Anda di halaman 1dari 18

PERCOBAAN I

ALAT UKUR ELEKTRONIKA DAN KOMPONEN PASIF

A. TUJUAN

Tujuan dari percobaan alat ukur elektronika dan komponen pasif


adalah sebagai berikut:
1. Mampu menggunakan alat ukur elektronika pada suatu multimeter seperti
amperemeter, voltmeter dan ohmmeter
2. Mampu menggunakan osiloskop secara maksimal
3. Memahami adanya daya disipatif oleh alat ukur pada saat melakukan
pengukuran
4. Mengetahui kode-kode warna yang ada pada komponen elektronika
5. Mengetahui besaran fisis yang terdapat pada komponen elektronika
6. Mengetahui adanya faktor toleransi yang dimiliki komponen elektronika
7. Memahami sifat dan karakteristik suatu komponen elektronika

B. LANDASAN TEORI

Salah satu alat ukur elektronika yang sangat banyak digunakan dalam
mengukur tegangan (AC/DC), arus dan tahanan adalah multimeter
semikonduktor. Detai rangkainan dari alat ukur tersebut bervariasi dari satu
instrumen ke instrumen yang lain, akan tetapi pada umumnya sebuah
multimeter mengandung elemen-elemen sebagai berikut:
a. Penguat DC jembatan Setimbang (balance bridge dc amplifier) dan alat
pencatat.
b. Pelemah masukan atau saklar rangkuman (range), guna membatasi besarnya
tegangan masukan pada nilai yang diinginkan
c. Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukan AC menjadi DC
yang sebanding.
d. Baterai internal dan rangkaian hambatan, guna melengkapi kemampuan
pengukuran tahanan
e. Saklar fungsi untuk memilih berbagai fungsi pengukuran
Selain multimeter, alat ukur lain yang digunakan adalah osiloskop sinar katoda
atau sering disebut CRO (Cathode Ray Oscilloscope). CRO digunakan untuk
pengukuran dan analisis bentuk-bentuk gelombang dan gejalah-gejalah lain
seperti tegangan dan periode. Pada dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik
(plotter) X-Y yang sangat cepat, yaitu dapat memperagakan sebuah sinyal
masukan terhadap sinyal lain atau waktu. Pena plotter adalah sebuah bintik
cahaya yang bergerak melalui permukaan layar dalam memberi tanggapan
terhadap tegangan-tegangan masukan. Osiloskop yang digunakan pada
praktikum ini adalah tipe analog dengan pengukuran frekuensi maksimum 20
MHz. Cara kerja osiloskop ini adalah suatu berkas sinar katoda dengan arahan
lintasan dikendalikan menuju layar monitor yang dapat berputar.

Gambar 1.1 Prinsip kerja osiloskop


Bagian utama osiloskop terdiri dari senapan elektron, sistem pembelokan dan
layar pandaran flour, semuanya dimasukan ke dalam tabung gelas hampa. Pada
deflektor terdapat dua pasang plat vertikal dan horizontal yang saling tegak
lurus. Dua efek pembelokan ini bersuperposisi agar dapat menyearahkan berkas
elektron kesegalah arah pada layar. Tegangan plat vertikal dikendalikan dari
channal input melalui suatu penguat yang skalanya dapat diukur dengan satuan
V/DIV. Sedangkan tegangan plat horizontal dihasilkan dari interval swap
dengan satuan Time/DIV.

Gambar 1.2 Tampilan pada layar osiloskop


1. Komponen Pasif
a) Resistor
Resistor atau biasa dikenal dengan tahanan atau hambatan adalah salah
satu komponen elektronika yang terbuat dari karbon, kawat, kertas dan
lain-lain. Pada badan resistor terdapat 3,4 atau 5 lingkaran yang
mencirikan nilai resistansi resistor tersebut. Warna terakhir dari
lingkaran warna pada badan resistor menunjukan nilai toleransi resistor.

