ARTICLE 1 ARTIKEL 1
(b) For general terms such as Inspection, Flaw, (b) Istilah umum seperti Inspeksi, Flaw
Flaw,,
Evaluation, etc., refer to
Discontinuity, Evaluation, Diskontinuitas, Evaluasi, dsb. Mengacu pada
Mandatory Appendix Lampiran Wajib I
I.
(c) Any reference to a paragraph of any Article in (c) Acuan terhadap sebuah paragraph dari
Subsection A of this Section includes all of the sembarang Artikel dalam Subbagian A dari
1
applicable rules in the paragraph. In every case, Bagian ini mencakup semua aturan-aturan yang
reference to a paragraph includes all the dapat diterapkan dalam paragraph tersebut.1
subparagraphs and subdivisions under that Dalam setiap kasus, acuan terhadap sebuah
paragraph. paragraph mencak
mencakupup semua subparagraph dan
(d) Reference to a standard contained in subbagian dibawah paragraf tersebut. t ersebut.
Subsection B is mandatory only to the extent (d) Acuan terhadap sebuah standar yang
specified.2 terkandung dalam Subbagian B hanya wajib pada
2
batas yang ditetapkan.
(e) For those documents that directly reference (e) Untuk dokumen yang secara langsung
this Article for the qualification of NDE mengacu Artikel ini untuk kualifikasi personel
Pusdiklat BATAN 1
personnel, the qualification accordance NDE, kualifikasi harus sesuai dengan pedoman
qualification shall be in accordance
with their employer’s written practice which must tertulis perusahaan yang seharusnya sesuai
accordance with one of the following dengan salah satu dokumen berikut :
be in accordance
3
documents: (1) SNT-TC-1A, Kualifikasi dan Sertifikasi
(1) SNT-TC-1A,3 Personnel Qualification Personel Uji Tak Rusak, atau
and Certification in Nondestructive Testing; (2) ANSI/ASNT CP-189,3 Standar ASNT
or untuk Kualifikasi dan Sertifikasi Personel Uji
(2) ANSI/ASNT CP-189,3 ASNT Standard Tak Rusak
for Qualification
Nondestructive and
Testing PersCertification
Personnel
onnel of (f) Program Sertifikasi Terpusat Nasional atau
Internasional, seperti Program Sertifikasi
(f) National or international central certification Terpusat ASNT (ACCP), boleh digunakan secara
programs, such
such as the ASNT
ASNT Central Certification
Certification alternative untuk memenuhi persyaratan ujian
Program (ACCP), may be alternatively used to dari dokumen yang tercantum dalam T-120(e)
fulfill the examination requirements of the bila ditetapkan dalam pedoman tertulis
documents listed in T-120(e) as specified in the perusahaan.
perusahaa n.
employer’s written practice.
practice.
1 1
For example, reference to T-270 includes all the rules Contoh, acuan terhadap T-270 mencakup semua aturan
contained in T-271 through T-277.3. yang terkandung dalam T-271 sampai T-277.3
2 2
For example, T-233 requires that Image Quality Indicators Contoh, T-233 mempersyaratkan bahwa Indikator Kualitas
be manufac
manufactured
tured and identified in accorda
accordance
nce with the Gambar dibuat dan diidentifikasi sesuai dengan persyaratan
requirements or alternatives allowed in SE-747 or SE-1025, atau alternatif yang diizinkan dalam SE-747 atau SE-1025,
and Appendices, as appropriate for the style of IQI to be dan Lampiran, yangmana yang sesuai untuk model IQI yang
used.are
that These are theinonly
mandatory parts
Article 2. of either SE-747 or SE-1025 digunakan. Hanya
SE-1025 yang wajibbagian-bagian
dalam Artikeltersebut
2. dari SE-747 atau
3
3 SNT-TC-1A (2001 Edition),
Edition), ―Personnel Qualification and SNT-TC-1A (Edisi 2001), ―Kualifikasi dan Sertifikasi
Certification in Nondestructive Testing;‖ and ANSI/ASNT Personel Uji Tak Rusak‖ dan ANSI/ASNT CP -189 (Edisi
CP-189 (2001 Edition), ―ASNT Standard for Qualification 2001), ―Standar ASNT untuk Kualifikasi dan Sertifikasi
and Certification of Nondestru
Nondestructive
ctive Testing Personnel;‖ Personel Uji Tak Rusak‖, yang dipublikasikan oleh the
published by the American Society for NondestrucNondestructive
tive American Society for Nondestructive Testing, 1711
Testing, 1711 Arlingate Lane, P.O. Box 28518, Columbus, Arlingate Lane, P.O. Box 28518, Columbus, OH 43228-
OH 43228-0518. 0518.
Pusdiklat BATAN 2
ARTICLE 2 ARTIKEL 2
RADIOGRAPHIC EXAMINATION UJI RADIOGRAFI
The radiographic method described in this Metoda radiografi yang diuraikan dalam
Article for examination of materials including artikel ini untuk pengujian material termasuk
casting and welds shall be used together with casting dan
dan las, harus digunakan bersama-sama
Article 1, general Requirements. Definitions of dengan artikel 1, Ketentuan Umum. Definisi
terms used in this Article are in Mandatory dari istilah yang digunakan dalam artikel ini
Appendix V of this Article. terdapat pada Lampiran Wajib V dari artikel
Certain product-specific, technique- ini.
specific, and application-specific requirements Ketentuan mengenai hasil-hasil produksi
are also given in other Mandatory Appendices khusus, teknik khusus, dan aplikasi khusus
of this Article, as listed in the table of contents. tertentu, juga diberikan dalam Lampiran Wajib
These additional requirements shall also be lainnya pada Artikel ini, seperti yang
complied with when an Appendix is applicable ditunjukkan pada daftar isi. Ketentuan
to the radiographic or radioscopic examination tambahan tersebut juga harus dipenuhi bila
being conducted.
conducted. Lampiran dapat diterapkan pada pengujian
radiografi atau radioskopi yang sedang
dilakukan.
T-221.1 Written Procedure. Radiographic T-221.1 Uji radiografi harus dilakukan sesuai
examination shall be performed in accordance dengan prosedur tertulis. Setiap prosedur
with a written procedure. Each procedure shall seharusnya mencakup
mencakup paling tidak informasi
include at least the following information, as berikut, bila dapat
dapat diterapkan :
applicable: (a) jenis materia
materiall dan rentang k
ketebalan
etebalan
(a) material type and thickness range (b) isotop atau tegangan sinar-X maksimum
(b) isotope or maximum X-ray voltage used yang digunakan
(c) source-to-objec
source-to-objectt distance ( D in T-274.1) (c) jarak sumber
sumber ke obyek (D dalam T-274.1
T-274.1))
(d) distance from source side of object to film (d) jarak dari sisi obyek yang menghamenghadap
dap
(d in sumber ke film (d dalam T-274.1)
T-274.1) (e) ukuran sumber (F dalam T-274.1)
(e) source size ( F in T-274.1) (f) merek dan nama film
(f) film brand and designation (g) screen yang digunakan.
(g) screens used
Pusdiklat BATAN 3
T-222.2 Welds. The weld ripples or weld T-222.2 Lasan. Kerutan las atau ketidakrat
ketidakrataan
aan
surface irregularities
accessible) and outsideon both
shallthe
be inside
removed by permukaan
(where permukaa
dijangkau)n dan
padasisisisi
luardalam
harus (jika dapat
dihilangkan
any suitable process to such a degree that the dengan proses yang sesuai sampai pada
resulting radiographic image due to any surface tingkatan sedemikian rupa gambar radiografi
irregularities cannot mask or be confused with yang dihasilkan oleh karena ketidakrataan
the image of any discontinuity. permukaan
permukaa n tidak menutupi atau tidak keliru
The finished surface of all butt-welded dengan bayangan cacat.
joints may be flush with the base material
material or Permukaan akhir semua sambungan las
may have reasonably uniform crowns, with tumpul boleh rata dengan material dasar atau
reinforcement not to exceed that specified in boleh memiliki mahkota yang rata serta layak,
the referencing Code Section. dengan penguat tidak lebih dari yang
ditetapkan dalam Bagian Code
Code yang
yang diacu.
