Anda di halaman 1dari 4

Line of Fire

QHSSE – 15 Desember 2021


Definisi “ Line of Fire “

• “Line of Fire“ merupakan istilah militer yang menggambarkan jalur tembakan


atau rudal. Dalam duni industry, “Line of Fire” mengacu kepada pekerja yang
menempatkan diri sendiri dalam bahaya dengan berada di tempat yang salah,
pada waktu yang salah dan melakukan kontak dengan sebuah bentuk energy

• Definisi sederhana dari “Line of Fire” adalah BERADA DALAM BAHAYA dan
BUKAN berada di area Safe Zone Position (CLSR #2 ). “Line of fire” dapat
diartikan jalur benda yang bergerak yang ketika bersinggungan dengan tubuh
pekerja dapat menyebabkan cidera ataupun kematian

• Istilah “Line of Fire” sering kita dengar dalam beberapa aktivitas kerja,
tergantung pada jenis pekerjaannya.
3 KATEGORI UTAMA “LINE OF FIRE’

1) Caught-in and Caught-between


Cedera atau kerusakan peralatan yang diakibatkan oleh seseorang atau benda dalam
kondisi terjepit, terhimpit, tergencet dan terpepet, atau terjepit di antara dua atau lebih
objek, atau di antara bagian-bagian suatu benda.

2) STRUCK BY
Cedera atau kerusakan peralatan yang diakibatkan oleh seseorang atau benda yang mengalami
kontak paksa atau benturan antara seseorang dan objek atau peralatan.

3) RELEASED ENERGY
Cedera atau kerusakan peralatan yang diakibatkan oleh daya, dorongan dan
kekuatan dari sebuah energy yang tidak terkendali.
Tips Mencegah Kecelakaaan akibat “Line of Fire”

1) CLSR #1 – Tools & Equipments


• Memeriksa semua peralatan dengan pre-use inspection checklist sebelum digunakan dan pastikan peralatan yang akan
digunakan dalam kondisi baik serta sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
• Memastikan benda-benda yang bergerak/berputar/berayun dapat dilindungi atau dilakukan pemasangan safety guard.

2) CLSR #2 – Safe Zone Position


• Kenali bahaya “Line of Fire” yang ada di area kerja seperti pergerakan mesin/benda, jenis dan cara kerja peralatan yang
digunakan, benda yang berpotensi menabrak/jatuh menimpa anda, dan aktivitas orang lain yang membahayakan.
• Waspada terhadap area berbahaya “Line of Fire”, titik buta, titik jepit, serta potensi bahaya terpotong dan tertusuk saat
menempatkan anggota tubuh.

3) CLSR #3 – Permit To Work


• Melakukan kajian resiko bagaimana bahaya itu dapat membuat celaka, cara menghindarinya dan kendalikan bahaya dengan
menyesuaikan posisi dan pergerakan yang akan dilakukan dan menggunakan APD yang tepat.
• Pastikan mengkonfirmasi tindakan pencegahan dengan pengawasan pekerjaan/area (Area Authority- AA & Performing
Authority-PA) ketika bekerja di dekat peralatan bergerak atau peralatan energy dan selalu ikuti petunjuk dari Performing
Authority (PA) serta rambu2 yang berada di area tersebut.
• Melaksanakan tool box meeting sebelum memulai pekerjaan, membahas pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai dengan
prosedur Kerja. Membahas dan mengidentifikasi terkait bahaya-bahaya yang dapat terjadi, dan saling mengingatkan terkait
APD yang digunakan
4) CLSR #7 – Fit To Work
• Pastikan badan segar dan bugar (Fit to Work) sebelum bekerja agar siap dan fokus pada saat melaksanakan pekerjaan
dengan aman.

Anda mungkin juga menyukai