Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI

LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

BAB I

PENDAHULUAN

Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban / LKPJ


Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan agenda
rutin tahunan guna mencukupi amanat Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang “Pemerintahan Daerah” sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
“ Pemerintahan Daerah ” dan dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 2007 tentang “Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
kepada Masyarakat”. LKPJ merupakan bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang telah dilaksanakan oleh Kepala
Daerah sesuai dengan dokumen perencanaan kegiatan yang tertuang dalam
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) di masing-masing Satuan
Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Kabupaten Sumenep.

A. Dasar Hukum

Berdasarkan Pasal 17 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 3


Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala
Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, dijadwalkan
bahwa LKPJ Akhir Tahun Anggaran disampaikan kepada DPRD paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah Tahun Anggaran berakhir.

Penyampain LKPJ tahun 2018 ini, merupakan LKPJ ketiga atau


tahun ketiga secara utuh menyelenggarakan pemerintahan sejak dilantik
sebagai Kepala Daerah pada tanggal Pebruari 2016 yang lalu, LKPJ Tahun
2018 sebagai progress report tahun ketiga dari pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Bupati dan Wakil Bupati Sumenep Periode 2016-2021 yaitu

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I-1


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

pasangan Bupati Dr. KH. A. BUSYRO KARIM, M.Si dan Wakil Bupati
Achmad Fauzi SH, pada dasarnya merupakan perwujudan tanggungjawab
amanah pemerintahan yang kami emban. Dalam perspektif amanah dan
substansi kepemerintahan tersebut, penyampaian progress kinerja
pemerintahan kepada DPRD, sekaligus merefleksikan akuntabilitas bersama
antara kelembagaan pemerintah daerah dan DPRD. Hal demikian merupakan
konsekwensi atas berbagai kesepakatan bersama dalam memaknai
kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang telah kita tuangkan dan APBD
Tahun 2018.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah ditetapkan Peraturan
Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumenep
Tahun 2016 - 2021 sebagai pedoman perencanaan pembangunan tahun
2016-2021 yang implementasinya setiap tahun dijabarkan dalam Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) pada Dinas Tenaga


Kerja Sumenep Akhir Tahun Anggaran 2018 merupakan amanah Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,yang telah
diubah menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, menyebutkan bahwa Kepala Daerah dalam hal ini
melalui semua Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) mempunyai
kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, dan memberikan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD), serta Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(ILPPD) kepada masyarakat.

Sedangkan mengenai muatan LKPJ menurut Peraturan Pemerintah


Nomor 3 Tahun 2007 pada pasal 18 dijelaskan bahwa sekurang-kurangnya
menjelaskan: a) Arah kebijakan umum pemerintahan daerah; b) Pengelolaan
keuangan daerah secara makro, termasuk pendapatan dan belanja daerah;

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I-2


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

c) Penyelenggaraan urusan desentralisasi; d) Penyelenggaraan tugas


pembantuan; dan e) Penyelenggaraan tugas umum.

Dasar Hukum atau Peraturan perundangan-undangan yang


mendasari penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati
Sumenep melalui semua Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD)
tahun anggaran 2018 diantaranya:

1) Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia;


2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kabupaten di Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1950, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
09);
3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
4) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksanaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Nomor 4400);
5) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
6) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I-3


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

7) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
8) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 79 tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
9) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
10)Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 3 tahun 2007 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;
11)Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antar Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Negara Nomor 4737);
12)Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman dan
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
13)Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan;
14)Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
15)Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan
Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD;
16)Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah menjadi
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I-4


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

17)Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan,


Tata Cara penyusunan, Pengendaian dan Evaluasi, Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
18)Peraturan Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi RI Nomor 11 Tahun
2012 Pedoman Penyelenggaraan Sistem Pelatihan Kerja Nasional di
Daerah.
19)Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 622);
20)Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 21 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan
Kerja;
21)Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pembentukan dan klarifikasi Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah;
22)Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan
Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD;
23)Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 01 Tahun 2012 tentang
Pajak Daerah (lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 2 ) ;
24)Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 03 Tahun 2012 tentang
Retribusi Jasa Usaha ( Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 3 ) ;
25)Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 04 Tahun 2012 tentang
Retribusi Perijinan Terpadu (Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 4) ;
26)Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Sumenep Tahun
2016 - 2021;
27)Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor : 5 Tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018
(Lembaran Daerah Tahun 2017 Nomor 01);

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I-5


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

28)Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 14 Tahun 2018 tentang


Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2018;
29)Peraturan Bupati Sumenep Nomor : 45 Tahun 2016, tentang Kedudukan
Susunan Oraganisasi, Tugas Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Daerah Kabupaten Sumenep, di lingkungan Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Sumenep;
30)Peraturan Bupati Sumenep Nomor : 39 Tahun 2017 tentang Rencana
Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) Kabupaten Sumenep Tahun 2018 ;
31)Peraturan Bupati Sumenep Nomor : 66 Tahun 2017 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumenep Tahun
Anggaran 2018;
32)Peraturan Bupati Sumenep Nomor : 81 Tahun 2018 tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2018.

