Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TENTANG PENGUKURAN PADA

FREKUENSI TINGGI

Di Susun Oleh:
Sartika Santi
(1925041009)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama dengan judul “Pengukuran Pada
Frekuensi Tinggi”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa
Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


Makassar, 27 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengukuran
B. Pengertian Frekuensi Tinggi
C. Tipe-tipe Alat Ukur Frekuensi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan waktu yang
diberikan.Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah
kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Pada Sistem Satuan
Internasional, hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz). Frekuensi sebesar 1 Hz
menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik.
Pada frekuensi tinggi, elemen-elemen rangkaian sangat dipengaruhi induktansi-induktansi
sisa (residual inductance), kapasitansi-kapasitansi yang tak dikehendaki (stray capacitance) ataupun
skin effect dengan bertambahnya frekuensi; harga-harganya berubah dengan berubahnya frekuensi.
Hal lain yang harus diperhatikan, walaupun dapat digunakan dalam pengukuran secara umurn ialah
sebagai berikut. Suatu peredarn harus diletakkan antara sumber energi seperti oscillator dan rangkaian
pengukuran sehingga, timbulnya perbedaan impedansi yang tiba-tiba, jika ada di antaranya, tidak akan
mempengaruhi stunber enersi sehingga dapat menyebabkan kerusakan padanya ataupun kerja yang
tidak stabil. Maka dari itu ”matching” antara impedansi output dari stunber energi dengan impedansi
input dari rangkaian pengukuran merupakan suatu hal yang diperlukan pada rangkaian-rangkaian
frekuensi tinggi (impedance matching).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengukuran?
2. Apa pengertian frekuensi tinggi
3. Apa saja tipe-tipe alat ukur frekuensi?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui apa yang disebut pengukuran
2. Mengetahui pengertian frekuaensi tinggi
3. Mengetahui tipe-tipe alat ukur frekuensi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengukuran
Dalam ilmu fisika, pengukuran merupakan materi yang diajarkan dalam kelas.
Sedangkan dalam perguruan tinggi, pengukuran merupakan mata kuliah dasar fisika yang
dilakukan guna untuk membuktikan atau menguji suatu materi atau rumus, seperti viskositas,
pemantulan cahaya, listrik magnet dan lainnya.

Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari, pengukuran sering sekali dilakukan dalam


banyak profesi , seperti pengukuran yang dilakukan oleh tukang jahit ketika akan memotong
kain, tukang kayu bangunan untuk mengukur kayu yang akan digunakan untuk membuat
bangunan, kita juga sering melakukan pengukuran seperti mengukur tinggi badan,
menimbang berat badan dan contoh lainnya.
Secara umum, pengertian pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran
yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

Definisi pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya


terhadap suatu standar atau satuan ukur. Selain itu, pengukuran juga dapat diartikan sebagai
pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh
seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati.

Pengukuran menggunakan alat ukur yang baku dengan hasil pengukuran berupa
besaran kuantitatif atau sistem angka.

1. Pengertian Pengukuran Menurut Beberapa Ahli


a. Cangelosi, James S. (1995)
Menurut Cangelosi, James S., pengukuran adalah proses pengumpulan data
empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan
yang telah ditentukan.

b. Alwasilah et al (1996)
Menurut Alwasilah et al , measurement (pengukuran) adalah proses
mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan skala kuantitatif (sistem angka)
sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performa siswatersebut dinyatakan dengan
angka-angka.

c. Arikunto dan Jabar (2004)


Menurut Arikunto dan Jabar, pengukuran (measurement) adalah kegiatan
membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi
kuantitatif.

d. Sridadi (2007)
Menurut Sridadi, pengukuran adalah suatu proses yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu objek tertentu dengan
menggunakan alat ukur yang baku
2. Macam-Macam Pengukuran
a. Pengukuran langsung
Yaitu membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran standar yang
diterima sebagai satuan.

b. Pengukuran tidak langsung


Yaitu pengukuran untuk mengukur suatu besaran dengan cara mengukur besaran
lain.

Sebagai contoh pengukuran yaitu ketika membeli beras dan penjual mengukur
massa dari beras, yang artinya penjual membandingkan nilai besaran massa dengan
satuan massa yang sudah ditentukan. Seperti satuan Massa kilogram (kg), gram (g) dan
satuan massa lainnya.