A lead symbol ―B‖, with minimum Sebuah simbul ―B‖ dari timbal dengan
dimensions of ½ in. (13 mm) in height and 1/16 dimensi minimum
minimum ½ in (13 mm) tingginy
tingginyaa dan
in. (1,6 mm) in thickness, shall be attached to 1/16 in (1,6 mm) tebalnya, harus melekat di
the back of each film holder during each balik setiap holder film selama setiap
exposure to determine if backscatter radiation penyinaran untuk memastika
memastikan n jika radiasi
is exposing the film. hamburan balik menyinari film.
Pusdiklat BATAN 4
shall be as specified by the referencing Code yang ditentukan oleh Bagian Code
Code yang
yang diacu.
Section.
T-231.1 Selection. Radiographs shall be made T-231.1 Pemilihan. Rradiograf harus dibuat
T-233.2 Alternative IQI Design. IQIs T-233.2 Rancangan IQI Alternatif. IQI yang
designed and manufactured in accordance with dirancang dan dibuat sesuai dengan standar
other national or international standards may be nasional atau internasional lain boleh
used provided the requirements of either (a) or digunakan asalkan persyaratan (a) atau (b)
(b) below, and the material requirements of T- dibawah ini, dan persyaratan material dari T-
276.1 are met. 276.1 terpenuhi.
(a) Hole Type IQIs. The calculated Equivalent (a) IQI Tipe Lubang. Hitungan Sensitivitas IQI
IQI Sensitivity (EPS), per SE-1025, Appendix Ekivalen (EPS), menggunakan persamaan
X1, is equal to or better than the required lampiran X1 SE-1025, sama atau lebih baik
standard hole type IQI. daripada IQI tipe lubang standar yang
(b) Wire Type IQIs. The alternative wire IQI dipersyaratkan.
essential wire diameter is equal to or less than (b) IQI Tipe Kawat. Diameter kawat yang
the required standard IQI essential wire. dikehendaki dari IQI kawat alternatif
alt ernatif sama atau
lebih kecil daripada kawat yang dikehendaki
IQI standar yang dipersyaratkan.
Pusdiklat BATAN 5
TABEL T-233.1
NAMA IQI TIPE LUBANG, TEBAL, DAN DIAMETER, in.
10
12 0.010 (0.25)
0.0125 (0.32) 0.010 (0.25)
0.0125 (0.32) 0.020
0.025 (0.51)
(0.64) 0.040
0.050 (1.02)
(1.27)
15 0.015 (0.38) 0.015 (0.38) 0.030 (0.76) 0.060 (1.52)
17 0.0175 (0.44) 0.0175 (0.44) 0.035 (0.89) 0.070 (1.78)
20 0.020 (0.51) 0.020 (0.51) 0.040 (1.02) 0.080 (2.03)
25 0.025 (0.64) 0.025 (0.64) 0.050 (1.27) 0.100 (2.54)
30 0.030 (0.76) 0.030 (0.76) 0.060 (1.52) 0.120 (3.05)
35 0.035 (0.89) 0.035 (0.89) 0.070 (1.78) 0.140 (3.56)
40 0.040 (1.02) 0.040 (1.02) 0.080 (2.03) 0.160 (4.06)
45 0.045 (1.14) 0.045 (1.14) 0.090 (2.29) 0.180 (4.57)
50 0.050 (1.27) 0.050 (1.27) 0.100 (2.54) 0.200 (5.08)
60 0.060 (1.52) 0.060 (1.52) 0.120 (3.05) 0.240 (6.10)
70 0.070 (1.78) 0.070 (1.78) 0.140 (3.56) 0.280 (7.11)
80 0.080 (2.03) 0.080 (2.03) 0.160 (4.06) 0.320 (8.13)
100 0.100 (2.54) 0.100 (2.54) 0.200 (5.08) 0.400 (10.16)
120 0.120 (3.05) 0.120 (3.05) 0.240 (6.10) 0.480 (12.19)
140 0.140 (3.56) 0.140 (3.56) 0.280 (7.11) 0.560 (14.22)
160 0.160 (4.06) 0.160 (4.06) 0.320 (8.13) 0.640 (16.26)
200 0.200 (5.08) 0.200 (5.08) 0.400 (10.16) …
240 0.240 (6.10) 0.240 (6.10) 0.480 (12.19) …
280 0.280 (7.11) 0.280 (7.11) 0.560 (14.22) …
TABEL T-233.2
NAMA IQI KAWAT, DIAMETER
DIAMETER KAWAT
KAWAT DAN IDENTITAS
IDENTITAS KAWAT
KAWAT
SET A SET B
Diameter Kawat Identitas Diameter Kawat Identitas
in. mm Kawat in. mm Kawat
0,0032 0,08 1 0,010 0,25 6
0,004 0,01 2 0,013 0,33 7
0,005 0,13 3 0,016 0,41 8
0,0063 0,16 4 0,020 0,51 9
0,008 0,20 5 0,025 0,64 10
0,010 0,25 6 0,032 0,81 11
SET C SET D
Diameter Kawat Identitas Diameter Kawat Identitas
in. mm Kawat in. mm Kawat
0,032 0,81 11 0,100 2,54 16
0,040 1,02 12 0,126 3,20 17
0,050 1,27 13 0,160 4,06 18
0,063 1,60 14 0,200 5,08 19
0,080 2,03 15 0,250 6,35 20
0,100 2,54 16 0,320 8,13 21
Pusdiklat BATAN 6
variable
IQI hole light source sufficient
or designated forvisible
wire to be the essential
for the digunakan mengamati
interpretasi harus memiliki radiograf untuk
sumber cahaya
specified density range. The viewing conditions variabel yang cukup untuk menampakkan lubang
shall be such that light from around the outer IQI yang diperlukan atau kawat yang dikehendaki
edge of the radiograph or coming through low- pada rentang densitas tertentu. Kondisi
density portions of the radiograph does not pengama pengamatannya
tannya harus sedemikian
sedemikian rupa cahaya
interfere with interpretation
i nterpretation.. dari sekitar tepi luar radiograf atau menembus
radiograf yang densitasnya rendah tidak
mengganggu
menggangg u interpretasi.
T-261.1 Verification of Source Size. The T-261.1 Verifikasi Ukuran Sumber.
equipment manufacturer's or supplier's Perlengkapan pabrik atau publikasi pemasok,
publications, such as technical manuals, decay seperti pedoman teknik, kurva peluruhan,
curves, or written statements documenting the dokumen pernyataan tertulis mengenai ukuran
actual or maximum source size or focal spot, sumber maksimum atau aktual atau titik fokus,
shall be acceptable as source size verification. harus dapat diterima sebagai bukti kebenaran
ukuran sumber.
(b) I r i di um
(b) um-192
-192 Sour
Sour ces.
ces. For lridium-192, the (b) Sumber Iridium-192.
Iridium-192. Untuk Iridium-192,
source size may be determined in accordance ukuran sumber dapat ditentukan sesuai dengan
with SE 1114, Standard Test Method for SE-1114, Metoda Uji Standard untuk Penentuan
Determining the Focal Size of lridium-192 Ukuran Fokus Iridium-192 Sumber Radiografi
Industrial Radiographic Sources. Industri.
1
Nondestructive Testing Handbook, Volume I, First Edition, pp. 14.32-14.33,
14.32- 14.33, ―Measur ing
ing Focal-Spot
Focal-Spot Size.‖
Also, pp. 20-21 of Radiography
of Radiography in Modern Industry,
Industry, Fourth Edition
Pusdiklat BATAN 7
T-262 Densitometer and Step Wedge T-262 Densitometer dan Film Pembanding
Comparison Film “Step Wedge”
(a) A national
calibration standard
film, stepto
traceable tablet or a step
a national standard (a) ―S tep
wedge kalibrasitep― step
tablet‖
tablet‖ standar
wedge‖
wedge‖ nasional
yang mampu atautelusur
film
step tablet and having at least 5 steps with neutral terhadap ― step tablet‖ standar nasional dan
densities from at least 1.0 through 4.0, shall be mempunyai paling sedikit 5 undakan dengan
used. The step wedge calibration film shall have densitas netral dari paling sedikit 1.0 sampai 4.0,
been verified within the last year by comparison harus digunakan. Film kalibrasi ― step wedge wedge‖‖
with a national standard step tablet unless, prior seharusnya telah diverifikasi dalam setahun
to first use, it was maintained in the original terakhir dengan membandingkannya dengan
light-tight and waterproof sealed package as ― step tablet ‖ standard nasional, nasional, kecuali, sebelum
supplied by the manufacturer. Step wedge pertama kali digunakan, digunakan, segel pembungkus
pembungkus kedap
calibration films may be used without verification cahaya dan kedap air asli sebagaimana dipasok
for one year upon opening, provided it is within oleh pabrik tetap terjaga. Film kalibrasi ― step
the manufacturer’s stated shelf life.
life. wedge‖‖ boleh digunakan tanpa v
wedge verifikasi
erifikasi untuk
satu tahun setelah dibuka, asalkan masih dalam
umur simpan yang dinyatakan pabrik.
