Anda di halaman 1dari 145

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

(Diperguruan Tinggi)
UU No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Fungsi dan Sifat hak Cipta Pasal 2


1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak
Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang
timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa
mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Hak Terkait Pasal 49


1. Pelaku memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin atau melarang
pihak lain yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, atau
menyiarkan rekaman suara dan/atau gambar pertunjukannya.

Sanksi Pelanggaran Pasal 72


1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu)
bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah),
atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,
atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

ii
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
(Diperguruan Tinggi)

Sarinah, S.Ag, M.Pd.I

iii
Jl. Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Jl.Kaliurang Km.9,3 – Yogyakarta 55581
Telp/Faks: (0274) 4533427
Website: www.deepublish.co.id
www.penerbitdeepublish.com
e-mail: deepublish@ymail.com

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

SARINAH
Ilmu Sosial Budaya Dasar(Diperguruan Tinggi)/oleh Sarinah.--Ed.1, Cet. 1--
Yogyakarta: Deepublish, Februari 2016.
x 135hlm.; Uk:15.5x23 cm

ISBN 978-Nomor ISBN

1. Klasifikasi Buku I. Judul


No.DDC

Desain cover : Unggul Pebri hastanto


Penata letak : Cinthia Morris Sartono

PENERBIT DEEPUBLISH
(Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)
Anggota IKAPI (076/DIY/2012)
Copyright © 2016 by Deepublish Publisher
All Right Reserved
Isi diluar tanggung jawab percetakan
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirrahim
Pertama dan utama, penulis memanjatkan puji sukur
kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan salam kepada Nabi
tercinta Muhammad SAW. Dimana atas inayah-nya dan berkah
Nabi-nya penulis dapat menyelesaikan buku ini meskipun dengan
segala kekurangannya. Buku ini adalah puku pertama penulis yang
secara khusus bicara tentang kurikulum yang diperkayakan dengan
tulisan lain dalam bidang pendidikan. melihat isi buku, penulis
memberikan nama karya dengan judul “ILMU SOSIAL BUDAYA
DASAR”.
Buku ini berisi tentang bahan ajar yang akan diajarkan
diperguruan tinggi dengan kajian-kajian sebagai berikut memberikan
pemahaman tentang konsep ilmu sosial dan budaya dasar untuk
membentuk pribadi yang memiliki sosial dan kepedulian yang tinggi
menghargai keanekaragaman budaya.
Pada akhirnya atas selesainya penulisan buku ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada suami tercinta yang banyak
memberikan supor dalam penyelesaian buku ini. dan demikian
pula upan terimakasih kepada teman-teman lain yang tidak
mungkin penuliskan sebutkan satu persatu disini telah membantu
penulisa dalam penyelesaian buku ini. Atas segala bantuan yang
telah diberikan, kepada Allah penulis berharap agar semua
kebaikan untuk penyelesaian buku ini dapat ganjaran yang
berlimpah ganda dari-Nya.

v
Terakhir, kepada pembaca yang budiman, mohon saran dan
masukan terhadap buku ini agar dimasa-masa mendatang buku ini
lebih dapat untuk disempurnakan lagi.
Wassalam,

Bangko, 06 Januari 2016


Penulis

Sarinah, S.Ag, M.Pd.I

vi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ v


DAFTAR ISI ..................................................................................... vii
Bab I LINGKUP KAJIAN DAN TUJUAN ISBD ................... 1
A. Pengertian Ilmu Budaya Dasar ........................................ 1
B. Lingkup Kajian Sosial Budaya ......................................... 2
C. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar .................................... 5
D. Pentingnya Pendekatan Interdisipler dalam
ISBD.................................................................................... 6
Bab II MANUSIA DAN KEBUDAYAAN................................. 9
A. Manusia.............................................................................. 9
B. Hakekat Manusia ............................................................. 9
C. Pengertian Kebudayaan.................................................. 10
D. Perwujudan Kebudayan ................................................. 11
E. Subtansi (isi) Utama ........................................................ 13
F. Sifat-Sifat Budaya ............................................................ 17
G. Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan ..................... 19
H. Proses Perkembangan Kebudayaan .............................. 21
I. Kebudayaan ..................................................................... 23
J. Perubahan Kebudayaan.................................................. 26
Bab III MANUSIA DAN PERADABAN .................................. 28
A. Pengertian ........................................................................ 28
B. Hakikat Manusia ............................................................. 29
C. Peradaban Perubahan Sosial. ........................................ 34
D. Teori-teori Menganai Pembangunan
Keterbelakangan dan Ketergantungan .......................... 36

vii
E. Peradaban Indonesia di Tengah Modernisasi
dan Global ........................................................................ 38
Bab IV MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
DAN MAHLUK SOSIAL .............................................. 43
A. Individu Dan Masyarakat ............................................... 43
B. Pengertian Masyarakat dan ciri-cirinya......................... 46
C. Masyarakat Kota dan Desa ............................................. 49
D. Intraksi Sosial dan Pelapisan Sosial ............................... 49
E. Stratifikasi Sosial dan Pelapisan Masyarakat ................ 52
Bab V MANUSIA KERAGAMAN DAN
KESEDERAJATAN ........................................................ 55
A. Makna Keragaman dan Kesederajatan .......................... 55
B. Unsur-unsur Keragaman dalam Masyarakat
indonesia .......................................................................... 55
C. Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan
Beragama, Bermasyarakat dan Kehidupan
Global. .............................................................................. 56
D. Problematika Diskriminasi ............................................. 58
Bab VI MANUSIA NILAI MORAL DAN HUKUM ............... 59
A. Hakikat Nilai Moral Dalam Kehidupan ........................ 59
B. Problema Pembinaan Nilai Moral .................................. 62
C. Manusia Dan Hukum...................................................... 63
D. Hubungan Manusia Dan Hukum .................................. 65
Bab VII MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP .................. 68
A. Tipe Pandangan Hidup ................................................... 68
B. Unsur-unsur Pandangan Hidup .................................... 69
Bab VIII MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB .................... 72
A. Tanggung Jawab dan Alasannya ................................... 72

viii
B. Kewajiban dan Tanggung Jawab ................................... 74
C. Pengabdian dan Pengorbanan ....................................... 80
Bab IX MANUSIA KEGELISAHAN DAN
KETENTRAMAN........................................................... 84
A. Kegelisahan dan Gejala................................................... 84
B. Faktor Penyebab Kegelisahan ........................................ 90
C. Cara Mengatasi Kegelisahan .......................................... 95
Bab X HARAPAN DAN KEBERHASILAN ........................... 97
A. Pengertian harapan ......................................................... 97
B. Harapan dan Kebutuhan ................................................ 98
C. PENGERTIAN KEPERCAYAAN. ................................. 99
D. Percaya diri Mengatasi Kesulitan ................................ 101
E. Keberhasilan dan Kegagalan ........................................ 103
Bab XII MANUSIA, SAIN, TEKNOLOGI DAN SENI .......... 105
A. Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi
Manusia.......................................................................... 105
B. Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi
Manusia.......................................................................... 107
C. Manusia sebagai Subjek dan Objek Iptek .................... 108
D. Dampak Penyalahgunaan IPTEK Bagi
Kehidupan ..................................................................... 109
Bab XIII MANUSIA DAN LINGKUNGAN............................. 113
A. Pengertian Manusia dan Lingkungan ......................... 113
B. Korelasi Antar Manusia dengan Lingkungan............. 116
C. Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan
Hidup. ............................................................................ 116
D. Sumber Alam ................................................................. 121
E. Permasalahan-Permasalahan yang Timbul................. 122

ix
F. Iftek dan Kelestarian Hidup ......................................... 123
G. Manusia dengan Lingkungan Sosial Budaya .............. 128
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 132
BIODATA 135

x
Bab I
LINGKUP KAJIAN DAN TUJUAN ISBD

A. Pengertian Ilmu Budaya Dasar


Pada umumnya Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu yang
mempelajari sebuah dasar dasar kebudayaan, namun jika untuk
mengingat terlalu sulit bisa di ambil intinya saja agar tidak terlalu
membebani pikiran otak. Budaya memang merupakan salah satu
jiwa dari nilai nilai yang ada di dalam masyarakat. Jadi pengertian
kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak
dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani
maupun rohani.
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu
Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha
mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas
wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-
nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya,
maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar
Diharapkan dapat:
 Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap
lingkungan budaya.
 Memberi kesempatan pada mahasiwa untuk memperluas
pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan
budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

1
 Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar
mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Para akademisi
diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

B. Lingkup Kajian Sosial Budaya


1. Kelompok Ilmu Pengetahuan
Untuk memahami ilmu sosial budaya dasar termasuk
kelompok ilmu pengetahuan yang mana, perlu dipahami lebih
dahulu pengelompokan ilmu pengetahuan, prof. Dr. Harsja Bachtiar
(1981) mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dapat
dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok besar, yaitu kelompok
ilmu alamiah (natural sciences), kelompok ilmu sosial (social
sciences), dan kelompok pengetahuan budaya (the humanities).
Menurut Prof Dr. Harja Bahtiar dalam ilmu dan pengetahuan
dikelompokkan menjadi 3 yakni:
 Ilmu alamiah (Natural Science)
 Ilmu Sosial (Social Science)
 Ilmu Pengetahuan Budaya (The Humanities)

Ilmu sosial budaya dasar termasuk dalam ilmu sosial dan


kelompok pengetahuan budaya, maka metode pendekatannya
menggunakan pendekatan gabungan (Combined Approach) yaitu,
pendekatan terhadap manusia sebagai makhluk sosial dan interaksi
dalam kelompok sosialnya, disisi lain pendekatan kepada manusia
sebagai makhluk budaya dan kemanusiaan. Manusia sebagai
makhluk sosial (Zoon Politicon), artinya manusia sebagai individu
tidak akan mampu hidup sendiri, dan tidak dapat berkembang
apabila tidak hidup dengan individu manusia yang lain, dengan kata
lain manusia harus hidup bermasyarakat yaitu saling berhubungan
dan berinteraksi satu sama lain dalam kelompoknya, maupun diluar
kelompoknya.

2
a. Kelompok alamiah
Kelompok alamiah bertujuan untuk memahami keteraturan
yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu ,maka
digunakan metode ilmiah. Caranya adalah menentukan hukum yang
berlaku mengenai keteraturan itu, kemudian dibuat analisis guna
menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian
digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi,hasil
penelitiannya 100% (seratus persen) benar atau 100% salah.
Termasuk kelompok ilmu alamiah, antara lain adalah astronomi,
fisika,kimia,biologi, kedokteran, dan mekanika.
b. Kelompok ilmu sosial
Kelompok ilmu sosial bertujuan untuk memahami keteraturan
yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal
itu, maka digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu
alamiah. Akan tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar
hanya mendekati kebenaran dan tidak pula 100% salah. Sebabnya
adalah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu dapat
berubah dari waktu ke waktu. Termasuk kelompok ilmu sosial
antara lain adalah ekonomi, sosiologi ,politik, demografi, psikologi,
antropologi sosial, dan sosiologi hukum.
c. Kelompok pengetahuan budaya
Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-
kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu
digunakan metode pengungkapan peristiwa dan pernyataan yang
bersifat unik, kemudian diberi arti. peristiwa dan pernyataan itu
pada umumnya tedapat dalam tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada
sangkut pautnya dengan metode ilmiah. Berdasarkan ilmu dan
pengetahuan jika melihat satu sisi illmu budaya dasar termasuk
kelompok ilmu sosial dan disisi lain termasuk kelompok
pengetahuan budaya. Oleh karna itu metode pendekatannya
menggunakan pendekatan gabungan (combined approach) yaitu
disisi pendeketan terhadap manusia makhluk sosial dan interaksi

3
dalam kelompok sosialnya, disisi lain pendekatan terhadap manusia
makhluk budaya dan kemanusiaan.
Manusia makhluk sosial (zoon politicion) adalah kodrat, yaitu
manusia sebagai individu tidak akan hidup sendiri dan berkembang
sempurna apabila tidak hidup bersama dengn individu manusia
lainnya. Sejak lahir manusia sudah harus hidup bersama, setidaknya
dengan ayah dan ibu yang memelihara dan melindunginya. Dengan
kata lain ,manusia harus hidup bermasyarakat. Hidup bermasyarakat
artinya saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam
kelompoknya dan juga terhdapa individu diluar kelompoknya guna
memperjuangankan dan memenuhi kepentingan hidupnya.
Disisi lain manusia makhluk budaya adalah juga kodrati,
artinya sejak lahir sudah menjadi makhluk paling sempurna karena
dibekali oleh sang pencipta dengan akal,perasaan , kehendak yang
membedakannya dengan makhluk hewan. Dalam hubungannya
tersebut, manusia mempertimbangkan man yang benar dan salah ,
mana yang baik dan buruk, serta mana yang bermamfaat dan
merugikan. Pertimbangan ini merupakan awal terjadinya suatu
sistem nilai budaya yang menjadi norma kehidupan bersama.
2. Dua Unsur Utama
Ilmu sosial budaya dasar merupakan satu mata kuliah yang
termasuk mata kuliah umum yang diajarkan dilingkungan
perguruan tinggi. Mata kuliah ini terdiri dari 2 (dua) unsur utama
yaitu unsur sosial budaya dan unsur kemanusiaan (humaniora).
Unsur sosial budaya meliputi tema mengenai manusia makhluk
sosial (zoon politicon) dan perkembangan kebudayaan. Unsur ini
meliputi kajian berikut :
a. Bentuk kelompok sosial budaya
b. Kebudayaan dan peradaban
c. Sisten nilai budaya dan pandangan hidup
d. Perubahan sistem nilai budaya
e. Akibat perubahan sistem nilai budaya

4
Unsur kedua adalah kemanusiaan(humaniora)unsur ini
meliputi tema mengenai manusia makhluk budaya dan nilai
kemanusiaan. Unsur ini meliputi kajian berikut :
a. Hakikat manusia sama (universal)
b. Kebutuhan hidup manusia
c. Sikap dan perilaku manusia
d. Kehidupan manusiawi dan tidak manusiawi
e. Upaya-upaya memanusiakan manusia

C. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar


Adapun tujuan dari ilmu sosial budaya ini adalah sebagai berikut:
 Tujuan Umum :
1. Pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial
dan makhluk budaya.
2. Kemampuan menanggapi secara kritis dan berwawasan luas
masalah sosial budaya dan masalah lingkungan sosial
budaya.
3. Kemampuan menyelesaikan secara halus, aktif, dan manusiawi
masalah-masalah tersebut.
Manusia makhluk budaya (homo humanus) artinya manusia
itu makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna karena
sejaklahir sudah dibekali dengan unsur akal (ratio), rasa
(sense) dan karsa ( will,wish).
 Tujuan Khusus :
1. Mempertajam kepekaan terhadap sosial budaya dan
lingkungan social budaya terutama untuk kepentingan
profesi.
2. Memperluas pandangan tentang masalah sosial budaya dan
masalah kemanusiaan serta mengembangkan kemampuan
daya kritis terhadap kedua masalah tersebut.

5
3. Menghasilkan calon pemimpin bangsa dan negara yang tidak
bersifat kedaerahan dan tidak terkotak-kotak oleh disiplin
ilmu yang ketat dalam lingkungan sosial budaya.
4. Meningkatkan kesadaran terhadap nilai kamanusiaan dan
kehidupan manusiawi.
5. Membina negatif yang dapat merusak lingkungan sosial
budaya.

D. Pentingnya Pendekatan Interdisipler dalam ISBD


a. Interdisipliner
Pada umumnya, kemiskinan disebabkan oleh struktur
ekonomi, maka terlebih dahulu kita perlu memahami inti pokok dari
―struktur‖ yakni realisasi hubungan antara subjek dan objek, dan
antara subjek-subjek komponen yang merupakan bagian dari suatu
sistem. Permasalahan struktur yang penting dalam hal ini adalah
pola relasi. Ini mencakup masalah kondisi dan posisi komponen
(subjek) dari struktur yang bersangkutan dalam keseluruhan tata
susunan atau sistem dan fungsi dari subjek atau komponen tersebut
dalam keseluruhan fungsi dan sistem. Karena itu perlu adanya
pembangunan ekonomi untuk mengendalikan hal tersebut.
Pembangunan ekonomi merupakansuatuprosesevolusi.
Pendekatan Interdisipliner adalah pendekatan dalam
pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai
sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara
terpadu. Dalam pemecahan masalahannya di bidang ekonomi
dengan interdisipliner hanya dengan satu ilmu saja yang serumpun.
Dari sudut ekonomi mikro di antaranya: dalam lingkup kecil
―Rumah tangga‖ yang tidak sedikit para rumah tangga mengalami
permasalahan ekonomi khususnya pada masalah kemiskinan, yang
cara pemecahan masalahnya dengan salah satunya mencari
pekerjaan yang menjanjikan, bekerja keras, tidak putus asa, tidak

6
boros dalam artian tidak besar pasak dari pada tiang : besar
pengeluaran dari pada pendapatan.
Dari sudut ekonomi makro diantaranya: dalam lingkup luas
―Pemerintah‖ yang pernah pemerintah mengeluarkan kebijakan
menaikan BBM (bahan bakar minyak) dengan tujuan tertentu, tetapi
bagi para masyarakat kebijakan tersebut tidak lah sesuai dengan
kemampuan masyarakat, khusunya masyarakat awam/kecil.
Sehingga kemiskinan pun semakin merajalela. Pemecahan
masalahnya dengan pemerintah harus bisa melihat kebawah
(masyarakat kecil), dan sejahterakan masyarakat.
b. Multidisipliner
Kemiskinan adalah masalah yang tidak ada habisnya dibahas
dari generasi ke generasi. Apalagi pascakrisis moneter dan ekonomi
yang meningkatkan jumlah penduduk miskin di Indonesia secara
cukup drastis. Membahas masalah kemiskinan secara multidimensi,
yang merupakan cara pandang yang digunakan dalam pendekatan
pembangunan sosial, yaitu melihat permasalahan dari dimensi
mikro, mezzo maupun makro. Strategi tersebut juga meliputi
strategi untuk memperbaiki kondisi yang ada melalui perubahan
yang dilakukan pada dimensi makro, mezzo dan mikro, seperti telah
diuraikan sebelumnya.
Pendekatan Multidisipliner adalah pendekatan dalam
pemecahan suatu masalah dengan menggunakanberbagai sudut
pandang banyak ilmu yang relevan. Jadi dalam pemecahan masalah
ekonomi dengan menggunakan ilmuilmu lainnya yang relevan. Dari
sudut ilmu ekonomi, Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang
bagaimana langkahnya sumber-sumber dimanfaatkan untuk
memenuhi keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas.
Banyaknya ―kemiskinan‖ khususnya di Negara kita Indonesia, yang
sulit untuk dipecahkan, karena kemiskinan itu semakin
berkembangnya Negara semakin banyak kemiskinan. Dan juga di
Indonesia semakin banyak penduduk dan semakin banyak tingkat

7
kelahiran di setiap tahunnya,sehingga terjadi kepadatan penduduk
di Indonesia, masalahnya semakin banyak warga Negara Indonesia
semakin berkurang sumber daya Alamnya sehingga menjadi tidak
seimbang,antara kebutuhan dan manusiannya.
Dari sudut ilmu psikologi, Ilmu psikologi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku-perilaku manusia. Contohnya seperti di
karawang secara psikologis apabila sudah panen beras, maka dalam
penggunaan uangnya secara boros, menghambur-hamburkan uang,
tidak sesuai dengan keperluan, itupun menjadi salah satu faktor
ekonomi yang dapat menimbulkan kemiskinan, cara memecahkan
masalahnya yaitu dengan Rasional, Hemat, jangan boros,
mengguanakan uang seperlunya. Dari sudut ILmu politik, Ilmu
politik adalah cara untuk mencari dan mempertahankan
kekuasaannya, dalam permasalahan ekonominya, pemerintah
tidak jarang membangun kantor baru, membangun bangunan yang
tidak begitu di perlukan dalam artian maka pemerintah telah
berlaku tidak rasional, menghambur-hamburkan uang rakyat,
sehingga itulah salah satu faktor dari ilmu politik yang dapat
menimbulkan masalah kemiskinan, solusinya yaitu dengan merubah
perilaku pemerintah yang tadinya berlaku konsumtif menjadi
rasional/hemat. Dari sudut Ilmu sosiologi, Ilmu sosiologi adalah
mempelajari perilaku manusia dalam kelompok-kelompok yang
dapat dilihat dari bagaimana cara berinteraksi. Masalah ekonominya
seperti dalam pendidikan, tidak sedikit orang yang memprioritaskan
pendidikan, khususnya bagi masyarakat awam, yang lebih
mementingkan bekerja di bandingkan belajar samapi tingkat tinggi,
karena salah satu faktornya yaitu tidak mampub dalam hal financial,
cara pemecahannya yaitu seharusnya lebih mengutamakan
pendidikan untuk masa depan. Tetapi apabila ingin
menyeimbangkan antara bekerja dengan belajar,boleh untuk
bekerja dahulu untuk membiayai pendidikannya,lalu
memprioritaskan pendidikannya.

8
Bab II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A. Manusia
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang
tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian–kejadian
yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Namun siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia di dunia
ini memegang peranan yang unik dan dapat di pandang dalam
beberapa segi. Misalnya, manusia di pandang sebagai kumpulan
dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan
system (ilmu kimia). Manusia merupakan makhluk biologis yang
tergolong dalam golongan mamalia (ilmu biologi). Manusia sebagai
makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi) dan
lain sebagainya.
Dari beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk
menjawab pertanyaan tentang manusia, oleh karena itu kita akan
menerangkan siapa itu manusia berdasarkan unsur-unsur yang
membangunnya. Ada dua macam pandangan yang akan menjadi
acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.

B. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang
paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri
dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa
nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar

9
dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing–masing dan untuk
orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu
tetap hidup di bumi ini. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah
manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama
lain, berinteraksi dan saling berbagi.

C. Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh—> budhi—>
budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal
dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure
rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau
ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan diartikan
sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia (supartono, 2001;
Prasetya, 1998).
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana
juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi
banyak kegiatan sosial manusia.Beberapa alasan mengapa orang
mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari
budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu

10
perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra
yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.‖Citra
yang memaksa‖ itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam
berbagai budaya seperti ―individualisme kasar‖ di Amerika,
―keselarasan individu dengan alam‖ d Jepang dan ―kepatuhan
kolektif‖ di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai
perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis
yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja
untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup
mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas
seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Dari definisi-definisi kebudayaan dapat dinyatakan bahwa inti
pengertian kebudayaan mengandung beberapa ciri pokok, yaitu
sebagai berikut :
a. Kebudayaan itu beraneka ragam.
b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi,
sosiologi, dan eksistensi manusia.
d. Kebudayaan itu berstruktur.
e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
f. Kebudayaan itu dinamis.
g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif

D. Perwujudan Kebudayan
Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan
oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku
dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,
yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat. J.J. Hogman membagi

11
kebudayaan dalam tiga wujud yaitu ideas, activities, dan artifacts.
Sedangkan Koentjaraningrat membagi kebudayaan juga menjadi 3
wujud, yaitu:
1. Sebagai suatu kompleks dan ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya.
2. Sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
3. Sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Sedangkan Julian Hokley seorang ahli biologi dari Inggris
membagi kebudayaan juga menjadi tiga wujud, yaitu:
1. Mentifact, adalah kebudayaan yang bersifat abstrak atau tidak
tampak, berupa aspek mental yang melandasi perilaku dan
hasil kebendaan manusia, termasuk di dalamnya ide, gagasan,
pemikiran, kepercayaan, ideologi, sikap, dan pandangan-
pandangan manusia terhadap alam semesta.
2. Sosifact, adalah kebudayaan yang menempatkan manusia
sebagai anggota masyarakat. Contohnya adalah perilaku
manusia yang disesuaikan dengan sistem nilai, moral, norma,
dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat.
3. Artefact, adalah kebudayaan material atau kebendaan.
Misalnya adalah peralatan pertanian, perkakas rumah tangga,
alat transportasi, dan sebagainya.
Berdasarkan penggolongan di atas maka wujud kebudayaan
itu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Wujud kebudayaan yang bersifat abstrak
Wujud budaya yang bersifat abstrak terdapat dalam alam
pikiran manusia sehingga tidak dapat dilihat, difoto, maupun
diraba. Misalnya berupa ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan cita-cita. Kebudayaan yang bersifat
abstrak adalah wujud ideal atau sesuatu yang menjadi cita-cita atau
keinginan serta harapan bagi manusia. Namun pada zaman modern

12
seperti saat ini, wujud budaya abstrak ini dapat disimpan dalam
bentuk karangan-karangan, karya-karya ilmiah, buku, file disket atau
hard disk, compact disk, film, kaset, dan berbagai media rekam
lainnya.