(a) Wujud Resistor (b) Simbol Resistor

Gambar 1.3 (a) Wujud Resitor dan (b) Simbol Resistor


Berikut tabel kode warna pada resistor
Tabel 1.1 Tabel Kode Warna Resistor
Warna Gelang Gelang Gelang Pengali Toleransi
1 2 3
Hitam 0 0 0 1
Coklat 1 1 1 101 ±1 %
Merah 2 2 2 102
Jingga 3 3 3 103
Kuning 4 4 4 104
Hijau 5 5 5 105 ±0,5 %
Biru 6 6 6 106 ±0,25 %
Ungu 7 7 7
Abu- 8 8 8 ±0,05 %
abu
Putih 9 9 9
Emas 10-1 ±5 %
Perak 10-2 ±10 %
Tanpa ±20%
warna

Untuk menghitung nilai resistansi resistor dengan menggunakan tabel dapat


menggunakan persamaan berikut ini:
 Untuk persamaan dengan4 gelang warna :
R = AB X 10𝐶 ± D (Ω) (1.1)
Keterangan:
A = warna gelang pertama
B = warna gelang kedua
C = warna gelang ketiga
D = warna gelang keempat (nilai toleransi)
 Unruk resistor dengan 5 gelang warna :
R = ABC X 10𝐷 ± E (Ω) (1.2)
Keterangan
A = warna gelang pertama
B = warna gelang kedua
C = warna gelang ketiga
D = warna gelangkeempat
E = warna gelang kelima (nilai tolerans)
Ada beberapa jenis resistor, yaitu sebagai berikut:
1. Resistor karbon padat, terbuat dari serbuk karbon halus yang
dimampatkan dengan sejenis zat perkat. Resistor jenis ini biasa
memberikan noise yang tinggi karena terdiri dari susunan bebrapa
serbuk.
2. Resistor karbon film, terbuat dari bahan keramik. Resistansi resistor
jenis ini tidak mudah berubah dan tahan terhadap suhu yang tinggi.
3. Resistor oksidasi logam fiolm, terbuat dari bahan SnCl2. Resitor
jenis ini dikenal berkualitas tinggi karena mempunyai tingkat
presisi, daya dan stabilitas yang tinggi.
4. Resistor lilitan kawat, terbuat dari kawat yang dililitkan
5. Resistor gelas logam, terbuat dari suspensi organis darin logam
bercampur bahan butiran gelas yang dilapiskan pada permukaan
silinder keramik. Resistor ini mempunyai kualitas sama dengan
resistor karbon.
b) Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi menahan arus
DC dan melewatkan arus AC. Selain itu, kapasitor juga berfungsi untuk
menyimpan muatan. Kapasitor ada yang mempunyai polaritas dan ada
pula yang tidak mempunyai polaritas. Kapasitor berpolaritas disebut
elco (electrolit condensor). Ada pula kapasitor dapat dibuah-ubah
kapasitansinya. Kapasitor ini biasa disebut varco (Variabel Capasitor)
yang digunakan dalam penerima pesawat radio.
Ada beberapa jenis kapasitor dari bahan pembuatanya seperti kapasitor
mika, keramik, plastik, kertas, dan lain-lain.

Gambar 1.4 Jenis-jenis Kapasitor dan Simbolnya


Beberapa kapasitor memiliki kode-kode nilai kapasitansi yang tertera
pada badan kapasitor tersebut, seperti tampak pada gambar berikut:
Gambar 1.5 Kapasitor dengan kode nilai kapasitansi
Untuk menghitung nilai kapasitansi kapasitor dengan menggunakan
tabel kode kapasitor dapat menggunakan persamaan berikut ini :
C = (AB X 10𝐶 Pf ± (kode huruf)) (

Keterangan :
A= Nilai pertama sebagai digit pertama
B= Nilai kedua sebagai digit kedua
C= Digit ketiga sebagai faktor pengali
Kode huruf= sebagai nilai toleransi

