NIM : 61608100820037
Prodi : S1 Farmasi Tk.2 IKMB
• Zat harus mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan (jika mungkin pada suhu 110-120 °C)
dan disimpan dalam keadaan murni. (Syarat ini biasanya tak dapat dipenuhi oleh zat- zat
terhidrasi karena sukar untuk menghilangkan air-permukaan dengan lengkap tanpa
menimbulkan pernguraian parsial.)
• Zat harus tidak berubah berat dalam penimbangan di udara; kondisi ini menunjukkan
bahwa zat tak boleh higroskopis, tak pula dioksidasi oleh udara atau dipengaruhi karbon
dioksida.
• Zat tersebut dapat diuji kadar pengotornya dengan uji- uji kualitatif dan kepekaan tertentu.
• Zat tersebut sedapat mungkin mempunyai massa relatif dan massa ekuivalen yang besar.
• Zat tersebut harus mudah larut dalam pelarut yang dipilih.
• Reaksi yang berlangsung dengan pereaksi harus bersifat stoikiometrik dan langsung.
Salah satu contoh pelarut polar adalah: air, metanol, etanol, asam asetat.
Pelarut semipolar
Pelarut semipolar memiliki tingkat kepolaran yang lebih rendah dibandingkan dengan
pelarut polar. Pelarut ini baik untuk mendapatkan senyawa- senyawa semipolar dari
tumbuhan.
Pelarut nonpolar
Pelarut nonpolar, hampir sama sekali tidak polar. Pelarut ini baik untuk mengekstrak
Senyawa -senyawa yang sama sekali tidak larut dalam pelarut polar. Senyawa ini baik
untuk mengekstrak berbagai jenis minyak.