Anda di halaman 1dari 8

LENSA – VOLUME 2 No.

48, September 2019 ISSN: 0854-7904

DETEKSI CACAT PADA MATERIAL DENGAN TEKNIK


PENGUJIAN TIDAK MERUSAK
Irwansyah
Universitas Pramita Indonesia Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin
Jl. Kampus Pramita Curug Tangerang
Email: irwansyah@unpri.ac.id

Abstrak

Untuk mengetahui kualitas suatu material pengujian sangat eratkaitannnya dengan pemilihan
bahan yang akan dipergunakan dalam konstruksi. Di dunia industri tidak asing dengan teknik
pengujian tidak merusak atau non-destruktif test (NDT). Dan dengan pengujian akan diketahui
kualitas material tersebut sehingga produk yang dihasilkan bisa dipertanggungjawabkan.
Pengujian yang sering digunakan salahsatunya dengan pengujian tidak merusak atau non-
destruktif test (NDT). Tujuan dari pengujian tidak merusak atau non-destruktif test (NDT)
adalah untuk mengetahuicacat atau tidaknya sebuah material. Pengujian tidak merusak atau
non-destruktif test ini terdiri dari : Visual Inspection, Liquid Penetrant Test, Magnetic Particle
Inspection, Eddy Current Test, Ultrasonic Inspection, Radiographic Inspection dan Acoustic
Emission Testing.

Kata kunci : Material, Pengujian

Abstract

To find out the quality of a test material is very closely related to the selection of materials to
be used in construction. In the industrial world is no stranger to non-destructive testing (NDT)
testing techniques. And by testing the quality of the material will be known so that the resulting
product can be accounted for. One test that is often used is by testing non-destructive or non-
destructive tests (NDT). The purpose of a non-destructive or non-destructive test (NDT) is to
find out whether a material is defective or not. This non-destructive or non-destructive test
consists of: Visual Inspection, Liquid Penetrant Test, Magnetic Particle Inspection, Eddy
Current Test, Ultrasonic Inspection, Radiographic Inspection and Acoustic Emission Testing.

Keywords: Material, Testing

Fakultas Teknik|7
8|Fakultas Teknik

Penempatan pengujian ini berbeda


dengan NDT (Non Destructive Test) yang
I. PENDAHULUAN bertujuan untuk maintenance, DT digunakan
saat material atau benda itu jadi lalu
Material sudah tidak asing lagi bagi dilakukan pengujian. Karena DT adalah
masyarakat, apalagi bagi dunia industri baik pengujian terhadap performa maka
berbentuk logam maupun non logam. pengujian harus sampai tahap maksimum,
Namun untuk mendapatkan material yang agar material itu tahan terhadap gangguan
berkualitas perlu dilakukan sebuah baik dari luar maupun dalam.
pengujian. Pengujian tesrsebut juga sebagai Perbedaan lainnya dari NDT dengan DT
pengontrol kualitas sebuah material. tentang penggunaannya, jika NDT
Pengujian material ini semakin meluas menggunakan bahan lain sebagai penguji
dalam penerapannya baik dalam bidang untuk benda atau material yang diuji, dengan
permesinan, bangunan maupun bidang kata lain, material tidak langsung diuji
lainnya. Hal ini dikarenakan sifat material dengan sebuah mesin namun dengan alat –
bisa diubah sehingga pengetahuan tentang alat kecil. Sebagai contoh pada Dye
material terus berkembang. Penetrant Test, kita memerlukan cat (cairan
Dalam pengujian material ada dua teknik penetrant). Dikarenakan agar tidak merusak
pengujian yang dikenal yaitu pengujian tidak material. Dan DT (Destructive
merusak / NDT dan pengujian merusak/ DT. Test) menggunakan material itu langsung
Diuji dengan instrumen. sebagai contoh,
Perbedaan dari destructive test (DT) logam diatrik langsung dengan mesin
dengan non-destructive test (NDT). Sesuai sampai putus.
dengan namanya destructive berarti
merusak, tentunya perbedaan antara DT II. METODOLOGI PENELITIAN
dengan NDT mempunyai perbedaan yang
sangat signifikan. Yaitu tentang merusak Pengujian Tidak Merusak
dan tidak merusaknya suatu material dalam Saat ini pengujian tidak merusak modern
proses pengujian. digunakan dalam manufaktur, fabrikasi
Perbedaan antara NDT dengan DT dari segi dan inspeksi dalam-layanan untuk
pengertian umumnya, jika NDT adalah suatu memastikan integritas dan keandalan
pengujian tanpa merusak material yang produk, untuk mengontrol proses
dilakukan saat inspeksi terhadap benda manufaktur, menurunkan biaya produksi dan
untuk mengetahui kerusakan yang ada pada mempertahankan tingkat kualitas yang
benda itu dengan tujuan untuk maintenance seragam.
benda, lain halnya dengan Destructive Test. Pengujian tidak merusak bukan hanya
Destructive Test memungkinkan pada sebuah metode untuk menolak materi
material akan rusak dikarenakan harusnya standar; itu juga merupakan jaminan bahwa
menguji performa dari material itu. seharusnya dalam kondisi baik. Teknik ini
menggunakan berbagai prinsip-prinsip;
Fakultas Teknik|9