B. Gambaran Umum Daerah


1. Kondisi Geografis Daerah
a. Batas Administrasi Daerah dan Luas Wilayah
Kabupaten Sumenep merupakan salah satu dari empat
daerah Kabupaten di Wilayah Madura di Provinsi Jawa Timur, apabila
dilihat bentang alamnya secara makro, wilayah Kabupaten Sumenep
terdiri dari daerah daratan dan kepulauan. Secara geografis
Kabupaten Sumenep terletak pada posisi koordinat 113 032’54” -
116016’48” Bujur Timur dan diantara 4055’-7024’ Lintang Selatan.
Berdasarkan Peraturan Bupati Sumenep Nomor 11 Tahun 2006
tentang luas Wilayah Administrasi Pemerintah Kabupaten Sumenep
telah ditetapkan 126 pulau bernama, yang terdiri dari (a). Pulau yang
berpenghuni ada 48 pulau, (b). Tidak berpenghuni ada 78 pulau,
Sedangkan luas Wilayah Perairan : + 50.000 Km2.

Untuk Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Sumenep


adalah 2.093,457573 KM2, dengan presentase 4,42 % dari luas

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I-6


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

Daratan Propinsi Jawa Timur 47.992 KM 2 dan terbagi atas dua bagian
yaitu :

1) Bagian Daratan dengan luas 1.146,927065 Km2 (54,79%) yang


terbagi atas 17 (tujuh belas) Kecamatan yaitu Ambunten, Batang-
Batang, Batuputih, Bluto, Dasuk, Ganding, Gapura, Guluk-guluk,
Kalianget, Lenteng, Manding, Pasongsongan, Pragaan, Rubaru,
Saronggi, Batuan dan Kota Sumenep serta satu Pulau di
Kecamatan Dungkek.

2) Bagian Kepulauan dengan luas 946,530508 Km 2 (45,21%) terbagi


atas 9 (sembilan) Kecamatan yang terdiri : Kecamatan Arjasa,
Gayam, Giligenteng, Masalembu, Nonggunong, Raas, Sapeken,
Kangayan dan Talango.

Kabupaten Sumenep berada di ujung Timur Pulau Madura


dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Selat Madura

Sebelah Timur : berbatasan dengan Laut Jawa/ Laut Flores

Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan

Adapun luas penggunaan lahan terdiri dari :



Luas pemukiman : 179,32469 Km2

Luas persawahan : 23,852 Km2

Luas Hutan : 41,861 Km2

Luas perkebunan : 7,008 Km2

Luas Tegalan/cagar alam/semak belukar/ladang : 1.004,202127 Km2

Luas Pertambakan/kolam/air payau/danau/waduk/rawa : 204,599 Km2

Luas rumput tanah kosong : 19 Km2

Lain-lain : 30,91 Km2

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I-7


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....


Luas Total : 1.510,756817 Km2

Kabupaten Sumenep dibagi 27 Kecamatan untuk jumlah


Desa dan Kelurahannya sebanyak 330 Desa dan 4 Kelurahan wilayah
daratan, 1.774 Rukun Warga (RW) sedangkan 5.569 Rukun Tetangga
(RT) dengan komposisi persebarannya terdiri dari 242 Desa dan 4
Kelurahan dan 88 Desa di wilayah kepulauan. Berdasarkan gugus
kepulauan-kepulauan di Kabupaten Sumenep, Pulau yang
terjauh/Utara adalah pulau Karamaian yang terletak di Kecamatan
Masalembu, dengan jarak 151 mil laut dari Pelabuhan Kalianget (lebih
dekat dengan Kalimantan Selatan). Sedangkan Pulau yang paling
Timur adalah Pulau Sakala yang terletak di Kecamatan Sapeken
dengan jarak 165 mil laut dari Pelabuhan Kalianget (lebih dekat
dengan Pulau Sulawesi).

