Anda di halaman 1dari 12

PERCOBAAN III

I. Nama Percobaan : Osilloskop 2

II. Tujuan Percobaan :


1. Mempelajari cara penggunaan osiloskop untuk mengamati
komponen kutub dua.
2. Mengukur frekuensi dengan Lissajous.

III. Alat-alat yang digunakan


1. Osiloskop : 1 buah
2. Generator Fungsi : 2 buah
3. Kit Komponen kutub-kutub dua : 1 buah
4. Kabel-kabel penghubung

IV. Teori Dasar

Pada prinsipnya pengukuran karakteristik komponen kutub dua (dengan


Lissajous) adalah cara mengukur arus dan tegangan Dada komponen tersebut,
sehingga pada layar osiloskop akan terlihat grafiknya.
Prinsip pengukuran frekuensi dengan Lissajous adalah seperti berikut,
jika tegangan sinus kita berikan pada input X dan sinyal dengan gelombang
sinus yang lain kita masukkan pada input Y, maka pada layar akan terbentuk
gambar (1) seperti di halaman berikut :

Laboratorium TTTPL UNSRI Inderalaya


Gambar (1)
Lissajous untuk frekuensi yang berbeda
a) Konstruksi gambar
b) Phasa yang berbeda
c) Frekuensi yang berbeda

Kita dapat memberikan sinyal tegangan bukan berupa sinus pada kedua
kanal. Gambar yang terbentuk pada layar bergantung pada bentuk gelombang
sinyal yang diberikan. Dengan prinsip ini maka dapat mengamati karakteristik
komponen kutub dua.

Laboratorium TTTPL UNSRI Inderalaya


Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan
bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi
dengan tabung sinar katode Peranti pemancar elektron memproyeksikan
sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas
pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan
bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan
bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.

FUNGSI OSILOSKOP
1. Untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik.
2. Untuk melihat bentuk gelombang kotak dari tegangan
3. Untuk menganalisis gelombang dan fenomena lain dalam rangkaian
elektronika
4. Dapat melihat amplitudo tegangan, periode, frekuensi dari sinyal yang
tidak diketahui
5. Untuk melihat harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus maupun
bukan sinus
6. Digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah
terhadap waktu, yang ditampilkan pada layar
7. Mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
8. Mengukur keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal input
9. Mengukur Amlitudo Modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio dan
generator pembangkit sinyal
10. Mengukur tegangan AC/DC dan menghitung frekuensi

CARA KERJA OSILOSKOP


Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda ( CRT ). Prinsip
kerja tabung sinar katoda adalah sebaga berikut: Elektron dipancarkan dari
katoda akan menumbuk bidang gambar yang dilapisi oleh zat yang bersifat

Laboratorium TTTPL UNSRI Inderalaya


flourecent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda. Arah gerak elektron
ini dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnetik. Umumnya
osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik untuk mempengaruhi
gerak elektron kearah anoda. Medan listrik dihasilkan oleh lempeng kapasitor
yang dipasang secara vertikal, maka akan terbentuk garis lurus vertikal
dinding gambar. Selanjutnya jika pada lempeng horizontal dipasang tegangan
periodik, maka elektron yang pada mulanya bergerak secara vertikal, kini
juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap.Sehingga pada gambar
terbentuk grafik sinusoidal.
Sebuah benda bergetar sekaligus secara harmonik, getaran harmonik (super
posisi) yang berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan
menghasilkan satu getaran harmonik baru berfrekuensi sama dengan
amplitudo dan fase tergantung pada amplitudo dan frekuensi setiap bagian
getaran harmonik tersebut. Hal itu berdasarkan metode penambahan
trigonometri atau lebih sederhananya lagi dengan menggunakan bilangan
kompleks. Bila dua getaran harmonik super posisi yang berbeda, frekuensi
terjadi getaran yang tidak lagi periodik.
Basis waktu secara periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri
kekananmelalui permukaan layar. Tegangan yang akan diperiksa dimasukkan
ke Y atau masukan vertikal osiloskop, menggerakkan bintik keatas dan
kebawah sesuai dengan nilai tegangan yang dimasukkan. Selanjutnya bintik
tersebut menghasilkan jejak berkas gambar pada layar yang menunjukkan
variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Bila tegangan masukan
berkurang dengan laju yang cukup pesat gambar akan kelihatan sebagai
sebuah pola yang diam pada layar.
CARA MENGKALIBRASI OSILOSKOP
Langkah pertama yang harus kita lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah
anda mengkoneksikan osiloskop ke jaringan listrik PLN dan menyalakannya,
maka yang harus anda amati pada layar monitor yang tampak di layar adalah
harus garis lurus mendatar (jika tidak ada sinyal masukan).

Laboratorium TTTPL UNSRI Inderalaya


Langkah kedua atur fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position.
Dengan mengatur posisi tersebut kita nantinya bisa mengamati hasil pengukuran
dengan jelas dan akan memperoleh hasil pengukuran dengan teliti.

