Anda di halaman 1dari 12

UT ( Ultrasonic Testing )

UT (Ultrasonic Testing)

Kelompok 5 :

1. Intan Bayduri – 14.08.0.075


2. Soupi Julianto – 14.08.0.007
3. Agustiar – 14.08.0.039
4. Suharjo – 14.08.0.063
5. Kukuh H – 14.08.0.090
6. Deddy J – 14.08.0.
7. Adib Azizi – 14.08.0.
8. Frendi B – 14.08.0.
9. Christofel – 14.08.0.

Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )

UT (Ultrasonic Testing)

UT adalah salah satu methode NDT (Non Destructive Test) untuk melihat apakah
suatu material hasil casting, rolling, forging, atau welding tidak mengandung
cacat. Dalam dunia construction dipakai untuk melihat soundness dari
weldingan.

Dengan kata lain ,

Ultrasonic Testing (UT) yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui cacat
permukaan (Surface) dan permukaan bawah (Subsurface) suatu komponen dari
material.. Dengan menggunakan prinsip gelombang ultrasonik yang dipantulkan
dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang berbeda. Dari sifat
pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat serta ukuran cacat.
Cacat yang mudah dideteksi oleh gelombang ultrasonik adalah cacat yang tegak
lurus terhadap arah rambatan gelombang karena cacat tersebut mudah
memantulkan kembali gelombang untuk diterima oleh probe. Dalam
penggunaannya probe dapat dikotakan langsung dapat pula dengan teknik
rendam (immersion teknik) dimana jarak antara probe dan benda kerja cukup

Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )

jauh sehingga kuplan cukup tebal, misal probe dan benda uji direndam didalam
bak berisi kuplan.

Sifat – sifat gelombang ultrasonic adalah :


1. Perambatan yang lurus
2. Kemungkinan rambatan suara pada arah tertentu
3. Dapat membias sebagaimana sinar
4. Memungkinkan penyesuaian gelombang suara pada material.

Jenis - Jenis UT :
1. UT wall Thickness (W.T) : Digunakan untuk mengetahui ketebalan material
yang diuji. Pada UT jenis ini data yang ditampilkan pada alat m,erepakan
data digital berupa angka ketebalan dari materi yang diuji
2. UT Flaw Detector (F.D) : intrumen untuk pengujian bahan yang digunakan
untuk mendektesi cata yang ada di dalam material uji. Jenis cacat yang bisa
di deteksi oleh UT ini antara lain adalah crack , incomplete penetration
( kecuali yag dekat dengan material) , incomplete fusion , slag , porosity.
Data yang ditampilkan oleh alat UT F.D berupa pulse.

Kelebihan UT :
1. Cukup menggunakan satu sisi dari material
2. Persiapan pengujian terkait benda uji relatif mudah
3. Dalam mendeteksi cacat, ultrasonic memiliki kedalaman penetrasi yang
sangat baik dari jenis Non Destructive Test yang lain
4. Hasil pengujian dapat terekam pada layar CRT, jadi informasi cepat diterima
5. Dapat digunakan untuk mengukur ketebalan material

Kekurangan UT:
1. Kurang sesuai untuk material yang tipis
2. Tidak mudah dalam mengoperasikan dan membaca data CRT, butuh
keahlian khusus
3. Permukaan harus terjangkau oleh probe dan couplant
4. Kekasaran permukaan juga akan mempengaruhi hasil inspeksi, sehingga
proses finishing dan polishing sangat berpengaruh

PRINSIP KERJA ULTRASONIC TEST ???

Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )

Gambar diatas adalah tampilan secara sederhana proses pengujian Ultrasonic


Test, dimana gelombang Ultrasonic disorotkan ke permukaan bidang uji dengan
garis lurus pada kecepatan konstan, kemudian gelombang tersebut dipantulkan
kembali dari permukaan atau cacat benda uji.

Hasil dari gelombang suara tersebut ditampilkan pada layar monitor berupa
tampilan pulse untuk mengetahui tebal serta cacat atau tidaknya benda uji
tersebut.
Secara umum tampilan pulse pada layar monitor terdiri dari:
 
1.       Initial Pulse
2.       Backwall Pulse
3.       Defect Pulse
4.       Noise Pulse

Backwall pulse, Noise pulse dan Defect Pulse bagi orang yang baru pertama
kali mengoperasikan alat Ultrasonic test mungkin masih rancu untuk
membedakan. oleh karena itu untuk membedakannya kita bisa melihat dari

Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )

karakter signal yang muncul pada tampilan layar monitor.


 
Untuk mengetahui apakah itu Backwal pulse kita bisa menambah panjang
Range pada set up  alat UT. jika Pulse selalu muncul setiap kelipatan angka pada
layar UT test secara teratur misalya pada jarak 6,12,18,24 dst.. berarti pulse tsb
masuk kategori Backwall pulse.

