Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM KERJA INSTALASI FARMASI

RSKIA HARAPAN BUNDA BANDUNG

2022
PROGRAM KERJA INSTALASI FARMASI

RSKIA HARAPAN BUNDA BANDUNG

2022

I. PENDAHULUAN
Instalasi Farmasi adalah unit pelaksana fungsional yang
menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah
Sakit. Pelayanan Farmasi merupakan pelayanan langsung dan
beranggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien.
II. LATAR BELAKANG
Berdasarkan PMK no 72 Tahun 2016, Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi kepada pelayanan
pasien, penyediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinik.
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
3.1 Tujuan Umum
Terselenggarannya pelayanan farmasi sesuai dengan visi misi
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Harapan Bunda Bandung
III.2 Tujuan Khusus
 Terselenggaranya pelayanan farmasi sesuai dengan PMK 72
Tahun 2016
 Meningkatkan mutu pelayanan farmasi
 Pelayanan farmasi yang efektif dan efisien
 Meningkatkan dan mengutamakan pelayanan kefarmasian dengan
tujuan pasien safety
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan yang akan dilakukan ditahun
2022 sesuai dengan tujuan yang dibuat, diantaranya adalah :
4.1 Program Rutin Instalasi Farmasi
a. Rapat Unit
Dimana dalam rapat akan dibahas berbagai hal baik
mengenai evaluasi kinerja selama 3 bulan sehingga
menghasilkan suatu perencanaan dan perbaikan untuk triwulan
selanjutnya. Dalam rapat unit ini pun media untuk menuangkan
aspirasi pada setiap petugas farmasi dimana akan menjadi
masukan bagi kemajuan pelayanan farmasi maupun masukkan
untuk pihak manajemen Rumah sakit.

b. Pelaksanaan Stok Offname


Pelaksanaan stock offname terbagi dua jenis yaitu stock
offname skala kecil dimana dilakukan tiap bulan dan dilakukan
oleh setiap unit terkait yang mengadakan floor stock di unit nya,
dan unit farmasi melakukan secara system RS.Sedangkan untuk
pelaksanaan stok offname besar dilakukan setiap 3 bulan.

c. Pemusnahan obat dan Alkes Non Psikotropika dan Narkotika


Dimana dilakukan sortiran setiap stok offname skala kecil
dimana jika ada obat dan alkes yang kadaluarsa baik di unit
farmasi dan unit lain maka dikumpulkan ke instalasi farmasi,
sehingga oleh petugas farmasi akan didata terlebih dahulu dan
dikumpulkan serta disimpan ditempat aman sampai nanti
waktunya akan dimusnahkan.

d. Pelaporan pemakaian Narkotika dan Psikotropika


Bertujuan untuk keamanan dan kesalamatan pasien dan
menjaga agar distribusi obat khusus seperti Narkotika dan
Psikotropika maka Kementerian Kesehatan menurunkan aturan
untuk secara berkala melakukan pelaporan distribusi dan
penyaluran obat narkotika dan psikotropika pada pasien .

4.2 Program Peningkatan Pelayanan Kefarmasian


Dalam program peningkatan pelayanan kefarmasian terdiri dari
berbagai pelatihan baik itu untuk petugas farmasi atau tenaga
kesehatan lainnya.Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan skill
Tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lain serta menyamakan
persepsi mengenai pelayanan kefarmasian sesuai dengan SPO yang
berkaitan dengan rawat inap, rawat jalan dan pelayanan Instalasi
Gawat darurat. Berikut program yang akan direncanakan dan
dilaksanakan di program kerja tahun 2022:
a. Pelatihan pelayanan kefarmasian sesuai SPO yang berlaku
kepada tenaga teknis kefarmasian dan tenaga kesehatan lain seperti
perawat dan bidan.
b. Pelatihan pelayanan komunikasi efektif kepada pasien
( konseling obat )
c. Pelatihan Telaah dan Membaca resep
d. Pelatihan Pelayanan Informasi Obat dan Konseling
e. Pelaksanaan visite ke Ruangan Rawat Inap
f. Pelatihan farmasi klinik untuk Apoteker
g. Pelatihan Pencampuran Sediaan Steril.

