Anda di halaman 1dari 14

ORGANISASI INSTALASI FARMASI

A. STRUKTUR ORGANISASI LINI INSTALASI FARMASI

KEPALA INSTALASI FARMASI


(RAMA DUTA. W)

ADMINISTRASI IFRS
(VIRNA DA SILVA. X)

KEPALA UNIT
KEPALA UNIT PELAYANAN KEPALA UNIT
PENGELOLAAN
FARMASI KLINIK MANAJEMEN MUTU
PERBEKALAN FARMASI
(LU'LU' NAFISATUL. U) (SITI I'ANATUN. N)
(NIKYTA NATASYA. A)
Tugas Jabatan Instalasi Farmasi Rumah Sakit

I. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit


Mempelajari program kerja RSUD Tingkat II Batulicin Kalimantan
Selatan,kebijaksanaan Direktur, rencana kerja di lingkungan Wadir Umum dan
Keuangan,Wadir Medik dan Keperawatan, dan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku bagi Instalasi Farmasi sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas.

1. Menyusun rencana kerja instalasi melalui evaluasi rencana dan hasil kerja
tahunyang lalu, proyeksi kegiatan yang akan datang, dan arahan dari atasan agar
pelaksanaan kegiatan instalasi terlaksana dengan efektif dan efisien.

2. Mengkoordinir penyusunan tatakerja di lingkungan Instalasi yang meliputi cara


pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas, penentuan target kerja, serta
bimbingandalam pencapaian target kerja instalasi.
3. Bertanggung jawab dalam koordinasi penggunaan fasilitas kerja di
lingkunganinstalasi agar terjalin kerjasama untuk meningkatkan mutu pelayanan
instalasi.

4. Mengawasi dan mengendalikan mekanisme kerja bawahan dan memberi


arahancara penyelesaian masalah kepada bawahan

5. Memotivasi bawahan dengan memberi penghargaan baik secara formal


maupunsecara informal untuk meningkatkan semangat kerja bawahan.

6. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lainnya di lingkungan RSUD Tingkat


IIBatulicin Kalimantan Selatan untuk menunjang kelancaran pelayanan Farmasi
dan pelayanan RSUD.

7. Mengkoordinir penyusunan usulan anggaran instalasi, usulan


kebutuhanketenagaan instalasi dan usulan sarana yang diperlukan instalasi.

8. Mengkoordinir pelaporan berkala dan laporan khusus untuk disampaikan kepada


Kasi Pelayanan Medik dari setiap kegiatan instalasi farmasi.

9. Menyampaikan usulan pemecahan masalah yang berkaitan dengan kegiatan


Instalasi Farmasi kepada Kasi Penunjang Medik sebagai masukan dalam
pemecahan masalah yang timbul.

II. Penanggung Jawab Administrasi Farmasi


1. Membuat laporan pemakaian obat generic dari resep yang masuk ke instalasi
farmasi.
2. Membuat laporan pendapatan dari pelayana resep
3. Membuat laporan stok perbekalan farmasi tiap bulan untuk dilaporkan ke Direktur
4. Membuat laporan tentang jumlah resep yang masuk ke Instalasi Farmasi
5. Menyiapkan sarana kerja untuk para petugas farmasi lainnya.
6. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan sesama staf farmasi dan
unitkerja lain di rumah sakit.
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Instalasi Farmasi.
8. Membuat laporan penjualan, laporan obat kadaluwarsa

