 10 0.658 -20.12
6 12 0.667 -24.03
2. Dioda Zener
a. Resistor 12000 Ω
Tabel 5.5 Data Pengamatan pada Resistor 12000Ω.
NO Vdd(V) Vp maju Vp mundur
1 2 0.65 -1.939
2 4 0.68 -2.211
3 6 0.694 -2.355
4 8 0.705 -2.466
5 10 0.712 -2.543
6 12 0.718 -2.616
b. Resistor 22000 Ω
Tabel 5.6 Data Pengamatan pada Resistor 22000Ω.
NO Vdd(V) Vp maju Vp mundur
1 2 0.624 -1.814
2 4 0.657 -2.048
3 6 0.672 -2,188
4 8 0.685 -2.282
5 10 0.692 -2.358
6 12 0.698 -2.42
c. Resistor 2000 Ω
Tabel 5.7 Data Pengamatan pada Resistor 2000 Ω.
NO Vdd(V) Vp maju Vp mundur
1 2 0.713 -2.389
2 4 0.736 -2.76
3 6 0.753 -2.955
4 8 0.758 -3.089
5 10 0.764 -3,194
6 12 0.769 -3.277
F. ANALISIS DATA
1. Dioda Biasa
a) Resisitor 100 kΩ
Panjar maju
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑎𝑗𝑢
Imj =
𝑅
2 −0,397
=
100000
= 0,000016 A
Panjar mundur
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟
Imd =
𝑅
2 −(−4,05)
=
100000
= 0,00006 A
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada
tabel 5.8 berikut.
Tabel 5.8 Analisis Data Resistor 100 kΩ.
Vp Vp
Resistor Vdd Ip maju Ip mundur
No maju mundur
(Ω) (Volt) (A) (A)
(Volt) (Volt)
1 12000 2 0.489 0.000125917 -4.18 0.000515
2 12000 4 0.515 0.000290417 -8.21 0.0010175
3 12000 6 0.545 0.000454583 -12.09 0.0015075
4 12000 8 0.56 0.00062 -16.06 0.002005
5 12000 10 0.571 0.00078575 -20.02 0.002501667
6 12000 12 0.58 0.000951667 -24.11 0.003009167
Hubungan antara Vdd dengan Ipmj
0.000140
0.000120 y = 1E-05x - 4E-06
R² = 1 Hubungan antara
0.000100
Ipmj (A) Vdd dengan Ipmj
0.000080
0.000060
0.000040
Linear
0.000020 (Hubungan
0.000000 antara Vdd
0 5 10 15 dengan Ipmj)
Vdd (Volt)
Gambar 5.10 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmd (R=100 kΩ)
b) Resistor 22 kΩ
Panjar maju
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑎𝑗𝑢
Imj =
𝑅
2 −0,396
=
22000
= 0,0000729 A
Panjar mundur
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟
Imd =
𝑅
2 −(−4,05)
=
22000
= 0,000275 A
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat
pada tabel 5.9 berikut.
Tabel 5.9 Analisis Data Resistor 22 kΩ.
N resistor Vvd Vp Vp Ip mundur
o (Ω) (volt) maju(volt) Ip maju (A) mundur (A)
0.00027954
1 22000 2 0.46 0.00007 -4.15 5
0.00015931 0.00055318
2 22000 4 0.495 8 -8.17 2
0.00024931 0.00082090
3 22000 6 0.515 8 -12.06 9
0.00033954 0.00109363
4 22000 8 0.53 5 -16.06 6
0.00042995 0.00136409
5 22000 10 0.541 5 -20.01 1
0.00052045 0.00164090
6 22000 12 0.55 5 -24.1 9
2.000E-04
Linear (Hubungan
1.000E-04 antara Vdd dengan
0.000E+00 Ipmj)
0 5 10 15
Vdd (Volt
Gambar 5.11 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmj (R=22 kΩ)
Hubungan antara Vdd dengan Ipmd
0.001800
0.001600 y = 0.0001x + 6E-06
0.001400 R² = 1
0.001200 Hubungan antara
Ipmd (A) 0.001000 Vdd dengan Ipmd
0.000800
0.000600
Linear (Hubungan
0.000400
antara Vdd dengan
0.000200
Ipmd)
0.000000
0 5 10 15
Vdd (Volt)
Gambar 5.12 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmd (R=22 kΩ)
c) Resisitor 122kΩ
Panjar maju
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑎𝑗𝑢
Imj =
𝑅
2 −0,461
=
12000
= 0,000013 A
Panjar mundur
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟
Imd =
𝑅
2 −(−4,08)
=
12000
= 0,00051 A
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada
tabel 5.10 berikut.