tidak ada metode tunggal sekitar yang kotak Keuntungan metode Visual Inspection
hitam dapat dibangun untuk memenuhi adalah biaya murah dan tidak terlalu rumit
semua persyaratan dalam segala situasi. karena tidak menggunakan alat-alat yang
Terdapat banyak jenis dari NDT yang telah sulit digunakan.
dikembangkan tergantung pada tujuan Adapun Kelemahannya metode Visual
pengujian tersebut. Berikut ini akan Inspection adalah hanya dapat
dijelaskan lebih dalam terkait jenis-jenis mendeteksi keberadaan cacat yang berada
pengujian tidak merusak. Jenis NDT yang di permukaan material uji dan hanya dapat
akan dijelaskan didasarkan pada metode mendeteksi keberadaan cacat yang dapat
pengujian volumetrik, permukaan, dilihat dengan mata telanjang ataupun
keutuhan, dan pengawasan kondisi. dengan alat batnu optik.
Berikut ini adalah deskripsi singkat tentang
metode yang paling umum digunakan
dalam industri adalah: Visual Inspection,
Liquid Penetrant Test, Magnetic Particle
Inspection, Eddy Current Test, Ultrasonic
Inspection, Radiographic Inspection dan
Acoustic Emission Testing.
Gambar 2.1 Visual Inspection
1. Visual Inspection
Inspeksi Visual berarti inspeksi peralatan
2. Liquid Penetrant Test
dan struktur menggunakan kombinasi indera
Metode Liquid Penetrant Test merupakan
manusia seperti penglihatan, pendengaran,
metode NDT yang paling sederhana.
sentuhan dan penciuman. Inspeksi Visual
Metode ini digunakan untuk menemukan
kadang-kadang dilakukan bersamaan
cacat di permukaan terbuka dari komponen
dengan perangkat seperti kaca pembesar
solid, baik logam maupun non logam,
berdaya rendah, boroskop, serat optik,
seperti keramik dan plastik fiber. Melalui
boreskop video digital, sistem kamera dan
metode ini, cacat pada material akan
sistem crawler robot. Inspeksi Visual adalah
terlihat lebih jelas. Caranya
yang paling mendasar dari berbagai metode
adalah dengan memberikan cairan berwarna
kontrol pengujian non-destruktif, tetapi
terang pada permukaan material yang diuji.
tidak kalah pentingnya.
Cairan ini harus memiliki daya penetrasi
Dari saat komponen (katup, pompa, pipa,
yang
kapal, dll) dipasang, kontrol dengan inspeksi
baik dan viskositas yang rendah agar dapat
visual dilaksanakan sebagai elemen awal
masuk pada cacat dipermukaan
penilaian untuk penerimaan bagian individu
material.Selanjutnya, penetrant yang tersisa
atau sistem keseluruhan sebelum masuknya
di permukaan material disingkirkan. Cacat
ke dalam layanan, atau sebagai kontrol awal
akan nampak jelas jika perbedaan warna
untuk kinerja pengujian selanjutnya yang
penetrant dengan latar belakang cukup
memverifikasi operabilitasnya.
10 | F a k u l t a s T e k n i k

kontras. Seusai inspeksi penetrant akan diuji. Adanya cacat yang tegak lurus
yang tertinggal dibersihkan dengan arah medan magnet akan menyebabkan
penerapan developer. kebocoran medan magnet. Kebocoran
medan magnet ini mengindikasikan adanya
cacat pada material. Cara yang digunakan
untuk memdeteksi adanya kebocoran medan
magnet adalah dengan menaburkan partikel
magnetik dipermukaan. Partikel-partikel
tersebuat akan berkumpul pada daerah
kebocoran medan magnet.

