Anda di halaman 1dari 12

KARAKTERISASI BAHAN MENGGUNAKAN RADIOGRAFI

Tugas Mata Kuliah Karakterisasi Bahan


Dosen Pengampu : Arif Tjahjono, M.Si

Disusun oleh:
Ilham Mashori (11160970000065)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI FISIKA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Semakin pesat perkembangan IPTEK maka sudah sepatutnya mengetahui berbagai
macam jenis pengujian material. Karena dari hal dasar akan memperolah suatu
perkembangan ilmu. Pengujian material dibagi menjadi 2 macam yaitu merusak dan tanpa
merusak. NDT merupakan Proses pengujian terhadap suatu objek tanpa merusak bagian
atau fungsi dari objek itu sendiri. Tujuan dari metode NDT ini yaitu untuk mengetahui
adanya cacat atau kerusakan pada objek yang diuji. Banyak jenis-jenis pengujian tanpa
merusak.
Radiography adalah salah satu uji tanpa merusak yang menggunakan sinar x atau
sinar gamma yang mampu menembus hampir semua logam kecuali timbal dan material
padat lainnya, sehingga dapat digunakan untuk mengungkap cacat atau ketidaksesuain
dibalik dinding metal atau di dalam bahan itu sendiri. Radiasi yang digunakan pada test
radiography memiliki energi yang lebih besar ( panjang gelombangnya lebih pendek )
daripada barang elektro yang lainnya. Dua sumber radiasi yang biasa digunakan di industri
adalah generator x-ray dan sumber gamma ray. Makalah ini akan menjelaskan pengujian
NDT terhadap suatu bahan tertentu dengan radiografi.

II. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari NDT (Non-Destructive Test)?
2. Bagaimana prinsip kerja Sinar-X?
3. Apakah yang dimaksud dengan Radiografi?
4. Bagaimana prinsip kerja dari Radiografi?
5. Apa saja yang dapat dihasilkan dari pengujian material dengan Radiografi?
6. Apa keuntungan dan kerugian dari Radiografi?
III. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari NDT.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja Sinar-X.
3. Untuk memahami tentang Radiografi.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja dari Radiografi.
5. Untuk mengetahui hasil dari proses pengujian material dengan Radiografi.
6. Untuk mengetahui apa itu keuntungan dan kerugian dari Radiografi.

BAB II
PEMBAHASAN

I. NDT (Non-Destructive Test)


Pengujian NDT (Non-Destructive Testing) digunakan untuk meningkatkan kualitas
produksi dan kehandalan produk, komponen dan struktur inspeksi secara berkala, dapat
mengurangi kejadian cacat atau kesalahan integritas struktural yang dapat menyebabkan
kegagalan, diantara metode pengujian bahan yang dikembangkan untuk tujuan inspeksi,
pengujian non-destructive testing (NDT) Teknik mempunyai keuntungan tidak
menyebabkan kerusakan pada komponen setelah inspeksi.
Pengujian NDT dapat digunakan untuk:
1. Mendeteksi cacat raw material / komponen untuk berbagai jenis material
logam yang digunakan.
2. Mendeteksi cacat yang mungkin terjadi selama proses manufaktur untuk
mereduksi waktu dan biaya akibat cacat pada proses lebih lanjut.
3. Meningkatkan teknik manufaktur dengan memeriksa produk selama operasi
pemrosesan untuk mempertahankan kualitas yang seragam dan standar.
4. Mendeteksi discontinuitas pada tahap akhir manufaktur untuk meningkatkan
kehandalan dan keamanan produk selama operasi.
5. Inspeksi untuk mendeteksi cacat produk sejak dini.
6. Pastikan pencegahan kecelakaan dan mempromosikan keselamatan bagi
7. pekerja dan peralatan selama lebih pengangkutan dan pemeliharaan.
8. Meningkatkan reputasi produsen sebagai penghasil produk-produk yang
berkualitas.
Jenis Non-Destructive Test apa yang digunakan dapat didasarkan pada beberapa
kriteria yang seringkali dijadikan acuan bagaimana penentuan dari tujuan pengujian antara
lain:

1. Jenis Material
2. Jenis Cacat
3. Lokasi Cacat
4. Ukuran cacat
Terdapat banyak jenis dari NDT yang telah dikembangkan diberbagai bidang
keilmuan tergantung pada tujuan pengujian tersebut. Dimana Radiografi termasuk kedalam
NDT (Non-Destructive Test).

