LED adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang
mampu memencarkan cahaya. LED mampu menghasilkan cahaya yang berbeda beda
menurut semi konduktor yang digunakan dan jenis bahan semi konduktor tersebut akan
menghasilkan panjang gelombang yang berbeda sehingga cahaya yang dihasilkan bebeda
pula.
Gambar LED :
Tegangan kerja / jatuh tegangan pada sebuah menurut warna yang dihasilkan :
1. Infra merah : 1,6 V
2. Merah : 1,8 V – 2,1 V
3. Oranye : 2,2 V
4. Kuning : 2,4 V
5. Hijau : 2,6 V
6. Biru : 3,0 V – 3,5 V
7. Putih : 3,0 – 3,6 V
8. Ultraviolet : 3,5 V
Contoh : Misal kita mempunyai sebuah LED warna merah (memiliki jatuh tegangan 1,8 Volt)
yang akan dinyalakan menggunakan sumber tegangan(misalnya accu) : 12Volt maka kita
harus mencari nilai resistor yang akan dihubungkan secara seri dengan LED.Sebelumnya kita
mengetahui bahwa arus maksimal yang diperbolehkan adalah 20mA Jadi dari masalah diatas
dapat diketahui : tegangan yang digunakan : 12V, jatuh tegangan : 1,8V, dan Arus listrik :
20mA=0,02Ampere. R=(12-1,8) / 0,02 = 510 ohm
Jawab :
LED baru bisa menyala kalau mendapat tegangan lebih dari 2.5volt dan arusnya di
batasi sekitar 40mA.
Nah tinggal anda hitung, kalau di seri, maka satu seri an hanya boleh dialiri arus
maksimum 40mA.
Sekarang anda ingin ada 3 seri an, berarti 3 x 40mA = 120mA.
Nah karena kita akan membatasi arus sebesar 120mA, maka harus kita cari berapa
nilai resistornya.
Rangkaian ini akan dipasang di sumber tegangan berapa ?
3volt ? Tidak bisa karena 3 LED di seri sedikit nya tegangannya harus 3 x 2.5volt
= 7.5volt.
6volt ? Juga tidak bisa.
9volt ? Nah ini baru bisa.
Berapa nilainya ? Dianggap LEDnya dioda ideal. Jadi tinggal pasang resistor yang
akan mengaliri arus sebesar 120mA.
V = I x R.
R = V / I = 9volt / 0.120a = 75ohm.
Di pasaran adanya resistor dengan nilai 68ohm atau 82ohm.
Nah pasang dulu pakai yang 82ohm yang lebih aman.
Coba dengan yang 68ohm.
Bagaimana hasilnya, pilih yang mana yang terbaik buat anda.
Bagaimana kalau sumber tegangannya 12volt ? 24volt ? Yah dengan cara yang
sama, hitung.
b. Nilai resistansi dari resistor yang dibutuhkan sangat tergantung dari tegangan yang
digunakan.
Kalau anda menggunakan tegangan 12 V DC (tapi tegangan ini bukan dari aki
yang full charge yang tegangannya mencapai 13,8 ~ 14,4 V) maka :
Nilai resistansi nya = (12 - 3* 2,8) / 7* (20 ~ 40 mA) = 12,85 ~ 25,7 Ω
Nilai resistansi ini untuk 21 LED yang anda seri dan paralel. Tapi dengan catatan
tidak boleh ada kesalahan antara hubungan seri dan paralel semua LED nya.
Untuk tegangan lainnya, cara menghitungnya sama seperti diatas. Saya sarankan
tegangan dibuat stabil 9 V dengan IC 7809 sebelum di umpankan ke rangkaian
anda untuk menghindari putusnya LED
2. a. sya punya aki 70AH sya pasang 1buah led 3,5v dgn R nya 425ohm, watt R nya tu
kira2 pke yg brapa watt?
b. kw kita gnti arusnya yg diatas 70ah kita gnti dgn yg 500ma dr trafo R nya sma tp
apa watt R nya juga sma?ap beda?.
Jawab :
1. Rumus Ohm :
P=VxI
V = I x R.
Anda punya aki 70AH (70AHnya tidak terlalu untuk dihiraukan saat ini),
tegangannya 12 volt.
Anda pasang dengan LED dan resistor 425 Ohm (dalam praktek tidak ada nilai
resistor ini, yang adda 470 ohm atau 390 ohm).
Jadi karena LED adalah dioda, maka bisa dainggap dioda ideal yang menyalurkan
listrik langsung, sehingga bebannya hanya resistor. Nah resistornya 425 ohm,
Berapa arusnya ? V = I x R -> I = V / R = 12 volt / 425 ohm = 0.28 ampere.
Berapa daya resistornya ? P = V x I = 12 volt x 0.28 ampere = 0.34 watt.
Yang ada dipasaran, 0.25 watt dan 0.5 watt, yah pasang yang 0.5 watt.
