ULTRASONIK
NDT Lab
Pendahuluan:
Ultrasonik merupakan suatu teknik pengujian tak merusak yang
handal. Banyak digunakan untuk menguji produk logam dan
nonlogam seperti lasan, tempa, cor, lembaran, tabung, plastik dan
keramik.
Ultrasonik memiliki kelebihan dalam mendeteksi cacat subsurface
discontinuities dengan akses dari satu sisi spesimen saja.
Prinsip inspeksi ultrasonik adalah berdasarkan fakta bahwa
material padatan adalah penghantar gelombang suara yang baik.
Suara merambat dengan vibrasi atom dan molekul, dimana
kecepatan perambatannya tergantung dari perilaku mekanis
medium.
Ketidaksempurnaan dan inklusi pada padatan menyebabkan
gelombang suara menjadi terurai (scattered), dan akhirnya
mengakibatkan gema, kebisingan (noise) dan peredaman
gelombang suara.
1
NDT Lab
NDT Lab
Sejarah:
Tahun Pengembangan
1912 (Richardson) Deteksi gema untuk obyek kelautan.
1914 (Fessenden) Transduser berfrekuensi tinggi untuk signal kapal selam.
1918 (Lavenging) Efek piezoelektrik dari kristal quartz.
1921 (Behun) Mengukur kedalaman dasar laut dengan resonansi ultrasonik.
1927 (Boyle) Eksperimen menggunakan quartz piezoelectric transducers
1928 (Pierce) Divais magnetostriction sebagai ultrasonic oscillator
1929 and 1935 Penggunaan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi cacat pada
(Sokolov) objek logam.
1931 (Mulhaser) Paten pertama penggunaan gelombang ultrasonik untuk
mendeteksi cacat dalam padatan dengan mode trasnmisi.
1940 (Schraiber) Pengembangan metode gelombang ultrasonik kontinyu.
1940 (Firestone) Ultrasonik pulsa dengan prinsip gema.
1945 (Simmons)
1945 (Erwin) Pengukuran ketebalan dengan metode ultrasonik.
Dept. Metalurgi dan Material – Universitas Indonesia
2
NDT Lab
Sertifikasi:
Sertifikasi personil NDT personnel adalah tanggung jawab
pihak pemakai (employer) dan umumnya dibagai dalam tiga
tahap :
Level I : melaksanakan kalibrasi spesifik, pengujian dan
evaluasi khusus berdasarkan instruksi tertulis.
Level II : men-set up dan kalibarasi peralatan serta
menginterpretasi dan mengevaluasi hasil atas dasar kode,
standar dan spesifikasi yang ditentukan; harus mampu
menyiapkan instruksi dan laporan tertulis dari hasil pengujian.
Level III : bertanggung jawab untuk menyiapkan teknik-teknik
terkait, menginterpretasi kode-kode, dan menentukan metode
uji bersesuaian dan teknik yang harus dipakai; harus memiliki
latarbelakang praktis dalam teknologi dan familiar dengan
teknik-teknik NDT lainnya.
NDT Lab
Prinsip pengujian:
Dalam pengujian ultrasonik, kita menggunakan
“getaran atau vibrasi ultrasonik.”
Dua fakta mengenai getaran atau vibrasi:
Vibrasi adalah pergerakan bolak-balik.
Suatu penekanan
pada sebuah
permukaan dari
posisi normalnya
disebut dengan
suatu
perpindahan
(displacement). Dept. Metalurgi dan Material – Universitas Indonesia
3
Prinsip pengujian: NDT Lab
4
Prinsip pengujian: NDT Lab
5
Prinsip pengujian: NDT Lab
6
Prinsip pengujian: NDT Lab
7
Prinsip pengujian: NDT Lab
Selanjutnya, gelombang suara ini bergerak dengan kecepatan yang tetap (v)
di dalam benda uji.
Panjang gelombang ini dapat berubah jika frekuensi vibrasi transduser juga
berubah.
v velocity
wavelenght
f frequency
6 x 105 cm/sec
3 MHz
Jadi, cacat terkecil yang dapat dideteteksi adalah 1/2 lambda, jadi
jawabannya adalah 1 millimeter atau 0.040 inch.