E. Subtansi (isi) Utama


Ada enam isi atau substansi utama budaya, yaitu sebagai
berikut:
1. Sistem Pengetahuan
Melalui sistem pengetahuan, manusia mampu beradaptasi
untuk menyesuaikan hidupnya dengan alam sekitarnya. Melalui
sistem pengetahuan juga manusia mampu meningkatkan
produktivitas kebutuhan hidupnya. Contohnya, pengetahuan
manusia tentang flora dan fauna dapat membantu upaya manusia
untuk mengembangkan produktivitas di bidang perburuan,
penangkapan ikan, peternakan, dan pertanian. Pengetahuan
manusia tentang pengobatan tradisional melalui dukun atau tabib
membantu upaya manusia mengobati dan menyembuhkan
berbagai penyakit atau luka akibat kecelakaan dan peperangan.
Para ahli menyadari bahwa masing-masing suku bangsa di dunia
memiliki sistem pengetahuan tentang: Alam sekitar, Alam flora dan
fauna, Zat-zat, manusia, Sifat-sifat dan tingkah laku sesama
manusia,Ruang dan waktu.
2. Sistem Nilai Budaya
Menurut Koentjaraningrat, sistem nilai budaya terdiri atas
konsep-konsep yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga
masyarakat. Oleh karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanya
berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia.
Haryati Soebadio, seorang ahli kebudayaan, memberikan deskripsi
kerja tentang sistem nilai budaya sebagai nilai gagasan utama
(vital). Sistem nilai dan gagasan itu dapat mendominasi keseluruhan

13
kehidupan para pendukungnya dalam arti mengarahkan tingkah
laku mereka di dalam masyarakatnya.
Nilai adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap
individu tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau
salah, patut atau tidak patut. Menilai berarti menimbang, yaitu
kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu
yang lain untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil
keputusan. Keputusan nilai dapat menentukan sesuatu berguna
atau tidak berguna, benar atau salah, baik atau buruk, religius atau
sekuler, sehubungan dengan cipta, rasa dan karsa manusia. Sesuatu
dikatakan mempunyai nilai apabila berguna dan berharga (nilai
kebenaran), indah (nilai estetis), baik (nilai moral atau etis), religius
(nilai agama). Prof. Dr. Notonagoro membagi nilai menjadi tiga
bagian yaitu:
 Nilai material, yaitu segala sesuatu (materi) yang berguna bagi
manusia.
 Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia
untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas
 Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang bisa berguna bagi
rohani manusia.3. Persepsi
Biasanya disebut juga sudut pandang dari seorang individu
atau kelompok masyarakat mengenai suatu hal atau suatu masalah.
Dalam hal tertentu, sering terjadi persepsi yang satu berbeda
dengan persepsi yang lain. Akibatnya, akan terjadi konflik atau
ketegangan, mulai dari hal yang sederhana sampai yang serius.
Contoh perbedaan persepsi: Seseorang menganggap bahwa
keberhasilan pembangunan suatu negara ditentukan oleh stabilitas
politik di negara yang bersangkutan. Sementara orang lain
menganggap atau memandang bahwa keberhasilan pembangunan
suatu negara ditentukan oleh kemampuannya mengelola SDM di

14
negara yang bersangkutan. Contoh lainnya: Adanya kepercayaan
bersifat takhayul menyangkut sakitnya seseorang.
3. Pandangan hidup
Pandangan hidup adalah konsep yang dimiliki seseorang atau
golongan masyarakat yang bermaksud menanggapi atau
menerangkan suatu masalah tertentu. Misalnya, pandangan hdup
seorang petani Jawa yang memandang bahwa tanah atau
lingkungan alam sekitarnya sebagai bagian yang tak terpisahkan
dari diri dan keluarganya. Menurut Koentjaraningrat, pandangan
hidup biasanya mengandung sebagian nilai-nilai yang dianut oleh
suatu masyarakat. Misalnya, orang Minangkabau memberikan nilai
tinggi pada tradisi merantau. Pepatahnya mengatakan, ―kalau ingin
menjadi orang, harus merantau dulu.‖ Artinya, keberhasilan
penghidupan orang Minangkabau umumnya diperoleh melaluai
tradisi merantau. Menurut M. Habiab Mustofa, seorang ahli
sosiologi, pandangan hidup merupakan nilai-nilai luhur yang
menjadi acuan dan cita-cita baik bagi perorangan, kelompok
masyarakat, maupun bangsa. Habib Mustofa mengkategorikan
pandangan hidup dalam 3 kategori, yaitu:
a. Pandangan hidup yang berasal dari norma-norma agama,
yang dinyatakan sebagai dogma, berisi perintah atau
keharusan dan larangan bagi segenap penganut agama yang
bersangkutan;
b. Pandangan hidup yang bersumber dari ideologi negara,
misalnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia;
c. Pandangan hidup yang berasal dari renungan atau falsafah
hidup seorang individu. Kebenaran pandangan hidup ini
bersifat relatif, karena hanya sesuai dengan pribadi individu
yang bersangkutan. Misalnya, ada orang yang berpandangan
bahwa hidup berserah kepada nasib atau takdir.
Pandangan hidup adalah suatu nilai-nilai yang dianut oleh

15
suatu masyarakat dan dipilih secara selektif oleh individu,
kelompok atau suatu bangsa. Pandangan hidup suatu bangsa
adalah kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu
sendiri, yang diyakini kebenarannya, dan menimbulkan tekad
pada bangsa itu untuk mewujudkannya.
4. Etos Budaya
Menurut Koentjaraningrat, etos adalah watak khas dari suatu
kebudayaan yang tampak (dari luar). Contoh etos antara lain, gaya
tingkah laku, kegemaran, atau benda-benda hasil budaya yang
khas. Menurut Clifford Geertz, etos budaya adalah sifat, watak, dan
kualitas kehidupan sekelompok masyarakat atau bangsa. Termasuk
ke dalam cakupan etos adalah moral, sikap perilaku, dan gaya
estetika atau kepekaan seseorang terhadap seni dan keindahan.
Berikut ini contoh etos budaya orang Jawa. Watak khas orang Jawa
penuh ketenangan dan kepasrahan diri. Disamping itu, pada pribadi
orang Jawa terpancar adanya keselarasan, moral yang tinggi,
kejujuran, dan dapat menerima keadaan sebagaimana adanya. Di
balik sikapnya yang serba sederhana itu, orang Jawa terkenal ulet,
rajin bekerja, dan tahan menderita. Mereka juga pencinta seni
terutama seni karawitan atau gamelan, seni tari, dan seni
pewayangan.
5. Sistem Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik
manusia dalam menguasai dalam menguasai dan mengungkap
rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul
keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya
ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian
jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun
hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi
atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.

16
F. Sifat-Sifat Budaya
Budaya memiliki sifat universal,artinya terdapat sifat-sifat
umum yang melakat pada setiap budaya,kapan pun dan di mana
pun budaya itu berada.Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut.
1. Budaya adalah Milik Bersama
Budaya adalah milik Masyarakat pendukung budaya yang
bersangkutan.Budaya bukanlah milik perseorangan.Dalam catatan-
catatan etnografi,tidak pernah ditemukan budaya si Anu atau Pak
Anu.yang ada adalah Budaya suku bangsa X,budaya masyarakat
bangsa Y,budaya Nasional dan seterusnya.
William A.Haviland mendefenisikan budaya sebagai
seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh
anggota masyarakatnya.Apabila peraturan atau norma tersebut
dilaksanakan atau dipatuhi,akan melahirkan perilaku yang oleh
anggotanya dipandang layak dan diterima.Adapun masyarakat
didefenisikan sebagai sekelompok orang yang mendiami suatu
daerah tertentu,yang secara bersama-sama memiliki tadisi budaya
yang sama.
2. Budaya Berkaitan dengan Situasi Masyarakatnya
Budaya mempunai kecenderungan untuk bertahan terhadap
perubahan apabila unsur-unsur budaya yang bersangkutan masih
sesuai fungsinya dengan kepentingan kehidupan masyarakatnya.
Contohnya,Budaya Petani di Desa cenderung bertahan,tidak
berubah selama pertaniannya masih memberikan kesejahteraan
baginya.Budaya pun mempunyai kecenderungan untuk berubah
apabila unsur-unsurnya sudah tidak sesuai lagi dengan fungsinya.
Contohnya,karena lahan dan perkebunannya banyak tergusur untuk
pemukiman baru atau untuk proyek-proyek industri,banyak
penduduk yang semula hidup di daerah pinggiran kota
(Jakarta:"udik) berurbanisasim ke kota. Akibatnya,budaya mereka
berubah,yaitu harus menyesuaikan diri dengan budaya kota.

17
3. Budaya Berfungsi untuk Membantu Manusia
Bronislaw Malinowski,seorang antropologi kelahiran Polandia
menyatakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan bersama,baik
yang besifat biologis maupun psikologis.Sudah merupakan tugas
budaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Parsudi
Suparlan, seorang ahli antropologi Indonesia menyatakan bahwa
budaya berfungsi sebagai pedoman hidup untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidup manusia menurut peddington,Parsudi
Suparlan mengklasifikasikan kebutuhan hidup manusia kedalam
tiga jenis.
(1) Kebutuhan Primer,merupakan kebutuhan hidup yang
paling mendasar karena bertalian erat dengan kebutuhan
biologis atau kebutuhan fisik manusia. Manusia akan mati
atau punah apabila kebutuhan semacam ini tidak
terpenuhi. Contoh kebutuhan primer antara lain
kebutuhan akan makanan,minuman atau kebutuhan fisik
yang lain seperti kebutuhan seksual yang bertalian
dengan refroduksi. Kebutuhan akan sandang dan papan
termasuk juga ke dalam kebutuhan primer.
(2) Kebutuhan Sekunder atau Kebutuhan Sosial,yakni
kenutuhan manusia untuk bergaul dan hidup bersama.
Contoh kebutuhan sekunder antara lain: Berkeluarga,
Bertetangga, Bermasyarakat, bahkan berbangsa dan
bernegara. Segala bentuk pemenuhan kebutuhan hidup
manusia akan lebih mudah diperoleh melalui usaha
bersama,dibandingkan dengan usaha perorangan.
(3) Kebutuhan Integraif, yakni kebutuhan hidup manusia
yang mengintegrasikan atau memadukan seluruh
kebutuhan hidupnya.Kebutuhan integratif akan terpenuhi
bersamaan dengan pemenuhan kebutuhan Primer dan
Sekundernya. Pemenuhan kebutuhan integratif
mewujudkan hidup manusia yang sejahtera,aman,dan

18
tertib,serta mampu menikmati liburan atau rekreasi dan
hiburan.
4. Budaya Diteruskan dan Diwariskan Melalui Proses Belajar
Semua budaya diteruskan dan diwariskan dari satu generasi
ke generasi berikutnya melalui proses belejar,bukan diwariskan
secara biologis.Artinya,seorang anak tidak akan secara otomatis
pandai bicara, terampil bermain dengan sesama anak sebayanya,
atau patuh akan segala tradisi yang terdapat pada lingkungan sosial
budayanya.
Melalui proses panjang,seorang individu semenjak dilahirkan
akan belajar berintegrasi dengan lingkungan sosialnya.Ia juga akan
belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan budayanya.Proses
belajar menyatukan dirinya dengan lingkungan sosialnya disebut
sosialisasi,sedangkan proses belajar seorang individu dengan
lingkungan budayanya disebut pembudayaan atau enkulturasi.

G. Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan


Kebudayaan merupakan kata berimbuhan dari kata dasar
budaya. Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta
yaitu budayyah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia (duniabaca.com).
Dalm Bahasa Inggris, kebudayaan disebut dengan culture
yang berasal dari Bahasa Latin Colere, yang berarti mengolah atau
mengerjakan. Dalam Bahasa Indonesia culture sudah menjadi kata
serapan yaitu kultur.
Kebudayaan sangat erat kaitannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Dalam
ehidupan sehari-hari kita melihat segala upaya yang dilakukan

19
manusia untuk menemukan dan penciptakan suatu inovasi
merupakan proses dan hasil dari budaya.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi, segala penryataan intelektual dan artistik yng
menjadi ciri khas suatu masyarakat (wikipedia.org).
Sedangkan definisi dari Ki Hajar Dewantara, mengartikan
kebudayaan sebagai buah budi manusia yang merupakan
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yaitu zaman alam
yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai macam rintangan dan kesukaran dalam hidup (fadila-
hasnan93.blogspot.com).
Perwujudan dari kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Jadi, kebudayaan merupakan suatu yang akan memengaruhi
tingkat pengetahuan yang meliputi ide atau gagasan yang terdapat
dalam fikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari
kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun, kebudayaan dapat dilihat
dari perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata yang ada di
lingkungan masyarakat sebagai wujud ciptaannya sebagai makhluk
yang berbudaya.
Sebagaimana diketahui bahwa kebudayaan adalah hasil cipta,
karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami
perubahan dan perkembangannya sejalan dengan perkembangan
manusia itu. Perkembangan terebut dimaksudkan untuk
kepentingan manusia sendiri, karena kebudayaan diciptakan oleh
dan untuk manusia.

20
Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan
beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi
berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan
dengan lingkungannya secara aktif. Karena kemampuannya
beradaptasi secara aktif itu pula, manusia berhasil menempatkan
diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi dan
paling luas persebarannya memenuhi dunia.
Suatu masyarakat akan terus berupaya mengadakan proses
modernisasi pada berbagai bidang kehidupan, apakah aspek
ekonomis, birokrasi, pertahanan keamanan, dan bidang iptek,
namun demikian, tidaklah luput dari perhatian masyarakat tersebut
untuk berupaya menelusuri, mengeksplorasi, dan menggali serta
menemukan unsur-unsur atau nilai-nilai kepribadian atau jati diri
sebagai masyarakat yang bermartabat.

H. Proses Perkembangan Kebudayaan


Berbicara tentang kebudayaan Indonesia yang ada
dibayangan kita adalah sebuah budaya yang sangat beraneka
ragam. Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia, hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki
kebudayaan yang beraneka ragam. Kebudayaan dapat didefinisikan
sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi
lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi
tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakan milik bersama
anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang
penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya
kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan
dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk
yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai
peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian, setiap
anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai

21
kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-
anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar
yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka
hadapi tidak selamanya sama.
Kebudayaan yang dimiliki oleh suatu bangsa merupakan
keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia. Indonesia sendiri
sebagai Negara kepulauan dikenal dengan keberagaman
budayanya, yang mana keanekaragaman itulah menunjukkan
betapa pentingnya aspek kebudayaan bagi suatu Negara. Karena
jelas bahwa kebudayaan adalah suatu identitas dan jati diri bagi
suatu bangsa dan Negara. Proses perkembangan budaya dapat
terjadi melalui penetrasi. penetrasi kebudayaan adalah masuknya
pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi
kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
1. Penetrasi Damai
Merupakan proses masuknya sebuah kebudayaan dengan
jalan damai. Misalnya,masuknya pengaruh kebudayaan Hindu
dan Islam ke Indonesia. Contoh lainnya sepertikebudayaan
Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab.
Kebudayaan India masukmelalui proses yang damai yaitu
melalui penyebaran agama Hindu dan Buddha di
Nusantarayang jauh sebelum Indonesia terbentuk.
2. Penetrasi kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan
merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke
Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan
sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak
keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat
antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama
350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di
Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia.

22
Secara garis besar kebudayaan Indonesia dapat kita
klasifikasikan dalam dua kelompok besar.

I. Kebudayaan
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup
dan sistem kepercayaan.
Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah
karena adanya pandangan hidup dan sistem kepercayaan
yang sangat kental, karena kuatnya kepercayaan sekelompok
orang dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka
tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima pemikiran-
pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang baru ini lebih
baik daripada pemikiran mereka. Sebagai contoh dapat kita
lihat bahwa orang jawa tidak mau meninggalkan kampung
halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal
hidup mereka umumnya miskin.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi
atau sudut pandang.
Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi
dan sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan
pelaksanaan pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat
banyak masyarakat yang tidak setuju dengan program KB
yang dicanangkan pemerintah yang salah satu tujuannya
untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan penduduk,
karena masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak
rezeki.
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi
atau kejiwaan.
Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang
terkena bencana alam sering mengalami kesulitan. Hal ini
disebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa

23
ditempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara
dibandingkan dengan hidup mereka ditempat yang lama.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan
masyarakat luar.
Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang
kurang komunikasi dengan masyarakat luar cendrung
memiliki ilmu pengetahuan yang terbatas, mereka seolah-olah
tertutup untuk menerima program-program pembangunan.
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-
hal baru.
Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional
sedemikian rupa sehingga menganggap hal-hal baru itu akan
merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki
secara turun-temurun.
6. Sikap etnosentrisme.
Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan budaya
suku bangsa sendiri dan menganggap rendah budaya suku
bangsa lain. Sikap seperti ini akan memicu timbulnya
pertentangan-pertentangan suku, ras, agama, dan antar
golongan. Kebudayaan yang beraneka ragam yang
berkembang disuatu wilayah seperti Indonesia terkadang
menimbulkan sikap etnosentris yang dapat menimbulkan
perpecahan.
7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering
disalah gunakan oleh manusia, sebagai contoh nuklir dan
bom dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan
untuk melestarikan suatu generasi, dan obat-obatan yang
diciptakan untuk kesehatan tetapi dalam penggunaannya
banyak disalahgunakan yang justru mengganggu kesehatan
manusia.

24
8. Pewarisan kebudayaan.
Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara
lain, sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan
dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan generasi
penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya
budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan.
Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak
budaya yang hendak diwariskan oleh pendahulunya. Budaya
itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup
generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang
dengan nilai-nilai budaya yang baru diterima sekarang ini.
9. Perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan
masalah antara lain perubahan akan merugikan manusia jika
perubahan itu bersifat regress (kemunduran) bukan progress
(kemajuan), perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi
bencana jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat,
dan diluar kendali manusia.
10. Penyebaran kebudayaan.
Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah,
masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal
sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh
globalisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan Barat
pada era sekarang ini adalah masuknya nilai-nilai budaya
global yang dapat memberi dampak negatif bagi perilaku
sebagian masyarakat Indonesia. Misalnya pola hidup
konsumtif, hedonisme, pragmatis, dan induvidualistik.
Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa seperti rasa
kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari
masyarakat Indonesia.

25
J. Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan adalah suatu penerimaan cara-cara
baru atau suatu perbaikan dari cara cara masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya. Jadi, perubahan kebudayaan terjadi
sesuai dengan perkembangan masyarakat pendukungnya. Tidak ada
dukungan dari masyarakat, maka tidak akan ada perubahan, baik itu
ke arah positif atau negatif. Selama hidupnya, setiap manusia
(masyarakat dalam arti luas) pasti mengalami perubahan-
perubahan. Apabila misalnya dihubungan dengan definisi
kebudayaan yang dipaparkan oleh Taylor seperti yang sudah saya
posting sebelumnya, dimana kebudayaan adalah suatu kompleks
yang meliputi unsur-unsur seperti pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan setiap kemampuan serta
kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka perubahan itu
bisa terjadi melalui unsur-unsur kebudayaan tersebut baik untuk
individu atau masyarakat, baik terjadi secara lambat atau cepat.
Sebagai contoh, Si A atau masyarakat A, pada tahun 1994
sangat buta sekali dengan dunia internet. Namun, di tahun 2015 ini
hampir 90% masyarakat A sedikit banyak tahu apa itu internet,
manfaat dan mudharatnya. Berdasarkan contoh ini, maka
masyarakat A mengalami perubahan kebudayaan dalam hal ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dari sedikit gambaran dan contoh di
atas, bentuk-bentuk perubahan kebudayaan antara lain:
1. Perubahan yang terjadi secara lambat atau dalam istilah
lainnya terkenal dengan sebutan Evolusi. Contoh misalnya
adalah evolusi peralatan pada zaman Batu Tua. Di zaman Batu
Tua, peralatan yang digunakan oleh manusia sebagai alat
untuk bertahan hidup, begitu lama bertahan hingga ribuan
tahun. Atau kalau di Indonesia adalah pada masa
Kemerdekaan, setelah dijajah selama beratus tahun.

26
2. Perubahan yang terjadi secara cepat atau dalam istilah
ilmiahnya disebut Revolusi. Salah satu contoh adalah Revolusi
Industri
3. Perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh kecil.
Contoh mode pakaian, tata rambut dan sebagainya. Kecil
disini mengandung arti bahwa, perubahan itu hanya terjadi
bagi sebagian orang saja, tidak menyeluruh.
4. Perubahan yang pengaruhnya besar, misalnya proses
industrialisasi masyarakat agraris, atau untuk lebih
gampangnya saya contohkan dengan adanya listrik, telepon,
televisi dan lain sebagainya.
5. Perubahan yang direncanakan atau dikehendaki. Misalnya,
dalam arti luas bisa dicontohkan dengan adanya Repelita
yang pernah dijalankan pada masa Orde Baru. Dan dalam arti
sempit, bisa dicontohkan ketika seseorang merencanakan
pernikahan. Tentu setelah nikah, ada perubahan yang terjadi
di antara pasangan nikah tersebut
6. Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak
direncanakan. Contohnya gaya fashion yang kebarat-
kebaratan dengan mengumbar aurat secara vulgar di depan
umum yang bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

27
Bab III
MANUSIA DAN PERADABAN

A. Pengertian
Peradaban adalah suatu bentuk masyarakat atau kelompok
budaya yang kompleks, dicirikan oleh ketergantungannya pada
pertanian,perdagangan jarak jauh, pemerintahan berbentuk negara,
adanya spesialisasi pekerjaan, kependudukan, dan stratifikasi kelas.
―Peradaban‖ sering disama artikan dengan ―budaya‖, tetapi
dalam definisi yang lebih banyak digunakan, istilah ―peradaban‖
adalah sebuah istilah deskriptif untuk pertanian dan budaya
perkotaan yang kompleks.
Pengertian ―peradaban‖ diartikan juga sebagai prilaku
normatif dalam konteks masyarakat di mana cara hidup di
perkotaan dianggap lebih unggul dari cara hidup ―liar‖ atau
―barbar‖. Konsep ―peradaban‖ digunakan sebagai sinonim untuk
superioritas kelompok ―budaya‖ (dan sering etis) tertentu.
I stilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan
pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Definisi peradaban menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa
peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus,
maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat
sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi
kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi dan
masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Dalam bahasa Inggris, istilah ―peradaban‖ disebut civilization
yang berarti penyempurnaan pemikiran,tata krama, atau rasa‖,
(refinement of thought, manners, or taste‖). Kata ini mulai dikenal
sejak kaisar Romawi, Justinian, pada abad ke-6, memimpin

28
konsolidasi hukum sipil Romawi dan menghasilkan kumpulan
tulisan yang disebut Corpus Juris Civilis. Istilah ini dimunculkan
kembali pada abad ke-11 di Eropa Barat,dan sejak itu pengaruhnya
mulai terasa di Eropa.
Albert Schweitzer, dalam The Philosophy of Civilization,
menemukan dua jenis pemikiran tentang peradaban dalam
masyarakat. Pertama menyangkut peradaban yang murni materi
dan kedua menyangkut etika dan material. Ia memahami
―peradaban‖ sebagai totalitas dari semua kemajuan yang dibuat
oleh manusia di setiap wilayah tindakan dan dari setiap sudut
pandang sejauh kemajuan tersebut mendukung penyempurnaan
spritual individu sebagai kemajuan dari semua kemajuan.
Dalam bahasa Indonesia, kata ―peradaban‖ berasal dari kata
―adab‖ yang berati akhlak atau kesopanan,dan kehalusan budi
pekerti. Seseorang dikatakan beradab adalah apabila dia dapat
menunjukkan perilaku sopan dan mematuhi norma-norma yang
berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Hakikat Manusia
Menurut bahasa, hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang
sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat juga dikatakan
hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa
sesuatu. Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri manusia
yang sebenarnya, karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-
benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati,
roh, nyawa, dan rahasia.
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah
diciptakan oleh Allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki manusia
merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai
khalifah di muka dumi ini.Dikitab suci menerangkan bahwa manusia
berasal dari tanah.

