Anda di halaman 1dari 3

Nama : Reza Alamsyah

NIM : 1807695

Rangkuman Non Destructive Testing (NDT)

NDT adalah singkatan dari Non-Destructive Testing merupakan suatu teknik pengujian


material tanpa merusak benda yang diuji. Pengujian ini dilakukan untuk menjaga material yang
sedang digunakan masih aman untuk digunakan dan tidak mengalami kerusakan.
Pengujian NDT ini biasanya dilakukan paling sedikit 2 kali. Pertama, pada saat akhir proses fabrikasi
untuk menentukan komponen yang dapat diterima setelah melalui proses fabrikasi, hasil dari
pengujian ini akan dijadikan bagian kendali mutu komponen atau material. Kedua, NDT dilakukan
saat komponen telah digunakan pada jangka waktu tertentu, untuk menemukan kesalahan sistem atau
kegagalan pada komponen untuk mendeteksi kerusakan.
Berdasarkan dari kerusakan atau cacat pada material, NDT dapat membedakan menjadi 2 macam,
yaitu surface crack dan inside crack. Sebaiknya, saat pengujian berlangsung harus sudah di tentukan
target pengujian kesalahan seperti inside crack atau surface crack, setelah ditentukan baru dimulai
pengujian NDT tersebut. Tujuan dilakukannya NDT adalah untuk meyakinkan atau menjamin bahwa
suatubenda dapat bekerja dengan sempurna sesuai dengan rancangan. NDT dibagi menjadi 2 yaitu
;
1. Inside crack
2. Surface crack

Pengujian dengan menggunakan metode inside crack, antara lain :

1. Radiography, Yaitu metode pengujian dengan menggunakan sinar-x untuk mendapatkan


gambaran pada bagian dalam komponen atau material uji. Prinsipnya hampir sama dengan
sinar-x atau x-ray yang sering digunakan untuk tubuh manusia, hanya saja panjang
gelombang yang dipakai berbeda (lebih pendek). Biasanya digunakan pada material hasil
pengelasan, komponen material non metal.
Kelebihan radiografi:
a. Persiapan pengujian yang relatif mudah
b. Dapat diaplikasikan untuk bentuk yang rumit dan struktur yang berlapis tanpa
harus membongkar struktur tersebut
c. Cacat yang terdapat pada surface dan subsurface bisa terdeteksi dengan cepat
Kekurangan radiografi:
a. Resiko berbahaya jika tubuh terpapar radiasi
b. Waktu operasi yang lama
c. Memerlukan dua sisi berlawanan pada objek yang diuji

2. Ultrasonic, Yaitu metode pengujian dengan menggunakan gelombang ultrasonic dengan


rentang frekuensi antara 0,1 – 15 Mhz. Prinsip pengujian ini adalah memancarkan gelombang
ultrasonic kedalam material dan gelombang baliknya yang sampai di sisi yang lain akan
dibandingkan dengan kecepatan suara dari material uji untuk mendapatkan gambaran posisi
kerusakan atau kesalahan pada material atau komponen uji. Biasanya digunakan pada seluruh
jenis metal, dan non metal
Kelebihan Ultrasonik:
a. Hasil pengujian dapat terekam pada layar CRT, jadi informasi cepat diterima
b. Persiapan pengujian terkait benda uji relatif mudah
c. Hanya perlu 1 sisi objek yang diuji

Kekurangan Ultrasonik
a. Sangat beresiko jika digunakan untuk material atau objek yang tipis
b. Permukaan harus terjangkau oleh probe dan couplant
c. Tidak mudah dalam mengoperasikan dan membaca data CRT, butuh keahlian
khusus

3. Acoustic emission, Pengujian ini mempunyai prinsip yang hampir sama dengan metode
ultrasonic, tetapi frekuensi gelombang pada metode ini berkisar 100 Khz sampai 1 Mhz.