(c) The density steps closest to 1.0, 2.0, 3.0, and (c) Densitas undakan yang mendekati 1.0, 2.0,
4.0 on the national standard step tablet or step 3.0, dan 4.0 pada
4.0 pada film kalibrasi
kalibrasi ― step wedge‖
wedge‖ atau
wedge calibaration film shall be read. ― step tablet ‖ standard nasional harus dibaca.
(d) The densitometer is acceptable if the density (d) Densitometer dapat diterima jika bacaan
readings do not vary by more than ± 0.05 denisty densitas tidak berubah-ubah lebih dari + 0.05
units from the actual density stated on the satuan densitas dari densitas sebenarnya yang
antional standard step tablet or step wedge dinyatakan pada film kalibrasi ― step wedge‖
wedge‖ atau
calibration film. ―step tablet ‖ standar nasional.
nasional.
(a) The density of the steps on a step wedge (a) Densitas undakan pada film pembanding
comparison film shall be verified by a calibrated ― step wedge
wedge‖‖ harus diverifikasi dengan
densitometer. densitometerr terkalibrasi.
densitomete
(b) The step wedge comparison film is acceptable (b) Film pembanding ― step wedge‖wedge‖ dapat
if the density readings do not vary by more than diterima jika bacaan densitasnya tidak berubah-
± 0.1 density units from the density stated on the ubah lebih dari + 0.1 satuan densitas dari densitas
step wedge comparison films yang dinyatakan pada film pembanding ― step
wedge‖.
wedge ‖.
Pusdiklat BATAN 8
(a) Densitometer. Periodic calibration (a) Densitometer . Cek verifikasi kalibrasi secara
verification check shall be performed as berkala harus dilakukan seperti yang diuraikan
described in T-262.1 at the beginning of each dalam T-262.1 pada setiap awal pergantian tim,
shift, after 8 hr of continuous use, or after change setelah 8 jam penggunaan yang
apertures, whichever comes first berkesinambungan,
berkesinambungan, atau setelah perubahan
―aperture‖, yangmana
yangmana lebih dahulu.
(b) Step Wedge Comparison Films. Verification (b) Film Pembanding ―step wedge‖.
wedge‖. Cek
checks shall be performed annually per T-262.2.
T -262.2. verifikasi harus dilakukan setiap tahun seperti
yang diuraikan dalam T-262.2.
(a) Densitometers.
Densitometers. Densitometer calibrations (a) Densitometer.
Densitometer. Kalibrasi densitometer yang
required by T-262.1 shall be documented, but the dipersyaratkan oleh T-262.1 harus
actual readings for each step do not have to be didokumentasikan, tetapi bacaan aktual untuk
recorded. Periodic densitometer verification setiap undakan tidak harus dicatat. Cek verifikasi
checks required by T-262.3(a) do not have to be densitometer secara berkala yang dipersyaratkan
documented. oleh T-262.3(a) tidak harus didokumentasikan.
Films. Step wedge (b) Film
(b) Step Wedge Calibration Films. (b) Film Kalibrasi ―Step Wedge‖. Verifikasi
Wedge‖. Verifikasi film
calibration film verifications required by T- kalibrasi ―step wedge‖wedge‖ yang dipersyaratkan oleh
262.1(a) shall be documented, but the actual T-262.1(a) harus didokumentasikan, tetapi
readings for each step do not have to be recorded. bacaan actual untuk setiap step tidak harus
(c) Step Wedge Comparison Films.Films. Step wedge dicatat.
comparison film verifications required by T- (c) Film Pembanding ―Step Wedge‖. Verifikasi
262.2 and T-262.3(b) shall be documented, but film pembanding
pembanding ―step
―step wedge‖ yang
wedge‖
the actual readings for each step do not have to be dipersyaratk
dipersyaratkan
an oleh T-262.2 dan T-262.3(b) harus
recorded. didokumentasikan, tetapi bacaan actual setiap
undakan tidak harus dicatat.
2
T-271 Radiographic Technique T-271 Teknik Radiografi
A single-wall exposure technique shall be used Teknik penyinaran dinding tunggal harus
for radiography whenever practical. When it is digunakan untuk radiografi jika dapat dilakukan.
not practical to use a single-wall technique, a Jika tidak dapat dilakukan dengan menggunakan
double-wall technique shall be used. An adequate teknik dinding tunggal, teknik dinding ganda
number of exposures shall be made to harus digunakan. Jumlah penyinaran yang cukup
demonstrate that the required coverage has been harus dibuat untuk membuktikan bahwa cakupan
obtained. yang dipersyaratkan telah diperoleh.
In the single-wall technique, the radiation passes Dalam teknik dinding tunggal, radiasi hanya
through only one wall of the weld (material), menembus satu dinding las (material) yang
which is viewed for acceptance on the diamati untuk penerimaan pada radiograf.
radiograph.
2
Sketsa yang menunjukkan penempatan sumber, film, dan IQI yang disarankan untuk las pipa atau tabung
ditunjukkan pada Artikel 2, Lampiran yang tidak bersifat perintah A.
Pusdiklat BATAN 9
When it is not practical to use a single-wall Bila tidak dapat dilakukan dengan menggunakan
technique, one of the following double-wall teknik dinding ganda, salah satu dari teknik
techniques shall be used. dinding ganda berikut ini harus digunakan.
welds
which in
thecomponents, a technique
radiation passes throughmay
twobe usedand
walls in dan untuk
teknik las radiasi
dimana dalam komponen
menembus dapat digunakan
dua dinding dan
only the weld (material) on the film-side wall is hanya las (material) pada dinding yang
viewed for acceptance on the radiograph. When menghadap film yang diamati untuk penerimaan
complete coverage is required for circumfe
circumferential
rential pada radiograf. Bila cakupan penuh
welds (materials), a minimum of three exposures dipersyaratkan untuk las (material) lingkar, harus
taken 120 deg. to each other shall be made. dibuat minimal tiga penyinaran yang diambil pada
sudut 120 derajat terhadap yang lain.
(b) Double-Wall Viewing. For materials and for (b) Pengamatan Dinding Ganda
Ganda.. Untuk material
welds in components 3 ½in- (89 mm) or less in dan untuk las dalam komponen dengan diameter
nominal outside diameter, a technique may be luar nominal 3 ½ in (89 mm) atau lebih rendah,
used in which the radiation passes through two dapat digunakan sebuah teknik dimana radiasi
walls and the weld (material) in both walls is menembus dua dinding dan las (material) pada
viewed for acceptance on the same radiograph. kedua dinding diamati untuk penerimaan pada
For double-wall viewing, only a source-side IQI radiograf yang sama. Untuk pengamatan dinding
shall be used. Care should be exercised to ensure ganda, hanya IQI sisi sumber yang harus
that the required geometric unsharpness is not digunakan. Kehati-hatian seharusnya dilakukan
exceeded. If the geometric unsharpness untuk menjamin bahwa ketidaktajaman geometri
requirement cannot be met, then single-wall yang dipersyaratkan tidak terlampaui. Jika
viewing shall be used. persyaratan ketidaktajam
persyaratan ketidaktajaman
an geometri tidak dapat
terpenuhi, maka pengamatan dinding tunggal
harus digunakan.
(1) For welds, the radiation beam may be (1) Untuk las, berkas radiasi boleh digeser
offset from the plane of the weld at an angle dari bidang las pada sudut yang cukup untuk
sufficient to separate the images of the source- memisahkan bayangan dari bagian las yang
side and film-side portions of the weld so that menghadap sumber dan yang menghadap film
there is no overlap of the areas to be interpreted. sehingga tidak ada tumpang tindih antara daerah
When complete coverage is required, a minimum yang diinterpretasi. Bila cakupan penuh
of two exposures taken 90 deg. to each other shall dipersyaratkan, setiap sambungan harus dibuat
be made for each joint. minimal tiga penyinaran yang diambil pada sudut
90 derajat terhadap yang lain.