4.3 Program Peningkatan sarana dan prasarana di Instalasi


Farmasi
a. Perbaikan dan perluasaan Gudang penyimpanan Obat
b. Pengadaan Ruangan Peracikan Sediaan Steril
c. Pengadaan Ruangan Konseling yang sesuai standar pelayanan
kefarmasian.
d. Pengadaaan ruangan arsip dokumen ( resep rawat inap, resep
rawat jalan, faktur dan surat pesanan )
e. Pengadaan lemari atau penambahan rak untuk penyimpanan
perbekalan farmasi skala besar

4.4 Program Peningkatan Sumber Daya Manusia


a. Penambahan 1 Apoteker Farmasi Klinik dan 1 Tenaga Teknis
Kefarmasian
Mengingat pada rumah sakit tipe C dalam Permenkes No 15
tahun 2014 tentang Rumah sakit, untuk sumber daya manusia
tenaga farmasi yaitu untuk apoteker sebanyak 8 apoteker dan
12 tenaga teknis kefarmasian dimana 1 apoteker sebagai kepala
Instalasi Farmasi , 2 Apoteker dan 4 Tenaga Teknis
Kefarmasian untuk rawat jalan, 4 apoteker dan 8 Tenaga teknis
kefarmasian serta 1 Apoteker untuk kordinator penerimaan
barang digudang.

b. Diikutsertakan dalam seminar, workshop atau pelatihan


kefarmasian
Merujuk pada program peningkatan kualitas dari SDM Instalasi
farmasi, maka dalam mendukung program tersebut harus
ditunjang dengan keikutsertaan dalam seminar, workshop atau
pelatihan kefarmasian yang dilaksanakan oleh eksternal atau
internal bagi apoteker maupun tenaga teknis kefarmasian.
4.5 Program Peningkatan Mutu
a. Pelaksanaan prosedur 6 benar pada pelayanan kefarmasian
b. Pelaksanaan evaluasi kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian
setiap 1 semester
c. Pelaksanaan Pelabelan Obat High Alert dan Lasa
d. Pemeriksaan Double Check pada obat High Alert dan Lasa
e. Pemeriksaan Kadaluarsa obat, Obat High Alert dan Lasa
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Dari kegiatan yang telah dibuat dan direncanakan maka ada beberapa
keterangan bagaimana cara melaksanakan kegiatan yang telah dibuat,
sebagai berikut :

5.1 Program Rutin Instalasi Farmasi


a. Rapat Unit
Dilakukan untuk media sosialisasi dan komunikasi antar semua
petugas farmasi yang dilakukan setiap 3 bulan sekali, dimana akan
dilakukan pada minggu ke 3 atau minggu ke 4 setiap triwulannya.

b. Pelaksanaan Stok Offname


Dan Stock Offname skala besar dimana itu dilakukan tiap 3 bulan
sekali dimana farmasi melakukan stock offname fisik serta system RS
dan pada saat stock offname ini maka pelayanan farmasi ditutup
sementara sampai stock offname selesai.

c. Pemusnahan obat dan Alkes Non Psikotropika dan Narkotika


Pemusnahan obat dan alkes non psikotropika dilakukan pada triwulan
ke 4, yang mana dilakukan secara prosedur yang disarankan BPOM.

d. Pelaporan pemakaian Narkotika dan Psikotropika


Pelaporan narkotika dan psikotropika pada system aplikasi SIPNAP
Kemenkes dilakukan setiap bulan dan lembar rekapan pelaporan
disimpan dan di arsipkan di dokumen farmasi.
V.2Program Peningkatan Pelayanan Kefarmasian
Maka metode yang akan dilakukan yaitu dengan Diklat dimana
akan mengajukan terlebih dahulu kepada Manajer SDM, setelah
mendapatkan persetujuan di informasikan kepada kepala unit
terkait perihal jadwal pelatihan yang diadakan oleh Instalasi
Farmasi.Kegiatan ini dilakukan pada triwulan pertama.

V.3Program Peningkatan sarana dan prasarana di Instalasi


Farmasi
Pada program peningkatan sarana dan prasarana akan bekerja sama
dengan bagian Rumah Tangga, yang mana divisi Rumah tangga
akan melaksanakan program kerja instalasi farmasi pada bidang
peningkatan sarana dan prasarana.