70AH adalah kapasitas batere, yang kalau baterenya baru dan baru diisi penuh,
maka batere bisa mencatu daya sebesar 70 Amper Hour atau amper jam.
Artinya kalau batere tersebut digunakan untuk beban tetap sebesar 1 amper, maka
batere bisa menyalurkan daya ke beban selama 70AH / 1A = 70 jam,
Kalau untuk menghidupkan LED anda 70AH / 0.28A = hitung sendiri.
2. Resistor utk led seperti diatas, WATT nya tergantung dari ARUS LED nya serta
berapa volt tegangan yg dihilangkan.
1. Led 3.5v ,aki 12v . Arus led 20mA (0.02A). Maka nilai resistor dicari dari (12v
- 3.5v) : 0.02A = 420 ohm. R tersebut menanggung daya sebesar tegangan yg
dihilangkan ,yaitu 8.5v dikalikan arus yg mengalir yaitu 0.02A (8.5v x 0.02A) =
0.17 watt . Kecil sekali,jadi pakai resistor kecil yg 1/4 (0.25) watt juga aman.
2. Sama saja. Kan tidak tergantung arus sumbernya.
3. Daya sebuah resistor (seri) adalah daya maksimum yang bisa diberikan tanpa
merusakkan resistor/ terbakar.
1) Aki 70 Ah disini satuan Ah adalah satuan kapasitas aki bukan satuan arus (A).
Kalau aki anda tegangannya 13,8 V (aki 12 V dalam keadaan penuh) maka
tegangan jatuh pada resistor = 13,8 - 3,5 = 10,3 V. Sehingga daya yang dipakai
resistor = (10,3)^2 / 425 = 0,25 Watt.
Jadi bisa anda pakai resistor 1/4 W (lebih amannya 1/2 W).
2) Kalau sumber tegangan diganti dengan adaptor 500 mA dan tegangannya juga
sama 13,8 V, maka :
daya resistor sama persis seperti diatas (0,25 W). Arus yang melalui resistor =
10,3 / 425 = 24 mA.
Jadi dalam hal ini kapasitas arus maksimum adaptor 500 mA masih diatas arus
yang dipakai 24mA. Adaptor aman2 saja.
4. Cara menghitung kebutuhan watt sebuah resistor SANGAT TERGANTUNG dari BEBAN,
tidak/bukan tergantung dari SUMBER (accu, adaptor dsb)
Pada contoh 1 : BEBAN nya adalah LED 3,5 VDC, yang BERAPA mA. (misalkan yang 30
mA), jadi pasang resistor yang kemampuan watt-nya = 30 mA x 3.5 VDC = 0.11 watt, jadi
memasang resistor dengan kemampuan 0.5 watt sudah cukup kuat.
Memasang resistor dengan kemampuan watt yang lebih besar-pun tidak masalah, hanya
masalah di harga saja.
Kalau sudah paham dengan jawaban ini, pertanyaan no.2 sudah ter-jawab.
3. Apa led bsa bekerja di jalur AC? kw bsa gmana rumusnya?
Jawab :
a. LED hanya akan menyala jika tegangan pada Anoda lebih positif dibanding tegangan
Katoda sebesar forward voltage drop-nya (Vf). Dan karena jalur AC tegangannya
bolak balik, maka ada siklus dimana arus bisa mengalir dan siklus dimana arus tidak
bisa mengalir. Jadi, LED tetap akan menyala pada arus AC tetapi berkedip. Tetapi
kedipannya hampir tidak akan terlihat oleh mata. Rumusnya? sama dengan rumus
pada DC, tetapi arus yang mengalir hanya separohnya saja. Cara menghitungnya
adalah dengan menghitung arus pada resistornya. Cara menghitung arus pada
resistornya adalah dengan mengurangi tegangan sumber dengan Vf, kemudian
membagi hasilnya dengan nilai resistornya. Vf dari LED itu tergantung tipenya. untuk
LED merah sekitar 1,6V sampai 2V. Tetapi untuk LED putih mencapai 3,5V. Karena
nilainya sangat kecil jika dibanding tegangan AC yang 220V, lebih kecil dari 10%
dimana resistor umum nilainya juga hanya pada 10%, maka nilai ini juga bisa
diabaikan jika kita menghitung untuk tegangan sebesar ini.
Misal, kita merencanakan untuk menyalakan LED merah dengan arus 10mA pada AC
220V, berapa resistornya?
R=V/I, tetapi karena arus hanya akan mengalir separohnya saja, maka kita
menghitung arus sebagai 20mA: R= 220/0,02 = 11K. atau lebih tepatnya =(220-
2)/0,02= 10,9K
Harus diingat juga bahwa arus sebesar 10mA pada resistor 11K akan mendisipasi
daya sebesar 1,1Watt (P= I x I x R). Jadi daya yang dibuang pada resistor jauh lebih
besar dari daya yang digunakan untuk menyalakan LED yang hanya sebesar
0,02Watt (P= I x V). Jadi, menyalakan LED dengan cara seperti ini adalah
pemborosan daya listrik.