2. Gambaran Umum Demografi

a. Jumlah Pencari Kerja

Jumlah penduduk yang pencari kerja berdasarkan Kartu Tanda


Pencari Kerja ( AK.I/Kartu Kuning) jenis pendidikan bekerja mencapai
1.335 orang, terdiri atas laki-laki 626 orang (46,89 %) dan perempuan
sebanyak 709 orang (53,11%). Jika melihat dari komposisi penduduk
pencari kerja berdasarkan jenis pendidikan, maka jenis pendidikan pencari
kerja tertinggi pada tingkat S1 mencapai 787 orang (58,95%), disusul SLTA
sebanyak 401 orang (30,04%) dan DIII mencapai 110 orang (8,04%),
sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel : 1.1
Pencari Kerja Dirinci menurut Jenis Pendidikan

Pendaftar
NO Jenis Pendidikan Jumlah %
L P

1. SD/MI - 5 5 0,37
2. SMP/MTS 4 7 11 0,82

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I-8


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

SLTA 209 192 401 30,04


DI, DII 6 3 9 0,67
2. D III 32 78 110 8,24
3. Sarjana (S1) 371 416 787 58,95
4. Pasca Sarjaja (S2) 4 8 12 0,90
JUMLAH 1.335 100
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2018

Banyaknya tenaga kerja berdasarkan jenis pendidikan mencapai 1.335


orang yang terdiri atas pendidikan Sarjana (S1) 58,95 % (787 orang); SLTA
30,04 % (401 orang) dan Sarjana Muda (DIII) mencapai 8,24 % (110 orang)
sedangkan tenaga kerja terkecil tidak tamat SD sebesar 0,37 % (5) dan DI,
DII sebesar 0,67 % (9 orang). Menurut Kesempatan kerja terbanyak menurut
jenis pendidikan adalah SLTA mencapai 50,09 % atau (159.913 orang),
disusul SLTP mencapai 28,67 % (91.541 orang) sedangkan kesempatan
kerja terkecil di tingkat Tidak Tamat SD sebanyak 1,78% (5.672 orang)
disusul Tingkat pendidikan sarjana sebesar 2,72% (8.673 orang).
Sebagaimana dapat dilihat pada tabel di atas.

b. Tingkat Angkatan Kerja

Salah satu indikator yang biasa digunakan untuk


menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah laju
pertumbuhan angkatan kerja yang terserap pada lapangan pekerjaan.
Tingginya angkatan kerja di suatu daerah secara langsung dapat
menggerakan perekonomian daerah tersebut. Hal sebaliknya dapat
mengakibatkan timbulnya masalah sosial. Gambaran kondisi
ketenagakerjaan seperti banyaknya tenaga kerja, angkatan kerja
yang bekerja dan distribusi lapangan pekerjaan sangat berguna dalam
melihat prospek ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi dapat
dilihat apakah benar-benar digerakan oleh produksi yang melibatkan

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I-9


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

tenaga kerja daerah atau karena pengaruh faktor lain. Banyaknya


penduduk yang bekerja akan berdampak pada peningkatan
pendapatan. Disamping itu jumlah pengangguran juga akan
menentukan dampak sosial yaitu jumlah kemiskinan. Sebagaimana
dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini.

Tabel : 1.2
Banyaknya Tenaga Kerja, Angkatan Kerja dan Kesempatan Kerja
Menurut Angkatan Kabupaten Sumenep 2018

Kesempatan Pencari
No. Angkatan Kerja Pengangguran
Kerja Kerja
1 2 3 4 5
1. 583.358 618.624 741 19.751
Sumber : Dinas Tenga Kerja Sumenep 2018

Begitu juga dapat dilihat berdasarkan Pendataan Lowongan


Kerja perusahaan dan Instansi, kesempatan/lowongan kerja tahun 2018
sebesar 522 lowongan dapat dilihat sebagaimana tabel 1.3. dibawah
ini.
Tabel 1.3
Lowongan Kerja Yang Terdaftar Menurut Jenis Antar Kerja
Kabupaten Sumenep, Tahun 2016-2018
JUMLAH
No JENIS LOWONGAN KERJA
2016 2017 2018
1 Lowongan Kerja Lokal (AKL) 158 475 485
2 Lowongan Kerja Luar Daerah (AKAD) 45 48 36
3 Lowongan kerja di Luar Negeri (AKAN) 4 2 1
Jumlah 207 525 522
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2018

Jumlah pencari kerja jika dilihat berdasarkan Penempatan


tenaga kerja di perusahaan dan Instansi sebanyak 496 orang pada
tahun 2018 dilaksanakan melalui pelayanan antar kerja dan Bursa
Kerja, dapat dilihat sebagaimana tabel 1.4. dibawah ini.

