Anda di halaman 1dari 14

TRAINING RIG SAFETY

OFFSHORE

HOTEL BRITS-KARAWANG
26 January 2020
Prepare by
H.WENDI DARMAWAN SKM.MMK3L

1
DAFTAR TOPIK RIG SAFETY OFFSHORE

A. Introduction Rig Offshore & On Shore


B. Introduction Oil Industry
C. Introduction Rig Position and Job Description
D. Basic Requirement Work on the Offshore
E. Jenis-jenis Rig Pengeboran
F. General Rules/ Safety Rule Work on the Rig
G. Safety Induction
H. Safety Observation (STOP CARD, SMART CARD)
I. Introduction about SCBA and How Use it
J. Knowledge about H2S
K. Drill On the Rig
L. Accident Investigation
M. Permit Work
N. Helicopter Briefing Induction
O. Boat Transportation Induction
P. Introduction Safety Equipment on The rig
Q. Safety PM
R. Safety Plan
S. Safety Training Program
T. Safety Talk
U. Daily, Weekly, Monthly Safety Report

2
A. INTRODUCTION RIG OFFSHORE & ONSHORE

Perbedaan Rig Offshore & Onshore.

1. Rig Offshore

Rig ini berada di lepas pantai atau ditengah laut. Dimana ada dua cara menuju ke lokasi
Offshore yaitu menggunakan helikopter atau kapal.

a Kapal

fast boat adalah  di gunakan untuk mengangkut penumpang, berukuran kecil dan sangat cepat
sampai tujuan

Supply boat  yang digunakan mengangkut peralatan, solar, air dan pasokan kebutuhan lainnya
untuk Rig atau Plat Form. Supply boat membutuhkan waktu yang jauh lebih lama menuju Rig,
bisa 4 hingga 5 kali dari waktu yang dibutuhkan oleh fast boat. Hal ini dikarenakan ukurannya
yang lebih besar dan berat.

Dari kedua jenis kapal tersebut fast boat pada saat laut tenang dan supply boat adalah
lebih nyaman karna waktu yang lebih singkat. pada saat laut agak berombak supply boat lebih
banyak dipilih karena dengan ukurannya yang besar dan berat, goyangan di kapal tidak terlalu
terasa.

b. Helikopter

Helicopter banyak jenisnya dari ukuran kecil sampai besar Contohnya:


Puma; Super Puma, Sikorsky, Twin Other dan lain2.
Fasilitas yang ada di Rig Offshore : Mess hall atau galley. Recreation room, kamar
Tidur( Accomondation), Ruangan gym Meeting Room, Smoke Area, Training Room. Laundry

2. Onshore/Land rig

Rig darat bisa dijangkau lebih mudah dibandingkan rig offshore. Lokasinya bisa di tengah
hutan, di puncak gunung, tengah gurun, atau hanya di pinggir jalan sebuah kota atau desa.

Fasilitas yang ada tak selengkap rig offshore, seperti tidak adanya recreation room,
ruang gym. Akomodasi Mengunakan Countainer, laundry

B. INTRODUCTION OIL INDUSTRY

Bagai Mana Proses Oil Drilling, banyak sekali persepsi orang awam keliru bahwa yang kerja
dilaut hanya berasal dari teknik perminyakan, Drilling (ngebor). Padahal banyak sekali bagian-
bagian yang lain.
Tahapan-Tahapan pekerjaan di offshore.

3
1. Seismik.

Potensi minyak bumi bisa dilakukan dengan melakukan survey seismik area. Biasanya survey
seismic ini dengan menggunakan Kapal khusus seismic dengan peralatanya.

2. Eksplorasi

Sa
lah satu jenis Rig pengeboran

Pada tahap ini, data dari seismic akan dibuktikan dengan mengukur cadangan
minyaknya. Pada tahap ini juga Rig pengeboran masuk.

