Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM DIODA SEBAGAI SWITCH

Dosen:

Dr. Sc. Aodah Diamah, M.Eng

Mata Kuliah:

Praktikum Elektronika Industri (1513600104)

Dibuat Oleh:

Kelompok 1:

Dela Agustina (1513621007)

Fahmi Muhamad Yusup (1513621075)

Tiara Dwi Cahya (1513621005)

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

2023
DASAR TEORI

Pengertian Dioda

Dioda adalah bagian komponen semikonduktor yang berfungsi menglirkan arus listrik
dalam satu arah. Seperti telah dikatakan sebelumnya, semikonduktor disebut demikian
berdasarkan ciri khasnya. Walaupun transistor juga termasuk dalam jenis semikonduktor, dioda
secara khusus diperuntukan untuk arus listrik yang mengalir dalam satu arah.

Dioda hanya dapat mengalirkan arus pada satu arah, yaitu forward bias sehingga arus mengalir
dari anoda ke katoda. Diode seperti saklar tertutup. Sebaliknya jika Ketika diode direverse bias,
depletion layer pada diode menebal dan diode memiliki resistansi sangat tinggi dan memblok
arus dari katoda ke anoda. Pada reverse bias, diode seperti open circuit (open switch).

1. Forward Bias
Dioda jenis ini dibuat dengan dua terminal pada kedua sisinya yaitu P-N junction
semikonduktor dengan karakteristik mengalirkan arus listrik hanya dalam satu arah. Pada
arah depan sesuai dengan gambar dibawah, bila tegangan positif (+) dipasang pada
semikonduktor jenis P dan tegangan negatif (-) dipasang pada semikonduktor tipe N, maka
hole dan elektron berlawanan pada sumber listrik kemudian potensi pemisah perbedaan
listrik rendah dan juga lapisan deplesi juga dikecilkan. Akibatnya hole dan electron
memungkinkan bergerak bersebrangan melewati permukaan junction. Arus listrik mengalir
bersamaan dengan pergerakan hole dan electron.

Lampu dapat menyala karena dioda dihubungkan sesuai dengan arah arus listrik.
2. Reverse Bias
Pemasangan arah tagangan negatif (-) pada semikonduktor tipe P dan tegangan positif
(+) pada semikonduktor tipe N. Kemudian semikonduktor P di hubungkan dengan sumber
tegangan negatif (-), sebaliknya semikonduktor N dihubungkan dengan sumber tegangan
positif (+). Akibatnya pembatas potensial meningkat dan secara bersamaan lapisan deplesi
juga melebar sehingga elektron tidak dapat bergerak melewati antara kedua jenis
semikonduktor. Akibatnya arus listrik tidak dapat mengalir.

Lampu tidak menyala karena dioda dihubungkan berlawanan arah arus listrik sepert
pada gambar dibawah ini.

Karakteristik Dioda

Karakteristik dioda dapat diketahui dengan cara sebagai berikut. Saat tegangan secara
bertahap dinaikkan dari 0 V, maka arus listrik akan mengalir secara tiba-tiba sehingga
menghasilkan tegangan khusus. Arus listrik dapat mengalir hanya bila tegangan yang diberikan
kira-kira lebih dari 0.6~0.7 V. Bila tegangan diberikan dengan arah berbalik, maka arus listrik
tidak dapat mengalir pada tegangan khusus yang lebih tinggi, tapi secara tiba-tiba mengalir
pada tegangan tertentu. Tegangan pada kondisi ini disebut dengan tegangan breakdown. Dioda
bisa rusak apabila dihubungkan dengan arah terbalik dan mendapat tegangan break down.
ALAT DAN BAHAN
1. Dioda PN
2. Resistor (220Ω dan 4.7KΩ)
3. LED
4. Baterai 9V
5. Breadboard
6. Multimeter Digital

LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM

Gambar 1. Rangkaian diode sebagai switch. Pada rangkaian ini diode sebagai saklar
tertutup hingga arus dapat mengalir pada rangkaian dan LED menyala.
1. Rangkai baterai secara seri dengan diode, resistor serta LED pada breadboard seperti pada
gambar 2.