III. Kepala Unit Pengelolaan Farmasi


a. Kepala unit Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Memberi masukan terhadap program kerja instalasi farmasi, terutama dalam
hal pengelolaan perbekalan farmasi
2. Membuat perencanaan pengadaan Perbekalan farmasi
3. Mengatur sistem penyimpanan perbekalan farmasi
4. Mengatur system distribusi perbekalan farmasi baik untuk di unit dan depo
farmasi
b. Unit Produksi
1. Membuat sediaan farmasi dengan formula khusus
2. Membuat produksi nutrisi parenteral
3. Membuat sediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil
c. Unit Distribusi
1. Melakukan koordinasi dan pengawasan pelayanan farmasi bagi pasien rawat
jalan dan rawat inap
2. Melakukan koordinasi dan pengawasan kuantitas dan mutu obat disetiap unit
distribusi
3. Melakukan koordinasi pembuatan laporan bulanan tentang pemakaian obat
dan evaluasinya di unit distribusi
d. Unit Penyimpanan
1. Mengkoordinasi penyusunan perbekalan farmasi yang akan dibeli atau
dipesan sesuai dengan keperluan di unit distribusi
2. Mengkoordinasi penyimpanan persediaan obat di unit penyimpanan
3. Mengkoordinasi pembuatan laporan kondisi persediaan obat diunit
penyimpanan
IV. Kepala Unit Pelayanan Farmasi Klinik
1. Memberi masukan terhadap program kerja instalasi farmasi
2. Membuat perencaan pengembangan dan perbaikan pelayanan farmasi di depo
farmasi
3. Mengatur sistem dan alur pelayanan farmasi di depo farmasi
4. Memimpin, mengatur dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan kefarmasiaan
didepo farmasi
5. Membuat, memperbaiki, mengembangkan dan menjalankan protap sesuai
dengan perkembangan ilmu kefarmasian

V. Kepala Unit Manajemen Mutu Farmasi


1. Melakukan penilaian kualitas pelayanan farmasi yang sedang berjalan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
2. Menyusun rencana dan program dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan di
instalasi farmasi
3. Mengembangkan kualitas SDM melalui program diklat serta seminar
kefarmasian
B. ORGANISASI LINI DAN STAF INSTALASI FARMASI

KEPALA INSTALASI FARMASI


Apt. Rama Duta W

MANAGER PEMASARAN MANAGER PRODUKSI MANAGER KEPAGAWAIAN MANAGER KEUANGAN


Apt. Yunita Rahma S Apt. Virna Da Silva X Apt. Nikyta Natasya A Apt. Lu'lu Nafisatul U

Tugas Jabatan Organisasi Lini & Staff Instalasi Farmasi

1. Kepala Instalasi Farmasi :


- Memastikan pengadaan dan persediaan obat-obatan dan perlengkapan farmasi sesuai
dengan kebutuhan pasien dan standar klinis.
- Bertanggung jawab atas distribusi obat-obatan ke unit perawatan yang sesuai dan
memastikan proses distribusi berjalan lancar dan efisien.
- Memastikan bahwa semua kegiatan farmasi mematuhi peraturan dan kebijakan yang
berlaku, termasuk peraturan pemerintah.
- Memantau penggunaan obat-obatan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan
dan memberikan saran tentang penggunaan yang aman.
2. Manager Pemasaran :
- Manajer pemasaran bertanggung jawab untuk merumuskan strategi pemasaran yang
akan mendukung tujuan bisnis perusahaan. Ini melibatkan analisis pasar, pesaing, dan
pelanggan.
- Memastikan semua kegiatan pemasaran farmasi sesuai dengan peraturan dan hukum
yang berlaku.
- Mengkoordinasikan pelatihan staf pemasaran dan bekerja sama dengan tim
pemasaran dalam organisasi.
3. Manager Produksi :
- Memastikan bahwa produk farmasi memenuhi standar kualitas dan kepatuhan yang
ditetapkan oleh peraturan industri dan badan pengawas kesehatan.
- Memastikan lingkungan produksi farmasi aman dan mematuhi semua peraturan dan
standar keselamatan dan kepatuhan yang berlaku.
- Mengawasi operasi harian dalam instalasi farmasi, termasuk pengawasan staf
produksi dan proses produksi itu sendiri.
4. Manager Kepegawaian :
- Bertanggung jawab untuk merekrut, menseleksi, dan menempatkan karyawan yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi farmasi.
- Mengelola penilaian kinerja karyawan, memberikan umpan balik, dan merencanakan
pengembangan karir.
- Mengelola program kesejahteraan karyawan untuk memastikan kesejahteraan fisik
dan mental staf.
- Merencanakan dan mengelola kebutuhan tenaga kerja, termasuk jadwal kerja dan
pengelolaan penugasan.
5. Manager Keuangan :
- Menyusun laporan keuangan berkala, termasuk laporan laba rugi, neraca, dan arus
kas, untuk pemangku kepentingan internal dan eksternal.
- Mengelola pengeluaran dan pendapatan instalasi farmasi serta memastikan agar
anggaran terpenuhi.
C. BENTUK ORGANISASI LINI DAN STAF RUMAH SAKIT
A. Direktur
Sebagai pimpinan bertugas memimpin, mengatur,merumuskan, membina,
mengendalikan,mengkoordinasikan, mengawasi dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan
tugas rumah sakit umum, daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