4
3. Konstruksi

Kegiatan pemasangan anjungan/platform lepas pantai untuk mendukung proses produksi Oil dan
Gas

4. Produksi

Setelah cadangan minyak dirasa sangat ekonomis, maka tahap selanjutnya adalah tahap
produksi. Pada tahap ini adalah dengan membangun anjungan/platform minyak di laut. 

C. INTRODUCTION RIG POSITION AND JOB DESCRIPTION

 OIL COMPANY

1. Company Man/Woman :

Sebagai wakil dari Oil company, tanggung jawabnya sangat besar dan merupakan posisi
tertinggi di Rig. Dia bertugas memastikan agar operasi Rig berjalan dengan lancar & aman,
sesuai dengan program yang diberikan oleh Drilling Superintendent/Drilling Engineer di kota.
Biasanya ada 2 orang : Day Company Man/Woman (lebih Senior) dan Night Company
Man/Woman (Yunior).

2. Geologist, untuk menentukan posisi cadangan minyaknya

3. Drilling Engineer :

Memastikan bahwa crew Rig & Company Man/Woman melakukan aktifitas sesuai dengan
program yang diberikan oleh Drilling Superintendent. Tapi DE tidak selalu berada di Rig.

4. Safety Engineer

5
Memantau semua kegaian di rig sehingga bisa aman dan menjalankan Program Company.

5. Setorekeeper

Menyediakan dan membantu proses keluar dan masuk barang dari service atau Oil company.

 DRILLING COMPANY.

6. OIM (Offshore Installation Manager) :

sebagai pimpinan tertinggi wakil dari Drilling Contractor di Rig, tanggung jawabnya sangat
besar, membawahi supervisor-supervisor Rig dan posisinya hampir sama dengan
Company Man/Woman.

7. Rig Supt : 

sebagai pimpinan Drilling Contractor, tanggung jawabnya juga besar. Dia harus
memastikan bahwa crew & peralatan Rig bisa beroperasi secara optimum dalam
menunjang program dari Company Man/Woman. Kalau di rig darat biasanya disebut Rig
Manajer.

8. Day Pusher  

membantu Tool Pusher, tapi bekerjanya disiang hari/ bertanggung jawab agar program
harian dari Rig Supt dan Company Man/Woman berjalan dengan lancer

9. Night Pusher : 

membantu Tool Pusher, tapi bekerjanya dimalam hari. Biasanya dia juga membuat
Laporan Harian kepada Company Man/Woman. Tool Pusher,. Biasanya mengganti tugas
Driller kalau baru makan atau "coffee time"

09. HSE / RSTC :

Memastikan semua pekerjaan di Rig dilakukan dengan aman & mengikuti prosedur Keselamatan

DAILY JOB

 Daily memastikan semua kebutuhan peralatan keselamatan di Rig masih layak pakai
 menyampaikan Masalah Keselamatan waktu Pre-tour meeting kepada crew,
 Monitor Ijin Kerja atau Permit dan JSA
 Monitoring Safety Observation
 Membuat Daily Report
 Safety Patrol

WEEKLY JOB

 Melaksanakan Weekly Safety Meeting


 Fire Drill, Medical Drill, Confine Space Drill atau H2S Drill
 Weekly Hygine Inspection

MONTHLY JOB

6
 Monthly Safety Equipment
 Safety Training Program/Training Matrix
 Site Commite Meeting
 Monthly Safety Report

 UNROUTIN JOB
 Memberi Safety Induction
 HLO Duty
 OJT Training ke Karyawan
 Safety Standown Meeting
 Pre Job Safety Meeting New Project.
 Safety Investigation
 Membuat PR
 Audit
 DRILLING CREW

06. Driller : inilah orang yang paling pegang peranan penting lancarnya operasi di Rig. Dia
berhubungan langsung dengan rig crew, Deck crew dan Company Man/Woman.

07. Assistant Driller : membantu pekerjaan Driller, salah satunya menyiapkan BHA (Bottom
Hole Assy), DP, R/U dan R/D BOP, membantu PumpMan memperbaiki Mud Pump,
berkomunikasi langsung dengan rig Crew & Deck Crew.

