FREKUENSI TINGGI
Di Susun Oleh:
Sartika Santi
(1925041009)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama dengan judul “Pengukuran Pada
Frekuensi Tinggi”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa
Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengukuran
B. Pengertian Frekuensi Tinggi
C. Tipe-tipe Alat Ukur Frekuensi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan waktu yang
diberikan.Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah
kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Pada Sistem Satuan
Internasional, hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz). Frekuensi sebesar 1 Hz
menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik.
Pada frekuensi tinggi, elemen-elemen rangkaian sangat dipengaruhi induktansi-induktansi
sisa (residual inductance), kapasitansi-kapasitansi yang tak dikehendaki (stray capacitance) ataupun
skin effect dengan bertambahnya frekuensi; harga-harganya berubah dengan berubahnya frekuensi.
Hal lain yang harus diperhatikan, walaupun dapat digunakan dalam pengukuran secara umurn ialah
sebagai berikut. Suatu peredarn harus diletakkan antara sumber energi seperti oscillator dan rangkaian
pengukuran sehingga, timbulnya perbedaan impedansi yang tiba-tiba, jika ada di antaranya, tidak akan
mempengaruhi stunber enersi sehingga dapat menyebabkan kerusakan padanya ataupun kerja yang
tidak stabil. Maka dari itu ”matching” antara impedansi output dari stunber energi dengan impedansi
input dari rangkaian pengukuran merupakan suatu hal yang diperlukan pada rangkaian-rangkaian
frekuensi tinggi (impedance matching).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengukuran?
2. Apa pengertian frekuensi tinggi
3. Apa saja tipe-tipe alat ukur frekuensi?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui apa yang disebut pengukuran
2. Mengetahui pengertian frekuaensi tinggi
3. Mengetahui tipe-tipe alat ukur frekuensi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengukuran
Dalam ilmu fisika, pengukuran merupakan materi yang diajarkan dalam kelas.
Sedangkan dalam perguruan tinggi, pengukuran merupakan mata kuliah dasar fisika yang
dilakukan guna untuk membuktikan atau menguji suatu materi atau rumus, seperti viskositas,
pemantulan cahaya, listrik magnet dan lainnya.
Pengukuran menggunakan alat ukur yang baku dengan hasil pengukuran berupa
besaran kuantitatif atau sistem angka.
b. Alwasilah et al (1996)
Menurut Alwasilah et al , measurement (pengukuran) adalah proses
mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan skala kuantitatif (sistem angka)
sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performa siswatersebut dinyatakan dengan
angka-angka.
d. Sridadi (2007)
Menurut Sridadi, pengukuran adalah suatu proses yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu objek tertentu dengan
menggunakan alat ukur yang baku
2. Macam-Macam Pengukuran
a. Pengukuran langsung
Yaitu membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran standar yang
diterima sebagai satuan.
Sebagai contoh pengukuran yaitu ketika membeli beras dan penjual mengukur
massa dari beras, yang artinya penjual membandingkan nilai besaran massa dengan
satuan massa yang sudah ditentukan. Seperti satuan Massa kilogram (kg), gram (g) dan
satuan massa lainnya.
Dipitakan dengan pita-pita yang lebih rendah, terrestrial sinyal radio di pita ini sangat
rentan terhadap redaman atmosfer, sehingga membuat penggunaan jarak jauhnya sangat
sedikit. Secara khusus, sinyal di wilayah GHz 57-64 akan dikenakan resonansi dari molekul
oksigen dan sangat lemah.
Frekuensi tinggi dari frekuensi radio adalah frekuensi antara 3 dan 30 MHz.
Frekuensi tinggi juga disebut sebagai pita dekameter atau gelombang dekameter karena
panjang gelombangnya berkisar dari satu sampai sepuluh dekameter (sepuluh sampai seratus
meter). Frekuensi tinggi digunakan oleh stasiun penyiaran gelombang pendek (2,310 - 25,820
MHz), komunikasi penerbangan, waktu pemerintahan, cuaca, dan radio amatir.
1. FREKUENSI METER
Prinsip kerja alat ukur ini tergantung pada perubahan arus yang dialirkanpada dua
rangkaian paralel, satu induktif dan yang lain non induktif. Bilaterjadi perubahan frekuensi
dua kumparan A dan B yang terpasang permanensumbu-sumbu magnetnya akan saling tegak
lurus satu sama lain. Bagianpusat dipasangkan sebuah jarum panjang dari besi lunak ringan
dan lurussepanjang resultante medan magnet dari dua kumparan. Alat ukur ini
tidakmenggunakan peralatan pengontrol Rangkaian tersusun dari elemen-elemenseperti
halnya jembatan Wheatstone sebagai penyeimbang pada frekuensisumber
B. FREKUENSI METER DIGITAL
Prinsip kerja dari frekuensi meter analog adalah sebagai berikut, Sinyal yang akan
diukur frekuensinya diubah menjadi barisan pulsa, satu pulsauntuk setiap siklus sinyal.
