URAIAN KHUSUS
pelaksana
Rumkital
Dr.Mintohardjo
yang
bertugas
Melaksanakan
pemeriksaan
atau
pengujian
mutu
bekal
kesehatan.
Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan unsur,
badan dan instalasi lain di dalam maupun di luar Rumkital
Dr.Mintohardjo.
Memprogramkan dan melaksanakan pembinaan SDM tenaga
yang
di
Rumkital.
7) Melakukan monitoring efek samping obat (MESO).
Kasi Uji dibantu oleh :
1) Ur. Uji
sebagai berikut :
a) Menyiapkan dan menyusun petunjuk pelaksanaan yang
digunakan sebagai dasar penelitian.
b) Melakukan penelitian terhadap jaminan mutu pada unit
kerja.
c) Melakukan penelitian terhadap jaminan mutu produk
Matkes dalam bentuk spesifikasi teknik.
dan
pemeliharaan
material
kesehatan terjadwal.
b. Membantu melaksanakan pengadaan pengendalian kesehatan.
c. Melaksanakan pemeliharaan alat kesehatan.
d. Menyusun dan menyiapkan perkiraan kebutuhan material
kesehatan.
e. Melaksanakan
pengendalian
dan
pengawasan
pengadaan,
pengadaan
administrasi,
penyimpanaan
dan
dan
a) Melaksanakan
penerimaan
atau
penyimpanan
dan
dengan
gudang
farmasi
Rumkital
Dr.Mintohardjo.
5) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi apotek rawat
jalan.
Kasi Apotek Rawat Jalan dibantu oleh :
1) Apoteker pertama dengan uraian pekerjaan sebagai berikut :
a) Melaksanakan kewajiban setingkat Kasi.
b) Membantu kelancaran tugas Kasi.
c) Membuat laporan dan evaluasi tugasnya.
2) Asisten Apoteker Penyedia dengan uraian pekerjaan sebagai
berikut :
a) Melaksanakan kewajiban setingkat Kasi.
b) Membantu kelancaran tugas Kasi Rawat Inap.
c) Membuat laporan dan evaluasi tugasnya.
3) Asisten Apoteker Pelaksana Lanjutan dengan uraian pekerjaan
sebagai berikut :
a) Mmelaksanakan pekerjaan setingkat Kaur.
b) Membantu kelancaran tugas Kaur Rawat Jalan atau
Rawat Inap.
c) Membuat laporan dan evaluasi tugasnya.
Asiaten Apoteker Pelaksana Lanjutan dibantu oleh Asisten
Apoteker Pelaksana dengan uraian pekerjaan sebagai berikut :
a) Melaksanakan pekerjaan setingkat anggota.
b) Membuat laporan tugasnya.
4) Kaur Apotek Rawat Jalan dengan uraian pekerjaan sebagai
berikut :
a) Melaksanakan pelayanan kefarmasian di Apotek Rawat
Jalan.
permasalah-
dan
menjaga
kebersihan
Ruang
di
departemen
subdepartemen
Rumkital
Dr.Mintohardjo.
c) Membantu menyusun pemutakhiran invetaris milik
Negara.
d) Memberikan informasi yang mutakhir data invetaris alkes
milik Negara kepada Kasi BMN.
Kepala Urusun IKN dibantu oleh Ur.IKN Alkes dengan
uraian pekerjaan sebagai berikut :
a) Memelihara tertib administrasi yang berhubungan dengan
alkes milik negara.
b) Membantu Kasubsi BMN melengkapi data invetaris milik
negara.
8. Mengatur alur distribusi alkes milik Negara sesuai aturan Kepala Sub
Departemen Farmasi Klinik (Kasubdep Farklin). Kasubdep Farklin
berkedudukan langsung dibawah Kadep Farmasi dan bertanggung
jawab kepada Kadep Farmasi.
Tugas dan tanggung jawab :
a. Menyiapkan petunjuk dan memberikan informasi penanganan obat
sitostatika secara benar.
b. Melaksanakan konseling, informasi obat kepada pasien.
c. Melasanakan pemantauan terapi obat selanjutnya membuat laporan
pelaksanaan tugas Subdep Farklin secara periodik.
pelaporan
dan
evaluasi
tugasnya.
c. Kasi Yan Tidak Langsung dibantu oleh :
1) Kaur Panitia Farmasi dan Terapi dibantu oleh :
a) Merencanakan kegiatan yang berhubungan dengan
komite farmasi terapi.
b) Melaksanakan kegiatan pemantauan terapi obat pada
pasien rawat inap dan jalan.
c) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi.