Untuk nilai toleransi kapasitor berdasarkan huruf dapat dilihat pada


tabel 1.2 berikut.
B C D E F G H J K M Z
+80
0,2 %
0,10 0,5
5 0,5% 1% 2% 3% 5% 10% 20% Dan
pF pF
pF -
20%
Tabel 1.2 Nilai Toleransi Kapasitor Berdasarkan kode Huruf
c) Dioda
Dioda adalah komponen yang hanya dapat mengalirkan arus listrik
dalam satu arah saja. Dewasa ini, dioda yang banyak digunakan adalah
dioda yang terbuat dari bahan semionduktor memiliki bentuk fisik lebih
kecil dari resistor.
Gambar 1.6 (a) Wujud dan (b) Simbol Dioda
Dioda semikonduktor terbuat dari bahan semikonduktor, yaitu silikon
(Si). Bahan silikon dalam keadaan murni bersifat sebagai isolator.
Namun bila pada silikon tersebut disisipkan sedikit fosfor (P), maka
silikon akan dapat menghantarkan arus listrik. Dioda terdiri dari
beberapa macam yaitu:
1) Dioda detektor, yaitu dioda krostal yang digunakan untuk radio
penerima.
2) Dioda penyearah (rectifer), yaitu dioda yang digunakan untuk
menyearahkan arus AC menjadi DC pada adaptor
3) Dioda zener, yaitu dioda yang digunakan untuk menstabilkan
tegangan
4) Dioda LED (Light Emiting dioda) yaitu dioda yang dapat
mengeluarkan sinar (Anonim, 2017).
Osiloskop dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu asiloskop analog dan
osilodkop digital. Osiloskop analog bekerja dengan secara langsung
memberikan tegangan yang diukur kesinar katoda yang bergerak pada layar
osiloskop. Tegangan ini membelokan sinar ke atas dan ke bawah secara
proporsional, sehingga meninggalkan jejak barupa bentuk gelombang pada
layar. Hasilnya merupakan gambaran langsungdari bentuk gelombang.
Sebaliknya, osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang dan menggunakan
ADC (Analog to Digital Cnverter) untuk mengkonversikan tegangan yang
diukur menjadi informasi digital. Selanjutnya informasi ini digunakan
untukmerekonstruksi bentuk gelombang pada layar (Yani, 2016).
Transistor adalah komponen elektronika multitermal, biasanya
memiliki 3 terminal. Secara harfiah, kata transistor berarti “transfer resistor”
yaitu komponen yang nilai resistansi antar terminalnya dapat diukur. Secara
umum terbagi tiga jenis yaitu :
1. Transistor bipolar
2. Transistor unipolar
3. Transistor unjunction
Transistor bekerja dengan dua macam carrier, sedangkan iunipolar satu macam
saja, hole atau electron. Beberapa arus yang mengalir pada transistor bipolar
berupa arus lubang(hole) dan arus electron atau berupa pembawa muatan
mayoritas dan minoritas. Transistor dapat berfungsi sebagai penguat tegangan,
penguat arus, penguat daya atau sebagai saklar. Ada dua jenis transistor yaitu
NPN dan PNP (Ahmad, 2007).
Daya dikatakan positif karena ketika arus yang mengalir bernilai
positif artinya arus mengalir dari sumber tagangan menuju rangkaian(transfer
energy dari sumber ke rangkaian). Daya dikatakan negative ketika arus yang
mengalir dari rangkaian menuju sumber tegangan ( transfer energy dari rangkaian
ke sumber). Daya sesaat adalah daya yang terjadi pada saat hanya waktu tertentu
maka sebuah komponen mempunyai nilai tegangan dan arus yang mengalir
padanya hanya saat waktu tersebut. Daya rata-rata adalah daya yang dihasilkan
sebagai integral dari fungsi periodic waktu tertentu keseluruhan range waktu
tertentu dibagi oleh periodenya sendiri. Ketika tegangandan arus positif maka
dayanya positif berarti energy menglir dari sumber ke inductor, demikian juga
ketika tegangan dan arus negatif (Ramdhani, 2005).
Hukum-hukum Kirchoff membentu dalam menentukan arus dan
voltase pada rangkaian. Hukum titik caang kirchoff didasarkan atas konversi
muatan listrik dan menyatakan bahwa jumlah semua arus yang memasuki titik
cabang sama dengan jumlah semua arus yang meninggalkannya. Hukum kedua,
atau hukum loop, didasarkan atas konservasi energi dan menyatakan bahwa
jumlah aljabar perubahan voltase sebesar atau sekitar lintasan mana pun pada
rangkaian harus nol (Giancoli, 2014).

C. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan alat ukur elektronika
dan komponen pasif dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut:
Tabel 1.3 Alat dan bahan percobaan alat ukur elektronika dan komponen pasif
No Alat dan Bahan Fungsi NST JU
1 Multimeter :
Voltmeter Untuk mengukur tegangan 0,25 V 250 V
Amperemeter Untuk mengukur kuat arus 0,25 A 250 A
Ohmmeter Untuk mengukur resistansi 1 mΩ ∞
2 Catu daya Sebagai sumber tenggangan - -
3 Kabel jumper Untuk menghubungkan
kaki-kai komponen IC,
- -
resistor dan komponen
elektronika lainnya
4 Kapasitor Menahan arus DC,
melewatkan arus AC dan - -
menyimpan muatan

5 Kabel penghubung Untuk menghubungkan kabel


- -
satu dengan kabel lainnya
6 Transistor Sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung, penguat dan - -
stabilitas tegangan
7 Potensiometer Sebagai resistor variabel - -
8 Osiloskop Untuk memproyeksikan Ver
sinyal listrik dalam bentuk 8 Div
gelombang 0,2 Div Hor
10
Div
9 Papan komponen Untuk merangkai komponen
- -
elektronina
10 Resistor Untuk menghambat arus
--
listrik
11 IC (Integrated Sebagai penguat sinyal
- -
Circuit)
12 Dioda :
Dioda biasa Mengalirka arus listrik satu
arah - -
Dioda zener Menstabilkan tegangan
Dioda LED Dapat memancarkan sinar

D. PROSEDUR PERCOBAAN

Prosedur percobaan yang dilakukan pada percobaan alat ukur


elektronika dan komponen pasif adalah sebagai berikut:
a. Pengamatan resistor
1. Menyediakan beberapa resitor dengan kode warna yang berbeda.
2. Menentukan nilai resistansi dengan mengamati kode warna pada
resitor pertama dan mencatat pada tabel pengamatan.
3. Mengulangi prosedur 2 untuk resistor-resistor yang lain.
4. Kemudian memasang kabel penjepit pada multimeter dengan kabel
warna merah pada kutub positif dan kabel warna hitam pada kutub
negatif.
5. Mengkalibrasi multimeter sebelum mengukur resistansi resitor.
6. Menghubungkan kable/probe pasif dan negatif multimeter pada kedua
kaki transistor pertama.
7. Mengukur hasil resistansi dengan melihat jarum multimeter dan
dikalikan dengan nilai yang ditunjukan saklar selektor putar dan
mencatat pada tabel pengamatan.
8. Mengulangi prosedur 6 dan 7 untuk resistor yang lain.
b. Pengamatan pada kapasitor
1. Menyediakan beberapa kapasitor dengan kode yang berbeda
2. Mencatat dan mengmati kode kapasitor
3. Mengulangi prosedur 2 untuk kapasitor yang lain
4. Mengukur nilai kapasitor dengan menggunakan multimeter
5. Mengamati dan mencatat nilai kapasitor dengm melihat jarum yang
ditunjuk pada multimeter
6. Mengulangi prosedur 4 dan 5 untuk kapasitor yang lain
c. Mengukur arus dan tegangan

E. DATA PENGAMATAN
Data pengamatan pada percobaan alat ukur elektronika dan komponen
pasif adalah sebagai berikut :
a. Pengamatan pada resistor
Tabel 1.4 Data pengamatan percobaan pada resistor
NO Resistor Warna Pengukuran multimeter
(Ω)
1. R1 Hijau, biru, hitam, perak 60
2. R2 Coklat, hitam, merah, emas 950
3. R3 Coklat, abu-abu, jingga, 18000
perak
4. R4 Coklat hijau, merah, perak 1500
5. R5 Merah, hitam, kuning, emas 200000

b. Pengamatan pada kapasitor


Tabel 1.5 Data pengamatan percobaan pada kapasitor
Pengukuran multimeter
N0 Kapasitor Kode
(μF)
1. C1 300 K 6 x 10-4
2. C2 503 Z 61 x 10-4
3. C3 103 J 114 x 10-4
4. C4 154 K 16 x 10-2
5. C5 104 J 966 x 10-4

c. Mengukur arus dan tegangan


Tabel 1.6Data Pengamatan Mengukur Arus dan Tegangan
NO Resistor Arus (A) Tegangan (volt)
1. R5 0.0015 0,005
2. R3 0.0015 0,035
3. R1 0.0015 0,19
4. R4 0.0015 0,05
5 R5 0.0015 8,4

F. ANALISIS DATA
a. Perhitungan nilai resistansi sebenarnya
R1 = AB× 10c
= 56 × 100
= 56 Ω

= ± 10 %
R1seb = R ±∆R

= (56 - 5,6) s/d (56 + 5,6)

= 50,4 Ω s/d 61,6 Ω

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada
tabel 1.7 berikut:
Tabel 1.7Analisis data Hambatan Resistor
R
NO R Warna multimeter Rseb= R ±∆𝑅
(Ω)
1. R1 Hijau, biru, hitam, perak 60 50,4 Ω s/d 61,6