Tabel 5.10 Analisis Data Resistor 12 kΩ.
resistor Vvd Vp maju Vp Ip mundur
No Ip maju (A)
(Ω) (volt) (volt) mundur (A)
0.00040
Linear
0.00020 (Hubungan
antara Vdd
0.00000 dengan Ipmj)
0 5 10 15
Vdd (Volt)
Gambar 5.13 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmj (R=12 kΩ)
0.00200
Ipmd
0.00150
0.00100 Linear
(Hubungan
0.00050
antara Vdd
0.00000 dengan Ipmd)
0 5 10 15
Vdd (Volt)
Gambar 5.14 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmd (R=12 kΩ)
2. Dioda Zener
a) Resisitor 100 kΩ
Panjar maju
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑎𝑗𝑢
Imj =
𝑅
2 −0,545
=
100000
= 0,00001455 A
Panjar mundur
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟
Imd =
𝑅
2 −(−1,5)
=
100000
= 0,000035 A
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat
pada tabel 5.11berikut.
Tabel 5.11 Analisis Data Resistor 100 kΩ.
Vp
resistor Vvd maju(vol Vp Ip mundur
no (Ω) (volt) t) Ip maju (A) mundur (A)
0.00027666 0.00051758
2 12000 4 0.68 7 -2.211 3
0.00044216
3 12000 6 0.694 7 -2.355 0.00069625
0.00060791 0.00087216
4 12000 8 0.705 7 -2.466 7
0.00094016
6 12000 12 0.718 7 -2.616 0.001218
Hubungan antara Vdd dengan Ipmj
0.00012
0.0001 y = 1E-05x - 5E-06
R² = 1
0.00008 Hubungan antara
Ipmj (A) 0.00006 Vdd dengan Ipmj
0.00004
Linear (Hubungan
0.00002 antara Vdd
0 dengan Ipmj)
0 5 10 15
Vdd (Volt)
Gambar 5.15 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmj (R=100 kΩ)
Gambar 5.16 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmd (R=100 kΩ)
b) Resistor 22 kΩ
Panjar maju
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑎𝑗𝑢
Imj =
𝑅
2 −0,628
=
22000
= 0,0000624 A
Panjar mundur
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟
Imd =
𝑅
2 −(−1,803)
=
22000
= 0,0001729 A
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat
pada tabel 5.12 berikut.
Tabel 5.12 Analisis Data Resistor 22 kΩ.
Vp
resisto Vvd maju(volt Vp
no r (Ω) (volt) ) Ip maju (A) mundur Ip mundur (A)
0.00015195
2 22000 4 0.657 5 -2.048 0.000274909
0.00024218
3 22000 6 0.672 2 -2,188 0.099727273
0.00042309
5 22000 10 0.692 1 -2.358 0.000561727
0.00051372
6 22000 12 0.698 7 -2.42 0.000655455
0.0002
Linear
0.0001 (Hubungan
0 antara Vdd
0 5 10 15 dengan Ipmj)
Vdd (Volt)
Gambar 5.17 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmj (R=22 kΩ)
0.0004
Ipmd
0.0003
0.0002 Linear
0.0001 (Hubungan
antara Vdd
0 dengan Ipmd)
0 5 10 15
Vdd (Volt)
Gambar 5.18 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmd (R=22 kΩ)
c) Resisitor 12kΩ
Panjar maju
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑎𝑗𝑢
Imj =
𝑅
2 −0,654
=
12000
= 0,0001122 A
Panjar mundur
𝑉𝑑𝑑−𝑉𝑝 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟
Imd =
𝑅
2 −(−1,931)
=
12000
= 0,0003276 A
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat
pada tabel 5.13 berikut.
Tabel 5.13 Analisis Data Resistor 12 kΩ.
Vp Vp
resisto Vvd maju(volt mundu Ip mundur
no r (Ω) (volt) ) Ip maju (A) r (A)
0.0006
dengan Ipmj
0.0004
0.0002 Linear
(Hubungan
0 antara Vdd
0 5 10 15 dengan Ipmj)
Vdd (Volt)
Gambar 5.19 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmj (R=12 kΩ)
Gambar 5.20 Grafik Hubungan antara Vdd dan Ipmd (R=12 kΩ)
G. PEMBAHASAN
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya
bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu
arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus sebalik (kondisi panjar
mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup didalam bidang
elektronika. Dioda sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan
yang sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan
tegangan kompleks yang tidak linear dan seringkali tergantung pada
teknologi atau material yang digunakan serta perameter penggunaan.