29
Jadi hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu
sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha
Esa.
Hakekat Manusia Menurut Pandangan Umum Ialah Sebagai
Berikut:
Pembicaraan manusia dapat ditinjau dalam berbagai perspektif,
misalnya perspektif filasafat, ekonomi, sosiologi, antropologi,
psikologi, dan spiritualitas Islam atau tasawuf, anatar lain :
a. Dalam perspektif filsafat.
Disimpulkan bahwa manusia merupakan hewan yang berpikir
karena memiliki nalar intelektual. Dengan nalar intelektual
itulah manusia dapat berpikir, menganalisis, memperkirakan,
meyimpulkan, membandingkan, dan sebagainya. Nalar
intelektual ini pula yang membuat manusia dapat
membedakan antara yang baik dan yang jelek, antara yang
salah dan yang benar.
1. Hakekat Manusia
Pada saat-saat tertentu dalam perjalanan hidupnya, manusia
mempertanyakan tentang asal-usul alam semesta dan asal-
usul keberadaan dirinya sendiri. Terdapat dua
aliran pokok filsafat yang memberikan jawaban atas
pertanyaan tersebut, yaitu Evolusionisme dan Kreasionisme
(J.D. Butler, 1968). Menurut Evolusionisme, manusia adalah
hasil puncak dari mata rantai evolusi yang terjadi di alam
semesta. Manusia sebagaimana halnya alam semesta
ada dengan sendirinya berkembang dari alam itu sendiri,
tanpa Pencipta. Penganut aliran ini antara lain Herbert
Spencer, Charles Darwin, dan Konosuke Matsushita.
Sebaliknya, Kreasionisme menyatakan bahwa asal usul
manusia sebagaimana halnya alam semesta adalah ciptaan
suatu Creative Cause atau Personality, yaitu Tuhan Yang Maha
Esa. Penganut aliran ini antara lain Thomas Aquinas .

30
Memang kita dapat menerima gagasan tentang adanya pr
oses evolusi di alam semesta termasuk pada diri manusia,
tetapi tentunya kita menolak pandangan yang menyatakan
adanya manusia di alam semesta semata-mata sebagai hasil
evolusi dari alam itu sendiri, tanpa Pencipta.
2. Wujud dan Potensi Manusia.
Wujud Manusia. menurut penganut aliran Materialisme
yaitu Julien de La Mettrie bahwa esensi manusia semata-
mata bersifat badani, esensi manusia adalah tubuh atau
fisiknya. Sebab itu, segala hal yang bersifat kejiwaan, spiritual
atau rohaniah dipandangnya anya ebagai esonansi ari
erfungsinya adan atau organ tubuh. Tubuhlah yang
mempengaruhi jiwa. Contoh: Jika ada organ tubuh luka
muncullah rasa akit. andangan ubungan ntara adan dan jiwa
seperti itu dikenal sebagai Epiphenomenalisme (J.D. Butler,
1968). Bertentangan dengan gagasan Julien de La Metrie,
menurut Plato salah seorang penganut aliran Idealisme -
bahwa esensi manusia bersifat kejiwaan/spiritual/rohaniah.
Memang Plato tidak mengingkari adanya aspek badan, n
amun
menurut dia jiwa mempunyai kedudukan lebih tinggi dari
pada badan.
3. Dalam Perspektif Ekonomi.
Dalam perspektif ekonomi, manusia adalah makhluk ekonomi,
yang dalam kehidupannya tidak dapat lepas dari persoalan-
persoalan ekonomi. Komunikasi interpersonal untuk
memenuhi hajat-hajat ekonomi atau kebutuhan-kebutuhan
hidup sangat menghiasi kehidupan mereka.
4. Dalam Perspektif Sosiologi.
Manusia adalah makhluk social yang sejak lahir hingga
matinya tidak pernah lepas dari manusia lainnya. Bahkan, pola
hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling

31
ketergantungan menjadi hal yang dinafikkan dalam
kehidupan sehari-hari manusia.
5. Dalam Perspektif Antropologi.
Manusia adalah makhluk antropologis yang mengalami
perubahan dan evolusi. Ia senantiasa mengalami perubahan
dan perkembangan yang dinamis.

b. Dalam Perspektif Psikologi.


Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa. Jiwa merupakan
hal yang esensisal dari diri manusia dan kemanusiaannya. Dengan
jiwa inilah, manusia dapat berkehendak, berpikir, dan berkemauan.
Pendangan lain Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat
menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab
atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif
mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu
menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya
dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu
orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya
merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang
mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama
lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai

32
dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
Al-Qur'an menegaskan kualitas dan nilai manusia dengan
menggunakan tiga macam istilah yang satu sama lain saling
berhubungan, yakni al-insaan, an-naas, al-basyar, dan banii
Aadam. Manusia disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa
sehingga diperlukan teguran dan peringatan. Sedangkan kata an-
naas (terambil dari kata an-nawsyang berarti gerak; dan ada juga
yang berpendapat bahwa ia berasal dari kata unaas yang berarti
nampak) digunakan untuk menunjukkan sekelompok manusia baik
dalam arti jenis manusia atau sekelompok tertentu dari manusia.
Manusia disebut al-basyar, karena dia cenderung perasa dan
emosional sehingga perlu disabarkan dan didamaikan. Manusia
disebut sebagai banii Aadam karena dia menunjukkan pada asal-
usul yang bermula dari nabi Adam as sehingga dia bisa tahu dan
sadar akan jati dirinya. Misalnya, dari mana dia berasal, untuk apa
dia hidup, dan ke mana ia akan kembali. Penggunaan istilah banii
Aadam menunjukkan bahwa manusia bukanlah merupakan hasil
evolusi dari makhluk anthropus (sejenis kera). Hal ini diperkuat lagi
dengan panggilan kepada Adam dalam al-Qur'an oleh Allah dengan
huruf nidaa (Yaa Adam!). Demikian juga penggunaan kata ganti
yang menunjukkan kepada Nabi Adam, Allah selalu menggunakan
kata tunggal (anta)dan bukan jamak (antum) sebagaimana terdapat
dalam surah al-Baqarah ayat 35. Manusia dalam pandangan al-
Qur'an bukanlah makhluk anthropomorfisme yaitu makhluk
penjasadan Tuhan, atau mengubah Tuhan menjadi manusia.
Al-Qur'an menggambarkan manusia sebagai makhluk
theomorfis yang memiliki sesuatu yang agung di dalam dirinya.
Disamping itu manusia dianugerahi akal yang memungkinkan dia
dapat membedakan nilai baik dan buruk, sehingga membawa dia
pada sebuah kualitas tertinggi sebagai manusia takwa. Al-Qur'an

33
memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia,
bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Peristiwa yang
menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia,yang melakukan
dosa dengan melanggar larangan Tuhan, mengakibatkan Adam dan
istrinya diturunkan dari sorga, tidak bisa dijadikan argumen bahwa
manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan. Al-Quran
justru memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang sedang
dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci dan
abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan
cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam
hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai
makhluk spiritual yang sifat aslinya adalah berpembawaan baik
(positif, haniif). Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian
manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia
ini yang memiliki kualitas dan kesejatian semulia itu. Sungguhpun
demikian, harus diakui bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan
indah itu selalu mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses
pencapaiannya.

C. Peradaban Perubahan Sosial.


1. Pengertian dan cakupan perubahan sosial
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap
masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur
sosial yang ada di dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu
pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang
bersangkutan.
Wilbert Moore memandang perubahan sosial sebagai
―perubahan struktur sosial, pola perilaku, dan interaksi sosial‖.
Setiap perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat atau
perubahan dalam organisasi sosial disebut perubahan sosial.
Perubahan sosial berbeda dengan perubahan kebudayaan.

34
Perubahan kebudayaan mengarah pada perubahan unsur-unsur
kebudayaan yang ada. Contoh perubahan sosial : perubahan peran
seorang istri dalam keluarga modern. Perubahan kebudayaan
contohnya: penemuan baru seperti radio, televisi, komputer, yang
dapat mempengaruhi lembaga-lembaga sosial.
Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai
perubahan yang terjadi dalam fungsi dan struktur dalam
masyarakat. Perubahan-perubahan sosial dikatakannya
dikatakannya sebagai perubahan dalam hubungan sosial (social
releationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan
(equilibrium) hubungan sosial tersebut.
Perubahan sosial tidak dapat dilepaskan dari perubahan
kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan merupakan hasil dari
adanya masyarakat, sehingga tidak akan ada kebudayaan apabila
tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satupun
masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan. Perubahan sosial, yaitu
perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam hubungan
interaksi, yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Kebalikannya
masyarakat yang tidak berani melakukan perubahan-perubahan,
tidak akan dapat melayani tuntutan dan dinamika anggota-anggota
yang selalu berkembang kemauan dan aspirasinya.
Cara yang paling sederhana untuk memahami terjadinya
perubahan sosial dan budaya adalah membuat rekapitulasi dari
semu perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebelumnya.
Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat dianalisis dari
berbagai segi:
a. Kearah mana perubahan dalam masyarakat bergerak
(direction of change) bahwa perubahan tersebut
meninggalkan factor yang diubah.
b. Bagaimana bentuk dari perubahan-perubahan sosial dan
kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat.

35
D. Teori-teori Menganai Pembangunan Keterbelakangan dan
Ketergantungan
Teori Despendensi (Ketergantungan)
Pada umumnya, memberikan gambaran melalui analisis
dialektesis yaitu suatu analisis yang menganggap bahwa gejala-
gejala sosial yang dapat diamati sehari-hari pasti mempunyai
penyebab tertentu.
Teori perubahan menurut sosial Moore :
1. Evolusi rektilineal yang sangat sederhana.
2. Evolusi melalui tahap-tahap.
3. Evolusi yang terjadi dalam tahap kelajuan yang tidak serasi.
4. Evolusi bercabang yang mewujudkan perubahan.
5. Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran
jangka pendek.
6. Siklus-siklus yang tidak mempunyai kecenderungan.
7. Pertemuan logistis yang digambarkan oleh populasi.
8. Pertumbuhann logistis terbalik yang tergambar dan angka
motivasi.
9. Pertumbuhan eksponariasial yang tergambar memulai tanda-
tanda.
10. Primitivisme.

Bentuk-bentuk perubahan sosial menurut Soerjono Soekanto:


1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang
terjadi secara cepat.
2. Perubahan secara lambat disebut evolusi (perubahan terjadi
secara sendirinya tanpa suatu rencana atau kehendak
tertentu)
3. Perubahan secara cepat disebut revolusi (perubahan yang
terjdi direncanakan terlebih dhulu ataupun tanpa rencana
4. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang
pengaruhnya besar

36
5. Perubahan yang pengaruhnyan kecil adalah perubahan pada
unsur-unsur struktur sosial yang tidak bisa membawa
pengaruh langsung pada masyarakat atau pengaruh yang
berarti.
6. Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses
industrilisasi pada masyrkat agraris.
7. Perubahan yang dikehendaki dari perubahan yang tak
diinginkan
8. Perubahan yang dikehendaki adalah bila seseorang mendapat
kepercayaan sebagai pemimpin.
9. Perubahan yang tidak dikehendaki merupakan perubahan
yang terjadi tanpa dikehendaki. Serta berlangsung dari
jangkauan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya
akibat yang tidak diinginkan.

a. Penyebab Perubahan
Prof. Dr. Soerjono Soekanto menyebutkan adanya factor
intern dan ekstern yang menyebabkan perubahan sosial dalam
masyarakat, yaitu:
1. Factor intern
Bertambahnya dan berkurangnya penduduk.
Berkurannya penduduk mungkin dapat disebabkan karena
perpindahan penduduk dari desa ke kota, atau dari satu
daerah ke daerah lain, misalnya trasmigrasi.
Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai
proses seperti dibawah ini:
- Discovery, penemuan unsur kebudayaan baru
- Invention, pengembangan dari discovery
- Innovation, proses pembaruan
Konflik dalam masyarakat
Konflik (pertentangan) yang dimaksud adalah konflik antara
individu dlam masyarakat, antar kelompok dan lain-lainnya.

37
Pemberontakan dalam tubuh masyarakat
2. Factor ekstern
a. Factor alam yang ada disekitar masyarakat yang berubah
b. Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak
kebudayaan antara dua masyarakat atau lebih yang
memiliki kebudayaan yang berbeda.

E. Peradaban Indonesia di Tengah Modernisasi dan Global


1. MODERNISASI MASYARAKAT INDONESIA
Mengikuti pengertian modernisasi kita dapat mengamati
modernisasi di Indonesia dalam bayak aspek kehidupan.
Berikut ini kit akan membahas berbagai aspek modernisasi
tersebut di Indonesia satu persatu.
a. Modernisasi di Bidang Tehnologi dan Ekonomi
Modernisasi terhnologi di Indonesia dapat ita lihat dalam
perkembangan pemakaian ternologi, dari semua bersifat
sederhana menjadi bersifat komplek ternologi dalam
setiap sektor kegiatan ekonomi produksi masyarakat
Indonesia. Hal ini berkaitan pula dengan terjadinya proses
indistrialisasi disetiap sektor ekonomi di Indonesia. Di
sector pertanian kita dapat menyaksikan gejala modernisasi
pada penggunaan tehnologi baru disalam kegiatan
produuksi pertanian. Penggumnaan tehnologi itu kemudian
menggubah cara produksi, tehnik produksi dan hubungan-
hubungan sosial di pedesaan. Sebagaimana diketahui dalam
hasil penelitaian tim Study Dinamika Pedesanan (SDP) dan
Survey Agro Ekonomi (SAE) dari Institut Pertanian Bogor (IPB)
sejak awal tahun 1970 an di Indonesia telah terjadi proses
modernisasi di sector pertanian. Hal itu ditandai penerapan
tehnologi pertanian modern seperti:
1. Pengantian penggunaan tehnologi dari semula
meggunakan pupuk kandang menjadi pupuk urea.

38
2. Pemakain bibit padi jenis unggul menggantikan jenis local
3. Pemakaian traktor bibit padi jens unggul menggnatikan
jenis local
4. Pemkaian traktor pengganti bajak.
5. Penerapan teknik irigasi baru dan
6. Penggunaan mesin penggiling padi menggantikan timbul
padi.
Mesipun berbagai unsur tehnologi itu dibawa oleh
program Bimbingan Masyarakat (Bimas) Intensifikasi
Masyarakat (Inmas), Intensifikasi khusus (Insus). Program-
program disempurnakan menjadi Suprainsus yang
belaku hingga sekarang ini. Modernisasi tehnologi juga
dapat kita lihat dalam kemajemukan produksi ekonomi
disektor industri perkotaan. Di sektor produksi, banyak
teknologi dan cara produksi baru yang berkembang untuk
meningkatkan produktivitas ekonomi. Penggunaan
tehnologi baru di sector industri dapat kita lihat, misalnya
dalam pengguanan mesin baru dan mesin tenaga minyak
bumi menjadi mesin tenaga listrik, penggunaan alat-alat
elektronik,penggunaan komputer, telepon dan faksimili.
Dari jenis-jenis tehnologi tersebut ada yang berupa jenis
tehnologi rendahm sedang atau menengah dan tehnologi
canggih. Teknologi rendah adalah jenis tehnologi yang
sederhana tidak memerlukan tenaga khusus untuk
mengoperasikannya. Seperti gerobak, becak, cangkul,
parang dna tombak. Tehnologi menengah adalah jenis
tehnologi yang sudah mulai memerlukan keahlian tertentu
untuk mengoperasikannya, seperti mesin jahit, sepeda
motor, mesin penggiling, padi dan msein bubut. Adapun
tehologi canggih adalah tehnologi yang berukuran besar
komplek dan terdiri dari banyak komponen yang rumit
untuk itu betul-betul diperlukan keahlian khusus, seperti

39
tehnologi permbuatan kapal (di PT PAL Surabaya).
Penggunaan tehnologi baru dapat mengubah cara
atau tehnik produksi menjadi lebih efisien. Oleh Karena
itu, produksi dan pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan meningkat.
b. Modernisasai di Bidang Sosial Modernisasi di bidang
ssosial mencakup perubahan cara berfikir dan berperilaku,
yang lebih rasional, efisien, individu dan pragmatis untuk
mencapai tujuan yang telah direncankan secara sistematis.
Banyak seakli actor penyebab terjadinya modernisasi social.
Akan tetapi factor yang paling menonjoll di Negara sedang
berkembang seperti Indonesia adalah faktir tehnologi dan
perbubahan teknik produksi ekonomi. Di daerah perkotaan
terjadi perubahan hubungan sosial yang disebabkan
pekembangan industrialisasi di perkotaan. Sejak pelita 1
tahun 1970-an, pembangunan industri lulai digalakan sehinga
berkembangan menjadi berbagai jenis industri kecil,
menengah dan besar di Indonesia. Munculnya berbagai
macam pabrik industri tersebut menimbulkan perubahan di
dalam dua macam, yaitu masyarakat perkotaan yang berbasis
ekonominya pada sektor industri dan masyarakat pedesaan
atau daerah pinggiran kota yang basis ekonominya pada
sektor pertanian. Modernisasi sosial dapat pula terjadi karena
pengetahuan anggota masyarakat semakin meningkat.
Peningkatan engetahuan itu seaga akbat tingkat pendidikan
dan kemampuan memperoleh informasi. Perkembangan
tehnologi di bidang informasi dan komunikasi dapat
mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih modern dan
dinamis. Pendidikan anggota masyarakat menjadi lebih
terbuka dan kreatif dalam menerima unsur-unsur baru
kemajuan.

40
c. Modernisasi di Bidang Politik Gejala modernisasi di bidang
poitik di Indonesia dapat dari munculnya birokrasi dan
administrasi pemerintahan yang baru dan pembentukan
lembaga-lembaga politik modern. Modernisasi sistem politik
merupakan suatu sistem yang dijadikan kernakga untuk
mentapkan dan melaksanakan kebijaksanaan tujuan-tujuan
yang oleh masyarakat dianggap merupakan kepentingan
umum. Dalam pengetian ini proses modernisasi politik d
Indonesia dapat dilihat pada gejala sebaai berikut:
Diferensiasi Struktur Politik Timbulnya struktur yang khas
untuk keperluan fungsi-fungsi politik tertentu disebut
diferensiasi struktur politik. Hal itu dapat dilihat dasar
tumbuhnya organsasi-organisasi untuk tujuan politik, antara
lain lembaga perwakilan, pembuatan undang-undang,
pelaksanaan keputusan, pemeliharaan sistem politik.
d. Kebdayaan Politik Rasionalisasi kebudayaan politik adalah
perubahan pandang tetang fungsi dan cara kerja lembaga
politik, khususnya tentnag shah tidaknya kekuasaan, yang
semakin lama semakin bersifat rasional dan fungsional.
Rasionalisasi ini menggantikan sistem kekuasan berdasarkan
kharisma dan atas dasar keturunan bangsawan yang berlaku
di zaman kerajaan. Contoh, dahulu di zaman raja dipandang
sah atas dasar keturunan dan pemilikan benda keramat
warisan nenek moyang pendiri kerjaan yang memberi
kekuatan kharisma tertentu.Peningkatan Partisipasi Politik
Partisipasi anggota masyarakat dalam politik meningkat
karena beberapa hal yaitu sebagai berikut: (1) Integrasi
Masyarakat lokal dalam politik nasional semakin besar. (2)
Media komunikasi yagn semakin berkembang pesat (3)
Ketergantungan fungsi politik diantaranya organisasi dan
kelompok politik semakin besar. Dalam proses modernisasi
politik, kekuatan-kekuatan sosial baru tersebut harus diberi

41
diberi tempat dalam partisipasi politik agar kapasitas politik
masyarakat untuk memecahkan kehidupan politik bersama
semakin besar.
e. Modernisasi di Bidang Agama dan Kepercayaan
Modernisasi di bidang agama dan kepercayaan merupakan
bagian dari modernisasi masyarakat tehadap hidup dan
kepercayaan mereka. Modernisasi kebudayaan masyarakat
dapat kita lihat dalam perubahan-perubahan, Dalam
pengertian umum, modernisasi budaya materiil adalah gejala
kemajuan atau produk benda seni budaya dari tradisi
menjadi lebih modern. Pmebuatan benda seni secara
tradisional, seperti patung primitive, arsitektur tradisional,
mengalami perubahan menjadi lebih modern, seperti bentuk
patung kontemporer, arsitektur modern dan produk modern
yang lain. Modernisasi budaya idiil merupakan perubaan–
perubahan cara berfikir manusia dari berfikir mistik dan
religius menjadi berfikir rasional dan sekuler Dalam proses
ini di dalamnya termasuk memudaarkan tradisi social yang
semula diterima apa adanya dan dijadikan acuan perilaku
sehari-hari tanpa ada keraguan, berganti dengan kebebasan
setiap orang untuk untuk berfikir madiri, rasional dan
mengambil inisiatif untuk meraih suatu kepentingan tertentu
dengan cara-cara yang baku berdasarkan suatu pertimbangan
ilmiah. Cara berfikir magis dan mistik yang mengikuti tradisi
tertentu disebut cara berfikit tradisional. Adapun cara berfikir
berdasarkan rasionalitas dan kebebasan orang disebut cara
berfikir modern. Proses perubahan dari cara berfikir
tradisional menuju cara berfikir modern merupakan salah satu
bentuk gejala modernisasi budaya masayrakat manusia.

42
Bab IV
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN
MAHLUK SOSIAL

A. Individu dan Masyarakat


1. Manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan
rohani, unsur fisik dan fsikis, unsur raga dan jiwa.Seseorang
dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur–unsur tersebut
menyatu dalam dirinya.Jadi pengertian manusia sebagai makhluk
individu mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri
individu tidak terbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.
Individu adalah manusia yang memiliki kesatuan yang
terbatas, yaitu sebagai manusia ―perseorangan‖ atau ―orang
seorang‖ yang memiliki keunikan. Setiap manusia memiliki keunikan
atau ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama.
Walaupun secara umum manusia itu memiliki perangkat fisik yang
sama, tetapi kalau perhatian kita tujukan pada hal yang lebih detail,
maka akan terdapat perbedaan-perbedaan. Perbedaan itu terletak
pada ukuran, bentuk, ukuran sifat dan lain-lainnya. Ciri seorang
individu tidak hanya mudah dikenali lewat ciri fisik atau biologisnya.
Sifat, karakter, perangai, atau gaya dan selera orang juga berbeda-
beda. Lewat ciri-ciri fisik seseorang pertama kali mudah dikenali.
Seorang individu adalah perpaduan antara factor genotype dan
fenotipe. Factor genotype adalah factor yang dibawa individu sejak
lahir, ia merupakan factor keturunan, dibawa individu sejak lahir.
Secara fisik seseorang memiliki kemiripan atau kesamaan ciri dari

43
orang tuanya, kemiripan atau kesamaan itu mungkin saja terjadi
pada keseluruhan penampilan fisiknya, bisa juga terjadi pada
bagian–bagian tubuh tertentu saja.Kita bisa melihat secara fisik
bagian tubuh mana dari kita yang memiliki kemiripan dengan orang
tua kita.Ada bagian tubuh kita yang mirip ibu atau ayah, begitu pula
mengenai sifat atau karakter kita yang mirip seperti ayah dan ibu.
Kalau seorang individu memiliki ciri fisik dan karakter atau
sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter
atau sifat yang dipengaruhi oleh factor lingkungan. Factor
lingkungan ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang
khas dari seseorang.Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan
fisik dan lingkungan social.Lingkungan fisik seperti lingkungan alam
sekitar.Lingkungan social merujuk pada lingkungan dimana seorang
individu melakukan interaksi social.
Karakteristik yang khas dari seseorang ini sering kita sebut
dengan kpribadian. Seseorang yang memiliki kepribadian yang
membedakan dirinya dengan yang lain. Kpribadian seseorang itu
dipengaruhi factor bawaan (genotype) dan factor lingkungan
(fenotipe) yang saling berinteraksi terus menerus.
2. Manusia sebagai makhluk social
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari pengaruh
orang lain. Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai makhluk
social, yaitu makhluk yang didalam hidupnya tidak bisa melepaskan
diri dari pengaruh manusia lain.
Makhluk social dikatakan sebagai makhluk social, juga
dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan
dengan orang lain. Ada kebutuhan social untuk hidup berkelompok
dengan orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk mencari
kawan atau teman. Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain,
sering kali didasari atas kesamaan ciri atau kepentingan nya
masing-masing.