V.4Program Peningkatan Sumber Daya Manusia


Pada program ini akan bekerja sama dengan manager SDM
mengenai SDM di Instalasi Farmasi, pada tahun 2021 Instalasi
farmasi merencanakan peningkatan sumber daya manusia dari segi
kualitas dan kuantitas guna mencapai pelayanan kefarmasian yang
berstandar akreditasi snars.
a. Penambahan 1 Apoteker Farmasi Klinik dan 1 Tenaga
Teknis Kefarmasian
Atas dasar PMK No 15 Tahaun 2014, maka Instalasi Farmasi
merencanakan dan mengajukan kepada Manager SDM untuk
penambahan Tenaga Farmasi,maka untuk memastikan dan
menyesuaikan dengan kondisi di RSKIA Harapan Bunda maka
pengajuan penambahan SDM dilakukan dengan analisis beban
kerja pada Instalasi Farmasi RSKIA Harapan Bunda.
Namun yang menjadi prioritas di Instalasi Farmasi RSKIA
Harapan Bunda saat ini, karena akan menghadapi Akreditasi
dimana pada akreditasi selanjutnya POKJA PKPO dan PPRA
akan dilibatkan apoteker klinik yang menangani pasien rawat
inap.Maka yang menjadi pengajuan penting dan prioritas
penambahan satu apoteker yang memilii konsentrasi ke farmasi
klinis dan 1 tenaga teknis kefarmasian yang akan membantu
dalam pelayanan rawat inap.

b. Diikutsertakan dalam seminar, workshop atau pelatihan


kefarmasian
Pelaksanaan seminar,workshop atau pelatihan kefarmasian ada
yang terjadwal secara regular ataupun situasional sehingga
untuk anggaran program pelatihan yang regular akan diajukan
awal tahun dan untuk program pelatihan situsional akan
mengajukan anggaran minimal 2 bulan sebelum acara.

V.5Program Peningkatan Mutu


Dilakukan dengan mengevaluasi dan monitoring melalui indicator
kerja dari Instalasi farmasi pada tiap bulan. Dan untuk evaluasi
tenaga teknis kefarmasian akan dilakukan ujian baik secara lisan
atau tulisan dimana dilakukan pada tiap semester.

VI. SASARAN

Program Kerja Sasaran Pencapaian

Kegiatan Rutin Instalasi Farmasi 100 % Harus terlaksana

80% Terlaksana, namun Jika sudah


Peningkatan Pelayanan Kefarmasian ada penambahan apoteker untuk rawat
inap maka 100 % harus terlaksana
100 % harus terlaksana dikarenakan
yang diajukan menunjang pada saat
Peningkatan Sarana dan Prasarana
akreditasi dan sesuai ketentuan
standar pelayan kefarmasian
100 % harus terlaksana dikarenakan
yang diajukan menunjang pada saat
Peningkatan Sumber Daya Manusia
akreditasi dan sesuai ketentuan
standar pelayan kefarmasian
Peningkatan Peningkatan Mutu 100 % harus terlaksana

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Program Bulan
NO Kegiatan
Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kegiatan 1 Rapat Rutin v v v v
Rutin 2 Pelaksanaan Stock v v v V
Instalasi offname
Farmasi 3 Pemusnahan obat dan V
Alkes Non Psikotropika
dan Narkotika
4 Pelaporan pemakaian v v v v v v v v v v v v
Narkotika dan
Psikotropika
Peningkatan 1 Pelatihan pelayanan v
Pelayanan kefarmasian sesuai SPO
Kefarmasian yang berlaku kepada
tenaga teknis
kefarmasian dan tenaga
kesehatan lain seperti
perawat dan bidan.