Beberapa dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditunjukan untuk
penggunaan penyarahan. Pada dioda terdapat daerah deplesi atau daerah
transisi, daerah deplesi adalah daerah yang sangat tipis dekat sambungan
antara semikonduktor tipe p dan semikonduktor tipe n pada sebuah dioda.
Daerah ini dapat membangkitkan pasangan lubang electron. Salah satu dari
pembawa muatan minoritas ini, misalnya electron pada tipe – p, akan
mengalami pengaruh dari proses penolakan electron difusi dari proses
penolakan electron difusi dari tipe – n. dengan kata lain electron minoritas ii
akan ikut tertarik ke semikonduktor.
Dioda biasa adalah dioda yang bersifat menyearahkan arus listrik,
artinya ia melewatkan arus pada satu arah dan menahan arus dari arah
sebaliknya. Pada pengamatan diperoleh data yang menunjukan bahwa
semakin besar hambatannya maka tegangan panjar majunya akan semakin
kecil karean arus listrik yang dihambat smakin besar jadi teganganya menjadi
rendah. Sedangkan tegangan panjar mundurnya bernila negatif bukan
menandakan bahwa tegangan itu kecil tetapi dikarenakan sifat dioda yang
menghambat arus jika dirangkai secara panjar mundur sehingga tegangan
yang terukur hanya tegangan yang berasal dari power supply negatif yang
bernilsi negatif dan dapat kita lihat bahwa semakin kecil hambatannya maka
tegangan panjar mundurnya semakin besar hanya saj nilainya negatif.
Dioda zenar adalh dioda yang berfungsi sebagai penstabil
tegangan dioda zener menstabilkan tegangan dengan car menyalurkan aus
listrik kearah berlawanan jika diberi tegangan melampaui batas “breakdown
voltage “ atau tegangan tembus dioda zenernya. Pada pengamatan diperoleh
ketika rangkaian diberi arus listrik dengan hambatan yang berbeda-beda maka
nilai tegangan panjar majunya juga berbeda yaitu semakin besar hambatan
rangkaiannya maka nilai tegangan panjar majunya juga semakin kecil begitu
pula dengan tegangan panjar mundurnya yang smakin kecilnya seiring
penambahan namun nilai tegangan negatif karena yang terukur multimeer
adalah tegangan yang berasal dari power supply negatif karena tegangan dari
kutub positif di hambat oleh dioda karena dipasang secara panjar mundur, hal
ini karena nilai tegangan berbanding terbalik dengan nilai hambatan.
Depletion layer adalah daerah pengosongan dalam dioda ketika
dioda dihubungkan secara panjar maju maka elektron dan proton pada kutub
N dan kutup P akan saling mendekati Karena ada tarik-menarik karena dioda
dihubungkan secra panjar mundur maka muatan-muatan pada kutub P dan
kutub N ditarik keujung kutub N dan ujung P sehingga muatan-muatannya
saling menjauhi sehingga daerah pengosongan lebih besar jika dibandingkan
ketika dioda dihubungkan secara panjar mundur.
H. KESIMPULAN
Kesimpulan pada percobaan Rangkaian Dioda adalah sebagai
berikut :
1. Karakteristik dioda sambungan P-N ketika diberi tegangan panjar maju
terlihat pada hubungan tegangan dan kuat arus yang melewati dioda
tersebut. Hubungan keduanya dapat dilihat pada kurva grafik hasil
praktikum, yang menunjukkan bahwa arus listrik pada dioda akan
mengalami kenaikan seiring dengan tegangan. Karakteristik dioda yang
diperoleh adalah kesearahan sempurna atau linear
2. Secara teori dan praktek sifat dioda yang diperoleh sesuai yaitu dioda
biasa menyearahkan arus dan dioda zener menstabilkan tegangan
3. Pengaplikasian sifat dioda yaitu ketika menggunakan dioda biasa kita
dapat mengubah arus AC manjadi DC contohnya pada charge hp arus
listrik dari PLN di ubah menjadi DC pada charge. Sedangkan dioda zener
sering digunakan untuk mencegah korsleting pada rumah-rumah akibat
kelebihan tegangan.
DAFTAR PUSTAKA