Kita dapat memberikan sinyal tegangan bukan berupa sinus pada kedua
kanal. Gambar yang terbentuk pada layar bergantung pada bentuk gelombang
sinyal yang diberikan. Dengan prinsip ini maka dapat mengamati karakteristik
komponen kutub dua.
FUNGSI OSILOSKOP
1. Untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik.
2. Untuk melihat bentuk gelombang kotak dari tegangan
3. Untuk menganalisis gelombang dan fenomena lain dalam rangkaian
elektronika
4. Dapat melihat amplitudo tegangan, periode, frekuensi dari sinyal yang
tidak diketahui
5. Untuk melihat harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus maupun
bukan sinus
6. Digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah
terhadap waktu, yang ditampilkan pada layar
7. Mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
8. Mengukur keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal input
9. Mengukur Amlitudo Modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio dan
generator pembangkit sinyal
10. Mengukur tegangan AC/DC dan menghitung frekuensi
Langkah keempat tempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka pada
layar monitor akan muncul tegangan persegi.
Apabila yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1
volt/div (satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai
tegangan dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1
ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus terdapat satu
gelombang untuk satu kotak.
Apabila yang tampat pada layar belum tepat maka perlu diatur pada potensio
tengah di knob Volt/div dan time/div. Atau pada potensio dengan label “var”.
Dikutip dari : https://faiksmk1.wordpress.com/2014/11/10/pengenalan-
osiloskop/
Osiloskop merupakan alat ukur, dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang
diukur, tergambar pada layar tabung sinar katoda (cathode ray tube).Osiloskop
selanjutnya disebut CRO (cathode ray oscilloscope) adalah instrumen
laboratorium yang sangat bermanfaat untuk pengukuran, analisa bentuk-bentuk
gelombang, dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian listrik/elektronik. Pada
dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik X-Y yang sangat cepat berupa
tampilan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau terhadap waktu.
Tampilan tersebut adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak di permukaan
layar sebagai respon terhadap tegangan-tegangan masukan.
Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan jejak berkas gambar pada layar yang
menunjukkan variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Jika
tegangan masukan berulang dengan laju yang cukup cepat, gambar akan
kelihatan sebagai sebuah pola yang diam pada layar. Dengan demikian CRO
melengkapi suatu cara pengamatan tegangan yang berubah terhadap waktu.
Tabung sinar katoda (CRT) merupakan jantung osiloskop, Pada dasarnya CRT
menghasilkan suatu berkas elektron yang dipusatkan secara tajam dan
dipercepat pada suatu titik kecepatan yang sangat tinggi. Berkas yang
dipusatkan dan dipercepat ini bergerak dari sumbernya (electron gun) ke depan
CRT, di mana ia membentur bahan fluorerensi yang melekat di permukaan CRT
(layar) bagian dalam dengan energi yang cukup untuk membuat layar bercahaya
dalam sebuah bintik kecil.
Dengan menggunakan alat ukur osiloskop, kita dapat melihat serta menganalisa
bentuk gelombang sinyal listrik maupun frekuensi dalam suatu rangkaian
elektronika. Osiloskop dapat menampilkan gambar grafik dua dimensi dengan
analogi waktu pada sumbu X, dan tegangan pada sumbu Y.
Kegunaan Osiloskop
Seperti yang telah kami katakan tadi, kegunaan atau fungsi dari alat ukur yang
bernama osiloskop cukup banyak, terutama untuk keperluan di bindang industri.
Dalam bidang elektro, osiloskop banyak digunakan untuk pengukuran rangkaian
elektronik seperti radio, TV, atau memonitor frekuensi elektronik. Namun
secara praktis, osiloskop memiliki kegunaan sebagai berikut.
Cara Kerja Osiloskop
Sebenarnya secara garis besar cara kerja osiloskop tidak jauh berbeda
dibandingkan dengan alat ukur elektronik lainnya. Hanya saja osiloskop
menggunakan komponen utama berupa tabung sinar katode (CRT). Elektron
dipancarkan dari katode menuju ke bidang gambar yang berperan sebagai
anoda.
Bidang gambar tersebut dilapisi oleh zat yang bersifat flourecent (bentuk dari
luminensasi). Osiloskop sendiri terbagi menjadi dua jenis yakni osiloskop
analog dan osiloskop digital. Masing-masing jenis osiloskop punya kelebihan
dan kekurangan masing-masing, serta prinsip kerja yang sedikit berbeda.
5 50 100 0,2 10
5 50 200 0,2 10
5 50 300 0,2 10
5 250 300 10
0,2