2 Pelatihan pelayanan V
komunikasi efektif
kepada pasien
( konseling obat )
3 Pelatihan Telaah dan V
Membaca resep

4 Pelatihan Pelayanan V
Informasi Obat dan
Konseling

5 Pelaksanaan visit ke V
Ruangan Rawat Inap

6 Pelatihan farmasi klinik v


untuk Apoteker
7 Pelatihan Teknis V
Pencampuran Sediaan
Steril
Peningkatan 1 Perbaikan dan v
sarana dan perluasaan Gudang
prasarana penyimpanan Obat

2 Pengadaan Ruangan v
Peracikan Sediaan Steril

3 Pengadaan Ruangan v
Konseling yang sesuai
standar pelayanan
kefarmasian.
4 Pengadaaan ruangan V
arsip dokumen ( resep
rawat inap, resep rawat
jalan, faktur dan surat
pesanan )
5 Pengadaan lemari atau v
penambahan rak untuk
penyimpanan perbekalan
farmasi skala besar
Program 1 Penambahan 1 Apoteker v
Peningkatan Farmasi Klinik dan 1
Sumber Tenaga Teknis
Daya Kefarmasian
Manusia

2 Diikutsertakan dalam v v v
seminar, workshop atau
pelatihan kefarmasian

Program 1 Pelaksanaan prosedur 6 v v v v v v v v v v v v


Peningkatan benar pada pelayanan
Mutu kefarmasian
2 Pelaksanaan evaluasi v v v v v v v v v v v v
kompetensi Tenaga
Teknis Kefarmasian
setiap 1 semester

3 Pelaksanaan Pelabelan v v v v v v v v v v v v
Obat High Alert dan
Lasa

4 Pemeriksaan Double v v v v v v v v v v v v
Check pada obat High
Alert dan Lasa

5 Pemeriksaan Kadaluarsa v v v v v v v v v v v v
obat, Obat High Alert
dan Lasa

VIII. ANGGARAN ( TERLAMPIR )


IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Pada program kerja di tahun 2021 sama dengan tahun 2020 banyak
program yang tertunda dan belum terlaksana, hal ini dikarenakan
kondisi pandemi covid 19 masih menimpa bahkan terjadi lonjakan
yang menjadikan alasan utama terhambatnya dan tidak terlaksana nya
program kerja yang direncakan pada tahun 2021.
Program kerja yang direncanakan tidak semua tertunda ada beberapa
yang terlaksana, namun hasil dari pelaksanaan masih belum mencapai
sasaran. Seperti halnya program peningkatan mutu dan pelayanan
kefarmasian dikarenakan terbatasnya SDM di Instalasi Farmasi. Dan
program untuk sarana dan prasarana yang mana focus di tahun ini
adalah focus pada penanganan lonjakan pandemic covid-19 dan
pemulihan pasca pandemic.

X. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara setiap bulan dan dilaporkan
setiap bulan, bentuk laporan secara tertulis ataupun lisan sesuai dengan
kondisi.

Bandung, 01 Januari 2022 Mengetahui,

Ka. Instalasi farmasi Direktur

Apt, Siti Hardianti S,Farm dr. Dessy Adhriyani, SpAn.,MM


PROGRAM KERJA INSTALASI FARMASI TAHUN 2022

A. Program Kerja Non Budget

No Nama Kegiatan Tujuan Metode Waktu Pelaksana

1  Menyamakan persepsi  Berikan pengajuan pelatihan ke bagian Februari 2022 IFRS


mengenai pelayanan kepegawaian.
Pelatihan pelayanan
kefarmasian sesuai SPO yang  Informasikan ke Koordinator Unit 1
kefarmasian sesuai SPO
berkaitan dengan rawat inap minggu sebelumnya tentang waktu
yang berlaku kepada
dan rawat jalan Pelatihan.
tenaga teknis kefarmasian
 Meningkatkan skill Tenaga  Hubungi Kepegawaian untuk persiapannya
dan tenaga kesehatan lain
Teknis Kefarmasian dan siapkan daftar hadir.
seperti perawat dan bidan.
 Lakukan pretest dan post test pada saat
hari diberikan traning.
 Setelah traning selesai, ajukan kepada
Bagian Kepegawaian untuk proses
pemberian sertifikat ke peserta training

2 Pelatihan pelayanan Meningkatkan kemampuan  Training indoor


komunikasi efektif tenaga teknis kefarmasian  Ada materi, pre test dan post test
kepada pasien ( konseling dalam hal komunikasi kepada  Roll play dan simulasi
obat ) dan Pelatihan pasien dalam pelayanan  Buat laporan hasil pelatihan
Pelayanan Informasi Obat informasi obat dan konseling Maret – April 2022
pada pasien rawat jalan dan
rawat inap dengan metode
komunikasi Efektif
IFRS