B. Sub Bagian Tata Usaha


Bertugas memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan
dan mempertanggung jawabkan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan ketatausahaan
yang meliputi koordinator umum, koordinator kepegawaian dan koordinator perencanaan. Sub
Bagian ini dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang berada di bawah dan mempertanggung
jawabkan tugas-tugas pokok kepada Direktur. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
beberapa kordinator terdiri dari :
 Koordinator bagian umum Koordinator Bagian Umum bertugas untuk merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi da melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi
umum dan kerumahtanggaan serta pengelolaan dan administrasi perlengkapan
 Koordinator perencanaan
Koordinator Perencanaan bertugas untuk melaksanakan pengkoodinasian penyusunan

C. Seksi Keperawatan
Bertugas memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan
dan mempertanggung jawabkan tugas-tugas di bidang pelayanan keperawatan yang meliputi
asuhan keperawatan rawat inap, rawat jalan dan rawat khusus serta mempertanggung
jawabkannya kepada Direktur. Seksi keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
Keperawatan ini membawahi tiga Koordinator yaitu:
 Koordinator Asuhan Keperawatan yang bertugas dalam bidang kegiatan kelancaran
pembinaan dan pengembangan asuhan keperawatan RSU Indrasari Rengat.
 Koordinator Logistik Keperawatan yang bertugas untuk membantu kepala seksi
keparawatan dalam hal logistik dan sarana keperawatan di semua Instalasi Rawat Inap
dan Unit Gawat Darurat serta melaporkannya secara rutin kepada Seksi keperawatan.
 Koordinator SDM Keperawatan bertugas dalam bidang kegiatan peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan perawat, etika dan mutu perawat.

D. Seksi Pelayanan Medis


Bertugas mengatur dan mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis dan
penunjang medis, melaksanakan pemantauan, pengawasan penggunaan fasilitas serta kegiatan
pelayanan medis dan penunjang medis, melakukan pengawasan dan pengendalian penerimaan
serta pemulangan pasien. Seksi pelayanan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang bertanggung
jawab kepada Direktur. Seksi pelayanan membawahi tiga Koordinator yaitu:
 Koordinator Penunjang Medis yang bertugas untuk melayani dan mengkoordinasikan
segala kebutuhan Instalasi rawat inap, IGD, Instalasi Pemeliharaan sarana dan prasarana
rumah sakit, Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Farmasi dan Instalasi Gizi.
 Koordinator Pelayanan Medis bertugas untuk melayani dan mengkoordinasikan segala
kebutuhan Instalasi rawat jalan, instalasi bedah sentral, instalasi perawatan intensif dan
VIP. Instalasi Radiologi dan Laboratorium.
 Koordinator P5 (Pengawasan, Pengendalian, Penerimaan dan Pemulangan Pasien)
bertugas melakukan pengawasan, pengendalian, penerimaan dan pemulangan pasien serta
tugas- tugas lain yang berhubungan dengan pelayanan terhadap pasien.