08. Pump Man : bertanggung jawab atas jalannya Mud Pump dan membantu Mud Eng
menyiapkan lumpur di tangki.

09. Derrickman : kalau di Rig yang konvensional, tempat kerjanya di Monkey Board, membantu
Driller kalau mau RIH (Running In Hole) atau POOH (Pull Out of Hole) BHA. Untuk Rig-rig yang
sudah modern, kerjanya di dalam kabin tersendiri, dia mengoperasikan peralatannya dengan
panel/stick.

10. Floor Man/Roughneck :  Membantu pekerjaan Driller di lantai bor, menyiapkan segala
peralatan yang akan dipakai, melakukan cabut pasang rangkaian pipa, memasang selubung,
membantu kelancaran pekerjaan Service Company di Rig Floor, merawat semua peralatan di
RF. Kalau Rignya masih konvensional, harus angkat-angkat slips, memasang kunci buaya (Rig
Tong), mengoperasikan Spinner, menahan pipa kalau baru diangkat dengan TDS, mendorong
pipa kalau mau disandarkan di Finger MonkeyBoard, mengganti pekerjaan Derrickman kalau
baru makan atau coffee time, membantu PumpMan kalau Mud Pump rusak, mengawasi Shale
Shaker kalau baru drilling, membantu Roustabout menyiapkan Tool yang mau dipakai,
membantu mengukur panjang casing & DP dan lain2.

11. Shaker Man : merawat & mengawasi shale shaker waktu mengebor, mengasihtau ke Driller
kalau terjadi tumpahan (over shaker), mengganti screen, menjaga kebersihan di area shake
shaker.

DECK CREW

12. BARGE MUSTER: Sebagai pimpinan Deck crew, bertanggung jawabnya memastikan bahwa
crew & peralatan Deck bisa beroperasi secara optimum dalam menunjang program dari
Company Man

7
13. Deck Pusher : membantu Barge Master mempersiapkan segala sesuatunya, mengatur
penempatan peralatan di deck, bongkar muatan dari/ke supply boat/tug boat dan lain-lain.

14  Crane Operator : membantu Barge Master & Roustabout dalam pengangkatan barang/

peralatan dengan Crane.

15.  Assistant Crane Operator : membantu Crane Operator, karena biasanya di Rig offshore
ada 3 Crane.

16. Forklift Operator : di rig-rig yang besar, biasanya ada Forlift di ShackRoom. Tugasnya
membantu Mud Eng mempersiapkan material lumpur yang akan dipakai.

17. Roustabout : biasanya bekerja di deck, menyiapkan semua peralatan yang akan dipakai di
RF, membantu Crane Operator bongkar muat barang dari/ke supply/tug boat. Kalau crew change
dengan crew boat, menyiapkan Personnel Basket/Frog, kalau crew change dengan helikopter,
membantu HLO (Helicopter Landing Officer) memastikan situasi di helipad aman, membantu
bongkar/muat bagasi para penumpang, membantu mengisi Avtur kalau helikopter refuel,
membantu Mud Eng mixing menyiapkan lumpur dan kadang-kadang naik ke RF mengganti
Roughneck makan atau coffee time

18. Welder ; Semua pekerjaan yang berhubungan dengan pengelasan di Rig

18. Warehouseman : tempat bekerjanya di Warehouse, melayani kebutuhan crew jika


memerlukan penggantian barang-barang/suku cadang peralatan Rig, mengorder barang-barang
kepada vendor dan lain-lain.

19. Crew Kapal, Biasanya dari akademi pelayaran mulai dari kapten hingga AB (anak buah).
20. Medic Team, Biasanya berisikan dokter dan perawat.
21. Cathering Crew, bertugas untuk menyiapkan konsumsi orang yang bekerja.

 MAINTENANCE CREW

21. Maintenan Enginer.  

Assistant Electrician : membantu pekerjaan Electrician.

