Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEKNIK

PEMANTAUAN
KONDISI MESIN
“ULTRASONIC TESTER’

Disusun Oleh:
Nama :Nur Baizura (4202017005)
Valentino Febrianto (4202017009)
Andrean Saputra (4202017010)
Muhamad Iqbal (4202017013)
Kelas :6A / D4 Sarjana Terapan
Kelompok :6 (Enam)

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JULI 2023
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Uji ultrasonik adalah salah satu dari beberapa jenis metode non-destructive
test yang menggunakan energi suara berfrekuensi tinggi untuk dapat
melakukan proses pengujian. Metode ini dapat digunakan untuk menemukan
diskontinuitas, pengukuran dimensi, mengevaluasi material, dan analisis
karakteristik material lainnya. Metode uji ultrasonik prinsipnya adalah
menggunakan gelombang suara untuk dirambatkan pada objek uji, kemudian
gelombang suara tersebut akan dipantulkan kembali oleh benda yang diuji,
hasil pantulan ini yang nantinya akan diamati untuk mengetahui apakah
terdapat diskontinitas. Pada metode inspeksi uji ultrasonik, jika terdapat jarak
antara benda uji dengan probe maka akan ada kerugian energi yang terjadi.
Energi yang terbuang akan sangat besar sehingga tidak ada lagi energi masuk
ke dalam benda uji. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan media
sebagai pelapis di antara benda uji dan probe yang berfungsi dalam
meneruskan perambatan gelombang suara, media ini disebut couplant.
Couplant harus secara efektif membasahi kedua permukaan probe dan benda
uji karena apabila antara probe dan benda uji terdapat udara maka hampir
100% gelombang suara akan dipantulkan kembali ke dalam probe dan akan
lebih banyak menyebar dibandingkan fokus kepada diskontinuitas benda.
Terdapat berbagai jenis media di pasaran yang dapat digunakan sebagai
couplant, namun belum ada panduan khusus yang dapat digunakan dalam
memilih couplant yang tepat. Setiap media tentu memiliki sifat yang berbeda-
beda sehingga pengaruhnya terhadap kinerja pada uji ultrasonik pun akan
berbeda. Oleh karena itu diperlukan acuan yang jelas tentang pemilihan
couplant yang tepat untuk mendapatkan hasil ultrasonik test yang paling
efektif. Untuk mengetahui hal tersebut, perlu adanya kajian mengenai berbagai
macam media couplant berbeda pada uji Pada jurnal internasional yang ditulis
oleh Ngeletshedzo Netshidavhini, Raymond B. Mabuza dengan judul Effects
of Various Couplants on Carbon Steel and Aluminium Materials Using
Ultrasonic Testing ditulis pada tahun 2012 dilakukan pengujian couplant
mempertimbangkan faktor aman pada operator dan struktur, kemampuan
membasahi benda uji dan mudah didapat yang menghasilkan madu sebagai
couplant ultrasonik yang baik berdasarkan faktor dibut. Hal tersebutlah yang
mendasari penulis melakukan penelitian yang berjudul Kaji Karakteristik
Kinerja Couplant pada Uji Ultrasonik dengan Blok Standar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip kerja inspeksi dengan metode Ultrasonic
Testing.
2. Metode-metode apa saja yang digunakan pada Ultrasonic Testing.
3. Bagaimana prosedur untuk melakukan Ultrasonic Testing.
4. Apa keunggulan dan kelemahan Ultrasonic Testing. dibandingkan
dengan metode tak merusak lainnya.

1.3 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui prinsip kerja Ultrasonic Testing dalam
memberi gambaran tentang kondisis spesiment/benda uji.
2. Untuk mengetahui metode-metode yang digunakan pada pengujian
Ultrasonic Testing.
3. Untuk mengetahui prosedur kerja agar dapat melakukan
Ultrasonic Testing.
4. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan
metode Ultrasonic Testing bila dibandingkan dengan metode
insoeksi tak merusak lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Dan Prinsip Kerja Ultrasonic Testing

Gelombang Ultrasonic Testing adalah gelombang mekanik seperti


gelombang suara yang mempunyai frekuensi antara 250 KHZ s/d 25 MHZ.
Gelombang ini dihasilkan oleh probe yang bekerja berdasarkan perubahan
energi listrik ke energi mekanik dan juga sebaliknya. Selama perambatannya
pada material gelombang ini dipengaruhi sifat-sifat yang dilalui, misal : masa
jenis, homogenitas, besar butiran, kekerasan dan sebagainya. Dari sifat-sifat ini
kita dapat mengetahui jenis bahan, tebal serta ada tidaknya cacat dalam material
tersebut.