3 Rapat Tri Wulan Unit Sarana komunikasi antar unit  siapkan materi rapat, termasuk daftar Maret,juni, IFRS
pelayanan dengan IFRS hadir dan notulensi
September,desember 2022
 siapkan materi rapat, termasuk daftar
hadir dan notulensi
 Membuat laporan hasil rapat

4 Pemusnahan obat dan 1. Menjamin tidak ada obat dan  Membuat daftar obat yang IFRS
Alkes Non Psiko dan Alkes kadaluwarsa/rusak kadaluwarsa/rusak
Narko  Melakukan kegiatan pemusnahan obat
Tidak ada lagi obat kadaluarsa
sesuai dengan peraturan perundang-
tersimpan di IFRS
undangan Desember 2022
 Membuat Berita Acara Pemusnahan

5 Pelatihan Telaah dan Mengurangi April 2022


Membaca Resep kesalahan ,pembacaan,
 siapkan materi Pelatihan, termasuk
pemberian obat dan
daftar hadir dan notulensi
meningkatkan pengetahuan IFRS
 siapkan materi rapat, termasuk daftar
tenaga farmasi dalam menelaah
hadir dan notulensi
resep
 Membuat laporan hasil rapat

6 Untuk melihat kemampuan  Pengajuan waktu, tempat ujian kepada


atau kompetensi dari setiap manajer SDM
Pelaksanaan evaluasi
TTK dalam pelayanan  Siapkan soal ujian secara tertulis
( kredensial ) Tenaga
kefarmasian di Rumah Sakit  Dilakukan secara Indoor Juni dan Desember 2022 IFRS
Teknis Kefarmasian
Sehingga dapat terukur  Pembuatan berita acara dan hasil
setiap 1 semester
wewenang klinis dari TTK laporan ujian
dalam pelayanan
kefarmasian

B. Program Kerja Budget

No Nama Kegiatan Tujuan Metode Waktu Biaya Pelaksana

1. Pelatihan Farmasi Klinik Meningkatka Ilmu Farmasi klinik Masukkan proposal ke bagian Kepegawaian 1-2 Setiap bulan Pendaftaran dan
yang mendukung dalam bulan sebelum kegiatan mengadakan akomodasi
IFRS
pelatihan dalam
pelayanan kefarmasian setahun. 6.000.000

Sesuai jadwal ( Untuk 1 orang


pelatihan yang Apoteker)
ada

2. Pelatihan Teknik Aseptik Dispensing Keharusan adanya Apoteker Masukkan proposal ke bagian Kepegawaian 1-2 3 kali dalam Pendaftaran dan
memiliki sertifikat pelatihan bulan sebelum kegiatan setahun akomodasi
IFRS
teknis aseptic bersertifikat Sesuai jadwal 7.000.0000
BPPSDM untuk melatih TTK dan seminar yang
( Untuk 1 orang
para pemberi asuhan keperawatan ada
Apoteker)

3. Visite Apoteker ke ruang rawat Inap  Mengontrol rekonsiliasi obat


pasien rawat inap
Dibutuhkan 1 orang apoteker
 Mengkaji pemakaian obat
pasien
6 Bulan Sebelum
 Pelayanan informasi obat Pengajuan Penambahan 1 orang karyawan SDM
Akreditasi
 Monitoring efek samping Apoteker
Menyesuaikan
obat
SDM
 Melakukan serangkaian
kegiatan Farmasi Klinis

Untuk memenuhi rangkaian


farmasi klinis di RSKIA Harapan
Bunda
4. Pelatihan Teknik Aseptik Dispensing Keharusan adanya pelatihan Masukkan proposal ke bagian Kepegawaian 1-2 Setelah Apoteker Untuk membeli IFRS
Untuk semua pemberi asuhan teknik pencampuran sediaan steril bulan sebelum kegiatan mengikuti alat dan obat
Pemberi asuhan
keperawatan untuk para pemberi asuhan pelatihan teknis peraga
keperawatan
keperawatan aseptic yang pencampuran
bersetifikat
3.000.000
BPPSDM