Pengujian dengan menggunakan metode surface crack, antara lain :

1. Visual inspection optical, Metode ini biasanya menjadi langkah pertama dalam jasa NDT.
Metode ini memiliki tujuan untuk menemukan kesalahan atau cacat pada permukaan objek.
Dengan bantuan visual optical, creck yang berada pada permukaan objek atau material dapat
diketahui.
Kelebihan Inspeksi Visual:
a. Jenis inspeksi yang paling mudah untuk dilakukan
b. Tidak terlalu rumit karena tidak menggunakan alat-alat yang sulit digunakan

Kekurangan:
a. Tidak dapat digunakan untuk melihat cacat kecil yang berada didalam
b. Hanya dapat mendeteksi keberadaan cacat yang berada di permukaan material uji

2. Liquid penetrant, Metode ini bisa dibilang sangat sederhana karena saat melakukan pengujian
hanya dengan menyemprotkan cairan berwarna terang dengan tujuan untuk mengetahui
keretakan atau kerusakan pada material solid seperti logam maupun non-logam. Dengan
catatan cairan ini harus memiliki tingkat penetrasi yang bagus dan viskositas rendah agar
dapat masuk pada permukaan material. Setelah itu, cairan yang tersisa akan di bersihkan.
Cacat akan Nampak jelas dari perbedaan warna dengan latar belakang cukup kontras.
Kelebihan liquid penetrant:
a. Mudah di aplikasikan
b. Murah dan cepat
c. Cacat dapat langsung terlihat
Kekurangan liquid penetrant:
a. Hanya mendeteksi cacat permukaan
b. Permukaan tidak boleh berpori dan harus halus
c. Membuat kotor pada benda

3. Magnetic particles, pengujian ini dengan menyebarkan serbuk magnetik pada permukaan
benda yang ingin di uji atau material. Pada metode pengujian ini dengan menyebarkan serbuk
magnetik pada permukaan benda yang ingin di uji atau material. Pada saat kerusakan atau
keretakan terdapat di permukaan benda uji, maka akan ada kebocoran medan magnet di
sekitar posisi kerusakan tersebut, sehingga dengan mudah bisa di deteksi dengan mata.
Setelah diuji dengan metode ini, maka benda uji akan bersifat magnet karena pengaruh
serbuk-serbuk magnet tersebut, untuk menghilangkan efek magnet itu dengan menggunakan
metode demagnetization (rangkaian proses untuk menghilangkan medan magnet dari sebuah
benda), salah satu contoh metode demagnetization adalah hammering (benda uji akan dipukul
dengan palu atau hammer, sehingga timbul getaran untuk melepaskan partikel magnet yang
menempel). Kelemahannya, metode ini hanya bisa diterapkan untuk material ferromagnetik,
dan medan magnet yang digunakan harus tegak lurus atau memotong daerah crack.
Kelebihan magnetic particle:
a. Dapat mendeteksi cacar pada surface dan sub surface
b. Peralatan yang terjangkau
c. Dapat menguji pada daerah yang luas dan kompleks dengan cepat
Kekurangan magnetic particle:
a. Membutuhkan arus yang besar untuk material yang besar
b. Permukaan harus dalam keadaan halus
c. Hanya untuk material ferromagnetic
d. Membutuhkan pengaturan medan magnet yang tepat

4. Eddy current, menggunakan medan listrik yang dipancarkan dari arus listrik AC (Bolak-balik)
sehingga ketika ada kerusakan atau crack maka medan listrik akan berubah dan perubahan
tersebut akan terdeteksi pada alat pengukur impedance. Pada metode ini mempunyai prinsip
yang hampir sama dengan metode magnetic particles, tapi metode ini menggunakan medan
listrik yang dipancarkan dari arus listrik AC (Bolak-balik) sehingga ketika ada kerusakan atau
crack maka medan listrik akan berubah dan perubahan tersebut akan terdeteksi pada alat
pengukur impedance. Prinsip ini sangat erat dengan impedansi, maka hasil dari pengujian
sangat dipengaruhi oleh jarak antara benda yang diuji dengan alat ukurnya. Keterbatasan
itulah yang merupakan kelemahan karena hanya dapat diterapkan di dalam jangkauan tertentu
dan metode ini hanya dapat di terapkan pada benda yang terbuat dari logam saja.
biasanya digunakan pada material perpipaan dan batangan, metal dasar, sheet, kabel.
Kelebihan eddy current:
a. Persiapan sederhana
b. Probe tidak perlu bersentuhan dengan material uji
c. Dapat mendeteksi cacat pada surface dan near surface
Kekurangan eddy current:
a. Membutuhkan kalibrasi berdasarkan referensi
b. Dibutuhkan keahlian
c. Terbatasnya kedalaman penetrasi

Anda mungkin juga menyukai