8
NDT Lab
Jenis transmisi
Mode Through Transmission
NDT Lab
Tipe Scan
A-Scan (single pulse - ice pick)
Amplitudo pulsa yang diterima diwakili sebagai suatu perpindahan
sepanjang sebuah sumbu dan waktu perambatan pulsa ultrasonik
dinyatakan sebagai perpindahan di sumbu lainnya.
Display A-scan displays terhitung rumit sebab semua jenis
pantulan ditampilkan, jadi sinyal-sinyal seperti back wall atau
waterpath memerlukan interpretasi yang seksama.
9
NDT Lab
Tipe Scan
B-scan (cross section)
Merupakan tampilan grafik dua dimensi dalam koordinat-
koordinat rectangular, dimana waktu tempuh pulsa
ultrasonik diwakili sebagai perpindahan pada satu sumbu,
dan pergerakan transduser ditampilkan sebagai
perpindahan pada sumbu lainnya.
NDT Lab
Tipe Scan
C-scan (defect location map)
Tampilan grafik dua dimensi, dimana gema-gema dari cacat
ditampilkan dari atas (top view) pada permukaan uji.
Metode ini dilakukan dengan teknik pulse-echo dan through
transmission.
Biasanya tidak ada keterangan mengenai kedalaman cacat,
kecuali suatu scan yang lengkap mewakili waktu evaluasi, yaitu
dengan teknik modfikasi yang dikembangkan (D-scan).
10
NDT Lab
Tipe Scan
D-scan (defect depth map)
Merupakan tampilan grafik dua-dimensi, dimana waktu evaluasi di
two-dimensional graphical presentation, in which the time-of-flight
values are displayed in a top view on the test surface. This is a
modified C-scan in which are amplitudes displayed.
NDT Lab
Peralatan ultrasonik
Instrumen ultrasonik pulse echo
menghasilkan pulsa-pulsa
berfrekuensi tinggi dalam durasi
yang singkat. Kemudian pulsa-
pulsa tersebut diberikan ke
transduser yang merubahnya
menjadi vibrasi mekanis yang
selanjutnya diteruskan ke benda
uji yang sedang diteliti.
Gelombang ultrasonik untuk
keperluan NDT:
Panjang gel : 1 - 10 mm
11
NDT Lab
Peralatan ultrasonik
NDT Lab
Peralatan ultrasonik
Tipe A-Scan
12
NDT Lab
Peralatan ultrasonik
Tipe C-Scan
Dept. Metalurgi dan Material – Universitas Indonesia
NDT Lab
Panjang gelombang
Material Kec. Longitudinal, , mm , mm
km/detik (1 MHz) (10 MHz)
Udara 0.33 0.33 0.033
Air (20oC) 1.49 1.49 0.149
Minyak 1.38 1.38 0.138
(Transformer)
Aluminum 6.35 6.35 0.635
Tembaga 4.66 4.66 0.466
Magnesium 5.79 5.79 0.579
Baja lunak 5.85 5.85 0.585
Lucite, plexiglass, 2.67 2.67 0.267
acrylic
13
NDT Lab
Frekuensi
NDT Lab
Sistem-sistem pengujian
a) Pulse echo techniques (PE) (pulse
transit time).
b) Transmission method, pulsed
through-transmission testing,
membutuhkan dia transduser dengan
yang dapat menjangkau dua sisi benda
uji.
c) Reflection method; membutuhkan dua
transduser (pitch-catch) tapi dengan
akses cukup dari satu sisi saja.
d) Alternative transmission-reflection
crack tip diffraction technique;
membandingkan waktu yang
dibutuhkan oleh gelombang permukaan
dan waktu yang dibutuhkan oleh
gelombang difraksi dari retak di dalam
benda uji.
T : transmitter transducer;
R : receiver transducer;
T/R : transmitter-receiver transducer.
Dept. Metalurgi dan Material – Universitas Indonesia
14
NDT Lab
Sistem-sistem pengujian
Pulse-Echo adalah teknik yang paling banyak digunakan.
Pulsa-pulsa berdurasi pendek ditransmisikan ke dalam benda uji.