Sedangkan Defect pulse dan noise pulse untuk membedakannya kita bisa
mengatur nilai Reject pada alat UT test tsb, jika kita  menaikkan nilai Reject pada
alat UT test kemudian signal yang muncul pada layar monitor menghilang,
berarti signal tersebut adalah noise pulse, namun bila tampilan signal tetap
muncul pada layar monitor berarti signal tersebut adalah Defect pulse .

Prinsip kerja dari Ultrasonic Testing (UT) adalah gelombang ultrasonik yang
dipantulkan dan dibiaskan oleh permukaan batas antara dua bahan yang
berbeda. Dari sifat pantulan tersebut dapat ditentukan tebal bahan, lokasi cacat,
serta ukuran cacat. Cacat yang mudah dideteksi oleh gelombang ultrasonik
adalah cacat yang tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang karena cacat
tersebut mudah memantulkan kembali gelombang untuk diterima oleh probe.
Dalam penggunaannya probe dapat dikotakan langsung dapat pula dengan
teknik rendam (immersion teknik) dimana jarak antara probe dan benda kerja
cukup jauh sehingga kuplan cukup tebal, misal probe dan benda uji direndam
didalam bak berisi kuplan.

Pengaruh Kuplan

Fungsi Kuplan adalah untuk memudahkan merambatnya gelombang dari probe


ke dalam benda uji karena bila antara probe dan benda uji terdapat udara
maka hamper 100% gelombang akan dipantulkan kembali ke dalam probe. Jenis
– jenis kuplan yang sering digunakan dalam pengujian ultrasonik antara lain :
1. Oli
2. Greese
3. Emulsi Plastik
4. Air (Untuk bahan yang tidak bersifat korosi)

Probe

Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )

Probe adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik menggunakan efek piezoelectric dan efek magnetostriktif. Kedua efek
ini reversible artinya dapat terjadi perubahan dari energy mekanik menjadi
energy listrik dan sebaliknya. Karena proobe dapat berfungsi sebagai sumber dan
penerima gelombang ultrasonik.

Efek Piezoelektrik
Efek ini terjadi pada kristal, suatu bahan tertetu seperti barium titanat,
kuarsa dan sebagainya. Bila kristal menerima tegangan listrik, dimensi kristal
akan berubah dan bila tegangan tersebut dimatikan maka kristal akan kembali ke
dimensi semula dan terjadi getaran.

Efek Magnetostriktif
Beberapa macam bahan seperti baja, ferit, nikel dan paduannya dapat berubah
dimensinya bila berada dalam medan magnet yang kuat. Bahan tersebut
mempunyai sifat magnetoostriktif. Medan magnet yang timbul diperoleh dari
kumparan yang dilalui oleh arus listrik. Bila arus listrik mengalir, bahan
magnetostriktif akan berubah dimensinya dan bila arus dihentikan maka bahan
akan kembali ke dimensi semula dan bergetar menimbulkan getaran ultrasonik,
sebaliknya bila gelombbang ultrasonik datang pada bahan, dalam bahan akan
terjadi medan magnet. Medan magnet ini akan menginduksi kumparan sehingga
terjadi tegangan listrik yang selanjutnya diperkuat untuk pendeteksian. Untuk
mengurangi panas sebagai arus eddy yang timbul pada bahan magnetostriktif,
bahan ini dibuat berlapis-lapis seperti trasfomator. Jadi bahan magnetostriktif
juga mempunyai sifat reversible.

Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )

Tipe Gelombang

1. Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal terjadi bila gelombang ultrasonik merambat pada suatu


arah sejajar dengan arah gerakan atom digetarkan, misalnya atom digerakkan ke
kanan maka gelombang akan merambat ke kanan juga. Gelombang longitudinal (
longitudinal / pressure wave) dapat merambat pada semua jenis bahan.

2. Gelombang Transversal

Gelombanng transversal terjadi bila gelombang ultrasonik merambat pada suatu


arah tegak lurus arah gerakan atom digetarkan, misalnya atom digetarkan ke
atas ke bawah maka gelombang rambat dari kanan ke kiri. Gelombang
transversal (transverse/shear wave) hanya dapat merambat pada benda padat.

Klasifikasi Metode

Pada Ultrasonic Testing (UT), untuk memeriksa tebal bahan dan atau adanya
cacat dalam bahan dengan menggunakan gelombang ultrasonik dapat
digunakan beberapa teknik seperti, teknik resonansi, teknik transmisi, dan teknik
gema.

Ø Teknik Resonansi
Tebal bahan dapat diukur dengan cara mengukur frekuensi/panjang gelombang
ultrasonik yang dapat menimbulkan resonansi maksimum pada bahan tersebut.
Adanya cacat dapat dideteksi dengan terjadinya perubahan resonansi karena
jarak bahan yang beresonansi berubah.

Ø Teknik Transmisi
Adanya cacat di dalam bahan dapat diketahui dari adanya penurunan intensitas
gelombang ultrasonik yang diterima oleh probe penerima, sedangkan tebal
bahan tidak lazim diukur dengan teknik transmisi ini.

