Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

NDT- LIQUID PENETRANT TEST


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum Non-Destructive Test
Dosen Pengampu: Rusman, S.T., M.T.

Oleh :
Ronald Taufiq Waluyo
2311401

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S-1


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MANDALA BANDUNG
2023
i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................... 0
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 0
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 0
C. Tujuan Praktikum ......................................................................................................................... 0
D. Manfaat Praktikum ...................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................................. 2
BAB III METODA PERCOBAAN .............................................................................................................. 4
A. Prosedur Percobaan ..................................................................................................................... 4
B. Alat dan Bahan ............................................................................................................................. 5
C. Langkah Percobaan ...................................................................................................................... 7
BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 8
BAB IV PENUTUP DAN KESIMPULAN ................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................................................................... 11
LAMPIRAN ........................................................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada proses pengelasan dalam sistem produksi, sering sekali dijumpai


kecacatan pada material. Kecacatan tersebut terjadi bukan karena kebetulan, tetapi
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu sumber daya manusia yang
kurang ahli, sarana dan prasarana yang kurang mendukung, dan kualitas elektroda
yang buruk. Untuk mengetahui kecacatan yang terjadi pada material tersebut, maka
metode yang sering digunakan adalah NDT (Non-Destructive Test). NDT sendiri
merupakan pengujian material tanpa merusak material tersebut.

Alasan diadakan praktikum NDT ini adalah agar mengetahui tata cara dan
prosedur pengujian material dengan metode NDT dengan baik dan benar. Metode
yang digunakan pada praktikum ini adalah liquid penetrant inspection. Jadi dengan
menggunakan metode ini kita bisa mengetahui proses pengujian dengan detail dan
mengatahui kecacatan–kecacatan yang terdapat pada material yang kita uji tanpa
merusak material tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan di atas, maka permasalahan


yang dibahas adalah:

1. Bagaimana standar prosedur pengujian NDT – Liquid Penetrant Test yang


baik dan benar ?

2. Data apa saja yang didapat dari hasil pengujian NDT – Liquid Penetrant Test
?

C. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari percobaan liquid penetrant test adalah untuk mengetahui jenis
cacat pada permukaan suatu benda kerja dengan salah satu metode Non- Destructive
Test dengan menggunakan pengujian cairan penetrant (Liquid Penetran Test).
D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan praktikum ini, khususnya dalam bidang
pengujian NDT – Liquid Penetrant Test.Mahasiswa mampu mendalami ilmu
material teknik melalui pengujian NDT – Liquid Penetrant Test ini.

1
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

A. Dasar Teori

NDT adalah singkatan dari Non-Destructive Testing merupakan suatu teknik


pengujian material tanpa merusak benda yang diuji. Pengujian ini dilakukan untuk
menjaga material yang sedang digunakan masih aman untuk digunakan dan tidak
mengalami kerusakan. Pengujian NDT ini biasanya dilakukan paling sedikit dua
kali. Pertama, pada saat akhir proses fabrikasi untuk menentukan komponen yang
dapat diterima setelah melalui proses fabrikasi, hasil dari pengujian ini akan
dijadikan bagian kendali mutu komponen atau material. Kedua, NDT dilakukan
saat komponen telah digunakan pada jangka waktu tertentu, untuk menemukan
kesalahan sistem atau kegagalan pada komponen untuk mendeteksi kerusakan.

Berdasarkan dari kerusakan atau cacat pada material, NDT dapat membedakan
menjadi 2 macam, yaitu surface crack dan inside crack. Sebaiknya, saat pengujian
berlangsung harus sudah di tentukan target pengujian kesalahan seperti inside
crack atau surface crack, setelah ditentukan baru dimulai pengujian NDT tersebut.
Metode Non Distructive Testing (NDT) adalah aktifitas test atau inspeksi terhadap
suatu benda untuk mengetahui adanya cacat, retak, atau diskontinuitas lain tanpa
merusak benda yang kita test atau inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk
menjamin bahwa material yang kita gunakan masih aman dan belum melewati
damage tolerance. Pada pengujian NDT terdapat beberapa metode, diantaranya
adalah magnetic particle inspection, liquid penetrant inspection, eddy current,
visual test, ultrasonic inspection dan radiographic inspection.

A.1. Liquid Penetrant Inspection

Metode liquid penetrant test merupakan metode NDT yang paling


sederhana. Metode ini digunakan untuk menemukan cacat di permukaan
terbuka pada komponen solid, baik logam maupun non logam, seperti
keramik dan plastik fiber. Melalui metode ini cacat pada material akan terlihat
jelas. Caranya adalah dengan memberikan cairan berwarna terang (penetrant)
pada permukaan yang diinspeksi. Cairan ini harus memiliki daya penetrasi

2
yang baik dan viskositas yang rendah agar dapat masuk pada cacat di
permukaan material. Selanjutnya penetrant yang tersisa di permukaan
material akan disingkirkan. Cacat akan nampak jelas jika perbedaan warna
penetrant dengan latar belakang cukup kontras. Sesuai inspeksi, penetrant
yang tertinggal dibersihkan dengan penerapan developer.