2. R2 Coklat, hitam, merah, emas 950 950 s/d 1050

3. R3 Coklat, abu-abu, jingga, 18000 16200 s/d 19800


perak
4. R4 Coklat hijau, merah, perak 1500 1350 s/d 1650

5. R5 Merah, hitam, kuning, 200000 19000 s/d 210000


emas
b. Kapasitansi kapasitor
C1 = AB × 10C
= 30× 100
= 30 pF
= 3× 10−5μF

Kode huruf
K = 10%

Cse = C ±kode huruf

= (3 × 10−5 – 0,3× 10−5 ) s/d (3 × 10−5+ 0,3 × 10−5 )

= 2,7× 10−5μFs/d 3,3× 10−5 μF


Dengan cara yang sama untuk data selanjutya dapat dilihat pada tabel
1.8 berikut.
Tabel 1.8Analisis Data pada kapasitor
Pengukuran
N0 Kapasitor Kode multimeter 𝐶 seb = 𝐶 ± ∆𝐶 (μF)
(μF)
1. C1 300 K 6 x 10-4
2,7× 10−5 s/d 3,3× 10−5
2. C2 503 Z 61 x 10-4 10 x 10-3 s/d 60 x 10-3

3. C3 103 J 114 x 10-4 9,5 x 10-3 s/d 10,5 x 10-3


4. C4 154 K 16 x 10-2 135 x 10-3 s/d 165 x 10-3
5. C5 104 J 966 x 10-4 95
10-3 s/d 105 x 10-3
c. Arus dan Tegangan resistor
Mengukur tegangan dan arus

𝑉
I =(R5+R3+R1+R4)

10 𝑣
= (56+1000+18000+1500+200000)Ὼ

10 𝑣
= 220556Ω

= 4,534 x 10-5 A
V = I.R
V1 = I.R5
= 4,534 x 10-5A × 56 Ω
= 0,002539 volt
Dengan cara yang sama untuk data selanjutya dapat dilihat pada tabel
1.9 berikut :
Tabel 1.9. Hasil analisi pada pengukuran arus dan tegangan

No Resistor R I I teori (A) Vpraktek Vteori(V)


gelang praktek (V)
(Ὼ) (A)
1 R1 56 0,0015 4,534x10-5 0,005 0,002539
2 R2 1000 0,0015 4,534x10-5 0,035 0,04534
3 R3 18000 0,0015 4,534x10-5 0,19 0,816119
4 R4 1500 0,0015 4,534x10-5 0,05 0,06801
5 R5 200000 0,0015 4,534x10-5 8,4 9,0679

G. PEMBAHASAN

Alat ukur elektronika merupakan alat yang digunakan untuk mengukur


besaran-besaran listrik seperti hambatan (R), kuat arus (I), beda potensial listrik
(V) dan sebagainya. Ada beberapa macam alat ukur yaitu alat ukur yaitu alat ukur
digital dan analog. Alat ukur juga terbagi atas dua komponen, yaitu komponen
aktif dan komponen pasif. Komponen aktif adalah suatu alat ukur yang bekerja
membutuhkan arus listrik sedangkan komponen pasif aladah alat ukur yang tidak
menbutuhkan arus listrik untuk berkerja.
Alat ukur elektronika yang digunakan pada percobaan kali ini adalag
osiloskop dan multimeter.osisloskop adalah suatu alat elektronika yang berfungsi
untuk memproyrksikan sinyal agar dapat di lihat dan dipelajari. Osiloskop
dilengkapi dengan sinar katoda. Piranti permanen electron memproyeksikan
sorotan electron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus pada osiloskop
menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri kekanan. Cara kerja dari
osiloskop sendiri yaitu berskas sinar katoda dikendalikan menuju layar. Untuk
multimeter yang merupakan alat ukur elektronika yang berfungsi untuk dapat
mengukur nilai hambatan,tegangan,kuat arus, dan kapasitansi. Pada percobaan ini,
multimeter yang digunakan adalah multimeter analog dan digital. Pada
pengamatan untuk resistor, multimeter yang digunakan ialah multimeter analog.
Berdasarkan data pengamatan, beberapa resistor dalam keadaan buruk atau tidak
bias digunakan. Hal ini dapat diperkuat dengan sesuainya kode warna pada resistor
dengan perhitungan nilai resistansi sebenarnya yang ada dalam rentang toleransi
bawah dan toleransi atas dari hasil pengukuran melalui pengamatan gelang warna
sedangkan untuk melihat resistor yang tidak sesuai. Selain karena rusaknya
resistor hal ini juga disebabkan karena multimeter yang digunakan pada percobaan
ini adalah multimeter analog sehingga kesalahan penglihatan bias juga dari
pengkalibrasian alat yang tidak sesuai. Hal ini sesuai dengan pengambialan data
pada kapasitor yang menggunakan multimeter digital. Data pada pengambilan
kapasitor memiliki toleransi yang sesuai dengan rentang nilai kapasitansi yang
sebenarnya, walaupun ada beberapa yang tidak sesuai, hal ini disebabkan karena
kapasitor yang sudah rusak atau tidak dapat dipakai lagi. Keruskan pada alat ini
disebabkan oleh adanya daya disipatif yaitu kemampuan suatu benda untuk
mengubah enrgi mekanik menjadi energy panas per satuan waktu yang
menyebabkan resistor dan kapasitor rusak.
Resistor yang dipakai diukur besar arus dan tegangannya. Kelima