(2) As an alternative, the weld may be (2) Sebagai alternatif, las boleh diradiografi
radiographed with the radiation beam positioned dengan berkas radiasi yang ditempatkan
so that the images of both walls are sedemikian rupa sehingga bayangan kedua
superimposed. When complete coverage is dinding menumpuk. Bila cakupan penuh
required, a minimum of three exposures taken at dipersyaratkan, setiap sambungan harus dibuat
either 60 deg. or 120 deg. to each other shall be minimal tiga penyinaran yang diambil pada sudut
made for each joint. 60 derajat atau 120 derajat terhadap yang lain.
(3) Additional exposures shall be made (3) Penyinaran tambahan harus dibuat jika
if the required radiographic coverage cannot be cakupan radiografi yang dipersyaratkan tidak
obtained using the minimum number of dapat diperoleh menggunakan jumlah penyinaran
exposures indicated in (b)(l) or (b)(2) above. minimal yang dinyatakan dalam (b)(1) atau (b)(2)
di atas.
Pusdiklat BATAN 10
The radiation energy employed for any Energi radiasi yang digunakan untuk sembarang
radiographic technique shall achieve the density teknik radiografi seharusnya mencapai
and IQI image requirements of this Article persyaratan densitas dan gambar IQI dari artikel
persyaratan
ini.
T-273 Direction of Radiation
Ug = F
= F d / D
D Ug = Fd/D
where : dimana
U = geometric unsharpness Ug = ketidaktajaman
ketidakt ajaman geometri
F = source size: the maximum projected F = ukuran sumber: proyeksi maksimum dimensi
dimension of the radiating source (or effective sumber yang memancarkan radiasi (atau titik
focal spot) in the plane perpendicular to the fokus efektif) pada bidang yang tegak lurus
distance D from the weld or object being terhadap D, jarak dari las atau obyek yang
radiographed, in. diradiografi (in.)
D = distance from source of radiation to weld or D = jarak dari sumber radiasi ke las atau obyek
object being radiographed, in. yang diradiografi (in.)
d = distance from source side of weld or object d = jarak dari sisi las atau obyek yang
being radiographed
radiographed to the film menghadap sumber yang diradiografi terhadap
film (in.)
D and d shall be determined at the approximate
center of the area of interest. D dan d harus ditentukan kira-kira di tengah
daerah pemeriksaan.
NOTE: Refer to Standard Guide for Radiographic Catatan : Berhubungan dengan Pedoman Standar
Testing SE-94 for a method of determining geometric Pengujian Radiografi SE-94 untuk metode penentuan
unsharpness. Alternatively, a nomograph as shown in ketidaktajaman geometri. Sebagai alternatif, nomograf
Standard Guide for Radiographic Testing SE-94 may seperti yang diperlihatkan dalam Pedoman Standar
be used. untuk Pengujian Radiografi SE-94 boleh digunakan.
Pusdiklat BATAN 11
r
e
b
n m ] i
s
a u ) a
g s 3
( i
d
n u )
e j a a
r
d u ( r
g n
e 1
n m .
5 b
e n
a
u 7 2 m g
u n ]
k g - ) s u )
g n T c c
n u t ( a g (
n k
e b
l a g n 1
.
n m h
i e e 5
n l 7 )
e e L e 2
d k - f
n c [
o n i g t T (
p a s n a t
a u s a
a i
m k k u h
g p i
o u d n a L
K m a r e
l d [
r a
n p
e e
p n
o
p
m
r
e o
b n K
e
m n r
a
u t
s o
p
a r
d u a
k
a m n
e
l
i
r o ] n ) d
a k
j ) o 2 n
a m
i 2 p / l
i
n r ( m f k
t f n
a )
a j a o M a
( r
i e
s n
g
n
e i
-
r k
u )
D y l
a m i s o
p )
]
a (
1
. / s i
f n m 2
5 ) t t r
e i e s (
d j 7 b n (
u =
n a o
p s o k k b )
g i - ( x i
d i (
o e 1
a 2
n r e l
v a
s p l
g i
s m r .
k 5
u d T i
t n n
a i a k e
o k r e 7 )
e
k g t
a n
a
d y o l a b - (
k r 2
g n h r u
e t l a m m T
n
e a i t i n
a r
e b u t
r
l u [
L
l
a g
n h k e l
t s
a k a
h
r o a r = v i
n
e k e l b a t r
b s
a
e r L
n l m
a m t
a t a [
n j
m
o i m l
u u n i =
p f s
i a a
t
=
f D
m e s
i a p
u M
o k s k
r
K e a c
k
r =
a x
M
l
a
n
i r i
e r
d f i a
b j
u t
t a -
m i
r
i n
r u a
s j
g ] e
n ) t k a
o 1
l ( l a d
) a r a
a p ]
s (
l
a 1
a
. k
t
u j
n i
r
a n (
a d a )
1
)
u
a 5 n
u ) g r g b
(
n a n 1
a 7
t 2
-
)
e
a
( e s u 5
d e k
.
)
r ( b
g g 2
7 d
a T a
t n h - (
n T
a t s
a t i l
u b e t
d h
i e k e e a
g l k h
n k
L s n i
e [ e
l m L
n t a l
i [
o h n f
e
p i e
n k
m L o i
o p s
K a
m i
o d
K a
r
Pusdiklat BATAN 12
Location markers (see Fig. T-275), which are to Tanda lokasi (lihat gambar T-275), yang tampak
appear as radiographic images on the film, shall sebagai bayangan radiografi pada film, harus
be placed on the part, not on the exposure ditempatkan pada benda kerja, bukan pada holder
holder/cassette. Their locations shall be penyinaran/ kaset. Lokasinya harus ditandai
permanently
permanent ly marked on the surface of the part secara permanen pada permukaan benda kerja
being radiographed
in a manner whenthe
permitting permitted,
area of interest on a yang
or on a map, yang diradiografi
memungkinkan bila daerah
diizinkan, atau pada peta,
pemeriksaan pada
radiograph to be accurately traceable to its radiograf dapat ditelusuri secara akurat terhadap
location on the part, for the required retention lokasinya pada benda kerja, untuk periode
period of the radiograph. Evidence shall also be penyimpanan
penyimpanan radiograf yang dipersyaratkan.
provided on the radiograph that the required Keterangan juga harus ada pada radiograf bahwa
coverage of the region being examined has been syarat cakupan dari daerah yang diuji telah
obtained. Location markers shall be placed as diperoleh. Tanda lokasi harus ditempatkan
follows. sebagai berikut.
(a) Source-Side
Source-Side Markers.
Markers. Location
Location markers shall (a) Tanda Sisi-Sumber . Tanda lokasi harus
be placed on the source side when radiographing ditempatkan menghadap sumber bila melakukan
the following: radiografi sebagai berikut :
(1) flat components or longitudinal joints in (1) komponen datar atau sambungan
cylindrical or conical components; memanjang dalam komponen silindris atau
(2) curved or spherical components whose kerucut
concave side is toward the source and when the (2) komponen lengkung atau bola yang sisi
"source-to-material" distance is less than the cekungnya menuju sumber dan bila jarak sumber
inside radius of the compone
component;
nt; ke material kurang dari radius dalam komponen.
(3) curved or spherical components whose (3) komponen lengkung atau bola yang sisi
convex side is toward the source. cembungnya menuju sumber.
(b) Film-Side
Film-Side Markers
Markers (b) Tanda Sisi-Film.