Kemudian jumlah pulsa yang terdapat padainterval waktu tertenu dihitung dengan counter
elektronik. Karena pulsaini dari siklus sinyal yang tidak diketahui, jumlah pulsa pada
countermerupakan frekuensi sinyal yang diukur. Karena counter elektronik inisangat cepat,
maka sinyal dari frekuensi tinggi dapat diketahui.
Sinyal diperkuat sebelum masuk Schmitt Trigger. Dalam SchmittTrigger sinyal diubah
menjadi gelombang kotak (kotak) denganwaktu naik dan turun yang sangat cepat, kemudian
dideferensierdan dipotong (clipped).
Keluaran dari Schmitt Trigger berupa barisan pulsa, satu pulsa untuk setiap siklus
sinyal.Pulsa keluaran Schmitt Trigger masuk ke gerbang start-stop. Bila gerbang terbuka
(start),pulsa input melalui gerbang inidanmulaidihitungoleh counter elektronik. Bila
pintutertutup (stop), pulsa input pada counter berhenti dan counter berhenti
menghitung.Counter memperagakan (display) jumlah pulsa yang telah masuk melaluinya
antarainterval waktu . Untuk mengetahui frekuensi sinyal input, interval waktu gerbang
antarastart dan stop harus diketahui dengan teliti. Interval waktu perlu diketahui sebagai
timebase rangkaian secara blok. Bila interval waktu ini diketahui, kecepatan dan
frekuensipulsa sinyal input dapat diketahui. Misalnya f adalah frekuensi dari sinyal input, N
jumlah pulsa yang ditunjukkan counter dan t adalah interval waktu antara start dan stopdari
gerbang. Maka frekuensi dari sinyal yang tidak diketahui dapat dihitung dengan persamaan F
Osiloskop
Sedangkan untuk para pengguna perangkat osiloskop, disini kami akan memberikan petunjuk
dalam menggunakan perangkat tersebut :
Ac ?Gnd ? Dc
Posisi ac = untuk megukur ac, objek ukur dc tidak bisa diukur melalui. Posisi ini,
karena signal dc akan terblokir oleh kapasitor.
Posisi gnd = terminal ini terbuka dan berkas merupakan garis nol/lived nol.
Posisi dc = untuk mengukur tegangan dc dan masukan-masukan yang lain.
Volt/div : Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm (volt/div) pada layar
crt,Ada ii tingkat besaran tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d 20v/div
variable : Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical pada ch 1 (y). Pada putaran
maksimalKe arah jarum jam (cal) gunanya untuk mengkalibrasi mengecek
apakahTegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala layar crt.
mode (ch 1, ch 2, dual, add, sub)
Ch 1 : jika signal yang diukur menggunakan ch 1, maka posisi switch pada ch1 dan
berkas yang nampak pada layar hanya ada satu.Ch 2 : jika signal yang diukur
menggunakan ch 2, maka posisi switch pada ch2 dan berkas yang nampak pada layar
hanya satu.Dual : yaitu suatu posisi switch apabila hendak mengunakan ch 1 dan ch 2
Secara bersamaan, dan pada layar pun akan tampak dua berkas.Add : bentuk
gelombang dari kedua channel masukan yang dapat dijumlahkanSecara aljabar dan
penjumlahannya dapat dilihat dalam bentuk satuGambar.Sub : masukan dengan
polaritas terbaik pada ch 2, ditambah masukan ch 1,Maka perbedaan secara aljabar
akan tampak satu gambar pada layar.Apabila ch 1 tidak diberi signal masukan, maka
bentuk gelombangDengan polaritas terbaik dari channel 2 akan tampak.
Led pilot lamp : Lampu indicator untuk power masuk, apabila switch illum diputar ke
on.
Illum : Bila diputar berlawanan jarum jam maksimum, maka power ac akan mati dan
jika Ke kanan, maka power ac akan masuk dengan ditandai led pilot lampu menyala.
Intensity : Untuk mengatur gelap atau terangnya berkas sinar supaya enak pada
penglihatan.Diputar ke kiri untuk memperlemah sinar dan apabila diputar ke kanan
akanMembuat terang
Focus : Untuk memperkecil/menebalkan berkas sinar atau garis untuk
mendapatkanGambar yang lebih jelas.