NDT Lab
Metode pengujian
Ada dua metode yang biasanya digunakan dalam
pengujian ultrasonik:
a. “Contact Testing” dimana transduser ditempelkan (coupled)
ke benda uji melalui lapisan tipis couplant.
b. “Immersion Testing” dimana baik benda uji dan transduser
direndam dalam tangki berisi couplant (biasanya air).
Contact Testing
Immersion Testing
Dept. Metalurgi dan Material – Universitas Indonesia
15
NDT Lab
NDT Lab
16
NDT Lab
e. Cacat multipel
NDT Lab
17
NDT Lab
NDT Lab
18
NDT Lab
NDT Lab
19
NDT Lab
NDT Lab
20
NDT Lab
Karakteristik gelombang
ultrasonik
NDT Lab
21
NDT Lab
NDT Lab
22
NDT Lab
2 42046'
Dept. Metalurgi dan Material – Universitas Indonesia
NDT Lab
23
NDT Lab
NDT Lab
24
NDT Lab
NDT Lab
25
NDT Lab
NDT Lab
Couplants
Kegunaan utama dari sebuah couplant adalah untuk
memberikan jalur suara yang memadai antara transduse dan
benda uji.
Sebuah couplant harus secara efektif mampu “membasahi
(wetting) atau menghubungkan secara total kedua permukaan
dari transduser dan benda uji.
26
NDT Lab
Couplants
Persyaratan-persyaratan couplant:
1. Couplant harus mampu mengeluarkan semua udara dari celah
antara permukaan, karena udara adalah penghantar gelombang
ultrasonik yang buruk.
2. Couplant harus mampu mengisi dan melicinkan
ketidakseragaman pada permukaan benda uji.
3. Couplant harus mampu membantu dalam pergerakan transduser
sepanjang permukaan dalam inspeksi dengan teknik contact
testing.
4. Couplant harus mudah diberikan dan mudah dihilangkan serta
tidak berbahaya.
5. Couplant juga harus tidak berbahaya (harmless) baik terhadap
benda uji maupun operator uji.
NDT Lab
Couplants
Permukaan dari spesimen dapat mempengaruhi sekali
perambatan gelombang ultrasonik.
Permukaan yang kasar dapat mengakibatkan efek yang tidak
diinginkan seperti pengurangan amplitudo dari diskontinyuitas
dan permukaan belakang karena distorsi arah gelombang.
27
NDT Lab
Transduser ultrasonik
Transduser adalah jantung dari sistem pengujian ultrasonik.
Material kristal dalam transduser ultrasonik adalah dibuat dari
material piezoelectric seperti quartz, lithium sulfate dan polarized
ceramics.
1. Quartz adalah jenis material yang pertama kali digunakan;
memiliki frekuensi yang sangat stabil. Namun, quartz adalah
penghasil energi akustik yang buruk dan saat ini telah banyak
digantikan oleh material baru yang lebih efisien.
2. Lithium sulfate adalah penerima energi akustik yang paling
efisien efficient receiver, namun sayangnya sangat rapuh, larut
di dalam air dan dibatasi oleh temperatur di bawah 165°F.
3. Polarized ceramics dapat menghasilkan energi akustik yang
paling efisien, namun memiliki kecenderungan mudah aus.
Termasuk di dalam kategori ini adalah barium titanate, lead
metaniobate, dan lead zirconate/titanate.
NDT Lab
Transduser
28
NDT Lab
Transduser
Material transduser biasanya difabrikasi dalam dua
cara:
1. Kristal dipotong tegak lurus terhadap sumbu x
menghasilkan gelombang longitudinal.
2. Kristal dipotong tegak lurus terhadap sumbu y
menghasilkan gelombang shear.
NDT Lab
Transduser
Ukuran merupakan faktor pendukung terhadap kinerja
(performance) sebuah tranduser.
29
NDT Lab
Transduser
Faktor lain yang tidak kalah penting dalam menentukan performa dari
transduser adalah frekuensi.
1. Semakin tinggi frekuensi transduser, semakin sedikit berkas suara
yang akan menyebar dan semakin tinggi sensitivitas dan resolusi.
2. Semakin rendah frekuensi, semakin dalam penetrasi suara dan
semakin sedikit penghamburan. Semakin besar sebaran membantu
dalam mendeteksi diskontinyuitas yang tidak tegak lurus terhadap
sumbu berkas suara.