resistor dengan empat gelang warna yang berbeda disusun secara seri sehingga

arus yang mengalir pada rangkaian tersebut sama yaitu 15 x 10-3. Dalam hal ini I

teori dan I praktek ti8dak sama karena dipengaruhi oleh adanya daya disipatif

tersebut dimana resistor disambungkan ke catu daya. Tegangan pada masing-

masing resistor berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena sifatb dari rangkaian seri

yaitu arus yang mengalir sama tapi tegangan yang di hasilkan berbeda. Perbedaan

tegangan teori dan tegangan praktek tidak sama yaitu karena arus dan tegangan

berbanding lurus, sama seperti arus praktek dan arus teori. Dan juga dipengaruhi

oleh daya disipatif itu sendiri.

H. KESIMPULAN

Kesimpulan dari percobaan alat ukur elektronika dan komponen pasif


adalah sebagai berikut:

1. Multimeter merupakan alat elektronika yang dapat digunakan untuk mengukur


nilai hambatan (Ω), tegangan (V), arus (A) dan kapasitansi (F) dengan
menhubungkan kabel probe pada (+) dan (-) pada besaran yang akan diukur
dengan melihat besar nilai hasil pengukuran pada layar sesuai dengan skalar
fungsi yang digunakan.
2. Osiloskop merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis bentuk-bentuk
gelombang dengan memproyeksikan sinyal terhadap waktu. Tegangan plot
vertikal pada osiloskop dikendalikan dengan chanel input dan diatur dalam
satuan v/div sedangkan tegangan horizontal dihasilkan dari internal swap
dengan satuan time/div.
3. Daya disipatif adalah kemampuan mengubah energi mekanik atau energi
apapun untuk menjadi energi panas persatuan waktu.
4. Alat ukur elektronika terdapat beberapa alat yang dapat diukur berdasarkan
kode warna atau kode huruf pada alat contohnya resistor dan kapasitor.
Dimana untuk makna dari kode warna atau kode huruf sudah tertera dalam
ketelitian yang ada.
5. Besaran fisis yang dapat diukur dengan alat ukur elektronika berupa besaran
yang sering digunakan dalam kelistrikan, misalnya hambatan (Ω), tegangan
(V), arus (A) dan kapasitansi (F).
6. Toleransi pada alat ukur elektronika berfungsi untuk mengetahui besar
kesalahan pada saat pengukuran berupa suatu ukuran atau rentang kesalahn
dari pengukuran.
7. Alat ukur elektronika merupakan alat ukur yang memiliki sifat dan karakteristik
masing-masing, termasuk ada alat ukur elektronika yang membutuhkan arus
listrik agar dapat bekerja sedangkan ada pula alat yang dapat bekerja tanpa arus
listrik.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Jaya. 2007. Ilmu Elektronika

Anonim. 2017. Penuntun Praktikum Elektronika. Fakultas Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Alam. Kendari

Giancoli, D.,C. 2014. Fisika. Erlangga. Jakarta

Yani, Achmad. 2016. Pembuatan Osiloskop Berbasis Personal Komputer


Menggunakan Sound Card. Journal Of Technology. Vol.1, No.1

Anda mungkin juga menyukai