Ø Teknik Gema

Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )

Tebal bahan, lokasi dan besarnya cacat dapat diketahui dari waktu rambat dan
amplitude gelombang yang diterima oleh probe.

Instalasi Pengujian

Alat-alat yang digunakan dalam pengujian Ultrasonic Testing ini diperlukan alat-
alat dan bahan serta prosedur pengujian yang benar. Alat-alat yang digunakan
seperti flow diagram, blok kalibrasi, probe, majun, penggaris dan blok kaliberasi
alat. Sedangkan untuk bahan-bahannya digunakan seperti benda uji, kuplan ( Oli
atau Greese)

· Gambar Alat-alat :

Flow Diagram Blok Kalibrasi Probe

Majun Penggaris

Blok Kaliberasi alat

Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )

Bahan-bahan :

1. Benda Uji
Benda uji yang digunakan adalah alumunium dengan ukuran lebar 52 mm dan
Tebal 10 mm.

benda uji

2. Kuplan
Jenis kuplan yang digunakan adalah oli.

jenis kuplan

Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )

Prosedur Pengujian

1. Persiapan Pengujian
Sebelum melakukan pengujian dengan menggunakan metode ultrasonik ada
beberapa hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu yaitu melakukan kalibrasi
pada alat ultrasonik dengan menggunakan blok kalibraasi V1 (K1=IIW Blok), V2
(K2), step wedge dan sebagainya. Apabila ultrasonik sudah terkalibrasi maka
ultrasonik siap digunakan.

2. Langkah pengujian menggunakan probe normal


- Cleaning

Kondisi permukaan harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel
dipermukaan sehingga tidak mengganggu proses inspeksi pada benda kerja.

- Apply kuplan

Setelah permukaan dipastikan bersih dari kotoran maka dilakukan pengolesan


kuplan secara merata pada bagian yang ingin diinspeksi menggunakan ultrasonik.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan merambatnya gelombang ultrasonik dari
probe ke dalam benda uji.

- Apply flow detector dengan probe normal

Probe yang sudah dikalibrasi ditempelkan pada benda kerja lalu digerakkan sedikit
demi sedikit secara merata ke seluruh permukaan benda kerja sehingga ditemukan
cacat yang berada di dalam permukaan benda kerja.

- Record

Dimaksudkan untuk merekam atau menginterpretasikan hasil inspeksi yang


dilakukan pada benda kerja sehingga dapat terlihat pada plan view scan A, B, dan
C.

- Post Cleaning

Post cleaning dimaksudkan untuk membersihkan benda uji dari sisa-sisa pemberian
kuplan pada permukaan benda kerja setelah pengujian.

Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )

Kelompok 5 ( Lima )
UT ( Ultrasonic Testing )

Analisa Jenis Cacat

Cacat merupakan suatu ketidakhomogenan yang nampak pada benda kerja.


Pada pengujian ultrasonic Cacat tersebut dapat terlihat setelah dilakukan
pengujian tanpa merusak benda tersebut dengan menggunakan probe. Bila
terdapat cacat di dalam benda uji, maka gelombang ultrasonik akan dipantulkan
dan diterima oleh transduser yang sama atau transduser yang lain.
Jenis cacat yang teridentifikasi pada praktikum ultrasonic testing adalah cacat
yang berbentuk lambang “huruf U” dengan kedalaman cacat sebesar 3 mm
dengan tebal bahan uji 10 mm dan cacat berada pada dasar benda sehingga
metode NDT yang tepat untuk mengidentifikasi cacat adalah dengan
menggunakan ultrasonic testing. Cacat ini biasa terjadi pada saat proses
pengecoran atau pencetakan.
Dalam metode ultrasonic ini semua langkah kerja tidak bisa diabaikan begitu saja
dan harus berurutan. Untuk menunjang keberhasilan suatu pengujian
menggunakan uji ultrasonic, persiapan alat dan bahan harus lengkap. Selain itu,
persiapan permukaan benda kerja juga sangat perlu untuk diperhatikan.

Kesimpulan

Gelombang Ultrasonik adalah gelombang mekanik seperti suara yang


mempunyai frekuensi antara 250 kHz – 25 MHz. Gelombang ini dihasilkan oleh
probe yang bekerja berdasarkan perubahan energi listrik menjadi energi mekanik
dan sebaliknya. Selama dalam perambatannya pada material ; massa jenis,
homogenitas, besar buutiran, kekerasan, dan sebagainya. Dari sifat – sifat
tersebut gelombang ini dapat digunakan untuk mengetahui jenis bahan, tebal
dan ada tidaknya cacat dalam material tersebut.

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan benda uji dengan tebal 16 mm
terdapat cacat yang berbentuk “huruf U” dengan kedalaman cacat 3 mm.
Metode yang digunakan dapat lebih bervariasi agar dapat mengetahui cara
penggunaannya seperti metode ultrasonic menggunakan probe sudut. Dan
benda uji yang dilakukan berbeda bahan seperti non logam lainnya.

Kelompok 5 ( Lima )

Anda mungkin juga menyukai