44
Manusia dikatakan juga sebagai makhluk social, karena
manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup
ditengah-tengah manusia. Dan manusia berbeda dengan hewan,
untuk mempertahankan hidupnya ia dibekali dengan akal. Insting
yang dimiliki manusia sangat terbatas, ketika bayi lahir misalnya, ia
hanya memiliki insting menangis.
Cooley berpendapat bahwa looking-glass self terbentuk
melalui tiga tahap.Tahap pertama, seseorang mempunyai persepsi
mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Tahap kedua,
seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain
terhadap penampilannya. Tahap ketiga, seseorang mempunyai
perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang
lain terhadapnya itu.
Salah satu teori peranan dikaitkan dengan sosialisasi oleh
teori George Herbert Mead, dalam teorinya yang diuraikan dalam
buku mind, Self, and Socienty (1972), mead menguraikan tahap –
tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan
anggota masyarakat lainnya. Menurut Mead pengembangan diri
manusia ini berlangsung melalui beberapa tahap-tahap play stage,
tahap game stage, dan tahap generalized other. Pada tahap awal
sosialisasi, interaksi seorang anak biasanya terbatas pada sejumlah
kecil orang lain biasanya anggota keluarga, terutama ayah dan ibu.
Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang
hidup manusia. Dalam kaitan ini lah para pakar berbicara mengenai
bentuk–bentuk proses sosialisasi seperti sosialisasi setelah masa
kanak-kanak, pendidikan sepanjang hidup atau pendidikan
berkesenambungan. Light et al (1989:130) mengemukakan bahwa
setelah sosialisasi dini yang dinamakannya sosialisasi primer dan
sosialisasi sekunder. Berger dan Luckman (1967) mendefinisikan
sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu
semasa kecil, melalui mana ia menjadi anggota masyarakat.
Sedangkan sosialisasi sekunder ia mendefinisikan sebagai proses

45
berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah di
sosialisasikan ke dalam sector baru dari dunia objektif
masyarakatnya.
Dalam sosialisasi primer tidak ada masalah identifikasi.
Orang–orang yang berpengaruh tidak dapat dipilih. Masyarakat
menyediakan sekelompok orang-orang berpengaruh tertentu. Oleh
karena itu sianak tidak punya pilihan lain dalam menetukan
pengaruh–pengaruhnya, maka pengindentifikasian diri nya dengan
mereka berlangsung secara kuasi – otomatis. Oleh karena itulah
maka dunia yang dinternalisasikan dalam sosialiasi primer jauh
lebih kuat tertanam dalam kesadaran sosialisasi sekunder.
Sosialisasi primer menyangkut tahap–tahap belajar yang
ditentukan secara social.Sifat sosialisasi primer juga dipengaruhi
oleh berbagai persyaratan dalam pengalihan cadangan
pengetahuan. Legitimasi tertentu mungkin menuntut tingkat
kompleksitas linguistik yang lebih tinggi bagi pemahamannya
dibandingkan dengan ligitimasi lainnya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai
makhluk social, karena beberapa alasan yaitu:
1. Manusia tunduk pada peraturan, norma social.
2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang
lain.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang
lain.
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup ditengah –
tengah manusia.

B. Pengertian Masyarakat dan Ciri-cirinya


Kita tentu sudah sering mendengar kata masyarakat, baik dari
orang lain maupun mendengar lewat media elektronik. Bahkan
mungkin anda sendiri pernah dan mungkin sering menggunakan

46
kata masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari istilah atau kata
masyarakat sering muncul seperti dalam contoh berikut ini:
Penggunaan kata masyarakat sering kali tercampuradukkan
dalam kehidupan sehari-hari.Disatu waktu kita menggunakan kata
masyarakat sesuai dengan makna kata masyarakat itu sendiri. Tetapi
terkadang kita menggunakan kata masyarakat untuk makna yang
bukan sebenarnya, seperti kata ―rakyat‖ kita gunakan juga istilah
masyatakat untuk menggantikannya, atau atau juga sebaliknya, kita
menggunakan kata rakyat untuk menggantikan masyarakat.
Istilah masyarakat dalam bahasa ingrisnya society, sedangkan
istilah komunitas dalam bahasa ingrisnya community.Dalam konteks
keseharian, sering kali terjadi kesalahan pemahaman antara society
dan community. Dua istlah tersebut sering ditafsirkan secara sama,
padahal sangat berbeda artinya. Society atau masyarakat berbeda
dengan komunitas atau masyarakat setempat.
Terdapat perbedaan mendasar antara kedua konsep tersebut.
Beberapa definisi mengenai masyarakat yaitu sebagai berikut:
- Ciri atau unsur masyarakat menurut Krech
1. Kumpulan orang
2. Sudah terbentuk dengan lama
3. Sudah memiliki system social atau struktur social tersendiri
4. Memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki
bersama.
- Unsur masyarakat menurut Krech, Crutchfield, dan Ballachey
1. Kolektivitas interaksi manusia yang terorganisasi
2. Kegiatannya terarah pada sejumlah tujuan yang sama
3. Memiliki kecenderungan untuk memiliki keyakinan, sikap,
dan bentuk tindakan yang sama.
- Unsur masyarakat menurut Fairchild, et, al
1. Kelompok manusia
2. Adanya keterpaduan atau kesatuan diri berlandaskan
kepentingan utama

47
3. Adanya pertahanan dan kekekalan diri
4. Adanya kesinambungan
5. Adanya hubungan yang pelik diantara anggotanya.
- Unsur atau ciri masyarakat menurut konsep Horton dan Hunt
1. Kelompok manusia
2. Sedikit banyak memiliki kebebasan dan bersifat kekal
3. Memiliki kebudayaan
4. Memiliki hubungan dalam kelompok yang bersangkutan

1. Pengertian masyarakat setempat atau komunitas dan ciri-


cirinya
Masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan social
yang ditandai oleh suatu derajat hubungan social yang
tertentu. Dasar–dasar dari masyarakat setempat adalah
lokalitas dan perasaan masyarakat setempat.
Unsur pertama dari komunitas adalah adanya wilayah atau
lokalitas.Suatu komunitas pasti mempunyai lokalitas atau
tempat tinggal tertentu.Meskipun sekelompok mereka adalah
pengembara, tetapi pada suatu saat tertentu mereka
menempati wilayah tertentu.
Unsur kedua dari komunitas adalah perasaan saling
ketergantungan atau saling membutuhkan.Perasaan anggota
masyarakat setempat dengan anggota lainnya didasari adanya
persamaan tempat tinggal.
Perasaan bersama antara anggota masyarakat setempat
tersebut di atas disebut community sentiment dan memiliki
unsur sebagai berikut
1. Seperasaan
2. Sepenanggungan, dan
3. Saling memerlukan

48
C. Masyarakat Kota dan Desa
Kita sering mendengar jenis-jenis masyarakat seperti
masyarakat desa dan masyarakat kota. Desa dan kota memiliki
perbedaan fisik maupun secara social. Sebuah desa sering kali
ditandai dengan kehidupan yang tenang, jauh dari hikuk pikuk
keramaian, penduduknya ramah tamah, saling mengenal satu sama
lain, mata pencarian penduduknya kebanyakan sebagai petani, atau
nelayan. Orang didesa mempunyai hubungan yang lebih erat dan
mendalam anara sesame warganya.System kehidupan biasanya
berkelompok, atas dasar kekeluargaan.Penduduk Masyarakat desa
pada umumnya hidup dari pertanian atau nelayan, meskipun
pekerjaan yang lainpun ada seperti tukang kayu, atau tukang batu.
Sebuah kota sering kali ditandai dengan kehidupan yang
ramai, wilayahnya yang luas, banyak penduduknya, hubungan yang
tidak erat satu sama lain, dan mata pencarian penduduknya
bermacam-macam.
Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat kota dan desa
memiliki perhatian yang berbeda, khususnya perhatian terhadap
keperluan hidup. Di desa yang diutamakan adalah perhatian khusus
terhadap keperluan pokok, fungsi-fungsi yang lainnya diabaikan.
Lain dengan orang kota, mereka melihat selain kebutuhan pokok,
pandangan masyrakat sekitarnya sangat mereka perhatikan.

D. Intraksi Sosial dan Pelapisan Sosial


1. Interaksi social
Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi
saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita
ketahui bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas
dari hubungan satu dengan yang lain. Ada beberapa pengertian
interaksi social yang ada di lingkungan masyarakat, diantaranya
 Menurut H. Booner, interaksi social adalah hubungan antara
dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu

49
mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan
individu yang lain atau sebaliknya.
 Menurut Gillin and Gillin, interaksi social adalah hubungan-
hubungan anatara orang individual, antara kelompok-
kelompok, dan orang perorangan dengan kelompok.
 Interaksi social merupakan hubungan timbal balik antara
individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok,
antara individu dengan kelompok.
a. Interaksi social sebagai factor utama dalam kehidupan
Adapun factor–factor yang mendasari berlangsungnya
interaksi social, yaitu:
1. Factor imitasi
2. Factor sugisti
3. Factor identifikasi
4. Factor simpati
b. Syarat–syarat terjadinya interaksi social
1. Adanya kontak social
2. Adanya komunikasi
Selain itu kontak social dapat terjadi dan berlangsung dalam
tiga bentuk yaitu:
a) Antara orang perorangan
b) Antara orang perorangan dengan suatu kelompok atau
sebaliknya.
c) Antara kelompok manusia dengan kelompok manusia
lainnya.
Bentuk–bentuk interaksi social Menurut Gillin and Gillin ada
dua macam proses social yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi social yaitu:
1. Bentuk interaksi asosiatif
Kerja sama Kerja sama timbul karena orientasi orang
perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya.

50
Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk
kerja sama, yaitu:
- Bargaining, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran
barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
- Cooperation, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu
organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari
terjadinya keguncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan.
- Coalition, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan yang sama.
Akomodasi Adapun bentuk–bentuk dari akomodasi adalah
 Coercion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya
dilaksanakan karena adanya paksaan.
 Compromise, suatu bentuk akomodasi, dimana pihak yang
terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya, agar
tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang
ada.
 Arbitration, suatu cara untuk mencapai compromise apa
bila pihak yang berhadapan, tidak sanggup untuk
mencapainya sendiri.
 Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan
pihak yang berselisih, bagi tercapainya suatu persetujuan
bersama.
 Stelemate, merupakan suatu akomodasi dimana pihak-
pihak yang berkepentingan mempunyai yang seimbang,
berhenti pada titik tertentu dalam melakukan
pertentangan.
2. Bentuk interaksi disosiatif
Persaingan (competition) Persaingan adalah bentuk
interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang
bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi

51
dirinya dengan cara menarik perhatian atau mempertajam
prasangka yang telah ada tanpa menggunakan kekerasan.
Kontravensi (contravention) Kontravensi bentuk
interaksin yang berbeda antara persingan dan pertentangan.
Kontraversi ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri
seseorang, perasaan yang tidak suka disembunyikan dan
kebencian terhadap kpribadian orang, akan tetapi gejala-
gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau
pertikaian.
Pertentangan (conflict) Pertentangan adalah suatu
bentuk interaksi individu atau kelompok social yang berusaha
untuk mencapai tujuannya dengan cara menentang pihak lain
disertai ancaman atau kekerasan
Pertentangan memiliki bentuk-bentuk khusus, antara lain:
 Pertentangan pribadi, pertentangan antar individu
 Pertentangan rasional, perbedaan yang timbul karena
perbedaan ras
 Pertentangan kelas social, pertentangan yang disebabkan
oleh perbedaan kepentingan antara kelas social
 Pertentangan politik.
E. Stratifikasi Sosial dan Pelapisan Masyarakat
Setiap individu adalah anggota dari suatu kelompok. Tetapi
tidak setiap warga dari suatu masyarakat hanya menjadi anggota
dari satu kelompok tertentu, ia bisa menjadi anggota lebih dari satu
kelompok social. Berkaitan dengan penempatan individu dalam
kelompok social, maka individu memiliki kemampuan untuk :
1. Menempatkan diri
2. Ditempatkan oleh orang lain dalam suatu lapisan social
ekonomi tertentu Penempatan seseorang dalam lapisan social
ekonomi tertentu merupakan pembahasan stratifikasi social.
Dalam kaitannya dengan stratifikasi social Max Webber
menjelaskan stratifikasi social ada tiga demensi yaitu:

52
1. Demensi kekayaan
2. Demensi kekuasaan
3. Demensi prestise.
Lebih jauh Webber dalam ―Class, status, party‖ menjelaskan
bahwa, sesuatu disebut kelas apabila:
1. Sejumlah orang sama-sama memiliki suatu komponen
tertentu yang merupakan sumber dalam kesempatan hidup
mereka.
2. Komponen ini secara eksklusif tercermin dalam
kepentingan ekonomi berupa kepemilikan benda-benda
dan kesempatan untuk memperoleh pendapatan.
3. Hal itu terlihat dalam kondisi komoditas atau pasar tenaga
kerja.
Gaya hidup menyangkut banyak dimensi kehidupan, tetapi
Nas dan Sande berusaha membuat suatu pengelompokan
demensi gaya hidup dalam lima kelompok yaitu:
1. Dimensi Morfologis
Dimensi morfologis merujuk kepada lingkungan dan
aspek geografis. Beberapa atau sekelompok orang lebih
dibanding tempat yang lainnya, dari mulai lingkungan
yang tradisiolnal sampai kota yang cosmopolitan.
2. Hubungan social dan jaringan kerja
Dimensi ini dibedakan atas tiga bidang yaitu:
a. Pengkapsulan: keterkaitan pada lingkungan, suku,
etnis, keeratan di berbagai bidang.
b. Segregasi: tidak menekankan pada satu kegiatan saja,
tetapi pada beberapa kegiatan tanpa ada keterkaitan
yang akrab atau emosional.
c. Isolasi: tanpa ada keterkaitan yang mendalam pada
bidang apa pun.

53
4. Penekanan bidang kehidupan (Domain)
Seorang dapat menekankan kehidupannya pada suatu bidang
tertentu yang menjadi prioritasnya.
5. Makna gaya hidup
Penilaian atau pemaknaan terhadap bidang–bidang
kehidupan.
6. Dimensi simbolik Simbol-simbol yang digunakan dalam
kehidupan. Bentuk–bentuk hubungan social ini baik yang
asosiatif atau pun disosiatif akan menimbulkan kelompok-
kelompok social. Kelompok–kelompok social yang muncul
akan terstratifikasi berdasarkan penilaian yang diberikan oleh
anggota kelompok dalam atau kelompok luar.

54
Bab V
MANUSIA KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN

A. Makna Keragaman dan Kesederajatan


1. Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam kamus besar
bahasa indonesia ragam berarti : Tingkah, laku, ulah, Macam,
jenis, Lagu, musik langgam, Warna, corak, ragi.
Sedangkan keragaman sendiri berarti :
1) Perihal berjenis-jenis atau beragam-ragam,
2) Keadaan beragam-ragam. Ragam juga dapat diartikan
bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti kerukunan.
2. Makna Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata derajat. Dalam kamus besar
bahasa indonesia derajat berarti: 1) Tingkatan, martabat,
pangkat, 2) Gelar yang diberikan oleh perguruan tinggi
kepada mahasiswa yang telah lulus ujian. Sederajat berarti
sama tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya) dan
kesederajatan berarti perihal kesamaan tingkatan.

B. Unsur-unsur Keragaman dalam Masyarakat indonesia


1. Suku, Bangsa, dan Ras Suku bangsa yang menempati wilayah
Indonesia dari sabang sapai marauke sangat beragam.
Seangkan perbedaan ras muncul karena adanya
pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis
lahiria yang sama seperti rambut,warna kulit, ukuran-ukuran
tubuh,mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya
2. Agama dan Keyakinan Agama mengandung arti ikatan yang
harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksut

55
berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia
sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan
panca indra.
3. Ideologi dan Politik Idiologi adalah suatu istilah umum bagi
sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah
laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara
tindakan dan kepercayaan yang fundamental
4. Adat dan Kesopanan
Tata kerama yang dianggap ari bahasa jawa yang berarti ―
adapt sopan santun, basa basi ― pada dasarnya ialah segala
tindakan,perilaku,adat istiadat,tegur sapa, ucap dan cakap
sesuai kaedah atau norma tertentu
5. Kesenjangan Ekonomi
6. Kesenjangan Sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk
dengan bermacam tingkat, pangkat, dan starta social yang
hierarkis

C. Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama,


Bermasyarakat dan Kehidupan Global.
Pengaruh keragaman terhadap kehidupan beragama akan
menimbulkan dampak positif dan negative. Pengaruh keragaman
terhadap kehidupan bermasyarakat dan bernegara, dan di dalam
masyarakat tersebut akan terjadi banyak percampuran-
percampuran kebudayaan atau penyerapan antara satu budaya
dengan budaya lain. Di antara budaya-budaya tersebut ada yang
mampu bertahan dan ada yang tidak mampu bertahan sehingga
tenggelam Pengaruh keragaman dalam kehidupan global dapat
menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif. Dampak positif
dapat dilihat antara lain bila suatu negara berkembangmenjalin
kerjasama dengan negara maju. Hal ini terjadi karena negara
berkembang dapat menyerap kemajuan seperti teknologi,

56
pendidikan, kebudayaan, informatika dari negara-negara maju
tersebut. Pengaruh keragaman diantaranya :
 Segmentasi(pembagian) kedalam kelompok-kelompok yang
memiliki kebudayaan yang berbeda.
 Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-
lembaga yang bersifat non komplemeter(tidak saling
melengkapi).
 Kurang mengembangkan konsesus(kesepakatan) diantara
para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang
bersifat dasar.
 Sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang berbeda.
 Secara relatif intergrasi(pembauran) sosial tumbuh diatas
paksaan dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi.
 Dominasi(penguasaan) politik oleh suatu kelompok
 Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan,
besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang
menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti :
 Disharmonisasi (tidak bahagia)
 Perilaku diskriminatif.
 Eksklusivisme (paham yang mempunyai kecenderungan untuk
memisahkan diri dari masyarakat)
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil
masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman,
yaitu :
 Semangat Religius
 Semangat Nasionalisme
 Semangat Pluralisme
 Semangat humanism
 Membangun suatu pola komunikasi

57
D. Problematika Diskriminasi
Kesederajatan versus Diskriminasi
Diskriminasi sebagai Realitas yang Problematika
Persaingan, Tekanan atau Intimidasi dan Ketidakberdayaan
sebagai Faktor Terjadinya Diskriminasi Sosial
Diskriminasi adalah tindakan yang melakukan pembedaan
terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras,
agama,suku, etnis, klompok, golongan, setatus, dan kelas social
ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual,
pandangan idiologi, dan politik serta batas Negara, dan kebangsaan
seseorang. Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan
bahwa ― Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat
diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu ―
Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah
menegaskan bahwa ―Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat
dan martyabat yang sama dan sederajat‖

58
Bab VI
MANUSIA NILAI MORAL DAN HUKUM

A. Hakikat Nilai Moral dalam Kehidupan


1. Nilai
Pengertian Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai
yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari
suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau
kelompok. Jadi nilai itu pada hakikatnya adalah sifat dan kualitas
yang melekat pada suatu obyeknya. Dengan demikian, maka nilai
itu adalah suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-
kenyataan lainnya. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan
manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain
kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan.
Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan
mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai
suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di samping
sistem sosial dan karya. Alport mengidentifikasikan 6 nilai-nilaiyang
terdapat dalam kehidupan masyarakat, yaitu : nilai teori, nilai
ekonomi, nilai estetika, nilai sosial, nilai politik dan nilai religi.
Hierarki nilai sangat tergantung pada titik tolak dan sudut pandang
individu –masyarakat terhadap sesuatu obyek. Misalnya kalangan
materialis memandang bahwa nilai tertinggi adalah nilai material.
Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada tidak
sama tingginya dan luhurnya. Menurutnya nilai-nilai dapat
dikelompokan dalam empat tingkatan yaitu :
1. Nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan
indra yang memunculkan rasa senang, menderita atau tidak
enak,

59
2. Nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan yakni
: jasmani, kesehatan serta kesejahteraan umum,
3. Nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan
kebenaran, keindahan dan pengetahuan murni,
4. Nilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah modalitas nilai
dari yang suci.
Sementara itu, Notonagoro membedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
jasmani manusia,
2. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia
untuk mengadakan suatu aktivitas atau kegiatan,
3. Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang bersifat rohani
manusia yang dibedakan dalam empat tingkatan sebagai
berikut :
a. Nilai kebenaran yaitu nilai yang bersumber pada rasio,
budi, akal atau cipta manusia
b. Nilai keindahan/estetis yaitu nilai yang bersumber pada
perasaan manusia
c. Nilai kebaikan atau nilai moral yaitu nilai yang
bersumber pada unsur kehendak manusiad.
d. Nilai religius yaitu nilai kerokhanian tertinggi dan
bersifat mutlak.
Nilai berperan sebagai pedoman yang menentukan
kehidupan setiap manusia. Nilai manusia berada dalam
hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu
keyakinan dan kepercayaan yang bersumber pada
berbagai sistem nilai.

2. Moral
Moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan
kesusilaan, tabiat atau kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal
yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan

60
manusia. Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-
kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap
sesuai dan bertindak benar secara moral.
Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap tidak
bermoral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan
atau prinsip-prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat
berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang
mengikat kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Pengertian
Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai makhluk
budaya, sosial, moral dan religi. Norma merupakan suatu kesadaran
dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi.
Oleh karena itu, norma dalam perwujudannya dapat berupa norma
agama

3. Pengertian Hukum
Disamping adat istiadat tadi ,ada kaidah yang mengatur
kehidupan manusia yaitu hukum, yang biasanya dibuat dengan
sengaja danmempunyai sanksi yang jelas.Hukum dibuat dengan
tujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat agar terjadi
keserasian diantara wrga masyarakat dan system social yang
dibangun oleh suatu masyarakat.Pada masyarakat modern hukum
dibuat oleh lembaga–lembaga yang diberikan wewenang oleh
rakyat.
Keseluruhan kaidah dalam masyarakat pada intinya adalah
mengatur masyarakat agar mengikuti pola perilaku yang disepakati
oleh system social dan budaya yang berlaku pada masyarakat
tersebut. Pola-pola perilaku merupakan cara-cara masyarakat
bertindak atau berkelakuan yang sama dan harus diikuti oleh semua
anggota masyarakat tersebut. Setiap tindakan manusia dalam
masyarakat selalu mengikuti pola-pola perilaku masyarakat tadi.
Pola perilaku berbeda dengan kebiasaan. Kebiasaan merupakan
cara bertindak seseorang yang kemudian diakui dan mungkin

61
diikuti oleh orang lain. Pola perilaku dan norma-norma yang
dilakukan dan dilaksanakan pada khususnya apabila seseorang
berhubungan dengan orang lain, dinamakan social organization.

B. Problema Pembinaan Nilai Moral


Terbentuknya nilai dari hubungan yang bersifat
ketergantungan sikap manusia terhadap nilai dari suatu maka
manusia akan berbuat sesuatu yang merupakan modal dasar dalam
menjalin kehidupan manusia. Dengan menilai dapat menentukan
moral seseorang, apakah baik buruknya sepanjang niali itu dalam
arti positif berarti perubahan bermoral , begitu juga sebaliknya jika
nilai itu dalam arti negatif berarti perbuatan yang amoral. Perbuatan
yang bersifat amoral inilah yang dijadikan problema dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Tujuan hukum mengatur pergaulan hidup secara damai,
ditinjau dari aspek lahiriah yaitu untuk mencapai ketertiban atau
kedamaian, dan jika di tinjau dari aspek batiniah yaitu untuk
mencapai ketenangan atau ketentraman. Statu contoh adalah
masalah perkawinan. Semua orang tahu bahwa tujuan dari
perkawinan adalah untuk menciptakan keluarga sakinah mawadah
warahmah, akan tetapi kenyataan-kenyataan yang ada banyak
problem yang terjadi dalam keluarga, misalnya: terjadi kekerasan
dalam rumah tangga, seorang suami tidak bertanggung jawab pada
anak dan istri dan lain sebagainya. Dengan nilai dari perkawinan
tidak terwujud sebagaimana yang kita dambakan. Secara hukum
suatu perkawinan itu dapat diakui oleh negara apanila dilakukan
dihadapan catatan sipil (untuk penduduk non Islam) dan tercatat di
Kantor Urusan Agama (KUA, untuk penduduk Islam), namur
kenyataannya masih banyak istilah kawin sirih (kawin di bawah
tangan), bahkan ada juga yang dikenal dengan ―kawin kontrak‖.
Problema yang demikian harus diperhatikan dan perlu dipikirkan
secara arif dan bijaksana baik oleh kalangan masyarakat awam

62
maupun oleh pemerintah, karena sifat perkawinan yang demikian
ini sangat merugikan bagi kaum perempuan dan nasib anak-anak.
Karena dengan perkawinan sirih dan perkawinan sirih dan
perkawinan kontrak ini, dengan begitu mudah kaum laki-laki untuk
meninggalkannya, bahkan ingin terlepas dari tanggung jawabnya.
Perkawinan itu apabila dilakukan menurut prosedur atau
menurut aturan-aturan yang ada dalam suatu masyarakat, maka
orang yang melaksanakan perkawinan demikian dikatakan yang
bermoral. Juga sebaliknya jika perkawinan yang dilakukan tidak
melalui prosedur atau tidak dilakukan sesuai dengan aturan yang
ada dalam suatu masyarakat tertentu maka perkawinan itu dikenal
dengan cara tidak bermoral. Maka yang perlu kita ketahui dalam hal
ini di samping hukum dasar yang tertulis ada hukum yang tidak
tertulis, yaitu misalnya ―hukum adat perkawinan‖ yang setiap daerah
mempunyai adat masing-masing. Manusia sebagai makhluk yang
hidup bermasyarakat untuk terwujudnya apa yang dikatakan
ketertiban atau keamanan, dan ketenangan atau ketentraman maka
harus patuh lepada hukum yanng berlaku dan mennjalani nilai-nilai
yang ada di masyarakat dengan baik dan sempurna.

