Anda di halaman 1dari 4

REKOMENDASI ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

PADA PT PG CANDI BARU, SIDOARJO


1. Cara Pemasangan
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 04 tahun 1980
Tentang Syarat-syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan APAR, berikut cara pemasangan
yang benar:
a. Ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil
serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.
b. Penempatan alat pemadam api yang satu dengan lainnya atau kelompok satu dengan
lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas
atau ahli keselamatan Kerja
c. Pemasangan alat pemadam api ringan (selain CO2 dan DCP), bagian paling atas
berada di ketinggian 1.2 meter atau 120cm

d. Jenis CO2 dan tepung kering (DCP) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat,
jarak antara dasar alat pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dan permukaan lantai.
e. Terdapat tanda pemasangan, berikut tanda pemasangan pada lampiran 1:

Untuk pemberian tanda, tepat diatas APAR atau 125cm dari lantai
f. Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya berwarna merah.
g. Dilarang memasang dan menggunakan alat pemadam api ringan yang didapati sudah
berlubang-lubang atau cacat karena karat.
h. Setiap alat pemadam api ringan harus dipasang (ditempatkan) menggantung pada
dinding dengan penguatan sengkang atau dengan konstruksi penguat lainnya atau
ditempatkan dalam lemari atau peti (box) yang tidak dikunci. Apabila ditempatkan
didalam box maka kaca tidak boleh lebih dari 2mm.
i. Alat pemadam api ringan yang ditempatkan di alam terkuka harus dilindungi dengan
tutup pengaman.
j. Pemeliharaan:
a. Setiap alat pemadam api ringan harus diperiksa 2 (dua) kali dalam setahun,
yaitu: a. pemeriksaan dalam jangka 6 (enam) bulan
b. Pemeriksaan dalam jangka 12 (dua belas) bulan;

c. Cacat pada alat perlengkapan pemadam api ringan yang ditemui waktu
pemeriksaan, harus segera diperbaiki atau alat tersebut segera diganti dengan
yang tidak cacat.
2. Program Pemeriksaan dan Pemeliharaan APAR
Pemeriksaan APAR dilakukan 3 kali dalam 1 tahun, yaitu pemeriksaan setiap bulan, 6
bulan dan 12 bulan sekali. Pemeriksaan dapat dilakukan oleh tim P2K3 tim tanggap
darurat. Berikut adalah rincian kegiatan untuk inspeksi APAR:
a. Satu Bulan
Segel Pengaman
o Kawat segel pengaman tidak putus/kondisi disegel
o Pengaman (safety pin) harus terpasang dengan benar
o Rabtai pengaman (bila ada) harus terpasang dengan benar
Alat Pancar
o Tuas atau pengatup untuk pengoperasian APAR harus dalam
keadaan baik
o Handel pegangan untuk menenteng APAR harus dalam kondisi

baik
o Selang pancar (hose) tidak bocor atau pecah
o Mulut pancar atau corong dan nose tidak tersumbat
o Seal pengaman pada mulut pancar tidak robek
Tabung
o Tabung tidak terkorosi atau cacat, cat kembali bila perlu
o Isi tabung dapat dilihat dari penunjuk tekanan
Kartu pemeriksaan
o Plastic pembungkus kartu pemeriksaan tidak robek atau bocor
o Kartu pemeriksaan terhindar dari air dan kotoran
o Pengisian kartu sesuai jadwal pemeriksaan, diberi tanggal dan
ditanda tangani
o Setiap APAR harus dilengkapi dengan kartu pemeriksaan
Penempatan APAR
o APAR berada pada ketinggian yang seharusnya. 120 cm untuk

selain DCP dan CO2


o Posisi APAR mudah dijangkau dan tidak terhalang
o Terdapat tanda penempatan APAR
o Kotak APAR (bila ada, perbaiki dan cat kembali bila perlu)
b. Pemeriksaan 6 bulan
Untuk jenis apar DCP
Memeriksa kondisi serbuk, untuk mengecek apakah isi dari APAR
berkurang atau terjadi penggumpana

Apabila APAR berjenis cartridge, maka memeriksa kondisi cartridge,

apabila beratnya kurang dari 10% diganti dengan yang baru


Apabila APAR berjenis storage pressure, melakukan penimbangan APAR,
bila beratnya berkurang dari 10% berat semula, pemadam dinyatakan

afkir.
Memeriksa kondisi tabung, bila terkorosi berat diganti dengan yang baru,

apabila terkorosi ringan dibersihkan dan dicat kembali


Memeriksa mulut pancar, kemungkinan rusak atau tersumbat

Anda mungkin juga menyukai