E. Seksi Rekam Medis


Bertugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pelayanan rekam medik. Seksi rekam medis dipimpin oleh seorang kepala seksi dan bertanggung
jawab kepada direktur dan membawahi:
 Koordinator Rawat Inap yang bertugas untuk mengkoordinasikan pengumpulan dan
penyajian data dari informasi pelayanan rawat inap.
 Koordinator Rawat jalan Pelayanan Medis bertugas untuk mengkoordinasikan
pengumpulan dan penyajian data dari informasi pelayanan rawat jalan.
 Koordinator Pengumpulan, pengelolaan dan Penyajian Informasi Statistik RS bertugas
mengumpulkan, mengolah dan menilai kebenaran data medis serta memberikan data
informasi medis yang dibutuhkan

F. Instalasi Pelayanan Medis dan Non Medis


Bertugas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan bertanggung jawab
kepada Direktur. Yang terdiri dari Instalasi Rawat Inap (IRNA) Bedah, Instalasi Rawat Inap
(IRNA) Interna atau Penyakit Dalam, Instalasi Rawat Inap (IRNA) Anak, Instalasi Rawat Inap
(IRNA ) Kebidanan, Intensive Care Unit (ICU). Unit Gawat Darurat, Kamar Operasi, Instalasi
Farmasi, Instalasi Penunjang Medis yang terdiri dari Instalasi Radiologi dan Instalasi
Laboratorium, dan Instalasi Gizi

D. Bentuk Organisasi fungsional

Kepala Instalasi
Farmasi Rumah Sakit
(Rama Duta)

Kepala Administrasi Kepala Pengelolaan Kepala Pelayanan Kepala Manajemen


Farmasi Perbekalan Farmasi Farmasi Klinik Mutu
{Nikyta Natasha) (virna ximenes) (Septi Arifianti) (Maromak Cristo)

Staf Administrasi Staf Pengadaan Staf Penyimpanan Staf Distribusi Apoteker Staf Manajemen Mutu

1. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit


Tugas & Fungsi:
 Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Instalasi Farmasi.
 Menentukan kebijakan, visi, dan misi Instalasi Farmasi.
 Mengkoordinasikan semua unit di bawahnya.
 Membuat laporan ke Direktur Rumah Sakit.

2. Administrasi Farmasi
Tugas & Fungsi:
 Mengelola administrasi, termasuk pengarsipan, keuangan, dan sumber daya manusia di
Instalasi Farmasi.
 Mengurus perizinan dan regulasi farmasi yang berlaku.
 Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam perencanaan dan pengawasan.
 Membuat laporan administrasi berkaitan dengan operasi farmasi.
3. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Tugas & Fungsi:
 Merencanakan, mengorganisasi, dan mengawasi pengadaan, penyimpanan, dan distribusi
obat dan perbekalan farmasi.
 Menjaga stok obat-obatan agar selalu tersedia.
 Mengkoordinasikan dengan pemasok dan distributor farmasi.

4. Pelayanan Farmasi Klinik


Tugas & Fungsi:
 Memberikan pelayanan farmasi kepada pasien dan staf medis.
 Memeriksa resep, memberikan konsultasi obat, dan memberikan informasi obat.
 Memantau efek samping obat dan interaksi obat.
 Mengelola sistem informasi farmasi klinik.

5. Manajemen Mutu
Tugas & Fungsi:
 Memastikan standar kualitas farmasi terpenuhi.
 Melakukan evaluasi dan audit mutu obat-obatan.
 Mengembangkan prosedur-prosedur operasional standar.
 Melakukan pelaporan tentang kesalahan atau masalah yang berkaitan dengan farmasi.

Garis koordinasi dalam struktur organisasi ini mencakup:


1. Kepala Instalasi Farmasi dengan Unit-Unit di Bawahnya:
Kepala Instalasi Farmasi memainkan peran kunci dalam mengoordinasikan seluruh operasi
Instalasi Farmasi. Mereka berinteraksi langsung dengan kepala unit seperti Administrasi Farmasi,
Pengelolaan Perbekalan Farmasi, Pelayanan Farmasi Klinik, dan Manajemen Mutu untuk
memastikan keselarasan dalam tujuan dan kebijakan.

2. Unit-Unit di Bawah Instalasi Farmasi:


Unit-unit seperti Administrasi Farmasi, Pengelolaan Perbekalan Farmasi, Pelayanan Farmasi
Klinik, dan Manajemen Mutu juga harus berkoordinasi satu sama lain. Misalnya, Pengelolaan
Perbekalan Farmasi harus berkomunikasi dengan Pelayanan Farmasi Klinik untuk memastikan
pasokan obat selalu cukup untuk pelayanan pasien.

