UT (Ultrasonic Testing)
Kelompok 5 :
Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )
UT (Ultrasonic Testing)
UT adalah salah satu methode NDT (Non Destructive Test) untuk melihat apakah
suatu material hasil casting, rolling, forging, atau welding tidak mengandung
cacat. Dalam dunia construction dipakai untuk melihat soundness dari
weldingan.
Ultrasonic Testing (UT) yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui cacat
permukaan (Surface) dan permukaan bawah (Subsurface) suatu komponen dari
material.. Dengan menggunakan prinsip gelombang ultrasonik yang dipantulkan
dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang berbeda. Dari sifat
pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat serta ukuran cacat.
Cacat yang mudah dideteksi oleh gelombang ultrasonik adalah cacat yang tegak
lurus terhadap arah rambatan gelombang karena cacat tersebut mudah
memantulkan kembali gelombang untuk diterima oleh probe. Dalam
penggunaannya probe dapat dikotakan langsung dapat pula dengan teknik
rendam (immersion teknik) dimana jarak antara probe dan benda kerja cukup
Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )
jauh sehingga kuplan cukup tebal, misal probe dan benda uji direndam didalam
bak berisi kuplan.
Jenis - Jenis UT :
1. UT wall Thickness (W.T) : Digunakan untuk mengetahui ketebalan material
yang diuji. Pada UT jenis ini data yang ditampilkan pada alat m,erepakan
data digital berupa angka ketebalan dari materi yang diuji
2. UT Flaw Detector (F.D) : intrumen untuk pengujian bahan yang digunakan
untuk mendektesi cata yang ada di dalam material uji. Jenis cacat yang bisa
di deteksi oleh UT ini antara lain adalah crack , incomplete penetration
( kecuali yag dekat dengan material) , incomplete fusion , slag , porosity.
Data yang ditampilkan oleh alat UT F.D berupa pulse.
Kelebihan UT :
1. Cukup menggunakan satu sisi dari material
2. Persiapan pengujian terkait benda uji relatif mudah
3. Dalam mendeteksi cacat, ultrasonic memiliki kedalaman penetrasi yang
sangat baik dari jenis Non Destructive Test yang lain
4. Hasil pengujian dapat terekam pada layar CRT, jadi informasi cepat diterima
5. Dapat digunakan untuk mengukur ketebalan material
Kekurangan UT:
1. Kurang sesuai untuk material yang tipis
2. Tidak mudah dalam mengoperasikan dan membaca data CRT, butuh
keahlian khusus
3. Permukaan harus terjangkau oleh probe dan couplant
4. Kekasaran permukaan juga akan mempengaruhi hasil inspeksi, sehingga
proses finishing dan polishing sangat berpengaruh
Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )
Hasil dari gelombang suara tersebut ditampilkan pada layar monitor berupa
tampilan pulse untuk mengetahui tebal serta cacat atau tidaknya benda uji
tersebut.
Secara umum tampilan pulse pada layar monitor terdiri dari:
1. Initial Pulse
2. Backwall Pulse
3. Defect Pulse
4. Noise Pulse
Backwall pulse, Noise pulse dan Defect Pulse bagi orang yang baru pertama
kali mengoperasikan alat Ultrasonic test mungkin masih rancu untuk
membedakan. oleh karena itu untuk membedakannya kita bisa melihat dari
Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )
Sedangkan Defect pulse dan noise pulse untuk membedakannya kita bisa
mengatur nilai Reject pada alat UT test tsb, jika kita menaikkan nilai Reject pada
alat UT test kemudian signal yang muncul pada layar monitor menghilang,
berarti signal tersebut adalah noise pulse, namun bila tampilan signal tetap
muncul pada layar monitor berarti signal tersebut adalah Defect pulse .
Prinsip kerja dari Ultrasonic Testing (UT) adalah gelombang ultrasonik yang
dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang
berbeda. Dari sifat pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat,
serta ukuran cacat. Cacat yang mudah dideteksi oleh gelombang ultrasonik
adalah cacat yang tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang karena cacat
tersebut mudah memantulkan kembali gelombang untuk diterima oleh probe.
Dalam penggunaannya probe dapat dikotakan langsung dapat pula dengan
teknik rendam (immersion teknik) dimana jarak antara probe dan benda kerja
cukup jauh sehingga kuplan cukup tebal, misal probe dan benda uji direndam
didalam bak berisi kuplan.
Pengaruh Kuplan
Probe
Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )
Probe adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik menggunakan efek piezoelectric dan efek magnetostriktif. Kedua efek
ini reversible artinya dapat terjadi perubahan dari energy mekanik menjadi
energy listrik dan sebaliknya. Karena proobe dapat berfungsi sebagai sumber dan
penerima gelombang ultrasonik.