Prinsip kerja dari Ultrasonic Testing adalah gelombang ultrasonic yang


dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua buah benda yang
berbeda. dari sifat pantulan ini dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat
serta ukuran cacat.
Gambar 2.1 Inspeksi menggunakan UT

2.2 Jenis-Jenis Kuplan


Kuplan berfungsi untuk memudahkan merambatnya gelombang dari
probe ke dalam benda uji karena bila benda uji dan probe ada udara maka hampir
100% gelombang akan dipantulkan kembali kedalam probe. Jenis-jenis kuplan
yaitu:
1. . Oli

2. Greese
3. Emulsi Plastik
4. Air

2.3 Jenis-Jenis Probe

Probe adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik menggunakan efek piezeolektrik dan magnetostriktif. Jenis-jenis
probe yaitu :
1. Probe Normal

Gambar 2.2 Probe Normal


2. Probe Sudut

Gambar 2.3 Probe Sudut

2.4. Efek Piezolektrik dan Magnetostriktif

1. Efek Piozoletrik
Efek ini terjadi pada kristal, suara bahan tertentu seperti barium
titanat, kuarsa dan sebagainya. Bila kristal menerima tegangan listrik,
dimensi kristal akan berubah dan bila tegangan tersebut dimatikan maka
kristal akan kembali ke dimensi awal dan terjadi getaran.

Gambar 2.4 Piezolektrik


2. Efek Magnetostriktif
Efek yang terjadi ketika bahan seperti baja, ferit, nikel dan
paduannya diberikan medan magnet yang kuat sehingga dimensinya dapat
berubah, dan bila medan magnet di hilangkan maka bahan tersebut akan
kembali ke dimensi semula.
2.5 Jenis-jenis Gelombang
a. Gelombang Longitudinal
Mode longitudinal terjadi bila gelombang utrasonic merambat pada suatu
arah sejajar dengan arah yang digetarkan misal atom digetarkan ke kanan
maka gelombang akan merambat ke kanan juga. Gelombang ini juga dapat
merambat pada semua jenis bahan.

Gambar 2.5

GelombangLongitudinal

b. Gelombang Transversal
mode transversal terjadi bila gelombang ultrasonic merambat pada
suatu arah tegak lurus arah gerakan atom yang di getarkan, misalnya
atom digetarkan ke atas ke bawah maka gelombang merambat dari
kanan ke kiri. Gelombang ini hanya dapat merambat pada benda padat.

Gambar 2.6 Gelombang Transversal


2.6 Teknik Dasar Uji Ultrasonic

Untuk memeriksa tebal bahan atau adanya cacat dalam


bahan dengan cara menggunakan gelombang ultrasonic ada
tiga cara, yaitu:

1. Metode Transmisi
Yaitu metoda yang menggunakan dua buah probe yang satu sebagai
trasmiter dan yang satu sebagai penerima, biasanya di gunakan untuk
pengujian/pengukuran plat, dan menggunakan Probe normal kembar.

Gambar 2.7 Teknik Transmisi

2. Metode Resonansi

Tebal bahan dapat diukur dengan cara mengukur frekuensi / panjang


gelombang ultrasonik yang dapat menimbulkan resonansi maksimum pada
bahan tersebut. Adanya cacat dapat dideteksi dengan terjadinya perubahan
resonansi karena jarak bahan yang beresonansi berubah.

Gambar 2.8 Teknik Resonansi


3. Metode Gema
Pengujian / pengukuran yang memanfaatkan energipantulan (gema) dari
gelombang yang ditransmisikan, biasanya menggunakan Probe.