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I - 10


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

Tabel 1.4 :
Pencari Kerja Yang Ditempatkan Menurut Jenis Antar kerja
Kabupaten Sumenep, Tahun 2016-2018
JUMLAH
No PENEMPATAN
2016 2017 2018
1 Penempatan Lokal 82 376 368
2 Penempatan Luar Daerah 9 30 127
3 Penempatan Luar Negeri 4 1 1
Jumlah 95 407 496

Sumber : Dinas Tenaga Kerja 2018

3. Kondisi dan Potensi

3.1. Kondisi

Kabupaten Sumenep merupakan salah satu Kabupaten yang


berada di Pulau Madura di Provinsi Jawa Timur yang tepat berada di
Ujung Timur Pulau Madura yang menghubungkan Kabupaten yang
akan menuju ke Ibukota Provinsi Jawa Timur yaitu Kota Surabaya.
Dengan adanya hal tersebut, Kabupaten Sumenep merupakan
daerah penyangga bagi pengembangan daerah Madura. Dalam
perkembangannya, Kabupaten Sumenep tumbuh dan mengalami
perubahan yang signifikan. Salah satu faktor pendorong perubahan
tersebut adalah tumbuhnya sektor industri di Kabupaten Sumenep
yang di dominasi oleh industri mikro dan industri kecil. Industri mikro
dan industri kecil ini bersifat padat karya yang merupakan salah satu
alternatif dalam membangun perekonomian daerah dan dapat tahan
terhadap dampak krisis ekonomi.

Pembangunan daerah Kabupaten Sumenep merupakan


proses pengelolaan sumber-sumber daya yang ada oleh pemerintah
daerah bersama masyarakatnya. Pemerintah daerah dengan
sektor swasta membentuk pola kemitraan untuk menciptakan
lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I - 11


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

ekonomi (pertumbuhan ekonomi). Pembangunan memiliki berbagai


tujuan, diantaranya untuk mengurangi disparitas/ ketimpangan
pembangunan antar daerah khususnya antara Daratan dan
Kepulauan, antar sub daerah serta antar warga masyarakat demi
pemerataan dan keadilan, memberdayakan masyarakat dan
mengentaskan kemiskinan, menciptakan atau menambah lapangan
kerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,
serta mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam
secara berkelanjutan.

Dalam pelaksanaan pembangunan Sumenep, sumber daya


manusia (SDM) mempunyai kedudukan dan peran yang sangat
penting sebagai pelaku dalam mencapai tujuan pembangunan.
Sejalan dengan itu, pembangunan tenaga kerja sebagai salah satu
unsur pembangunan sumber daya manusia (human resources)
diarahkan untuk dapat meningkatkan kualitas dan partisipasinya
dalam pembangunan serta melindungi hak dan kepentingannya
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Terkait dengan
hal diatas, pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas
asas keterpaduan dan kemitraan sebagaimana ditetapkan dalam
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang
menyebutkan bahwa pembangunan ketenagakerjaan bertujuan
untuk :

a) memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal


dan manusiawi;

b) menciptakan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga


kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan
daerah;

c) memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dalam mewujudkan


kesejahteraannya;

d) meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I - 12


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

3.2. Potensi

Dari data statistik tahun 2018 jumlah penduduk Sumenep


pada Desember 2018 adalah 1.081.204 jiwa. penduduk 1,34 %
pertahun. Dengan adanya jumlah penduduk yang semakin besar
telah membawa akibat jumlah angkatan kerja yang semakin besar
pula.. Jumlah penduduk yang besar ini akan merupakan potensi bagi
pembangunan daerah, provinsi dan nasional jika secara kualitas
mempunyai kemampuan untuk menggerakkan roda perekonomian
nasional.