B. Pengertian Frekuensi Tinggi


Frekuensi amat tinggi (bahasa Inggris: Exteremly High Frequency / EHF) merupakan
pita frekuensi radio tertinggi. EHF menjalankan rentang frekuensi 30-300 gigahertz, di atas
radiasi elektromagnetik yang sangat jauh dari cahaya inframerah, atau juga sering disebut
sebagai radiasi Terahertz. Pita ini memiliki panjang gelombang 10-1 milimeter, atau biasa
disebut milimeter pita (millimeter pita) atau gelombang millimeter (millimeter wave) yang
disingkat sebagai MMW atau mmW.

Dipitakan dengan pita-pita yang lebih rendah, terrestrial sinyal radio di pita ini sangat
rentan terhadap redaman atmosfer, sehingga membuat penggunaan jarak jauhnya sangat
sedikit. Secara khusus, sinyal di wilayah GHz 57-64 akan dikenakan resonansi dari molekul
oksigen dan sangat lemah.

Frekuensi tinggi dari frekuensi radio adalah frekuensi antara 3 dan 30 MHz.
Frekuensi tinggi juga disebut sebagai pita dekameter atau gelombang dekameter karena
panjang gelombangnya berkisar dari satu sampai sepuluh dekameter (sepuluh sampai seratus
meter). Frekuensi tinggi digunakan oleh stasiun penyiaran gelombang pendek (2,310 - 25,820
MHz), komunikasi penerbangan, waktu pemerintahan, cuaca, dan radio amatir.

C. Tipe-tipe Alat Ukur Frekuensi

1. FREKUENSI METER

Frekuensi meter adalah meter yang digunakanuntuk mengukur banyaknya pengulangan


gerakanperiodik perdetik. Gerakan periodik seperti detak jantung, ayunan bandul jam.

 JENIS-JENIS FREKUENSI METER

Ada dua jenis frekuensi meter, yaitu:

a. Frekuensi meter analog

b. Frekuensi meter digital.


A. FREKUENSI METER ANALOG
Frekuensi meter analog merupakan alat ukur yangdigunakan untuk mengukur besaran
frekuensi dan yangberkaitan dengan frekuensi. Terdapat beberapa jenisfrekuensimeter analog
diantaranya jenis batang ataulidah getar, alat ukur ratio dan besi putar.

 ALAT UKUR FREKUENSI JENIS LIDAH BERGETAR


Alat ukur frekuensi lidah getar prinsip kerjanya berdasarkan resonansi mekanis.
Jikasederetan kepingan baja yang tipis membentuk lidah-lidah getar, masing-
masingmempunyai frekuensi getar yang berbeda. Lidah-lidah getar dipasang bersama-
samapada sebuah alas fleksibel yang terpasang pada sebuah jangkar elektromagnit.Kumparan
elektromagnet diberi energi listrik dari jala-jala arus bolak-balik yangfrekuensinya akan
ditentukan, maka salah satu dari lidah-lidah getar akan beresonansidan memberikan defleksi
yang besar bila frekuensi getarnya sama dengan frekuensimedan magnet bolak-balik tersebut.

 ALAT UKUR FREKUENSI JENIS BATANG BERGETAR


Batang yang frekuensi dasarnya sama dengan frekuensi elektromagnetdiberi energi, akan
membentuk suatu getaran. Getaran batang ini dapatdilihat pada panel alat ukur berupa
getaran batang ditunjukkan melalui jendela. Apabila frekuensi yang diukur berada diantara
frekuensi duabatang yang berdekatan, maka kedua batang akan bergetar danfrekuensi jala-
jala paling dekat pada batang yang bergetar paling tinggi.Frekuensi langsung terbaca dengan
melihat skala pada bagian yangpaling banyak bergetar ( misal 50 Hz).
 ALAT PENGUKUR FREKUENSI DARI TYPE ALAT UKUR RASIO
Dalam alat ukur frekuensi ini, kumparan-kumparan medan sebagianmembentuk dua
rangkaian resonansi terpisah. Kumparam medan 1 seridengan induktor L 1 dan kapasitor C ,
dan membentuk sebuahrangkaian resonan yang diset ke suatu 1 frekuensi sedikit di bawah
skalaterendah dari instrumen. Kumparan medan 2 adalah seri denganinduktor L2 dan
Capasitor C2 , dan membentuk sebuah rangkaianresonan yang diatur pada frekuensi sedikit
lebih tinggi dari skalatertinggi instrumen.