3. Ketebalan kristal juga berkaitan dengan frekuensi transduser.
Semakin tinggi frekuensi yang diinginkan, semakin tipis kristal harus
dibuat.
Sebagian besar pengujian ultrasonik dilakukan pada rentang frekuensi
antara 0.2-25 MHz dan potongan kristal untuk penggunaan di atas 10
MHz terlalu tipis dan rapuh digunakan dalam contact testing.
Karenanya, transduser dengan kondisi operasi frekuensi seperti itu
digunakan dengan teknik rendaman (immersion testing).
Dept. Metalurgi dan Material – Universitas Indonesia
NDT Lab
Transduser
Transduser untuk contact testing dan immersion testing pada
dasarnya sama tetapi mereka tidak bisa ditukar satu sama
lain.
Sebagian besar transduser untuk contact testing memiliki
pelat aus (wear plates) di muka elemen piezoelectric untuk
melindungi. Perkecualian adalah tranduser quartz.
Transduser untuk contact testing bisa berupa “straight beam”
atau “angle beam.”
Transdusers straight beam (normal probe) biasanya
memiliki pelat aus terbuat dari Lucite, ceramic, atau quartz
di muka kristal piezoelectric.
Transduser angle beam (angle probe) memiliki pelat aus
berbentuk baji (wedge-shaped) untuk menghasilkan sudut
bias (refracted angle) yang diinginkan.
Sebagian besar pengujian berkas sudut dilakukan dengan
gelombang shear.
Dept. Metalurgi dan Material – Universitas Indonesia
30
NDT Lab
Transduser
Normal probe Angle probe
NDT Lab
Transduser
Pada transduser dual atau pitch-catch, tidak ada
sinyal transmisi atau sinyal interface mencapai
transduser penerima sehingga hanya pantulan dari
dalam spesimen yang ditampilkan.
Umumnya digunakan permukaan terkorosi atau
kasar.
31
NDT Lab
Transduser
Transdusers Transmitter/Receiver (T/R)
Menggunakan elemen dua kristal yang secara
akustik dan listrik dipisahkan satu sama lainnya
dalam housing yang sama.
NDT Lab
Transduser
Lensa-lensa spherical dan cylindrical umum ditambahkan untuk
membantu kinerja transduser tipe rendam (immersion) dengan
tujuan:
1. Meningkatkan sensitivitas dan resolusi.
2. Mengkompensasi adanya perbedaan kontur pada benda uji.
3. Menilai kedalaman benda uji secara lebih teliti.
Spherical ground
Cylindrically ground
32
NDT Lab
Transduser
Spherical Cylindrical
NDT Lab
Kalibrasi
Kalibrasi bertujuan untuk memastikan bahwa tampilan liner pada
layar CRT peralatan ultrasonik, dari titik nol pada skala, adalah
mewakili suatu rentang tertentu dalam obyek yang diuji.
Ketika mengkalibrasi peralatan, informasi mengenai jenis material
adalah sangat penting karena jarak yang ditampilkan dari jalur gema
s selalu dideduksi dari waktu tempuh t dari pulsa dan kecepatan
suara berdasarkan hubungan di bawah ini: :
33
NDT Lab
Kalibrasi
Kepingan referensi yang digunakan untuk tujuan kalibrasi
dinamakan Calibration Block, atau Standard Calibration Block
Dalam pengujian ultrasonik, diskontinyuitas biasanya
dibandingkan dengan reference standard.
Sebagian besar reference blocks umumnya memiliki hal-hal :
1. Terbuat dari material pilihan.
2. Memiliki atenuasi, besar butir, proses perlakuan panas dan
bebas dari diskontinuitas.
3. Semua dimensi harus dimesin secara presisi.
4. Semua lubang dibuat dengan dasar rata dan memiliki
diameter spesifik sebagai suatu reflector yang ideal.
5. Diameter lubang yang dibor samping harus dikontrol
secara seksama.