Astig : Pengaturan astigmatisma adalah untuk memperoleh titik cahaya yang lebih
baikKetika menyetel focus
Ext-trig : Terminal dari sinkronisasi eksternal tegangan eksternal yang lebih dari iv
peakTo peak harus menggunakan switch source di set pada posisi ext.
Source : Sakelar dengan tiga posisi untuk memilih tegangan sinkronisasi.Ch 1 : huruf
akan sinkron dengan masukan gelombang dari ch 1.Jika menggunakan ch 1 hendaklah
switch source ditetapkan pada ch 1.Ch 2 : sweep akan sinkron dengan masukan
gelombang dari ch 2. Apabila menggunakan ch 2 hendaknya switch source diletakkan
pada ch 2.Sweep ch 1 dan ch 2 akan sikron pula pada saat menggunakan dc/ac.Ext :
sweep akan sikron dengan masukan signal dari luar melaluiTerminal ext + tr 16 (19).
Sync : Sakelar pemisah sinkronisasi.
Level : Mengontrol sync level adalah mengatur phase sync untuk menentukan bentuk
titik Awal gelombang signal.
Pull auto : Dengan mencabut pemutar level sweep akan sedikit terganggu.bentuk
gelombang -Tidak diam selama tidak menggunakan signal trigger,yang nampak
hanyalah garisLurus dan ini akan terjadi bila signal teriger masuk.
Position : Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas gambar ( posisi arah
horizontal)Switch pelipat sweep dengan menarik knop ,bentuk gelombang dilipatkan
5Kali lipat kearah kiri dan kearah kanan usahakan cahaya seruncing mungkin.
Sweep time /div : Yaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu priode atau pun
squareTrap cm (div ) sekitar 19 tingkat besaranyang tersedia terdiri dari 0,5 s/d
0,5Second.pengoperasian x-y didapatkan dengan memutar penuh kearah
jarumJam.perpindahan chop-alt-tvv-tvh.secara otomatis dari sini.pembacaanKalibrasi
sweep time/div juga dari sini dengan cara variabel diputar penuh seArah jarum jam.
Variabel : Digunakan untuk menyetel sweeptime pada posisi putaran maksimum
arahJarum jam.( cal ) tiap tingkat dari 19 posisi dalam keadaan terkalibrasi .
Cal iv pp : Yaitu terminal untuk mengkalibrasi voltage frequency chanel 1 dan chanel
2Dimana untuk frequency 1 khz tegangan harus 1 volt p-p.
Ac voltage selector : Untuk menyetel tegangan listrik 110 volt atau 220 volt.
Int mod : Teminal intensitas brightness
Osiloskop berguna untukmelihat tingkah laku tegangan gelombang secara visual, ada
beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop .
1) gelombang sinusoida
2) gelombang blok
3) gelombang gigi gergaji
4) gelombang segitiga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Definisi pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas,
biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Selain itu, pengukuran
juga dapat diartikan sebagai pemberian angka terhadap suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek tertentu
menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati.
b. Frekuensi amat tinggi (bahasa Inggris: Exteremly High Frequency / EHF)
merupakan pita frekuensi radio tertinggi. EHF menjalankan rentang
frekuensi 30-300 gigahertz, di atas radiasi elektromagnetik yang sangat
jauh dari cahaya inframerah, atau juga sering disebut sebagai radiasi
Terahertz. Pita ini memiliki panjang gelombang 10-1 milimeter, atau biasa
disebut milimeter pita (millimeter pita) atau gelombang millimeter
(millimeter wave) yang disingkat sebagai MMW atau mmW.
c. Tipe-tipe alat ukur frekuensi yaitu
1) Alat ukur frekuensi dari type lidah-lidah bergetar
2) Alat ukur frekuensi dari type alat ukur rasio
3) Alat ukur frekuensi dari type kondensator
B. Saran
Makalah ini sangatlah jauh dari kata sempurnah, maka dari itu penulis mengharapkan
agar teman-teman pembaca dapat memberikan saran dan masukan untuk
memperbaiki penulisan makalah dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
https://noviamalinda.blogspot.com/2011/12/makalah-pengukuran-pada-frekuensi.html?m=1
https://www.coursehero.com/file/42201077/Pengukuran-pada-frekuensi-tinggipptx/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Frekuensi_tinggi
https://www.pelajaran.co.id/2019/28/pengertian-pengukuran.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Frekuensi_amat_tinggi