MODUL VII
Ultrasonic Testing
Yonda Lavembelno
1806202014
Kelompok 14
2020
MODUL VII
ULTRASONIC TESTING
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Gambar 2. (a) Teknik pulsa pulsa gema (b) Teknik transmisi langsung
UT
Teknik transmisi langsung, Adanya cacat di dalam material dapat
diketahui dari adanya penurunan intensitas geombang ultrasonik yang
diterima oleh probe
Teknik pulsa gema, tebal bahan, lokasi dan besarnya cacat dapat
diketahui dari waktu rambat dan amplitudo ge lombang yang diterima
oleh probe.
Tampilan data pada teknik ini berupa:
o A- scan, yaitu memperlihatkan grafik antara amplitudo vs waktu.
Dapat memberikan informasi mengenai ukuran indikasi dan
letak/posisi indikasi.
o B – scan, yaitu menampilkan tampak samping dari material yang
diperiksa
o C – scan, yaitu memperlihatkan bentuk dan lokasi indikasi tetapi tidak
dapat memperlihatkan kedalamannya dengan sinar x.
Tipe UT ada 4, yaitu:
a. Ultrasonic Thickness Measurement: mendeteksi cacat dengan
melihat perbedaan ketebalan pada bagian tertentu dari material.
b. Time-of-Flight Diffraction (ToFD): mendeteksi difraksi gelombang
suara yang berasal dari ujung cacat. Inspeksi ToFD menyediakan
informasi akurat tentang panjang dan lebar cacat.
c. Phased Array Ultrasonic Testing (PA): digunakan untuk geometri
kompleks.
d. Ultrasonic flaw detector: untuk mendeteksi cacat dengan tampilan
pulsa gema dan dapat dikombinasikan dengan metode UT lainnya
seperti ToFD/PA.
UT memiliki kelebihan dan kekurangan seperti:
Kelebihan dan Kekurangan Ultrasonic Testing
Kelebihan Kekurangan
1. Sensitif terhadaf cacat 1. Permukaan harus bisa mengirim
2. Mendeteksi dan pengukuran gelombang ultrasonic
lebih unggul dari NDT lain 2. Harus memiliki keterampilan khusus
3. Sangan akurat menentukan 3. Memiliki kendala dengan material
posisi, ukuran, dan bentuk kasar, tidak beraturan, kecil, tipis, dan
cacat tidak homogeny
4. Persiapan yang minimal 4. Cacat linear paralel berkemungkinan
5. Hasil yang instan tidak terdeteksi
6. Berfungsi lain sebagai 5. Standar rujukan diperlukan untuk
pengukur ketebalan kalibrasi peralatan dan sifat cacat
3. Instrumen UT
a. Couplant, berfungsi untuk memudahkan perpindahan energi ultrasonik
dari transducer kepada spesimen uji. Couplant memiliki prinsip kerja
sebagai pemisah antara transducer dengan benda uji sehingga tidak
terdapat udara pada daerah antarmuka transducer dan benda uji. Couplant
memiliki syarat, yaitu:
Harus mengeluarkan semua udara permukaan
Dapat meratakan permukaan kasar
Memudahkan pergerakan transducer diatas permukaan
Mudah diaplikasikan dan dibersihkan hingga tidak merusak material
Efektif dapat membasahi permukaan benda uji dan transducer.
b. Transducer, berfungsi untuk mengkonveksi pulsa listrik menjadi getaran
mekanis dan sebaliknya yang dapat terjadi dengan material terpolarisasi
dengan elektroda yang melekat pada dua sisi yang berlawanan.
Transducer terdapat dua tipe,yaitu:
Contact transducer, berfungsi untuk inspeksi kontak langsung dan
pengoperasian manual. Transducer ini memliki wear plates untuk
memperpanjang umur pakai.
Immersion transducer, tidak kontak langsung dan beroperasi di
lingkungan air sebagai bagian system squirter atau bubbler dalam
pemindaian.
1. Sampel uji
2. Standard Reference Block
3. Probe
4. Mesin Ultrasonic Testing
5. Couplant
D. SKEMA PRAKTIKUM
Menghubungkan probe kepada Menyalakan ultrasonic testing
ultrasonic testing machine machine
Menempelkan probe di
permukaan benda uji dan Melakukan pengamatan pada
menggeser probe hingga hasil uji yang ada pada layar
keseluruh bidang permukaan ultrasonic testing machine
benda uji