Efek Piezoelektrik
Efek ini terjadi pada kristal, suatu bahan tertetu seperti barium titanat,
kuarsa dan sebagainya. Bila kristal menerima tegangan listrik, dimensi kristal
akan berubah dan bila tegangan tersebut dimatikan maka kristal akan kembali ke
dimensi semula dan terjadi getaran.
Efek Magnetostriktif
Beberapa macam bahan seperti baja, ferit, nikel dan paduannya dapat berubah
dimensinya bila berada dalam medan magnet yang kuat. Bahan tersebut
mempunyai sifat magnetoostriktif. Medan magnet yang timbul diperoleh dari
kumparan yang dilalui oleh arus listrik. Bila arus listrik mengalir, bahan
magnetostriktif akan berubah dimensinya dan bila arus dihentikan maka bahan
akan kembali ke dimensi semula dan bergetar menimbulkan getaran ultrasonik,
sebaliknya bila gelombbang ultrasonik datang pada bahan, dalam bahan akan
terjadi medan magnet. Medan magnet ini akan menginduksi kumparan sehingga
terjadi tegangan listrik yang selanjutnya diperkuat untuk pendeteksian. Untuk
mengurangi panas sebagai arus eddy yang timbul pada bahan magnetostriktif,
bahan ini dibuat berlapis-lapis seperti trasfomator. Jadi bahan magnetostriktif
juga mempunyai sifat reversible.
Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )
Tipe Gelombang
1. Gelombang Longitudinal
2. Gelombang Transversal
Klasifikasi Metode
Pada Ultrasonic Testing (UT), untuk memeriksa tebal bahan dan atau adanya
cacat dalam bahan dengan menggunakan gelombang ultrasonik dapat
digunakan beberapa teknik seperti, teknik resonansi, teknik transmisi, dan teknik
gema.
Ø Teknik Resonansi
Tebal bahan dapat diukur dengan cara mengukur frekuensi/panjang gelombang
ultrasonik yang dapat menimbulkan resonansi maksimum pada bahan tersebut.
Adanya cacat dapat dideteksi dengan terjadinya perubahan resonansi karena
jarak bahan yang beresonansi berubah.
Ø Teknik Transmisi
Adanya cacat di dalam bahan dapat diketahui dari adanya penurunan intensitas
gelombang ultrasonik yang diterima oleh probe penerima, sedangkan tebal
bahan tidak lazim diukur dengan teknik transmisi ini.
Ø Teknik Gema
Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )
Tebal bahan, lokasi dan besarnya cacat dapat diketahui dari waktu rambat dan
amplitude gelombang yang diterima oleh probe.
Instalasi Pengujian
Alat-alat yang digunakan dalam pengujian Ultrasonic Testing ini diperlukan alat-
alat dan bahan serta prosedur pengujian yang benar. Alat-alat yang digunakan
seperti flow diagram, blok kalibrasi, probe, majun, penggaris dan blok kaliberasi
alat. Sedangkan untuk bahan-bahannya digunakan seperti benda uji, kuplan ( Oli
atau Greese)
· Gambar Alat-alat :
Majun Penggaris
Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )
Bahan-bahan :
1. Benda Uji
Benda uji yang digunakan adalah alumunium dengan ukuran lebar 52 mm dan
Tebal 10 mm.
benda uji
2. Kuplan
Jenis kuplan yang digunakan adalah oli.
jenis kuplan
Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )
Prosedur Pengujian
1. Persiapan Pengujian
Sebelum melakukan pengujian dengan menggunakan metode ultrasonik ada
beberapa hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu yaitu melakukan kalibrasi
pada alat ultrasonik dengan menggunakan blok kalibraasi V1 (K1=IIW Blok), V2
(K2), step wedge dan sebagainya. Apabila ultrasonik sudah terkalibrasi maka
ultrasonik siap digunakan.
Kondisi permukaan harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel
dipermukaan sehingga tidak mengganggu proses inspeksi pada benda kerja.
- Apply kuplan
Probe yang sudah dikalibrasi ditempelkan pada benda kerja lalu digerakkan sedikit
demi sedikit secara merata ke seluruh permukaan benda kerja sehingga ditemukan
cacat yang berada di dalam permukaan benda kerja.
- Record
- Post Cleaning
Post cleaning dimaksudkan untuk membersihkan benda uji dari sisa-sisa pemberian
kuplan pada permukaan benda kerja setelah pengujian.
Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )
Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan benda uji dengan tebal 16 mm
terdapat cacat yang berbentuk “huruf U” dengan kedalaman cacat 3 mm.
Metode yang digunakan dapat lebih bervariasi agar dapat mengetahui cara
penggunaannya seperti metode ultrasonic menggunakan probe sudut. Dan
benda uji yang dilakukan berbeda bahan seperti non logam lainnya.
Kelompok 5 ( Lima )