5. Membuat Ruang Pencampuran Sebagai upaya untuk Menentukan Ruangan


Sediaan steril meminimalisasi angka kejadian
Memenuhi sarana 6 Bulan Sesuai
infeksi atau plebitis yang
Sebelum Perhitungan
disebabkan oleh kurang bersihnya Pengajuan ke divisi Rumah Tangga ( RumGa) IFRS
Akreditasi 2022 Rumga
ruang pencampuran obat IPSRS

Penerapan tindakan aseptis pada Keuangan


proses rekonstitusi dan
penyimpanan antibiotik

Memenuhi Persyaratan Akreditasi


(mutlak) di Instalasi Farmasi
memiliki ruang peracikan sediaan
steril

6 Perbaikan dan perluasaan Gudang Memenuhi keharusan Rumah Menentukan Lokasi


penyimpanan Perbekalan Farmasi Sakit memiliki Gudang 6 Bulan
Memenuhi Sarana Gudang Sesuai IFRS
skala besar Penyimpanan Obat yang dapat Sebelum
Perhitungan
menampung kapasitas obat dan Akreditasi 2022
alkes di RSKIA Harapan Bunda Pengajuan ke Rumga Rumga IPSRS
dan untuk memenuhi standar
Keuangan
minimal pelayanan kefarmasian
yangg sesuia CDOB (Cara
Distribusi Obat Yang Benar)

7. Pengadaan Timbangan Analitis di Sesuai dengan Permenkes no 14 Pengajuan ke Rumga 6 Bulan sebelum IFRS
Instalasi Farmasi Tahun 2021 tentang Standar akreditasi 2022
Dengan spesifikasi : Rp. 1.500.000 IPSRS
Usaha Beresiko Rumah sakit
yang menyatakan alat ukur yang 1. Ketelitian 0.001 g KEUANGAN

sudah terkalibrasi, maka di 2. Max : 1000 g

Instalasi farmasi selain dari Alat 3. Layar terang

ukur suhu, ada alat ukur berat 4. Kedap tidak ada celah udara masuk yang

yang mana timbangan yang mengganggu penimbangan.

analog sudah tidak bisa terpakai


dan tidak bisa dikalibrasi.

Tujuan untuk memenuhi


persyaratan dalam standar rumah
sakit.

8. Pengadaaan dan perbaikan ruangan Dalam Peraturan BPOM No 24 Menentukan Lokasi 6 Bulan IFRS
arsip dokumen ( resep rawat inap, Tahun 2021 bahwa semua Sebelum
Memenuhi Sarana Ruangan Arsip Dokumen Sesuai IPSRS
resep rawat jalan, faktur dan surat dokumen yang terkait di Instalasi Akreditasi 2022
Perhitungan
pesanan ) Farmasi harus di arsipkan KEUANGAN
minimal 5 tahun sekali dan harus Mengajukan kepihak RUMGA Rumga
di simpan dengan sesuai standar.
Sehingga bisa dengan mudah
ditelusur oleh BPOM atau
DINKES pada saat pemeriksaan

9. Pengadaan lemari atau penambahan Dalam Peraturan BPOM No 24 Mengajukan kepihak RUMGA 6 Bulan Sesuai IFRS
rak untuk penyimpanan perbekalan Tahun 2021,pada penyimpanan Sebelum Perhitungan
IPSRS
farmasi perbekalan farmasi harus dalam Akreditasi 2022 Rumga
satu tempat satu obat, akan tetapi Keuangan

tempat yang tersedia tidak


memenuhi spesifikasi.

10. Perbaikan Ruang Konseling Untuk mendukung program Pengajuan ke Rumga IFRS
peningkatan pelayanan dalam hal
Februari 2020 Sesuai IPSRS
informasi obat dan konseling
perhitungan
kepada pasien geriatric Keuangan
Rumga
Untuk menambah kenyamanan
dan mengefektifkan dalam waktu
tunggu pelayanan obat, karena
didepan instalasi farmasi tidak
memiliki ruang tunggu sehingga
pasien menunggu jauh dari
instalasi farmasi sehingga sering
terjadi tidak terdengar pada saat
dipanggil untuk mengambil obat.

Anda mungkin juga menyukai