Anda di halaman 1dari 4

OSCILATOR

Mochamad Safi’il Umam, Erik Candra Permana, Dhimas Bagus Kesowo


Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Maulana Malik Ibrahim Malang
Jl. Gajayana No.50 Malang 65144

ABSTRAK
Oscillator merupakan rangkaian untuk mengubah daya DC menjadi AX atau dengan perkataan lain sinyal
outout kan dihasilkan tanpa adanya sebuah sinyal input yang diberikan oskilator dirancang untuk menghasilkan GGL
(Gaya Gerak Listrik) bolak- balik dengan frekuensi gelombang gergaji. Pada dasarnya untuk menhasilkan getaran
frekuensi agar dapat berolisasi digunakan rangkaian tangki dari LC yang disambungkan dengan rangkaian umpan
balik.
Oscilator Colpits ditemukan oleh Edqin Colpitts yang merupakan topologi osilator yang efektif digunakan
untuk pembangkit gelombang sinus pada rentang frekuensi antara 10kHz hingga 10mMHz. Pada rangkaian osilator
colpitts menggunakan dua buah kapsitor pada rangkaian tangkinya. Fungsi dari kedua kapasitor ini adalah sebagai
pembagi tegangan keluaran dan masukan penguat. Pada osilator colpits, pengaturan kumparan dan perubahan harga
kapasitor menentukan frekuensi yang dihasilkan.

Kata kunci: osilator; osilator colpitts; rangkaian; sinyal output; sinyal input

Pendahuluan gelombnag pembawa frekuensi tidak stabil,


maka akan menghasil gelombang
Osilator (Oscillator) adalah suaturangkaian termodulasi yang tidak optimal, jadi sangat
elektronika yang menghasilkan sejumlah berpengaruh sekali. Oleh karena itu akan
sinyal listrik secara periodic denganamplitudo mencoba mendisain dan membuat oscilator
yang konstan. Gelombang sinyal yang yang stabil serta yang konstan amplitudonya
dihasilkan ada yang berbentuk Gelombang untuk diaplikasikan pada percobaan modulasi
Sinus (Sinusoide Wave), gelombang Kotak Amplitudo, khususnya pada praktikum
(Square Wave) dan gelombang gigi gergaji telekomunikasi analog. Adapun jenis
(Saw Tooth Wave). Pada dasarnya sinyal arus oscilator yang akan dirancang dan dibuat
searah atau DC dari pencatu daya (power adalah rangkaian oscilator colpitts, sebab
supply) dikonversikan oleh rangkaian Osilator rangkaian tersebut lebih efisien umpan
menjadi sinyal arus bolak-balik atau AC baliknya dalam mendeksi fasanya.
sehingga menghasilkan sinyal listrik yang
periodik dengan amplitudo konstan. Tujuan dari praktikum ini adalah dapat
Penggolongan Osilator biasanya dilakukan memahami penggunaan OP AMP LM 741
berdasarkan karakteristik frekuensi keluaran serta dapat merangkai osilator dari OP-AMP.
yang dihasilkannya. Pada penelitian ini akan Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu
dicoba membuat sebuah Osilator yaitu blok penguat yang mempunyai dua masukan
osilator yang dapat membangkitkan frekuensi dan satu keluaran. Penguat operasional (Op-
Audio diantara 5 kHz hingga 20 kHz. Amp) dikemas dalam suatu rangkaian terpadu
Oscilator sangat penting dalam aplikasi (integrated circuit-IC). Salah satu tipe
telekomunikasi yang berfungsi sebagai operasional amplifier (Op-Amp) yang populer
gelombang pembawa (carrier), bila adalah LM741. IC LM741 merupakan
operasional amplifier yang
dikemas dalam bentuk dual in-line package
(DIP). Kemasan IC jenis DIP memiliki tanda
bulatan atau strip pada salah satu sudutnya
untuk menandai arah pin atau kaki nomor 1
dari IC tersebut. Penomoran IC dalam
kemasan DIP adalah berlawanan arah jarum
jam dimulai dari pin yang terletak paling dekat
dengan tanda bulat atau strip pada kemasan
DIP tersebut. IC LM741 memiliki kemasan
DIP 8 pin seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 1. Konfigurasi Pin IC Op-Amp 741