Gambar 2.1. Dye Penetrant Procedure

3
BAB III
METODA
PERCOBAAN
A. Prosedur Percobaan

Diagram alir yang digunakan pada percobaan liquid penetrant test dapat
dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Diagram Alir Percobaan Liquid Penetrant Test

4
B. Alat dan Bahan

B.1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan liquid penetrant test adalah sebagai
berikut:
1. Penetrant

Gambar 3.2. Penetrant

2. Cleaner / Remover / Thinner

Gambar 3.3. Thinner

5
3. Developer

Gambar 3.4. Developer

4. Kain Majun

Gambar 3.5. Developer

6
B.2. Bahan
1. Spesimen Hasil Pengelasan

Gambar 3.6. Developer

C. Langkah Percobaan

Prosedur yang dilakukan pada percobaan liquid penetrant test adalah sebagai
berikut:

1. Siapkan spesimen yang akan dilakukan pengujian NDT – Liquid Penetrant


Test.

2. Spesimen dibersihkan menggunakan kain majun yang sudah diberi cleaner.

3. Spesimen disemprotkan dengan cairan penetrant dan didiamkan selama 6


menit menit.

4. Cairan penetrant dibersihkan dengan cleaner dan kain majun.

5. Spesimen disemprotkan dengan cairan developer.

6. Hasil percobaan pengujian diamati dan dicatat.

7
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 . Hasil Pengujian

Gambar 4.1 Hasil pengujian NDT dye Penetrant pada hasil lasan

4.2. Pembahasan

Cacat las / defect weld adalah suatu keadaan hasil pengelasan dimana terjadi
penurunan kualitas dari hasil lasan. Kualitas hasil lasan yang dimaksud adalah berupa
turunnya kekuatan dibandingkan dengan kekuatan bahan dasar base metal, tidak baiknya
performa / tampilan dari suatu hasil las atau dapat juga berupa terlalu tingginya kekuatan
hasil lasan sehingga tidak sesuai dengan tuntutan kekuatan suatu konstruksi. Terjadinya
cacat las ini akan mengakibatkan banyak hal yang tidak diinginkan dan mengarah pada
turunnya tingkat keselamatan kerja, baik keselamatan alat, pekerja, lingkungan dan
perusahaan. Di samping itu juga secara ekonomi akan mengakibatkan melonjaknya biaya
produksi dan akan mengakibatkan kerugian. Menurut American Socety Mechanical
Engineers ( ASME ), penyebab cacat lasan dapat dibagi menjadi beberapa faktor antara
lain :

- Kurang mendukungnya lokasi pengerjaan

- Kesalahan operator

8
- Kesalahan teknik pengelasan

- Kesalahan material

Secara umum cacat las dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

- Rounded indication atau cacat bulat

Merupakan cacat las yang diperbolehkan apabila dimensi / ukuran panjang


kumpulan cacat masih berada pada cacat maksimum sesuai kriteria penerimaan yang
dipakai

- Linear indication atau cacat memanjang

Merupakan cacat yang tidak diperbolehkan sama sekali (retak, penembusan kurang,
peleburan kurang)

Gambar 4.2 Linear indication atau cacat memanjang

9
Dalam pengaplikasian NDT jenis ini, yang paling penting bagi seorang Inspector adalah
kejelian dalam membedakan indikasi antara murni cacat las dan indikasi palsu. Hal ini
karena proses pembersihan pra pelaksanaan test sangat vital bagi test penetran, apabila
pembersihan tidak sempurna akan muncul indikasi palsu. Gambar C di bawah merupakan
indikasi tipuan cacat las.

Porosity

Undercut

Dari hasil pengujian NDT dye penetrant dapat kita amati kemungkinan cacat yang terdapat
pada hasil lasan berupa porosity dan undercut.

Akibat dari cacat diatas dapat berdampak pada kekuatan sambungan las. Penjelasan sebagai
berikut

- Porosity menyebabkan sambungan las menjadi lemah, hal ini dikarenakan adanya
gas terperangkap di dalam sambungan las atau di permukaan sambungan las

- Undercut menyebabkan hilangnya ketebalan. Akibatnya, Sambungan las menjadi


lebih rentarn terhadap kelelahan

Analisa di atas perlu dikaji lebih lanjut, karena dalam pengaplikasian NDT paling penting
bagi seorang inspector adalah kejelian dalam membaca indikasi antara murni cacat laas dan
indikasi palsu.

10
BAB IV
PENUTUP DAN
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Pengujian NDT dye penetrant adalah salah satu pengujian NDT yang
dilakukan pada sebuah benda atau objek yang akan di Analisa hasil
pekerjaannya tanpa merusak material tersebut

2. Proses NDT dye penetrant ini perlu dilakukan secara cermat dan hati hati tiap
tahapan

3. Perlu dilakukan Analisa yang cermat pada hasil pengujian untuk melihat
indikasi cacat cacat yang terlihat dari hasil pengujian

B. Saran
Adapun saran agar praktikum berjalan lancer dan bermanfaat bagi
pratikan dan asisten pratikum, yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

4. Kesehatan dan keselamatan harus doutanamakan agar tidak terjadi


kecelakaan kerja yang berakibat fatal

5. Sarana dan prasarana yang sangat diperlukan saat praktikum harus terpenuhi

6. Menjaga dan merawat segala peralatan praktikum.

11
LAMPIRAN

12
13

Anda mungkin juga menyukai