Subsea Engineer : bekerjanya di Floating Rig (semi submersible, drillship), bertanggung jawab
atas Subsea BOP. Mulai dari perawatan BOP & panel-panelnya, serta persiapan cabut pasang
Subsea BOP.

22.  Assistant Subsea Engineer : membantu pekerjaan Subsea Engineer.

23. Electrical Engineer, Biasanya dari jurusan Teknik Elektro untuk merencanakan instalasi
listrik dan supply listrik untuk anjungan tersebut
24. Instrumen Engineer, Biasanya dari teknik fisika bertugas untuk merencanakan dan
maintenance Valve, Pipa dsb.

 SERVICE COMPANY

25. ROV Engineer : biasanya bekerja di floating Rig (semisubmersible & drillship),


mempersiapkan robot ROV (Remotely Opearted Vehicle) untuk melihat sikon di dasar laut,

8
membantu pemasangan Subsea BOP, memonitor waktu melakukan "Jetting operation" dan lain-
lain.

24.. Casing crew : memperisiapkan dan memasang selubung (casing/liner).

25.. Stabber : bagian dari casing crew, bekerja di stabbing board untuk membantu Driller
memasukkan casing yang digantung pada travelling block/Spider Elevator ke dalam casing yang
berada di Spider Slips. Tapi sekarang di Rig yang sudah modern, fungsi stabber sudah
ditiadakan.

26. Power Tong Operator : bagian dari casing crew yang bertugas menjalankan casing power
tong.

27. Inspector : biasanya dari Casing Company, bekerjasama dengan casing crew, memastikan
bahwa semua ulir casing/liner dalam keadaan bagus serta torsinya sesuai dengan spesifikasi
yang direkomendasikan.

28.  Wellhead Engineer : mempersiapkan, memasang dan menguji kepala sumur.

29. Bit Engineer : biasanya dari Bit Company, membantu Company Man/Woman &
bekerjasama dengan DD untuk memilih matabor yang tepat agar operasi pengeboran bisa
optimum.

30. Under Reamer Engineer : kalau dalam BHA memakai UnderReamer, dia mempersiapkan &
memasangnya.

24. Circulating Sub Engineer : kalau akan mengebor di daerah yang diperkirakan akan
mengalami total loss, biasanya pada BHA dipasang Circulating Sub, jadi kalau akan memompa
LCM, tidak merusak MWD/LWD Tool.

25. Liner Hanger Engineer : bertugas menyiapkan & memasang Liner Hanger.

26. Fisher Man : bertugas memancing/mengambil jika ada peralatan yang tertinggal di dalam
sumur.

27. Waste Management Engineer : bertanggung jawab dengan limbah/cutting dari dalam
sumur, menampung & mengepaknya untuk dikirim ke kota.

28. Completion Engineer : bertanggung jawab dengan pemasangan alat-alat completion


beserta stringnya, setelah sumur siap untuk diproduksi.

29. Mud Enginer : membantu CompanyMan. mempersiapkan lumpur dan memastikan


mengikuti program yang sudah ditentukan.

30. Slickline Engineer : biasanya melakukan pekerjaan setelah completion string terpasang
dalam sumur. Memastikan bahwa semua peralatan pada completion string berfungsi dengan
semestinya.

31. Slickline Operator : membantu Slick Engineer menjalankan unit Slickline.

32. Mud Logger, bertugas untuk merekam data pengeboran


33. Cementing, bertugas untuk proses penyemenan dinding biar kuat

9
34. Surveyor/Navigator, Biasanya lulusan dari Geodesi-Geomatika yang bertugas untuk
navigator dan akurasi posisinya.
35. Survey engineer, Berasal dari elektro, mekatronika, mekanika. Mereka pertugas untuk set
up alat-alat survey.

D. BASIC OFFSHORE REQUIREMENT WORK ON THE OFFSHORE


1. RIG atau di Platform Rig

Persyaratan umum (Teknik) untuk bekerja di lepas pantai :

 Usia Minimum 18 tahun.