Gambar 2. Rangkaian pada breadboard: (kaki anoda dari diode dihubungkan ke terminal
positif sumber tegangan, kaki katoda (ditandai band silver) dihubungkan ke resistor. Kaki
anoda LED -kaki yang lebih panjang-dihubungkan ke resistor dan kaki katoda ke terminal
negative sumber tegangan)
2. Ukur tegangan pada diode, resistor dan LED.
3. Ukur arus yang mengalir melalui resistor pertama.
4. Ganti resistor pada rangkaian dengan resistor kedua.
5. Ukur tegangan pada diode, resistor kedua dan LED, lalu ukur arus yang mengalir pada
resistor kedua.
6. Dokumentasikan ketika kalian merangkai alat serta Ketika melakukan pengukuran
7. Isi data yang kalian dapatkan pada Table 1 dan Table 2. 8. Ubah posisi diode menjadi
seperti pada rangkaian berikut: apa yang terjadi?
TABEL HASIL PRAKTIKUM

Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Resistor


Resistor Warna pada resistor (lampirkan Hambatan hasil perhitungan Hambatan hasil pengukuran
foto close up resistor)
R1 Coklat, Hitam, Orange, Emas 10 x 103 = 10.000 Ω
Toleransi 5%
Range: 9.500 Ω s/d 10.500 Ω

9.890 Ω
R2 Kuning, Ungu, Merah, Emas 47 x 10 = 4.700 Ω
2

Toleransi 5%
Range: 4.465 Ω s/d 4.935 Ω

4.680 Ω
Tabel 2. Data hasil percobaan

Forward
Resistor Arus pada resistor Tegangan Pada Tegangan pada dioda Tegangan pada LED Total jumlah Nyala LED (Lebih
Resistor tegangan terang /lebih redup)
Vr+Vd+Vled
R1

Redup

0,39 mA 5,86 V 0,548 V 2,589 V 8,99 V


R2

Terang

0,81 mA 6,52 V 0,607 V 1,825 V 8,95 V


Reverse
Resistor Arus pada resistor Tegangan Pada Tegangan pada dioda Tegangan pada LED Total jumlah Nyala LED
Resistor tegangan (Lebih terang
Vr+Vd+Vled /lebih redup)
R1

Tidak Menyala

-0,01 mA 0V 6,63 V -1,489 V 8,99 V


R2

Tidak Menyala

0,02 mA 0V 7,48 V -0,392 V 8,95 V


ANALISA
Pada praktikum kali ini, ketika dilakukan pengujian dengan batere 9V, dioda, resistor (10K Ω
dan 4,7K Ω), dan LED yang disusun secara seri dan diberikan perlakuan forward bias, pada
resistor 4,7K Ω, LED menyala lebih terang dibandingkan rangkaian yang menggunakan
resistor 10K Ω. Pada kasus reverse bias, LED tidak menyala sama sekali baik dengan rangkaian
yang menggunakan resistor 10K Ω dan 4,7K Ω.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini adalah, Ketika dioda diberikan perlakuan
forward bias, maka arus akan mengalir 1 arah dan terang redupnya LED pada rangkaian
bergantung pada resistansi yang diberikan, semakin besar resistansi resistor, maka semakin
redup nyala dari LED pada rangkaian tersebut dan berlaku sebaliknya. Pada dioda yang
diberikan perlakuan reverse bias, arus tidak bisa mengalir melalui dioda karena muatan yang
saling berlawan bertemu dan menyebabkan tidak mengalirnya elektron pada rangkaian
tersebut, sehingga LED tidak menyala baik pada resistansi resistor yang kecil maupun besar.

REFERENSI DASAR TEORI

Setiyo, M. (2017) Listrik & Elektronika Dasar Otomotif (Basic Automotive Electricity and
Electronics). Edited by A. Burhanudin. Magelang: UNIMMA Press.

Anda mungkin juga menyukai