C. Manusia dan Hukum


Di dunia ini manusialah yang bekuasa.Yang mengeksploitasi
dan mengeksplorasi dunia ini adalah manusia. Karena kekuasaannya
itulah maka manusia merupakan pusat atau titik sentral dari
keseluruhan kegiatan kehidupan manusia di dunia ini. Dengan
demikian manusia merupakan subjek dan bukan objek. Sebagai
subjek manusia mempunyai kepentingan di dunia ini, mempunyai
tuntutan yang diharapkan untuk dipenuhi atau dilaksanakan,
mempunyai kebutuhan hidup. Sejak manusia dilahirkan sampai
meninggal, sejak dulu sampai sekarang, bahkan diwaktu
mendatang, dimana-mana, yang mampu maupun yang tidak

63
mampu, manussia selalu mempunyai kepentingan, mempunyai
tuntutan atau kebutuhan yang diharapkan untuk dipenuhi.
Sewaktu masih bayi manusia membutuhkan air susu ibu,
pakaian, kehangatan kasih sayang ibu, beranjak besar butuh
bermain-main dengan teman-temannya, kemudian memerlukan
sekolah, selanjutnya membutuhkan pekerjaan, pada saatnya nanti
butuh kawin, sampai pada saat kematinannya ia berkepentingan
untuk dimakamkan. Manusia mempunyai kepentingan untuk hidup.
Dalam kenyataanya kepentingan-kepentingan manusia selama ini
selalu diancam atau diganggu oleh pelbagai bahaya, yang
merupakan kendala untuk dapat dilaksanakan atau dipenuhinya
harapannya.
Alam sering mengganggu kepentingan manusia dalam bentuk
gempa bumi, banjir, lumpur panas, tsunami, tanah longsor, angin
ribut. Binatang buas yang mengganggu ketenangan hidup manusia
seperti kawanan kera yang merusak panen, harimau yang masuk
pemukiman meresahkan penduduk. Tetapi gangguan atau bahaya
terhadap kepentingan manusia itu datangnya juga dari manusia
sendiri: penipuan, pencurian, tabrak lari, perselingkuhan,
perzinahan, penculikan, pembunuhan, kekerasan dan sebagainya.
Oleh karena kepentingan manusia selalu diganggu oleh
bahaya disekelilingnya, maka manusia menginginkan adanya
perlindungan terhadap kepentingan-kepentingannya, jangan
sampai selalu diganggu oleh pelbagai bahaya tersebut. Maka
kemudian terciptalah perlindungan kepentingan berbentuk kaedah
sosial termasuk di dalamnya kaedah hukum. Tatanan kaedah sosial
dapat dibagi dua, yaitu kaedah sosial dengan aspek kehidupan
pribadi dan kaedah socsial dengan apek kehidupan antar pribadi
(Purnadi Purbacaraka & Soerjono Soekanto, SH,.MA Perihal kaedah
hukum, Penerbit Aluni Bandung 1978) Kaedah sosial dengan aspek
kehidupan pribadi yaitu kaedah agama dan kaedah kesusilaan,
sedangkan kaedah sosial dengan aspek kehidupan antar pribadi

64
adalah kaedah sopan santun dan kaedah hukum. Tujuan kaedah
agama dan kaedah kesusilaan adalah agar manusia menjadi
sempurna, agar supaya tidak ada manusia menjadi jahat. Kedua
kaedah tersebut ditujukan kepada sikap batin manusia sebagai
individu. Kalau kaedah sama ditujukan kepada iman, maka kaedah
kesusilaan ditujukan kepada akhlak.

D. Hubungan Manusia dan Hukum


Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa
dipisahkan. Bahkan dalam ilmu hukum, terdapat adagium yang
terkenal yang berbunyi: ―Ubi societas ibi jus‖ (di mana ada
masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya bahwa dalam
setiap pembentukan suatu bangunan struktur sosial yang bernama
masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan bahan yang bersifat
sebagai ―semen perekat‖ atas berbagai komponen pembentuk dari
masyarakat itu, dan yang berfungsi sebagai ―semen perekat‖
tersebut adalah hukum.
Manusia, disamping bersifat sebagai makhluk individu, juga
berhakekat dasar sebagai makhluk sosial, mengingat manusia tidak
dilahirkan dalam keadaaan yang sama (baik fisik, psikologis, hingga
lingkungan geografis, sosiologis, maupun ekonomis) sehingga dari
perbedaan itulah muncul inter dependensi yang mendorong
manusia untuk berhubungan dengan sesamanya. Berdasar dari
usaha pewujudan hakekat sosialnya di atas, manusia membentuk
hubungan sosio-ekonomis di antara sesamanya, yakni hubungan di
antara manusia atas landasan motif eksistensial yaitu usaha
pemenuhan kebutuhan hidupnya (baik fisik maupun psikis).
Untuk mewujudkan keteraturan, maka mula-mula manusia
membentuk suatu struktur tatanan (organisasi) di antara dirinya
yang dikenal dengan istilah tatanan sosial (social order) yang
bernama: masyarakat. Guna membangun dan mempertahankan
tatanan sosial masyarakat yang teratur ini, maka manusia

65
membutuhkan pranata pengatur yang terdiri dari dua hal: aturan
(hukum) dan si pengatur (kekuasaan). Dari sinilah hukum tercipta.
Untuk menciptakan keteraturan maka dibuatlah hukum
sebagai alat pengatur, dan agar hukum tersebut dapat memiliki
kekuatan untuk mengatur maka perlu suatu entitas lembaga
kekuasaan yang dapat memaksakan keberlakuan hukum tersebut
sehingga dapat bersifat imperatif. Sebaliknya, adanya entitas
kekuasaan ini perlu diatur pula dengan hukum untuk menghindari
terjadinya penindasan melalui kesewenang-wenangan ataupun
dengan penyalah gunaan wewenang. Mengenai hubungan hukum
dan kekuasaan ini, terdapat adagium yang populer: ―Hukum tanpa
kekuasaan hanyalah angan-angan, dan kekuasaan tanpa hukum
adalah kelaliman.‖
Komponen hukum yang pertama adalah substansi atau isi
hukum yang bersangkutan. Suatu hukum agar benar-benar mampu
menciptakan keadilan bagi masyarakat, maka isi dari hukum itu
sendiri harus benar-benar berfungsi sebagai manifestasi nilai-nilai
dan rasa keadilan serta nilai-nilai normatif yang diidealkan
masyarakat. Disamping itu, agar hukum tersebut dapat berjalan,
substansi hukum tersebut juga tidak boleh bertentangan dengan
substansi hukum lain yang telah ada. Sehingga suatu hukum agar
dapat bekerja, maka ia harus bersifat koheren dengan keseluruhan
sistem norma sosial yang ada dalam lingkungan masyarakat yang
bersangkutan.
Komponen yang kedua adalah struktur, yaitu lembaga yang
memiliki kewenangan untuk menegakkan hukum. Sebuah hukum,
sebaik apapun substansi yang dikandungnya tidak akan mampu
berjalan jika tidak ada lembaga yang memiliki kekuasaan untuk
menjalankan hukum tersebut. Lembaga yang memiliki kekuasaan
untuk menjalankan hukum ini terdiri dari setiap subyek yang
memiliki kewenangan untuk itu, mulai dari instansi penyidik seperti

66
aparat kepolisian, instansi penuntut umum seperti kejaksaan, dan
pengadilan.
Komponen yang ketiga sekaligus yang terakhir adalah
komponen kultur atau budaya dari masyarakat hukum yang
bersangkutan. Suatu hukum yang ideal adalah hukum yang
merupakan produk langsung dari budaya masyarakat yang
bersangkutan, sehingga sistem nilai yang diusung oleh produk
hukum tersebut akan sesuai (karena merupakan manifestasi)
dengan kesadaran nilai (value consciousness) yang dimiliki
masyarakat.
Dari penjabaran ini, maka diketahui bahwa kerja hukum
sebagai alat pengaturan masyarakat adalah bersifat sistemis. Yakni
kerja sinergis yang sempurna antara komponen- komponen yang
dibutuhkan agar tujuan hukum dapat terlaksana dan mencapai
sasarannya (memberikan keadilan bagi individu-individu dalam
masyarakat) yang satu sama lain tidak dapat dipisah-pisahkan,
yaitu: substansi hukum yang baik, struktur hukum yang kokoh
(memiliki kekuatan dan berintegritas), serta kultur yang kondusif
(kesesuaian ideologi hukum dengan budaya masyarakat yang
bersangkutan) untuk penegakan hukum tersebut.
Pada akhirnya, bagaimana hukum itu dibuat dan untuk apa
hukum itu ditujukan berpulang sepenuhnya pada kesadaran
(kehendak) manusia yang bersangkutan itu sendiri. Hukum dapat
bersifat membebaskan umat manusia dari ketertindasan, namun
sebaliknya hukum juga dapat juga digunakan sebagai sarana
penindasan. Karena hukum hanyalah berfungsi sebagai alat ( tool ),
yaitu alat manusia untuk menciptakan keteraturan dengan
pewujudan keadilan atas interaksi antar manusia tersebut, dan di
atas dunia ini tidak ada satu alat pun yang tidak dapat disalah
gunakan. Begitu pula dengan hukum.

67
Bab VII
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A. Tipe Pandangan Hidup


Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan
untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan
hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat,
atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta
undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup
yang telah dirumuskan. Pandangan hidup sering disebut filsafat
hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran
dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan
pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua
golongan.
Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai
dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup.
Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang
kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila
gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-
hal yang bersifat negative.
Disinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan
hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan
memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak
akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila
menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta
kesulitan yang dihadapinya. Biasanya orang akan selalu ingat, taat,
kepada Sang Pencipta bila sedang dirudung kesusahan. Namun, bila
manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan,
mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang

68
rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh
beberapa factor, antara lain :
1. Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
2. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
3. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam
pandangan hidupnya.
4. Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada
tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
5. Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun
demikian, pandangan hiup erat sekali kaitannya dengan cita-cita.
Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang
dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan
sekelompok orang atau masyarakat. Pandangan hidup merupakan
sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang
pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang
mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo
(1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa
pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada
situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif. Pandangan
hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya
digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology.
Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan
seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya
menuju tujuan akhir.

B. Unsur-unsur Pandangan Hidup


1. Cita-cita: adalah apa yang diinginkan yang mugkin dapat
dicapai dengan usaha atau perjuangan. Untuk mencapai cita-
cita tergantung tiga faktor :
a. Faktor manusia : yang ditentukan oleh kualitas manusianya.

69
b. Faktor kondisi : mempengaruhi tercapainya cita-cita yang
umumnya disebut yang menguntungkan/memperlancar
dan menghambat.
c. Faktor tingginya cita-cita
2. Kebajikan: perbuatan yang mendatangkan kebaikan yang
sesuai dengan norma-norma agama dan etika/moral.
Manusia adalah seorang pribadi yang uuh yang terdiri dari iwa
dan badan, menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk
bermoral, makhluk social, makhluk tuhan, diciptakan tuhan
dan dapat menentukan mana yang baik dan buruk. Baik buruk
itu ditentukan suara hati.
3. Usaha/perjuangan : adalah krja keras untuk mewujudkan cita-
cita, kerja keras dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun
dengan tenaga/jasmani atau kedua-duanya.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan
hakikat dan martaat manusia, sedangkan pemalas dapat
menjadi manusia miskin. Dalam agamapun diperintahkan
untuk kerja keras seperti hadits yang diciptakan Nabi
Muhammad SAW, yang ditujukan pada pengikutnya
Bekerjalah kamu seakan akan kamu hidup selama lamanya
dan beribadah lah kamu seakan akan kamu akan mati besok.
Allah berfirman dalam dalam Al-Quran surat Ar-Ra‘du ayat 11
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum,
kecuali jika mereka mengubah keadaan mereka sindiri.
Dari hadits dan firman ini dpat disimpulkan bahwa manusia
perlu kerja keras untuk mempernaiki nasibnya.
4. Keyakinan dan Kepercayaan : menjadi dasar pandangan hidup
yang berdasarkan dari akar atau kekuasaan tuhan, ada tiga
aliran filasafat yaitu :
a. Aliran Naturalisme: hidup manusia itu dihubungkan
dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi,
kekuatan gaib itu dari natur dan dari tuhan. Manusia

70
adalah diciptakan tuhan karena itu manusia mengabdi
pada tuhan mel(kalbu yang berpusat di hati) ―hati nurani ‖
maka keyakinan manusia itu bermula dari akal.
b. Aliran Gabungan : dasar aliran ini adalah kekuatan gaub
yang berasal dari tuhan sebagai dasar keyakinan sedang
kan akal adakah dasar kebudayaan yang menentukan
benar tidaknya sesuatu yang dinali berdasarkan akal, baik
sebagai logika berpikir maupun rasa/hati nurani/ apabila
dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari tuhan sosialisme-
religius, kebijakan yang dapat diterima hati nurani ,
semuanya itu berkat karunia tuhan.

71
Bab VIII
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A. Tanggung Jawab dan Alasannya


Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia
adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah
berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala
sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran
akan kewajibannya. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang
bertanggung jawab.Disebut demikian karena manusia, selain
merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan
makhluk ‗I‘uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk
bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan
dalam konteks sosial, individual ataupun teologis.
Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial.Ia
tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai sclera
sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam jaminan sosial
harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu
konsensus nilai yang telah disetujui bersama. Masalah tanggung
jawab dalam konteks individual berkaitan dengan konteks teologis.
Manusia sebagai makhluk individual artinya manusia harus
bertanggung jawab terhadap dirinya (seimbangan jasmani dan
rohani) dan harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya (sebagai
penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih
kuat intensitasnya apabila ia mentiliki kesadaran yang mendalam.

72
Tanggung jawab manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai
akibat keyakinannya terhadap suatu nilai.
Demikian pula tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya,
manusia sadar akan keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena itu
manusia harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-
Nya agar manusia dijauhkan dari perbuatan keji dan munkar.
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah
keberanian.Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang
berani menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung
jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain,
tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang
yang bersangkutan akan berusaha melalui seluruh potensi dirinya.
Selain itu juga orang yang bertanggung jawab adalah orang yang
mau berkorban demi kepentingan orang lain.
Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewajiban
adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban
merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu
kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung
jawab terhadap kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2 macam,
yaitu :
1. Kewajiban Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawab diberlakukan kepada setiap
orang. Contohnya undang-undang larangan membunuh,
mencuri yang disampingnya dapat diadakan hukuman-
hukuman.
2. Kewajiban tidak Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada
semua orang. Tanggung jawab terhadap kewajiban ini
nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti
keadilan dan kebajikan.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh
kebahagiaan, karena orang tersebut dapat menunaikan

73
kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh
dirinya atau orang lain. Sebaliknya, jika orang yang tidak
bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan karena ia
tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku.
Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang se-
hubungan dengan masalah tanggung jawab adalah
berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa hormat
diri terhadap pertanggungjawaban.
Orang yang bertanggung jawab itu akan mencoba untuk
berbuat adil. Tetapi adakalanya orang yang bertanggung
jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya nilai-nilai yang
dipegangnya dan runtuhnya keimanan terhadap Tuhan. Orang
yang demikian tentu akan mempertanggung jawabkan segala
sesuatunya kepada Tuhan. Karena hanya Tuhan lah yang bisa
memberikan hukuman atau cobaan kepada manusia agar
manusia mau mempertanggung jawabkan atas segala
perbuatannya.

B. Kewajiban dan Tanggung Jawab


Pengertian Hak Menurut prof. Dr. Notonagoro: hak adalah
kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat
oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa olehnya. Menurut Drs. O.P. Simorangkir dalam
bukunya Etika Bisnis, Jabatan, dan Perbankan ‖hak adalah yang
secara kekuasaan diakui oleh hukum, yang dapat dibagi atas hukum
objektib dan subjektif. Kaidah hukum objektif yang tertuju pada
semua orang yang dikenakakan peraturan- peraturan sedangkan
subjektif kekuasaan hukum yang diberikan kepada setiap orang
sebagai haknya.‖Hak Dasar Hak dasar sebagai suatu bangsa yang
merdeka dan berdaulat serta bebas dari segala macam bentuk

74
penjajahan (Pembukaan UUD 1945, alinea I) Hak dasar sebagai
warga negara dalam berbagai bidang kehidupan, antara lain:
1. menyatakan diri sebagai warga negara dan penduduk
Indonesia atau ingin menjadi warga negara suatu negara
(Pasal 26)
2. bersamaan kedudukan di dalam hukum & pemerintahan
(Pasal 27 ayat (1))
3. memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasa127
ayat (2))
4. kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran
lisan dan tulisan sesuai dengan undang-undang (Pasal 28)
5. jaminan memeluk salah satu agama dan pelaksanaan ajaran
agamanya masing-masing (Pasal 29 ayat (2))
6. ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
(Pasal30)
7. mendapat pendidikan (Pasal 31)
8. mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal 32)
9. mengembangkan usaha-usaha dalam bidang ekonomi (Pasal
33), dan j) memperoleh jaminan pemeliharaan dari
pemerintah sebagai fakir miskin (Pasal34).
Dalam pasal 27 ayat 2 UUD 1945 disebutkan, disebutkan tiap
warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yng layak
bagi kemanusiaan. Dalam tiap– tiap peraturan kepegawaian disebut
antara lain sebagai berikut :
a. Setiap pegawai berhak menerima penghasilan yang sah atas
gajih pokok menurut perbandingan luasnya tanggung jawab
masing-masing, serta penghasilan sah lainnya yang
ditetapkan oleh pemimpin.
b. Setiap pegawai berhak menerima kesempatan yang sama
untuk mendapatkan kenaikan pangkat yang sama untuk

75
mendapatkan kenaikan pangkat, mempertinggi mutu
keterampilan, perlakuan layak, dan perlindungan hokum.
c. Kenaikan pangkat/golongandisesuaikan dengan formasi yang
dibutuhkan dalam masing-masing kantor atau perusahaan.
1. Hak mengundurkan diri Setiap karyawan berhak
mengundurkan diri dari pekerjaan atas permintaan karyawan
itu sendiri, kecuali kalaw ada persetujuan yang lain dari
perusahaan dan karyawan, misalnya karyawan mengikat diri
untuk bekerja selama tiga tahun, sebagai imbalan, karywan
mendapat tugas belajar dan seluruh biaya di tanggung
perusahaan.
2. Perusahaan berhak memberhentikan karyawan diluar
kehendak karyawan, karena alasan mendesak
Yang dimaksud dengan alasan mendesak dalam hal ini adalah
apa yang dimaksud dalam KUH perdata pasl 1603i. Yaitu
antara lain dalam hak kariyawan:
a. Ternyata memberikan keterangan-keterangan palsu pada
waktu melamar.
b. Tidak cakap dalam melakukan pekerjaan
c. Melakukan hal-hal yang tidak baik misalnya mabuk dan
menggunakan obat terlarng dalam jam kerja dan kegiatan
yang merugikan dan mencemarkan nama baik perusahaan.
Mencuri barang atau benda berharga milik perusahaan Tidak
mematuhi perintah atasan.
d. Tidak melakukan kewajiban-kewajiban sebagai karyawan.
Kewajiban
Menurut Prof. Dr. Notonagoro; Wajib yaitu beban untuk
memberikan sesuatu yang semestinya diberikan secara terus-
menerus oleh pihak manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Sedangkan
kewajiban adalah segala sesuatu yang tidak dapat
ditinggalkan dan harus dilakukan.

76
Kewajiban dasar Warga negara diatur dalam UUD dan pasal-
pasal antara lain :
1. menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan
(Pembukaan UUD 1945, alinea I)
2. menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan
kedaulatan bangsa (Pembukaan UUD 1945, alinea II)
3. menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan
dasar negara (Pembukaan UUD 1945, alinea IV)
4. setia membayar pajak untuk negara (Pasal 23 ayat 2)
5. wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan
tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1)
6. wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara (Pasal 30 ayat 1).
Dalam sebuah perusahaan kendaklah antara hak dan
kewajiban berjalan secara seimbang. jika karyawan berhak atas
kenaikan jabatanya,maka dia berkewajiban untuk lebih baik dan
lebih bermutu pekrjaanya. Mengembangkan hidup itu ialah melalui
kerja keras. Memang kewajiban pada hakikatnya adalah tugas yang
harus dijalnkan oleh setiap karyawan untuk mempertahankan dan
membela haknya.Keadilan terletak antara hak dan kewajiban. Dapat
dikatakan keadilan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Adalah
tidak adil jika karyawan hanya menuntut haknya tetapi tidak
menjalankan kewajibanya dengan baik sebagai seorang karyawan.
1. Kewajiban karyawan Memang sudah selayaknya, bahwa setiap
karyawan wajib mndahulukan kepentingan kantornya di atas
kepentingan dirinya sendiri. Setiap karyawan wajib menaati
peraturan-peraturan dan wajib menyimpan rahasia kantornya,
serta wajib patuh atas petunjuk-petunjuk dan bimbingan
atasanya dalam jabatan masing-masing.

77
2. Kewajiban sebagai tugas
Etika jabatan mengharuskan manusia melaksanakan
kewajibannya sebagai tugas. Adapun tugas itu mengandung
suka atau pun duka Duka dalam tugas Karyawan tidak boleh
selama bekerja di kantor bermalas-malasan,pacaran atau pun
berbincang-bincang selama jam kerja berlangsung kecuali
kalaw berbincang msalah pekerjaan saja. Selama bekerja ia
harus mengorbankan segalanya karena selama bekerja
seluruh pikiran dan tenaga ditunjukan pada tugas atau
pekerjaanya.
Seorang karyawan yang menjalankan tugas yang
dilimpahkan kepadanya yang sampai mencapai tujuan yang
dikehendaki (sukses), orang itu bertanggung jawab atas
tugasnya. Sebaliknya karyawan, karyawan yang menyeleweng
dari tugas yang dipercayakan kepadanya, tapi kemudian
mengakui penyelewengan itu,menyesal, serta menerima
sanksi sebagai akibat dari penyelewengan itu, adalah
karyawan yang bertanggung jawab. Sadar akan kesalahan,
perasaan menyesal,bertobat, dan menerima hukuman atas
kesalahan, merupakan bukti dari rasa tanggung jawab
seseorang. Dapat kita simpulkan,bahwa yang diartikan
dengan tanggung jawab adalah kewajiban menanggung atau
memikul segala-galanya yang menjadi tugas, dengan segala
akibat dari tindakan yang baik maupun yang buruk. Dalam hal
ini tindakan atau pun perbuatan yang buruk, maka tanggung
jawab berarti wajib memikul perbuatan yang buruk itu. Dalam
tanggung jawab teresebut terkandung asasi, yaitu unsur
kewajiban. Jika karyawan kantor menjalankan tugasnya
dengsn baik, maka didalam itulah letak tanggung jawabnya.
Sebaliknya karyawan yang tidak menjalankan kewajibannya
dengan baik misalnya karena malas atau membuat kesalahan
sehingga hasil pekerjaanya buruk maka tanggung jawabnya

78
ialah mengakui dan menyesali atas kesalahny dan mau
memperbaikinya. Menurut orang Jepang paham ―moral‖
mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. bertanggung
jawab sampai sejauh-jauhnya, kalau perlu mengorbankan diri
sendiri,terhadap suatu tugas yang telah disanggupi. 2.
Loyalitas atau kesetiaan mutlak terhadap kesatuan social yang
sudah dipilih untuk diikuti.*) 1. Ciri-ciri tanggung jawab
Tanggung jawab dalam berbagai jabatan dapat kita bagi
dalam empat jenis. Tanggung jawab yang paling sederhana
ialah karyawan yang bekerja di pabrik yang hanya melakukan
pekerjaan umpamanya memasang sekrup. Dikantor
umpmanya karyawan menstempel surat. Tenaganya hanya
pekerjaan rutin. Tidak dibutuhkan pendidikan tertentu. Sebab
sekali mengetahui jalanya pekerjaan itu masalahnya menjadi
rutin. Pekerjaan ini tidak membutuhkan pikiran dan juga
mudah orangnya diganti seandainya karyawanya tidak masuk
kerja. Telah kita jelaskan tanggung jawabnya sederhana dan
hanya terbatas terhadap hasil pekerjaanya. Jenis kedua yang
berhubungan dengan tanggung jawab, ialah manusia yang
harus mencari bagaimana memperoleh hasil yang gemilang.
Pekerjaan yang bertanggung jawab terhadap cinta kasih antar
manusia. Pekerjaan yang bertanggung jawab karena
panggilan dan cinta terhadap Tuhan. Seorang pendeta yang
sukses harus merasakan suara Tuhan dan apa yang diinginkan
oleh Tuhan untuk dilaksanakan. Tanggung jawab menejemen
Secara umum organisasi manajemen perusahaan digolongkan
atas berikut ini. Top manajemen, yang kita sebut direksi.
Manajemen menengah, terdiri dari kepala urusan, kepala
bagian, pemimpin kantor cabang, termasuk wakilnya
Karyawan-karyawan, sebagai pelaksana perusahaan.
Manajemen menengah bertanggung jawab kepada direksi

79
perusahaan atas hal berikut: Kelancaran pekerjaan pada
umumnya.
Karyawan-karyawan dalam lingkungan bagianya dalam
rangka pemupukan loyalitas, disiplin, ketertiban, kebersihan,
kerapian, etika, dan etiket (sopan santun) Surat-surat, barang-
barang milik perusahaan, atau pihak ketiga yang langsung
dibawah kekuasaannya. Tanggung jawab manajemen
menengah bukanlah mudah, melainkan berat, sebab tugasnya
bukan hanya bekerja rutin, tapi secara khusus menyangkut
juga pemikiran-pemikiran yang mendalam agar perusahaan
berkembang secara layak.