 ALAT UKUR FREKUENSI BESI PUTAR

Prinsip kerja alat ukur ini tergantung pada perubahan arus yang dialirkanpada dua
rangkaian paralel, satu induktif dan yang lain non induktif. Bilaterjadi perubahan frekuensi
dua kumparan A dan B yang terpasang permanensumbu-sumbu magnetnya akan saling tegak
lurus satu sama lain. Bagianpusat dipasangkan sebuah jarum panjang dari besi lunak ringan
dan lurussepanjang resultante medan magnet dari dua kumparan. Alat ukur ini
tidakmenggunakan peralatan pengontrol Rangkaian tersusun dari elemen-elemenseperti
halnya jembatan Wheatstone sebagai penyeimbang pada frekuensisumber
B. FREKUENSI METER DIGITAL

FREKUENSI METER DIGITAL

Prinsip kerja dari frekuensi meter analog adalah sebagai berikut, Sinyal yang akan
diukur frekuensinya diubah menjadi barisan pulsa, satu pulsauntuk setiap siklus sinyal.
Kemudian jumlah pulsa yang terdapat padainterval waktu tertenu dihitung dengan counter
elektronik. Karena pulsaini dari siklus sinyal yang tidak diketahui, jumlah pulsa pada
countermerupakan frekuensi sinyal yang diukur. Karena counter elektronik inisangat cepat,
maka sinyal dari frekuensi tinggi dapat diketahui.
Sinyal diperkuat sebelum masuk Schmitt Trigger. Dalam SchmittTrigger sinyal diubah
menjadi gelombang kotak (kotak) denganwaktu naik dan turun yang sangat cepat, kemudian
dideferensierdan dipotong (clipped).

Keluaran dari Schmitt Trigger berupa barisan pulsa, satu pulsa untuk setiap siklus
sinyal.Pulsa keluaran Schmitt Trigger masuk ke gerbang start-stop. Bila gerbang terbuka
(start),pulsa input melalui gerbang inidanmulaidihitungoleh counter elektronik. Bila
pintutertutup (stop), pulsa input pada counter berhenti dan counter berhenti
menghitung.Counter memperagakan (display) jumlah pulsa yang telah masuk melaluinya
antarainterval waktu . Untuk mengetahui frekuensi sinyal input, interval waktu gerbang
antarastart dan stop harus diketahui dengan teliti. Interval waktu perlu diketahui sebagai
timebase rangkaian secara blok. Bila interval waktu ini diketahui, kecepatan dan
frekuensipulsa sinyal input dapat diketahui. Misalnya f adalah frekuensi dari sinyal input, N
jumlah pulsa yang ditunjukkan counter dan t adalah interval waktu antara start dan stopdari
gerbang. Maka frekuensi dari sinyal yang tidak diketahui dapat dihitung dengan persamaan F

BLOK DIAGRAM PEMBENTUKAN TIME BASE


1. OSILOSKOP
Osiloskop adalah sebuah perangkat atau alat bantu yang biasa digunakan untuk
menganalisa frekuensi yang terdapat didalam perangkat elektronika, dan biasanya yang
sering digunakan oleh para teknisi pesawat televisi, namun osiliscop ini juga dapat
dipergunakan dalam menganalisa frekuensi handphon, walaupupun jika dilihat dari sisi
fungsi kurang efisien dalam melakukan analisa pada perangkat ponsel, namun banyak para
teknisi dan lembaga pelatihan teknisi handphone menggunakan perangkat osiloskop tersebut,
akan tetapi untuk para teknisi yang memang tidak cukup dana untuk membelinya, maka tidak
harus pesimis dengan kondisi tersebut, karena memang tanpa osiloscop kita masih sangat
dapat memperbaiki perangkat handphone.

Osiloskop
Sedangkan untuk para pengguna perangkat osiloskop, disini kami akan memberikan petunjuk
dalam menggunakan perangkat tersebut :

Fungsi dari tiap-tiap bagian:


 Position : Untuk mengatur posisi berkas signal arah vertical untuk channel 1.
 Dc. Bal : Untuk menyeimbangkan dc vertical guna pemakaian channel 1 (atau y),
Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar diam pada saat variabel diputar.
 Input : Terminal masukan pada saat pengukuran pada ch 1 juga digunakan
untukKalibrasi.