 Harus Berbadan sehat Jasmani/rohani,
 Safety Passport.
Wajib. Bagaimana caranya dapatkan safety passport. Ada beberapa courses di sini tetapi
yang wajib untuk bekerja di offshore :

 Basic sea survival course


 HUET – Helicopter underwater escape training
 Fire fighting

misalnya Untuk bekerja di sebuah platform Petronas, anda perlu 4 courses. Exxonmobil
mewajibkan 3 courses. Tergantung dari Oil Companynya.

Persyaratan Khusus/ Tergantung dari Oil Companynya


(Teknik) HSE/RSTC/STC/SAFETY OFFICER:

 AK3 Umum /Tergantung Client Request


 AK3 Migas / Tergantung Client Request
 NEBOS / Tergantung Client Request
 Beberapa Safety training : Permit , JSA, Confine Space, H2S, Accident Investigasi, dll.

Keterangan Umum Non ( Teknik ) :

 Jujur, mau bekerja keras,( bohong sesekali boleh )


 Tidak takut bekerja di ketinggian maupun ruang tertutup (confined space),
 Siap bekerja jauh dengan keluarga, mau bekerja di tempat terpencil,
 Schedule 4 mg : 4 mg atau 4 mg : 2 mg atau 2 mg:2 Mg
 mengutamakan "teamwork" & keselamatan kerja, 

 Physically fit.
Operasi pengeboran minyak lepas pantai (offshore) merupakan salah satu pekerjaan
yang menuntut kesiapan fisik bagi para individu yang terlibat di dalamnya. Hal tersebut
berdasarkan pada pekerjaan mereka yang berlangsung di tengah laut dengan kondisi cuaca
yang tidak menentu bahkan tergolong extreme. Disamping menuntut kondisi fisik yang prima,
juga mengharuskan pekerja memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam hal penanggulangan
keadaan darurat kususnya yang terkait dengan keselamatan para pekerja itu sendiri.

10
Sertifikat Khusus untuk Pekerja Rig Lepas Pantai
Terdapat beberapa jenis pelatihan dan sertifikasi keselamatan kerja bagi calon pekerja
offshore rig. Sertifikasi ini bisa kita ikuti berdasarkan keinginan pribadi atau rekomendasi
perusahaan tempat kita bekerja. Di bawah ini beberapa pelatihan dan sertifikasi yang umum
menjadi persayaratan dari perusahaan.

Sertifikat BOSIET

Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training (BOSIET)


adalah salah satu jenis sertifikasi yang menjadi persyaratan bagi mayoritas perusahaan bagi
para pekerja yang akan ditugaskan pada rig offshore. Sertifikat ini bahkan menjadi persyaratan
mutlak bagi perusahaan-perusahaan besar luar negeri.

BOSIET melatih para pekerja mengenai bahaya yang umum terjadi di rig lepas pantai, terutama
yang berkaitan dengan kelangsungan hidup di laut, persiapan penanggualangan darurat,
pertolongan pertama dan teknik penanggulangan kebakaran. Pelatihan ini juga mencakup
potensi dampak lingkungan dari kegiatan pengeboran lepas pantai, serta peraturan keselamatan
yang dirancang untuk tujuan melindungi area dari potensi yang dapat ditimbulkan dari kegiatan
pengeboran.

Sertifikat HUET

Helicopter Underwater Escape Training (HUET) merupakan pelatihan yang menekankan


mengenai keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan diri ketika helikopter berada di
dalam air. Pelatihan ini penting bagi siapa saja yang menggunakan transportasi helikopter. Untuk
karyawan rig lepas pantai, sertifikasi ini dibutuhkan karena transportasi ke lokasi rig umumnya
menggunakan helikopter terutama rig yang berada jauh dari daratan.
Pelatihan ini dilakukan di kolam renang khusus dan biasanya hanya memerlukan waktu
sehari dan bersifat umum tanpa perlu kualifikasi yang rumit. Dalam prakteknya, kita akan dilatih
cara menggunakan pelampung dan peralatan pernapasan darurat. Setelah itu kita akan masuk
ke dalam simulator helikopter yang disebut "dunker", nantinya dunker ini akan ditenggelamkan
ke dalam air dengan kemiringan serta kedalaman yang berbeda-beda sehingga kita harus
melakukan berbagai metode penyelamatan diri sesuai dengan yang telah diajarkan sebelumnya.