Gambar 2.9 Teknik Gema

2.7 Kelebihan Dan Kekurangan Ultrasonic Testing


Dalam Praktikum kali ini metode Ultrasonic Testing memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan di antaranya, yaitu :
Kelebihan:
1. sensitif untuk discontinuitas di permukaan dan di bawah permukaan

2. Kedalaman dari penetrasi untuk deteksi cacat atau pengukuran adalah


mengungguli metode NDT lainnya
3. Hanya dibutuhkan akses satu sisi bila menggunakan teknik pulse-echo

4. Sangat akurat dalam menentukan posisi reflektor dan estimasi ukuran


dan bentuk cacat
5. dapat digunakan untuk mengukur ketebalan, selain dari deteksi cacat.
6. Gambar detil dapat dibuat dengan sistem otomatis.

Kekurangan:
1. Sangat beresiko jika digunakan untuk material atau objek yang tipis.

2. Butuh keahlian khusus untuk membaca daya yang ada di layar CRT.
3. Kekasaran pada permukaan sangat mempengaruhi hasil inspeksi sehingga
..lapisan permukaan juga harus diteliti terlebih dahulu.
2.8 Aplikasi Pengujian Ultrasonic Testing di dunia Industri

Dalam dunia Industri terdapat pengujian kecacatan pada Baja, Besi,


dan sebagainya.

Gambar 2.10 Pengujian Pipa


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu:

1. Flow Diagram
2. Block Kalibrasi
3. Probe
4. Penggaris
5. Majun

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan yaitu:

1. Benda uji
2. Oli

3.3 Prosedur Pengujian

1. Persiapan Pengujian Sebelum melakukan pengujian dengan menggunakan


metode ultrasonik ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu
yaitu melakukan kalibrasi pada alat ultrasonik dengan menggunakan blok
kalibrasi V1 (K1=II WBlok), V2 (K2), step wedge dan sebagainya. Apabila
ultrasonik sudah terkalibrasi maka ultrasonik siap digunakan.

2. Langkah pengujian menggunakan probe normal

a. Cleaning Kondisi permukaan harus dibersihkan terlebih dahulu dari


kotoran yang menempel dipermukaan sehingga tidak mengganggu proses
inspeksi pada benda kerja.
b. Apply kuplan Setelah permukaan dipastikan bersih dari kotoran maka
dilakukan pengolesan kuplan secara merata pada bagian yang ingin
diinspeksi menggunakan ultrasonik. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
merambatnya gelombang ultrasonik dari probe kedalam benda uji.

c. Apply flow detector dengan probe normal Probe yang sudah dikalibrasi
ditempelkan pada benda kerja lalu digerakkan sedikit demi sedikit secara
merata keseluruh permukaan benda kerja sehingga ditemukan cacat yang
berada didalam permukaan benda kerja.

d. Record Dimaksudkan untuk merekam atau menginterpretasikan hasil


inspeksi yang dilakukan pada benda kerja sehingga dapat terlihat pada
planview scan A, B, dan C.

e. Post Cleanin Post cleaning dimaksudkan untuk membersihkan benda uji


dari sisa-sisa pemberian kuplan pada permukaan benda kerja setelah
pengujian.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Gelombang ultrasonic adalah gelombang mekanik seperti suara yang
mempunyai frekuensi antara 250 kHz – 25 kHz. Gelombang ini dihasilkan
oleh probe yang bekerja berdasarkan perubahan energy listrik menjadi
energy mekanik dan sebaliknya. Selama dalam perambatannya pada
material, massa jenis, homogenitas, besar butiran, kekerasan, dan
sebagainya. Dari sifat-sifat tersebut gelombang ini dapat di gunakan untuk
mengetahui jenis bahan, tebal dan tidaknya cacat dalam material tersebut.

5.2 Saran
Metode yang dilakukan dapat lebih bervariasi agar dapat mengetahui cara
penggunaannya seperti metode ultrasonic seperti menggunakan probe sudut
dan benda uji yang di tes berbeda bentuk maupun materialnya

Anda mungkin juga menyukai