 Ac ?Gnd ? Dc
Posisi ac = untuk megukur ac, objek ukur dc tidak bisa diukur melalui. Posisi ini,
karena signal dc akan terblokir oleh kapasitor.
Posisi gnd = terminal ini terbuka dan berkas merupakan garis nol/lived nol.
Posisi dc = untuk mengukur tegangan dc dan masukan-masukan yang lain.
 Volt/div : Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm (volt/div) pada layar
crt,Ada ii tingkat besaran tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d 20v/div
 variable : Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical pada ch 1 (y). Pada putaran
maksimalKe arah jarum jam (cal) gunanya untuk mengkalibrasi mengecek
apakahTegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala layar crt.
 mode (ch 1, ch 2, dual, add, sub)
Ch 1 : jika signal yang diukur menggunakan ch 1, maka posisi switch pada ch1 dan
berkas yang nampak pada layar hanya ada satu.Ch 2 : jika signal yang diukur
menggunakan ch 2, maka posisi switch pada ch2 dan berkas yang nampak pada layar
hanya satu.Dual : yaitu suatu posisi switch apabila hendak mengunakan ch 1 dan ch 2
Secara bersamaan, dan pada layar pun akan tampak dua berkas.Add : bentuk
gelombang dari kedua channel masukan yang dapat dijumlahkanSecara aljabar dan
penjumlahannya dapat dilihat dalam bentuk satuGambar.Sub : masukan dengan
polaritas terbaik pada ch 2, ditambah masukan ch 1,Maka perbedaan secara aljabar
akan tampak satu gambar pada layar.Apabila ch 1 tidak diberi signal masukan, maka
bentuk gelombangDengan polaritas terbaik dari channel 2 akan tampak.
 Led pilot lamp : Lampu indicator untuk power masuk, apabila switch illum diputar ke
on.
 Illum : Bila diputar berlawanan jarum jam maksimum, maka power ac akan mati dan
jika Ke kanan, maka power ac akan masuk dengan ditandai led pilot lampu menyala.
 Intensity : Untuk mengatur gelap atau terangnya berkas sinar supaya enak pada
penglihatan.Diputar ke kiri untuk memperlemah sinar dan apabila diputar ke kanan
akanMembuat terang
 Focus : Untuk memperkecil/menebalkan berkas sinar atau garis untuk
mendapatkanGambar yang lebih jelas.
 Astig : Pengaturan astigmatisma adalah untuk memperoleh titik cahaya yang lebih
baikKetika menyetel focus
 Ext-trig : Terminal dari sinkronisasi eksternal tegangan eksternal yang lebih dari iv
peakTo peak harus menggunakan switch source di set pada posisi ext.
 Source : Sakelar dengan tiga posisi untuk memilih tegangan sinkronisasi.Ch 1 : huruf
akan sinkron dengan masukan gelombang dari ch 1.Jika menggunakan ch 1 hendaklah
switch source ditetapkan pada ch 1.Ch 2 : sweep akan sinkron dengan masukan
gelombang dari ch 2. Apabila menggunakan ch 2 hendaknya switch source diletakkan
pada ch 2.Sweep ch 1 dan ch 2 akan sikron pula pada saat menggunakan dc/ac.Ext :
sweep akan sikron dengan masukan signal dari luar melaluiTerminal ext + tr 16 (19).
 Sync : Sakelar pemisah sinkronisasi.
 Level : Mengontrol sync level adalah mengatur phase sync untuk menentukan bentuk
titik Awal gelombang signal.
 Pull auto : Dengan mencabut pemutar level sweep akan sedikit terganggu.bentuk
gelombang -Tidak diam selama tidak menggunakan signal trigger,yang nampak
hanyalah garisLurus dan ini akan terjadi bila signal teriger masuk.
 Position : Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas gambar ( posisi arah
horizontal)Switch pelipat sweep dengan menarik knop ,bentuk gelombang dilipatkan
5Kali lipat kearah kiri dan kearah kanan usahakan cahaya seruncing mungkin.
 Sweep time /div : Yaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu priode atau pun
squareTrap cm (div ) sekitar 19 tingkat besaranyang tersedia terdiri dari 0,5 s/d
0,5Second.pengoperasian x-y didapatkan dengan memutar penuh kearah
jarumJam.perpindahan chop-alt-tvv-tvh.secara otomatis dari sini.pembacaanKalibrasi
sweep time/div juga dari sini dengan cara variabel diputar penuh seArah jarum jam.
 Variabel : Digunakan untuk menyetel sweeptime pada posisi putaran maksimum
arahJarum jam.( cal ) tiap tingkat dari 19 posisi dalam keadaan terkalibrasi .
 Cal iv pp : Yaitu terminal untuk mengkalibrasi voltage frequency chanel 1 dan chanel
2Dimana untuk frequency 1 khz tegangan harus 1 volt p-p.
 Ac voltage selector : Untuk menyetel tegangan listrik 110 volt atau 220 volt.
 Int mod : Teminal intensitas brightness

Osiloskop berguna untukmelihat tingkah laku tegangan gelombang secara visual, ada
beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop .
1) gelombang sinusoida
2) gelombang blok
3) gelombang gigi gergaji
4) gelombang segitiga.