C. Pengabdian dan Pengorbanan


Wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan
pengorbanan. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa
pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetiaan,
cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu
dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian bermacam-macam bentuknya. Yang paling dasar
adalah pengabdian kepada keluarga, kepada Tuhan, dan kepada
negara. Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan
menjaga nama baik keluarga, dan tidak melanggar norma dan
akidah yang berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan dengan
tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan,
mensejahterakan keluarga, dan banyak cara yang bisa dilakukan
untuk menunjukkan sikap mengabdi.
Jadi dengan melihat pengertian maupun macam- macam
pengabdian/ pengorbanan, memahami arti dan makna pengabdian
dan pengorbanan, diharapkan kita meneladaninya, karena
sebenarnya hakekat pengabdian/ pengorbanan adalah merupakan
usaha memikul tanggung jawab dan melaksanakan kewajiban
sebagai manusia.

80
Pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian,
dengan penuh rasa ikhlas dan tidak mengandung pamrih.
Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas.
Jika ada pengabdian, maka ada pengorbanan. Pengabdian lebih
banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih
banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu.

CONTOH PENGABDIAN
Tugiman, 24 Tahun Mengabdi di SDN Pulau Terpencil Bangga
Melihat Siswa sudah Menjadi Partner Mengajar Tidak banyak orang
yang mau mengabdi di daerah terpencil. Kebanyakan hanya
bersedia di tempatkan di daerah terpencil di tahun-tahun pertama
menjadi PNS. Nah, sosok Tugiman, termasuk diantara segelintir
orang tersebut.Nasrullah, Kotabaru Salah satunya adalah guru di
kecamatan Pulau Sembilan yang terletak di tengah laut Jawa,
beberapa puluh mil laut dari ibukota Kabupaten Kotabaru. Tugiman,
saat ini menjabat sebagai Kepala SDN Tanjung Nyiur di Marabatuan
Kecamatan Pulau Sembilan.Di luar, memang tidak banyak orang
yang mengenal sosok Tugiman. Tapi di Marabatuan, pria berusia 48
tahun ini sangat dikenal. Apalagi kalau bukan karena ia betah
mengabdi di daerah terpencil seperti Pulau Sembilan.
Separu hidupnya diberikan untuk mencerdaskan generasi di
Marabatuan.―Saya mengajar disini sejak tahun 1988 sampai
sekarang, tidak terasa sudah 24 tahun saya bertugas di SD (Tanjung
Nyiur) ini,‖ ujarnya kepada Radar Banjarmasin.Alumni Sekolah
Pendidikan Guru (SPG) tersebut bahkan ingat betul kapan ia mulai
ditempatkan. ―Tepatnya sejak 13 Juli 1988 lalu,‖ ujarnya. Waktu
pertama kali menerima surat keputusan (SK) penempatan di Pulau
Sembilan, ia mengaku, tidak pernah mengenal Pulau Sembilan
sebelumnya.Tugiman mengingat, saat pertama kali mengajar di
Pulau Sembilan, kondisinya tidak seperti sekarang. Banyak orang
tua yang tidak terlalu peduli dengan pendidikan anak-anaknya.

81
Akibatnya angka buta huruf pun tinggi.Secara perlahan, Tugiman
yang berasal dari Selan Desa Lima Danau Salak, Matraman
Martapura, Kabupaten Banjar ini, terus melakukan pendekatan
terhadap warga dan anak-anak usia sekolah untuk mau
bersekolah.Usaha yang terus dilakukan selama puluhan tahun
tersebut akhirnya membuahkan hasil, saat ini hampir semua anak
usia sekolah di Kawasan Marabatuan sudah bersekolah, serta
didukung oleh orang tuanya yang menginginkan anaknya menjadi
pintar.
―Bahkan, sudah puluhan orang mantan siswa saya sekarang ini
menjadi guru disini, mereka mengajar seperti saya. Saya bangga
melihat itu semua,‖ jelasnya.Tugiman menceritakan, selama
bertugas di Marabatuan, dirinya merasa nyaman karena sudah
menjadi tekadnya untuk mengabdikan diri sebagai seorang guru
seperti cita-citanya. Beberapa kendala pun kerap dialami dalam
menjalankan tugas sebagai tenaga pendidik seperti prasarana
sekolah yang kurang memadai sampai saat ini. Meskipun begitu
semua itu tidak menyurutkan untuk tetap menularkan ilmu
pengetahuannya kepada siswa-siswa baru.―Saya juga sempat
menjadi tutor dari Paket-paket seperti paket A dan B, dan yang
menjadi muridnya tidak hanya para anak yang putus sekolah saja,
tetapi orang tua yang sadar akan pentingnya bisa membaca.
Alhamdulillah, banyak orang tua yang dulunya buta hurup sekarang
sudah bisa membaca,‖ jelasnya.
Karena sudah puluhan tahun berada di Pulau terpencil,
sempat tersirat di benak lelaki dengan tiga orang anak ini untuk
pindah ke tempat asalnya di Danau Salak. Namun karena masih
adanya beberapa urusan yang harus diselesaikan sehingga
menunda keinginannya itu.Meskipun hanya menjadi seorang guru
di pulau yang sangat terpencil, Tugiman beruntung memiliki istri
yang setia mendampingi, Ny Mardiana. Berdua mereka
membesarkan tiga orang anak di Pulau Sembilan. Kini, anak

82
sulungnya M Ashar Al Baihaki tengah kuliah di Stikip Cahaya Bangsa
Banjarmasin, sedangkan yang nomor dua Maulana Aksan sedang
menuntut ilmu di pondok pesantren Cintai Alus Putra Martapura,
sementara yang bungsu M Zahrur Iqbal, masih duduk di kelas 1
SDN Tanjung Nyiur, Marabatuan Pulau Sembilan. (yn/bin)

83
Bab IX
MANUSIA KEGELISAHAN DAN KETENTRAMAN

A. Kegelisahan dan Gejala


Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak
tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar,
cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun
perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya,
tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan berasal dari kata ―gelisah‖. Gelisah artinya rasa
yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat
tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya.
Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun
perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut
dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang
menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir
atau takut. Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami
kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan
kemampuan untuk merasa bahagia.
Manusia selama ini seringkali tenggelam dalam kegelisahan.
Berbagai penyebab kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian
manusia, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari betapa
mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang timbul dalam
diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di
dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan
untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan
yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian
atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau

84
benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang
kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan
khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak
terlatih. Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tenteram, tidak tenang,
tidak sabar, rasa khawatir/cemas pada manusia. Kegelisahan
merupakan gejala universal yang ada pada manusia manapun.
Namun kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingakah laku
atau gerak–gerik seseorang dalam situasi tertentu. Jadi, kegelisahan
merupakan sesuatu yang unik sebagai manifestasi dari perasaan
tidak tenteram, khawatir, ataupun cemas.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku
atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah
laku atau gerak.-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya
berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil
menundukkan kepala, memandang jauh ke depan sambil
mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil
memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu,
malas bicara, dan lain-lain. Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresidari kecemasan.Karena itu dalam kehidupan sehari-hari,
kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun
ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga
dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan,
bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan
tidak tecapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat,bahwa
ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu
kecemasan kenyataan (obyektit), kecemasan neorotik dan
kecemasan moril.
a) Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu
pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau
suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap kcadaan
dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk

85
mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya
kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata,
bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi
takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu
atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi
gelisah. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka
gelisah, mereka hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti.
Orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas
(hidup), sering ditimpa kegelisahan. Kegelisahan yang
demikian sifatnya abstrak sehingga disebut kegelisahan
murni, yaitu kegelisahan murni tanpa mengetahui apa
penyebabnya. Bentuk- bentuk kegelisahan manusia berupa
keterasingan, kesepian, ketidakpastian. Perasaan-perasaan
semacam ini silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan
dalam kehidupan manusia. Tentang perasaan kegelisahan ini,
Sigmund Freud membedakannya menjadi tiga macam, yaitu :
1. Kegelisahan Obyektif (Kenyataan)
Kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan dan
kegelisahan ini timbul akibat adanya pengaruh dari luar
atau lingkungan sekitar. Contoh: Tini seorang ibu muda,
mempunyai anak berumur dua tahun, Tina namanya. Tina
tumbuh sehat, montok, lucu, lincah, dan sangat akrab
dengan ibunya. Hampir seluruh waktu Tini tercurahkan
untuk Tina. Ia keluar kerja demi Tina, anak yang baru
seorang itu. Sekonyong-konyong Tina sakit; muntah-
muntah disertai buang air. Tini bingung, anaknya segera
dibawa kerumah sakit. Kata dokter, Tina harus dirawat di
rumah sakit dan tidak boleh ditunggui. Tina menangis
terus, tetapi ibunya harus meninggalkannya. Tini gelisah,
cemas, khawatir, memikirkan nasib anaknya. Pada contoh
tersebut jelas bagi kita, bahwa kegelisahan yang diderita

86
oleh ibu Tini adalah karena adanya bahaya dari luar yang
mengancam anaknya.
2. Kegelisahan Neurotik (Saraf)
Kegelisahan ini berhubungan dengan sistem syaraf.
Syaraf-syaraf yang bekerja secara alami ketika tubuh
merasa terancam atau mengetahui akan ada suatu hal
berbahaya yang akan terjadi. Tubuh tidak diperintahkan
untuk melakukannya. Singkatnya kegelisahan ini
ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya
naluriah.
Contohnya: Kegelisahan para peserta Indonesia Mencari
Bakat ketika akan mengetahui siapa yang harus pulang
pada malam mereka tampil dan kegelisahan murid-murid
sekolah ketika menunggu hasil ujian akhir.
3. Kegelisahan moral
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian
besar karena rasa bersalah atau malu dalam ego yang
ditimbulkan oleh suatu pengamatan bahaya dari hati
nurani. Hal ini timbul karena pada dasarnya setiap manusia
mempunyai hari nurani dan sadar atau tidak mereka tahu
mana hal yang benar dan mana yang salah. Walaupun
mereka melakukan kejahatan, setiap orang pastilah tahu
hal yang dilakukannya itu adalah salah. Keadaan mungkin
yang memaksa mereka melakukannya. Jadi, mereka tetap
mempunyai rasa bersalah dan mengalami kegelisahan
moral itu. Contohnya: Setelah terungkap permasalahan
korupsi di tubuh KPU, banyak pihak yang terkait merasa
gelisah.
Kenyataan yang pernah dialami seseorang misalnya
pernah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada kecoa.
Keterkejutannya itu demikian hebatnya, sehingga kecoa
merupakan binatang yang mencemaskan. Seseorang

87
wanita yang pernah diperkosa oleh sejumlah pria yang
tidak bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bila ia
sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan yang
pernah memperkosanya. Kecnemasan akibat dan
kenyataan yang pemah dialami sangat terasa bilamana
pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena
seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu,
terjadilah kemudian apa yang disebut stress. Kecemasan
yang dialami oleh seorang bayi atau anak keeil dan sangat
berkesan akan nampak kembali pada waktu ia sudah
dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari
ayahnya. Mungkin ia selalu ccmas bila berhadapan dengan
orang yang seusia ayahnya, tetapi ada pula yang
memberikan reaksi membalik karena ia mendendam,
maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam
sebagai pelampiasannya.
b) Kecemasan neorotis (syarat)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang
bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini
dibagi tiga macam, yakni :
(1) Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri
dcngan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu
takut akan bayangannya scndiri, atau takut akan id-
nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.
Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang
yang gelisah, yang selalu mengira bahwa seseuatu
yang hebat akan terjadi. Contoh:
Didi anak laki-laki berumur 10 tahun. Ia duduk
di kelas V SO. Pada suatu hari ia diberitahu ayahnya,
bahwa bulan depan ayahnya dipindahkan ke kota lain.
Mereka sekeluarga harus pindah. Sudah tentu Didi
harus ikut. Jadi ia harus pindah sekolah di kota tempat

88
ayahnya bertugas. Ibu Didi nampak gelisah, karena
tinggal di tempat yang lama ia sudah betah, berkat
adanya seorang ibu yang aktif mengumpulkan dan
memajukan ibu-ibu. Lebih-Iebih Didi, karena baik di
kampung maupun di sekolah Didi banyak kawannya.
Karena itu ia takut kalau di tempat yang bam kelak ia
tidak akan merasa betah. Bila tidak ikut pindah,
akan ikut siapa, ikut pindah bagaimana di tempat yang
bam nanti. Ia takut pada bayangannya sendiri.
(2) Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional(phobia).
Bentuk khusus dari phobia adalah bahwa intensitet
ketakutan melebihi proporsi yang sebenamya dan
obyek yang ditakutkannya. Misalnya seorang gadis takut
memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak
mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis;
ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh
ayahnya. satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam
suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya,
sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari
ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan
bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
(3) Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebaga
inya. Reaksi ini munculnnya secara tiba-tiba tanpa ada
provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah
perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk
membebaska seseorang dari kecemasan neorotis yang
sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu
yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego
melarangnya. Contoh: Seseorang yang tidak biasa
menyanyi atau bicara didepan umum, sekonyong-
konyong diminta untuk menyanyi atau berpidato.

89
maka ia gelisah, gemetar, dan hilang keseimbangan,
sehingga sulit berbicara atau menyanyi.
c) Kecemasan moril.
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.
Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain:
iri, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Rasa iri,
benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari
pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep
yang kurang sehat Oleh karena itu sering alasan untuk iri,
benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain. Sifat-
sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan
mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut,
cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang
merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia
terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak
berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-
kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidak mampuannya
menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan
kecemasan moril.

B. Faktor Penyebab Kegelisahan


Seseorang merasakan kegelisahan biasanya karena merasa
tidak bisa melakukan sesuatu yang akan dikerjakannya pada masa
depan. Misalnya, gelisah karena takut tidak mendapat kerjaan,atau
bisa juga gelisah karena merasa tidak bisa mengerjakan tugas dari
kampus dan kantornya.Rasa gelisah timbul ketika pikiran kita sudah
dimasuki rasa negatif yg begitu tinggi akan sesuatu,sehingga rasa
percaya diri akan hilang.Intinya,gelisah itu timbul karena kita merasa
takut tidak bisa mengerjakan kewajiban kita sehingga takut pula
untuk kehilangan haknya.

90
Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
 Mengatasi sumber kecemasan yang mampu diubah.
Terkadang kecemasan berakar dari perasaan kewalahan akibat
begitu banyak hal-hal kecil yang perlu diselesaikan. Jika
dilihat satu persatu, setiap hal di dalam daftar panjang yang
wajib diselesaikan tidak cukup untuk menjadi sumber stres,
tetapi gabungan dari tumpukan tugas-tugas kecil akan
berujung dengan beban yang memicu kegelisahan.
Menangani masalah dengan cara meyakinkan diri sendiri
bahwa Anda memiliki kekuatan untuk menyelesaikan masalah
satu per satu dapat membantu Anda mengurangi kegelisahan
dengan segera.
 Mengubah cara berpikir mengenai sumber-sumber
kecemasan yang tidak mampu dikontrol.
Sejumlah sumber kecemasan tidak bisa hilang dalam waktu
dekat. Penyakit, masalah keuangan, masalah hubungan
pribadi, dan sumber-sumber permanen kecemasan lain yang
tidak mudah diatasi, tetapi berpikir mengenai hal tersebut
dengan cara yang berbeda mampu mengurangi stres dan
ketakutan yang ditimbulkannya.
 Melatih pikiran untuk tidak gelisah.
Meditasi adalah metode yang paling tepat untuk melatih
pikiran kita untuk tidak gelisah,dan bermanfaat untuk
menghilangan kegelisahan dengan serta-merta. Dengan
latihan, metode ini mampu menciptakan perbaikan terhadap
kondisi pikiran untuk jangka panjang serta meningkatkan
kesehatan mental Anda.
 Mencurahkan perasaan Anda.
Membiarkan perasaan cemas terpendam di dalam diri adalah
resep untuk serangan kecemasan. Mendiskusikan perasaan
Anda dengan orang lain adalah langkah yang sangat penting.
Anda bisa mendapatkan perspektif dari orang lain, dan

91
bahkan mungkin mendapatkan sejumlah ide yang baik untuk
memecahkan sebagian masalah yang Anda hadapi.
Bukan merupakan sebuah kepastian bahwa akar penyebab
kegelisahan selalu bermula dari faktor keluarga atau metode
pendidikan yang diterapkan oleh kedua orang tua. Bahkan,
terkadang ia muncul dari diri penderita sendiri dan itu merupakan
faktor sangat dominan dan berpengaruh dalam semua aspek
keberadaan manusia sampai akhir hayatnya. Faktor penyebab
kegelisahan antara lain:
a. Dari Dalam
Faktor kegelisan dari dalam diri seseorang antara lain:
1. Cinta Diri
Kecintaan seseorang terhadap dirinya merupakan hal
yang wajar, namun sebagian orang telah berlebihan dalam
mempertahankan cinta tersebut, sehingga terbebani dengan
berbagai macam penderitaan dan rasa sakit. Dalam
pembahasan ini, yang dimaksud cinta diri adalah kecintaan
melampaui batas, perhatian berlebihan terhadap diri sendiri,
dan sangat sensitif terhadap segala hal yang berkaitan
dengan itu, sehingga ia tidak mendapati musibah yang lebih
parah dari penyakit tersebut. Ya perhatian yang berlebihan
terhadap diri akan menyebabkan munculnya keinginan buruk
dalam diri seseorang, seperti ingin meraih kecintaan dari
semua manusia, mengharapkan kehadiran mereka dengan
patuh dan mau melaksanakan perintahnya secara keseluruhan
demi memperoleh kerelaannya.
2. Lalai dalam Mengingat Allah
Dalam beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan
bahwa was-was dalam keadaan tertentu akan muncul sebagai
akibat kelalaian seseorang dalam mengingat Allah, berpaling
dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan perintah dan

92
larangan-Nya. Terkadang was-was juga akan muncul dari
setan yang telah mengguncangkan jiwanya.
Ya, orang yang hatinya bersih dan yakin kepada Allah
tidak akan terkena penyakit ini, kecuali bila menderita cacat
atau penyakit tertentu. Dari sudut pandang agama, mengingat
Allah ibarat benteng kuat dan baju besi yang melindungi
manusia dari berbagai macam bahaya, seperti penyakit
kejiwaan. Sebagaimana, kita juga dapat menjadikannya
sebagai pijakan dalam proses pengobatannya. Beberapa
riwayat menyebutkan bahwa was-was bisa muncul sebagai
akibat perbuatan haram dan mungkar, sebaliknya mencari
perlindungan Allah dapat mencegah seseorang dari dampak
negatifnya.
3. Gejolak Hati
Terkadang was-was muncul dalam keadaan tertentu
lantaran kegalauan hati yang sangat keras akan hal-hal yang
spele dan remeh. Ketika ia tidak mendapatkan sesuatu yang
dapat menyibukkan dirinya, ia akan memikirkan problem dan
khayalan sia-sia, sehingga sering kali hal itu menyeretnya
kedalam kubangan was-was Karena itu, ketika seorang anak
kecil megotori badannya, maka ia akan segera melawan
guncangan jiwa lantaran takut akan hukuman ibunya dengan
cara mencuci kotoran tersebut berulang kali. Dan,
pengulangan itu memberikan kemungkinan bagi muncul dan
tertanamnya pemikiran yang bersifat was-was tersebut.
Sebagian orang berkeyakinan bahwa pemikiran yang disertai
perasaan was-was sebenarnya merupakan sejenis kegelisahan
yang timbul dari penyakit kejiwaan yang dapat disembuhkan
dengan mudah.
4. Rasa Takut dan Malu
Mungkin, sifat malu merupakan salah satu diantara
faktor penyebab was-was, sebab seorang pemalu adalah

93
orang yang takut berdiam diri dan inilah yang mengharuskan
kita membahas tentang sebab-sebabnya pada anak-anak.
Karena itu, mereka yang pada masa kecilnya telah
mendapatkan pelecehan dan perlakuan keras, pada masa
dewasanya tidak akan mampu menghadapi problem yang
sangat besar dan menyelesaikannya secara benar. Ini
menunjukkan bahwa seorang pemalu akan berusaha dengan
berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya agar tidak menjadi bahan penilaian dan
cemoohan orang lain. Inilah yang mendorongnya melakukan
pekerjaan secara berulang agar dapat menyelesaikannya
sebaik mungkin, yang pada akhirnya menjerumuskannya
kedalam was-was.
5. Tidak Merasa Aman
Dalam keadaan tertentu, perasaan tidak aman
merupakan faktor penyebab terjadinya was-was. Dengan kata
lain, sebagian orang akan menderita was-was lantaran dirinya
merasakan tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan
semacam ini merupakan akibat dari lemahnya kepribadian
dan tidak adanya kemampuan dalam mengendalikan diri.
Tidak diragukan lagi bahwa benturan kejiwaan yang datang
secara tiba-tiba pada diri seseorang akan mendorong
munculnya perasaan tidak aman dalam diri , yang kemudian
akan menyebabkan tertimpa was-was. Sebagaimana, tekanan
jiwa akan menghilangkan perasaan aman dalam pikiran
seseorang. Ini juga merupakan penyebab lemahnya
kepribadian dan menjadikannya sebagai sasaran empuk bagi
penyakit was-was.
6. Jiwa yang Lemah
Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai
suatu taraf dimana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk
mengendalikannya, sehingga kita mendapatinya dengan

94
terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang
dialaminya. Ketika ia menampakkan keinginan agar seluruh
pekerjaannya sebanding dengan orang yang lebih utama
darinya, maka perasaan ini akan berubah kedalam bentuk
perasaan lemah.

b. Kemasyarakatan
Terkadang, dalam beberapa keadaan, was-was diakibatkan
oleh faktor sosial dimana kita dapat melihat sebagian gejalanya
ketika seseorang melakukan suatu perbuatan yang sama dengan
orang lain dan selalu mengikutinya. Namun kasus ini berbeda
dengan dimana anak-anak mewarisinya dari ayah atau ibunya.
Dengan kata lain, mengikuti perilaku orang lain dan taklid terhadap
kelakuan mereka yang salah serta berteman dengan segala
penderita penyakit tersebut akan menyebabkan terjadinya
kontradiksi yang dibencinya dan membantu proses transfer
penyakit tersebut dari satu orang kepada orang lain.

C. Cara Mengatasi Kegelisahan


Cara yang digunakan dalam mengatasi kegelisahan:
 Dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama kita
menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang
paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung
atau yang akan terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa
penyebabnya dan sebagainya.
 Kita bersedia menerima sesuatu yang terjadi pada diri kita
dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan
tersebut akan sirna dari jiwa kita. Bersamaan berjalannya
waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan
mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecemasan tersebut dalam jiwa kita.

95
 Berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh sabar, tabah,
senang dan ikhlas sehingga Ia mau mengabulkan
permohonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab Tuhan
adalah yang paling Maha Pemurah,Maha Pengampun,Maha
Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau
berdoa dan memohon kepadaNya

96
Bab X
HARAPAN DAN KEBERHASILAN

A. Pengertian harapan
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya
sesuatu terjadi Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan
sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap
manusia dan harapan agar dapat dicapai, memerlukan kepercayaan
kepada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Harapan juga berarti sebuah angan
– angan, dan sebuah angan-angan yang tinggi tidaklah berguna
apabila tidak dibarengi dengan suatu usaha yang mantap. Kita
semua mempunyai angan–angan untuk hidup bahagia namun bila
angan-angan yang baik itu tidak terwujudkan tentu kita akan lebih
masuk kejurang kekecewaan.
Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2 dorongan,
yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup. Terkait
dengan kebutuhan manusia tersebut, Abraham Maslow
mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam atau
disebut juga lima harapan manusia, yaitu:;
1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2. Harapan untuk memperoleh keamanan
3. Harapan untuk mencintai dan dicintai
4. Harapan diterima lingkungan
5. Harapan memperoleh perwujudan cita-cita/ keberhasilan
Dalam mencukupi kebutuhan kodrat mau pun kebutuhan
Hidup, manusia membutuhkan orang lain. Bekerja dan bertindak
dan disertai dengan harapan di dalam hati adalah hal yang

97
membawa hasil. Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak akan
mengecewakan selama hal itu disertai dengan tindakan dan
komitmen. Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa
yang harus dikerjakan , ada atau tidak ada harapan. Harapkan yang
terbaik dan kerjakan apa saja yang memungkinkan harapan itu akan
terwujud yang disebut dengan sebuah keberhasilan.