(1) Location markers shall be placed on the (1) Tanda lokasi harus ditempatkan pada sisi
film side when radiographing either curved or film bila melakukan radiografi komponen
spherical components whose concave side is lengkung atau bola yang sisi cekungnya menuju
toward the source and when the "source-to- sumber dan bila jarak sumber ke material lebih
material" distance is greater than the inside besar dari radius
radius dalam.
dalam.
radius. (2) Sebagai alternatif terhadap penempatan
(2) As an alternative to source-side sisi-sumber dalam T-275.1(a)(1), tanda lokasi
placement
placeme nt in T-275. l(a)(l), location markers may boleh ditempatkan pada sisi-film bila radiograf
be placed on the film side when the radiograph memperlihatkan cakupan yang melampaui tanda
shows coverage beyond the location markers to lokasi sepanjang yang ditunjukkan oleh gambar
the extent demonstrated by Fig. T-275, sketch (e), T-275, sketsa (e), dan bila alternatif ini
and when this alternate is documented in didokumentasi sesuai dengan T-291. T-291.
accordancee with T-291.
accordanc
Pusdiklat BATAN 13
T-275.3 Mapping the Placement of Location T-275.3 Peta Peletakan Tanda Lokasi. Bila
Markers
limitations. prevent
When theinaccessibility or other
placement of markers as tidak dapatmenghalangi
lain yang dijangkau atau adanya tanda
peletakan keterbatasan
seperti
stipulated in T-275.1 and T-275.2, a dimensioned yang ditetapkan dalam T-275.1 dan T-275.2,
map of the actual marker placement shall sebuah peta berdimensi dari peletakan tanda yang
accompany the radiographs to show that full sebenarnya harus menyertai radiograf untuk
coverage has been obtained. menunjukkan bahwa cakupan penuh telah
diperoleh.
T-276.1 Material. IQIs shall be selected from T-276.1 Bahan. IQI ha harus
rus dipilih dar
darii kelompo
kelompok
k
either the same alloy material group or grade as bahan paduan yang sama seperti yang
identified in SE-1025 or from an alloy material diperkenalka
diperkenalkan
n dalam SE-1025 atau dari
group or grade with less radiation absorption than kelompok bahan paduan yang penyerapan
the material being radiographed. radiasinya lebih rendah daripada bahan yang
diradiografi.
T-276.2 Size. The designated hole IQI or T-276.2 Ukuran. Lubang IQI yang diperlukan
essential wire shall be as specified in Table T- atau kawat yang dikehendaki harus seperti yang
276. A thinner or thicker hole-type IQI may be ditetapkan dalam tabel T-276. IQI tipe lubang
substituted for any section thickness listed in lebih tipis atau lebih tebal boleh ditukar untuk
Table T-276, provided an equivalent IQI sembarang ketebalan bagian benda kerja yang
sensitivity is maintained. See T-283.2. ditunjukkan dalam Tabel T-276, asalkan
sensitivitas IQI ekivalen terjaga. Lihat T-283.2.
(a) Welds
Welds With
With Reinforcements. The thickness on (a) Las dengan Penguat . Ketebalan dimana IQI
Reinforcements. The
which the IQI is based is the nominal single-wall didasarkan adalah ketebalan nominal dinding
thickness plus the estimated weld reinforcement tunggal ditambah perkiraan penguat las yang
not to exceed the maximum permitted by the tidak melebihi maksimal yang diizinkan oleh
referencing Code Section. Backing rings or strips Bagian CodeCode yang diacu. Cincin penahan atau
shall not be considered as part of the thickness in keping penahan jangan dipandang sebagai bagian
IQI selection. The actual measurement of the ketebalan dalam pemilihan IQI. Pengukuran
weld reinforcement is not required. penguat las yang sebenarny
sebenarnyaa tidak
dipersyaratkan.
(b) Welds
Welds Without Reinforcements.
Reinforcements. The
The thickness (b) Las tanpa Penguat . Ketebalan dimana IQI
on which the IQI is based is the nominal single- didasarkan adalah ketebalan nominal dinding
wall thickness. Backing rings or strips shall not tunggal. Cincin atau keping penahan jangan
be considered as part of the weld thickness in IQI dipandang sebagai bagian dari ketebalan las
selection. dalam pemilihan IQI.
Pusdiklat BATAN 14
TABEL T-276
PEMILIHAN IQI
IQI
Sisi Sumber Sisi Film
Rentang tebal material Kawat Kawat
satu dinding nominal, in. Nama Nama
Esensial Esensial
Tipe Tipe
Tipe Tipe
Lubang Lubang
Kawat Kawat
T-276.3 Welds Joining Dissimilar Materials or T-276.3 Penyambungan Las Material Tidak
Welds With Dissimilar Filler Metal. Sama atau Las dengan Logam Pengisi Tidak
Sama.
When the weld metal is of an alloy group or
grade that has a radiation attenuation that differs Bila logam las dari kelompok paduan yang
from the base material, the IQI material selection mempunyai atenuasi radiasi berbeda dari material
shall be based on the weld metal and be in dasar, pemilihan material IQI harus didasarkan
accordancee with T-276.1. When the
accordanc t he density limits pada logam las dan sesuai dengan T-276.1. Bila
of T-282.2 cannot be met with one IQI, and the batas densitas T-282.2 tidak dapat terpenuhi
exceptional density area(s) is at the interface of dengan satu IQI, dan daerah yang densitasnya
the weld metal and the base metal, the material mengalami pengecualian adalah pada antarmuka
selection for the additional IQIs shall be based on logam las dan material dasar, pemilihan material
the base material and he in accordance with T- untuk IQI tambahan didasarkan pada material
276.1 dasar dan sesuai dengan T-276.1.
T-277 Use of IQIs to Monitor Radiographic T-277 Penggunaan IQI untuk Memantau
Examination Pengujian Radiografi
(a) Source-Side
Source-Side IQI(s). The
IQI(s). The IQI(s) shall be placed (a) IQI Sisi- Sumber . IQI harus ditempatkan pada
on the source side of the part being examined, sisi-sumber dari benda kerja yang diuji, kecuali
except for the condition described in T-277.1(b).- untuk kondisi yang diuraikan dalam T-277.1(b).
When, due to part or weld configuration or Bila, oleh karena konfigurasi atau ukuran
size, it is not practical to place the IQI(s) on the benda kerja atau las tidak memungk
memungkinkan
inkan untuk
part or weld, the IQI(s) may be placed on a menempatkan IQI pada benda kerja atau las, IQI
separate block. Separate blocks shall be made of boleh ditempatkan pada balok terpisah Balok
the same or radiographically similar materials (as terpisah harus dibuat dari material yang sama
Pusdiklat BATAN 15
defined in SE-1025) and may be used tot o facilitate atau secara radiografi sama (seperti yang
IQI positioning. There is no restriction on the didefinisikan dalam SE 1025) dan boleh
separate block thickness, provided the IQI/area- digunakan untuk memudahkan menempatkan
of-interest density tolerance requirements of T- IQI. Tidak ada pembatasan ketebalan balok
282.2 are met. terpisah, asalkan IQI/toleransi densitas daerah
pemeriksaan
pemeriksa an yang dipersyaratka
dipersyaratkan
n T-282.2
terpenuhi.
(1) The IQI on the source side of the
(1)
separate
film thanblock
the shall
sourcebe side
placed
of no
thecloser
part to the
being harus(1)ditempatkan
IQI pada sisi-sumber dari dekat
tidak lebih balok ke
terpisah
film
radiographed. daripada sisi-sumber benda kerja yang
diradiografi.
(2) The separate block shall be placed as
(2)
close as possible
possible to the part being
being radiographed
radiographed.. (2) Balok terpisah harus ditempatkan sedekat
mungkin terhadap benda kerja yang diradiografi.
(3) The block dimensions shall exceed the
IQI dimensions such that the outline of at least (3) Dimensi balok seharusnya melebihi
three sides of the IQI image shall be visible on dimensi IQI sedemikian rupa sehingga batas luar
the radiograph. dari paling sedikit ketiga sisi bayangan IQI harus
tampak pada radiograf.
(b) Film-Side
(b) Film-Side IQI(s).
IQI(s). Where inaccessibility (b) IQI Sisi Film.
Film. Bila ketidak-terjangkauan
ketidak-terjangkauan
prevents hand placing the IQI(s) on the source menghalangi penempatan IQI pada sisi sumber,
side, the IQI(s) shall be placed on the film side in IQI harus ditempatkan pada sisi film melekat
contact with the part being examined. A lead dengan benda kerja yang diuji. Huruf F dari
letter "F' shall be placed adjacent to or on the bahan Pb harus ditempatkan di dekat atau pada
IQI(s), but shall not mask the essential hole IQI, tetapi jangan menutupi lubang yang
where hole IQIs are used. dikehendaki bila IQI lubang digunakan.
(c) IQI Placement
Placement for
for Welds, —
— Hole IQIs. The (c) Penempatan IQI untuk Las –
Hole IQIs. The Las – IQI
IQI lubang . IQI
IQI(s) may be placed adjacent to or on the weld. boleh ditempatkan di dekat atau pada las. Nomor
The identification number(s) and, when used, the identifikasi dan huruf F dari bahan timbal, jika
lead letter "F," shall not be in the area of interest, digunakan, jangan ada di daerah pemeriksaan,
except when geometric configuration makes it kecuali bila konfigurasi geometri tidak
impractical. memungkinkan.