Namun di sisi lain ini berarti bahwa semakin besar pula


jumlah orang yang mencari pekerjaan di Sumenep yang akan
menimbulkan masalah ketenagakerjaan khususnya masalah
penyediaan lapangan pekerjaan yang memadai. Permasalahan
mengenai kesempatan kerja ini menjadi semakin penting dan
mendesak karena pertumbuhan angkatan kerja yang lebih cepat
daripada pertumbuhan kesempatan kerja yang tersedia di Sumenep.
Dengan kata lain jumlah tenaga kerja yang terserap oleh lapangan
kerja semakin sedikit. Hal ini berakibat pada tingkat pengangguran
yang semakin meningkat dalam arti tiap tahun mengalami
penurunan. Menurut data statistik Indonesia tahun 2018 penduduk
yang berada pada kelompok angkatan kerja sebesar 640.718 jiwa
dan 19.751 jiwa atau 3,08 persen dari mereka belum atau tidak
bekerja (pengangguran terbuka).

Pada tahun 2018, perbandingan antara jumlah angkatan


kerja dan yang mencari kerja di Kabupaten Sumenep adalah 10:1,
artinya bahwa setiap 10 orang angkatan kerja terdapat sekitar 1
orang yang masih mencari pekerjaan. Selain itu, adanya
kesenjangan dalam penyampaian informasi lapangan pekerjaan
yang tersedia kepada pencari kerja telah mengakibatkan angka
pengangguran semakin besar. Kurangnya komunikasi antara
penyedia kerja dengan pencari kerja telah mengakibatkan pencari
kerja kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai lapangan

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I - 13


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

pekerjaan yang ditawarkan oleh penyedia kerja. Akibatnya,


kesempatan kerja yang tersedia tidak termanfaatkan dan jumlah
penganggur semakin besar.

Dengan adanya jurang pemisah antara penyedia kerja


dengan pencari kerja dalam penyampaian informasi kesempatan
kerja, mendorong pemerintah Sumenep untuk menyediakan
jembatan untuk mempermudah penyampaian informasi mengenai
lapangan pekerjaan kepada pencari kerja salah satunya melalui
bursa kerja yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Sumenep.
Dengan adanya bursa kerja, penyampaian informasi mengenai
kesempatan kerja semakin mudah diperoleh dan semakin
memudahkan pencari kerja untuk mengirimkan lamaran
pekerjaannya. Bursa kerja yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja
Sumenep ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah
ketenagakerjaan mengingat amat kompleksnya masalah
ketenagakerjaan, mulai dari meningkatnya jumlah angkatan kerja,
pengangguran, penempatan tenaga kerja baik di dalam maupun di
luar negeri, meningkatnya mobilitas penduduk usia produktif sampai
rendahnya kualitas tenaga kerja. Permasalahan ini ternyata tidak
hanya ada di tingkat nasional, namun juga ada di tingkat daerah
salah satunya di Kabupaten Sumenep.

Penduduk Sumenep yang kian tahun kiat meningkat ini


dapat dilihat sebagai beban dan potensi bagi pembangunan.
Semua upaya pembangunan, kapan dan dimanapun selalu
diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk,
menurunkan jumlah penduduk miskin, pengangguran serta
mengurangi tingkat ketimpangan sosial, dan ekonomi di antara
kelompok dalam masyarakat. Dilihat dari dimensi ekonomi,
kesejahteraan penduduk Sumenep ditentukan oleh kondisi distribusi
sumber daya seperti modal dan lahan, kesempatan berusaha dan
kesempatan kerja serta yang tidak kalah pentingnya adalah kualitas
sumber daya manusianya. Sumber daya manusia merupakan salah

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I - 14


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana


menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki
keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global
yang selama ini diabaikan. Kaitannya dengan hal tersebut, ada dua
hal menyangkut kondisi sumber daya manusia di Sumenep.

Pertama, adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan


angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja di Sumenep sekitar 640.718 orang,
sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 620.967
orang dan ada sekitar 19.751 orang pengangguran terbuka (open
unemployment) di Sumenep . Angka ini mengalami penurunan terus kini
berjumlah sekitar 3,08 %.

Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif Tinggi.
Struktur pendidikan angkatan kerja di Sumenep masih mendominasi
pendidikan Sarjana yaitu sekitar 17,333 %. Bagi Kabupaten Sumenep,
kedua masalah ini menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja
rendahnya kualitas di berbagai sektor ekonomi sehingga para Tenaga
Kerja Indonesia (TKI)/ Pekerja Buruh Indonesia (PMI) Sumenep mencari
peruntungan keluar negeri. Sempitnya lapangan pekerjaan di Sumenep
mendorong jumlah TKI yang mengadu nasib ke berbagai negara dari
tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Keinginan untuk
memperbaiki taraf hidup dengan bekerja di luar negeri mengalahkan
gambaran tentang kekerasan, eksploitasi, dan kebijakan deportasi
terhadap TKI. Bahkan hal itu akan tetap dilakukan meskipun harus pergi
dengan status tak berdokumen/TKI Ilegal. (Data terlampir).

Sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 khususnya Pasal 27


D ayat (2) UUD 1945 dan perubahannya yang berbunyi “Tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”. Pada hakekatnya bunyi pasal tersebut mengandung dua
makna sekaligus, yaitu memberi hak kepada warga negara untuk
memperoleh salah satu hak dasar manusia yaitu pekerjaan dan
membebani kewajiban kepada negara untuk memenuhinya. Negara tidak
dapat menghindarinya meskipun tidak cukup sumber daya dan sumber

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I - 15


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

dana di dalam negeri serta harus mencari sumber-sumber tersebut


sampai ke luar negeri. Sementara itu, selain berhak memperoleh
pekerjaan, Pasal 38 ayat (2) Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia lebih menegaskan lagi bahwa warga negara juga
berhak dengan bebas memilih pekerjaan yang disukainya. Oleh karena
itu, warga negara tidak dapat dilarang untuk bekerja dimana saja,
termasuk di luar negeri. Di samping faktor penarik yang ada di luar negeri
berupa upah yang lebih tinggi, maka faktor yang paling berpengaruh
adalah faktor pendorong yang ada di dalam negeri, yaitu belum
terpenuhinya salah satu hak dasar warga negara yang paling penting
yaitu: pekerjaan seperti diamanatkan di dalam Pasal 27 D ayat (2) UUD
1945 dan atau perubahannya.

Adanya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Sumenep yang


bekerja di luar negeri mendorong pemerintah untuk membuat aturan yang
berguna untuk melindungi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Diundangkannya Undang-Undang No 39 Tahun 2004 tentang
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri diharapkan dapat
memberikan perlindungan bagi para Tenaga Kerja Indonesia yang berada
di Luar Negeri. Selain itu adanya Permennakertrans No. 14/Men/2010
tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia di Luar Negeri dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.07/Men/V/2010 Tentang
Asuransi Tenaga Kerja Indonesia juga merupakan landasan hukum untuk
melindungi TKI yang berada di luar negeri.

Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang


Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri menjelaskan bahwa
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia adalah segala upaya melindungi
kepentingan tenaga kerja dalam mewujudkan terjadinya pemenuhan hak-
hak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, baik sebelum, selama
maupun sesudah bekerja.

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I - 16


LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI
LKPJ DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SUMENEP TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN....

Jumlah kesempatan kerja menurut lapangan usaha menurut


BPS Sumenep Tahun 2018 sebanyak 638.206 orang, menurut
lapangan usaha kegiatan ekonomi yang paling banyak menyerap dalam
kesempatan kerja adalah bidang Pertanian 76,34% (487.221 orang),
Perdagangan 9,17 % (58.511 orang), Jasa 7,21% (46.046 orang),
Industri pengolahan 2,76 % (17.610 orang), Bangunan 1,77% (11.287
orang) dan Angkutan 1,29% (8.252 orang). Dengan demikian bidang
jasa-jasa atau sektor tersier menyerap kesempatan kerja sebanyak
7,21%. Sedangkan perkembangan sektor industri di Kabupaten
Sumenep pertumbuhan industri kecil dan kerajinan ditentukan oleh mutu
kualiatas tenaga kerja baik dari segi keterampilan maupun skil. Kegiatan
usaha sektor industri tersebut bercirikan industri kecil dan kerajinan yang
memiliki keterkaitan ke belakang (backwad linkage) dengan sektor
pertanian karena bahan baku utama kegiatannya adalah output/hasil-
hasil pertanian, sedangkan keterkaitan ke depannya (forward linkage)
berkaitan dengan sektor Pertanisan dan perdagangan dimana sektor ini
banyak menyerap kesempatan kerja.

Dinas Tenaga Kerja Sumenep 2019 I - 17

Anda mungkin juga menyukai