11
Sertifikat Basic Sea Survival

Pelatihan Basic Sea Survival atau teori dasar ketahanan di laut meliputi pengenalan perangkat
keamanan dan keselamatan di laut, fungsinya, cara penggunaannya dan tentunya praktek
lapangan. Pelatihan ini merupakan salah satu yang harus dilalui oleh pekerja rig offshore.
Umumnya training ini hanya berlangsung 1 hari, dimana teori dilaksanakan di dalam ruangan
dan praktek dilaksanakan di kolam renang atau juga pantai.

Nah, itulah tiga jenis sertifikat yang perlu kita miliki bila ingin bekerja di Offshore Rig. Namun
perlu diingat bahwa ketiga sertifikasi tersebut bukan merupakan syarat mutlak untuk dapat
bekerja di rig minyak lepas pantai, masing-masing perusahaan memiliki kualifikasi yang berbeda-
beda.

E. JENIS-JENIS RIG PENGEBORAN 

1. Rig Darat.
2. Barge/kapal tongkang.
3. Jack up Rig.
4. Fixed platform (steel jacket)
5. Rig Semi-submersible.
6. Drillships.
7. Jenis-jenis rig pengeboran offshore

Berbagai macam rig offshore dibagi berdasarkan kedalaman air dimana rig tersebut bisa
beroperasi. Berikut adalah pembagiannya :

1.  Rig Darat
Rig ini beroperasi di darat.
2.  Barge/kapal tongkang
Kapal berpermukaan datar dan rata, mengapung di perairan dangkal yang dilengkapi dengan
rig pengeboran. Biasa beroperasi di perairan dangkal seperti sungai atau laut dangkal.

12
3.  Jack up Rig
Rig yang memiliki tiga kaki yang bisa digerakkan ke bawah hingga dasar laut untuk
menopang rig pengeboran di suatu posisi yang tetap. Jack up rig didesain untuk beroperasi di
lautan hingga kedalaman 350 feet (107 meter).

4.  Fixed platform (steel jacket)


Fixed platform  adalah jenis platform offshore yang digunakan untuk produksi minyak atau
gas. Platform ini dibangun pada beton dan / atau kaki baja yang berpondasi langsung di dasar
laut. Platform ini bisa dimuati Deck dengan ruang untuk rig pengeboran, fasilitas produksi dan
akomodasi personel.

5.  Rig Semi-submersible
Rig Semi-submersible adalah rig yang tidak memiliki penopang di bawah tetapi mengapung di
air (rig seperti ini biasa disebut “floaters”). Rig ini bisa beroperasi di kedalaman laut hingga 3500
feet (1007 meter).

6.  Drillships
Untuk pengeboran di kedalaman laut hingga 7500 feet (2286 meter) digunakanlah drillship.

F. General Rules/ Safety Rule Work on the Rig

11 elemen Edukasi Corporate Life Saving Rules. Pertamina Yaitu,

1. Tools & Equipment,


2. Safe Zone Position,
3. Permit to Work,
4. Isolation,
5. Confined Space,
6. Lifting Operation,
7. Fit to Work,
8. Working at Heigh,
9. Personal Floatation Device,
10. System Override, ZetO Rules PETRONAS
11. dan Asset Integrity.

13
.
OBSERVATION CARD

MATERI SELANJUTNYA ANDA BISA AMBIL DI FOLDER

14

Anda mungkin juga menyukai