NDT Lab
Kalibrasi
Terdapat tiga jenis set standard reference blocks yang umum
dipakai :
34
NDT Lab
Kalibrasi
NDT Lab
Kalibrasi
IIW Type Mini
35
NDT Lab
Kalibrasi
NDT Lab
Kalibrasi
AWS Resolution
Calibration (RC) Block
30 FBH Resolution
Reference Block
36
NDT Lab
Kalibrasi
NDT Lab
Kalibrasi
Distance/Area-Amplitude Blocks
37
NDT Lab
Kalibrasi
IIW Type US-1
NDT Lab
Kalibrasi
38
NDT Lab
Kalibrasi
Memverifikasi beam exit point
NDT Lab
Kalibrasi
Memverifikasi transducer angle
Prosedur:
39
NDT Lab
Kalibrasi
Memverifikasi jarak yang diketahui dan resolusi transduser
NDT Lab
Persiapan pengujian
Sebelum melakukan pengujian ultrasonik, pastikan
bahwa instrumen berfungsi dengan baik,
Periksa instrumen dengan standar sesuai dengan
manual pemakaian.
Sebelum melaksanakan uji, sebaiknya anda sudah
memiliki bayangan jenis, orientasi dan kuantitas
diskontinyuitas yang akan dideteksi.
Pemilihan transduser yang tepat adalah sangat
penting untuk memperoleh hasil uji ultrasonik yang
baik.
40
NDT Lab
Persiapan pengujian
Panjang pulsa yang digunakan mempengaruhi
kemampuan instrumen untuk menentukan lokasi
diskontinyuitas dekat permukaan sebagaimana
ditunjukkan oleh gambar berikut:
NDT Lab
41
NDT Lab
Contact Testing
Hal-hal penting:
1. Frekuensi yang lebih tinggi akan memberikan sensitivitas yang
lebih baik untuk mendeteksi cacat-cacat yang kecil.
2. Frekuensi yang lebih rendah akan memberikan power yang
lebih besar untuk penetrasi lebih dalam.
3. Transduser dengan diameter lebih besar mungkin dibutuhkan
ketika menguji material yang tebal.
4. Pada setiap frekuensi, semakin besar kristal, semakin lurus
berkas suara yang dihasilkan.
5. Untuk setiap transduser dengan diameter tertentu, akan sedikit
sebaran/hamburan berkas pada frekunesi yang lebih tinggi.
Bila anda harus menginspeksi batang panjang (8 feet), transduser
mana yang anda pilih?
NDT Lab
Contact Testing
Frekuensi rendah umumnya digunakan untuk uji
hasil coran (casting) karena produk tersebut
biasanya memiliki struktur berbutir kasar.
Sebagian besar hasil tempa (forging) juga
merupakan objek yang bagus untuk pengujian
ultrasonik.
42
NDT Lab
Contact Testing
Diskontinyuitas pada hasil tempa sangat mungkin
dideteksi jika pengujian dilakukan pada sudut yang tepat
pada arah dimana benda tersebut dibentuk.. Proses
pengerjaan akan mengarahkan diskontinyuitas tersebut
pada arah yang sama ketika butir logam diarahkan.
Lembaran atau pelat hasil proses rolling bisa diuji, baik
dengan straight beam atau angle beam, tergantung pada
persyaratan spesifikasi.
Pengujian straight beam memiliki kelebihan dalam hal
kemudahan untuk menenetukan lokasi laminasi dengan
mudah.
Namun, pengujian straight beam memakan waktu lama
dan mungkin tidak bsia melihat diskontinyuitas dekat
dengan permukaan, kecuali dengan teknik khusus.
Dept. Metalurgi dan Material – Universitas Indonesia
NDT Lab
Contact Testing
Dalam angle beam contact testing, transduser ditempatkan di
belakang sebuah baji (wedge), biasanya Lucite, sehingga
suara akan diberikan ke dalam benda uji pada suatu sudut.
Seperti ditunjukkan oleh gambar di bawah ini, sudut datang
dari berkas suara pada permukaan benda uji ditentukan oleh
sudut tetap yang dimiliki oleh wedge.
43
NDT Lab
Immersion Testing
Dalam contact testing, sudut tercetak pada Lucite wedge yang
digunakan pada pengujian angle beam mengindikasikan sudut bias
gelombang ultrasonik dalam material.
Namun, dalam pengujian rendam (immersion testing), sudut yang
ditunjukkan oleh indikator sudut pada manipulator adalah sudut
datang.