(e)
(e) IQI
IQI Placement
Placement for
for Materials
Materials Other Than
Than (e) Penempatan IQI untuk Material Selain Las.
Las .
Welds.
Welds. IQI dengan nomor identifikasi IQI, dan huruf F
The IQI(s) with the IQI identification number(s), dari bahan timbal, bila digunakan, boleh
and, when used, the lead letter "F," may be ditempatkan pada daerah pemeriksaan.
placed in the area
area of interest.
interest.
Pusdiklat BATAN 16
T-277.2 Number of IQIs. When one or more T-277.2 Jumlah IQI. Bila satu atau lebih holder
film holders are used for an exposure, at least one film digunakan untuk penyinaran, sedikitnya satu
IQI image shall appear on each radiograph except bayangan IQI seharusnya tampak pada setiap
as outlined in (b) below. radiograf kecuali yang diuraikan dalam (b)
berikut.
(a) Multiple
(a) Multiple IQIs. If
IQIs. If the requirements of T-282 (a) IQI Lebih Dari Satu.
Satu . Jika k
ketentuan
etentuan T-282
(b) Special Cases'
(b) (b) Kasus Khusus 3
(1) For cylindrical components where the
(1) (1) Pada komponen silindris dimana sumber
source is placed on the axis of the component for ditempatkan di sumbu komponen untuk
a single exposure, at least three IQIs, spaced penyinaran tunggal ( single
single exposure
exposure),
), diperlukan
approximately 120 deg. apart, are required under paling sedikit tiga IQI, dengan jarak pisah
the following conditions: antaranya kira-kira 120 derajat, untuk kondisi
(a) When
(a) When the complete circumference is berikut :
radiographed using one or more film holders, or; (a) Bila seluruh keliling lingkaran
(b) When a section or sections of the diradiografi menggunakan satu atau lebih holder
(b)
circumference, where the length between the ends film, atau;
of the outermost sections span 240 or more deg., (b) Bila bagian atau bagian-bagian
is radiographed using one or more film holders. keliling lingkaran, dimana panjang antara ujung
Additional film locations may be required to bagian-bagian
bagian-bagian terjauh mempunyai
mempunyai jarak pisa
pisah
h 240
obtain necessary IQI spacing. derajat atau lebih, diradiografi menggun
menggunakan
akan satu
atau lebih holder film. Lokasi film tambahan
boleh disyaratkan
disyaratkan untuk mempe
memperoleh
roleh jarak IQI
yang sesuai.
(3) In (1)
(3) (1) and
and (2)
(2) above, where sections of (3) Dalam (1) dan (2) diatas, dimana bagian-
longitudinal welds circumferential bagian las mema
welds adjoining the circumferential memanjang
njang yang bersambung
bersambungan
an
weld are radiographed simultaneously with the dengan las melingkar diradiografi bersamaan
circumferential weld, an additional IQI shall be dengan las melingkar, IQI tambahan harus
3
Mengacu pada Lampiran Tidak Bersifat Perintah D untuk pedoman tambahan
Pusdiklat BATAN 17
longitudinal weld at the end of the ditempatkan pada setiap las memanjang di ujung
placed on each longitudinal
section most remote from the junction with the bagian yang paling jauh dari sambunga
sambungan
n dengan
circumferential
circumferential weld being radiographed. las melingkar yang diradiografi.
Pusdiklat BATAN 18
T-281 Quality o
off Radiogr
Radiographs
aphs T-281 Qualitas Radiograf
All radiographs shall be free from mechanical, Semua radiograf harus bebas dari cacat-cacat
chemical, or other blemishes to the extent that mekanik, kimia, atau cacat lainnya sampai pada
they do not mask and are not confused with the batas tertentu noda tersebut tidak menutupi dan
image of any discontinuity in the area of interest tidak keliru dengan bayangan cacat di daerah
of the object being radiographed. Such blemishes pemeriksa
pemeriksaan an dari obyek yang diradiografi. Noda-
include, but are not limited to: noda tersebut termasuk, tetapi tidak terbatas
(a) fogging; untuk :
(b) processing defects
defects such as
as streaks,
streaks, (a) fogging
watermarks,
watermark s, or chemical
chemical stains; (b) cacat-cacat pemrosesan seperti streak ,
(c) scratches, finger marks, crimps, dirtiness, watermark , atau chemical stains
stains
static marks, smudges, or tears; (c) scratches, finger marks, crimps, dirtiness,
(d) false indications due to defective screens
screens.. static marks, smudges,
smudges, atau
atau tears
tears;;
(d) indikasi-indikasi yang salah oleh karena
kerusakan skrin.
T-282.1 Density Limitations. The transmitted T-282.1 Batas Densitas. Densitas transmisi film
film density through the radiographic image of pada bayangan radiografi dari IQI lubang atau
the body of the appropriate hole IQI or adjacent didekat kawat yang dikehendaki dan daerah
to the designated wire of a wire IQI and the area pemeriksaan
pemeriksa an harus minimal 1.8 untuk
of interest shall be 1.8 minimum for single film pengamatan
pengama tan film tunggal untuk radiograf yang
viewing for radiographs made with an X-ray dibuat dengan sumber sinar x dan minimal 2
source and 2.0 minimum for radiographs made untuk radiograf yang dibuat dengan sumber sinar
with a gamma ray source. For composite viewing gamma. Untuk pengamatan gabungan dari
of multiple film exposures, each film of the penyinaran film ganda, setiap film dari
composite set shall have a minimum density of sekelompok gabungan seharusnya mempunyai
1.3. The maximum density shall be 4.0 for either densitas minimal 1.3. Densitas maksimal harus
single or composite viewing. A tolerance of 0.05 4.0 untuk pengamatan tunggal maupun
Pusdiklat BATAN 19
TABEL T-283
KESETARAAN SENSITIVITAS IQI TIPE LUBANG
Nama Tipe Lubang Nama Tipe
Tipe Lubang yang
yang Setara
2T Hole 1T Hole 4T Hole
10 15 5
12 17 7
15 20 10
17 25 12
20 30 15
25 35 17
30 40 20
35 50 25
40 60 30
50 70 35
60 80 40
80 120 60
100 140 70
120 160 80
160 240 120
200 280 140
Pusdiklat BATAN 20
T-283.2 Equivalent Hole-Type Sensitivity. A T-283.2 Kesetaraan Sensitivitas Tipe Lub ang.
Lubang.
thinner or thicker hole-type IQI than the required IQI tipe lubang lebih tipis atau lebih tebal dari
IQI may be substituted, provided an equivalent or IQI yang dipersyaratkan boleh ditukar, asalkan
better IQI sensitivity, as listed in Table T-283, is sensitivitas IQI setara atau lebih baik,
achieved and all other requirements for sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel T-283,
radiography are met. Equivalent IQI sensitivity is tercapai dan semua persyaratan yang lain untuk
shown in any row of Table T-283, which contains radiografi terpenuhi. Sensitivitas IQI setara
the required IQI and hole. Better IQI sensitivity is ditunjukkan dalam berbagai baris dari Tabel T-
shown in any row of Table T-283, which is above 283, yang berisi IQI dan lubang yang
the equivalent sensitivity row. If the required IQI dipersyaratkan. Sensitivitas IQI lebih baik
and hole are not represented in the table, the next ditunjukkan dalam berbagai baris dari Tabel T-
thinner IQI row from Table T-283 may be used to 283, yang berada diatas baris sensitivitas
establish equivalent IQI sensitivity. ekivalen. Jika IQI dan lubang yang
dipersyaratkan tidak terwakili dalam tabel,
barisan IQI lebih tipis selanjutnya dari Tabel T-
283 boleh digunakan untuk menetapkan
kesetaraan
kesetaraa n sensitivitas IQI.
If a light image of the "B," as described in T- Jika bayangan lebih terang dari huruf B, seperti
223, appears on a darker background of the yang diuraikan dalam T-223, tampak pada latar
radiograph, protection from backscatter is belakang radiograf
radiograf yang le
lebih
bih gelap, penah
penahan
an dari
insufficient and the radiograph shall be hamburan balik tidak memadai dan radiograf
considered unacceptable. A dark image of the harus dianggap tidak diterima. Bayangan gelap
"B" on a lighter background is not cause for dari huruf B pada latar belakang yang lebih
rejection. terang bukan penyebab untuk penolakan.