Gambar 2.2 Liquid Penetrant Test

Keuntungan metode Liquid Penetrant Test


adalah dapat menginspeksi permukaan yang
luas dengan murah dan cepat, dapat
menginspeksi part dengan geometri yang
kompleks,indikasi defect langsung
ditampilkan pada permukaan material
Gambar 2.3 Magnetic Particle Inspection
dengan tampilan visual dan peralatan yang
dibutuhkan sedikit. Adapun kelemahan
Kelemahan dari metode ini hanya bisa
metode Liquid Penetrant Test adalah hanya
diterapkan untuk material ferromagnetik.
mendeteksi defect yang merusak
Selain itu, medan magnet yang dibangkitkan
permukaan, pembutuhkan preparasi
harus tegak lurus atau memotong daerah
permukaan untuk menghilangkan
retak serta diperlukan demagnetisasi di akhir
kontaminan yang dapat
inspeksi.
menutupi defect, membutuhkan permukaan
yang relatif halus /tak berpori,
4. Eddy Current Test
membutuhkan pembersihan setelah
Metode ini pada prisipnya hampir sama
pengujian, membutuhkan ruangan dengan
dengan metode Magnetic Particles, akan
lingkungan gelap dan sinar
tetapi medan listrik yang dipancarkan dari
UV dalam pengujian dan membutuhkan
arus listrik bolak-balik, ketika ada crack
kehati-hatiandalam menggunakan zat
maka medan listrik akan berubah dan
kimia (larutan penetrant dan developer).
perubahannya itu akan terbaca pada alat
pengukur impadance. Prinsip ini erat
3. Magnetic Particle Inspection
kaitannya dengan impedansi, maka hasilnya
Dengan menggunakan metode ini, cacat
sangat dipengruhi oleh jarak antara benda
permukaan (surface) dan bawah permukaan
uji dengan alat ukurnya. Namun Kelemahan
(subsurface) suatu komponen dari bahan
dari metode ini yaitu hanya dapat diterapkan
ferromagnetik dapat diketahui. Prinsipnya
pada permukaan yang dapat dijangkau.
adalah dengan memagnetisasi bahan yang
F a k u l t a s T e k n i k | 11

Selain itu metode ini juga hanya diterapkan  Permukaan harus terjangkau oleh probe
pada bahan logam saja. dan Couplant
 Kekasaran permukaan juga akan
mempengaruhi hasil inspeksi, sehingga
proses finishing dan polishing sangat
berpengaruh

Gambar 2.4. Eddy Current Test

5. Ultrasonic Inspection
Pengujian Ultrasonik merupakan pengujian
NDT yang memanfaatkan gelombang suara
frekuensi tinggi untuk mendeteksi cacat atau
perubahan dari sifat material. Pengujian ini
juga dapat digunakan untuk mengukur
ketebalan dari berbagai jenis material logam
maupun non logam dimana cukup
memeriksa dari satu sisi.
Kelebihan Ultrasonik:
Gambar 2.5 Ultrasonic Inspection
 Cukup menggunakan satu sisi dari
material 6. Radiographic Inspection
 Persiapan pengujian terkait benda uji Pemeriksaan radiografi didasarkan pada
relatif mudah paparan oleh mesin sinar-X atau sumber
 Dalam mendeteksi cacat, ultrasonic radioaktif (Ir-192, Co-60, atau dalam kasus
memiliki kedalaman penetrasi yang yang jarang, Cs-137) dapat digunakan
sangat baik dari jenis Non Destructive sebagai sumber foton. Karena jumlah radiasi
Test yang lain yang muncul dari sisi yang berlawanan dari
 Hasil pengujian dapat terekam pada layar bahan dapat dideteksi dan diukur, variasi
CRT, jadi informasi cepat diterima dalam jumlah (atau intensitas) radiasi ini
 Dapat digunakan untuk mengukur digunakan untuk menentukan ketebalan atau
ketebalan material komposisi bahan. Radiasi penetrasi adalah
mereka yang terbatas pada bagian dari
Adapun kelemahan dari metode ini yaitu : spektrum elektromagnetik dengan panjang
gelombang kurang dari 10 nanometer.
 Kurang sesuai untuk material yang tipis
Prinsip Pengujian Radiografi Industri adalah
 Tidak mudah dalam mengoperasikan dan
Penyerapan Diferensial. Ini berarti bahwa
membaca data CRT, butuh keahlian
bahan yang berbeda menyerap jumlah
khusus
12 | F a k u l t a s T e k n i k