Oleh sebab itu, perlu menggunakan hukum Snell dan menghitung
kembali sudut bias dalam benda uji.
sin 1 v1
sin 2 v2
Bila indikator sudut menunjukkan sudut bias pada benda uji, maka
perlu untuk merubah indikator setiap saat material yang berbeda
diuji.
Dept. Metalurgi dan Material – Universitas Indonesia
NDT Lab
Immersion Testing
44
NDT Lab
Immersion Testing
Untuk immersion testing dimana berkas suara yang lebih tajam
dibandingkan penggunaan normal dibutuhkan, maka sebaiknya digunakan
transduser terfokus.
Jalur air yang sesuai untuk transduser terfokus dapat ditentukan sebagai
berikut:
Dengan menggunakan transduser dengan panjang fokus 5 inci
dalam air untuk memfokuskan berkas suara ke suatu titik sedalam
0.25 inci di bawah permukaan dari benda uji baja, maka jarak jalur
air berikut:
a. Bagi kecepatan suara di dalam baja dengan kecepatan di dalam air:
6.0 105 km /s ec
4
1.5 km /s ec
NDT Lab
Immersion Testing
45
NDT Lab
Immersion Testing
Gambar berikut memperlihatkan tipikal suatu pengujian straight
beam immersion dengan tampilan dalam CRT yang mungkin
diterima.
Jalur air dari transduser ke muka depan dari benda uji biasanya
diset lebih lama dalam waktu dibandingkan waktu tempuh
gelombang suara di dalam benda uji dari muka depan hingga ke
muka belakang.
Dept. Metalurgi dan Material – Universitas Indonesia
NDT Lab
Immersion Testing
Jika tranduser terlalu dekat ke muka depan dari benda uji maka pantulan
kedua akan muncul pada layar CRT dengan lokasi antara pantulan muka
depan dan muka belakang. Pantulan ini akan muncul seolah-olah sebagai
sebuah diskontinyuitas.
Kecepatan suara di dalam air adalah 114 kali di dalam alumunium atau baja.
Satu inci air akan nampak di layar CRT pada rentang waktu yang sama
dengan sweep dari 4 inci baja. Oleh sebab itu, sering dipakai patokan,
gunakan paling tidak satu inci jalur air untuk setiap 4 inci jalur benda uji
logam ditambah ¼ inci.
46
NDT Lab
Indikasi non-relevan
Indikasi non-relevan dapat diidentifikasi sebagai
akibat dari :
1. Intereferensi listrik.
NDT Lab
Indikasi non-relevan
Interferensi listrik dapat disebabkan oleh hubungan listrik yang tidak
sesuai, noise atau kesalahan instrumen.
Intereferensi transduser umum terjadi dan sering disebabkan oleh
pantulan gelombang suara antara interface wedge dan benda uji.
Pada pengujian immersion, gelembung-gelembung udara baik pada
transduser maupun benda uji dapat mengurangi amplitudo sinyal
dari muka depan ataupun belakang benda uji.
Sebuah indikasi non-relevan bisa muncul ketika transduser dengan
sebaran berkas yang besar. Indikasi ini dapat diidentifikasi dengan
mudah karena selalu terletak di belakang pantulan pertama dari
benda uji dan akan kontinyu sepanjang permukaan benda uji.
47
NDT Lab
Indikasi nonrelevan
Logam dengan butir besar bisa menimbulkan “noise”
atau “hash” pada layar CRT.
Noise yang terlalu abnormal akan menyebabkan
hilangnya pantulan dari permukaan belakang benda uji..
Penggunaan probe dengan frekuensi yang lebih rendah
dapat menolong mengatasi masalah ini.
NDT Lab
Indikasi nonrelevan
Selama inspeksi hasil lasan, indikasi nonrelevan mungkin terjadi
sebagai akibat pantulan dari mahkota (crown) maupun akar (root)
serta daerah terpengaruh panas heat affected zone (HAZ) dari lasan.
Pantulan dari akar dan mahkota lasan bisa timbul untuk seluruh
panjang lasan. Jika sinyal nonrelevan datang dari mahkota lasan, ini
sering bisa diidentifikasi dengan menempatkan jari anda yang telah
dibatasi dengan couplant sepanjang area yang dicurigai. Jika berkas
suara menumbuk mahkota, ini akan diredam oleh jari
48