Langkah ketiga gunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka


kita bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi
yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan
frekuensi 1 KHz.

Langkah keempat tempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka pada
layar monitor akan muncul tegangan persegi.

Apabila yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1
volt/div (satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai
tegangan dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1
ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus terdapat satu
gelombang untuk satu kotak.

Apabila yang tampat pada layar belum tepat maka perlu diatur pada potensio
tengah di knob Volt/div dan time/div. Atau pada potensio dengan label “var”.
Dikutip dari : https://faiksmk1.wordpress.com/2014/11/10/pengenalan-
osiloskop/

Operasi Dasar Oskiloskop Sinar Katoda

Osiloskop merupakan alat ukur, dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang
diukur, tergambar pada layar tabung sinar katoda (cathode ray tube).Osiloskop
selanjutnya disebut CRO (cathode ray oscilloscope) adalah instrumen
laboratorium yang sangat bermanfaat untuk pengukuran, analisa bentuk-bentuk
gelombang, dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian listrik/elektronik. Pada
dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik X-Y yang sangat cepat berupa
tampilan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau terhadap waktu.
Tampilan tersebut adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak di permukaan
layar sebagai respon terhadap tegangan-tegangan masukan.

Laboratorium TTTPL UNSRI Inderalaya


Osiloskop merupakan alat ukur, dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang
diukur, tergambar pada layar tabung sinar katoda (cathode ray tube). Osiloskop
sinar katoda atau CRO (cathode ray oscilloscope) adalah instrumen
laboratorium yang sangat bermanfaat untuk pengukuran, analisa bentuk-bentuk
gelombang, dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian listrik/elektronik. Pada
dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik X-Y yang sangat cepat berupa
tampilan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau terhadap waktu.
Tampilan tersebut adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak di permukaan
layar sebagai respon terhadap tegangan-tegangan masukan. Dalam pemakaian
CRO yang biasa, sumbu X atau input horisontal adalah tegangan ramp linier
yang dibangkitkan secara internal, berbasis waktu yang secara periodik
menggerakkan bintik cahaya dari kiri ke kanan melalui permukaan layar.
Tegangan yang akan diperiksa dimasukkan ke sumbu Y atau input vertikal
CRO, menggerakkan bintik ke atas dan ke bawah sesuai dengan nilai sesaat
tegangan masukan.

Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan jejak berkas gambar pada layar yang
menunjukkan variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Jika
tegangan masukan berulang dengan laju yang cukup cepat, gambar akan
kelihatan sebagai sebuah pola yang diam pada layar. Dengan demikian CRO
melengkapi suatu cara pengamatan tegangan yang berubah terhadap waktu.

Disamping tegangan, CRO dapat menyajikan gambaran visual dari berbagai


fenomena dinamik melalui pemakaian tranducer yang mengubah arus, tekanan,
regangan, suhu, akselerasi, dan banyak besaran fisis lainnya menjadi tegangan.
Subsistem utama dari sebuah CRO terdiri dari:
(1) Tabung Sinar Katoda (CRT)
(2) Penguat Vertikal
(3) Saluran Tunda
(4) Generator Basisi waktu

Laboratorium TTTPL UNSRI Inderalaya


(5) Penguat horisontal
(6) Rangkaian Pemicu
(7) Sumber Daya
Osiloskop termasuk alat ukur elektronik, digunakan untuk melihat bentuk
gelombang, menganalisis gelombang, dan fenomena lain dalam rangkaian listrik
dan elektronika. Dengan osiloskop dapat melihat amplitudo tegangan dan
bentuk gelombang, sehingga harga rata-rata,puncak, RMS (root mean square),
maupun harga puncak-ke- puncak atau Vp-p dari tegangan dapat kita ukur.
Selain itu, juga hubungan antara frekuensi dan fasa antara dua gelombang juga
dapat dibandingkan.

Tabung sinar katoda (CRT) merupakan jantung osiloskop, Pada dasarnya CRT
menghasilkan suatu berkas elektron yang dipusatkan secara tajam dan
dipercepat pada suatu titik kecepatan yang sangat tinggi. Berkas yang
dipusatkan dan dipercepat ini bergerak dari sumbernya (electron gun) ke depan
CRT, di mana ia membentur bahan fluorerensi yang melekat di permukaan CRT
(layar) bagian dalam dengan energi yang cukup untuk membuat layar bercahaya
dalam sebuah bintik kecil.