II. Prinsip Kerja Sinar-X

Tabung yang digunakan adalah tabung vakum yang di dalamnya terdapat 2


elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda/filamen tabung Roentgen dihubungkan ke
transformator filamen. Transformator filamen ini akan memberi supplai sehingga
mengakibatkan terjadinya pemanasan pada filamen tabung Roentgen, sehingga terjadi
thermionic emission, dimana elektron-elektron akan membebaskan diri dari ikatan
atomnya, sehingga terjadi elektron bebas dan terbentuklah awan-awan elektron.
Anoda dan katoda dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi 10 kV-150
kV. Primer HTT diberi tegangan AC (bolak-balik) maka akan terjadi garis-garis gaya
magnet (GGM) yang akan berubah-ubah bergantung dari besarnya arus yang mengalir.
Akibat dari perubahan garig-garis gaya magnet ini akan menyebabkan timbulnya gaya
gerak listrik (GGL) pada kumparan sekunder, yang besarnya tergantung dari setiap
perubahan fluks pada setiap perubahan waktu. Dari proses ini didapatkanlah tegangan
tinggi yang akan disuplai ke elektroda tabung Roentgen.
Akibat tabrakan ini maka terjadi hole-hole karena elektron-elektron yang ditabrak
tersebut terpental. Hole-hole ini akan diisi oleh elektron-elektron lain. Perpindahan
elektron ini akan menghasilkan suatu gelombang elektromagnetik yang panjang
gelombangnya berbeda-beda. Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 0,1
– 1 A° inilah yang kemudian disebut sinar X atau sinar Roentgen.

Gambar 1. Blok Diagram Sinar-X

III. Radiografi
Salah satu jenisnya yang paling sering digunakan yaitu Radiografi. Jenis NDT ini
merupakan pengujian yang menggunakan sinar X. Biasanya metode ini digunakan untuk
memeriksa sambungan las, fabrikasi, penempaan, dan pengecoran. Radiografi ialah
penggunaan sinar pengionan untuk membentuk bayangan benda yang dikaji pada film.
Radiografi umumnya digunakan untuk melihat benda tak tembus pandang, misalnya
bagian dalam tubuh manusia. Gambaran benda yang diambil dengan radiografi disebut
radiograf. Proses terjadi radiografi berawal dari bayangan laten yang terbentuk pada film
Roentgen (radiografi) dihasilkan oleh berkas sinar-X sesudah menembus objek mengenai
film atau berasal dari berkas cahaya tampak yang dihasilkan pada proses emisi cahaya dari
interaksi radiasi sinar-X dengan lembar penguat.
Berkas radiasi sinar-X yang mengenai objek sebagian diserap oleh objek dan
sisanya diteruskan (menembus objek). Berkas cahaya yang diteruskan tersebut mengenai
emulsi film sehingga terbentuk bayangan objek. Berkas cahaya sinar-X yang menembus
objek akan diserap oleh lembar penguat dan dipancarkan kembali dalam bentuk cahaya
tampak. Berkas cahaya tampak tersebut selanjutnya mengenai emulsi film sehingga
terbentuk bayangan laten.
Gambar 2. Alat-alat Radiografi

IV. Prinsip Kerja dari Radiografi


Material ditempatkan diantara sumber radiasi dan film. Ketebalan dan berat jenis
suatu material sangat mempengaruhi terhadap jumlah radiasi yang diberikan. Radiasi film
dan interaksi elektron yang dihasilkan screen mempengaruhi emulsi dan terionisasi logam
suatu material bayangan catent proses film di developer bayangan hitam.Fixer adalah
larutan asam yang berfungsi untuk melarutkan senyawa tertentu yang belum terkena
cahaya dan untuk memperkuat dan mempertajam gambar hasil proses developer.
Energi radiasi dan waktu pencahayaan harus dikontrol supaya bisa menampilkan
image yang diinginkan dengan jelas. Pengujian radiografi mempuyai sensitivitas yang
tinggi. Cara kerja dari radiografi adalah alat tersebut dipasang untuk dilakukan pengujian
dan dipancarkan sinar X ray ke benda yang ingin dilakukan pengujian, memancarkan sinar
x ray yang bisa menembus pada material yang diperiksa untuk mengetahui jenis material
atau reaksi kimia yang ada pada benda tersebut, setelah sinar X ditembakkan ke benda
tersebut, akan mendapatkan data dan bayangan dari benda tersebut. Jika benda tersebut
terdapat kecacatan maka hasilnya akan ketahuan.
Digital radiografi pada dasarnya adalah menangkap Sinar-X tanpa film untuk
mengganti film tersebut digunakan sebuah penangkap gambar digital untuk menangkap
gambar Sinar-X dan mengubahnya menjadi file digital yang dapat ditampilkan atau dicetak
untuk dibaca dan disimpan sebagai bagian rekam medis pasien. Jika pada CR (Computed
Radiography) menggunakan PSP (Photo Stimulated Radiography) atau disebut dengan
film sebagai penangkap bayangan laten. Pada DR (Digital Radiography) menggunakan
Flat Panel Detector (FPD) sebagai penangkap gambar dan sensor sinar x-ray digital.