Pusdiklat BATAN 21
Pusdiklat BATAN 22
APPENDIX VII —
VII — RADIOGRAPHIC
RADIOGRAPHIC LAMPIRAN VII-UJI RADIOGRAFI CORAN
EXAMINATION OF METALLIC LOGAM
CASTINGS
VII-280 EVALUATION
VII-282 Radiographic Density VII-280 EVALUASI
VII-282 Densitas Radiografi
VII-282.1 Density Limitations. The transmitted VII-282.1 Batas Densitas. Densitas film
Pusdiklat BATAN 23
film density through the radiographic image of transmisi yang melalui gambar radiografi dari
the body of the appropriate hole IQI or adjacent badan IQI lubang yang sesuai atau sekitar kawat
to the designated wire of a wire IQI and the area yang dikehendaki dari IQI kawat dan daerah
of interest shall be 1.5 minimum for single film pemerek
pemereksaan
saan harus minimal 1,5 untuk
viewing. For composite viewing of multiple film pengama
pengamatan
tan film tunggal. Untuk pengama
pengamatan
tan
exposures, each film of the composite set shall gabungan dari penyinaran film ganda, setiap film
have a minimum density of 1.0. The maximum dari sekelompok gabungan seharusnya
density shall be 4.0 for either single or composite mempunyai densitas minimal 1,0. Densitas
viewing. A tolerance of 0.05 in density is allowed maksimal harus 4,0 baik untuk pengamatan
for variations between densitometer
densitometer readings. tunggal maupun komposit. Toleransi densitas
0,05 diizinkan untuk perbedaan antar bacaan
densitometer.
VII-290 DOCUMENTATION VII-290 DOKUMENTA
DOKUMENTASI SI
1
VII-293 Layout Details VII-293 Rincian Rancangan Penyinaran
To assure that all castings are radiographed Untuk menjamin bahwa semua coran diradiografi
consistently in the same manner, layout details secara konsisten dalam cara yang sama, Rincian
shall be provided. As a minimum, the layout Rancangan Penyinaran harus tersedia. Minimal,
details shall include: Rincian Rancangan Penyinaran seharusnya
(a) sketches of the casting, in as many views as mencakup:
necessary, to show the approximate position of (a) sketsa dari coran, sebanyak mungkin
each location marker; and pengamatan
pengama tan yang diperlukan, untuk
(b) source angles if not perpendicular to the film. menunjukkan perkiraan posisi dari setiap
tanda lokasi, dan
(b) sudut sumber jika tidak tegak lurus ke film.
1 Contoh rincian rancangan dan teknik digambarkan dalam SE-1030, Lampiran (Informasi tidak wajib) X1, Gambar X1.1, Radiographic
Standard Shooting Sketch (RSS)
Pusdiklat BATAN 24
1.5 This standard does not purport to address all 1.5 Standar ini tidak bermaksud untuk menjawab
of the safety problems, if any, associated with its semua masalah keselamatan, jika ada (masalah),
use. It is the responsibility of the user of this hubungkan dengan penggunaannya. Adalah
standard to establish appropriate safety and tanggungjawab pengguna standar ini untuk
health practices and determine the applicability menetapkan pedoman keselamatan dan kesehatan
of regulatory limitations prior to use. (See 1.4.) yang sesuai dan menentukan batasan-batasan
regulator yang dapat diterapkan sebelum
penggunaan.(Lihat
penggunaan .(Lihat 1.4.)
13. Screens 13. Screen
13.1 Metallic Foil Screens:
Screens: 13.1 Screen Lembaran Logam:
13.1.1 Lead foil screens are commonly used in 13.1.1 Screen lembaran logam umumnya
direct contact with the films, and, depending digunakan kontak langsung dengan film, dan
upon their thickness, and composition of the bergantung pada tebal dan komposisi bahan
specimen material, will exhibit an intensifying benda uji, akan menunjukka
menunjukkan n aksi
action at as low as 90 kV. In addition, any screen mengintensifkan pada serendah-rendahnya 90
used in front of the film acts as a filter (Section kV. Dan juga, screen yang digunakan didepan
10) to preferentially absorb scattered radiation film bertindak
bertind ak sebagai filter secara khusus
arising from the specimen, thus improving menyerap radiasi yang datang dari benda uji,
radiographic quality. The selection of lead screen dengan demikian memperbaiki kualitas
thickness, or for that matter, any metallic screen radiografi. Pemilihan tebal screen timbal, atau
thickness, is subject to the same considerations as untuk hal itu, tebal screen logam sembarang,
outlined in 10.4. Lead screens lessen the scatter bergantung pada pertimbangan
pertimbangan yang sama seperti
reaching the film regardless of whether the yang digambarkan dalam 10.4. Screen timbal
screens permit a decrease or necessitate an memperkecil hamburan yang mencapai film
increase in the radiographic exposure. To avoid tanpa mengindahkan apakah screen
image unsharpness due to screens, there should memungkinkan menurunkan atau memerlukan
be intimate contact between the lead screen and peningkatan paparan radiografi. Untuk
the film during exposure. menghindari ketidaktajaman bayangan oleh
karena screen, seharusnya benar-benar kontak
Pusdiklat BATAN 25
13.3 Fluoresce
Fluorescent
nt Screens —
Screens — Fluorescent screens 13.3 Screen Fluorescent - Screen fluorescent
may be used as required providing the required boleh digunakan sebagai persyarata
persyaratan
n asalkan
image quality is achieved. Proper selection of the kualitas gambar yang dipersyaratkan tercapai.
fluorescent screen is required to minimize image Pemilihan screen fluorescent yang tepat
unsharpness. Technical information about diperlukan untuk mengurangi ketidaktajaman
specific fluorescent screen products can be gambar. Informasi teknis tentang produk screen
obtained from the manufacturers. Good film- fluorescent khusus dapat diperoleh dari pabrik.
screen contact and screen cleanliness are required Kontak yang baik antara screen dengan film dan
for successful use of fluorescent screens. kebersihan screen diperlukan untuk keberhasilan
Additional information on the use of fluorescent penggunaan screen fluorescent. Informasi
screens is provided in Appendix X1. tambahan pada penggunaan screen fluorescent
13.4 Screen Care — All screens should be tersedia pada Lampiran X1.
handled carefully to avoid dents and scratches, 13.4 Perhatian Screen –
Screen – Semua
Semua screen seharusnya
dirt, or grease on active surfaces. Grease and lint ditangani dengan hati-hati untuk menghindari
may be removed from lead screens with a kepenyokan dan goresan, kotoran, atau
solvent. Fluorescent
accordance with thescreens should be cleaned
recommendations in berminyak
of the pada dihilangkan
dan debu boleh permuka
permukaan
an yang aktif. Minyak
dari screen timbal
manufacturer. Screens showing evidence of dengan solvent. Screen fluorescent seharusnya
Pusdiklat BATAN 26
physical damage
damage should be discarded. dibersihkan sesuai dengan rekomen
rekomendasi
dasi pabrik.
Screen yang menunjukkan bukti kerusakan fisik
seharusnya dibuang.
15. Geometry 15. Geometri
15.1 The source to film distance necessary to 15.1 Jarak sumber ke film perlu untuk
reduce geometric unsharpness to a negligible menurunkan ketidaktajaman geometri sampai
amount depends upon the film or film-screen jumlah yang dapat diabaikan bergantung pada
combinations, focal-spot size, and object –
– film
film film atau kombinasi screen-film, ukuran focal
distance. Geometric unsharpness is given [see spot, dan jarak obyek ke film. Ketidaktajaman
Fig. 2(a)] by the equation: geometri diberikan [lihat Gambar 2(a)] dengan
persamaan:
persama an:
U g = Ft
= Ft /d o U g = Ft
= Ft /d o
where: dimana:
U g = geometric unsharpness, Ug = ketidaktajaman geometri
F = maximum projected dimension of radiation F = proyeksi maksimum dimensi sumber radiasi,
source, t = jarak dari sisi sumber benda uji ke film,
t = distance from source side of specimen to film, dan
and do = jarak sumber ke obyek
d o = source – object
object distance.