B. Harapan dan Kebutuhan


Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda.
Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam
hidup. Orang yang meninggal sekalipun mempunyai harapan,
biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan
tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan
hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya
suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang berarti
keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu
yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan
menyangkut masa depan kita. Ada 2 hal yang menyebabkan
seseorang memiliki harapan, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah
yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan
manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya
menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri manusia
masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan
kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan
hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat inilah,
manusia memiliki harapan.

98
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah
kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan
itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini
disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik
kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.

Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya,


harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving
and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan
hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya
harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.

C. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil
penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain.
Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu
disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat
kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan
Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia. Dasar

99
kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia.
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi
manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya
kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena
ada ucapan yang berbunyi ‖ orang dipercaya karena ucapannya‖.
3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah
dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu
menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam
masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas)
yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya
yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak
mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban.
Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan
teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena
Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia
sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat
penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya,
tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena
merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan
Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan
kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin
memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya
kepada Tuhan.

100
D. Percaya diri Mengatasi Kesulitan
Kemampuan yang mendukung usaha/perjuangan
membangkitkan sikap ―percaya diri‖ Kemampuan dimaksud disini
meliputi kemempuan fisik dan kemampuan intelektual. Kemampuan
fisik berkenaan dengan tenaga jasmani. Kemampuan intelektual
berkenaan dengan tingkat keahlian berpikir analitis(skill) dan
keterampilan (professional) berdasarkan pendidikkan dan pelatihan
yang telah ditempuh, sehingga dapat merencanakan usaha yang
akan dilakukan. Kemampuan intelektual biasanya menggunakkan
alat bantu teknologi. Dengan kemampuan intelektual manusia
dapat memperkirakan dan merencanakan secara baik usaha yang
dapat ditempuh dalam mewujudkan keinginan.
Karna memiliki kemampuan, manusia percaya bahwa usaha
akan berhasil. Percaya pada kemampuan sendiri disebut percaya diri
(self reliance). Namun percaya diri sifatnya tidak mutlak karena
masih ada lagi kekuatan diatas manusia, yaitu tuhan. Kekuasaan
tuhan merupakan kontrol diri agar manusia tidak berbuat takabur.
Makin baik tingkat kemampuan seseorang makin tingkat
percaya diri, sehingga makin dekat pula kemungkinan berhasilnya
usaha. Kemampuan dan percaya diri mendorong manusia kreatif
dan inisiatif, daya imajinasinya tinnggi. Manusia yang sadar
seharusnya bersyukur kepada tuhan karena harapannya terkabul,
bukan sesumbar dengan kemampuannya sendiri. Ada dua
kemungkinan akibat manusia putus asa, yaitu sadar kembali kepada
tuhan sang pencipta atau ingkar kepada tuhan-Nya. Ingkar kepada
tuhan berarti tidak mau mengakui adanya tuhan, dengan alas an
jika memang tuhan itu ada dan maha adil mengapa tuhan tidajk
mengabulkan harapan?
Sikap percaya diri menumbuhkan keyakinan yang mantap
bahwa usaha yang dilakukan itu benar, tetapi kebenaranyang
dimiliki manusia itu relative, sedangkan kebenaran tuhan absolute.

101
1. Gairah Mengatasi Kesulitan
Untuk mewujudkan harapan menjadi kenyataan, mungkin
manusia banyak mengalami kesulitan atau hambatan. Untuk
mencapai keberhasilan, maka kesulitan atau hambatan harus diatasi
dengan cara meningkatkan kemampuan, yang berarti memupuk
sikap percaya diri, membangkitkan gairah dan kreatifitas semangat
kerja.
Cara meningkatkan kemampuan itu, antara lain adalah :
a. Berusaha keras meningkatkan pendidikkan dan pelatihan,
tidak hanya formal, tetapi juga non formal, baik dengan
belajar sendiri ataupun dengan magang pada orang lain yang
sudah berhasil.
b. Peningkatan pengalaman, berupaya banyak memperoleh
pengalaman nyata dari kehidupan, keberhasilan manusia
dengan melibatkan diri secara suka rela tmpa mengharapkan
imbalan jasa dalam dunia kerja dan servis, yang pengting
memperoleh keahlian dan keterampilan.
c. Banyak berkomunikasi, bekerja sama, dan ikut serta dalam
manusia yang sudah dalam usaa untuk memperoleh masukan
yang dapat dijadikanacuan atau contoh, sehingga
membangkitkan kreatifitas dan semangat usaha yang member
harapan.
d. Banyak memperoleh informasi tentang keberhasilan. Misalnya
informasi kiat-kiat keberhasilan, pengusaha tertentu, atau
kehidupan keluarga yang sukses.
e. Banyak mengamati gejala kehidupan manusia dalam segi
kebutuhan, segi pasar atau segi keberhasilan, yang dapat
menumbuhkan kreatifitas usaha dan harapan, sehingga dapat
dijadikan acuan untuk menentukkan jenis usaha apa yang
patut dijalankan dan member harapan.
f. Mendengarkan dan menghayati nasehat-nasehat konstruktif
yang mengandung nilai-nilai moral yang mempertebal

102
keyakinan kepada tuhan yang maha kuasa, sehingga dapat
member arah pada usaha kehidupan yang lebih cerah dan
memberi harapan.
Nasihat konstruktif dan mengaandung nilai moral dan filosofis
yang dalam akan memberi arah kepada harapan. Harapan yang
didambakan adalah perbaikkan nasib yang lebih sejahtera.

E. Keberhasilan dan Kegagalan


Keberhasilan dan kegagalan merupakan sesuatu yang sangat
tergantung sudut pandang seseorang. Artinya, bagi seseorang,
perkara tertentu merupakan keberhasilan, tetapi bagi yang lainnya,
perkara itu merupakan kegagalan. Pada umumnya, penilaian Tuhan
berbeda dengan penilaian manusia. Bagi manusia sesuatu itu gagal,
tetapi bagi Tuhan berhasil. Sebagai contoh, mari kita melihat
kehidupan dan pelayanan Yesus. Setelah Yesus melayani bangsa
Yahudi selama kurang lebih tiga tahun, Ia ditangkap oleh para
pemimpin agama Yahudi serta diserahkan kepada bangsa Roma
untuk disalibkan. Satu orang muridNya mengkhianati Dia. MuridNya
yang lain menyangkal Dia tiga kali. Semua muridNya pergi
meninggalkan Dia di Taman Getsemani ketika Ia ditangkap. Bahkan
di kayu salib, Bapa di Sorga meninggalkan Dia sehingga Ia berseru,
"AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?". Menurut
sudut pandang manusia, dimana keberhasilan Yesus? Bagi manusia
dengan akal sehat, tentu menilai dan harus menilai, bahwa
Mahkamah Agama Yahudi dengan Bait Sucinya yang megah itu,
telah sukses menyingkirkan "si-penyesat". Tetapi bagaimana
menurut penilaian Bapa di Sorga? Menurut penilaianNya, kematian
Yesus merupakan awal kemenangan yang akan berakhir dengan
hancurnya musuh terakhir yaitu maut, sehingga Allah menjadi
semua didalam semua. Mengapa renungan keluarga ini dimulai
dengan mengungkapkan keberbedaan penilaian manusia dengan

103
Tuhan? Karena dalam renungan ini, dan beberapa renungan
selanjutnya, kita akan melihat keberhasilan dan kegagalan para
wanita ( isteri) yang tercatat dalam Alkitab, maka diharapkan,
penilaian kita sesuai dengan penilaian Tuhan, supaya kita semua
dapat membangun keluarga yang berhasil menurut penilaian
Tuhan. Sekarang kita akan mulai dengan keberhasilan Hawa
sebagai isteri Adam. Adam memberi nama (memberi identitas diri )
kepada isterinya sebagai ibu semua yang hidup ( Hawa=life / hidup
). Sesungguhnya, nama yang diberikan Adam kepada isterinya ini,
mengungkapkan iman Adam. Secara manusia, seharusnya Hawa ini
adalah ibu dari segala yang mati. Mengapa? Karena manusia telah
jatuh kedalam dosa, dan upah dosa adalah maut ( kematian rohani
yang berproses kepada kematian jasmani ). Tetapi kita lihat disini
iman Adam dan respon Hawa, yaitu bahwa Hawa menundukkan diri,
serta mengaminkan dan menerima nama yang diberikan suaminya.
Kerelaan Hawa menerima serta mengaminkan iman suaminya,
ternyata membuahkan hasil. Hawa melahirkan Habel, seorang yang
hidup dalam pandangan Allah. Dan ketika Habel dibunuh oleh Kain,
kembali Hawa melahirkan Set, yang juga melahirkan Enos, yang
memanggil nama Tuhan ( Kej. 4:25 ). Bagaimana respon para isteri
kristen terhadap iman suaminya? Mungkin banyak isteri kristen
yang mengaminkan iman suaminya, tetapi tidak jarang juga yang
bersikap dingin dan bahkan menertawakan. Semoga tidak ada isteri
kristen, seperti isteri Ayub yang berkata pada suaminya, "Masih
bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan
matilah!"

104
Bab XII
MANUSIA, SAIN, TEKNOLOGI DAN SENI

A. Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia


1. Sains
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
semesta secara sistematis, dan bukan hanya kumpulan berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Menurut Medawar (1984) Sains
(dari istilah Inggris Science) berasal dari kata: sienz, cience, syence,
scyence, scyense, scyens, scienc, sciens, scians. Kata dasar yang
diambil dari kata scientia yang berarti knowledge (ilmu). Tetapi,
tidak semua ilmu itu boleh dianggap sains. Yang dimaksud ilmu
sains adalah: ilmu yang dapat diuji (hasil dari pengamatan yang
sesungguhnya) kebenarannya yang dikembangkan secara bersistem
dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau
kenyataan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani
tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori. Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah: ―Ilmu yang teratur
(sistematik) yang dapat diuji atau buktikan kebenarannya,
berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata (missal:fisika, kimia,
biologi)‖. Pendidikan sains menekankan pada pengalaman secara
langsung. Sains yang diartikan sebagai salah satu cabang ilmu yang
mengkaji tentang sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan
cara yang sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum yang
melandasi peradaban dunia modern. Sains merupakan satu proses
unruk mencari dan menemui sesuatu kebenaran melalui
pengetahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk, untuk
menerangkan hukum-hukum alam. Proses mencari kebenaran

105
secara mencari jawaban kepada persoalan-persoalan secara
sistematik yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi
landasan perkemabangan teknologi yang menjadi salah satu unsur
terpenting peradaban manusia. Sains sangat penting untuk
perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.
2. Teknologi
Istilah teknologi barasal dari kata techne dan logia. Kata
Yunani kuno techne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian
lahirlah technikos yang berarti seseorang yang memilki
keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan
seseorang yang menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu
pola, langkah dan metode yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi
teknik.
Istilah ―teknologi‖ berasal dari ―techne ― atau cara dan ―logos‖
atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan
pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri
menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih
ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi
sebagai ‖keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan
memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.‖
Pengertian teknologi secara umum adalah:
 Proses yang meningkatkan nilai tambah
 Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan
dan meningkatkan kinerja
 Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu
dikembamngkan dan digunakan Pada permulaan abad XX ini,
istilah teknologi telah dipakai secara umum dan merangkum
suatu rangkaian sarana, proses dan ide di samping alat-alat
dan mesin-mesin. Perluasan arti berjalan terus sehingga

106
sampai pertengahan abad ini muncul perumusan teknologi
sebagai sarana dan aktivitas yang dengannya manusia
berusaha mengubah atau menangani lingkungannya.
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan,
dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju pada
perbuatan atau perwujudan sesuatu. Demikianlah teknologi
adalah segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-
sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umum dapatlah
bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunanaan
berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan
praktis yang ditentukan.
3. Seni
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk social.
Sedangkan menurut Kamus B.Indonesia, seni adalah keahlian yang
membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya,
keindahannya, dll), seperti tari, lukis, ukir, dll.
Maka konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni
adalah proses atau upaya sadar antara manusia dengan sesame
secara beradab, di mana pihak kesatu secara terarah membimbing
perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara
manusiawi yaitu orang perorang. Oleh karena itu, budi bahasapun
adalah suatu seni

B. Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia


1. Perkembangan Teknologi
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi
menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru antara lain: teknik
modern, teknologi hutan, teknologi gedung (metalurgi), teknologi
transportasi dan lain-lain.
Dengan mengunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru
tersebut, kita dapat memperoleh hasil:

107
a. Pengunaan teknik nuklir, orang dapat membuat reaktor
nuklir yang dapat menghasilkan zat-zat radio aktif dimana
zat ini dapat dimanfaatkan untuk maksud damai.
b. Penggunaan teknologi hutan seperti kita ketahui, hutan
banyak mempunyai fungsi, kertas, industri kayu lapis atau
bahan bangunan berfungsi untuk penyimpanan air, objek
wisata dan lain-lain. Contoh kemudahan yang didapatkan
oleh manusia dengan penerapan perkembangan ilmu
pengetahuan alam dan teknologi yaitu:
c. Dengan teknik modern, dari teknik mengendalikan air
sungai, petani mendapatkan kemudahan dalam
memperoleh air.
d. Dengan teknik modern dapat dibuat bermacam-macam
media pendidikan.
e. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
memungkinkan:
Tersedianya sarana dan prasarana menunjang kegiatan ilmiah.
Meningkatkan kemakmuran materi dan kesehatan masyarakatnya.
Iptek dan Nilai Dalam menghadapi iptek masyarakat Indonesia
harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Teknologi
mempunyai 2 komponen utama, yaitu:
 Hardware aspect
 Software aspect

C. Manusia sebagai Subjek dan Objek Iptek


Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi tumbuhlah berbagai
industri yang hasilnya dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang,
antara lain:
1. Dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
 Mampu menciptakan alat pertanian yang maju.
 Produksi pupuk buatan dapat menyuburkan tanah.

108
 Teknik-teknik pemuliaan dapat meningkatkan produksi
pangan.
 Teknik mutasi buatan dapat menghasilkan buah-buahan
yang besar serta tidak berbiji.
 Teknologi pengolahan pasca panen.
 Budidaya hewan dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan manusia.
 Dalam bidang kedokteran dan kesehatan.
 Dalam bidang telekomunikasi.
 Dalam bidang pertahanan dan keamanan.

D. Dampak Penyalahgunaan IPTEK Bagi Kehidupan


Kemajuan iptek disatu sisi dapat membantu kinerja manusia
dalam menjalankan usaha. Akan tetapi disisi lain dengan kemajuan
iptek dapat menghancurkan moral atau akhlak manusia, karena
manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat dari teknologi yang
digunakan atau dampak penyalahgunann iptek untuk kepentingan
sesaat.
Berikut beberapa dampak negatif atas penyalahgunaan IPTEK :
1. Bidang Informatika
a. Praktek pencurian jaringan komputer dan internet
seperti pembobolan bank, panipuan transaksi via intrnet,
pembocoran rahasia sebuah institusi atau Negara.
b. Memungkinkan kehidupan seseorang dirusak, seperti
penyebaran informasi yang tidak benar.
2. Bidang Persenjataan
Menimbulkan kerusakan dan kerugian yang lebih besar dan
korban yang lebih banyak jumlahnya serta dapat membuat
beberapa Negara merasa lebih kuat sehingga berusaha menguasai
atau memaksakan kehendak kepada Negara lain.
3. Bidang Biologi
a. Derajat manusia menjadi jatuh karena adanya kloning.
b. Kerusakan ligkungan hidup akibat eksploitasi berlebihan

109
c. Perempuan yang merasa tidak memerlukan bantuan laki –
laki untuk mendapatkan anak akan lebih banyak.
4. Bidang lingkungna hidup
a. Kerusakan lingkungan hidup
b. Terancamnya ketidak ketersediaan sumber daya untuk
generasi mendatang.
5. Bidang medis
Penyalahgunaan alat pendiagnosis kepada pasien yang dtidak
memerlukan, sehingga mendapat keuntungan.
Dampa-dampak negatif yang disebabkan oleh kemajuan
teknologi tersebut diantaranya:
1. Nuklir
Bahaya yang ditimbulkan adalah radiasi yang ditimbulkan
oleh sinar alpha, beta, dan gamma, serta partikel neutron
lainnya hasil pembelahan inti. Efek yang ditimbulkan oleh
radio aktif adalah terjadinya perubahan struktur zat serta
pola reaksi kimianya, sehingga merusak sel tubuh. Bila hal
ini terjadi pada gen maka gen akan menyebabkan
terjadinya mutasi gen yang berakibat kanker.
2. Polusi
Timbulnya pencemaran untuk erat kaitannya atau
disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia antara lain:
 Kegiatan-kegiatan industri.
 Kegiatan pertambangan.
 Kegiatan transportasi.
 Kegiatan pertanian.
Suatu zat dikatakan polutan bila:
 Kadarnya melebihi batas normal
 Berada pada tempat yang tidak semestinya
 Berada pada waktu yang tidak tepat
Sifat-sifat polutan antara lain:
 Merusak untuk sementara, dan setelah bereaksi dengan
zat lingkungannya tidak merusak lagi

110
 Merusak dalam waktui tertentu
Bencana polusi dapat dibagi menjadi 4:
 Yang langsung mengganggu kesehatan manusia
 Efek tak langsung pada manusia
 Efek langsung yang mengancam kualitas kehidupan
manusia
 Efek tak langsung terhadap masyarakat
Pencemaran lingkungan dapat berupa:
Pencemaran air dan tanah
Zat kimia seperti limbah industri, pupuk buatan, dan
deterjen, dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan
tumbuhan serta organisme lainnya.
Pencemaran udara
 Pencemaran udara terutama disebabkan oleh
pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna dari
pabrik, minyak, batu bara, dan lain sebagainya.Gas-gas
yang merupakan pencemar udara adalah CO, CO2, NO,
NO2, SO, dan SO2.
 Pencemaran suara
Penyebabnya adalah suara yang bising terus-menerus.
 Pencemaran sosial budaya Kemajuan teknologi pada
kota-kota besar sangat berpengaruh sekali terhadap
kehidupan di kota, kemajuan kehidupan di kota-kota
besar membawa pengaruh yang sangat cepat terhadap
kehidupan pedesaan. Penduduk di pedesaan ingin
mengikuti dan merasakan hasil kemajuan tersebut.
Contoh pencemaran sosial budaya pada masyarakat
terutama kalangan muda diantaranya
 Konsumtif
 Sifat malas karena bayaknya alat-alat yang
memudahkan segala aktivitas
 Lebih menyukai budaya-budaya asing & melupakan
budaya bangsa sendiri dll

111
3. Klonasi/Kloning
Dengan kemajuan dalam bidang genetika dan biologi
reproduksi, maka dimungkinkan rekayasa duplikasi atau
multiplikasi manusia secara seksual dengan klonasi. Tujuan
klonasi yaitu:
 Memberi anak yang baik pada pasangan yang tidak
mempunyai anak.
 Menyediakan jaringan atau organ fetus untuk
transplantasi.
 Mengganti anak yang mati muda dengan anak yang
sama ciri-cirinya.
 Sebagai bagian dari eugenetika positif dengan
membuat genotipus yang dianggap unggul sebanyak-
banyaknya.
 Merealisasi teori dan memuaskan rasa ingin tahu ilmiah.
 Memperoleh sampel dengan genotipus yang sama
untuk penelitian.
 Memperoleh orang dalam jumlah banyak untuk
pekerjaan yang sama dengan ciri-ciri tertentu.
4. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh adanya pencemaran
udara yang banyak mengandung zat-zat yang dapat
mengubah suhu udara. Karena dengan adanya pencemaran
udara akan menyebabkan pemanasan global, yaitu dengan
adanya efek rumah kaca. Yang dimana dengan adanya efek
rumah kaca ini sinar ultra violet yang dapat
membahayakan manusia tidak akan dasaring lagi oleh
lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan
selanjutnya akan diam dan bersirkulasi di bumi, begitu
seterusnya

112
Bab XIII
MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A. Pengertian Manusia dan Lingkungan


Pengertian Lingkungan Menurut Para Ahli | Beberapa pakar
lingkungan tidak membedakan secara tegas antara pengertian
―lingkungan‖ dengan ―Lingkungan hidup‖, baik dalam pengertian
sehari-hari maupun dalam forum ilmiah. Namun yang secara umum
digunakan adalah bahwa istilah ―lingungan‖ (environtment) lebih
luas dari pada istilah ―Lingkungan hidup‖ (life Environment). adapun
beberapa pengertian lingkungan dari pakar lingkungan yang
diantaranya sebagai berikut:
Pengertian lingkungan hidup menurut Salim (1976), secara
umum lingkungan hidup diartikan sebagai segala benda, kondisi,
keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita
tempat dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan
manusia. Batas ruang lingkungan menurut pengertian ini bisa
sangat luas, namun untuk praktisnya dibatasi ruang lingkungan
dengan faktor-faktor yang dapat dijangkau oleh manusia seperti
faktor politik, faktor sosial, faktor ekonomi, faktor alam dan lain-lain.
Sedangkan Pengertian lingkungan hidup menurut Soedjono
mengartikan bahwa ―lingkungan Hidup‖ Sebagai ―Lingkungan hidup
jasmani atau fisik yang meliputi dan mencakup segala unsur dan
faktor fisik jasmaniah yang berada didalam alam. Didalam
pengertian ini, maka hewan, tumbuh-tumuhan dan manusia
tersebut itu dilihat dan akan dianggap sebagai perwujudan secara
fisik jasmani belaka. Dalam hal tersebut ―Lingkungan‖, diartikan
sebagai mencakup lingkungan hidup hewan, tumbuh-tumbuhan
dan manusia yang terdapat didalamnya.

113
Pengertian Lingkungan hidup menurut Munadjat Danusaputro
bahwa lingkungan hidup adalah seluruh benda dan daya serta
keadaan termasuk yang ada didalamnya manusia dan segala
tingkah perbuatannya yang berada dalam ruang dimana manusia
memang berada dan mempengaruhi suatu kelangsungan hidup
serta pada kesejahteraan manusia dan jasah hidup yang lainnya.
Dengan demikian bahwa tercakup segi lingkungan budaya dan segi
lingkungan fisik.
Pengertian Lingkungan Menurut Para Ahli – Lingkungan
adalah kombinasi dari kondisi fisik meliputi keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna
yang tumbuh di darat dan di laut, dengan lembaga-lembaga yang
mencakup penciptaan manusia sebagai keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik. Lingkungan juga dapat diartikan ke
dalam segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan
terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen abiotik adalah
semua benda mati seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban,
cahaya, suara. Sementara komponen biotik adalah segala sesuatu
yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-
organisme (virus dan bakteri).
Pengertian lingkungan bahwa semua benda dan kondisi,
termasuk manusia dan kegiatan mereka, yang terkandung dalam
ruang di mana manusia dan mempengaruhi kelangsungan hidup
dan kesejahteraan manusia dan badan-badan hidup lainnya.
Menurut StMunajat Danusaputra Lingkungan adalah Semua
benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktifitasnya,
yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan hidup dan
jasad renik lainnya.

114
Definisi Pencemaran Menurut Para Ahli
Setiap kegiatan manusia akan menambah materi atau energi
pada ligkungan. Apabila materi atau energi itu membahayakan,
atau mengancam kesehatan manusia, miliknya atau sumber daya,
baik langsung maupun tidak langsung dikatakan terjadi
pencemaran.
Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat
populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh
permukaan bumi ini. Masalah pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat perlu mendapat penanganan secara serius
oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi akibat buruk yang
terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat
mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan
hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal
struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidakseimbangan struktur
dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena
perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau
perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan
kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran
lingkungan.)
Manusia adalah merupakan satu-satunya komponen
Lingkungan Hidup biotik yang mempunyai kemampuan untuk
dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha
merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah
yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan
lingkungan yang tercemar akibat perbuatannya ini menjadi keadaan
lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat
mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan
untuk dapat mencegah terjadinya pencemaran.

115
B. Korelasi Antar Manusia dengan Lingkungan
1. Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara
organisme dengan lingkungannya dan yang lainya. Berasal dari kata
Yunani oikos (―habitat‖) dan logos (―ilmu‖). Ekologi berarti ilmu
yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi
pertama kali dikemukakan oleh Ernest Haecke (1834-
1914). Dalam ekologi,makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan
atau sistem dengan lingkungannya. Kita mengenal beberapa
definisi untuk ekologi, misalnya:
a. Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan
timbal balik manusia dengan lingkungannya.
b. Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan
penyebaran dan kepadatan makhluk hidup.
c. Ekologi ialah biologi lingkungan.

C. Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidup.


Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya Sedikit
demi sedikit manusia mulai menyesuaikan diri pada alam
lingkungan hidupnya disadari ataupun tidak manusia memiliki
pengaruh pada alam lingkungan hidupnya. Perubahan alam
lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota, dibandingkan
dengan di hutan rimba di mana penduduknya masih sedikit dan
primitif. Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan
berpengaruh baik secara positif atau pun negatif. Berpengaruh baik
bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari
perubahan tersebut dan berpengaruh tidak baik karena dapat
mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk
menyokong kehidupannya.

116
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang
memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping
itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta
teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam
lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif.
Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang
merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak
langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah
peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat
menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan. Peranan
Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain
sebagai berikut: 1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga
persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion); 2. Punah
atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota; 3. Berubahnya
ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem
binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan
subsidi energi; 4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat
mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor; 5.
Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan
yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini

117
berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran
dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap
manusia itu sendiri; Peranan Manusia yang menguntungkan
lingkungan antara lain: 1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam
secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat
diperbaharui; 2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk
menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah
terjadinya erosi dan banjir; 3. Melakukan proses daur ulang serta
pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke
dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya; 4.
Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur
untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang
miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta
terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus; 5. Membuat
peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi
lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
Sumber alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah,
misalkan tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji atau spora
dan hewan-hewan menghasilkan keturunannya dengan telur atau
melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam tersebut di katakan
sebagai sumber daya alam yang masih dapat di perbaharui. Lain
halnya dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat
memperbaharui dirinya. Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-
bahan lainnya telah habis di gunakan manusia, maka habislah
bahan-bahan tambang tersebut. Sumber alam abiotik dapat terus
digunakan atau dimanfaatkan oleh manusia, bila manusia
menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti
memerhatikan siklus hidup sumber alam tersebut dan diusahakan
jangan sampai sumber alam itu musnah. Sebab, sekali suatu jenis
spesies di bumi musnah, jangan berharap bahwa jenis tersebut
dapat muncul kembali. Sudah seharusnya manusia menggunakan
baik sumber daya biotik dan abiotik secara tepat dan bertanggung

118
jawab. Manusia memandang alam lingkungannya dengan
bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bersaing
dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar
dibandingkan organisme lainnya, terutama dalam penggunaan
sumber-sumber alamnya. Berbagai cara telah dilakukan manusia
dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa tanah, air, fauna,
flora, bahan-bahan galian, dan sebagainya. Namun sesuai dengan
kondisi lingkungan saat ini manusia susah seharusnya melakukan
perubahan. Perubahan yang dimaksud disini bukanlah transformasi
yang diartikan sebagai perubahan seluruhnya (dari teknologi, sosial
budaya dan ekonomi). Perubahan disini lebih kepada perubahan
hidup berperilaku, kebiasaan dalam hidup yang menunjang pada
penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia. Masih banyak
masyarakat kita yang memiliki kebiasaan yang tidak ramah
lingkungan, seperti pengrusakan lingkungan demi keuntungan
semata. Seharusnya manusia berhati-hati dalam mengolah tanah,
air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia ini. Khususnya pada
lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan kerusakan
pada bumi ini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa
mengindahkan lingkungan dan makhluk lain. Responnya dari
lingkungan dapat kita lihat seperti menyebabkan penyakit, bahkan
menjadi bencana alam. Segala jenis aktivitas yang dilakukan oleh
manusia pastila memiliki pengaruh terhadap lingkungan
disekitarnya. Perhatikan saja di daerah perkotaan dimana poplasi
manusia lebih banyak dan aktivitas yang meeka lakukan lebih
beragam daripada mereka yang hidup di daerah pedesaan.
Beragam aktivitas manusia tersebut secara perlahan akan
memberikan dampak positif maupun negatif terhadap perubahan
alam lingkungan hidup di mana mereka tinggal.

119
Source: Google Images

Kebanyakan pengaruh yang dihasilkan oleh manusia terhadap


lingkungannya berdampak negatif meskipun tidak sedikit juga
perilaku ramah lingkungan yang dilakukan oelh manusia guna
memperbaiki alam lingkungan hidupnya. Di dalam artikel ini
Gudang Biologi akan memberikan beberapa contoh negatif perilaku
manusia yang berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem yang
mengakibatkan beberapa dampak buruk.

CONTOH PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP


KESEIMBANGAN LINGKUNGAN DAN AKIBATNYA
Penebangan Liar dan pembakaran hutan
 Penebangan liar dapat memicu erosi yang bisa
mengakibatkan beberapa bencana alam seperti banjir dan
tanah longsor.
 Merusak habitat atau tempat tinggal bagi hewan-hewan liar
karena pohon merupakan tempat tinggal bagi beragam jenis
satwa. pohon juga merupakan penghasil sumber makanan

120
bagi hewan. akibatnya hewan dapat kehilangan sumber
makanan dan tempat tinggal.
 Mengakibatkan kepunahan bagi hewan dan tumbuhan.
 Hewan liar bisa masuk ke perkampungan warga untuk
mencari makanan.

D. Sumber Alam
Dua bagian yang tergolong dalam sumber alam:
 Sumber alam yang dapat diperbarui atau disebut pula
sumber-sumber alam biotik
 Sumber alam yang tidak dapat diperbarui atau di sebut pula
sebagai golongan sumber alam biotik.
1. Penggunaan sumber-sumber alam
Manusia memandang alam lingkungannya dengan
bermacam-macam kebutuhan dan keinginan.
a. Pertanian dan tanah Tanah permukaan mengandung
kadar unsur-unsur bahan makanan yang begitu tinggi
dan siap digunakan oleh tanaman.
Hutan.
 Hutan dapat di golongkan kedalam dua golongan
yakni: Hutan pelindung menrupakan hutan yang
sengaja diadakan untuk melindungi tanah dari
erosi,kehilangan umus, dan air tanah.
 Hutan penghasil atau hutan produksi yaitu hutan
yang di sengaja ditanami jenis-jenis kayu yang dapat
di pungut hasilnya.
b. Air sebagai salah satu sumber alam yang terdapat di
mana-mana di bumi, di sungai, di danau, di lautan, di
bawah tanah dan udara sebagai uap air yang
kesemuanya meliputi 4/5 bagian seluruh
permukaanbumi.

121
c. Bahan tambang
Banyak mineral dan bahan tambang lainnya yang dapat
digali dan ditemui serta dimemanfaatkan secara seimbang
dalam kehidupan manusia.

E. Permasalahan-Permasalahan yang Timbul


1. Masalah erosi dan banjir
Erosi merupakan gejala alamiah dan sering kali pula disebut
sebagai erosi geologi. Peristiwa erosi terjadi secara perlahan-lahan
terutama terjadi dengan bantuan media air di sungai yang mengikis
dasar dan tepi sungai.
2. Pencemaran lingkungan
a. Pencemaran tanah
Sampah-sampah industri pertanian yang menggunakan
pupuk buatan telah menyebabkan pencemaran tanah.
b. Pencemaran air
Bahan-bahan pencemar dapat tercampur dengan air dalam
banyak cara secara langsung dan tidak langsung.
c. pencemaran udara
pencemaran udara terjadi saat komponen udara berada dalam
jaumlah di atas ambang normal dan membahayakan
lingkungan.
d. pencemaran suara
kebisingan yang terjadi di kota-kota besar sebagian akibat
dari berbagai jenis suara yang dikeluarkan mesin-mesin atau
kendaraan-kendaraan yang jumlahnya semakin meningkat
secara tidak terkontrol.
3. Kehutanan
Hutan merupakan kekayaan Indonesia yang tidak ternilai
harganya. Hutan di Indonesia berfungsi sebagai paru-paru
dunia,karena menyerap karbon dioksida. Hasil hutan di indonesia

122
berupa berbagai jenis kayu, seperti kayu jadi, meranti, kreung,
ramin, kayu besi, cendana, rotan, dan lain-lain.
Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
produksi hutan antara lain:
1. Melarang menebang kayu tanpa izin dari pemerintah
2. Mencabut izin pengusaha HPH yang melanggar peraturan
3. Menebang hutan secara selektif
4. Melakukan peremajaan tanaman
5. Melakukan hehabilitasi dan reibosasi areal hutan yang rusak
6. Melakukan penanaman di lahan kritis

F. Iftek dan Kelestarian Hidup


1. Pandangan baru terhadap lingkungan
Kerusakan lingkungan oleh aktivitas manusia yang makin
meningkat,antara lain tercemarnya lingkungan oleh pestisida serta
limbah industri dan transportasi, rusaknya habitat tumbuhan dan
hewan langka, serta menurunnya nilai estetika alam,Padatahun
1970-an, masalah lingkungan hidup makin meluas.hal ini berkaitan
dengan meningkatnya atmosfer bumi sebagai akibat tidak
terkendalinya efek rumah kaca.
Pemanasan geloba lpada tiga decade akhir abad ke-20 telah
menimbulkan:
a. Peningkatan suhu,
b. Perubahan iklim terutama curah hujan,
c. Peningkatan intensitas dan kualitas badai,
d. Kenaikan suhu serta permukaan air laut.
Hal tersebut menyebab kan sebagian besar wilayah di
duniasering mengalami bencana.sementara itu,air hujansemkin
asam sehingga merusak lahan pertanian,hutandan biota
lainnya. Pada saat yang sama,para ahli menemukan lapisan ozon di
sekitar antatika.Lubang tersebut semakin besar dari tahun

123
ketahun,sehinggasinar ultra violet yang berbahaya bagi kehidupan
makhluk di bumisemakin banyak masuk ketreposter.
2. Dampak perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi,serta perubahan sosial Ekonomi terhadap
masalah lingkungan hidup
Manusia mencipta kan teknologi dengan maksud agar
hidupnya lebih mudah, praktis ,efisien dan tidak banyak mengalami
kesulitan. Namun tidak jarang, Iptek justru menimbulkan masalah
serius bagi kehidupan manusia. Para petani mungkin sangat
terbantu dengan kemajuan teknologi seperti traktor, alat
penyemprot dan penyiramtanaman dan berbagi jeni spastisida yang
cukup ampuh untuk memberantas hama. Namun di sisilain
penggunaan pastisida yang berlebihan juga menjadi ancaman bagi
kelangsungan hidup suatu ekosistem. Jadi, jelas bahwa
perkembangan dan penerapan Iptek tidak selalu membawa dampak
positif.
3. Manusia dengan lingkungan sosial budaya
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya.
Baik lingkungan alam maupun lingkungan social. Budaya
merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan soaial, budaya
memoliki peranan penting dalam membentuk pola berfikir yang
berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikiran masyarakat
tertentu. Alam semesta yang di kenal manusia baik melalui
pengamatan indrawi langsung maupun dengan menggunakan
media teknologi dan kemampuan prediksinya adalah ciptaan tuhan,
bahkan semesta alam (selain alam semesta yang sudah di kenal
manusia) termasuk alam yang belum di kenal manusia serta alam
yang sedang dalam proses kejadiannya, sumuanya adalah ciptaan
tuhan. Manusia adalah kelompok yang teramat kecil yang ada
dalam semesta,apa lagi di banding dengan seluruh semesta alam
ciptaan tuhan. Namun manusia di beri kelebihan potensi khususnya
kecerdasan. Kecerdasan ini bukan hanya berkaitan dengan

124
intelektual rasional serta logika semesta, akan tetapi berhubungan
pula dengan aspek emosional, espritual, sosial, dan kinastik. Howard
Gardner (1995) menjelaskan peradanganggannya tentang
inteligensi yang membaginya menjadi delapan kategori,yaitu:
 Bidang linguistik
 Logika matematik
 Musik
 Ruang
 Interpersonal
 Intrapersonal
 Fisik/kinestik
 Dan naturalistik
Perbedaanya sebuah gaya belajar lebih merujuk pada pilihan
pembelajaran, sedangkan inteligensi merupakan potensi biologis
dan pisikilogis yang dapat di realisasikan secara luas sebagai
konsekuensi faktor-faktor pengalaman, budaya, dan motivasi yang
mempengaruhi seseorang. Evolusi terjadi dalam pengertian
perubahan sebagai kelompok manusia, baik dalam kelompok
masyarakat tertentu, maupun manusia secara keseluruhan,
sedangkan perkembangan kecerdasan dimaksud adalah proses
kecerdasan yang terjadi pada setiap manusia secara individual.
Lingkungan yang berpengaruh pada manusia ini sangat bervariasi,
baik dalam jenis dan sifatnya, dalam jumlah, kuatitas dan
volumenya, kekuatan dan daya tekannya, kualitasnya, hasrat dan
dorongan manusia untuk membutuhkannya. Manusia sebagai
makhluk budaya, dia berkreasi menjelajahi lingkungan dengan
aktifitas fisik-motorik, aktifitas mental-psikologis, dan juga dengan
kegiatan psikospiritualnya. Sebagai makhluk budaya yang mampu
membaca dan belajar, manusia bukan hanya sebagai mahkluk yang
di tentukan dan dipengaruhi lingkungan, akan tetapi manusia
mampu menyesuaikan diri, mempengaruhi,mengatur, mengelolah

125
lingkungannya. Secara umum kebudayaan banyak di artikan sebagai
hasilkarya manusia yang lahir dari cita rasa dan karsa.
Empat teori dan pendekatan kebudayaan yaitu:
1. Sebagai kata benda yaitu dalam arti lewat produk budaya kita
mendenifisikan dan mengelola kebudayaan.
2. Memandang kebudayaan sebagai kata kerja pendekatan ini di
kemukakan oleh Pleh Van Peursen,menjelaskan bagai
manaproses-proses budaya itu terjadi di tengah kehidupan.
3. Memandang kebudayaan sebagai kata sifat yaitu untuk
membedakan mana kehidupan yang berbudaya dan tidak
berbudaya,membedakan antara kehidupan manusia yang
berbudaya dan mahkluk lain seperti hewan dan benda yang
tidak memiliki potensi budaya.
4. Memandang kebudayaan sebagai kata keadaan yaitu kondisi-
kondisi budaya tertentu menjadi menentukan wajah
kebudayaan.
Setiap kelompok masyarakat punya tradisi dan kebudayaan
tersendiri. Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari
unsur-unsur kecil.yang merupakan bagian dari suatu kebudayaan
yang bersifat kesatuan. Empat unsur pokok kebudayaan menurut
Marville J.Herkovits:
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan plitik
Unsur–unsur pokok kebudayaan menurut Bronis law
Malinowski:
1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para
anggota masyarakat di dalam menguasai alam sekeliling
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat dari lembanga atau petugas pendidikan

126
4. Organisasi kekuatan
Kebudayaan selain memiliki memiliki unsur-unsur pokok, juga
mempunjai sifat hakikat:
1. Kebudayaan terwujud dan tersalur kan lewat prilaku manusia
2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu melalui lahirnya suatu
generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia
genarasi yang bersangkutan
3. Kebudayaan di perlukan oleh manesia dandi wujud kandalam
tingkah lake.
4. Kebudayaan mencakap aturan-aturan yang berisikan
kewajiban-kewajiban ,tindakan yang di terima dan di tolak.
Manusia mendapakna unsur-unsur yang diperlukan dalam
hidupnya dari lingkungan. Makin tinggi kebudayaan manusia, makin
beraneka ragam kebutuhan hidupnya. Makin besar jumlah
keburuhan hidupnya berarti makin besar perhatian manusia
terhadap lingkungannya. Perhatian dan pengaruh manusia terhadap
ligkungan makin meningkat pada zaman teknologi maju. Masa ini
manusa mengubah lingkungan hidup alami menjadi leingkungan
hidup binaan. Eksplotasi sumber daya alam makin meningkat untuk
memenuhin bahan dasar industri. Sebaliknya hasil industri berupa
asap dan limbah mulai menurunkan kualitas lingkungan hidup
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan hidup manusia dapat dilihat
dan dibagi menjadi 2, yaitu kebutuhan hidup materil antara lain
adalah air, udara, sandang, pangan, papan, transportasi sera
perlengkapan fisik lainnya. Dan kebutuhan nonmateril adalah rasa
aman, kasih sayang, pengakuan atas eksistensinya, pendidikan dan
sistem nilai dalam masyarakat. Manusia merupakan komponen
biotik lingkungan yang memiliki daya fikir dan daya nalar tertinggi
dibandingkan makluk lainnya. Di sini jelas terlihat bahwa manusia
merupakan komponen biotik lingkungan yang aktif. Hal ini
disebabkan manusia dpaat secara aktif mengelola dan mengubah

127
ekosistem sesuai dengan apa yang dikehendaki. Kegiatan manusia
ini dapat menimbulkan bermacam-macam gejala

G. Manusia dengan Lingkungan Sosial Budaya


Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya
berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok
beserta pranatanya dengan symbol dan nilai, serta terkait dengan
ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang
atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan
binaan/buatan)
Interaksi dalam Lingkungan Sosial Interaksi sosial bisa terjadi
dalam situasi persahabatan ataupun permusuhan (kerjasama atau
konflik), bisa dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa isyarat,
atau bahkan tanpa kontak fisik. Interaksi sosial hanya dapat
berlangsung antara pihak- pihak apabila terjadi reaksi dari kedua
belah pihah. Pranata dalam Lingkungan Sosial Pranata adalah suatu
sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola
mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan
masyarakat. Contohnya, permainan silat yang diperagakan anak-
anak sekolah yang sedang istirahat dan pertandingan silat dalam
suatu kejuaraan. Maksud dari contoh ini adalah contoh yang
pertama bukan pranata karena berlangsung dalam situasi tidak
resmi dan tidak adanya aturan baku yang ditetapkan. Sedangkan
contoh yang kedua merupakan pranata karena berlangsung dalam
situasi resmi dengan mendasarkan pada aturan pertandingan silat
yang telah ditetapkan. Problema dalam Kehidupan sosial Problema
sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang
abnormal, amoral, berlawanan, dengan hokum, dan bersifat
merusak. Problema sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral
yang menyimpang sehingga perlu diteliti, diperbaiki, bahkan untuk
dihilangkan. Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat
banyak dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Problema sosial

128
karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan,
dan pengangguran. Problema sosial karena faktor biologis, seperti
wabah penyakit. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti
bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi. Problema sosial karena
faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak,
konflik ras, dan konflik keagamaan. isu-isu Penting tentang
Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa Isu-isu penting yang menjadi
persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya merupakan isu
global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia.
Merupakan isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi
umat manusia dalam suatu Negara atau wilayah tertentu, tetapi
melanda ke berbagai belahan dunia. Berikut ini adalah isu-isu yang
mengenai lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan, yaitu :
Isu tentang Lingkungan
a. Kekurangan Pangan
b. Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai
pihak. Dunia pun diliputi kekhawatiran itu, karena
pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-
negara berkembang. Kekurangan pangan menciptakan gejala
serius berupa kelaparan, karena pangan itu merupakan
kebutuhan pokok manusia yang hakiki.
c. Kekurangan Sumber Air Bersih
Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan. Khususnya
air bersih banyak dimanfaatkan manusia untuk berbagai
keperluan, terutama sekali untuk minum. Kurangnya
ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air
sebagai sumber kehidupan. Tidak tersedianya air bersih dapat
memicu timbulnya berbagai macam penyakit, seperti kolera,
tifus, malaria, demam berdarah, dan penyakit lain yang
menular.
d. Polusi atau Pencemaran Polusi atau pencemaran lingkungan
hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,

129
zat, energi, atau komponen lain kedalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran
dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : pencemaran udara,
air, dan tanah. Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel.
Contohnya : gas, Gas CO, CO dan batu bara. Polusi air dapat
disebabkan oleh pembuangan limbah industri, sisa insektisida,
dan pembuangan sampah domestik, sampah organik, dan
fosfat. Pencemaran tanah disebabkan oleh sampah-sampah
plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca,
dan kaleng; detergen yang bersifat nonbiodegradable
(secara alami sulit diuraikan) dan zat kimia dari buangan
pertanian, misalnya insektisida.
e. Perubahan iklim
Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam)
yang dihasilkan oleh banyak pembangkit energi
mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Perubahan
iklim mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang
tidak terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan suhu,
melelehnya gunung es permukaan air laut naik, banyaknya
banjir dan badai, serta musim panas yang semakin panjang.
Isu Tentang Kemanusiaan
a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah global yang sering
dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan, dan
kekurangan di berbagai keadaan hidup.
b. Konflik atau Perang
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua
orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

130
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang
dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-
perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri
fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan
dan lain sebagainya.
Penyakit Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit
menular dalam masyarakat yang jumlah penderitaannya meningkat
secara nyata, melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit
dapat berasal dari manusia, tumbuhan, dan benda-benda yang
mengandung atau tercemar penyakit, serta yang menimbulkan
wabah. Wabah membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat
mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian.

131
DAFTAR PUSTAKA

Azhim, Ali Abdul. Epistemologi dan Aksiologi Ilmu Perspektif Al


Qur‘an. Bandung: CV Rosda. 1989.
Azwar, Saifuddin. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 2004.
Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia. 2002.
Edisi revisi ― ilmu sosial budaya dasar‖ prof. Abdulkadir muhammad,
S.H.
Elly M. Setiady, M.Si. dkk 2006. Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar Jakarta: Kencana Prenada Media. Moh.
Gibbon, 1909, Decline and Fall of the Roman Empire, 2nd Edition,
Vol. 4 ed. by JB Bury (London, 1909), pp. Oleh JB Bury , hlm.
173 – 174, dalam
http://en.wikipedia.org/wiki/Civilization#Derfinition 22 – 09
– 2009.
Herimanto dan Winarno, 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar,
Jakarta: Bumi Aksara.
Huntington, Samuel P.,1996, The Clash of Civilizations abd the
Remaking of World Order, (Simon & Schuster)
Setiadi.Elly dkk 2007.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana:
Jakarta.
Sumber:http://evaarwina.blogspot.com/2012/01/pengertian-
hakekat-manusia.html Setiadi,Elly.2012.Ilmu Sosial & Budaya
Dasar, (cet. 2), Jakarta:Kencana

132
Tim Dosen ISBD, 2012, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Medan : UPT –
MKU Universitas Negeri Medan http://www.action
.org/publications/randl/rl_articel_483.ph
http://arhaadesin.blogspot.com/2012/06/perbedaan-pengabdian-
dan-pengorbanan.html
http://meiliaupstar.blogspot.com/2012/01/pengertian-
pengorbanan-dan-pengabdian.html
http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian
kebudayaan.html#pengertian
http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Kardashev
http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Kardashev
http://joanatalumewo.blogspot.com/2013/05/perkembangan-
budaya-di-indonesia-dan.html (diakses pada 09 November
2014, pukul 08.30).
http://jumali27jm.blogspot.com/2012/01/makna-tanggung-
jawab.html
http://luwesagustina.blogspot.com/2010/10/ringkasan-
modernisasi-globalisasi.html
http://luwesagustina.blogspot.com/2010/10/ringkasan-
modernisasi-globalisasi.html
http://mohat.blogdetik.com/2010/05/23/sejarah-peradaban-
bangsa-aztec-inca-dan-maya/
http://mohat.blogdetik.com/2010/05/23/sejarah-peradaban-
bangsa-aztec-inca-dan-
maya/http://www.artsci.Isu.edu/voegelin/EVS/Panel72001.ht
ml/Petrarch

133
http://muhamadganifharuman.blogspot.com/2012/03/pengertian-
kebudayaan-dan-7-unsur.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://rustadi29-
dinamikakehidupan.blogspot.com/2011/07/evolusi-budaya-
dan-wujud-
peradaban.htmlhttp://frackasyster.blogspot.com/2013/03/pe
ngerti n-perubahan-sosial-menurut-ahli.html
http://www.academia.edu/6172521/Makalah_perkembangan_buday
a (diakses pada 05 November 2014, pukul 13.50)
http://www.artsci.Isu.edu/voegelin/EVS/Panel72001.html/Petrarch
http://www.gtinitiative.org/documents/Great_Transitions.pdf
http://www.gtinitiative.org/documents/Great_Transitions.pdf

134
BIODATA

SARINAH, S.Ag, M.Pd.I Lahir di Rantau


Limau Kapas, 10 Maret 1977, Suami
ANWAR EFENDI mempunyai dua Putri
(NAZIFA RIAN PUTRI, FAIZA RIAN
PUTRI), salam terhormat penulis kedua
orang tua penulis atas dorongannya
sehingga penulis dapat menyesaikan
buku ini. Pendidikan yang di tempuh SDN. No. 126 Rantau Limau
Kapas Tahun 1999, MTS S pada Tahun 1994 di Bangko, MAN pada
Tahun 1997 di Bangko, (S1) Perguruan Tinggi IAIN STS Jambi 2001
di Jambi, dan S2 di IAIN Jambi pada Tahun 2013. Sekarang dalam
proses Pendidikan Doktoral (S3) IAIN STS JAMBI , Mengawali karir
sebagai staf perpustakaan STKIP tahun 2004, Kemudian diangkat
menjadi Dosen STKIP YPM Bangko pada tahun 2006, dan selain itu
mengajar di SMP N 4 Negeri Merangin.

135

Anda mungkin juga menyukai