Gambar 3. Ilustrasi prinsip kerja dari Radiografi

V. Hasil Pengujian dengan Radiografi


Ada beberapa perbedaan cara menampilkan hasil dari test radiografi yang tersedia
di Industri. Berikut beberapa jenis yang dapat dihasilkan tergantung dari alat yang
digunakannya.
1. Film Radiography
2. Real Time Radiography
3. Cumputed Tomography (CT)
4. Digital Radiography (DR)
5. Computed Radiography (CR)
Film Radiography adalah media yang paling tua dan terbanyak digunakan pada test
radiografi. Film berisi microscopic material disebut dengan silver bromide.
Penggunaannya cuma sekali dan diproses di dalam ruang yang gelap. Silver bromide
menjadi hitam metallic silver yang membentuk image. Supaya image dapat dilihat. Film
harus dicuci pada ruang gelap. Proses ini sebenernya sama dengan proses pencucian foto
biasa. Proses pencucian film bias dilakukan secara manual pada tank terbuka atau pada
automatic processor.
Real-Time Radiography (RTR) adalah Cara yang digunakan untuk
mendiskripsikan bentuk dari radiography yang diikuti image electronic untuk ditampilkan
dan dilihat pada waktu itu juga. Karena penerimaan image yang hampir secara instant. X-
rays images bisa dilihat sebagai bagian yang bisa digerak dan diputar. Peralatan yang
digunakan untuk RTR termasuk:
1. X-ray tube
2. Image intensifier or other real-time detector
3. Camera
4. Computer dengan Layar penghapus dan software
5. Monitor
6. Sample positioning system (optional)
Real-time image lebih terang pada bagian dimana cahaya x-ray disinarkan dan
ditampilkan pada layar fluorescent. Image film lebih gelap pada bagian dimana cahaya x-
ray disinarkan dan ionisasi dari molecul silver pada film.
Computed Tomography (CT) menggunakan real-time inspection system bekerja
dengan sample positioning system dan special software. Banyak bagian – bagian image
yang terpisah kemudian disimpan dan digabungkan menjadi bentuk 2 dimensi sebagai
sample untuk diputar. Image 2-D dirubah menjadi image 3-D.
Salah satu media pencintraan yang terbaru dari radiografi adalah “Digital
Radiography”. Tanpa film, digital radiographic image ditampilkan menggunakan phosphor
screens atau flat panels berisikan micro-electronic sensors. Tanpa ruang gelap untuk proses
pencucian film dan tampilan image bisa ditampilkan secara digital. Image juga mudah
disimpan dalam bentuk digital.
Computed Radiography (CR) adalah proses pencitraan image secara digital yang
menggunakan plat khusus yang berfungsi menyimpan phosphors. Penetrasi x-rays terhadap
material merangsang phosphors. Rangsangan phosphors tersebut memberikan tampilan
cacat pada computer. Setelah penyinaran plat image dibaca secara elektronik dan dihapus
untuk digunakan ulang pada sistem scanner khusus. Image digital dikirim ke komputer
dimana juga terdapat software khusus yang berguna untuk memanipulasi dan
menampilkannya.
Contoh pengujian yang menggunakan hasil film radiography adalah “ Uji Tanpa
Rusak Pada Sambungan Lasan Liner Kolam Iradiator Gamma “ dimana hasil dari
pengujiannya adalah sebagai berikut:
Pengujian menggunakan irradiator memiliki teknik yang bekerja berdasarkan
interaksi antara radiasi nuklir sinar-ɣ dengan bahan yang diuji. Sinar-ɣ didapat dari
peluruhan isotop radioaktif yang tidak stabil menuju ke keadaan stabil dengan melepaskan
energi berupa sinar-ɣ. Sinar-ɣ saat berinteraksi dengan bahan akan mengalami tiga kondisi
yakni dihamburkan/dipantulkan, diserap, dan ditranmisikan. Dalam hal yang terakhir maka
radiasi tidak mengalami interaksi dengan atom dari bahan yang diuji. Untuk keperluan uji
tanpa rusak ini kondisi kedua dan ketiga yang dimanfaatkan. Citra benda uji didapat dari
perekaman terhadap intensitas radiasi yang ditransmisikan benda uji dan merupakan
proyeksi dari keadaan benda uji.
Proses pembentukan citra terjadi pada saat radiasi yang ditransmisikan I sebagai
pembawa informasi cacat dari benda uji berinteraksi dengan medium perekam silver
bromida yang dilapiskan pada plastik transparan. Energi radiasi ini memecahkan ikatan
ionik silver bromida. Banyaknya molekul silver bromida yang terionisasi tergantung pada
intensitas radiasi yang ditransmisikan I yang bervariasi sesuai dengan kondisi cacat pada
benda uji. Apabila cacat berupa bahan penyerap radiasi maka I kecil dan sebaliknya bila
cacat berupa rongga udara maka intensitas I besar. Intensitas I juga bervariasi terhadap
ketebalan benda uji. Citra akan terbentuk pada saat dilakukan pemrosesan film. Proses ini
sebenarnya sama dengan proses pencucian foto biasa. Dalam proses ini ion Ag akan
dinetralkan dan membentuk atom Ag yang berwarna hitam. Oleh karena itu film yang telah
diproses menampilkan variasi kehitaman sesuai dengan besar kecilnya intensitas I sebagai
pembawa informasi kondisi benda ujiSuatu contoh dari hasil pengujian diperlihatkan pada
Gambar 4.
Gambar 4. Gambar hasil uji menggunakan film radiografi.