CATATAN 3 – 3 – do
do dan t harus dalam satuan pengukuran yang sama;
NOTE 3 —
3 — d o and t must be in the same units of measure; the units satuan Ug harus sama dengan satuan F.
of U g will be in the same units as F
as F . CATATAN 4 – 4 – Nomogram untuk menentukan Ug diberikan dalam
NOTE 4 — A nomogram for the determination of U g is given in Gambar 3 (satuan inchi-pound). Gambar 4 menunjukkan nomogram
Fig. 3 (inch-pound units). Fig. 4 represents a nomogram in metric dalam satuan metric.
Contoh :
units. Diberikan :
Example:
Given: Jarak sumber ke obyek (do) = 40 in.,
Source – object
object distance (d
(d o)
o) = 40 in., Ukuran sumber (F) = 500 mils, dan
Source size ( F ) = 500 mils, and Jarak film ke sisi sumber benda uji (t) = 1,5 in.
Source side of specimen to film distance (t
( t ) = 1.5 in. Gambar garis lurus (putus-putus pada Gambar 3) antara 500 mils
Draw a straight line (dashed in Fig. 3) between 500 mils on the F pada skala F dan 1,5 in. pada skala t. Catat titik pada perpotongan
scale and 1.5 in. on the t scale. Note the point on intersection ( P
( P ) of (P) dari garis tersebut dengan garis pivot. Gambar garis lurus (tidak
this line with the pivot line. Draw a straight line (solid in Fig. 3) putus-putus pada Gambar
Gambar 3) dari 40 in. pada skala do melalui titik P
from 40 in. on the d o scale through point P and extend to the U g dan diperpanjang ke skala Ug. Perpotongan garis tersebut dengan
scale. Intersection of this line with the U g scale gives geometrical skala Ug memberikan ketidaktajaman geometri dalam millimeter,
unsharpness in millimetres,
millimetres, which in the example is 19 mils. yang dalam contoh tersebut adalah 19 mils.
Pusdiklat BATAN 27
Pusdiklat BATAN 28
25.4 Developm
Development — Normal
ent — Normal development
development is 5 to 25.4 Pengembangan – Pengembangan normal
Pengembangan
8 min at 68°F
generally (20°C).
yields fasterLonger development
film speed time
and slightly adalah 5 sampai 8 menit
Waktu pengembangan padalama
yang lebih 68°Fumumnya
(20°C).
more contrast. The manufacturer’s menghasilkan kecepatan film yang lebih cepat
Pusdiklat BATAN 29
recommendation should be followed in choosing dan agak lebih kontras. Rekomendasi pabrik
a development time. When the temperature is seharusnya diikuti dalam memilih waktu
higher or lower, development time must be pengembangan.
pengembangan. Bila temperature
temperature lebih tinggi atau
changed. Again, consult manufacturer- lebih rendah,
rendah, waktu developer harus dirubah.
recommended development time versus Lagi, pertimbangkan kurva waktu pengembangan
temperature charts. Other recommendations of terhadap temperatur yanag direkomendasikan
the manufacturer to be followed are pabrik. Rekomen Rekomendasi
dasi pabrik lainnya yang dii
diikuti
kuti
replenishment rates, renewal of solutions, and adalah laju penambahan larutan, penggantian
other specific instructions. larutan, dan instruksi khusus lainnya.
25.5 Agitation — Shake
Shake the film horizontally and 25.5 Agitasi
Agitasi – Kocok film secara mendatar dan
vertically, ideally for a few seconds each minute tegak lurus, idealnya beberapa detik setiap
during development. This will help film develop menitnya selama pengembangan. Hal ini akan
evenly. membantu film berkembang secara rata.
25.6 Stop Bath or Rinse —
Rinse — After development is 25.6 Stop Bath atau Membilas Membilas – Setalah
complete, the activity of developer remaining in pengembangan
pengembangan selesai, aktivitas developer yang
the emulsion should be neutralized by an acid tersisa di emulsi seharusnya dinetralkan dengan
stop bath or, if this is not possible, by rinsing stop bath
bath asam atau, jika hal ini tidak mungkin,
with vigorous agitation in clear water. Follow the bilas dengan agitasi yang kuat dalam air bersih.
film manufacturer’s recommendation of
recommendation of stop bath Ikuti rekomendasi pabrik film mengenai
composition (or length of alternative rinse), time komposisi stop bath (atau lamanya membilas
immersed, and life of bath. sebagai alternative), waktu mencelup, dan umur
larutan.
25.7 Fixing — The films must not touch one 25.7 Fixing – Film jangan menyentuh satu sama
another in the fixer. Agitate the hangers vertically lainnya dalam fixer. Goyang hanger secara
for about 10 s and again at the end of the first vertikal kira-kira 10 detik dan lagi pada akhir
minute, to ensure uniform and rapid fixation. menit pertama, untuk menjamin proses fixation
Keep them in the fixer until fixation is complete yang rata dan cepat. Jaga film dalam fixer sampai
(that is, at least twice the clearing time), but not fixation
fixation selesai (yaitu, sekurangnya dua kali
more than 15 min in relatively fresh fixer. waktu clearing), clearing), tetapi tidak lebih dari 1
15
5 menit
Frequent agitation will shorten the time of dalam fixer yang relatif baru. Agitasi yang sering
fixation. akan memperpendek waktu fixation
waktu fixation..
25.8 Fixer Neutralizing — The use of a hypo 25.8 Penetralan Fixer – Penggunaan hypo
eliminator or fixer neutralizer between fixation eliminator atau penetral fixer antara proses fiksasi
and washing may be advantageous. These dan pencucian dapat menguntungkan. Bahan
materials permit a reduction of both time and tersebut memungkinkan menurunkan waktu dan
amount of water necessary for adequate washing. jumlah air yang perlu untuk pencucian yang
The recommendations of the manufacturers as to cukup. Rekomendasi pabrik seperti persiapan,
preparation, use, and useful life of the baths penggunaan
penggunaan,, dan umur penggunaan larutan
should be observed rigorously. seharusnya diamati secara cermat.
25.9 Washing — The washing efficiency is a 25.9 Pencucian – Efisiensi pencucian adalah
function of wash water, its temperatu re, and flow, fungsi dari air pencuci, yaitu temperatur, dan
t emperature,
and the film being washed. Generally, washing is aliran, dan film yang dicuci. Umumnya,
very slow below 60°F (16°C). When washing at pencucian sangat lambat dibawah 60°F (16°C).
temperatures above 85°F (30°C), care should be Bila pencucian pada temperature diatas 85°F
exercised not to leave films in the water too long. (30°C), perhatian seharusnya dicermati untuk
The films should be washed in batches without tidak meninggalkan film didalam air terlalu lama.
contamination from new film brought over from Film seharusnya dicuci dalam kelompok tanpa
the fixer. If pressed for capacity, as more films tercemar dari film baru yang dibawa dari fixer.
are put in the wash, partially washed film should Bila kepenuhan, karena banyak film yang
be moved
moved in the direction of the inlet.
inlet. diletakkan dalam digeser
dicuci seharusnya pencucian, sebagian
kearah filmair.yang
masukan
25.9.1 The cascade method of washing uses less 25.9.1 Pencucian metode cascade menggunakan
Pusdiklat BATAN 30
water and gives better washing for the same sedikit air dan mencuci lebih baik untuk lamanya
length of time. Divide the wash tank into two waktu yang sama. Membagi tangki cucian
sections (may be two tanks). Put the films from menjadi dua bagian (boleh dua tangki). Letakkan
the fixer in the outlet section. After partial film dari fixer pada bagian keluaran air. Setelah
washing, move the batch of film to the inlet mencuci sebagian, pindahkan kelompok film ke
section. This completes the wash in fresh water. bagian masukan
masukan air. Hal ini menuntaskan
menuntaskan
25.9.2 For specific washing recommendations, pencucian dalam
dalam air bers
bersih.
ih.
consult the film manufacturer.
manufacturer. 25.9.2 Untuk rekomendasi pencucian khusus,
konsul pabrik film.
25.10 Wetting Agent — Dip
Dip the film for 25.10 Wetting Agent – Celup film kira-kira 30
approximately 30 s in a wetting agent. This detik dalam wetting agent . Hal ini membuat air
makes water drain evenly off film, which mengalir dengan rata dari film, yang
facilitates quick, even drying. memudahkan pengeringan cepat, rata.
Pusdiklat BATAN 31