Inti dari osilator adalah bahwa


sebagian dari out-put difeedback-kan kepada
input sedemikian rupa sehingga membantu
penguatan input yang asli. Ini berarti sinyal
output yang di-feedback-kan harus
mempunyai frekwensi yang sama dan fase
yang sama pula seperti input asli. Biasanya
yang difeedback-kan cukup lemah, baik
dalam besar maupun daya. Ada macam-
macam osilatar getaran sinus, umpamanya
yang berdasarkan phase shiff, resonansi dan
rangkaian jembatan. Yang diambil disini
sebagai contoh adalah Wien Bridge
Oscillator.

Metode
Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah:

1. Papan resistor
2. Resistor
3. AFG
4. Osiloskop
5. OPAMP LM 741
6. Power supply simetri
7. Multitester digital
Hasil dan Diskusi

Kapasitor(C) Resistor(R) Amplitudo(A) Frekuensi(F) Gambar

16 uf 12 K 784 V 0,0012 KHz

16 uf 1K 504 V 0,00198 KHz

16 uf 20 K 520 V 0,00192 KHz

22 uf 20 K 496 V 0,002 KHz

22 uf 1K 540 V 0,0018 KHz

22 uf 12 K 616 V 0,0016 KHz

Analisis data dan hasil perhitungan pada praktikum yang telah dilakukan adalah pada percobaan
pertama ketika kapasitor (C) bernilai 16uf dengan resistor IK dan Tamplitudo) sebesar 784V maka
frekuensi yang didapatkan sebesar 0,0012KHz. Jika resistor 12K dan T(amplitudo) sebesar 504V
maka frekuensi yang didapatkan sebesar 0,00198KHz. Dan jika resistor bernilai 20K dan
Tamplitudo) sebesar 520V maka frekuensi yang didapatkan sebesar 0,00192KHz. Selanjutnya
dilakukan percobaan kedua dengan kapasitor (C) bernilai 22uf dengan resistor 20K dan
Tamplitudo) sebesar 496V maka frekuensi yang didapatkan sebesar 0,002KHz. Jika resistor
sebesar 1K dan Tamplitudo) sebesar 540V maka frekuensi yang didapatkan 0,0018KHz. Dan jika
resistor bernilai 12K dan T(amplitudo) sebesar 616V maka frekuensi yang didapatkan sebesar
0,0016KHz.

Adapun prinsip kerja pada praktikum kali ini adalah jika sebuah rangkaian osilator yang sederhana
terdiri dari 2 bagian utama yaitu bagian penguat (Amplifier)dan bagian umpan balik (Feedback).
Osilator pada dasarnya menggunakan sinyal kecil yang bersumber dari penguat itu sendiri. Ketika
amplifier atau penguat diberikan arus listrik maka desah kecil akan terjadi kemudian desah kecil
tersebut kemudian diumpanbalik ke penguat sehingga akan terjadi penguatan sinyal. Jika keluaran
(output) penguat selasa dengan sinyal yang diumpanbalik (masukan) tersebut, maka osilasi akan
terjadi.

Aplikasi osilator pada kehidupan sehari- hari secara luas digunakan sebagai sumber isyarat untuk
menguji suatu rangkaian elektronik. Osilator biasanya digunakan pada pemancar radio dan televisi,
dan juga dalam komunikasi radio, gelombang mikro, maupun optik untuk menghasilkan
gelombang elektromagnetik yang dapat digunakan sebagai sumber informasi. Hamper semua. Alat-
alat digital mulai dari jam tangan, kalkulator, computer, alatalat pembantu computer, dan
sebagainya.
Referensi
Hadi. (2003).Multimedia Interaktif dan Flash.
Yogyakarta: PT Graha iImu.
Jaya, & Hendra. (2012). Virtual Laboratory
Development For Practicum And
Facilitating Character Education In
Vocational High School. Pendidikan
Vokasi, 39-49.
Reimers, Stian, & Neil, S. (2007). Adobe
Flash as a Medium for Online
Experimentation: a Test of Reaction
Time Measurement Capabilities.
Behavior Research Methods, 365-
370.

Anda mungkin juga menyukai