VI. Keuntungan dan kerugian Radiografi


Keuntungan dari pengujian material dengan Radiografi:
1. Memberikan gambaran visual secara permanent
2. Dapat melakukan pemantauan pada bagian dalam material
3. Mendeteksi dan memperlihatkan dengan jelas bagian objek yang cacat
4. Memberikan data yang akurat mengenai kesalahan fabrikasi terhadap objek
5. Metode ini bisa digunakan untuk macam-macam objek
Kerugian dari pengujian material dengan Radiografi:
1. Metode ini tidak bisa digunakan pada objek yang memiliki bentuk yang kompleks
2. Instrument atau peralatan yang digunakan cukup mahal
3. Resiko berbahaya bagi tubuh jika terpapar sinar x dan sinar gamma
4. Objek yang diuji harus sesuai dengan dua sisi pekerjaan
BAB 3
PENUTUP
I. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Radiografi secara singkat dapat
dinyatakan sebagai berikut:
1. Pengujian NDT (Non-Destructive Testing) digunakan untuk meningkatkan kualitas
produksi dan kehandalan produk, komponen dan struktur inspeksi secara berkala,
dapat mengurangi kejadian cacat dan mempunyai keuntungan tidak menyebabkan
kerusakan pada komponen setelah inspeksi.
2. Transformator filamen ini akan memberi supplai sehingga mengakibatkan terjadinya
pemanasan pada filamen tabung Roentgen, sehingga terjadi thermionic emission,
dimana elektron-elektron akan membebaskan diri dari ikatan atomnya, sehingga terjadi
elektron bebas dan terbentuklah awan-awan elektron. Perpindahan elektron ini akan
menghasilkan suatu gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya berbeda-
beda. Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 0,1 – 1 A° inilah yang
kemudian disebut sinar X atau sinar Roentgen.
3. Radiografi ialah penggunaan sinar pengionan untuk membentuk bayangan benda yang
dikaji pada film. Radiografi umumnya digunakan untuk melihat benda tak tembus
pandang, misalnya bagian dalam tubuh manusia.
4. Material ditempatkan diantara sumber radiasi dan film. Ketebalan dan berat jenis suatu
material sangat mempengaruhi terhadap jumlah radiasi yang diberikan. Radiasi film
dan interaksi elektron yang dihasilkan screen mempengaruhi emulsi dan terionisasi
logam suatu material bayangan catent proses film di developer bayangan hitam.Fixer
adalah larutan asam yang berfungsi untuk melarutkan senyawa tertentu yang belum
terkena cahaya dan untuk memperkuat dan mempertajam gambar hasil proses
developer.
5. Berikut beberapa jenis yang dapat dihasilkan tergantung dari alat yang digunakannya:
(Film Radiography; Real Time Radiography; Cumputed Tomography (CT); Digital;
Radiography (DR); Computed Radiography (CR)).
6. Keuntungan dari pengujian material dengan Radiografi: (Memberikan gambaran visual
secara permanent; Dapat melakukan pemantauan pada bagian dalam material;
Mendeteksi dan memperlihatkan dengan jelas bagian objek yang cacat; Memberikan
data yang akurat mengenai kesalahan fabrikasi terhadap objek; Metode ini bisa
digunakan untuk macam-macam objek).
Kerugian dari pengujian material dengan Radiografi: (Metode ini tidak bisa digunakan
pada objek yang memiliki bentuk yang kompleks; Instrument atau peralatan yang
digunakan cukup mahal; Resiko berbahaya bagi tubuh jika terpapar sinar x dan sinar
gamma; Objek yang diuji harus sesuai dengan dua sisi pekerjaan).

REFERENSI
[1] https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JM/article/download/2624/2682
[2] https://www.researchgate.net/publication/323171517
[3] https://docplayer.info/50499762-Bab-iii-tinjauan-pustaka-3-1-pengertian-metode-
ndt-non-destructive-testing.html
[4] http://www.testindo.com/article/308/pengujian-ndt-radiografi
[5] https://docplayer.info/49991801-Laporan-resmi-radiografi-test-disusun-oleh-
akhmad-haris-zulkhamdi.html

Anda mungkin juga menyukai