Selagi merambat dari sumbernya ke layar, berkas elektron lewat di antara


sepasang pelat defleksi vertikal dan sepasang pelat defleksi horisontal.
Tegangan yang dimasukkan ke pelat defleksi vertikal dapat menggerakkan
berkas elektron pada bidang vertikal sehingga bintik CRT bergerak ke atas dan
ke bawah. Tegangan yang dimasukkan ke pelat defleksi horisontal dapat
menggerakkan berkas pada bidang horisontal dan bintik CRT ini dari kiri ke
kanan. Gerakan-gerakan ini saling tidak bergantungan satu sama lain sehingga
bintik CRT dapat ditempatkan di setiap tempat pada layar dengan
menghubungkan masukan tegangan vertikal dan horisontal yang sesuai secara
bersamaan.
Dikutip dari https://www.tneutron.net/elektro/pengertian-osiloskop

Laboratorium TTTPL UNSRI Inderalaya


Pengertian Osiloskop

Osiloskop adalah suatu alat ukur elektronik yang digunakan untuk memetakan


alias memproyeksikan sinyal listrik serta frekuensi menjadi bentuk gambar
grafik agar lebih mudah dibaca dan juga dipelajari. Alat ukur yang satu ini
banyak digunakan di bidang penelitian, sains, engineering, kesehatan, maupun
telekomunikasi.

Dengan menggunakan alat ukur osiloskop, kita dapat melihat serta menganalisa
bentuk gelombang sinyal listrik maupun frekuensi dalam suatu rangkaian
elektronika. Osiloskop dapat menampilkan gambar grafik dua dimensi dengan
analogi waktu pada sumbu X, dan tegangan pada sumbu Y.
Kegunaan Osiloskop
Seperti yang telah kami katakan tadi, kegunaan atau fungsi dari alat ukur yang
bernama osiloskop cukup banyak, terutama untuk keperluan di bindang industri.
Dalam bidang elektro, osiloskop banyak digunakan untuk pengukuran rangkaian
elektronik seperti radio, TV, atau memonitor frekuensi elektronik. Namun
secara praktis, osiloskop memiliki kegunaan sebagai berikut.

 Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi


 Mengukur besar tegangan listrik dan juga relasi terhadap waktu
 Membedakan arus AC dengan arus DC
 Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian elektro
 Mengetahui noise pada sebuah rangkaian elektronika

Cara Kerja Osiloskop
Sebenarnya secara garis besar cara kerja osiloskop tidak jauh berbeda
dibandingkan dengan alat ukur elektronik lainnya. Hanya saja osiloskop
menggunakan komponen utama berupa tabung sinar katode (CRT). Elektron
dipancarkan dari katode menuju ke bidang gambar yang berperan sebagai
anoda.

Bidang gambar tersebut dilapisi oleh zat yang bersifat flourecent (bentuk dari
luminensasi). Osiloskop sendiri terbagi menjadi dua jenis yakni osiloskop
analog dan osiloskop digital. Masing-masing jenis osiloskop punya kelebihan
dan kekurangan masing-masing, serta prinsip kerja yang sedikit berbeda.

Dikutip dari : https://belajarelektronika.net/pengertian-osiloskop-kegunaan-


dan-cara-kerjanya/

Laboratorium TTTPL UNSRI Inderalaya


V. Prosedur Percobaan
1. Mengukur Karakteristik Komponen Kutub Dua.
1) Buatlah rangkaian seperti gambar (2).
2) Hubungkan generator sinyal dengan input rangkaian
3) Atur frekuensi generator pada 400 Hz.
4) Hubungkan terminal Y pada kanal B, dan terminal X pada Kanal A.
5) Atur selektor time base pada posisi XY.
6) Pilih salah satu komponen kutub dua yang tersedia dan kemudian
hubungkan dengan rangkaian.
7) Atur amplitudo generator sehingga diperoleh gambar yang baik pada
layar osiloskop.
8) Amati dan catatlah bentuk gelonlbang yang terjadi, apakah sesuai
dengan teori ?
9) Ulangi langkah (1) sampai dengan (8) untuk komponen lain yang
tersedia.

1. Mengukur Frekuensi dengan cara Lissajous


1) Atur selektor time base pada posisi XY, dan saklar pemilih kanal
pada posisi A dan sinkron pada B .
2) Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input
A dan

Laboratorium TTTPL UNSRI Inderalaya


3) sinyaI dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B.
4) Atur frekuensi sinyaI pada kanaI A sehingga diperoleh gambar
seperti salah satu pada gambar (1). Kemudian amati berapa
perbanding1n frekuensinya. Bacalah penunjukkan frekuensi
generator.
5) Ulangi langkah (2) dan (3) untuk frekuensi yang lain dan catat
hasilnya

Laboratorium TTTPL UNSRI Inderalaya


VI. Data Hasil Percobaan

Teganga Frekuens Frekuens V/ Sweep Gel. Gel. Gel. Gel.


n i i di Time/di Channel Channel Ch1 dan Ch1 dan Ch2
Input Channel Channel v v (ms) 1 2 Ch2 XY
(Vm) 1 2

5 50 100 0,2 10

5 50 200 0,2 10

5 50 300 0,2 10

5 150 100 0,2 10

5 150 200 0,2 10

5 150 300 0,2 10

Laboratorium TTTPL UNSRI Inderalaya


5 250 100 0,2 10

5 250 200 0,2 10

5 250 300 10
0,2

Laboratorium TTTPL UNSRI Inderalaya

Anda mungkin juga menyukai