3. Tim Kerja dan Kolaborasi:


Dalam setiap unit, anggota staf harus bekerja sama dan berkoordinasi dalam menjalankan tugas
harian mereka. Misalnya, tim di Pelayanan Farmasi Klinik harus berkolaborasi untuk
memastikan pasien mendapatkan obat yang sesuai dengan resep dan perawatan yang tepat.

4. Pelaporan dan Komunikasi:


Pelaporan adalah aspek penting dalam koordinasi. Setiap unit harus secara teratur memberikan
laporan kepada pimpinan mereka dan Kepala Instalasi Farmasi tentang kinerja dan
perkembangan. Ini memungkinkan untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi.

5. Konsultasi:
Unit-unit berbeda mungkin memerlukan konsultasi satu sama lain untuk mengatasi masalah atau
situasi khusus. Misalnya, Pelayanan Farmasi Klinik mungkin memerlukan saran dari Manajemen
Mutu mengenai perubahan prosedur atau pemantauan efek samping obat-obatan.

BENTUK ORGANISASI MATRIKS


4, bentuk organisasi Matrix

Kepala Instalasi Farmasi


Rumah Sakit direktur medis kepala keperawatan
(Santo Antonio) (Miguel Arcanjo)
( Rosario da Fatima)

Kepala Administrasi Kepala Pengelolaan Kepala Pelayanan


Kepala Manajemen Mutu
Farmasi Perbekalan Farmasi Farmasi Klinik
(Yunita Rahma syavira)
(Domingo Savio) (Rama Duta) (Lu'luNafisatul)

Staf Administrasi Staf Pengadaan Apoteker Staf Manajemen Mutu

Staf Penyimpanan

Staf Distribusi

1. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit


 Bertanggung jawab secara umum atas seluruh fungsi farmasi di rumah sakit.
 Berkoordinasi dengan direktur medis dan kepala keperawatan rumah sakit.

2. Administrasi Farmasi
 Bertanggung jawab atas administrasi dan manajemen keseluruhan instalasi farmasi.
 Melakukan koordinasi dengan Kepala Instalasi Farmasi dalam hal kebijakan dan
anggaran.
 Mengelola staf administrasi, termasuk sekretaris, petugas keuangan, dan petugas
sumber daya manusia.

3. Pengelolaan Perbekalan Farmasi


 Mengelola stok obat dan peralatan farmasi.
 Berkoordinasi dengan Kepala Instalasi Farmasi dan Pelayanan Farmasi Klinik untuk
memastikan pasokan farmasi yang tepat waktu.
 Melibatkan bagian dibawahnya seperti petugas pengadaan dan petugas gudang obat.

4. Pelayanan Farmasi Klinik


 Memberikan pelayanan farmasi kepada pasien dan staf medis.
 Memastikan distribusi obat yang tepat dan memberikan informasi obat yang
diperlukan.
 Koordinasi dengan Kepala Instalasi Farmasi dan Dokter Spesialis untuk menilai
kebijakan penggunaan obat dan ketersediaan obat-obatan.

5. Manajemen Mutu
 Memastikan kepatuhan terhadap standar farmasi dan regulasi yang berlaku.
 Mengelola program pemantauan dan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan
farmasi.
 Berkoordinasi dengan Kepala Instalasi Farmasi dan Pelayanan Farmasi Klinik untuk
pemantauan kualitas pelayanan.

Garis Komando:
 Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit memiliki garis komando langsung ke direktur
medis rumah sakit.
 Bagian lainnya memiliki garis komando ke Kepala Instalasi Farmasi, yang juga dapat
melaporkan langsung ke direktur medis.

Garis Koordinasi:
 Administrasi Farmasi berkoordinasi dengan Pengelolaan Perbekalan Farmasi untuk
memastikan pasokan yang cukup dan efisien.
 Pelayanan Farmasi Klinik berkoordinasi dengan Pengelolaan Perbekalan Farmasi
untuk memantau ketersediaan obat.
 Manajemen Mutu berkoordinasi dengan seluruh bagian untuk memastikan kepatuhan
dan perbaikan berkelanjutan dalam pelayanan farmasi.

Anda mungkin juga menyukai