radiasi yang berbeda berdasarkan perbedaan  Butuh kedua sisi yang berlawanan dari
ketebalan, kepadatan, dan adanya cacat. material
Umumnya untuk media pendeteksian adalah  Sangat dipengaruhi oleh arah radiasi
film yang terdiri dari emulsi-gelatin yang yang dipancarkan dan yang diterima
mengandung kristal perak halida peka  Terdapat resiko efek radiasi pada
radiasi, seperti perak bromida atau perak pengguna
klorida, dan dasar yang fleksibel, transparan, .
berwarna biru. Ketika sinar-x, sinar gamma,
atau cahaya menyerang butir-butir perak
halida peka dalam emulsi, beberapa ion
dibebaskan dan ditangkap oleh ion Ag +.
Perubahan ini bersifat kecil sehingga tidak
dapat dideteksi dengan metode fisik biasa
dan disebut "laten (tersembunyi) gambar".
Namun, butiran yang terekspos sekarang
lebih sensitif terhadap proses reduksi ketika
terkena solusi kimia (pengembang). ), dan
hasil reaksi dalam pembentukan hitam,
perak logam. Perak ini, tersuspensi dalam
gelatin di kedua sisi dasar, yang
menciptakan gambar. IRC memiliki sumber
Radiografi Gamma dan X-Ray.
Kelebihan radiografi: Gambar 2.6 Radiographic Inspection
 Persiapan pengujian yang relatif mudah
 Dapat mendetekasi cacat pada surface 7. Acoustic Emission Testing
dan subsurface Di saat suatu material solid diberi tegangan
 Dapat diaplikasikan untuk segala jenis akan menambah parah kondisi cacat jika
material semua material memancarkan ledakan
 Dapat diaplikasikan untuk bentuk yang singkat dari suatu energi akustik (acoustic
rumit dan struktur yang berlapis tanpa energy) yang disebut “emissi”. Pada
harus membongkar struktur tersebut pengujian ultrasonic, emissi ini dapat
dideteksi dengan receiver khusus. Sumber
Kekurangan radiografi: emissi dapat dievaluasi melalui penelitian
dari intesitasnya. Perkembangan cacat
 Tidak mudah untuk dioperasikan, butuh dapat dicari lokasinya menggunakan
keahlian khusus teknik segitiga (hampir sama seperti mencari
 Peralatan yang relatif mahal lokasi episentrum dari gempa).
 Waktu operasi yang lama untuk material
yang tebal
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
F a k u l t a s T e k n i k | 13

Metode Pengawasan Kondisi Bolton, W. 1998. Engineering Materials


Technology. 3rd Edition.
1. Pengujian Infrared – Butterworth-Heinemann. England.
Termografi (Thermography – Calister, D. William. Material Science and
Infrared Testing – IR) Engineering An Introduction. John
Wiley & Son Inc., 2003.
Termografi memungkinkan suatu profil Dieter, E. George. Metalurgi Mekanik.
thermal dalam suatu benda, mesin atau Erlangga., Jakarta., 1993.
bangunan yang dapat dipresentasikan dalam
suatu bentuk grafik yang mengikuti Smallman, R. E. dan Bishop, R. J. (Alih bahasa :
pembebanan temperatur kerja yang Ir. Sriati Djaprie, M. Met.).2000.
diperoleh. Dari sini, variasi dalam Metalurgi Fisik Modern dan Rekayasa
temperatur material atau komponen telah Material. Erlangga. Jakarta.
diidentifikasi, batas kerja yang Smith, Wiliam F. 1996. Principle of
Materials Science and Engineering.
memungkinkan atau aksi koreksi juga telah
3rd Edition. McGraw-Hill Inc. USA
diidentifikasi.
Vlack, Van. (Alih bahasa : Ir. Sriati Djaprie,
2. Analisa Getaran (Vibration Analysis – M. Met.). 1994. Ilmu dan Teknologi
VA) Bahan (Ilmu Logam dan Bukan
Logam). Edisi 5. Erlangga. Jakarta.
Mesin yang berputar akan menghasilkan www.inspectioneering.com
getaran suara (noise). Dengan mengawasi www.txndt.com
frekuensi, amplitude dan sebagainya maka
kondisi getaran pada mesin dapat diestimasi.

IV. KESIMPULAN

Dari paparan di atas dapat disimpulkan


bahwa pengujian sebuah material adalah
sesuatu keharusan, disamping adanya
kelebihan dan kekurangan dari masing-
masing metode NDT tersebut.
Dalam melakukan pengujian NDT perlu
diperhatikan diantaranya jenis material,
Jenis Cacat, lokasi Cacat dan ukuran cacat
dari material tersebut agar dalam pengujian
mendapatkan hasil yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Amanto, H. dan Daryanto. 2006. Ilmu Bahan. PT


Bumi Aksara. Jakarta.
14 | F a k u l t a s T e k n i k

Anda mungkin juga menyukai