Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1 Metalurgi II

Nama : Endow Helmi Saputra


NRP : 5007201244
Kelas : Metalurgi II Kelas A
Tugas : Pendefinisian, Penjelasan, dan Contoh dari NDT

Pengujian Non-Destruktif (NDT) didefinisikan oleh American Society for Non-destructive


Testing (ASNT) sebagai: “Penentuan keadaan fisik suatu benda tanpa mempengaruhi
kemampuan benda tersebut memenuhi fungsi yang dimaksudkan. Teknik pengujian non-
destruktif biasanya menggunakan bentuk energi probing untuk menentukan sifat material atau
untuk menunjukkan adanya diskontinuitas material (permukaan, internal atau
disembunyikan).
” Istilah pengujian non-destruktif, Inspeksi Non-Destruktif (NDI), dan Evaluasi Non-
Destruktif (NDE) akan dianggap setara. Dalam paradigma NDT modern, penggunaan NDT
dapat dibagi menjadi beberapa kategori yang berperan penting:

• Pengukuran properti material;

• Desain proses untuk pembuatan material;

• Kontrol proses online; Dan

• Pengendalian mutu seiring selesainya berbagai tahap produksi.

Selain itu, NDT memainkan peran penting dalam kelangsungan pengoperasian aset fisik yang
aman.Contohnya, NDT digunakan dalam inspeksi konvensional dan pemantauan kesehatan,
di mana sensor NDT tertanam atau melekat pada sistem yang diperiksa atau dipantau untuk
cacat atau kerusakan. Dalam semua kasus, pembeli harus menentukan persyaratan pengujian,
seperti penerimaan minimum sifat yang akan diukur dan sifat diskontinu dari bahan yang
akan ditentukan. Berdasarkan informasi ini, insinyur atau teknisi NDT yang berpengalaman
dapat memilih metode yang sesuai dan mengembangkan rekayasa metode agar sesuai dengan
persyaratan inspeksi.

NDT juga memiliki beberapa metode yang diklasifikasikan berdasarkan prinsip fisik yang
mendasarinya. Misalnya yang umum metodenya adalah VT (Visual and Optical Testing) dan
RT (Radiographic Testing). Untuk pembahasan pertama yaitu terkait VT, di mana VT sejauh
ini merupkan metode yang paling umum dilakukan. Dalam banyak kasus, seorang inspektur
terlatih berbekal alat sederhana, seperti senter dan kaca pembesar, dan dapat melaksanakan
pemeriksaan dengan sangat efektif. Dalam pengendalian kualiatas, serta dalam operasi
pemeliharaan, VT adalah metode pengujian pertama. Saat memutuskan apakah akan
menggunakan pengujian visual, penting untuk memahami potensi dan keterbatasan
potensinya. Jika metode visual tidak cukup menyelesaikan permasalahan yang ada, maka
metode kompleks lainnya akan menjadi suatu bentuk tindak lanjut dari suatu inspeksi.
Menggunakan metode VT dengan system tertutup akan menjadi suatu tantangan tersendiri
bagi inspektur dan mungkin akan menjadi kurang efektif. Untuk memungkinkan teknisi atau
insinyur memeriksa area yang sulit dilihat ini, diperlukan perangkat yang dikenal sebagai
borescope. Borescope pada dasarnya adalah kamera mini yang ditempatkan di ujung kabel
fiber optik. Kamera kemudian dapat dimasukkan ke wilayah yang terhalang penglihatan, dan
gambar yang dihasilkan dilihat secara realtime di layer video oleh inspektur.

Fig. 1 —Visual inspection of a torpedo tube aboard a Navy attack submarine. (Photo courtesy
of the Department of Defense; photo taken by JO3 Corwin Colbert, USN.)

Metode kedua yang akan dibahas yaitu RT (Radiographic Testing), secara historis, metode
ini adalah metode NDT paling umum berikutnya, aktivitas signifikan di lapangan terjadi
segera serelah penemuan sinar-X Roentgen pada tahun 1895. Literatur awal mencatat
kemampuan radiografi untuk mendeteksi diskontinuitas pada pengecoran, penempaan dan
pengelasan pada logam. Diskontinuitas seperti pori-pori atau inklusi dalam logam mungkin
mudah terdeteksi dalam banyak kasus. Retakan juga dapat dideteksi menggunakan Teknik
radiografi, namun perhatian harus diberikan pada masalah orientasi dan tegangan sisa.
Radiografi terus digunakan seacara luas meskipun peralatan tersebut memiliki implikasi
biaya dan tegangan sisa. Sekarang kemajuan dalam radiografi digital telah membantu
mengurangi biaya penggunaan metode ini dengan menghilangkan penggunaan film.

Sumber: https://citeseerx.ist.psu.edu/document?
repid=rep1&type=pdf&doi=09851ae0e9d253bfe8e5083ec7f4f2733f244e6d
https://citeseerx.ist.psu.edu/document?
repid=rep1&type=pdf&doi=313e78ad932fb813822ebd406ceaf7779832056a

Anda mungkin juga menyukai