Untuk dapat menggunakan osiloskop, harus bisa memahaami tombol-tombol yg ada


pada pesawat perangkat ini,seperti telah diutarakan diatas.Secara umum osiloskop hanya
untuk circuit osilator ( vco ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian vco.Walau sudah
berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi
dari pabrik yg mengeluarkan alat itu.Untuk mengukur: volt dari (tiap jenis tegangan
gelombang.)Besaran gelombang frequencyBetuk gelombang frequency.W a k t u ( time )F a s
aTegangan tinggi maksimumTegangan tinggi minimum.Lengkung dan cacat modulasi ( audio
)Cara menghitung frequency tiap detik.
Dengan rumus sbb ; f = 1/t
F = freq
T = waktu

 Cara mengkalibrasi pada oscilloscope :

1. Tekan lah tombol power yang ada di oscilloscope


2. Ambilah kabel probe dan sambungkan ke chanel x atau y
3. Lalu kait kan besi yang ada diprobe ke besi yang ada di oscilloscope
4. Lalu atur sweep time/div dan volt/div nya
Kemudian lihat lah pada layar oscilloscope apakah sudah telihat 1 gelombang sempurna
Jika gelombang belum muncul, atur kembali sweep time/div dan volt/div sampai menemukan
1 gelombang sempurnBAS

 Cara mengukur periode, amplitudo dan frekuensi :


1. Periode adalah 1 lembah 1 bukit, jadi yang kita ukur adalah 1 lembah 1 bukit pada
gelombang. 1 kotak pada oscilloscope itu ber nilai 1 dan 4 garis kecil yang ada pada
kotak yang masing-masing nilai nya adalah 0,2. Jadi dapat kita ukur gelombang
tersebut dengan melihat pada layar oscilloscope
2. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sebenarnya pengukurannya dengan periode
sama, tapi kalau periode mengukurnya kita lihat pada sisi horizontal sedangkan
mengukur amplitude kita lihat secara vertikal. Jadi ukurlah tinggi gelombang ada
kotak oscilloscope yang kalian gunakan tadi
Frekuensi, cara mengukur frekuensi adalah dengan cara atau rumus : 1/t “t” adalah
periode, jadi sebelum kita mau mencari besarnya frerkuensi pada suatu gelombang
yang kita ukur, kita harus tahu berapa periode yang ada pada gelombang yang pada
saat itu sedang kita ukur

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Definisi pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas,
biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Selain itu, pengukuran
juga dapat diartikan sebagai pemberian angka terhadap suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek tertentu
menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati.
b. Frekuensi amat tinggi (bahasa Inggris: Exteremly High Frequency / EHF)
merupakan pita frekuensi radio tertinggi. EHF menjalankan rentang
frekuensi 30-300 gigahertz, di atas radiasi elektromagnetik yang sangat
jauh dari cahaya inframerah, atau juga sering disebut sebagai radiasi
Terahertz. Pita ini memiliki panjang gelombang 10-1 milimeter, atau biasa
disebut milimeter pita (millimeter pita) atau gelombang millimeter
(millimeter wave) yang disingkat sebagai MMW atau mmW.
c. Tipe-tipe alat ukur frekuensi yaitu
1) Alat ukur frekuensi dari type lidah-lidah bergetar
2) Alat ukur frekuensi dari type alat ukur rasio
3) Alat ukur frekuensi dari type kondensator

B. Saran
Makalah ini sangatlah jauh dari kata sempurnah, maka dari itu penulis mengharapkan
agar teman-teman pembaca dapat memberikan saran dan masukan untuk
memperbaiki penulisan makalah dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
https://noviamalinda.blogspot.com/2011/12/makalah-pengukuran-pada-frekuensi.html?m=1
https://www.coursehero.com/file/42201077/Pengukuran-pada-frekuensi-tinggipptx/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Frekuensi_tinggi
https://www.pelajaran.co.id/2019/28/pengertian-pengukuran.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Frekuensi_amat_tinggi

Anda mungkin juga menyukai