D. Gudang Farmasi
Penyimpanan berarti mengelola barang yang ada dalam
persediaan, dengan maksud selalu dapat menjamin ketersediaannya bila
sewaktu waktu dibutuhkan pasien, terjadi stock out atau over stock,
tempat penyimpanan yakni gudang farmasi.
1. Pengertian Gudang Farmasi
Definisi
gudang
farmasi
adalah
tempat
penerimaan,
adalah
melaksanakan
pengadaan
farmasi
yang
untuk
berkualitas
memenuhi
kebutuhan
berdasarkan
fungsi
a) Pembelian langsung.
b) Tender (lelang).
2) Produksi, menurut cara pembuatannya dibedakan secara :
a) Steril meliputi : obat dan non obat.
b) Non steril.
3) Sumbangan dari puskes TNI, KEMENSES, APBN dan
DISKESAL.
4) Dropping atau hibah yaitu pemberian secara cuma-cuma.
c. Penerimaan perbekalan farmasi.
Penerimaan bertujuan untuk mendapatkan perbekalan
farmasi yang berkualitas sesuai kebutuhan.Penerimaan dan
pemerikasaan atas obat yang sudah dipesan, kegiatan yang
dilakukan meliputi :
1) Persiapan secara fisik tempat karantina obat serta penempatan
obat sesuai golongan, bentuk serta sifat dari obat tersebut.
2) Persiapan administratif berupa menyiapkan buka harian
penerimaan barang.
3) Persiapan administratif berupa menyesuaikan surat pengiriman
barang dengan surat pesanan dan pemeriksaan faktur
penagihan.
4) Pemeriksaan fisik barang harus sesuai standar mutu barang dan
sesuai dengan jumlah yang tertera dalam surat pesanan.
5) Membuat berita acara penerimaan barang.
d. Penyimpanan perbekalan farmasi
Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan, memelihara
dengan cara menempatkan sediaan farmasi yang diterima pada
tempat yang dinilai aman dari pencurian serta dari gangguan fisik
yang dapat merusak mutu obat. Penyimpanan bertujuan untuk
menjaga agar mutu perbekalan farmasi tetap terjamin, menjamin
kemudahan mencari perbekalan farmasi dengan cepat pada waktu
dibutuhkan untuk mencegah kehilangan perbekalan farmasi.
1) Gudang pusat
Merupakan
gudang
penyimpanan
segala
macam
mengenai perbekalan kefarmasian yang terdiri dari obat, bahan obat, obat
tradisional, alat kesehatan dan kosmetik.
2. Pekerjaan kefarmasian
Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud sesuai dengan Ketentuan
Umum Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992, meliputi
pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran,
penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat; pengadaan,
penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya
dan pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi yang terdiri atas
obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), bahan obat asli
Indonesia (simplisia), alat kesehatan dan kosmetika.
3. Tugas dan Fungsi Apotek.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1980, tugas dan
fungsi apotek adalah sebagai berikut:
a. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan.
b. Sarana farmasi yang telah melaksanakan peracikan, pengubahan
bentuk, pencampuran, dan penyerahan obat atau bahan obat.
c. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyalurkan obat
yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata.
d. Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi
lainnya kepada masyarakat.
4. Personalia Apotek.
Tenaga kerja yang mendukung kegiatan suatu apotek adalah
sebagai berikut:
a. Apoteker pengelola apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi
surat izin apotek (SIA).
penggunaan
obat.
Dalam melayani obat dengan resep dokter, ada beberapa peraturan yang
perlu diperhatikan :
a. Apoteker tidak boleh mengganti obat generik dalam resep dengan obat
paten. Penggantian obat yang tertulis dalam resep harus mendapat
persetujuan dari dokter penulis resep.
b. Apoteker wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan
penggunaan obat yang diserahkan pada pasien agar dapat digunakan
dengan tepat, aman dan rasional.
c. Bila apoteker berpendapat ada kekeliruan dalam resep atau penulisan
tidak tepat, Apoteker harus memberitahu dokter penulis resep.
obat
harus
dibuat
suatu
prosedur
tetap
dengan
obat
diserahkan
pada
pasien
harus
dilakukan
b. Konseling.
Apoteker harus memberikan konseling, mengenai sediaan
farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga
dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan
terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan salah sediaan
farmasi atau perbekalan kesehatan lainnya. Untuk penderita penyakit
tertentu seperti cardiovascular, diabetes, TBC, asthma, dan penyakit
kronis lainnya, apoteker harus memberikan konseling secara
berkelanjutan.
c. Monitoring Penggunaan Obat.
Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus
melaksanakan pemantauan penggunaan obat, terutama untuk pasien
tertentu seperti cardiovascular, diabetes , TBC, asthma, dan penyakit
kronis lainnya. Penyimpanan obat juga diatur dalam Kepmenkes No.
1332 tahun 2002 pasal 12 ayat 1 yang menyebutkan bahwa apoteker
berkewajiban menyediakan, menyimpan dan menyerahkan sediaan
farmasi yang bermutu baik dan yang keabsahannya terjamin.
10. Pelayanan Farmasi di Rumkital Dr. Mintohardjo.
Departemen Farmasi Rumah Sakit Angkatan Laut
Dr.
3)
4)
5)
6)
7)
H2O2 3%
Alcohol 70%
INH
RIF
Zalf Ichiyol dll
2) Warna Merah
3) Warna Biru
4) Warna Kuning
individual
prescription
dan
unit
dose.
Pendistribusian
Sediaan yang berada dalam apotek ini adalah obat-obat racikan, obat
jadi dan alat kesehatan untuk pasien rawat inap misalnya, Spuit,
infuset, bloodset, abocath dan lain-lain. Alur penyerahan obat di
apotek yanmasum adalah, resep dari pasien diterima oleh apoteker,
kemudian resep tersebut diberi harga, jika pasien setuju dengan harga
obat tersebut maka resep akan diracik oleh asisten apoteker, setelah
selesai kemudian diperiksa oleh apoteker, obat yang telah siap
diserahkan pada pasien yang akan dijelaskan pemakaian obat pada
pasien oleh apoteker. Lebih jelasnya tertera dalam lampiran
F. Distribusi Obat
1. Definisi
Distribusi obat ialah penghantaran perbekalan farmasi di rumah
sakit untuk pelayanan individu dalam program terapi bagi pasien rawat
inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medik.
2. Sistem Distribusi Obat
a. Efisiensi dan Efektifitas sumber daya (tenaga farmasi) yang ada.
b. Metode sentralisasi
Depo OK
1. Pengertian
Depo OK sebagai penghubung antara ruang operasi dan apotek,
tujuannya diadakan depo ini untuk memudahkan dalam distribusi obat
dan matkesnya ke ruang operasi, jadi Depo OK adalah suatu unit farmasi
yang terdapat diruang guna memenuhi kebutuhan ruang operasi baik
berupa alkes ataupu obat-obatan. Fungsinya untuk menunjang kegiatan
yang ada di ruang operasi. Di depo ini terdapat 2 asisten apoteker yang
bertugas menerima lembar materaial kesehatan (matkes) yaitu lembar
yang berisi permintaan obat atau alkes yang dibutuhkan untuk kepeluan
operasi dan lembar pemakaian obat dan matkes, maka jumlah obatobatan yang terdapat dilembar inilah yang harus dibayar oleh pasien. Di
dalam ruang operasi juga terdapat floor stock maksimum di setiap enam
ruangan yang ada di ruang operasi untuk keadaan darurat, karena diluar
jam dinas Depo OK tidak melayani permintaan matkes. Jika dalam
keadaan darurat obat di dalam ruangan terpakai maka dipagi hari akan di
ganti kembali persediaan yang ada diruangan. Obat obat yang terdapat di
Depo OK sebagian besar untuk anestesin contohnya safol, fentanyl,
lidocain. Untuk alkes yang terdapat di depo ini yaitu mess, chateter,
spuit, needle, feeding tube, surgisal, cromicblood set, infus set, dan lainlain.
Semua obat dan matkes disiapkan dalam sebuah kotak sesuai
dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang disiapkan dalam
bentuk paket. Jika operasi sedan berlangsung namun terdapat komplikasi
pada pasien tersebut maka dokter tersebut dengan segera meminta obat
dan matkes kepada Depo OK, yang kemudian akan dicatat di lembar
pemakaian obat dan matkes. Karena, di Depo OK tidak ada transaksi
jual beli makan pasien dapat membayar di kasir.
Namun tidak untuk pasien-pasien tertentu, karena di ruang OK
ini ada berbagai macam jenis pasien yaitu pasien perusahaan maka
perusahaan tersebut yang akan menanggung seluruh biaya karyawannya,
pasien askes, pasien gakin, pasien dinas TNI AL dan PNS di RSAL.
Depo OK memperoleh obat dan alkes dari gudang dan apotek
Yanmasum. Karena, tidak semua kebutuhan obat dan alkes terpenuhi
dari gudang, maka ada sebagian obat-obat yang terdapat dari gudang
apotek Yanmasum, terkadan ada juga obat-obat yang harus direstitusi